Sakit punggung, otot dan sendi pada orangtua.

advertisement
Sakit punggung, otot dan sendi pada
orangtua.
Dr Daniel Wibowo
1. Apa yang dimaksud dengan orangtua?
 Pada umumnya dianggap sebagai pria dan wanita yang berusia diatas 60 tahun.
2. Mengapa dinyatakan sebagai orangtua?
a) Karena secara fisik sudah tidak menyerupai mereka yang masih muda?
b) Karena sudah mempunyai cucu?
c) Karena sudah pensiun?
Pengertian tua sangat bervariasi dan sangat dipengaruhi oleh kebiasaan yang berlaku di masyarakat.
Kebiasaan itu sendiri dipengaruhi oleh “usia harapan hidup” yang berlaku di masyarakat itu.
Perubahan apa yang terjadi pada usia diatas 60 tahun?
Pada wanita dan pria ada sedikit perbedaan yang berkatan dengan hormon sexual. Wanita sudah mengalami
menopause dengan segala konsekwensinya sedang pria, walau dapat dikatakan tidak lagi seperi waktu
berusia muda, secara sexual sebenarnya masih punya potensi aktif.
Walaupun demikian, untuk bagian tubuh yang lain perubahan yang terjadi pada umumnya sama.
Kulit menjadi keriput dan kulit yang keriput ini menunjukkan bahwa simpanan cairan didalam badan sudah
berkurang. Badan sudah mengalami penurunan kemampuan untuk menyimpan cairan.
Dengan demikian masalah pertama yang harus diperhatikan para orangtua adalah “selalu jaga jangan sampai
kekurangan cairan”. Orangtua harus minum banyak.
Selain itu, didalam badan cairan juga mengandung mineral yang sangat sedikit jumlahnya tetapi sangat
penting. Jika seseorang banyak berkeringat dan diare mineral itu ikut terbuang dengan keringat dan kotoran.
Masalah kedua yang perlu diperhatikan adalah agar “jangan sampai kekurangan mineral tubuh”. Minum
Pocari Sweat atau sejenisnya jika banyak berkeringat.
Kekurangan cairan itu bukan hanya mengenai kulit atau bagian di bawah kulit tetapi juga pada otot dan
sendi. Mineral yang dibutuhkan itu juga penting untuk otot dan sendi di tubuh.
Masalah ketiga yang sebaiknya diperhatikan adalah bahwa “rasa sakit atau tidak nyaman pada otot dan
sendi mungkin disebabklan oleh kekurangan minum dan mineral”.
Sekarang kita lihat, kenapa tubuh manusia tua dan muda sering terasa
sakit di punggung dan sendi.
Perhatikan gambar yang menunjukkan otot pada tubuh manusia. Tak
usah perhatikan namanya tetapi perhatikan letaknya. Otot-otot itu
selalu mempunyai dua ujung dan jika otot memendek maka salah satu
ujung akan bergerak sedangkan ujung lain menjadi penahan.
Perhatikan bahwa hampir semua otot yang di punggung melekat di
garis tengah bagian belakang tubuh. Pada tulang di punggung.
Sebagai akibatnya, kesalahan gerakan atau kontraksi otot selain bisa
mengganggu bagian badan yang bergerak juga akan beresiko
1
mengganggu tulang belakang.
Sebagian dari rasa sakit di punggung disebabkan oleh masalah tadi.
Otot yang jarang digerakkan akan mudah terganggu. Dan pada orangtua, karena masalah cairan itu otot juga
menjadi agak kaku dan sering tidak lancar bergerak. Jika kondisi itu dibiarkan tentu saja resiko gangguan
pada punggung menjadi lebih besar.
Jadi, masalah pertama tentang sakit punggung berkaitan dengan penggunaan otot.
Walaupun otot pada orangtua sering dinilai lebih kaku, tidak pernah ada larangan untuk melatih otot itu.
Tentu saja dengan ukuran latihan yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan orangtua yang bersangkutan.
Gambar diatas menunjukkan otot punggung bagian luar, pada gambar
berikut terlihat otot di lapisan dalam.
Otot yang memanjang dari atas kebawah adalah otot punggung yang
diperlukan untuk meluruskan atau membungkukkan badan. Karena orang
yang dianggap atau menganggap diri tua sering mengabaikan pentingnya
gerak badan, otot ini juga sering menjadi relatif lemah. Sebagai akibatnya
yang bersangkutan mungkin sulit meluruskan tubuh sehingga tampak
bungkuk.
Itu salah satu penyebab gambaran
seseorang yang bungkuk walaupun ada
penyebab lain:
Disini terlihat posisi bungkuk akibat
adanya gangguan pada tulang, antara lain
osteoporosis.
Banyak sebab dari osteoporosis, biasanya
pada usia tua lebih sering pada wanita dan
itu ada hubungan dengan faktor menopause. Perubahan kadar hormonal menjadi salah satu sebabnya dan
bukan karena kekurangan konsumsi Calcium. Seseorang yang minum segelas susu murni sehari atau 1 tablet
kalk cukup memenuhi kebutuhan Ca itu. Jangan dilupakan bahwa jika seseorang terlalu banyak makan Ca
ada resiko terbentuknya batu ginjal.
Itu perubahan atau keluhan yang dapat terjadi akibat gangguan
pada otot lapisan ini. Lebih dalam lagi ada lapisan otot lain:
Otot-otot lapisan dalam ini terletak sepanjang tulang belakang.
Otot itu menghubungkan tiap ruas tulang belakang, ukuran
panjangnya sekitar 1-2cm. Sangat pendek.
Oleh karena itu dapat dibayangkan bahwa jika otot itu berkontraksi
memendek, perubahan panjang hanya berkisar sekitar 2-3mm saja.
Itu tidak berarti untuk menghasilkan gerakan dari tulang temat ia
melekat. Kontraksi otot-otot ini lebih berperan sebagai stabilisator
tulang belakang. Tulang belakang yang elastis disatukan dalam satu
struktur yang kuat melalui kontraksi otot-otot kecil ini.
Jika digabungkan gambaran ini dengan gambaran otot lapisan
paling luar, dapat dibayangkan bahwa pada saat seseorang
menggerakkan tubuhnya ada sebagian otot kecil yang sangat aktif
menstabilkan dan ada kelompok lain yang harus menyesuaikan
dengan kebutuhan. Itu semua membuat tubuh seseorang lentur
2
dalam berbagai posisi dan gerakan.
Otot-otot kecil ini juga dapat mengalami gangguan kontraksi. Bukan tidak mungkin sebagai akibat dari suatu
gerakan atau keadaan tertentu otot yang berkontraksi untuk mempertahankan posisi sebuah tulang gagal
melemas kembali. Dengan bahasa lain, otot itu seperti cramp.
Hampir semua orangtua tahu apa yang dimaksud dengan cramp dan bagaimana rasanya ketika suatu ketika
salah satu otot mengalami cramp. Nyeri yang hebat. Dan itu juga yang bisa dirasakan saat otot kecil itu gagal
melemas atau cramp.
Nyeri yang diceritakan itu tentu terasa di punggung atau pinggang didekat garis tengah tetapi pada
umumnya sangat sulit untuk melokalisasi dengan baik.
Jadilah orang itu mengeluh sakit punggung atau sakit pinggang. Dan dilanjutkan dengan diagnosa “urat
kejepit”. Ada juga yang mengatakan “saraf terjepit”.
Nyeri itu tentu bisa dirasakan dibeberapa lokasi sesuai jumlah otot yang terganggu.
Inilah salah satu jenis sakit punggung yang sering diderita orangtua.
Apakah istilah saraf kejepit itu salah? Tidak dapat dikatakan demikian karena memang ada sakit pinggang
atau punggung yang diakibatkan oleh saraf yang terjepit.
Kelainan yang menyebabkan proses itu adalah yang dinamakan “hernia
nucleus pulposus” yaitu pecahnya jaringan antar tulang belakang
(vertebra) sehingga terjadi aliran “isi jaringan” ke arah belakang. Karena
tempat itu sempit dan disitu terdapat serabut saraf, dapat dimengerti jika
jepitan itu bisa menyebabkan rasa nyeri yang hebat disertai gangguan
saraf yang lain.
Dengan meyesal dapat dikatakan bahwa kelainan ini dapat dikurangi akibatnya hanya dengan tindakan
bedah. Tindakan bedah ini tidak bisa mengembalikan jaringan yang sudah pecah menjadi normal kembali.
Rasa nyeri yang diakibatkan penjepitan itu terasa di bagian tubuh yang diurus oleh saraf yang terjepit saja.
Dengan menemukan lokasi yang terasa nyeri seorang dokter dapat menemukan posisi jaringan yang pecah
tadi. Menunjuk posisi bagian punggung yang sakit memang menolong tetapi biasanya sulit memastikan
lokasi yang tepat karena rasa nyeri itu biasanya luas.
Dari gambar ini dapat dilihat bah-wa rasa nyeri
yang diakibatkan gang-guan saraf mem-punyai
pola yang khas.
Dengan demikian, jika rasa nyeri yang dirasakan
sese-orang tidak meng-ikuti pola itu, dapat
diperkirakan
bahwa
penyebabnya
bukan
gangguan pada serabut saraf.
Seperti diungkapkan diatas rasa nyeri bisa
disebabkan oleh gangguan otot, atau saraf. Tentu
saja ada penyebab lain, misalnya nyeri yang
dirasakan padahal sebenarnya tak ada bagian
tubuh yang terganggu. Contoh yang extrrim adah “phantom pain”, yaitu adanya rasa nyeri pada kaki
sedangkan kaki itu sebenarnya sudah diamputasi.
Dari gambar diatas dapat dimengerti bahwa gangguan saraf tidak dapat menyebabkan timbulnya rasa nyeri
di tangan seperti gambaran sarung tangan atau gambaran kaos kaki pada kaki. Jika ada yang mengalami
nyeri seperti itu biasanya diakibatkan oleh gangguan pikiran atau gangguan aliran darah.
3
Yang dapat disimpulkan disini adalah bahwa tidak mudah menentukan penyebab dari adanya suatu rasa
nyeri di tubuh. Gambar berikut memperjelas distribusi bagian tubuh yang diurus oleh suatu saraf, dalam hal
ini di lengan dan tungkai.
Pada gambar ini diperlihat-kan distribusi
serabut saraf di permuka-an tubuh.
Disamping itu ada juga dis-tribusi saraf yang
berkaitan dengan fungsi-nya, dan dalam
pembicaraan disini berkaitan dengan adanya
rasa nyeri.
Sebuah sendi bisa bergerak karena ada
sejumlah otot yang memang berfungsi
menggerakan sendi itu. Sendi lutut, misalnya,
digerakkan oleh sejumlah otot yang terdapat
di paha dan tungkai bawah.
Ada suatu sifat yang perlu diperhatikan. Serabut saraf yang mengurus (sensasi) sebuah sendi adalah serabut
saraf yang memungkinkan kontraksi otot-otot yang menggerakkan sendi itu. Otot-otot itu menjadi
“lumpuh”.
Menghadapi kondisi seperti itu, sering seseorang melupakan kondisi sendi dan berkonsentrasi mengatasi
kelumpuhan atau kesukaran gerak itu.
Pada orangtua sendi-sendi besar sering mengalami kerusakan yang berhubungan dengan proses penuaan
tubuh. Kelainan itu dinamakan “osteo-arthritis” dan sangat mengganggu.
Pada penderita penyakit ini terjadi kerusakan dari lapisan tulang rawan di
permukaan sendi. Selain itu sering terjadi pertumbuhan tulang pada
bagian sisi dari sendi yang bersangkutan. Pertumbuhan itu dinamakan
osteophyte dan sering menimbulkan rasa sakit yang luar biasa pada
penderita. Pemeriksaan untuk mendiagnosa kelainan ini meliputi
pemeriksaan fisik, Rontgen dan arthroscopy.
Rasa nyeri ini bisa dikurangi oleh obat tetapi proses penyebab rasa nyeri,
yaitu tulang yang tumbuh, tidak dapat dihilangkan.
Pada sendi lutut, misalnya, proses itu bisa diatasi melalui pemasangan prothesa.
Kembali pada masalah urat terjepit atau saraf terjepit, pada
gambar sumsum belakang ini terlihat apa yang dimaksud
dengan sebuah serabut saraf.
Sebuah serabut saraf disini terlihat mengandung komponen
motoris penggerak dan sensoris. Dengan demikian, pada
kasus saraf terjepit penderita mengalami gangguan dalam
melakukan gerakan dan gangguan perasaan. Rasa sakit
adalah salah satu sensasi itu.
Penderita mungkin akan mengalami “mati rasa”, kesemutan
dan bentuk lain.
---DSW---
4
Download