kombinasi fraksi etil asetat akar pasak bumi dan doxorubicin

advertisement
Nama:…………………………………………….
NIM: ……………………………………………..
Berilah Penjelasan Sdr dan tandailah pada yang Sdr beri komentar di
artikelnya.
Isilah comment Sdr pada bagian comment
Judul
Abstrak
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
Metode
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan
Daftar Pustaka
KOMBINASI FRAKSI ETIL ASETAT AKAR PASAK BUMI DAN
DOXORUBICIN TERHADAP KADAR LEUKOSIT DAN ERITROSITPADA
TIKUS SD YANG DIINDUKSI DMBA
Abstrak
Senyawakarsinogenik yang dapatmenyebabkankankersalahsatunyaadalah
7,12-dimetilbenz (α) antrasen (DMBA). DMBA akandimetabolisme di
dalamtubuhmembentuksuatumetabolitaktifberupasenyawaepoxide dihidrodriolyang
bersifatkarsinogen.
Agenkemoterapi
yang
seringdigunakanpadaterapikankerpayudaraadalah
Doxorubicin.
Penggunaan
Doxorubicin dapat mempengaruhi sistem imun dengan menurunkan produksi
interferon-γ(IFN-γ)sehinggamenghambateritropoesisdanpembentukanlimfosit,
monositdannetrofilsehinggadapatmenurunkan
system
imun.
Untukmemaksimalkanterapidanmeminimalkanefeksampingygterjadi,
agenkemoterapidikombinasikandengantanamantradisionalAkarPasakBumi
yang
secaraempiristelahdigunakansebagaiobatuntukdetoksikasi,
obatkuat,
danpeningkatimunitassertaantikanker.
Penelitianinibertujuan
untukmengetahuikombinasifraksietilasetatakarpasakbumidan
doxorubicin
terhadapkadarleukositdaneritrositpadatikus SD yang diinduksi DMBA. Desain
penelitian ini adalah eksperimental dengan 5 kelompok perlakuan. Masing-masing
kelompok terdiri dari 7 ekor tikus putih betina Sprague dawley. Kelompok 1
(Baseline ) hanya diberi pakan dan minum, kelompok 2 (kontrol positif) diberikan
doxorubicin 4,67 mg/kgBB secara intraperitoneal, kelompok 3 (kontrol negatif)
diberikan DMBA 20 mg/KgBB secara oral 2 kali seminggu, kelompok 5 diberikan
DMBA+Ekstrak 100 mg/kg BB, kelompok 4 diberi DMBA+Doxorubicin 4,67
mg/kg BB, dan kelompok 5 diberi DMBA+Doxorubicin+Ekstrak. Hasil dari
penelitian ini diperoleh nilai leukosit pada kelompok 1: 12325; kelompok 2 : 7513 ;
kelompok 3: 7345; kelompok 4 : 8715; kelompok 5: 8195 Dan diperoleh nilai
leukosit pada kelompok 1: 7,71; kelompok 2: 7,691 ; kelompok 3: 7,715; kelompok
4: 7,74 dan kelompok 5 : 6,995. Dapat disimpulkan bahwa fraksi etil asetat akar
pasak bumi dapat meningkatkan nilai leukosit dan eritrosit, hal ini disebabkan karena
Akar pasak bumi mempunyai kandungan bioaktif yaitu kuarsinoid.
Mekanismekuasinoidsebagaiimunomodulatoradalahdenganmeningkatkansekresi IL12
secarain
vitro.
Efekbiologik
IL-12
adalahmenstimulasipembentukaneritropoesisdanpembentukanlimfosit,
monositdannetrofil.
Kata kunci : Kanker, DMBA,Eurycomanone, leukosit
PENDAHULUAN
Kankertergolongpenyakitberbahayadansalahsatupenyebabkematiantertinggi.
Kanker dapat terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
faktorgenetik, bahankimia, radiasi ultraviolet, radiasigelombangelektromagnetik,
infeksi virus danbakteri.
Salah satubahankimia yang bersifatkarsinogenadalah
DMBA.
Tubuhakanmemetabolisme
DMBA
danmembentuksuatumetabolitaktifberupasenyawaepoxide
Hasilmetabolismeaktif
dihidrodriol.
DMBA,
yang
merupakansenyawakarsinogenjugadapatmeningkatkanjumlah ROS (reactive oxygen
species)
dalamselpremaligna.
Peningkatanjumlah
ROS
akanmengakibatkankerusakanjaringansecarasistemik
yang
ditandaidenganadanyapeningkatansitokin-sitokinproinflamatoritermasuk Interleukin
yang
berasaldarisel
T
dandiproduksiutamaolehseldenganfenotip
Th1/Th0
tetapibukanpadaseldenganfenotipe Th2. Sitokinadalahsuatumolekul protein yang
dikeluarkanolehselketikadiaktifkanoleh antigen. Sitokinterlibatdalamkomunikasiselsel,
bertindaksebagai
mediator
untukmeningkatkanresponimunmelaluiinteraksidenganreseptorpermukaanseltertentu
padaleukosit. Jenissitokintermasuk interleukin (diproduksiolehleukosit), limfokin
(diproduksiolehlimfosit),
interferon,
danfaktornekrosis
tumor.
Namunsebagianbesarsitokinsudahdiubahnamanyamenjadi
interleukin,
sesuaidenganperanannyadalamkomunikasiantaraleukosit.
IL-
12 adalah sejenis sitokina yangbiasanya disekresi oleh DC,
limfoblastoid (NC-37),
MAC
sebagai respon terhadap stimulasi antigen.
dansel
B
IL-12
disebut juga sebagai faktor stimulan sel T, karena berperan dalam diferensiasi sel T
CD4 menjadisel TH0 yang kemudian berkembang menjadisel TH1. Sel T efektor yang
memproduksi IL-12 disebut sel T CD30. IL-12 juga stimulan bagi sitokina IFNγ danTNF-α. Stimulasi IFN-γ dilakukan dengan mengurangi efek sitokina IL-4 yang
menjadi regulator IFN-γ. Lebih lanjut, produksi IFN-γ akan meningkatkan kadar IP10 yang bersifat anti-angiogenik (menghambat pertumbuhan pembuluh darahbaru)
sehinggamenghambateritropoesisdanpembentukanlimfosit, monositdannetrofil (N’jai
et al,2010).
Strategi terapi yang tersedia untuk mengobati kanker payudara, termasuk
agen sitotoksik (kemoterapi), telah cukup banyak namun sampai saat ini belum
ada
pengobatan yang tepat untuk kanker
payudara yang telah metastasis.
Penggunaan agen kemoterapi sistemik bukan saja tidak begitu efektif namun juga
tidak selektif dan sangat toksik bagi jaringan lain yang normal. Doxorubicin
merupakan salah satu agen kemoterapi yang banyak digunakan dalam terapi
kanker. Pengurangan dosis
mampu mengurangi efek samping Doxorubicin
(Wattanapitayakul et al., 2005) oleh karenanya menjadi tantangan untuk dapat
memperbaiki aplikasi klinik agen kemoterapi supaya lebih efektif. Doxorubicin
juga mempengaruhi sistem imun dengan menurunkan produksi interferon-γ(IFN-γ),
sel natural killer (NK), ekspresi interleukin-2 (IL-2), proliferasi limfosit,rasio
CD4+/CD8+
(Zhang
et
al.,
meningkatkanaktivitassel
2005)danjugamenstimulasiproduksisitokin,
NK,
menstimulasiresponsel
T-
limfositsitotoksikdanmenstimulasipeningkatandiferensiasidarimakrofagsehinggajuga
dapatmenghambateritropoesisdanpembentukanlimfosit,
monositdannetrofildandapatmenurunkan system imun. Salah satu
yang kini sedang mendapatkan perhatian adalah penggunaan
pendekatan
kombinasi
kemoterapi, dimana senyawa kemoprevensi yang bersifat non-toksik atau
lebih
tidak
toksik
dikombinasikan
meningkatkan efikasinya
dengan
dengan
agen
menurunkan
kemoterapi
untuk
toksisitasnya terhadap
jaringan yang normal dan juga sebagai imunomodulator. Dengan perspektif ini
dilakukan
kandidat
penelitian terhadap agen-agen imunomodulator untuk mencari
yang
memiliki efek sinergis
dalam kombinasi dengan
obat
antikanker.
Salah satu agen imunomodulator yang dapat digunakan adalah Akar Pasak
Bumi.
Secaraempiris
Akar
Pasak
Bumiadalahsalahsatutanaman
telahdigunakansebagaiobatuntukdetoksikasi,
danpeningkatimunitassertaantikanker
Akarpasakbumimempunyaikandunganbioaktif
yang
obatkuat,
(Anget
al,
2002).
yang
memilikiefeksebagaiantikankersertakemopreventifdanimunomodulator.Senyawabioa
ktiftersebutdiantaranyakuasinoid, flavonoid, dan alkaloid (Nuraniet al, 2010).
Kandunganutamadarikuasinoidadalaheurikomanon.
EurikomanontelahdilaporkanberefeksitotoksikterhadapselHeLa
(selkanker
\leherrahim) melaluimekanismepemacuan p53 (Nurkhasanah and Azimahtol, 2008).
bumisebagaiantikankerdidugamelaluimekanismepemacuan
apoptosis
ataupenghambatanproliferasiselkankerdenganmelibatkankerjaenzimenzimantioksidandanresponimunseluler
(Tee
and
Hawariah,
2006).
Mekanismekuasinoidsebagaiimunomodulatoradalahdenganmeningkatkansekresi IL12 secarain vitro (Nuraniet al, 2010). IL-12 digolongkandalam mediator
responimunbawaankarenamengaktivasimakrofagterhadaprangsanganmikrobadengan
perkembanganfungsiefektorsel
adalahmerangsangproduksi
NK
IFN-
(Kresno,
γ
2001).
olehsel
Efekbiologik
NK
IL-12
dansel
T
sertameningkatkanfungsisitolitiksek NK dansel CD8+ (Baratawidjaja, 2006)
dandapatmenstimulasipembentukaneritropoesisdanpembentukanlimfosit,
monositdannetrofil.
Tujuanpenelitianini,
untukmengetahuikombinasifraksietilasetatakarpasakbumidan
doxorubicin
terhadapkadarleukositdaneritrositpadatikus SD yang diinduksi DMBA.
METODE PENELITIAN
DesainPenelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan research and
development yang dilakukan dalam tiga tahap yang dikerjakan dalam 3 tahun.
Alat
Alat-alat
yang
digunakanadalah
ekstraksi,toples,timbangananalitik (HWH),
seperangkat
alat
rotary evaporator (E-Scientific),
seperangkat alat bedah, magnetic stirrer (Thermolyne), alat-alatgelas.
Bahan
Bahanyang akandigunakanadalahakarpasakbumi, DMBA, Doxorubicin, CMC
Na 0,5%, TMT, corn oil (Tropicana),etanol 70%, Aquadest. Hewanuji yang
akandigunakanpadapenelitianiniadalahtikusbetinagalurSD
(Sprague
denganberatbadan 100-200 gram danberumur 2-3 bulan.
ProsedurPenelitian
a. Pembuatan Fraksi Etil AsetatEkstrakEtanol akar pasak bumi
dawley)
Akar pasak bumi diperoleh dari Banjarmasin Kalimantan Selatan kemudian
dibuat serbuk dan dikeringkan di Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi UAD.
Pembuatan ekstrak dilakukan dengan merendam 5 kg serbuk ke dalam etanol (70%)
dan proses maserasi diulang 4 kali. Filtrat diuapkan dengan evaporator sampai
diperoleh ekstrak kental. Fraksinasi dilakukan dengan etil asetat menggunakan
metode dekantir.
b. PenyiapanLarutan DMBA
Larutan DMBA dibuatdengandosis 20 mg/kgBBdalampelarutcorn oil.
c. PembuatanLarutan Fraksi Etil Asetat Ekstraketanolakarpasakbumi
Larutan Fraksi Etil asetat Ekstraketanolakarpasakbumidibuat dengan dosis 100
mg/kgBB dilarutkan dalam CMC Na 0,5%.
d. PengelompokanHewanUji
Tikusdibagimenjadidelapankelompok,
masingkelompokterdiridaritujuhekor,
yaitu
masingKelompok
1
(normal)
tikussehathanyadiberipakan, Kelompok2 (kontrol positif) diberikan doxorubicin
4,67 mg/kgBB secara intraperitoneal, Kelompok 3 (kontrol negatif) diberikan
DMBA 20 mg/KgBB secara oral 2 kali seminggu, diberikan selama 5 minggu,
Kelompok 4 diberi DMBA+Doxorubicin 4,67 mg/kg BB, pemberian doxorubicin
selama
5
minggu
(1
minggu
sekali),
dan
Kelompok
5
diberi
DMBA+Doxorubicin+Ekstrak
e. PengujianHematologitikus
Dilakukanpengujianhematologi (leukosit, dan eritrosit) tikus di laboratorium
PARAHITA diagnostic center, cabang Yogyakarta.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dilakukan penelitian terhadap tikus betina galur Sprague-Dawley untuk
mengetahui pengaruh kombinasi fraksi etil asetat akar pasak bumi dan doxorubicin
tikus yang telah diinduksi oleh DMBA terhadap angka leukosit dan eritrositnya.
BerikutadalahHasilHematologiTikus yang dapatdilihatpadaTabel I.
Tabel I. Rerata±SD Nilai Leukosit dan Eritrosit Tikus Yang Diinduksi DMBA
Kelompok
Leukosit
Eritrosit
Normal
12325± 4574,98
7,71±0,905
Doxo
7513±145,66
7,691±0,098
DMBA
7345±1930,40
7,715±0,063
DMBA EKSTRAK
8715±657,60
7,74±0,169
DMBA+ E+doxo
8195±700,03
6,995±0,417
Pemberian 7,12-dimetilbenz (α) antrasen (DMBA) yaituzatkimia yang
termasukdalamPolycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH) yang dikenalbersifat
mutagenic, teratogenik, karsinogenik, sitotoksik, danimmunosupresif (Lee et al.,
2002).
DMBA
didalamtubuhakanmengakibatkanadanyametabolismesecaraoksidatifhormon estrogen
danmenghasilkanmetabolitkimiaberupa ROS (Reactive oxygen species) yang
menimbulkankerusakan DNA secaraoksidatif (Crooke et al.,2006).
Padapenelitianinipemberian DMBA mengakibatkanadanyapenurunan nilai
leukosit dengan nilai rata-rata sebesar 7.345/uL, sedangkan nilai rata-rata leukosit
pada kelompok normal 12.325/uL. Hal ini dikarenakan target selektif DMBA pada
sel darah putih (leukosit) lebih besar daripada pada sel darah merah maupun
trombosit (N’jai et al,2010). Penurunanleukosit ini disebabkan oleh peningkatan IL12, IL-12 adalah sejenis sitokina yang biasanya disekresi oleh DC, MAC dan sel B
limfoblastoid (NC-37),sebagairesponstimulasi
disebut juga sebagai faktor stimulan sel
antigen.
IL-12
T,karenaberperandalam diferensiasi sel
T
CD4 menjadi sel TH0 yang kemudian berkembang menjadi sel TH1. Sel T
efektor yang
memproduksi IL-12
jugastimulan bagi sitokina IFN-γ dan
disebut sel
TNF-α.
dilakukandenganmengurangiefek sitokina IL-4
Lebih lanjut,
yang
T
CD30.
Stimulasi
IFN-
menjadi regulator
produksi IFN-γ akan meningkatkan kadar IP-10
IL-12
γ
IFN-γ.
yang bersifat anti-
angiogenik (menghambat pertumbuhan pembuluh darahbaru)
sehinggamenghambateritropoesisdanpembentukanlimfosit,
monositdannetrofil.
Selain itu, metabolit DMBA menghambat proliferasi atau diferensiasi dari
hematopoietic stem cells (HCS). Penghambatan daya proliferasi sel-sel sum-sum
tulang belakang menyebabkan penurunan jumlah sel darah terutama leukosit yang
memegang peranan penting dalam sistem pertahanan tubuh. Berkurangnya jumlah
leukosit mengakibatkan rentan terhadap infeksi karena penekanan sistem imun (N’jai
et al,2010).
Pada kelompok DMBA+Ekstrak, nilai leukosit lebih rendah dari kelompok
normal, namun lebih tinggi dari kelompok DMBA. Hal ini disebabkan karena
pengaruh dari Fraksi etil asetat Akar Pasak Bumi yang memiliki zat aktif yang salah
satunya
adalah
kuasinoid.
Kuasinoid
Mekanismekuasinoidsebagaiimunomodulatoradalahdenganmeningkatkansekresi IL12 secarain vitro (Nuraniet al, 2010), sehingganilaileukositdapatlebihtinggi.
Pada leukosit memfagosit mikroorganisme yang merupakan refleksi utilisasi
oksigen yang sangat meningkat disertai produksi besar derivat relatif (O2, H2O2 OH,
dan OCl), yang dikenal dengan istilah ledakan respiratorik (respiratory burst).
Dalam peristiwa respiratory burst memiliki komponen-komponen leukosit antara
lain :
1). NADPH oksidase (NADPH O2 – oksidoreduktase). 2). Sitokrom tipe b; mampu
mereduksi oksigen menjadi superoksida, karena pengaruh oksidase dan sitokrom,
maka oksigen direduksi menjadi superoksida, kemudian superoksida secara spontan
dengan bantuan enzim superoksida dismutase diubah menjadi H2O2. Reaksi
superoksida dimutase : O2 + O2 + 2H+ → H2O2 + O2
Superoksida yang terbentuk disalurkan ke luar sel atau ke dalam phagolisosom. Di
dalam phagolisosom, bakteri dibunuh oleh adanya aksi kombinasi dan pH meninggi,
ion superoksida, derivat oksigen lain, peptida/protein lain yang bersifat bakteri (Agus
Sundaryono, 2011).
Dalam sebuah sel yang normal terdapat keseimbangan pro-oksidan dengan
antioksidan yang tepat. Namun demikian, keseimbangan ini dapat bergeser ke arah
pro-oksidan ketika produksi spesies oksigen tersebut sangat meningkat, atau ketika
kadar antioksidan menurun (misalnya akibat inaktivasi enzim yang terlibat dalam
pengeluaran spesies oksigen dan akibat keadaan yang menyebabkan kadar
antioksidan yang rendah. Keadaan ini dinamakan “Stress Oksidatif” dan dapat
mengakibatkan kerusakan sel yang serius jika berlangsung lama. Keadaanstress
oksidatif ini mendasari terjadinya berbagai penyakit yang disebabkan oleh radikal
bebas seperti penyakit kanker (Agus Sundaryono, 2011).
15000
10000
5000
0
Leukosit (/uL)
Gambar 2. Nilai Leukosit Tikus yang Diinduksi DMBA
Selainnilaileukosit, dilakukanpengamatanterhadap nilai eritrotsit pada semua
kelompok perlakuan, di manamenunjukkanhasiltidak terdapat perbedaan yang
signifikanantarkelompok. Namun, pada perlakuan DMBA+ekstrak+doxo terjadi
penurunan eritrosit yang kemungkinan disebabkan oleh pengaruh efek samping dari
doxorubicin dan induksi dari DMBA yang dapat menurunkan produksi interferonγ(IFN-γ), sehingga juga dapat menghambat eritropoesis dan pembentukan limfosit,
monosit dan netrofil (Zhang et al., 2005).
7.8
7.6
7.4
7.2
7
6.8
6.6
Eritrosit
Gambar 3. Nilai Eritrosit Tikus yang Diinduksi DMBA
KESIMPULAN
PemberianFraksiEtilasetatakarpasakbumidapatmeningkatkanangkaleukosithal
inidisebabkanolehmekanismekuasinoidsebagaiimunomodulatoryaitudenganmeningka
tkansekresi IL-12 secarain vitro. Efekbiologik IL-12 adalahmerangsangproduksi
IFN- γ olehsel NK dansel T sertameningkatkanfungsisitolitiksek NK dansel CD8+
dandapatmenstimulasipembentukaneritropoesisdanpembentukanlimfosit,
monositdannetrofil.
Namunpadapemberiankombinasi
danfraksietilasetatakarpasakbumipadatikus
yang
doxorubicin
diinduksi
DMBA
angkaeritrositnyamengalamipenurunan.
Hal
inidisebabkanolehefeksampingdaridoxorubicin dan DMBA yang sangatbesar yang
menyebabkanpenurunan
produksi
interferon-γ(IFN-γ),
sehingga
juga
menghambat eritropoesis dan pembentukan limfosit, monosit dan netrofil.
dapat
DAFTAR PUSTAKA
Anai, S., S. Goodison, K. Shiverick, et al., 2007, Knock-down of Bcl-2 by antisense
oligodeoxynucleotides induces radiosensitization and inhibition of
angiogenesis in human PC-3 prostate tumor xenografts, Molecular Cancer
Therapeutics,6(1): 101-111.
Arimbi, Azmijah A, Darsono R, Plumeriastuti H, Widiyatno T,Legowo D. 2013.
Buku Ajar Patologi Umum Veteriner. Airlangga University Press
Covaleda, A. M. S., H. van den Berg, J. Vervoort, et al., 2008, Influence of cellular
ERα/ERβ ratio on the ERα-agonist induced proliferation of human T47D
breast cancer cells, Toxicological sciences,105(2): 303-311.
Diaz-Montero, C. M., M. L. Salem, M. I. Nishimura, et al., 2009, Increased
circulating myeloid-derived suppressor cells correlate with clinical cancer
stage, metastatic tumor burden, and doxorubicin–cyclophosphamide
chemotherapy, Cancer Immunology, Immunotherapy,58(1): 49-59.
Eyler, C. E. and J. N. Rich, 2008, Survival of the fittest: cancer stem cells in
therapeutic resistance and angiogenesis, Journal of Clinical
Oncology,26(17): 2839-2845.
Goossens, L., N. Pommery and J. Pierre Henichart, 2007, COX-2/5-LOX dual acting
anti-inflammatory drugs in cancer chemotherapy, Current topics in
medicinal chemistry,7(3): 283-296.
Jemal, A., R. Siegel, E. Ward, et al., 2008, Cancer statistics, 2008, CA: a cancer
journal for clinicians,58(2): 71-96.
Mok, T. S. K., W. Yeo, P. J. Johnson, et al., 2007, A double-blind placebo-controlled
randomized study of Chinese herbal medicine as complementary therapy
for reduction of chemotherapy-induced toxicity, Annals of oncology,18(4):
768-774.
Nurani, L.H., Utami, D., Salamah, N., 2011, The cytotoxic effect of isolate of
Eurycomanone of Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) Roots to T47D
cell lines, Proceeding, International Joint Symposium Faculty of
Medicines Universitas Gadjah Mada.
Nurani, L. H., 2011, Mekanisme molekuler akar pasak bumi (Eurycoma longifolia
Jack) sebagai antikanker dan kemopreventif, Disertasi, Fakultas
Kedokteran UGM, Yogyakarta,
N’jai, A.U., M. Larsen, L.Shia, C.R. Jefcoate and C.J. Czuprynski, 2010. Bone
marrow lymphoid and myeloid progenitor cells are suppressed in 7,12
dimethylbenz(a)anthracene (DMBA) treated mice, Toxicology, pp:
505341-505349
Soussi, T. and K. G. Wiman, 2007, Shaping genetic alterations in human cancer: the
p53 mutation paradigm, Cancer cell,12(4): 303-312.
Sundaryono, Agus, 2011,Uji Aktivitas Senyawa Flavonoid Total Dari Gynura
Segetum(Lour) Terhadap Peningkatan Eritrosit Dan PenurunanLeukosit
Pada Mencit (Mus Musculus), Jurnal Exacta,Vol.9.
Tee, T. T., Y. H. Cheah and L. P. A. Hawariah, 2007, F16, a fraction from Eurycoma
longifolia jack extract, induces apoptosis via a caspase-9-independent
manner in MCF-7 cells, Anticancer research,27(5A): 3425-3430.
Viele, C. S., 2007, Managing oral chemotherapy: the healthcare practitioner’s
role, American journal of health-system pharmacy,64(9 Supplement 5):
S25-S32.
Wattanapitayakul,
S.K., Chularojmontri,
L.,
Herunsalee, A.,
Charuchongkolwongse, S., Niumsakul, S., and Bauer, J.A., 2005,
Screening of Antioxidants from Medicinal Plants for Cardioprotective
Effect against Doxorubicin Toxicity, Basic & Clinical Pharmacology
& Toxicology, vol.96, 80.
Wickramasinghe, N. S., T. T. Manavalan, S. M. Dougherty, et al., 2009, Estradiol
downregulates miR-21 expression and increases miR-21 target gene
expression in MCF-7 breast cancer cells, Nucleic Acids Research,37(8):
2584-2595.
Download