SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Mendag Pastikan Pasokan Kedelai Bagi Pengrajin Tahu Tempe Jakarta, 20 September 2013 – Menteri Perdagangan Gita Wirjawan hari ini (Jumat, 20/9) mengunjungi Sentra Pengrajin Tahu Utan Kayu, Kelurahan Utan Kayu Utara, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur. “Tujuan kunjungan ini adalah untuk memastikan para pengrajin sudah kembali berproduksi dengan bahan baku yang tersedia,” jelas Mendag. Beberapa waktu yang lalu, kenaikan harga kedelai yang cukup tinggi di kisaran Rp 9.400Rp 10.000/kg telah menyebabkan para pengrajin tahu menghentikan produksinya. Namun, saat ini semua pengrajin tahu telah berproduksi kembali, meskipun dengan harga bahan baku yang masih relatif tinggi. Berdasarkan informasi yang diterima, pengrajin di Utan Kayu masih membeli bahan baku kedelai secara eceran dalam kemasan karung 50 kg-100 kg di pedagang kedelai Pasar Jatinegara dan belum membeli melalui Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Kopti). Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk menstabilkan harga kedelai yang cukup tinggi adalah dengan melakukan mediasi antara importir dan pengrajin. “Komitmen importir kedelai dalam menjamin ketersediaan kedelai bagi pengrajin sangat membantu kelangsungan produksi tahu tempe,” ujar Mendag saat meninjau Sentra Pengrajin Tahu Utan Kayu. Dalam acara peninjauan ke Sentra Tahu Utan Kayu kali ini, Mendag juga menyaksikan pelaksanaan Operasi Pasar Kedelai sekaligus melakukan penjualan perdana kedelai ke pengrajin tahu dengan harga jual Rp. 8.350/kg. Untuk Operasi Pasar Kedelai di Sentra Pengrajin Tahu Utan Kayu, kedelai dipasok dari importir PT. Jakarta Sereal dan PT. Gerbang Cahaya Utama dengan volume masing-masing sebesar 8 ton dan 9 ton. Di hari yang sama, beberapa importir kedelai juga melakukan penyaluran kedelai impor ke pengrajin tahu tempe langsung ke Kopti di lima (5) wilayah di DKI Jakarta. “Operasi Pasar kali ini merupakan bentuk nyata komitmen importir untuk memasok kedelai ke pengrajin," tegas Mendag. Mendag menyampaikan keprihatinannya atas kenaikan harga kedelai. Mendag juga menjelaskan bahwa lonjakan harga kedelai berdampak dari nilai tukar rupiah yang sedang jatuh terhadap dolar AS sehingga mengakibatkan harga bahan baku yang masih diimpor ini melonjak naik. Pada kunjungan ini Mendag menegaskan akan terus berupaya untuk mengatasi masalah ini. "Kami juga akan memastikan para pengusaha yang punya pasok kedelai untuk menyalurkan kepada para pengrajin tempe dan tahu," ujarnya. Sekilas Profil Sentra Pengrajin Tahu Utan Kayu Sentra Pengrajin Tahu Utan Kayu, Jakarta Timur berdiri pada tahun 1979. Sentra ini merupakan pusat pembuatan tahu yang masuk dalam kategori usaha kecil dan menegah (UKM). Pembuatan tahu di Sentra Utan Kayu masih dilakukan dengan cara konvensional sehingga peran individu, atau dalam hal ini para pekerja, sangatlah besar dalam proses pembuatannya. Sentra ini merupakan perkumpulan pengrajin tahu yang dikelola secara perorangan dan mayoritas kepemilikannya adalah turun temurun. Jumlah pengrajin yang termasuk dalam sentra ini sebanyak 20 pengrajin yang memperkerjakan 4-8 orang setiap pengrajin. Kebutuhan kedelai per pengrajin di Sentra Tahu Utan Kayu mencapai 600 kg/hari, dengan total produksi tahu sebesar 12 ton/hari yang terdiri dari tahu potong, tahu jambi, dan tahu goreng. Hasil produksinya didistribusikan ke wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara. --selesai-Informasi lebih lanjut hubungi: Arlinda Imbang Jaya Kepala Pusat Humas Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711 Email: [email protected] Retno Rukmawati Direktur Bahan Pokok dan Barang Strategis Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3858210/021-3858214 Email: [email protected]