peraturan desa - Pemerintah Kabupaten Batu Bara

advertisement
BUPATI BATU BARA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA
NOMOR 2
TAHUN 2011
TENTANG
PEMBENTUKAN DESA DAN KELURAHAN DALAM DAERAH
KABUPATEN BATU BARA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUP ATI BATU BAR A,
Menimbang :
a. bahwa dalam rangka mendorong peningkatan dan percepatan
pelayanan Pemerintahan, Pembangunan, dan Perekonomian serta
Pelayanan Kemasyarakatan di Desa dan Kelurahan, dipandang perlu
melakukan pemecahan Desa dan Kelurahan dengan pembentukan
Desa dan Kelurahan;
b. bahwa potensi jumlah penduduk dan luas di beberapa Desa dan
Kelurahan dalam Kabupaten Batu Bara telah memenuhi persyaratan
untuk dilakukan pemekaran dengan Pembentukan Desa – Desa baru;
c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Pemerintah
Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dan Pasal 7 ayat (5) Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2006 tentang Pembentukan,
Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa
menjadi Kelurahan, Pembentukan Desa ditetapkan dalam Peraturan
Daerah;
d. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (6) Peraturan Pemerintah
Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan dan Pasal 8 ayat (1)
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2006 tentang
Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Kelurahan;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pembentukan
Desa dan Kelurahan dalam Daerah Kabupaten Batu Bara.
-1-
Mengingat
:
1. Undang-Undang
Nomor
8
Tahun
1974
tentang
Pokok-Pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974
Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43
Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Repubik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara
Repubik Indonesia Nomor 3890);
2. Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang – Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
3. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang –
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588);
4. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pembentukan
Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 7, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4681);
6. Peraturan
Pemerintah
Nomor
72 Tahun
2005
tentang
Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588 );
8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
-2-
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2006 tentang
Penetapan dan Penegasan Batas Desa;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2006 tentang
Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan
Status Desa menjadi Kelurahan;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2006 tentang Tata
cara Penyerahan Urusan Pemerintahan Kabupaten/Kota Kepada Desa;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2006 tentang
Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Kelurahan;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2006 tentang
Pedoman Administrasi Desa;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Kekayaan Desa;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Batu Bara Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Urusan
Pemerintahan
Yang
Menjadi
Kewenangan
Pemerintah
Kabupaten Batu Bara (Lembaran Daerah Kabupaten Batu Bara Tahun
2009 Nomor 1);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Batu Bara Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Batu
Bara (Lembaran Daerah Kabupaten Batu Bara Tahun 2009 Nomor 4),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Batu
Bara Nomor 6 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Kabupaten Batu Bara Nomor 4 Tahun 2009 tentang Organisasi Dan Tata
Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Batu Bara (Lembaran Daerah
Kabupaten Batu Bara Tahun 2010 Nomor 6);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Batu Bara Nomor 5 Tahun 2009 tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Batu
Bara (Lembaran Daerah Kabupaten Batu Bara Tahun 2009 Nomor 1);
21. Peraturan Daerah Kabupaten Batu Bara Nomor 38 Tahun 2009 tentang
Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan dan Perubahan status
Desa menjadi Kelurahan.
-3-
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BATU BARA
dan
BUPATI BATU BARA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN
DAERAH
TENTANG
PEMBENTUKAN
DESA
DAN
KELURAHAN DALAM DAERAH KABUPATEN BATU BARA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Batu Bara.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur
Penyelenggara Pemerintahan Daerah.
4. Bupati adalah Bupati Batu Bara.
5. Desa adalah kesatuan Masyarakat hukum yang memiliki kewenangan
untuk mengatur dan mengurus kepentingan Masyarakat setempat
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam
system Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah.
.
6. Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disingkat BPD adalah suatu
badan yang terdiri atas pemuka – pemuka masyarakat yang ada di desa
dan
berfungsi
menetapkan
Peraturan
Desa,
menampung
dan
menyalurkan aspirasi masyarakat di desa.
7. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat untuk selanjutnya disingkat LPM
atau Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa untuk selanjutnya disingkat
LKMD adalah Lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa
Masyarakat
sebagai
mitra
Pemerintah
Desa
dan
Lurah
dalam
menampung dan mewujudkan aspirasi serta kebutuhan Masyarakat di
bidang pembangunan.
-4-
8. Dusun adalah wilayah dalam Desa yang merupakan lingkungan kerja
Pemerintah Desa.
9. Pembentukan Desa adalah penggabungan beberapa atau bagian Desa
yang bersandingan atau pemekaran dari satu Desa menjadi dua Desa
atau lebih atau pembentukan Desa diluar Desa yang telah ada.
10. Pembentukan Kelurahan adalah penggabungan beberapa Kelurahan,
atau bagian Kelurahan yang bersandingan, atau pemekaran dari satu
Kelurahan menjadi dua Kelurahan atau lebih, atau pembentukan
Kelurahan di luar Kelurahan yang telah ada.
11. Pemecahan atau pemekaran Desa adalah tindakan mengadakan Desa
baru di dalam wilayah Desa.
12. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat Kabupaten
dalam wilayah kerja Kecamatan.
13. Kelurahan Induk adalah bagian wilayah kerja Kelurahan yang terpisah
dari Kelurahan yang akan dibentuk/dimekarkan/digabung menjadi Desa.
14. Lingkungan dalam Kelurahan atau Bagian Wilayah Kerja Kelurahan
adalah wilayah kerja Kepala Lingkungan sebagai Perangkat Pemerintah
Kelurahan.
BAB II
PEMBENTUKAN, JUMLAH DUSUN, BATAS – BATAS DESA,
PUSAT PEMERINTAHAN DESA, LUAS WILAYAH DAN JUMLAH PENDUDUK DESA
Bagian Kesatu
Kecamatan Lima Puluh
Paragraf 1
Desa Pasir Permit
Pasal 2
(1) Desa Pasir Permit merupakan pemekaran dari Desa Guntung Kecamatan
Lima Puluh.
(2) Desa Pasir Permit terdiri dari 3 (tiga) Dusun,
dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Pematang Panjang dan Desa
Titi Putih;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Barung – Barung dan Desa
Air Hitam;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Lubuk Besar dan Desa Pulau
Sejuk;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Guntung dan Desa Titi Putih.
-5-
(3) Dengan terbentuknya Desa Pasir Permit, maka Desa Guntung (Desa
Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Perupuk;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Mesjid Lama Kecamatan
Talawi dan Desa Barung – Barung;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Lubuk Besar dan Desa Pasir
Permit;
d. sebelah Timur berbatas dengan Selat Malaka.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Pasir Permit berkedudukan di Dusun I.
(5) Luas Wilayah Desa Pasir Permit pada saat pembentukan adalah 600Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Pasir Permit pada saat pembentukan adalah
1359 Jiwa.
(7) Peta Wilayah Desa Pasir Permit sebagaimana tercantum dalam Lampiran
I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Paragraf 2
Desa Barung-Barung
Pasal 3
(1) Desa Barung–Barung merupakan pemekaran dari Desa Air Hitam
Kecamatan Lima Puluh.
(2) Desa Barung – Barung terdiri dari 3 (tiga) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatas dengan Desa Guntung;
b. Sebelah Selatan berbatas dengan Desa Air Hitam;
c. Sebelah Barat berbatas dengan Desa Guntung;
d. Sebelah Timur berbatas dengan Desa Dahari Silebar Kecamatan
Talawi.
(3) Dengan terbentuknya Desa Barung – Barung, maka Desa Air Hitam
(Desa Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Guntung dan Desa Dahari
Silebar Kecamatan Talawi;
b. sebelah Selatan berbatas dengan desa simpang dolok dan desa
cahaya pordomuan;
c. sebelah Barat berbatas dengan desa lubuk besar;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Panjang Kecamatan Talawi.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Barung–Barung berkedudukan di Dusun II.
(5) Luas Wilayah Desa Barung–Barung pada saat pembentukan adalah
40 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Barung–Barung pada saat pembentukan adalah
1412 Jiwa.
-6-
(7) Peta Wilayah Desa Barung – Barung sebagaimana tercantum dalam
lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Paragraf 3
Desa Titi Putih
Pasal 4
(1) Desa Titi Putih merupakan pemekaran dari Desa Pematang Panjang
Kecamatan Lima Puluh.
(2) Desa Titi Putih terdiri dari 4 (empat) Dusun,
dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Perupuk;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Pasir Permit;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Pematang Panjang;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Guntung.
(3) Dengan terbentuknya Desa Titi Putih, maka Desa Pematang Panjang
(Desa Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Perupuk;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Pasir Permit dan Desa Lubuk
Besar;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Bulan – Bulan;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Titi Putih.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Titi Putih berkedudukan di Dusun III.
(5) Luas Wilayah Desa Titi Putih pada saat pembentukan adalah 425 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Titi Putih pada saat pembentukan adalah 2023
Jiwa.
(7) Peta Wilayah Desa Titi Putih sebagaimana tercantum dalam lampiran III
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Paragraf 4
Desa Sumber Rejo
Pasal 5
(1) Desa Sumber Rejo merupakan pemekaran dari Desa Empat Negeri
Kecamatan Lima Puluh.
(2) Desa Sumber Rejo terdiri dari 3 (tiga) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Empat Negeri dan Desa
Perkebunan Kwala Gunung;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Perkebunan Limau Manis dan
Desa Perkebunan Kwala Gunung;
-7-
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Sumber Padi;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Empat Negeri.
(3) Dengan terbentuknya Desa Sumber Rejo, maka Desa Empat Negeri
(Desa Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Perkebunan Tanah Itam Ulu;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Sumber Rejo;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Simpang Dolok;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Perkebunan Lima Puluh.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Sumber Rejo berkedudukan di Dusun III.
(5) Luas Wilayah Desa Sumber Rejo pada saat pembentukan adalah
218 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Sumber Rejo pada saat pembentukan adalah
1542 Jiwa.
(7) Peta Wilayah Desa Sumber Rejo sebagaimana tercantum dalam lampiran
IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Paragraf 5
Desa Lubuk Hulu
Pasal 6
(1) Desa Lubuk Hulu merupakan pemekaran dari Desa Lubuk Besar
Kecamatan Lima Puluh.
(2) Desa Lubuk Hulu terdiri dari 2 (dua) Dusun,
dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Lubuk Besar;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Empat Negeri;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Perkebunan Tanah Itam Ulu;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Pulau Sejuk Kecamatan Talawi.
(3) Dengan terbentuknya Desa Lubuk Hulu, maka Desa Lubuk Besar (Desa
Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Perkebunan Tanah Itam Ulu dan
Desa Guntung;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Empat Negeri;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Perkebunan Tanah Itam Ulu;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Pulau Sejuk Kecamatan Talawi.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Lubuk Hulu berkedudukan di Dusun I.
(5) Luas Wilayah Desa Lubuk Hulu pada saat pembentukan adalah 178 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Lubuk Hulu pada saat pembentukan adalah 1558
Jiwa.
(7) Peta Wilayah Desa Lubuk Hulu sebagaimana tercantum dalam lampiran
V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
-8-
Paragraf 6
Desa Gunung Bandung
Pasal 7
(1) Desa Gunung Bandung merupakan pemekaran dari Desa Bulan – Bulan
Kecamatan Lima Puluh.
(2) Desa Gunung Bandung terdiri dari 2 (dua) dusun,dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Bulan – Bulan, Desa Titi Merah;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Perkebunan Tanah Itam Ulu
dan Desa Air Hitam;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Perkebunan Tanah Itam Ulu;
d. sebelah Timur berbatas dengan Kelurahan Pangkalan Dodek Baru
Kecamatan Medang Deras.
(3) Dengan terbentuknya Desa Gunung Bandung, maka Desa Bulan – Bulan
(Desa Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Bulan – Bulan / Titi Merah;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Perkebunan Tanah Itam Ulu
dan Desa Air Hitam;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Perkebunan Tanah Itam Ulu;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Pematang Panjang dan Desa
Titi Merah.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Gunung Bandung berkedudukan di Dusun II.
(5) Luas wilayah Desa Gunug Bandung pada saat pembentukan adalah
300 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Gunung Bandung pada saat pembentukan
adalah 1692 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Gunung Bandung sebagaimana tercantum dalam
lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Paragraf 7
Desa Titi Merah
Pasal 8
(1) Desa Titi Merah merupakan pemekaran dari Desa Bulan – Bulan
Kecamatan Lima Puluh.
(2) Desa Titi Merah terdiri dari 4 (empat) dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Perupuk;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Gunung Bandung;
-9-
c. sebelah Barat berbats dengan Desa Bulan – Bulan;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Pematang Panjang.
(3) Dengan terbentuknya Desa Gunung Bandung dan Desa Titi Merah, maka
Desa Bulan – Bulan (Desa Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Perupuk;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Gunung Bandung;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Titi Merah;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Perkebunan Tanah Itam Ulu,
Desa Lubuk Cuik.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Titi Merah berkedudukan di Dusun V .
(5) Luas Wilayah Desa Titi Merah pada saat pembentukan adalah 230 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Titi Merah pada saat pembentukan adalah 1473
Jiwa.
(7) Peta Wilaya Desa Titi Merah sebagaimana tercantum dalam lampiran VII
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Paragraf 8
Desa Pematang Tengah
Pasal 9
(1) Desa Pematang Tengah merupakan pemekaran dari Desa Lubuk Cuik
Kecamatan Lima Puluh.
(2) Desa Pematang Tengah terdiri dari 3 (tiga) dusun,dengan batas-batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Gambus Laut;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Tanah Itam Ilir;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Limai Sundai Kecamatan Air
Putih, Sungai Gambus;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Lubuk Cuik.
(3) Dengan terbentuknya Desa Pematang Tengah, maka Desa Lubuk Cuik
(Desa Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Gambus Laut;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Tanah Itam Ilir;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Pematang Tengah;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Bulan – Bulan.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Pematang Tengah berkedudukan di Dusun I.
(5) Luas Wilayah Desa Pematang Tengah pada saat pembentukan adalah
238 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Pematang Tengah pada saat pembentukan
adalah 235 Kk.
- 10 -
(7) Peta wilayah Desa Desa Pematang sebagaimana tercantum dalam
lampiran VIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Bagian Kedua
Kecamatan Tanjung Tiram
Paragraf 1
Desa Tali Air Permai
Pasal 10
(1) Desa Tali Air Permai merupakan pemekaran dari Desa Bagan Baru
Kecamatan Tanjung Tiram.
(2) Desa Tali Air Permai terdiri dari 4 (empat) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Ujung Kubu dan Desa
Pematang Rambai;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Ujung Kubu;
d. sebelah Timur berbatas Desa Bagan Baru.
(3) Dengan terbentuknya Desa Tali Air Permai maka Desa Desa Bagan Baru
(Desa Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Tali Air Permai;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Tali Air Permai;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Kapal Merah.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Tali Air Permai berkedudukan di Dusun III.
(5) Luas Wilayah Desa Tali Air Permai pada saat pembentukan adalah
421 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Tali Air Permai pada saat pembentukan adalah
1800 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Desa Tali Air Permai sebagaimana tercantum dalam
lampiran IX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Paragraf 2
Desa Kapal Merah
Pasal 11
(1) Desa Kapal Merah merupakan pemekaran dari Desa Bagan Baru
Kecamatan Tanjung Tiram.
- 11 -
(2) Desa Kapal Merah terdiri dari 3 (tiga) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Pematang Rambai;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Bagan Baru;
d. sebelah Timur berbatas Desa Silau Bonto Kecamatan Silau Laut
Kabupaten Asahan.
(3) Dengan terbentuknya Desa Tali Air Permai dan Desa Kapal Merah, maka
Desa Bagan Baru (Desa Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Tali Air Permai;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Tali Air Permai;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Kapal Merah.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Kapal Merah berkedudukan di Dusun I.
(5) Luas Wilayah Desa Kapal Merah pada saat pembentukan adalah
1800 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Kapal Merah pada saat pembentukan adalah
1520 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Desa Kapal Merah sebagaimana tercantum dalam
lampiran X yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Paragraf 3
Desa Bandar Sono
Pasal 12
(1) Desa Bandar Sono merupakan pemekaran dari Desa Ujung Kubu
Kecamatan Tanjung Tiram.
(2) Desa Bandar Sono terdiri dari 4 (empat) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Tanjung Mulia;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Lima Laras;
d. sebelah Timur berbatas Desa Ujung Kubu.
(3) Dengan terbentuknya Desa Bandar Sono, maka Desa Ujung Kubu (Desa
Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Tanjung Mulia dan Desa Sei
Mentaram;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Bandar Sono;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Bagan Baru dan Desa
Pematang Rambai.
- 12 -
(4) Pusat Pemerintahan Desa Bandar Sono berkedudukan di Dusun II.
(5) Luas Wilayah Desa Bandar Sono pada saat pembentukan adalah
12732 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Bandar Sono pada saat pembentukan adalah
2785 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Desa Bandar Sono sebagaimana tercantum dalam
lampiran XI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Paragraf 4
Desa Suka Jaya
Pasal 13
(1) Desa Suka Jaya merupakan pemekaran dari Desa Bagan Dalam
Kecamatan Tanjung Tiram.
(2) Desa Suka Jaya terdiri dari 8 (delapan) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Sungai Batu Bara Kiri;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Bagan Dalam;
c. sebelah Barat berbatas dengan Kelurahan Tanjung Tiram;
d. sebelah Timur berbatas Sungai Batu Bara Kiri.
(3) Dengan terbentuknya Desa Suka Jaya, maka Desa Bagan Dalam (Desa
Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Suka Jaya;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Suka Maju;
c. sebelah Barat berbatas dengan Sungai Batu Bara Kiri;
d. sebelah Timur berbatas dengan Kelurahan Tanjung Tiram dan Desa
Suka Maju.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Suka Jaya berkedudukan di Dusun VIII.
(5) Luas Wilayah Desa Suka Jaya pada saat pembentukan adalah 113 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Suka Jaya pada saat pembentukan adalah 4445
Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Suka Jaya sebagaimana tercantum dalam lampiran
XII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Paragraf 5
Desa Pahlawan
Pasal 14
(1) Desa Pahlawan merupakan pemekaran dari Desa Bogak Kecamatan
Tanjung Tiram.
- 13 -
(2) Desa Pahlawan terdiri dari 3 (tiga) Dusun, dengan batas – batas sebagai
berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Sungai Batu Bara Kanan;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Bogak;
c. sebelah Barat berbatas dengan Sungai Batu Bara Kiri;
d. sebelah Timur berbatas dengan Jalan Merdeka.
(3) Dengan terbentuknya Desa Pahlawan, maka Desa Bogak (Desa Induk)
menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Bandar Rahmat;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Mesjid Lama Kecamatan
Talawi;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Mesjid Lama Kecamatan Talawi;
d. sebelah Timur berbatas dengan Jalan Merdeka.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Pahlawan berkedudukan di Dusun II.
(5) Luas Wilayah Desa Pahlawan pada saat pembentukan adalah 60 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Pahlawan pada saat pembentukan adalah 3150
Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Pahlawan sebagaimana tercantum dalam lampiran
XIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Paragraf 6
Desa Bandar Rahmat
Pasal 15
(1) Desa Bandar Rahmat merupakan pemekaran dari Desa Bogak
Kecamatan Tanjung Tiram.
(2) Desa Bandar Rahmat terdiri dari 1 (satu) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Sungai Batu Bara Kanan;
c. sebelah Barat berbatas dengan Jalan Bandeng;
d. sebelah Timur berbatas dengan Sungai Batu Bara Kiri.
(3) Dengan terbentuknya Desa Pahlawan dan Desa Bandar Rahmat, maka
Desa Bogak (Desa Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Bandar Rahmat;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Mesjid Lama Kecamatan
Talawi;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Mesjid Lama Kecamatan Talaw;
d. sebelah Timur berbatas dengan Jalan Merdeka.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Bandar Rahmat berkedudukan di Dusun I.
(5) Luas Wilayah Desa Bandar Rahmat pada saat pembentukan adalah
125 Ha.
- 14 -
(6) Jumlah Penduduk Desa Bandar Rahmat pada saat pembentukan adalah
1273 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Desa Bandar Rahmat sebagaimana tercantum dalam
lampiran XIV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Paragraf 7
Desa Kampung Lalang
Pasal 16
(1) Desa Kampung Lalang merupakan pemekaran dari Desa Suka Maju
Kecamatan Tanjung Tiram.
(2) Desa Kampung Lalang terdiri dari 1 (satu) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Suka Maju;
b. sebelah
Selatan
berbatas
dengan
Kelurahan
Labuhan
Ruku
Kecamatan Talawi;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Mesjid Lama Kecamatan Talawi;
d. sebelah Timur berbatas Sungai Batu Bara Kiri.
(3) Dengan terbentuknya Desa Kampung Lalang, maka Desa Suka Maju
(Desa Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Kelurahan Tanjung Tiram dan Desa
Bagan Dalam;
b. sebelah
Selatan
berbatas
dengan
Kelurahan
Labuhan
Ruku
Kecamatan Talawi;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Mesjid Lama Kecamatan Talawi;
d. sebelah Timur berbatas dengan Sungai Batu Bara Kiri.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Kampung Lalang berkedudukan di Dusun I.
(5) Luas Wilayah Desa Kampung Lalang pada saat pembentukan adalah
215 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Kampung Lalang pada saat pembentukan adalah
2700 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Kampung Lalang sebagaimana tercantum dalam
lampiran XV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Paragraf 8
Desa Mekar Laras
Pasal 17
(1) Desa Mekar Laras merupakan pemekaran dari Desa Lima Laras
Kecamatan Tanjung Tiram.
- 15 -
(2) Desa Mekar Laras terdiri dari 3 (tiga) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Tanjung Mulia;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Lima Laras;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Bulan – Bulan Kecamatan Lima
Puluh.
(3) Dengan terbentuknya Desa Mekar Laras, maka Desa Lima Laras (Desa
Induk) menjadi berbatas dengan :
a. Sebelah Utara berbatas dengan Desa Mekar Laras;
b. Sebelah Selatan berbatas dengan Desa Tanjung Mulia;
c. Sebelah Barat berbatas dengan Desa Bagan Dalam;
d. Sebelah Timur berbatas dengan Desa Ujung Kubu.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Mekar Laras berkedudukan di Dusun I.
(5) Luas Wilayah Desa Mekar Laras pada saat pembentukan adalah 350Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Mekar Laras pada saat pembentukan adalah
1999 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Mekar Laras sebagaimana tercantum dalam lampiran
XVI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Paragraf 9
Desa Jati Mulia
Pasal 18
(1) Desa Jati Mulia merupakan pemekaran dari Desa Tanjung Mulia
Kecamatan Tanjung Tiram.
(2) Desa Jati Mulia terdiri dari 3 (tiga) Dusun, dengan batas – batas sebagai
berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Sentang;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Tanjung Mulia;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Pahang;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Lima Laras.
(3) Dengan terbentuknya Desa Jati Mulia, maka Desa Tanjung Mulia (Desa
Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Ujung Kubu;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Mekar Mulio Kecamatan Sei
Balai;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Jati Mulia;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Sei Mentaram.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Jati Mulia berkedudukan di Dusun II.
(5) Luas Wilayah Desa Jati Mulia pada saat pembentukan adalah 450 Ha.
- 16 -
(6) Jumlah Penduduk Desa Jati Mulia pada saat pembentukan adalah
1360 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Jati Mulia sebagaimana tercantum dalam lampiran
XVII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Ketiga
Kecamatan Sei Balai
Paragraf 1
Desa Benteng Jaya
Pasal 19
(1) Desa Benteng Jaya merupakan pemekaran dari Desa Sei Balai
Kecamatan Sei Balai.
(2) Desa Benteng Jaya terdiri dari 3 (tiga) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Sei Balai;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Sei Balai;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Perkebunan Sei. Bejangkar;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Perkebunan Sei Balai.
(3) Dengan terbentuknya Desa Benteng Jaya, maka Desa Sei Balai (Desa
Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Perkebunan Sei Balai;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Mekar Mulio;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Perkebunan Sei Bejangkar;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Kwala Sikasim.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Benteng Jaya berkedudukan di Dusun III.
(5) Luas Wilayah Desa Benteng Jaya pada saat pembentukan adalah
115 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Benteng Jaya pada saat pembentukan adalah
1458 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Benteng Jaya sebagaimana tercantum dalam
lampiran XVIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Paragraf 2
Desa Tanah Timbul
Pasal 20
(1) Desa Tanah Timbul merupakan pemekaran dari Desa Sei Balai
Kecamatan Sei Balai.
- 17 -
(2) Desa Tanah Timbul terdiri dari 2 (dua) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Mekar Mulio;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Sei Balai;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Perkebunan Sei Bejangkar;
d. sebelah Timur berbatas dengan
(3) Dengan terbentuknya Desa Tanah Timbul, maka Desa Sei Balai (Desa
Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Mekar Mulio;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Perkebunan Sei Balai;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Perkebunan Sei Bejangkar;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Kwala Sikasim.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Tanah Timbul berkedudukan di Dusun I.
(5) Luas Wilayah Desa Tanah Timbul pada saat pembentukan adalah
150 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Tanah Timbul pada saat pembentukan adalah
1378 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Tanah Timbul sebagaimana tercantum dalam
lampiran XIX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Paragraf 3
Desa Perjuangan
Pasal 21
(1) Desa Perjuangan merupakan pemekaran dari Desa Perkebunan Sei
Balai Kecamatan Sei Balai.
(2) Desa Perjuangan terdiri dari 5 (lima) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kwala Sikasim;
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Perkebunan Sei Balai;
c. sebelah Barat berbatasan dengan Desa Benteng Jaya;
d. sebelah Timur berbatasan dengan Desa Durian;
(3) Dengan terbentuknya Desa Perjuangan, maka Desa Perkebunan Sei
Balai (Desa Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatasan dengan Desa Perjuangan;
b. sebelah Timur berbatasan dengan Desa Gajah Kabupaten Asahan;
c. sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sei Beluruh Kabupaten
Asahan;
d. sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Suka Makmur Kabupaten
Asahan.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Perjuangan berkedudukan di Dusun I.
- 18 -
(5) Luas Wilayah Desa Perjuangan pada saat pembentukan ádalah 1342 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Perjuangan pada saat pembentukan adalah
3125 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Perjuangan sebagaimana tercantum dalam lampiran
XX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Paragraf 4
Desa Sidomulio
Pasal 22
(1) Desa Sidomulio merupakan pemekaran dari Desa
Mekar Mulio
Kecamatan Sei Balai.
(2) Desa Sidomulio terdiri dari 4 (empat) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Tanjung Mulia Kecamatan
Tanjung Tiram;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Tanjung Mulia Kecamatan
Tanjung Tiram;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Mekar Mulio;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Kwala Sikasim.
(3) Dengan terbentuknya Desa Sidomulio, maka Desa Mekar Mulio (Desa
Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan
Desa Tanjung Mulia Kecamatan
Tanjung Tiram;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Tanah Timbul;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Sei Muka Kecamatan Talawi;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Tanjung Mulia Kecamatan
Tanjung Tiram.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Sidomulio berkedudukan di Dusun I.
(5) Luas Wilayah Desa Sidomulio pada saat pembentukan adalah 175 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Sidomulio pada saat pembentukan adalah 1125
Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Sidomulio sebagaimana tercantum dalam lampiran
XXI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini
Paragraf 5
Desa Mekar Baru
Pasal 23
(1) Desa Mekar Baru merupakan pemekaran dari Desa Kwala Sikasim
Kecamatan Sei Balai.
- 19 -
(2) Desa Mekar Baru terdiri dari 3 (tiga) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Sidomulyo;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Kwala Sikasim;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Tanah Timbul;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Tanjung Mulia Kecamatan
Tanjung Tiram.
(3) Dengan terbentuknya Desa Mekar Baru, maka Desa Kwala Sikasim
(Desa Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Mekar Mulio;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Perkebunan Sei Balai;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Sei Balai;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Sei Mentaram, Desa Tanjung
Mulia Kecamatan Tanjung Tiram.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Tanah Timbul berkedudukan di Dusun II.
(5) Luas Wilayah Desa Mekar Baru pada saat pembentukan adalah 173 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Mekar Baru pada saat pembentukan adalah
1333 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Mekar Baru sebagaimana tercantum dalam lampiran
XXII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Paragraf 6
Desa Suko Rejo
Pasal 24
(1) Desa Suko Rejo merupakan pemekaran dari Desa Suka Ramai
Kecamatan Sei Balai.
(2) Desa Suko Rejo terdiri dari 5 (lima) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Perkebunan Sei Bejangkar;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Benteng Jaya;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Sukaramai;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Perkebunan Sei Balai.
(3) Dengan terbentuknya Desa Suko Rejo, maka Desa Suka Ramai (Desa
Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Siajam;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Suko Rejo;
c. sebelah Barat berbatas dengan Kabupaten Simalungun;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Suko Rejo.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Suko Rejo berkedudukan di Dusun III.
(5) Luas Wilayah Desa Suko Rejo pada saat pembentukan adalah 272 Ha.
- 20 -
(6) Jumlah Penduduk Desa Suko Rejo pada saat pembentukan adalah 2290
Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Suko Rejo sebagaimana tercantum dalam lampiran
XXIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.
Bagian Keempat
Kecamatan Medang Deras
Paragraf 1
Desa Pakam Raya Selatan
Pasal 25
(1) Desa Pakam Raya Selatan merupakan pemekaran dari Desa Pakam
Raya Kecamatan Medang Deras.
(2) Desa Pakam Raya Selatan terdiri dari 5 (lima) Dusun, dengan batas –
batas sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Pakam Raya dan Desa
Pematang Cengkring;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Pematang Jering Kecamatan
Sei Suka;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Tanjung Sigoni dan Desa
simodong Kecamatan Sei Suka;
d. sebelah Timur berbatas Desa Pakam Raya.
(3) Dengan terbentuknya Desa Pakam Raya Selatan, maka Desa Pakam
Raya (Desa Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Pakam Raya Selatan;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Pematang Jering Kecamatan
Sei Suka;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Pakam Raya Selatan dan Desa
Pematang Cengkring;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Pakam.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Pakam Raya Selatan berkedudukan di Dusun
III.
(5) Luas Wilayah Desa Pakam Raya Selatan pada saat pembentukan adalah
112 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Pakam Raya Selatan pada saat pembentukan
adalah 1761 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Pakam Raya sebagaimana tercantum dalam lampiran
XXIV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.
- 21 -
Paragraf 2
Desa Mandarsah
Pasal 26
(1) Desa Mandarsah merupakan pemekaran dari Desa Pakam Kecamatan
Medang Deras.
(2) Desa Mandarsah terdiri dari 2 (dua) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Lalang;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Pematang Kuing;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Pakam;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Pematang Kuing.
(3) Dengan terbentuknya Desa Mandarsah, maka Desa Pakam (Desa Induk)
menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Lalang;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Pakam Raya;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Pematang Cengkring;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Mandarsah.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Mandarsah berkedudukan di Dusun II.
(5) Luas Wilayah Desa Mandarsah pada saat pembentukan adalah 160 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Mandarsah pada saat pembentukan adalah 1961
Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Mandarsah sebagaimana tercantum dalam lampiran
XXV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Paragraf 3
Desa Medang Baru
Pasal 27
(1) Desa
Medang
Baru
merupakan
pemekaran
dari
Desa
Medang
Kecamatan Medang Deras.
(2) Desa Medang Baru terdiri dari 3 (tiga) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Pematang Cengkring;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Durian;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Medang.
(3) Dengan terbentuknya Desa Medang Baru maka Desa Medang (Desa
Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Pakam;
- 22 -
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Medang Baru;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Lalang.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Medang Baru berkedudukan di Dusun III.
(5) Luas Wilayah Desa Medang Baru pada saat pembentukan adalah
331 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Medang Baru pada saat pembentukan adalah
2087 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Medang Baru sebagaimana tercantum dalam lampiran
XXVI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.
Paragraf 4
Desa Pematang Nibung
Pasal 28
(1) Desa Pematang Nibung merupakan pemekaran dari Desa Medang
Kecamatan Medang Deras.
(2) Desa Pematang Nibung terdiri dari 3 (tiga) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Medang Baru;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Durian;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Medang.
(3) Dengan terbentuknya Desa Medang Baru dan Desa Pematang Nibung,
maka Desa Medang (Desa Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Pematang Cengkering;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Pematang Nibung dan Desa
Medang Baru;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Lalang.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Pematang Nibung berkedudukan di Dusun I.
(5) Luas Wilayah Desa Pematang Nibung pada saat pembentukan adalah
145 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Pematang Nibung pada saat pembentukan
adalah 1150 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Pematang Nibung sebagaimana tercantum dalam
lampiran XXVII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
- 23 -
Paragraf 5
Desa Cengkering Pekan
Pasal 29
(1) Desa Cengkering Pekan merupakan pemekaran dari Desa Pematang
Cengkering Kecamatan Medang Deras.
(2) Desa Cengkering Pekan terdiri dari 5 (lima) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Pematang Cengkering;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Pakam Raya dan Desa
Tanjung Sigoni;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Sei Rakyat dan Desa Tanjung
sigoni;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Pakam Raya.
(3) Dengan terbentuknya Desa Cengkering Pekan, maka Desa Pematang
Cengkering (Desa Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Durian, Desa Medang, Desa
Lalang;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Cengkering Pekan;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Sei Rakyat;
d. sebelah Timur berbatas dengan Jalan Acces Road Inalum, Desa
Pakam dan Desa Pakam Raya.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Cengkering Pekan berkedudukan di Dusun I.
(5) Luas Wilayah Desa Cengkering Pekan pada saat pembentukan adalah
200 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Cengkering Pekan pada saat pembentukan
adalah 1150 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Cengkering Pekan sebagaimana tercantum dalam
lampiran XXVIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Paragraf 6
Desa Sei Raja
Pasal 30
(1) Desa Sei Raja merupakan pemekaran dari Desa Sei Rakyat Kecamatan
Medang Deras.
(2) Desa Sei Raja terdiri dari 3 (tiga) Dusun, dengan batas – batas sebagai
berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Durian;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Tanjung Sigoni;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Sei Rakyat;
- 24 -
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Pematang Cegkering.
(3) Dengan terbentuknya Desa Sei Raja, maka Desa Sei Rakyat (Desa
Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Durian;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Tanjung Sigoni;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Simodong Kecamatan Sei Suka;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Pematang Cengkering.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Sei Raja berkedudukan di Dusun III.
(5) Luas Wilayah Desa Sei Raja pada saat pembentukan adalah 130 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Sei Raja pada saat pembentukan adalah
1002 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Sei Raja sebagaimana tercantum dalam lampiran
XXIX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.
Bagian Kelima
Kecamatan Talawi
Paragraf 1
Desa Gunung Rante
Pasal 31
(1) Desa Gunung Rante merupakan pemekaran dari Desa Panjang
Kecamatan Talawi.
(2) Desa Gunung Rante terdiri dari 4 (empat) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Panjang;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Karang Baru;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Perkebunan Petatal;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Sei Muka.
(3) Dengan terbentuknya Desa Gunung Rante, maka Desa Panjang (Desa
Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Padang Genting, Desa Air
Hitam Kecamatan Lima Puluh;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Gunung Rante, Desa
Perkebunan Petatal;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Air Hitam, Desa Cahaya
Pardomuan Kecamatan Lima Puluh;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Sei Muka, Desa Pahang.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Gunung Rante berkedudukan di Dusun II.
(5) Luas Wilayah Desa Gunung Rante pada saat pembentukan adalah
500 Ha.
- 25 -
(6) Jumlah Penduduk Desa Gunung Rante pada saat pembentukan adalah
1040 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Gunung Rante sebagaimana tercantum dalam
lampiran XXX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Paragraf 2
Desa Dahari Indah
Pasal 32
(1) Desa Dahari Indah merupakan pemekaran dari Desa Dahari Silebar
Kecamatan Talawi.
(2) Desa Dahari Indah terdiri dari 5 (lima) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Air Hitam Kecamatan Lima
Puluh;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Guntung Kecamatan Tanjung
Tiram;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Dahari Silebar.
(3) Dengan terbentuknya Desa Dahari Indah, maka Desa Dahari Silebar
(Desa Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Air Hitam Kecamatan Lima
Puluh;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Dahari Indah;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Mesjid Lama.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Dahari Indah berkedudukan di Dusun III.
(5) Luas Wilayah Desa Dahari Indah pada saat pembentukan adalah 750 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Dahari Indah pada saat pembentukan adalah
2393 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Dahari Indah sebagaimana tercantum dalam lampiran
XXXI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.
Paragraf 3
Desa Indra Yaman
Pasal 33
(1) Desa Indra Yaman merupakan pemekaran dari Desa Mesjid Lama
Kecamatan Talawi.
- 26 -
(2) Desa Indra Yaman terdiri dari 4 (empat) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Bogak Kecamatan Tanjung
Tiram;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Kelurahan Labuhan Ruku;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Mesjid Lama;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Suka Maju.
(3) Dengan terbentuknya Desa Indra Yaman, maka Desa Mesjid Lama (Desa
Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Selat Sumatera dan 500 m kearah
Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram;
b. Sebelah Selatan berbatas dengan Kelurahan Labuhan Ruku dan
Desa Padang Genting;
c. Sebelah Barat berbatas dengan Desa Dahari Silebar;
d. Sebelah Timur berbatas dengan Desa Indra Yaman.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Indra Yaman berkedudukan di Dusun I.
(5) Luas Wilayah Desa Indra Yaman pada saat pembentukan adalah 165 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Indra Yaman pada saat pembentukan adalah
4177 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Indra Yaman sebagaimana tercantum dalam lampiran
XXXII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.
Paragraf 4
Desa Benteng
Pasal 34
(1) Desa Benteng merupakan pemekaran dari Desa Pahang Kecamatan
Talawi.
(2) Desa Benteng terdiri dari 4 (empat) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Sei Muka;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Pahang dan Desa Padang
Genting;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Panjang;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Sei Balai Kecamatan Sei Balai.
(3) Dengan terbentuknya Desa Benteng, maka Desa Pahang (Desa Induk)
menjadi berbatas dengan :
a. Sebelah Utara berbatas dengan Kelurahan Labuhan Ruku;
b. Sebelah Selatan berbatas dengan Desa Sei Muka;
c. Sebelah Barat berbatas dengan Desa Padang Genting / Desa
Panjang;
- 27 -
d. Sebelah Timur berbatas dengan Kelurahan Labuhan Ruku / Desa
Mekar Mulio Sei Balai.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Benteng berkedudukan di Dusun I.
(5) Luas Wilayah Desa Benteng pada saat pembentukan adalah 225 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Benteng pada saat pembentukan adalah 2999
Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Benteng sebagaimana tercantum dalam lampiran
XXXIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.
Paragraf 5
Desa Sumber Tani
Pasal 35
(1) Desa Sumber Tani merupakan pemekaran dari Desa Sei Muka
Kecamatan Talawi.
(2) Desa Sumber Tani terdiri dari 5 (lima) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Benteng;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Sei Muka;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Panjang / Desa Perkebunan
Petatal;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Mekar Mulio Kecamatan Sei
Balai.
(3) Dengan terbentuknya Desa Sumber Tani, maka Desa Sei Muka (Desa
Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Benteng;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Binjai Baru;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Panjang, Desa Perkebunan
Petatal, Desa Perkebunan Tanah Datar;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Mekar Mulio Kecamatan Sei
Balai.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Sumber Tani berkedudukan di Dusun I.
(5) Luas Wilayah Desa Sumber Tani pada saat pembentukan adalah
120 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Sumber Tani pada saat pembentukan adalah
3623 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Sumber Tani sebagaimana tercantum dalam lampiran
XXXIV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.
- 28 -
Paragraf 6
Desa Glugur Makmur
Pasal 36
(1) Desa Glugur Makmur merupakan pemekaran dari Desa Petatal
Kecamatan Malawi.
(2) Desa Glugur Makmur terdiri dari 6 (enam) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Perkebunan Petatal;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Petatal;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Perkebunan Kwala Gunung;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Mekar Baru.
(3) Dengan terbentuknya Glugur Makmur, maka Desa Petatal (Desa Induk)
menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Glugur Makmur;
b. sebelah Selatan berbatas dengan PTPN III;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Glugur Makmur;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Mekar Baru.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Glugur Makmur berkedudukan di Dusun III.
(5) Luas Wilayah Desa Glugur Makmur pada saat pembentukan adalah
205 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Glugur Makmur pada saat pembentukan adalah
1027 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Glugur Makmur sebagaimana tercantum dalam
lampiran XXXV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Paragraf 7
Desa Mekar Baru
Pasal 37
(1) Desa Mekar Baru merupakan pemekaran dari Desa Petatal Kecamatan
Talawi.
(2) Desa Mekar Baru terdiri dari 3 (tiga) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Perkebunan Petatal;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Petatal;
c. sebelah Barat berbatas dengan Glugur Makmur;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Karang Baru / Perk BSI.
(3) Dengan terbentuknya Desa Mekar Baru, maka Desa Petatal (Desa Induk)
menjadi berbatas dengan :
- 29 -
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Glugur Makmur;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Dusun Ulu Kabupaten
Simalungun;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Glugur Makmur;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Mekar Baru.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Mekar Baru berkedudukan di Dusun I.
(5) Luas Wilayah Desa Mekar Baru pada saat pembentukan adalah 390 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Mekar Baru pada saat pembentukan adalah
1333 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Mekar Baru sebagaimana tercantum dalam lampiran
XXXVI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.
Bagian Keenam
Kecamatan Sei Suka
Paragraf 1
Desa Pelanggiran Laut Tador
Pasal 38
(1) Desa Pelanggiran Laut Tador merupakan pemekaran dari Desa Laut
Tador Kecamatan Sei Suka.
(2) Desa Pelanggiran Laut Tador terdiri dari 4 (empat) Dusun, dengan batas–
batas sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Jalan Lintas Sumatera;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Laut Tador;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Laut Tador Kecamatan Tebing
Syahbandar Kabupaten Serdang Bedagai;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Perkebunan Tanjung Kasau.
(3) Dengan terbentuknya Desa Pelanggiran Laut Tador, maka Desa Laut
Tador (Desa Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Pelanggiran Laut Tador;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Gunung Serawan Kabupaten
Simalungun;
c. sebelah Barat berbatas dengan Kabupaten Serdang Bedagai;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Perkebunan Tanjung Kasau.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Pelanggiran Laut Tador berkedudukan di
Dusun III.
(5) Luas Wilayah Desa Pelanggiran Laut Tador pada saat pembentukan
adalah 200 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Pelanggiran Laut Tador pada saat pembentukan
adalah 2405 Jiwa.
- 30 -
(7) Peta wilayah Desa Pelanggiran Laut Tador sebagaimana tercantum
dalam lampiran XXXVII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.
Paragraf 2
Desa Dwi Sri
Pasal 39
(1) Desa Dwi Sri merupakan pemekaran dari Desa Perkebunan Tanjung
Kasau Kecamatan Sei Suka.
(2) Desa Dwi Sri terdiri dari 2 (dua) Dusun, dengan batas – batas sebagai
berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Perkebunan Tanjung Kasau;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Perkebunan Tanjung Kasau;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Perkebunan Tanjung Kasau;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Tanjung Kasau.
(3) Dengan terbentuknya Desa Dwi Sri, maka Desa Perkebunan Tanjung
Kasau (Desa Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Sei Simujur;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Tanjung Kasau;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Laut Tador Kecamatan Tebing
Syahbandar Kabupaten Serdang Bedagai;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Tanjung Seri.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Dwi Sri berkedudukan di Dusun II.
(5) Luas Wilayah Desa Dwi Sri pada saat pembentukan adalah 60 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Dwi Sri pada saat pembentukan adalah 1620
Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Dwi Sri sebagaimana tercantum dalam lampiran
XXXVIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.
Paragraf 3
Desa Mekar Sari
Pasal 40
(1) Desa Mekar Sari merupakan pemekaran dari Desa Tanjung Seri
Kecamatan Sei Suka.
(2) Desa
Mekar Sari terdiri dari 5 (lima) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Perkebunan Tanjung Kasau;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Tanjung Seri;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Perkebunan Tanjung Kasau;
- 31 -
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Tanjung Seri.
(3) Dengan terbentuknya Desa Mekar Sari, maka Desa Tanjung Seri (Desa
Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Mekar Sari;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Jalan Lintas Sumatera;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Perkebunan Tanjung Kasau;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Sei Suka Deras.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Mekar Sari berkedudukan di Dusun I.
(5) Luas Wilayah Desa Mekar Sari pada saat pembentukan adalah 184 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Mekar Sari pada saat pembentukan adalah 1646
Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Mekar Sari sebagaimana tercantum dalam lampiran
XXXIX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.
Paragraf 4
Desa Kandangan
Pasal 41
(1) Desa Kandangan merupakan pemekaran dari Desa Sei Simujur
Kecamatan Sei Suka.
(2) Desa
Kandangan terdiri dari 5 (lima) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Aek Nauli Kecamatan Medang
Deras;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Sei Simujur;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Sei Simujur;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Sei Suka Deras.
(3) Dengan terbentuknya Desa Kandangan, maka Desa Sei Simujur (Desa
Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Aek Nauli / Desa Sidomulyo
Kecamatan Medang Deras;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Tanjung Seri;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Penggalangan Kecamatan
Tebing Syahbandar Kabupaten Serdang Bedagai;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Kandangan.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Kandangan berkedudukan di Dusun III.
(5) Luas Wilayah Desa Kandangan pada saat pembentukan adalah 1000 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Kandangan pada saat pembentukan adalah
1547 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Kandangan sebagaimana tercantum dalam lampiran
XL yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
- 32 -
Paragraf 5
Desa Tanjung Gading
Pasal 42
(1) Desa Tanjung Gading merupakan pemekaran dari Desa Sei Suka Deras
Kecamatan Sei Suka.
(2) Desa Tanjung Gading terdiri dari 2 (dua) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Kelurahan Perkebunan Sipare –
Pare;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Negori Bandar Rejo Kecamatan
Bandar Masilam Kabupaten Simalungun;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Simpang Kopi;
d. sebelah Timur berbatas dengan Sungai Sipare – Pare.
(3) Dengan terbentuknya Desa Tanjung Gading, maka Desa Sei Suka Deras
(Desa Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Perkebunan PT Moeis, Desa
Simodong;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Perkebunan PT Moeis;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Tanjung Seri, Desa Sei
Simujur;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Simpang Kopi.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Tanjung Gading berkedudukan di Dusun I.
(5) Luas Wilayah Desa Tanjung Gading pada saat pembentukan adalah
80 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Tanjung Gading pada saat pembentukan adalah
1985 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Tanjung Gading sebagaimana tercantum dalam
lampiran XLI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Paragraf 6
Desa Simpang Kopi
Pasal 43
(1) Desa Simpang Kopi merupakan pemekaran dari Desa Sei Suka Deras
Kecamatan Sei Suka.
(2) Desa Simpang Kopi terdiri dari 2 (dua) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Kelurahan Perkebunan Sipare – Pare;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Negori Bandar Rejo Kecamatan
Bandar Masilam Kabupaten Simalungun;
- 33 -
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Sei Suka Deras;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Tanjung Gading.
(3) Dengan terbentuknya Desa Tanjung Gading dan Desa Simpang Kopi,
maka Desa Sei Suka Deras (Desa Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Simodong;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Negori Bandar Tinggi Kecamatan
Bandar Masilam Kabupaten Simalungun;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Tanjung Seri, Desa Sei Simujur;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Simpang Kopi.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Simpang Kopi berkedudukan di Dusun II.
(5) Luas Wilayah Desa Simpang Kopi pada saat pembentukan adalah 34 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Simpang Kopi pada saat pembentukan adalah
1753 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Simpang Kopi sebagaimana tercantum dalam
lampiran XLII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Paragraf 7
Desa Brohol
Pasal 44
(1) Desa Brohol merupakan pemekaran dari Desa Simodong Kecamatan Sei
Suka.
(2) Desa Brohol terdiri dari 3 (tiga) Dusun, dengan batas – batas sebagai
berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Pakam;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Kelurahan Perkebunan Sipare –
Pare;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Simodong;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Pematang Jering.
(3) Dengan terbentuknya Desa Brohol, maka Desa Simodong (Desa Induk)
menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Pakam Raya, Desa Tanjung
Sigoni, Desa Sei Rakyat;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Kelurahan Perkebunan Sipare –
Pare, Desa Sei Suka Deras;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Sei Simujur / Sungai;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Brohol.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Brohol berkedudukan di Dusun II.
(5) Luas Wilayah Desa Brohol pada saat pembentukan adalah 105 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Brohol pada saat pembentukan adalah 2180
Jiwa.
- 34 -
(7) Peta wilayah Desa Brohol sebagaimana tercantum dalam lampiran XLIII
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Ketujuh
Kecamatan Air Putih
Paragraf 1
Desa Tanah Rendah
Pasal 45
(1) Desa Tanah Rendah merupakan pemekaran dari Desa Tanah Tinggi
Kecamatan Air Putih.
(2) Desa Tanah Rendah terdiri dari 5 (lima) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Aras ;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Tanah Tinggi;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Tanah Merah, Desa Tanah
Tinggi;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Suka Raja;
(3) Dengan terbentuknya Desa Tanah Rendah, maka Desa Tanah Tinggi
(Desa Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Tanah Rendah;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Kabupaten Simalungun;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Tanjung Muda;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Suka Raja;
(4) Pusat Pemerintahan Desa Tanah Rendah berkedudukan di Dusun IV.
(5) Luas Wilayah Desa Tanah Rendah pada saat pembentukan adalah
100 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Tanah Rendah pada saat pembentukan adalah
1690 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Tanah Rendah sebagaimana tercantum dalam
lampiran XLIV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Paragraf 2
Desa Tanjung Mulya
Pasal 46
(1) Desa Tanjung Mulya merupakan pemekaran dari Desa Tanjung Kubah
Kecamatan Air Putih.
(2) Desa Tanjung Mulya terdiri dari 3 (tiga) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
- 35 -
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Sipare – Pare, Desa Pematang
Jering Kecamatan Sei Suka;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Tanjung Kubah;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Sipare – Pare, Kelurahan
Indrapura;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Tanjung Harapan.
(3) Dengan terbentuknya Desa Tanjung Mulya, maka Desa Tanjung Kubah
(Desa Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Tanjung Mulya;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Sungai Tanjung;
c. sebelah Barat berbatas dengan Kelurahan Indrapura;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Tanjung Harapan;
(4) Pusat Pemerintahan Desa Tanjung Mulya berkedudukan di Dusun II.
(5) Luas Wilayah Desa Tanjung Mulya pada saat pembentukan adalah
223 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Tanjung Mulya pada saat pembentukan adalah
1782 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Tanjung Mulya sebagaimana tercantum dalam
lampiran XLV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Paragraf 3
Desa Titi Payung
Pasal 47
(1) Desa Titi Payung merupakan pemekaran dari Desa Sipare – Pare
Kecamatan Air Putih.
(2) Desa Titi Payung terdiri dari 3 (tiga) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Sipare – Pare;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Pasar Lapan;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Pasar Lapan;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Sipare – Pare.
(3) Dengan terbentuknya Desa Titti Payung, maka Desa Sipare – Pare
(Desa Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Simodong Kecamatan Sei
Suka;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Titi Payung;
c. sebelah Barat berbatas dengan Sei Sipare – Pare / Sei Suka Deras;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Tanjung Kubah, Kelurahan
Indrapura
(4) Pusat Pemerintahan Desa Titi Payung berkedudukan di Dusun II.
- 36 -
(5) Luas Wilayah Desa Titi Payung pada saat pembentukan adalah 135 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Titi Payung pada saat pembentukan adalah
2804 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Titi Payung sebagaimana tercantum dalam lampiran
XLVI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.
Paragraf 4
Desa Perkotaan
Pasal 48
(1) Desa Perkotaan merupakan pemekaran dari Desa Pasar Lapan
Kecamatan Air Putih.
(2) Desa Perkotaan terdiri dari 3 (tiga) Dusun, dengan batas – batas sebagai
berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Pasar Lapan;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Tanah Merah;
c. sebelah Barat berbatas dengan Kabupaten Simalungun;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Pasar Lapan, Desa Tanah
Merah;
(3) Dengan terbentuknya Desa Perkotaan, maka Desa Pasar Lapan (Desa
Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Titi Payung, Desa Sipare –
Pare;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Perkotaan;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Titi Payung, Kelurahan
Indrapura;
d. sebelah Timur berbatas dengan Sungai Sipare – Pare, Kabupaten
Simalungun.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Perkotaan berkedudukan di Dusun II.
(5) Luas Wilayah Desa Perkotaan pada saat pembentukan adalah 737 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Titi Payung pada saat pembentukan adalah
1596 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Titi Payung sebagaimana tercantum dalam lampiran
XLVII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.
Paragraf 5
Desa Kampung Kelapa
Pasal 49
- 37 -
(1) Desa Kampung Kelapa merupakan pemekaran dari Desa Pematang
Panjang Kecamatan Air Putih.
(2) Desa Kampung Kelapa terdiri dari 3 (tiga) Dusun, dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Aras;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Pematang Panjang;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Suka Raja;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Limau Sundai.
(3) Dengan terbentuknya Desa Kampung Kelapa, maka Desa Pematang
Panjang (Desa Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Desa Aras;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Kecamatan Lima Puluh;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Perlanaan;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Limau Sundai.
(4) Pusat Pemerintahan Desa Kampung Kelapa berkedudukan di Dusun I.
(5) Luas Wilayah Desa Kampung Kelapa pada saat pembentukan adalah
295 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Desa Kampung Kelapa pada saat pembentukan
adalah 1285 Jiwa.
(7) Peta wilayah Desa Kampung Kelapa sebagaimana tercantum dalam
lampiran XLVIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
BAB III
PEMBENTUKAN, JUMLAH LINGKUNGAN, BATAS- BATAS, PUSAT PEMERINTAHAN,
LUAS WILAYAH DAN JUMLAH PENDUDUK KELURAHAN
Bagian Kesatu
Kelurahan Bagan Arya Kecamatan Tanjung Tiram
Pasal 50
(1) Kelurahan Bagan Arya merupakan pemekaran dari Kelurahan Tanjung
Tiram Kecamatan Tanjung Tiram.
(2) Kelurahan Bagan Arya terdiri dari 2 (dua) Lingkungan, dengan batas –
batas sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Sungai Batu Bara;
c. sebelah Barat berbatas dengan Sungai Batu Bara Kiri;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Guntung.
(3) Dengan terbentuknya Kelurahan Bagan Arya, maka Kelurahan Tanjung
Tiram (Kelurahan Induk) menjadi berbatas dengan :
- 38 -
a. sebelah Utara berbatas dengan Sungai Batu Bara;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Suka Maju;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Bogak;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Bagan Dalam.
(4) Pusat Pemerintahan Kelurahan Bagan Arya berkedudukan di Lingkungan
II.
(5) Luas Wilayah Kelurahan Bagan Arya pada saat pembentukan adalah
803 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Kelurahan Bagan Arya pada saat pembentukan adalah
1034 Jiwa.
(7) Peta wilayah Kelurahan Bagan Arya sebagaimana tercantum dalam
lampiran XLIX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Bagian Kedua
Kelurahan Pagurawan Kecamatan Medang Deras
Pasal 51
(1) Kelurahan Pagurawan merupakan pemekaran dari Kelurahan Pangkalan
Dodek Baru Kecamatan Medang Deras.
(2) Kelurahan Pagurawan terdiri dari 3 (tiga) Lingkungan, dengan batas –
batas sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan Jalan Umum dan Kel. Pangkalan
Dodek;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Sidomulyo;
c. sebelah Barat berbatas dengan Kabupaten Serdang Bedagai;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Kelurahan Pangkalan Dodek
Baru.
(3) Dengan terbentuknya Kelurahan Pagurawan, maka Kelurahan Pangkalan
Dodek Baru (Kelurahan Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Jalan Umum dan Kelurahan
Pangkalan Dodek;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Sei Buah Keras;
c. sebelah Barat berbatas dengan Kelurahan Pagurawan;
d. sebelah Timur berbatas dengan Sungai Pagurawan.
(4) Pusat Pemerintahan Kelurahan Pagurawan berkedudukan Lingkungan I.
(5) Luas Wilayah Kelurahan Pagurawan pada saat pembentukan adalah
75 Ha.
- 39 -
(6) Jumlah Penduduk Kelurahan Pagurawan pada saat pembentukan adalah
2708 Jiwa.
(7) Peta wilayah Kelurahan Pagurawan sebagaimana tercantum dalam
lampiran XXL yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Bagian ketiga
Kelurahan Indrasakti Kecamatan Air Putih
Pasal 52
(1) Kelurahan Indrasakti merupakan pemekaran dari Kelurahan Indrapura
Kecamatan Air Putih.
(2) Kelurahan Indrasakti terdiri dari 2 (dua) Lingkungan, dengan batas –
batas sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatas dengan desa sipare – pare;
b. sebelah Selatan berbatas dengan kelurahan indrapura;
c. sebelah Barat berbatas dengan desa sipare – pare;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Sipare – Pare / Desa Tanjung
Kubah.
(3) Dengan terbentuknya Kelurahan Indrasakti, maka Kelurahan Indrapura
(Kelurahan Induk) menjadi berbatas dengan :
a. sebelah Utara berbatas dengan Kelurahan Indrapura;
b. sebelah Selatan berbatas dengan Desa Aras;
c. sebelah Barat berbatas dengan Desa Pasar Lapan;
d. sebelah Timur berbatas dengan Desa Sipare – Pare.
(4) Pusat Pemerintahan Kelurahan Indrasakti berkedudukan di Lingkungan
V.
(5) Luas Wilayah Kelurahan Indrasakti pada saat pembentukan adalah
± 32 Ha.
(6) Jumlah Penduduk Kelurahan Indrasakti pada saat pembentukan adalah
1762 Jiwa.
(7) Peta wilayah Kelurahan Indrasakti sebagaimana tercantum dalam
lampiran LI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
BAB IV
PEMERINTAHAN
Pasal 53
- 40 -
(1) Untuk memimpin jalannya Pemerintahan di Desa Pasir Permit, Desa
Barung – Barung, Desa Titi Putih, Desa Sumber Rejo, Desa Lubuk Hulu,
Desa Gunung Bandung, Desa Titi Merah, Desa Pematang Tengah, Desa
Teluk Piai, Desa Pematang Jernang, Desa Tali Air Permai, Desa Kapal
Merah, Desa Bandar Sono, Desa Suka Jaya, Desa Pahlawan, Desa Bandar
Rahmat, Desa Kampung Lalang, Kelurahan Bagan Arya, Desa Mekar
Laras, Desa Jati Mulia, Desa Benteng Jaya, Desa Perjuangan, Desa
Sidomulyo, Desa Tanah Timbul, Desa Mekar Baru, Desa Suko Rejo, Desa
Pakam Raya Selatan, Desa Mandarsah, Desa Medang Baru, Desa
Pematang Nibung, Kelurahan Pagurawan, Desa Cengkering Pekan, Desa
Sei Raja, Desa Gunung Rante, Dea Dahari Indah, Desa Indra Yaman, Desa
Benteng, Desa Sumber Tani, Desa Glugur Makmur, Desa Mekar Baru,
Desa Pelanggiran Laut Tador, Desa Dwi Sri, Desa Mekar Sari, Desa
Tanjung Gading, Desa Simpang Kopi, Desa Kandangan, Desa Brohol,
Desa Tanah Rendah, Desa Tanjung Mulia, Desa Suka Mulia, Desa Titi
Payung, Desa Perkotaan, Desa Kampung Kelapa, Kelurahan Indrasakti di
setiap Desa diangkat seorang Kerteker dari Kelurahan dan Pegawai Negeri
Sipil Kantor Kecamatan yang memenuhi persyaratan dengan Keputusan
Bupati, 1 (satu) bulan sejak tanggal diundangkan Peraturan Daerah ini;
(2) Desa Pasir Permit, Desa Barung – Barung, Desa Titi Putih, Desa Sumber
Rejo, Desa Lubuk Hulu, Desa Gunung Bandung, Desa Titi Merah, Desa
Pematang Tengah, Desa Teluk Piai, Desa Pematang Jernang, Desa Tali Air
Permai, Desa Kapal Merah, Desa Bandar Sono, Desa Suka Jaya, Desa
Pahlawan, Desa Bandar Rahmat, Desa Kampung Lalang, Kelurahan Bagan
Arya, Desa Mekar Laras, Desa Jati Mulia, Desa Benteng Jaya, Desa
Perjuangan, Desa Sidomulyo, Desa Tanah Timbul, Desa Mekar Baru, Desa
Suko Rejo, Desa Pakam Raya Selatan, Desa Mandarsah, Desa Medang
Baru, Desa Pematang Nibung, Kelurahan Pagurawan, Desa Cengkering
Pekan, Desa Sei Raja, Desa Gunung Rante, Dea Dahari Indah, Desa Indra
Yaman, Desa Benteng, Desa Sumber Tani, Desa Glugur Makmur, Desa
Mekar Baru, Desa Pelanggiran Laut Tador, Desa Dwi Sri, Desa Mekar Sari,
Desa Tanjung Gading, Desa Simpang Kopi, Desa Kandangan, Desa
Brohol, Desa Tanah Rendah, Desa Tanjung Mulia, Desa Suka Mulia, Desa
Titi Payung, Desa Perkotaan, Desa Kampung Kelapa, Kelurahan Indrasakti
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dlantik oleh Bupati pada saat
peresmian Pembentukan Desa dan Kelurahan;
(3) Untuk membantu jalannya Pemerintahan di Desa Pasir Permit, Desa
Barung – Barung, Desa Titi Putih, Desa Sumber Rejo, Desa Lubuk Hulu,
Desa Gunung Bandung, Desa Titi Merah, Desa Pematang Tengah, Desa
Teluk Piai, Desa Pematang Jernang, Desa Tali Air Permai, Desa Kapal
Merah, Desa Bandar Sono, Desa Suka Jaya, Desa Pahlawan, Desa Bandar
- 41 -
Rahmat, Desa Kampung Lalang, Kelurahan Bagan Arya, Desa Mekar
Laras, Desa Jati Mulia, Desa Benteng Jaya, Desa Perjuangan, Desa
Sidomulyo, Desa Tanah Timbul, Desa Mekar Baru, Desa Suko Rejo, Desa
Pakam Raya Selatan, Desa Mandarsah, Desa Medang Baru, Desa
Pematang Nibung, Kelurahan Pagurawan, Desa Cengkering Pekan, Desa
Sei Raja, Desa Gunung Rante, Desa Dahari Indah, Desa Indra Yaman,
Desa Benteng, Desa Sumber Tani, Desa Glugur Makmur, Desa Mekar
Baru, Desa Pelanggiran Laut Tador, Desa Dwi Sri, Desa Mekar Sari, Desa
Tanjung Gading, Desa Simpang Kopi, Desa Kandangan, Desa Brohol,
Desa Tanah Rendah, Desa Tanjung Mulia, Desa Suka Mulia, Desa Titi
Payung, Desa Perkotaan, Desa Kampung Kelapa, Kelurahan Indrasakti
Kerteker dibantu oleh beberapa Personil (staf) dengan Keputusan Bupati.
BAB V
KETENTUAN LAIN – LAIN
Pasal 54
(1) Akibat yang ditimbulkan Peraturan Daerah ini atas Pembentukan Desa
Pasir Permit, Desa Barung – Barung, Desa Titi Putih, Desa Sumber Rejo,
Desa Lubuk Hulu, Desa Gunung Bandung, Desa Titi Merah, Desa
Pematang Tengah, Desa Teluk Piai, Desa Pematang Jernang, Desa Tali Air
Permai, Desa Kapal Merah, Desa Bandar Sono, Desa Suka Jaya, Desa
Pahlawan, Desa Bandar Rahmat, Desa Kampung Lalang, Kelurahan Bagan
Arya, Desa Mekar Laras, Desa Jati Mulia, Desa Benteng Jaya, Desa
Perjuangan, Desa Sidomulyo, Desa Tanah Timbul, Desa Mekar Baru, Desa
Suko Rejo, Desa Pakam Raya Selatan, Desa Mandarsah, Desa Medang
Baru, Desa Pematang Nibung, Kelurahan Pagurawan, Desa Cengkering
Pekan, Desa Sei Raja, Desa Gunung Rante, Desa Dahari Indah, Desa
Indra Yaman, Desa Benteng, Desa Sumber Tani, Desa Glugur Makmur,
Desa Mekar Baru, Desa Pelanggiran Laut Tador, Desa Dwi Sri, Desa Mekar
Sari, Desa Tanjung Gading, Desa Simpang Kopi, Desa Kandangan, Desa
Brohol, Desa Tanah Rendah, Desa Tanjung Mulia, Desa Suka Mulia, Desa
Titi Payung, Desa Perkotaan, Desa Kampung Kelapa, Kelurahan Indrapura
Baru dibebankan pada APBD dan P APBD Tahun berjalan pada
Pemerintah Kabupaten Batu Bara;
(2) Menunggu
prasarana
Gedung
Kantor
sebagai
tempat
kegiatan
Pemerintahan Desa dan Kelurahan Bupati berkewajiban mencarikan
Gedung yang dipandang cukup memadai.
- 42 -
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 55
Ketentuan lebih lanjut mengenai teknis pelaksanaan Peraturan Daerah ini diatur
dengan Peraturan Bupati.
Pasal 56
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Batu
Bara.
Ditetapkan di Lima Puluh
pada tanggal 28 Juni 2011
BUPATI BATU BARA
ttd.
OK ARYA ZULKARNAIN
Diundangkan di Lima Puluh
pada tanggal 30 Juni 2011
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BATU BARA
ttd.
ERWIN, SE
PEMBINA UTAMA MUDA
195604241980031029
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA
TAHUN
2011
NOMOR 2
- 43 -
Download