BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum ini adalah teori yang digunakan oleh peneliti sebagai pendukung dalam penulisan penelitian mengenai strategi promosi yang laksanakan oleh PT. Inspirasi Utama (Insight Unlimited) pada event konser Disciples-Jesus Rock. Teori umum yang digunakan oleh peneliti adalah Teori Komunikasi, Teori Komunikasi Massa, dan Teori Public Relations (PR). 2.1.1 Teori Komunikasi Menurut Ruben & Steward pada buku “Komunikasi Serba Ada Serba Makna” (2011:35), komunikasi merupakan sesuatu yang sangat esensial bagi individu, relasi, kelompok, organisasi, dan masyarakat, dia merupakan garis yang menghubungkan manusia dengan dunia, bagaimana manusia membuat kesan tentang dan kepada dunia. Karena itu, jika manusia tidak berkomunikasi maka dia tidak dapat menciptakan dan memelihara relasi dengan sesama dalam kelompok, organisasi dan masyarakat; komunikasi memungkinkan manusia mengkoordinasikan semua kebutuhannya dengan dan bersama orang lain. Selain “Komunikasi itu, Serba Prof.Dr.Alo Liliweri, Ada Serba Makna” M.S. dalam bukunya (2011:36), komunikasi didefinisikan sebagai pengiriman ide atau pikiran, dia bukan merupakan 9 10 tindakan statis melainkan suatu proses yang dinamis dari suatu interaksi untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Peneliti menganggap bahwa komunikasi adalah salah satu hal terpenting guna berhubungan dengan individu maupun kelompok organisasi. Karena dengan adanya komunikasi yang baik maka pesan yang ingin kita sampaikan kepada khalayak dapat tersampaikan dengan tepat. Dengan komunikasi yang baik pula maka kita akan mendapatkan respon yang baik dari khayalak mengenai apa yang telah kita sampaikan kepada mereka 2.1.2 Teori Komunikasi Massa Menurut Sasa Djuarsa Senjaya (2007:54) teori awal mengenai komunikasi massa lahir melalui berbagai penelitian yang di dorong oleh perhatian terhadap pengaruh politik terhadap media surat kabar. Penelitian tersebut umumnya berangkat dari tujuan untuk menguji efisiensi dan efektifitas dalam bidang propaganda , telekomunikasi , advertising, public relations, dan human relations. Pembahasan berikut akan menguraikan sejumlah teori dasar yang cukup berpengaruh dan telah memberi inspirasi bagi perkembangan teori dan penelitian komunikasi massa berikutnya. 2.1.2.1 Formula Lasswell Laswell adalah seorang ahli ilmu politik amerika serikat pada tahun 1948 mengemukakan suatu ungkapan yang sangat 11 terkenal dalam teori dan penelitian komunikasi massa. Ungkapan yang merupakan cara sederhana untuk memahami proses komunikasi massa adalah dengan menjawab pertanyaan berikut : 1) Siapa (who) 2) Berkata apa (says what) 3) Melalui saluran apa (in which channel) 4) Kepada siapa (to whom) 5) Dengan efek apa? (with what effect) Ungkapan dalam bentuk pertanyaan yang di kenal sebagai formula lasswell ini, meskipun sangat sederhana tapi telah membantu mengorganisasikan dan memberikan struktur pada kajian terhadap organisasi massa. Selain dapat menggambarkan komponen-komponen dalam proses komunikasi massa, lasswell sendiri menggunakan formula ini untuk membedakan berbagai jenis penelitian komunikasi. Hal ini dapat di simak pada visualisasi berikut : Siapa Berkata apa Komunikator Pesan Melalui saluran apa Kepada siapa Penerima Media Control studies Analisis pesan Dengan efek apa Analisis media ( Gambar 2.1 ) Efek Analisis audience Analisis efek 12 Untuk melengkapi teori di atas, dalam bukunya Special Events, Twenty First Century Global Event Management, Dr Joe Goldblatt (2006:42) menyatakan bahwa lima W membantu menentukan apakah sebuah event layak, bertahan, dan berkembang. Dalam memasarkan event, kita menggunakan pertanyaan yang sama untuk menentukan kelayakan, dan kemampuan event untuk bertahan serta berkembang. 1.Why (mengapa?) a. Sampaikan manfaatnya b. Latar belakang penyelenggaraan event c. Gunakan pendekatan individu d. Kemukakan kebutuhan terhadap event a. Nasional , Regional , wilayah , audiens lokal 2. Who (siapa?) b. Bidang profesi audiens c. Ketepatan event bagi audiens d. Tingkat pengalaman (tidak berpengalaman s/d sangat berpengalaman a. Jadwal 3. When (kapan?) b. Waktu (jam) c. Jumlah hari/minggu d. Jumlah/tahun 13 4. Where (dimana?) a. Keunikannya b. Kenyamanannya c. Akses perjalanannya d. Ketersediaan alat transportasi lokal a. Jelaskan tujuan event 5. What (apa?) b. Ungkapkan harapan-harapan c. Jelaskan programnya d. Kaji prinsip-prinsip “siapa?” ( Gambar 2.2 ) Lima W merupakan faktor penting yang harus di kembangkan dalam strategi promosi. Lima W harus menjadi dasar dalam melakukan riset pasar dan pengembangan pesan yang harus di sampaikan dalam memasarkan event A. WHY? Apabila kita memperhatikan materi promosi event, terkadang elemen yang tidak nampak justru adalah elemen yang paling penting untuk menarik partisipan. Pemasar event harus mengejar audiens sasaran dengan meyakinkan mereka bahwa event yang di pasarkannya memiliki berbagai manfaat. Dengan demikian event ini menjadi sebuah kesempatan yang sangat istimewa bagi mereka. “Mengapa?” sebaiknya menjadi nuansa dari semua pesan pertama yang di sampaikan dalam setiap materi promosi. Mengapa seseorang harus 14 meluangkan waktu dan mengeluarkan sejumlah uang untuk datang pada event yang anda selenggarakan? Untuk menjawab pertanyaan ini, tim manajemen dan pemasaran event harus memberikan keterangan di awal alasan/latar belakang event tersebut di selenggarakan. Dalam menetapkan cara-cara pemasaran, apakah melalui iklan video promosi, brosur, atau selebaran, prosesnya harus di awali dengan analisis kepada audiens, produk, dan aset event atau produk yang berupa citra yang akan dipromosikan. B. WHO? Kepada siapakah event ini kita tawarkan? Audiens sasaran kita mungkin bervariasi, tergantung pada produk yang akan dipromosikan. Analisis yang teliti terhadap kondisi audiens yang ditargetkan sangat penting untuk merencanakan pemasaran, membuat selebaran maupun brosur yang mengenai pengiriman, menyusun kebutuhan perlengkapan, dan tenaga kerja. C. WHEN? Waktu adalah segalanya. Tim manajemen yang baik harus menjadikan fungsi pemasaran sebagai bagian yang terintegrasi dengan proses perencanaan agar dapat memaksimalkan penetapan waktu yang paling tepat untuk menyelenggarakan event. 15 Elemen yang harus di pertimbangkan oleh seorang pemasar event adalah sebagai berikut : 1) Jam Penentuan jam yang tepat adalah sangat penting. Kita harus memperhatikan, kira-kira jam berapakah yang tepat untuk di mulainya sebuah event. Karena partisipan yang hadir pada event tersebut tentunya memiliki kesibukannya tersendiri. Sehingga mereka pada akhirnya akan menghadiri event kita dengan tepat waktu, maka dari itu perhitungan jam yang tepat sangat di butuhkan. 2) Hari Sebaiknya tentukan hari penyelenggaraan event dengan hati-hati , pertimbangan kondisi demografi target pasar kita. Apakah event yang akan kita adakan akan di laksanakan pada hari biasa (weekdays) atau pada akhir pekan (weekend). Karena pemilihan hari yang tepat juga akan mempengaruhi jumlah partisipan yang akan hadir pada event tersebut. Bisa juga kita melihat kalender sebelum menentukan hari dimana event akan di laksanakan. 16 3) Waktu Tahunan (Musiman) Pada saat bekerja untuk industri atau profesionalisme yang spesifik, penting untuk mempertimbangkan dalam satu tahun, waktu yang manakan yang paling baik untuk mereka. Misalnya, pada industri pariwisata, kebanyakan konvesi di lakukan pada pertengahan sampai dengan akhir musim dingin. Karena pada peserta utamanya adalah orang-orang yang harus berada di dalam pekerjaannya untuk memberikan jasa fasilitas maupun transportasi. Analisis yang baik terhadap pola industri sangat penting untuk menetapkan jadwal, yang sangat berpengaruh pada pemasaran. 4) Hari Libur Lokal , Budaya , dan Agama Pada saat memasarkan event di suatu lokasi yang tidak terlalu di kenal, pertimbangkan kemungkinan terjadinya pertentangan (atau peluang) karena adanya hari libur lokal atau nasional. Walaupun tidak di sengaja, penyelenggaraan event pada hari libur lokal mungkin akan berdampak terhadap keberhasilan event karena ketidakhadiran para peserta yang di harapkan. Selain hari libur nasional, para pemasar event juga harus memperhatikan hari-hari libur budaya, dan keagamaan. 17 D. WHERE? Lokasi adalah aset kunci dalam mempromosikan sebuah event. Ketersediaan sarana transportasi umum dan tempat parkir merupakan pertimbangan penting sehingga banyak event perjamuan yang diselenggarakan dipusat kota. Dengan kata lain, lokasi penyelenggaraan event merupakan elemen penting untuk mendorong penjualan. Untuk penginapan dan makanan, suasana lingkungan yang di buat kuno, acara api unggun, masakan rumah sebagai menu makanan, atau mungkin cerita mistik yang pernah terjadi, bisa menjadi sesuatu yang bisa di pasarkan. Kemungkinan-kemungkinan ini harus menjadi pertimbangan para pemasar event pada saat mencari sisi keunikan dari suatu lokasi, yang kemudian diolah untuk menarik para tamu yang bahkan tadinya tidak terpikir akan berpartisipasi pada program yang akan di selenggarakan. E. WHAT? Setiap event pasti memiliki keunikan, paling tidak para pelaksana pemasaran harus menciptakannya. Keunikan tersebut, mungkin merupakan tawaran untuk mendapat konsep baru, wawasan tentang masa depan suatu industri atau bisnis, atau wawasan tentang inovasi produk. Terlepas dari konten yang telah di tetapkan, setiap event harus tampil sebagai penyegar dan menggairahkan. Bagi para pemasar, tujuan-tujuan event harus diinterpretasikan sedemikian rupa sehingga menjadi benefit yang menarik 18 peserta. Event harus di persiapkan dengan matang agar dapat terlaksana dengan baik. Peneliti melihat bahwa pada saat kita akan menyelenggarakan sebuah event, yang harus diperhatikan adalah kita harus terlebih dahulu tau apakah tujuan dari event yang kita buat, dan siapakah target sasaran dari event tersebut. Setelah itu, pemilihan tempat dan waktu penyelenggaraan event haruslah dipilih dengan tepat sehingga kita dapat mencapai target audiens. Maka dari itu teori komunikasi massa ini harus dimaksimalkan agar mencapai tujuan yang dikehendaki. 2.1.3 Teori Public Relations (PR) Pada penelitian ini, peneliti juga menggunakan Teori Public Relations (PR). Di bawah ini, terdapat beberapa definisi mengenai Public Relations (PR). Menurut Rex.F.Harlow dalam buku “Pengantar PR; Teori Dan Praktik” (2012:7), Public Relations (PR) adalah fungsi manajemen yang unik yang membantu membangun dan memelihara jalur komunikasi, memunculkan pemahaman, kerja sama antara organisasi dan publiknya; melibatkan manajemen permasalahan dan isu; membantu manajemen untuk terus menginformasikan dan tanggap terhadap opini publik; mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan umum; membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, melayani sebagai sistem peringatan dini untuk membantu mencegah kecenderungan negatif; dan menggunakan penelitian yang sehat dan etika komunikasi sebagai alat utamanya. 19 Selain itu, terdapat pula definisi Public Relations lainnya yaitu, Public Relations adalah seni dan ilmu sosial yang menganalisis tren, memprediksi konsekuensi dan tren tersebut, memberikan masukan bagi para pemimpin organisasi, dan mengimplementasikan tindakan dari program yang di rencanakan, yang akan melayani organisasi dan kepentingan publik (Warnaby & Moss, 2002:7). Kunci penting dari definisi tersebut adalah usaha untuk mengembangkan kredibilitas PR dengan menghubungkannya pada ilmu sosial dan menegaskan bahwa PR adalah sebuah pengetahuan ilmiah yang objektif. Menurut Jurnal Ilmu Komunikasi vol.6, nomor 1, Juni 2009, Public Relations (PR) didefinisikan oleh Cutlip adalah sebagai berikut: “The management function that identifies, establishes, and maintains mutually beneficial relationship between an organization and the various public on whom its success or failure depends”. Definisi diatas dapat diartikan, bahwa seorang public relations harus dapat mengidentifikasi, menstabilkan, dan juga menangani sebuah hubugan dengan publik atau organisasi. Karena dari hubungan baik yang terjaga itulah yang dapat menentukan sebuah perusahaan dapat berhasil ataukah gagal. Menurut peneliti, dari definisi tersebut di atas, Public Relations adalah tentang reputasi – hasil dari apa yang kita lakukan, apa yang kita katakan, dan apa yang orang lain katakan tentang kita. Praktik PR adalah disiplin ilmu yang bertugas menjaga reputasi – dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman dan dukungan, serta memengaruhi opini dan perilaku. Kegiatan ini merupakan usaha 20 yang terencana dan berkesinambungan untuk membangun dan mempertahankan niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan publiknya. 2.2 Teori Khusus Teori khusus merupakan teori yang di gunakan oleh peneliti untuk mendukung penelitian mengenai strategi promosi event konser Disciples – Jesus Rock untuk membangun reputasi PT. Inspirasi Utama (Insight Unlimited). Teori khusus yang di gunakan terkait dengan penelitian tersebut adalah Teori Event , Special Event, Reputasi, dan Teori Promotion Mix. 2.2.1 Definisi Event Menurut Belch (2009:580), Event adalah sebuah tipe lain dalam promosi yang dalam promosi yang dalam tahun-tahun belakangan ini sering digunakan dalam pemasaran. Event adalah tipe promosi yang sering digunakan perusahaan atau menghubungkan sebuah merek pada suatu acara atau sebuah pesta yang tematik yang mana dikembangkan dengan tujuan untuk menciptakan suatu pengalaman bagi konsumen dan mempromosikan suatu produk atau jasa tersebut. Para pemasar sering melakukan event marketing untuk mengasosiasikan produk mereka dengan aktivitas yang populer seperti acara olahraga, konser, bazar, atau festival. Namun biar bagaimanapun juga para marketer menyelenggarakan event mereka sendiri dengan tujuan promosi. tetap 21 Menurut Tom Duncan (2008:607) “event marketing is a promotional occasion designed to attract and involve a brand’s target audience” Hal ini dapat diartikan sebagai, event adalah suatu bentuk promosi yang dirancang untuk menarik perhatian target audiens akan suatu merek. Menurut peneliti, inti definisi dari event adalah memberikan konsumen sebuah pengalaman menarik yang berhubungan dengan suatu produk tertentu. Event yang diselenggarakan harus memiliki pengaruh serta memberikan kesan mendalam kepada setiap peserta yang mengikuti event sehingga dapat mengingat pengalaman yang menyenangkan. Event juga merupakan salah satu alat promosi bagi perusahaan dalam menguatkan merek produk dalam sebuah perusahaan. 2.2.1.1 Pendekatan dan Karakteristik Event Menurut Hoyle Leonard,H (2002:1), terdapat tiga pendekatan yang harus diperhatikan dalam menyelenggarakan sebuah event, yang di kenal dengan “3 E” yaitu: a. Entertainment Kunci keberhasilan pemasaran event adalah mampu menyediakan hiburan yang menarik audiens untuk keluar dari rumahnya dan mencoba sesuatu yang tidak bisa mereka peroleh dirumah. 22 b. Excitement Hal ini adalah kunci agar event yang di selenggarakan selalu dikenang. Mengesankan dapat diciptakan dengan memberi penghormatan (award) sebagai perusahaan terbaik, pengenalan logo baru, atau perayaan ulang tahun perusahaan. Setiap event harus dirancang untuk memberi kesan mendalam, dan harus menjadi bagian dalam pemasaran. Jadi event apapun yang dipasarkan, buatlah agar “mengesankan”. c. Enterprise Enterprise diartikan sebagai kesiapan untuk menanggung resiko atau mencoba sesuatu yang belum pernah dicoba. Event yang menuntut pengembangan akal, berlayar tanpa diberi petunjuk arah, mengubah cara-cara yang biasa menjadi cara yang lebih imajinatif. Inilah kreativitas dan inovasi yang harus selalu ada dalam event. Menurut Any Noor (2009:13) event memiliki beberapa karakteristik karena setiap penyelenggaraan event harus memiliki ciri tersendiri. Bagaimanapun karakteristik event hampir sama dengan pelayanan yang diberikan oleh industri pelayanan lainnya. Berikut adalah karakteristik yang mendasari dari evaluasi event: 23 a. Keunikan Kunci utama suksesnya sebuah event adalah pengembangan ide, maka event yang diselenggarakan akan memiliki keunikannya tersendiri. b. Perishability Setiap event yang diselenggarakan tidak pernah sama, apabila event yang sama diselenggarakan lagi, akan tetapi event yang dihasilkan tidak akan sama persis seperti event sebelumnya. c. Intangibility Setelah menghadiri event, yang tertinggal di benak pengunjung adalah pengalaman yang telah di dapatkan dari penyelenggaraan event. Hal tersebut merupakan proses perubahan dari tangible menjadi intangible. d. Suasana dan Pelayanan Suasana dan pelayanan merupakan karakteristik yang penting pada saat keberlangsungan event. Event yang di laksanakan dengan suasana dan pelayanan yang tepat akan menciptakan event yang sukses. 24 e. Interaksi personal Interaksi personal dari pengunjung merupakan kunci sukses penyelenggaraan event, karena pengunjung akan merasa menjadi bagian dalam event tersebut. Menurut peneliti, pendekatan dan karakteristik event ketika diterapkan pada sebuah event haruslah berbeda dari yang lain. Jika sebuah perusahaan mengadakan sebuah event, maka event tersebut harus dikemas dengan menarik sehingga dapat memberikan kepuasan bagi pengunjung. Event yang menarik tentu saja tidak akan mudah dilupakan oleh pengunjungnya. 2.2.1.2 Harapan Pengunjung Pada Sebuah Event Menurut Any Noor (2009:183), harapan pengunjung pada sebuah event biasanya terdiri dari : a. Keuntungan apa yang didapat dari menghadiri event. b. Pengalaman event yang menyenangkan, menghibur dan memberikan pendidikan serta pengetahuan. c. Lokasi atau tempat penyelenggaraan event dengan jarak tempat tinggal pengunjung. d. Ketersediaan alat transportasi yang dapat digunakan. 25 e. Kemudahan untuk mencapai tempat diselenggarakannya event dari berbagai penjuru. f. Area parkir yang cukup untuk jumlah pengunjung yang di harapkan hadir. g. Pengelolaan event dilakukan secara profesional, amatir, atau dikelola oleh sukarelawan. Biasanya pengelolaan yang baik memiliki nilai sesuai dengan jumlah uang yang dikeluarkan. h. Staff yang bekerja pada event harus memiliki antusiasme, pengetahuan yang baik, dan komitmen yang tinggi. i. Nilai uang yang di keluarkan (value) sebanding dengan event yang diselenggarakan. j. Ketersediaan fasilitas lainnya yang mendukung event memiliki nilai lebih, misalnya interaksi tdengan pengunjung, pencahayaan dan tata suara yang disesuaikan dengan tema event. Tidak terlepas penggunaan teknologi pada event bisa memberi pengalaman tersendiri bagu pengunjung. k. Kemudahan mendapat informasi atau jawaban atas setiap pertanyaan mengenai event. 26 l. Kemudahan mendapatkan tiket dan fasilitas lainnya yang berhubungan dengan event. Menurut peneliti, hal tersebut di atas dapat memberikan gambaran tentang motivasi yang mempengaruhi setiap orang mengunjungi event. Perlu diingat tidak semua pengunjung memiliki motivasi yang sama untuk menghadiri sebuah event. 2.2.2 Definisi Special Event Menurut Shone dan Parry dalam buku “Succesful Event Management” (2012:3) , special event juga meliputi semua aktivitas hidup manusia, special events merupakan kegiatan yang sangat besar dan kompleks. Special events dapat diselenggarakan mulai dari jenis event perorangan yang sederhana dan kecil seperti pesta ulang tahun atau pesta pernikahan sampai dengan events yang besar. Karena jenis kegiatannya, maka setiap events yang memiliki kekhasan tersendiri dari event dapat mendukung terselenggaranya special events. Sedangkan pendapat Goldblatt (2001:3) mengenai special events adalah, “a special event recognices a unique moment in time with ceremony and ritual to satisfy specific needs.” Arti dari definisi tersebut bisa dikatakan bahwa special event memberikan sebuah moment unik yang tidak terlupakan dengan maksud untuk memberikan kepuasan pada pengunjung. 27 Getz (2004:3) juga mengungkapkan bahwa, “a special event is an opportunity for a leisure, social or cultural experience outside the normal range of choices beyond everyday experience.” Arti dari definisi tersebut adalah, special event adalah sebuah kesempatan atau sebuah peluang untuk sebuah event sosial atau pengalaman baru mengenai kebudayaan, yang mana event tersebut memberikan kepada pengunjung sesuatu yang berbeda dari apa yang pernah didapat atau dirasakan sebelumnya. Menurut peneliti sendiri, yang dimaksud special event adalah sebuah acara yang dibuat dan dikemas dengan menarik, berbeda dari acara – acara yang sudah ada sebelumnya. Sehingga acara tersebut menjadi berkesan dan spesial dihati pengunjungnya. 2.2.3 Media Baru (New Media) Menurut Jurnal Ilmiah Scriptura, vol.3, no.1, januari 2009, teknologi dalam perkembangan arus produksi, konsumsi dan distribusi informasi memegang peranan penting. Urgensi peranan teknologi dalam proses massifikasi informasi terjadi ketika hasil teknologi membantu mengubah pola komunikasi yang dibatasi oleh ruang dan waktu menjadi pola komunikasi tanpa batas. Sehingga hadirnya media baru (new media) memberi alternatif masyarakat dalam mencari dan memanfaatkan sumber – sumber informasi untuk memenuhi kebutuhannya. 28 Internet sebagai media baru (new media) memiliki kekuatan promosi yang sanggup mengalahkan media promosi konvensional. Munculnya berbagai situs jejaring sosial telah membuat publik lebih mempercayai opini yang disampaikan oleh komunitas dibandingkan promosi konvensional yang disampaikan melalui iklan TV, Radio, maupun media cetak. Media sosial adalah konten online yang dibuat menggunakan teknologi penerbitan yang sangat mudah diakses dan terukur. Paling penting dari teknologi ini adalah terjadinya pergeseran cara mengetahui orang, membaca, dan berbagi berita, serta mencari informasi dan konten (Dailey, 2009:3) Mayfield (2008:6) menyebutkan saat ini ada tujuh jenis media sosial, namun inovasi dan perubahan terus terjadi. Media sosial yang ada saat ini adalah: a. Jejaring sosial, situs ini memungkinkan orang untuk membuat halaman web pribadi dan terhubung dengan teman-temannya untuk berbagi konten dan komunikasi. Jejaring sosial terbesar adalah facebook, MySpace, dan Bebo. b. Blog, merupakan bentuk terbaik dari media sosial, berupa jurnal online dengan pemuatan tulisan terbalik, yaitu tulisan terbaru ada di halaman depan. 29 c. Wikis, website ini memperbolehkan siapa saja untuk mengisi atau mengedit informasi di dalamnya, bertindak sebagai sebuah dokumen atau database komunal. Wiki yang paling terkenal adalah Wikipedia, ensiklopedia online yang memiliki lebih dari 2 juta artikel dalam bahasa inggris. d. Podcast, menyediakan file-file audio dan video dengan berlangganan melalui layanan seperti iTunes dari Apple. e. Forum, area untuk diskusi online, seputar topik dan minat tertentu. Forum sudah ada sebelum media sosial dan menjadi komunitas online yang kuat dan populer. f. Komunitas konten, komunitas ini mengatur dan berbagai jenis konten tertentu. Komunitas konten paling populer untuk berbagi foto (flick), link bookmarked (del.icio.us) dan video (YouTube). g. Microblogging, situs jejaring sosial dikombinasikan blog, dimana sejumlah kecil konten (update) didistribusikan secara online dan melalui jaringan mobil phone, twitter adalah pemimpin layanan ini. Menurut peneliti, media sosial saat ini menjadi kekuatan baru dalam berkomunikasi dan juga melakukan promosi. Sebab media baru ini membantu perusahaan untuk menjangkau konsumen yang belum pernah terjangkau sebelumnya. Pada saat sekarang ini, peneliti juga melihat bahwa pengguna sosial media di Indonesia sangatlah banyak. Peneliti 30 sendiri memiliki sekitar 2000 teman di Facebook , 600.000 viewers di YouTube channel, dan 1300 followers di Twitter. Hal tersebut menandakan bahwa masyarakat sangat menyukai media sosial sebagai sarana untuk mendapatkan dan berbagi informasi setiap harinya. 2.2.4 Promotion Mix Pada Jurnal Business Strategy vol.2, no.2, Juni 2009, dikemukakan bahwa promosi merupakan kegiatan organisasi dalam memberikan informasi ke pasar yang telah ditentukan dan meyakinkan calon konsumen untuk menggunakan produk yang ditawarkan. Promosi perlu dilakukan agar barang dan jasa dapat diterima dan terus digunakan oleh konsumen. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori promotion mix yang mana sangat membantu dalam mengetahui bagaimanakan strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Philip Kotler dan Gary Amstrong dalam bukunya Prinsip-prinsip Pemasaran (2008:135) mengatakan bahwa konsep komunikasi pemasaran terintegrasi menyarankan bahwa perusahaan harus memadukan sarana promosi secara cermat menjadi bauran promosi (promotion mix) yang terkoordinasi. Masing-masing sarana promosi mempunyai karakteristik dan biaya yang khas. Pemasar harus memahami karakteristik ini dalam membentuk bauran promosi (promotion mix). Perusahaan didalam industri yang sama bisa menggunakan bauran promosi yang berbeda. 31 Hal-hal yang termasuk dalam bauran promosi (promotion mix) adalah sebagai berikut : a. Periklanan (Advertising) Iklan bisa menjangkau massa pembeli yang tersebar secara geografis pada biaya rendah per paparan,dan iklan memungkinkan penjual mengulangi pesan berkali-kali. Selain jangkauannya, iklan berskala besar memaparkan sesuatu yang positif tentang ukuran, popularitas, dan keberhasilan penjual. Karena sifat umum iklan, konsumen cenderung memandang produk yang di iklankan lebih terjamin. Iklan memungkinkan perusahaan mendramatisasi produknya melalui penggunaan seni visual, cetakan, suara, dan warna. Iklan juga mempunyai beberapa kekurangan. Meskipun iklan dapat menjangkau banyak orang dengan cepat, iklan tidak bersifat personal dan tidak membujuk orang secara langsung seperti wiraniaga perusahaan. Kebanyakan, iklan hanya dapat melakukan komunikasi satu arah dengan audiens, dan audiens tidak merasa bahwa ia harus memperhatikan atau merespons iklan tersebut. Selain itu, iklan bisa sangat mahal. Meskipun beberapa bentuk iklan, seperti iklan koran dan radio, dapat dijalankan dengan anggaran yang lebih kecil, bentuk iklan lain, seperti iklan TV jaringan, memerlukan anggaran yang cukup besar. 32 b. Penjualan Personal (Personal Selling) Penjualan personal adalah sarana paling efektif pada tahap tertentu dari proses pembelian, terutama dalam membangun preferensi pembeli, keyakinan, dan tindakan. Penjualan personal melibatkan interaksi pribadi antara dua orang atau lebih, sehingga masing-masing orang dapat mengetahui kebutuhan dan karakteristik orang lain serta membuat penilaian yang cepat. Penjualan personal juga memungkinkan berbagai jenis hubungan dengan pelanggan, mulai dari masalah hubungan penjualan sampai pertemanan pribadi. Dengan penjualan personal, pembeli biasanya merasakan kebutuhan yang lebih besar untuk mendengarkan dan merespons, bahkan jika respons itu berupa “tidak, terima kasih” yang sopan. c. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi penjualan meliputi pilihan sarana yang luas seperti, kupon, kontes, potongan harga, premi, dan lainnya, semuanya mempunyai banyak kualitas unik. Semua sarana ini menarik perhatian konsumen, menawarkan insentif kuat untuk membeli, dan bisa digunakan untuk mendramatisasi penawaran produk serta meningkatkan penjualan yang lesu. Meskipun demikian, pengaruh promosi penjualan biasanya berumur pendek, dan sering tidak seefektif iklan atau penjualan personal dalam membangun preferensi merek jangka panjang dan hubungan pelanggan. 33 d. Hubungan Masyarakat (Public Relations) Hubungan masyarakat sangat terpercaya. Berita, fitur, program sponsor, dan acara tampak lebih nyata dan terpercaya bagi pemirsa daripada iklan. Hubungan masyarakat juga dapat menjangkau banyak calon pelanggan yang menghindari wiraniaga dan iklan, pesan sampai kepada pembeli sebagai ‘berita’ dan bukan sebagai komunikasi penjualan. Sama dengan iklan, hubungan masyarakat dapat mendramatisasikan perusahaan atau produk. Pemasar cenderung jarang menggunakan hubungan masyarakat atau menggunakannya sebagai pemikiran selanjutnya. Tetapi kampanye hubungan masyarakat yang dikemas baik dan digunakan bersama elemen bauran promosi lainnya bisa sangat efektif dan ekonomis. e. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) Meskipun ada banyak bentuk pemasaran langsung, seperti surat langsung dan katalog, pemasaran telepon, pemasaran online, dan lainnya, semuanya mempunyai karakteristik yang berbeda. Pemasaran langsung bersifat non-publik; pesan biasanya diarahkan kepada orang tertentu. Pemasaran langsung bersifat segera dan disesuaikan; pesan dapat dipersiapkan dengan cepat dan dapat dibentuk afau sesuai dengan konsumen tertentu. Pemasaran langsung bersifat interaktif; pemasaran langsung memungkinkan dialog antara tim pemasaran dan konsumen, dan pesan dapat diubah bergantung pada respon 34 konsumen. Oleh karena itu, pemasaran langsung paling cocok dengan usaha pemasaran dengan sasaran yang sangat jelas dan membangun hubungan dengan pelanggan yang lebih personal. Peneliti melihat bahwa bauran promosi (promotion mix) adalah salah satu strategi yang tepat dalam melakukan promosi. Dengan menggunakan bauran promosi, maka masyarakat dapat lebih memahami apa maksud dan tujuan dari event yang diadakan. Tidak hanya itu, melalui bauran promosi, informasi yang disampaikan mengenai perusahaan juga dapat lebih terarah. Banyak kelebihan dan keuntungan yang akan didapatkan oleh calon pengunjung dari event yang akan diadakan tersebut. 2.2.5 Definisi Reputasi Dowling (2006:18) mendefinisikan reputasi perusahaan sebagai “hasil evaluasi (penilaian) yang menggambarkan citra perusahaan menurut masyarakat”. Reputasi perusahaan adalah ‘representasi kolektif’ serangkaian citra dan persepsi yang dihasilkan dari banyak pendapat yang berbeda tentang perusahaan. Untuk membangun dan menjaga reputasi perusahaan yang baik, perlu berhubungan dengan sejumlah stakeholder yang bisa jadi semua memiliki pendapat atau pandangan berbeda mengenai perusahaan, tapi secara kolektif memberikan konstribusi pada keseluruhan reputasi perusahaan. 35 Sedangkan pengertian reputasi menurut L’Etang, reputasi adalah suatu proses evolusi dinamis yang konstan, kita dapat melakukan penilaian dengan melakukan peninjauan dan mengevaluasi kembali reputasi perusahaan tanpa harus memiliki pengalaman langsung tentang organisasi itu. Reputasi juga dapat di pandang sebagai semacam ‘opini publik’, persoalannya bahwa bisa jadi ada beragam atau banyak reputasi mengenai seseorang atau organisasi (L’Etang, 2006:50) Perusahaan yang memiliki reputasi yang baik lebih dihargai, perusahaan demikian menghasilkan produk berkualitas yang disukai dan digunakan, memberikan pelayanan terhadap pelanggan secara baik, dan memenuhi apa yang menjadi keinginan pelanggan dengan mendengarkan serta menanggapi apa yang menjadi perhatian para pelanggan. Reputasi baik suatu perusahaan tidak hanya terbatas tentang layanan pelanggan; konsumen modern juga memiliki perhatian terhadap lingkungan dan praktik etika perusahaan. Sedangkan perusahaan dengan reputasi buruk seringkali memberikan layanan pelanggan secara buruk pula sehingga dihargai rendah; perusahaan semacam itu juga menghasilkan kualitas produk yang buruk. Menurut peneliti, reputasi yang baik adalah hal yang sangat diinginkan oleh setiap perusahaan. Peneliti beranggapan bahwa reputasi adalah sesuatu anggapan baik dan positif yang diberikan oleh masyarakat yang menjadi hasil dari berbagai macam kegiatan yang telah dilaksanakan oleh perusahaan. 36 2.3 Kerangka Teori Teori Umum Definisi Komunikasi Fungsi Kom. Massa Definisi Proses Kom. Massa Public Relations Definisi Teori Khusus Definisi Event Pendekatan & Karakteristik Harapan pengunjung Special Event Definisi Definisi Media Baru Jenis Media Sosial Periklanan Penjualan Personal Promotion Mix Promosi Penjualan Hub. Masyarakat Pemasaran Langsung Definisi Reputasi Cara Memperoleh Reputasi Yang baik Faktor Yang Terlibat Dalam Membangun Reputasi 37 Pada kerangka teori diatas, peneliti secara singkat menjelaskan teori – teori yang peneliti gunakan dalam penelitian mengenai strategi promosi event konser Jesus Rock – Diciples untuk membangun reputasi PT. Inspirasi Utama (Insight Unlimited). Pada teori umum, peneliti menggunakan teori komunikasi, teori komunikasi massa, dan teori public relations (PR). Sedangkan, pada teori khusus peneliti menggunakan teori event, teori special event, teori new media, teori promotion mix, dan reputasi. 38 2.4 Kerangka Pemikiran Strategi promosi Event Konser Jesus Rock - Disciples New Media (facebook, twitter, youtube) Promotion Mix Membangun Reputasi PT. Inspirasi Utama ( Insight Unlimited) 39 Melalui kerangka pemikiran diatas, digambarkan bahwa penelitan ini berisikan mengenai strategi event konser Jesus Rock – Disciples dengan menggunakan new media (facebook, youtube, twitter) dan promotion mix (periklanan, promosi penjualan, penjualan personal, hubungan masyarakat, pemasaran langsung) yang bertujuan untuk membangun reputasi PT. Inspirasi Utama (Insight Unlimited).