PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) Oleh : Setia Budi Shri Mulyanto Disampaikan pada Pelatihan Penyusunan Dok. Perencanaan Daerah Bapelitbangda Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat 6-11 Februari 2017 DASAR HUKUM PERENCANAAN & PENGANGGARAN PERENCANAAN : 1. UU 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 2. UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah UU 23 TAHUN 2014 3. PP 08/2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah 4. PERMENDAGRI 54/2010 tentang Pelaksanaan PP 08/2008 PENGANGGARAN : 1. UU 17/2003 tentang Keuangan Negara 2. UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara 3. UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah UU 23 Tahun 2014 4. PP 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 5. PERMENDAGRI 13/2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 6. PERMENDAGRI 59/2007 tentang Perubahan atas PERMENDAGRI 13/2006. KEWENANGAN MELAKSANAKAN URUSAN PEMERINTAHAN PUSAT Membuat norma-norma, standar, prosedur, monev, supervisi, fasilitasi dan urusan-urusan pemerintahan dengan eksternalitas nasional Provinsi Mengatur dan mengurus urusan–urusan Pemerintahan dengan Eksternalitas regional (lintas Kabupaten/Kota) dalam wilayah provinsi Kab/Kota Mengatur dan mengurus urusan–urusan Pemerintahan dengan Eksternalitas lokal (dalam satu Kabupaten/Kota) 3 URUSAN PEMERINTAHAN ( Pasal 9 s.d Pasal 26 UU 23 Thn 2014) ABSOLUT Sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat 6 Urusan • politik luar negeri • pertahanan • keamanan • yustisi • moneter dan fiskal nasional • Agama Pemerintah Pusat: • melaksanakan sendiri • melimpahkan kpd Instansi Vertikal di Daerah atau gubernur sebagai wakil Pemerintah KONKUREN dibagi antara Pemerintah Pusat & provinsi & kab/kota. 6 Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar 18 Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar 8 Urusan Pemerintahan Pilihan. PEMERINTAHAN UMUM kewenangan Presiden sbg kepala pemerintahan Meliputi: • pembinaan wawasan kebangsaan & ketahanan nasional • pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa • pembinaan kerukunan antarsuku & intrasuku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya guna mewujudkan stabilitas kemanan lokal, regional, dan nasional • Konflik sosial • koordinasi pelaksanaan tugas • pengembangan kehidupan demokrasi • pelaksanaan semua Urusan pemerintahan yg bukan merupakan kewenangan Daerah Urusan Pemerintahan Konkuren Kewenangan Daerah Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar 6 URUSAN: • pendidikan • kesehatan • pekerjaan umum dan penataan ruang • perumahan rakyat dan kawasan permukiman • ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan Masyarakat • sosial. ( Pasal 11) Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar 18 URUSAN • tenaga kerja • pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak • pangan • pertanahan • lingkungan hidup • administrasi kependudukan dan pencatatan sipil • pemberdayaan masyarakat dan Desa • pengendalian penduduk dan keluarga berencana • perhubungan; • komunikasi & informatika • koperasi, usaha kecil, dan menengah • penanaman modal • kepemudaan dan olah raga • statistik • persandian • kebudayaan; • perpustakaan; • kearsipan. Urusan Pemerintahan Pilihan 8 URUSAN: • kelautan dan perikanan • pariwisata • pertanian • kehutanan; • energi dan sumber daya mineral; • perdagangan; • perindustrian; dan • transmigrasi. BAB X PEMBANGUNAN DAERAH ( Pasal 258) TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL K/L TARGET PEMBANGUNAN PROVINSI PROV+KAB/KOTA sinkronisasi dan harmonisasi koordinasi teknis Dikoordinasikan oleh MDN dengan Menteri Bidang Perencanaan PROV koordinasi teknis pembangunan dilaksanakan oleh GUBERNUR sebagai wakil Pemerintah Pusat PEMBANGUNAN DAERAH • • • • • KAB Peningkatan & pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik daya saing Daerah. Tiga Nilai Yang Harus Terkandung dalam Pembangunan Daerah 1. Ketahanan (Sustenance) : kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok ( pangan ,papan, kesehatan dan proteksi) untuk mempertahankan hidup. 2. Harga diri ( Self esteem) : Pembangunan haruslah memanusiakan orang dalam arti luas. Pembangunan suatu daerah haruslah meningkatkan kebanggaan sebagai manusia yang berada di daerah itu. 3. Freedom from servitude : Kebebasan bagi setiap individu suatu daerah untuk berfikir, berkembang, berprilaku, dan berusaha untuk berpartisipasi dalam pembangunan (daerah) yang bertanggungjawab. PEMBANGUNAN DAERAH Merupakan perwujudan dari pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah sebagai bagian integral dari pembangunan Nasional ( Pasal 258, UU 23/2014) (dalam prakteknya: adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki (daerah) untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, peningkatan daya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM). PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( Pasal 260, Pasal 261 & Pasal 262) Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL RPJPN RPJMN RKP dikoordinasikan, disinergikan, dan diharmonisasikan oleh BAPPEDA PROVINSI RPJPD RPJMD RKPD RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI, KAB/KOTA Menggunakan pendekatan: • teknokratik, • partisipatif, • politis, • atas-bawah • dan bawah-atas. Dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan, dan berwawasan lingkungan. HAL PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MENYUSUN RENCANA PEMBANGUNANAERAH Pasal 67 Huruf f Kewajiban Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah melaksanakan program strategis nasional Sanksi jika tidak melaksanakan • dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis oleh Menteri untuk Gubernur dan/atau wakil gubernur serta oleh Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat untuk bupati dan/atau wakil bupati atau wali kota dan/atau wakil wali kota. • Dalam hal teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali berturut-turut dan tetap tidak dilaksanakan, KDH dan/atau Wakil KDH diberhentikan sementara selama 3 (tiga) bulan. • Dalam hal KDH dan/atau Wakil KDH telah selesai menjalani pemberhentian sementara, tetap tidak melaksanakan program strategis nasional, yang bersangkutan diberhentikan sebagai KDH dan/atau Wakil KDH . FUNGSI DPRD (Pasal 96) PEMBENTUKAN PERDA PROVINSI/KAB/KOT A • • • membahas bersama gubernur/bupati/walikota dan menyetujui atau tidak menyetujui rancangan Perda Provinsi/Kab/Kota; mengajukan usul rancangan Perda Provinsi/Kab/Kota; dan menyusun program pembentukan Perda bersama gubernur/bupati/walikota. ANGGARAN diwujudkan dalam bentuk pembahasan untuk persetujuan bersama terhadap Ranperda tentang APBD yang diajukan oleh gubernur/bupati/walikota, dilaksanakan dengan cara membahas: • KUA dan PPAS yang disusun oleh gubernur/bupati/walikota berdasarkan RKPD, • Ranperda Prov/Kab/Kota tentang APBD; • Ranperda Prov/Kab/Kota tentang perubahan APBD; dan • Ranperda Prov/Kab/Kota tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. PENGAWASAN • pelaksanaan Perda Prov/Kab/Kota dan peraturan gub/bupati/wali kota; • pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan lain yang terkait dengan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Prov/Kab/Kota ; dan • pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan laporan keuangan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( Pasal 263 & Pasal 264) RPJPD merupakan penjabaran dari visi, misi, arah kebijakan, dan sasaran pokok pembangunan Daerah jangka panjang untuk 20 (dua puluh) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPN dan rencana tata ruang wilayah. Ditetapkan dengan PERDA, paling lama 6 (enam) bulan setelah RPJPD periode sebelumnya berakhir RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN. Ditetapkan dengan PERDA, paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah terpilih dilantik RKPD merupakan penjabaran dari RPJMD yang memuat rancangan KERANGKA EKONOMI DAERAH, PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH, serta RENCANA KERJA DAN PENDANAAN untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah dan program strategis nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. ditetapkan Perkada dengan DOKUMEN RENCANA PERANGKAT DAERAH (Pasal 267 s.d Pasal 273) Rencana strategis Perangkat Daerah memuat tujuan, sasaran, program,dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. ditetapkan dengan Perkada setelah RPJMD ditetapkan. Pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rencana strategis Perangkat Daerah diselaraskan dengan pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan yang ditetapkan dalam rencana strategis K/L untuk tercapainya sasaran pembangunan nasional. Rencana Kerja Perangkat Daerah memuat program, kegiatan, lokasi, dan kelompok sasaran yang disertai indikator kinerja dan pendanaan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. ditetapkan kepala daerah setelah RKPD ditetapkan FUNGSI DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( Pasal 265 & Pasal 266) RPJPD menjadi pedoman dalam perumusan visi, misi, dan program calon kepala daerah RPJMD sebagai instrumen evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah • RKPD • sebagai instrumen evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah menjadi pedoman kepala daerah dalam menyusun KUA serta PPAS. Apabila penyelenggara Pemerintahan Daerah tidak menetapkan Perda tentang RPJPD dan RPJMD anggota DPRD dan kepala daerah dikenai sanksi administratif berupa tidak dibayarkan hak-hak keuangan yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan selama 3 (tiga) bulan. Apabila kepala daerah tidak menetapkan Perkada tentang RKPD, kepala daerah dikenai sanksi administratif berupa tidak dibayarkan hak-hak keuangan yang diatur dalam peraturan perundangundangan selama 3 (tiga) bulan. KETERHUBUNGAN ANTARDOKUMEN (RPJPD VS RPJMD) VISI & MISI 20TH ARAH PEMBANGUNAN DAERAH 20 TH SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 20 TH Arah Arah Arah Arah Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan 5 Tahun I 5 Tahun II 5 Tahun III 5 Tahun IV Sasaran Pokok Sasaran Pokok Sasaran Pokok Sasaran Pokok 5 Tahun I 5 Tahun II 5 Tahun III 5 Tahun IV KETERHUBUNGAN ANTARDOKUMEN (RPJMD VS RKPD) VISI & MISI 5 TH T U J U A N & S A S A R A N 5 TH Sasaran Tahun I Sasaran Tahun II Sasaran Tahun III Sasaran Tahun IV Sasaran Tahun V Penyelenggaraa n Urusan Strategi & Arah Kebijakan Strategi & Arah Kebijakan Strategi & Arah Kebijakan Strategi & Arah Kebijakan Strategi & Arah Kebjakan Indikator Kinerja Daerah Program Pembangunan Daerah Program Pembangunan Daerah Program Pembangunan Daerah Program Pembangunan Daerah Program Pembangunan Daerah Realisasi Capaian Kinerja RPJMD RPJMD Permasalahan Pembangunan Daerah Analisis / Evaluasi Capaian Kinerja RKPD s.d tahun berjalan RKPD Pertumbuhan Ekonomi , Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan “RKPD merupakan penjabaran dari RPJMD” (pasal 17 ayat (2), PP 08/2008) 17 • Pendahuluan • Gambaran Umum Kondisi Daerah • Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah & Kerangka Pendanaan • Analisa Isu–isu Strategis BAB I BAB II BAB I • Pendahuluan BAB II • Evaluasi Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu BAB III • Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah Beserta Kerangka Pendanaan BAB IV • Prioritas dan Sasaran Pembangunan BAB V • Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah BAB VI • Penutup BAB III BAB IV • Visi, Misi, Tujuan & Sasaran BAB V • Strategi & Arah Kebijakan BAB VI • Kebijakan Umum & Program Pembangunan Daerah BAB VII • Indikasi Program Prioritas & Pendanaan BAB VIII • Penetapan Indikator Kinerja Daerah BAB IX • Kaidah Pelaksanan BAB X 18 1 • Persiapan Penyusunan RKPD 2 • Penyusunan Rancangan Awal RKPD 3 • Penyusunan Rancangan RKPD 4 • Pelaksanaan Musrenbang RKPD 5 • Perumusan Rancangan Akhir RKPD 6 • Penetapan RKPD 19 Persiapan Penyusuna n RKPD SE Penyusuna n RenjaSKPD 1 Pengolahan data dan informasi Review RPJMD Telaahan kebijakan nasional (RKP) & provinsi (RKPD PROV) Evaluasi Kinerja RKPD Tahun Lalu 2 Perumusan Permasalahan Pembangunan Daerah Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Analisis Ekonomi & keuda Pokok-pokok pikiran DPRD Kab/Kota Perumusan prioritas dan sasaran pembanguna n Perumusan Kerangka Ekonomi & Kebijakan Keuda Musrenbang RKPD kab/kota 4 Dok RKPD kab/kota tahun berjalan Forum Konsultas i Publik Penyusuna n Rancangan Renja SKPD kab/kota Rancangan Awal RKPD VERIFIKASI Bappeda Rancangan RKPD Perumusan program prioritas daerah beserta pagu indikatif Penyelarasan Rencana program prioritas daerah beserta pagu indikatif Rancangan Akhir RKPD Berita Acara Musrenban g kecamatan 3 Penetapan 5 PERBUP/PERWA L ttg RKPD PENYUSUNAN KUA & PPAS 20 JAN •FO RU M SK •Musrenbang Kec FEB PD & MAR •MU SRE NB APR AN •MUSRENBANG Prov G K/ •Penetapan RKPD KMEI •Musrenbang Desa JUNI •Penyampaian Rancangan KUA & PAS dari KDH kepada DPRD JULI •KUA & PPAS disepakati AGST •Pedoman penyusunan RKASKPD SEPT •Penyusunan RKA-SKPD OKT O •Penyampaian RAPBD kpd DPRD NOV •Pengambilan keputusan bersama terhadap RAPBD DES •Penetapan APBD 21 BAB I PENDAHULUAN BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU & CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Latar Belakang Dasar Hukum Penyusunan Hubungan Antar Dokumen Sistematika Dokumen RKPD Maksud dan Tujuan Kondisi Umum Kondisi Daerah BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Tujuan dan Sasaran Pembangunan Arah Kebijakan Keuangan Daerah Prioritas dan Sasaran Pembangunan Evaluasi Pelaksanaan Program & Kegiatan RKPD sampai Thn Berjalan & Realisasi RPJMD Permasalahan Pembangunan Daerah BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD) dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD. 22 1.1. Latar Belakang • Memuat pengertian ringkas ttg RKPD , proses penyusunan RKPD, kedudukan RKPD th rencana dlm periode RPJMD, kterkaitan ant dok RKPD dgn dok RPJMD, Renstra SKPD , Renja SKPD serta tindaklanjut dgn proses penyusunan RAPBD. 1.2. Dasar Hukum • Memuat peraturan perundangan secara langsung terkait dgn penyusunan RKPD. 1.3. Hubungan antar Dokumen • Menjelaskan hub RKPD dgn dok lainnya yg relevan. 1.4. Sistematika Dokumen RKPD • Memuat pengaturan bab serta garis besar isi setiap bab didlmnya. 1.5. Maksud dan Tujuan • Menguraikan tujuan penyusunan dok RKPD. 23 2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah 2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun Lalu 2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah • Memuat aspek geografi dan demografi serta indikator kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah, antara lain aspek : kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, daya saing. • Memuat Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD mencakup capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah menurut urusan/bidang urusan pemerintahan daerah, program, kegiatan, realisasi target kinerja, lokasi dan SKPD penanggung jawab, meliputi: • Realisasi prog/keg yg memenuhi/tidak memenuhi/melebihi target kinerja hasil atau keluaran yg direncanakan. • Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya, terpenuhinya atau melebihi target kinerja program atau kegiatan. • Implikasi yg timbul terhadap target capaian program RPJMD dan kinerja. • Kebijakan atau tindakan perencanaan dan penganggaran yg dilakukan untuk mengatasi faktor-faktor penyebab tidak tercapainya, terpenuhinya atau melebihi target kinerja program atau kegiatan. • Memuat uraian rumusan umum permasalahan pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis gambaran umum kondisi daerah dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD Tahun 2013. 24 Kode Indikator Urusan/Bidang Urusan Kinerja Program Pemerintahan Daerah (outcome)/ Dan Program/Kegiatan Kegiatan (output) 1 2 3 Realisasi Target Target Capaian Kinerja Kinerja Hasil Prog RPJMD & Tahun Keluaran ........ Keg s/d (Akhir Tahun Periode) 2012 4 Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun Lalu (n-2) Target RKPD Tahun 2013 Realisas i RKPD Tingkat Tahun Realisasi (%) 2013 Target Prog / Kegi RKPD Tahun 2014 Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD s.d Tahun 2014 SKPD Realisasi Tk Capaian Penanggun Capaian Realisasi g Jawab Program Dan Target s/d Kegiatan s/d Tahun 2014 Tahun 2014 (%) 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9)* 11* 12 65 % 60 % 92,31% 80% 75% 75% Diknas 200 80% Diknas Diknas 1 WAJIB 1 01 Pendidikan Program Wajib Belajar Angka Partisipasi 100% Pendidikan Dasar Murni (APM) Sembilan Tahun 45 % 1 01 01 Kegiatan Pembangunan Jumlah sekolah gedung sekolah. yang terbangun 250 120 50 40 80% 75 % 40 Jumlah rumah dinas kepala sekolah yang terbangun 250 100 50 50 100% 50 180 72% Jumlah ruang kelas terbangun 400 180 60 48 80% 60 288 72% 1 01 01 01 Kegiatan pembangunan rumah dinas kepala 1 01 01 02 sekolah, guru, penjaga sekolah 1 01 01 03 Penambahan ruang kelas sekolah 1 01 01 04 Dst.................... 1 02 Kesehatan 1 02 01 Program ......... 1 01 01 01 Kegiatan ……………. Dst.................... 25 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah • Menjelaskan kondisi ekonomi tahun lalu (Tahun 2013) dan perkiraan tahun berjalan (Tahun 2014), proyeksi indikator pertumbuhan ekonomi daerah 3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah • Menjelaskan kondisi keuangan tahun lalu (Tahun 2013) dan perkiraan tahun berjalan (Tahun 2014), proyeksi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah dengan uraian sampai dengan kelompok, jenis, dan objek pendapatan, belanja, dan pembiayaan tahun 2015. 26 Prioritas I dialokasikan Prioritas II dialokasikan Prioritas III dialokasikan Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Program Prioritas Pengeluaran Pembiayaan & Belanja tidak langsung yang besarnya disesuaikan dg kemamp. Keuda, seperti: bansos, tamb penghsl PNS, hibah, dll KERANGKA PENDANAAN RPJMD ALOKASI KAPASITAS KEUANGAN DAERAH Alokasi No. Jenis Dana Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 % Rp % Rp % Rp % Rp % Rp 46% 791.113 44% 898.498 43% 1.025.10 2 42% 1.175.38 3 41% 1.355.02 2 Belanja Tidak Langsung 39% 686.026 38% 766.721 36% 858.458 34% 963.064 33% 1.082.727 Belanja Langsung 6% 105.087 6% 131.777 7% 166.644 8% 212.319 8% 272.294 2. Prioritas II 51% 894.425 53% 1.078.79 2 55% 1.303.39 8 56% 1.572.63 8 58% 1.922.16 4 3. Prioritas III 3% 51.939 3% 51.939 2% 51.939 2% 51.939 2% 51.939 100% 1.737.47 7 100% 2.029.22 9 100% 2.380.43 9 100% 2.799.96 0 100% 3.329.12 5 1. Prioritas I Total KERANGKA PENDANAAN RPJMD NO A 1 2 B 1 a b c d a b c 2 a b c d e f C D URAIAN KAPASITAS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH PENDAPATAN Sisa Lebih (Riil) Perhitungan Anggaran BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG PRIORITAS I Belanja Pegawai Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa dan Partai Politik PRIORITAS III Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Tidak Terduga BELANJA LANGSUNG PRIORITAS I Belanja Pegawai BLUD Belanja Barang Jasa BLUD Belanja Jasa Kantor Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir Belanja Beasiswa Pendidikan PNS Dana Pendamping DAK PRIORITAS II PROGRAM PENCAPAIAN VISI DAN MISI PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN LAINNYA PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal A-(B+C) PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH Penerimaan Pinjaman Daerah Penerimaan Piutang 2015 1.759.294 1.653.846 105.448 1.737.477 737.965 686.026 605.831 1.592 2.800 2016 2.044.228 1.928.517 115.711 2.029.229 818.660 766.721 667.626 1.592 2.750 2017 2.395.439 2.259.848 135.591 2.380.439 910.397 858.458 735.724 1.592 2.700 2018 2.819.960 2.660.339 159.620 2.799.960 1.015.003 963.064 810.767 1.592 2.652 2019 3.334.124 3.145.400 188.724 3.329.125 1.134.666 1.082.727 893.466 1.592 2.604 75.803 94.754 118.442 148.053 185.066 51.939 35.939 6.000 10.000 999.512 105.087 4.592 20.288 68.989 5.190 1.375 4.653 894.425 51.939 35.939 6.000 10.000 1.210.569 131.777 5.051 22.317 91.893 6.488 1.375 4.653 1.078.792 51.939 35.939 6.000 10.000 1.470.042 166.644 5.556 24.548 122.402 8.109 1.375 4.653 1.303.398 51.939 35.939 6.000 10.000 1.784.957 212.319 6.112 27.003 163.039 10.137 1.375 4.653 1.572.638 51.939 35.939 6.000 10.000 2.194.458 272.294 6.723 29.704 217.168 12.671 1.375 4.653 1.922.164 139.338 15.000 124.338 -117.521 117.521 97.317 20.204 15.000 10.000 5.000 0 0 15.000 10.000 5.000 0 0 20.000 15.000 5.000 0 0 5.000 5.000 0 0 Realisasi Proyeksi No Indikator Makro Satuan Tahun (2012) Tahun (2013) Tahun 2014 Tahun 2015 1 2 3 4 5 6 7 PDRB (Harga Berlaku) PDRB (Harga Konstan) Tingkat Pertumbuhan Ekonomi/ PDRB Harga Berlaku tahun tertentu Tingkat Pertumbuhan Ekonomi/ PDRB Harga Konstan tahun tertentu Tingkat Inflasi Struktur PDRB Pendekatan Produksi atau Sektoral Produktivitas Sektoral, yg merupakan rasio antara Nilai Tambah Bruto (NTB) setiap sektor thd Jumlah tenaga kerja di sektor yang bersangkutan Struktur PDRB Pendekatan Pengeluaran (Konsumsi Rumah Tangga, Konsumsi Pemerintah, Investasi, dan Kegiatan Perdagangan Luar Negeri) Besaran ICOR (Incremental Capital Output Ratio) Jumlah Penduduk Miskin Tingkat Pengangguran Disparitas Pendapatan Regional yang dilihat dari perbedaan: - Pendapatan Perkapita - Kemampuan Investasi - Besaran Indeks Gini (Gini Ratio Index) - Besaran IPM (Indeks Pembangunan Manusia) - dan sebagainya Berbagai macam besaran rasio dan perbandingan-perbandingan - Pajak Daerah terhadap PDRB - Biaya pendidikan, kesehatan, penelitian dan sebagainya terhadap PDRB - Perbandingan Penerimaan Pemerintah Daerah (PAD dan Dana Perimbagan terhadap PDRB) - Struktur Pembiayaan Pembangunan Daerah 30 Jumlah NO Realisasi Tahun 2012 Uraian 1. 1.1 1.1.1 1.1.2 1.1.3 1.1.4 PENDAPATAN DAERAH Pendapatan asli daerah 1.2 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.3 Dana perimbangan 1.3.1 1.3.2 1.3.3 Hibah Dana Darurat Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya 1.3.4 1.3.5 Realisasi Tahun 2013 Tahun Berjalan 2014 Proyeksi /Target pada Tahun 2015 Proyeksi pada Tahun 2016 Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Lain-lain pendapatan daerah yang sah Jumlah Pendapatan 31 Jumlah NO Realisasi Tahun 2012 Uraian 2. BELANJA DAERAH 2.1 2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5 2.1.6 2.1.8 Belanja Tidak Langsung Belanja pegawai Belanja bunga Belanja subsidi Belanja hibah Belanja bantuan sosial Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota Dan Pemerintahan Desa Belanja Tidak Terduga 2.2 2.2.1 2.2.2 2.2.3 Belanja Langsung Belanja pegawai Belanja barang dan jasa Belanja modal 2.1.7 Realisasi Tahun 2013 Tahun Berjalan 2014 Proyeksi /Target pada Tahun 2015 Proyeksi pada Tahun 2016 Jumlah Belanja Surplus/(Defisit) 32 Jumlah NO Uraian 3. PEMBIAYAAN DAERAH 3.1 3.1.1 Penerimaan pembiayaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya (SiLPA) Pencairan dana cadangan Hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan Penerimaan pinjaman daerah Penerimaan kembali pemberian pinjaman Penerimaan piutang daerah 3.1.2 3.1.3 3.1.4 3.1.5 3.1.6 Realisasi Tahun 2012 Realisasi Tahun 2013 Tahun Berjalan 2014 Proyeksi /Target pada Tahun 2015 Proyeksi pada Tahun 2016 Jumlah penerimaan pembiayaan 3.2 3.2.1 3.2.2 3.2.3 3.2.4 3.3 Pengeluaran pembiayaan Pembentukan dana cadangan Penyertaan modal (Investasi) pemerintah daerah Pembayaran pokok utang Pemberian pinjaman daerah Jumlah pengeluaran pembiayaan Pembiayaan neto Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (SILPA) 33 Menjelaskan tentang prioritas dan sasaran pembangunan daerah Tahun 2015 berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu (Tahun 2013) dan target yang direncanakan dalam RPJMD untuk Tahun 2015, sehingga dapat digambarkan permasalahan pembangunan daerah dan isu strategis yang mendesak tingkat daerah dan nasional dengan mempertimbangkan kerangka ekonomi daerah dan kemampuan keuangan daerah dalam Tahun 2015. 34 Mengidentifikasi usulan prioritas dari berbagai sumber/telaahan Menentukan rancangan prioritas & sasaran pembangunan daerah RKPD Mengevaluasi hasil review atas prioritas & sasaran pembangunan RPJMD Membuat urutan prioritas & sasaran pembangunan daerah 35 Dirumuskan berdasarkan HASIL ANALISIS TERHADAP HASIL EVALUASI pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja yg direncanakan dalam RPJMD, identifikasi isu strategis dan masalah mendesak ditingkat daerah dan nasional, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangkapendanaan. Prioritas pembangunan daerah untuk tahun rencana sebagai ARAHAN BAGI SKPD dalam menjabarkan program dan kegiatan yang dibutuhkan pada tahun rencana. Prioritas disusun berdasarkan URUSAN PEMERINTAHAN YG MENJADI KEWAJIBAN DAERAH, baik urusan wajib maupun urusan pilihan yg dipilih oleh daerah tersebut. 36 Tujuan: • Kegiatan ini ditujukan untuk mengidentifikasi berbagai kebijakan nasional yang dinilai akan berpengaruh terhadap kondisi daerah. Tata cara : • Lakukan kajian terhadap Rancangan RKP tahun rencana (hasilhasil rakortek K/L) untuk mengidentifikasi arah kebijakan pembangunan dan program prioritas pusat pada tahun rencana • Inventarisir berbagai target nasional sebagai bench-mark perumusan target pembangunan Provinsi/kab/kota. • Lakukan kajian terhadap regulasi nasional yang mengatur kriteria alokasi program, kegiatan, dan anggaran pada tahun rencana.(disesuaikan dengan kewenangan daerah yang diatur dalam peraturan perundang-undangan) Keluaran : • Prioritas dan sasaran pembangunan daerah tahun rencana • Kesesuaian Rencana program pembangunan daerah tahun rencana mendukung pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan nasional; (lihat prioritas bidang pembangunan nasional dan arah pembangunan daerah dalam Lampiran I Permendagri No.27/2014… untuk RKPD 2015) 37 PERSPEKTIF PEMERINTAHAN JOKOWI DAN JK 2015 - 2019 ( 9 AGENDA PRIORITAS ) Nomor PRIORITAS 1 Perlindungan dan keamananan seluruh warga negara 2 Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif, Demokratif dan Terpercaya 3 Memperkuat Daerah-daerah dan Desa dalam kerangka NKRI 4 Reformasi Sistem dan Penegakan Hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya 5 Peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia 6 Peningkatan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional 7 Kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik 8 Revolusi Karakter Bangsa 9 Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH URUSAN WAJIB Pendidikan Kesehatan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Perumahan Rakyat dan kawsanPermukiman Ketenteramaan, ketertiban umum dan linmas sosial Tenaga Kerja Pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak Pangan Pertanahan Lingkungan Hidup Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil Pemberdayaan masyarakat dan Desa Pengendalian penduduk dan keluarga berencana Perhubungan Komunikasi dan informatika Koperasi, usaha kecil, dan menengah Penanaman modal Kepemudaan dan olahraga Statistik Persandian Kebudayaan Perpusatakaan Kearsipan URUSAN PILIHAN Kelautan dan Perikanan Pariwisata Pertanian Kehutanan Energi dan sumberdaya mineral Perdagangan Perindustrian transmigrasi KETERKAITAN KEGIATAN PENCAPAIAN NASIONAL 1. 9 PRIORITAS BDG PEMBANGUNAN NASIONAL Bidang Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama 2. Bidang Pembangunan Ekonomi 3. Bidang Pembangunan Sarana Prasarana 4. Bidang Pembangunan Pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup 5. Bidang Pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 6. Bidang Pembangunan Politik; 7. Bidang Pembangunan Pertahanan dan Keamanan; 8. Bidang Pembangunan Hukum dan Aparatur; 9. Bidang Pembangunan Hukum dan Aparatur 39 Review RPJMD 9 PRIORITAS BIDANG PEMBANGUNAN NASIONAL 2015 Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Dok RKPD Tahun 2014 Analisis Ekonomi & keuda Evaluasi Kinerja RKPD Tahun Lalu 23 ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH 2015 SPM ISU STRATEGIS PROVINSI/ KAB/KOTA 26 URUSAN WAJIB 8 URUSAN PILIHAN Permasalaha n Pembanguna n Daerah Pokok-pokok pikiran DPRD provinsi Perumusan program prioritas daerah beserta pagu indikatif 40 KINERJA PELAYANAN BERDASARKAN SPM Perumusan Permasalahan Pembangunan Daerah TINGGI SESUAI RENDAH Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah STANDAR INTERNASIONAL/ NASIONAL/ PROVINSI/KAB/KOT A/ DAERAH LAINNYA Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan beserta pagu Perumusan Kerangka Ekonomi & Kebijakan Keuda Perumusan program prioritas daerah beserta pagu indikatif Penyelarasan Rencana program prioritas daerah beserta pagu indikatif PROGRAM OUTCOME SPM x STANDAR BELANJA PAGU PROG OUTPUT CAKUPAN SPM x STANDAR HARGA PAGU KEG 1 tahun KEGIATAN Rancangan Awal RKPD 41 Mengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan prioritas daerah yg disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD) dan capaian kinerja yg direncanakan dalam RPJMD. Rencana program dan kegiatan prioritas harus mewakili aspirasi dan kepentingan masyarakat. Diuraikan dari program dan kegiatan yg paling bermanfaat atau memiliki nilai kegunaan tinggi bagi masyarakat. 42 NO BIDANG TAHUN PENETAPAN JUKNIS/ PANDUAN OPRS JUKNIS/ PEDOMAN PEMBIAYAAN JENIS PELAYANAN JUMLAH INDIKATOR TARGET PENCAPAIAN 1 Kesehatan 2008 V 2009 4 18 2015 2 Sosial*) 2008 V 2010 4 7 2015 3 Lingk. Hidup*) 2008 V 2012 4 4 2013 4 Pemdagri 2008/2012 V 2012 3 11 2014/2015/ 2020 5 Permahan Rakyat*) 2008 V 2010 2 3 2025 6 PP & PA*) 2010 V 2010 5 8 2014 7 KB & KS 2010 V 2010 3 9 2014 8 Pendidikan Dasar 2010 V 2011 2 27 2014 9 PU & PR 2010 V Proses 8 23 2014 10 Ktnagakerjaan*) 2010 V 2010 5 8 2016 11 Kominfo 2010 V 2011 2 6 2014 12 Kethanan Pangan*) 2010 V 2010 4 7 2015 13 Kesenian*) 2010 V 2011 2 7 2014 14 Perhubungan*) 2011 V 2013 4 26 2014 15 PenanamanModal*) 2011 v 2012 7 10 2014 14 8 59 174 Jumlah *) SPM diterapkan ditingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota 43 Arsitektur Kinerja Pembangunan Daerah Visi/Misi Tujuan dan Sasaran Dampak (Impact) Program Hasil (Outcome) Kegiatan Keluaran (Output) Masukan (Input) Hasil Pembangunan daerah yg diperoleh dari pencapaian outcame Manfaat yang diperoleh dari jangka menengah untuk beneficiaries tertentu sebagai hasil dari output Produk/barang/jasa adalah yang dihasilkan dalam proses/kegiatan yang megunakan input Sumberdaya yang memberikan konstribusi dalam menghasilkan output “Apa yang ingin diubah” “Apa yang ingin dicapai” “Apa yang dikerjakan dan dihasilkan (barang) atau dilayani (proses)” “Apa yang digunakan dalam bekerja” TAHAPAN PENYUSUNAN PROGRAM & KEGIATAN TAHAP PENYUSUNAN PROGRAM LANGKAH 1 LANGKAH 2 LANGKAH 3 Identifikasi Visi, Misi, Tujuan & Sasaran RPJMD Identifikasi Indikator Kinerja Sasaran (Impact) Penyusuna n Indikator Kinerja Program (outcome) TAHAP PENYUSUNAN KEGIATAN LANGKAH 4 LANGKAH 5 LANGKAH 6 Penamaan Program Penyusuna n Indikator Kinerja Kegiatan (output) Penamaan Kegiatan Perhitungan Pagu Program SASARAN (IMPACT) PROGRAM OUTCOME/ OUTPUT OUTCOME ...... Program 1 ....... SASARAN 1 Dst ...... SASARAN 2 Rp. ......... Keluaran 2 ...... Rp. ......... Dst ...... Rp. ......... Program ....... dst Rp. ......... Keluaran 2 ...... Rp. ......... Dst ...... SKPD Rp. ......... SKPD 1 Rp. ......... SKPD 2 Rp. ......... Keluaran 1 ...... Dst ...... PAGU PROGRAM Rp. ......... Keluaran 1 ...... OUTCOME ...... Program 2 ....... STANDAR BELANJA Program Prioritas Beserta Pagu Indikatif Konsultasi Publik NO SKPD PROGRAM (1) (2) (3) 1 SKPD A Program 1.. Program 2.. Program dst.. 2 SKPD B Program 1.. Program 2.. Program dst.. 3 Dst..... Penyelarasan Rencana Program Prioritas dengan Pagu Indikatif RANCANGAN AWAL RKPD KINERJA INDIKATOR TARGET (4) (5) PAGU INDIKATIF (6) Menjadi acuan SKPD menyusun Rancangan RENJA-SKPD 47 Sasara Keterangan Urusan/Bidang Indikator kinerja n Urusan Priorita Pagu Prakiraa Hasil Keluaran Hasil Jenis Daerah Lokas n Maju SKPD s No Pemerintahan Indikati Program Kegiatan Kegiatan Keg (Kel i Daerah f (2016) Daerah dan Tolok Tolok Tolok Sasaran Target Target Target 1/2/3 1/2/3 Program/Kegiatan ) Ukur Ukur Ukur (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) Urusan ....... Bidang Urusan ...... Program Kegiatan Kegiatan dst ... Program ........ Kegiatan........ Kegiatan........ Bidang Urusan ...... Program ........ dst ... 48 Ringkasan penjelasan hal-hal penting atas tahapan-tahapan sistematika penyajian pada bab-bab diatas, sehingga memberikan gambaran pemerintah daerah provinsi, kabupaten, kota dalam menyusun RKPD beserta lampiran hasil (kertas kerja). 49 Tujuan: Mengkaji berbagai masukan dalam perumusan kebutuhan program dan kegiatan pada tahun rencana berdasarkan prioritas pembangunan daerah. Tata cara penelaahan: • Inventarisasi jenis program/kegiatan yang diusulkan DPRD dalam dokumen rumusan hasil reses DPRD tahun lalu dan kelompokkan ke dalam urusan SKPD. • Kaji pandangan dan pertimbangan yang disampaikan berkaitan dengan usulan program/kegiatan hasil reses tersebut. • Kaji kelengkapan indikator kinerja yang diusulkan serta lokasi yang diusulkan • Lakukan pengecekan dan validasi terhadap kebutuhan riil di lapangan dengan mempertimbangkan asas manfaat, kemendesakan, efisiensi dan efektivitas. Keluaran: Rumusan usulan program dan kegiatan yang dapat diakomodasikan dalam rancangan awal RKPD yaitu yang selaras dengan program yang ditetapkan dlm Perda tentang RPJMD. 50 TINGKAT KECAMATAN TINGKAT KAB/KOTA TINGKAT PROVINSI BERITA ACARA HASIL KESEPATAN: 1.Kegiatan Prioritas 1. Rencana Program/ 1. Program/Kegiatan Kecamatan menurut Kegiatan Prioritas Prioritas Daerah 2015, SKPD guna menjamin Daerah 2015 guna guna menjamin adanya adanya kepastian bahwa menjamin adanya kepastian program/ program dan kegiatan kepastian bahwa kegiatan akan akan direalisasikan program dan kegiatan direalisasikan dalam dalam APBD 2015; akan direalisasikan APBD 2015; 2.Daftar usulan yang belum dalam APBD 2015; 2. Daftar usulan yang disetujui Musrenbang 2. Daftar usulan yg belum belum disetujui RKPD di kecamatan; disetujui musrenbang musrenbang RKPD 3.Daftar Hadir RKPD dan alasannya; Provinsi dan alasan; 3. Daftar Hadir 3. Daftar usulan kegiatan dan pendanaan pemb. Daerah. 4. Daftar Hadir 51 TINGKAT KECAMATAN 1. 2. 3. 4. 5. camat para kepala desa dan lurah; delegasi musrenbang desa; delegasi kelurahan; pimpinan dan anggota DPRD kab/kota asal daerah pemilihan kecamatan bersangkutan; 6. perwakilan SKPD; 7. tokoh masyarakat; 8. keterwakilan perempuan; 9. kelompok masyarakat rentan termarginalkan; dan 10. pemangku kepentingan lainnya skala kecamatan. TINGKAT KAB/KOTA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. bupati dan wakil bupati/walikota dan wakil walikota; pimpinan dan anggota DPRD kab/kota; unsur pemerintah pusat, pejabat Bappeda dan SKPD provinsi; pejabat SKPD kab/kota; para camat; para delegasi mewakili peserta musrenbang kecamatan; Akademisi; LSM/Ormas; tokoh masyarakat; unsur pengusaha/investor; keterwakilan perempuan dan kelompok masyarakat rentan termajinalkan; unsur lain yg dipandang perlu. TINGKAT PROVINSI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Gubernur dan Wakil Gubernur, pimpinan dan anggota DPRD, unsur pemerintah pusat, para bupati/walikota, Kepala Bappeda dan SKPD provinsi, para Kepala Bappeda kab/kota, pejabat instansi vertikal di provinsi, para delegasi mewakili peserta musrenbang kab/kota, akademisi, LSM/Ormas, tokoh masyarakat, unsur pengusaha/investor, keterwakilan perempuan dan kelompok masyarakat rentan termajinalkan serta unsur lain yg dipandang perlu. 52 Rancangan akhir RKPD Provinsi Tahun 2015 dirumuskan berdasarkan Berita Acara Kesepakatan Hasil Musrenbang RKPD Provinsi Tahun 2015 dengan memperhatikan hasil Musrenbang Nasional RKP Tahun 2015. Rancangan akhir RKPD Kab/Kota Tahun 2015 dirumuskan berdasarkan masukan Berita Acara Kesepakatan Hasil Musrenbang RKPD Kab/Kota Tahun 2015, dengan memperhatikan hasil Musrenbang RKPD Provinsi Tahun 2015, dan Musrenbang Nasional RKP Tahun 2015. Penyelesaian perumusan rancangan akhir dan penetapan RKPD Provinsi Tahun 2015 paling lambat minggu ketiga bulan Mei Tahun 2014, sedangkan penyelesaian perumusan rancangan akhir dan penetapan RKPD Kab/Kota Tahun 2015 paling lambat minggu keempat bulan Mei Tahun 2014. 53 RKPD ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. Penetapan RKPD provinsi tahun rencana (mis. 2015) dilakukan paling lambat pada minggu ketiga bulan Mei tahun berjalan (2014) dan untuk RKPD kabupaten/kota paling lambat pada minggu keempat bulan Mei Tahun 2014. Renja SKPD Tahun 2015 disahkan kepala daerah paling lambat 2 (dua) minggu setelah RKPD Tahun 2015 ditetapkan. 54 DASAR HUKUM KONSISTENSI PERENCANAAN DAN PENGANGARAN RKPD-KUA - PPAS & RAPBD Pasal 17 ayat (2) UU 17/2003 Penyusunan RAPBD berpedoman pada RKPD dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara. Pasal 18 ayat (1) UU 17/2003 Pemerintah Daerah menyampaikan KUA tahun anggaran berikutnya sejalan dengan RKPD, sebagai landasan penyusunan RAPBD kepada DPRD selambatlambatnya pertengahan Juni tahun berjalan. Pasal 18 ayat (3) UU 17/2003 Berdasarkan KUA yang telah disepakati dengan DPRD, Pemerintah Daerah bersama DPRD membahas PPAS untuk dijadikan acuan bagi setiap SKPD. Pasal 25 ayat (2) UU 25/2004 RKPD menjadi pedoman penyusunan RAPBD. Pasal 16 PP 58/2005 Penyusunan APBD berpedoman pada RKPD dalam rangka mewujudkan pelayanan kepada masyarakat untuk tercapainya tujuan bernegara. 55 KONSISTENSI RPJMD-RKPD-KUA-PPAS-APBD 1. Memastikan penyusunan program dalam RKPD telah berpedoman pada RPJMD dan kegiatan dalam RKPD pada Renja SKPD yang telah disusun berdasarkan Renstra-SKPD. 2. Memastikan program dan kegiatan yang disusun dalam RKPD telah memuat indikator dan target kinerja (outcome dan output), kelompok sasaran, lokasi dan pagu indikatif serta prakiraan maju dan mendukung prioritas nasional 3. Memastikan KUA dan PPAS disusun berdasarkan RKPD sebagai landasan penyusunan RAPBD. 4. Menilai hasil pelaksanaan APBD mencapai target yang ditetapkan dalam RKPD. 5. Memastikan pelaksanaan pengendalian dan evaluasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. 56 Unsur Dominan yang mempengaruhi Inkonsistensi Perencanaan dan Penganggaran, sebagai berikut : NOMO R UNSUR KONTRIBUSI TERHDP INKONSISTENSI (%) 1 PEMERINTAH 23 2 DPRD 28 3 GUBERNUR 18 4 SKPD 18 5 MASYARAKAT 6 6 LAIN-LAIN 7 PENGATURAN RKPD dan KAITANNYA DENGAN KUA-PPAS DAN APBD (DALAM UU 23/2014) UU 23/2014 AMANAT Pasal 99 ayat (2) Terkait dgn fungsi anggaran, DPRD membahas KUA dan PPAS yang disusun oleh Gubernur berdasarkan RKPD. Pasal 263 ayat (1) Dokumen perencanaan pembangunan Daerah terdiri atas: RPJPD; RPJMD; dan RKPD. Pasal 263 ayat (4) RKPD merupakan penjabaran dari RPJMD yang memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah, serta rencana kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah dan program strategis nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Pasal 264 ayat (2) RKPD ditetapkan dengan Perkada. Pasal 264 ayat (5) RPJPD, RPJMD, dan RKPD DAPAT DIUBAH apabila berdasarkan hasil pengendalian dan evaluasi tidak sesuai dengan perkembangan keadaan atau penyesuaian terhadap kebijakan yang ditetapkan oleh 59 PENGATURAN RKPD, KAITAN DG KUA-PPAS DAN APBD (Lanjutan) UU 23/2014 AMANAT Pasal 263 ayat (4) RPJMD dan RKPD digunakan sebagai instrumen evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Pasal 265 ayat (3) RKPD menjadi pedoman kepala daerah dalam menyusun KUA serta PPAS. Pasal 266 ayat (2) Apabila kepala daerah tidak menetapkan Perkada tentang RKPD kepala Daerah dikenai sanksi administratif berupa tidak dibayarkan hak-hak keuangan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan selama 3 (tiga) bulan. Pasal 312 ayat 3 Rancangan Perda APBD dibahas kepala daerah bersama DPRD dengan berpedoman pada RKPD, KUA, dan PPAS untuk mendapat persetujuan bersama. 60 PENGATURAN RKPD DAN KAITAN DG KUA-PPAS DAN APBD(Lanjutan) UU 23/2014 Amanat Pasal 314 ayat (3) Evaluasi Rancangan APBD Provinsi dilakukan untuk menguji kesesuaian rancangan Perda Provinsi tentang APBD dan rancangan peraturan gubernur tentang penjabaran APBD dengan: ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi; kepentingan umum; RKPD serta KUA dan PPAS; dan RPJMD. Pasal 314 ayat (5) Dalam hal Menteri menyatakan hasil evaluasi rancangan Perda Provinsi tentang APBD dan rancangan peraturan gubernur tentang penjabaran APBD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum, RKPD, KUA dan PPAS, serta RPJMD, gubernur menetapkan rancangan dimaksud menjadi Perda dan peraturan gubernur Pasal 314 ayat (6) Dalam hal Menteri menyatakan hasil evaluasi rancangan Perda Provinsi tentang APBD dan rancangan peraturan gubernur tentang penjabaran APBD tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum, RKPD, KUA dan PPAS, serta RPJMD, gubernur bersama DPRD melakukan penyempurnaan paling lama 7 (tujuh) Hari terhitung sejak hasil evaluasi diterima. 61 PERUBAHAN RKPD (Pasal 285 s.d Pasal 286 Permendagri 54/2010) RKPD dapat diubah dalam hal tidak sesuai dengan perkembangan keadaan dalam tahun berjalan, meliputi : a. perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana program dan kegiatan prioritas daerah; b. keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan; dan/atau c. keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana ditetapkan dalam perturan perundang-undangan. • Perubahan RKPD ditetapkan dengan peraturan kepala daerah. T E R I M A K A S I H