materi penyusunan rencana kerja pemerintah daerah

advertisement
PENYUSUNAN
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH
(RKPD)
Oleh :
Setia Budi
Shri Mulyanto
Disampaikan pada Pelatihan Penyusunan Dok. Perencanaan Daerah
Bapelitbangda
Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat
6-11 Februari 2017
DASAR HUKUM PERENCANAAN
& PENGANGGARAN
PERENCANAAN :
1. UU 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
2.
UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah  UU 23 TAHUN
2014
3.
PP 08/2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
4. PERMENDAGRI 54/2010 tentang Pelaksanaan PP 08/2008
PENGANGGARAN :
1. UU 17/2003 tentang Keuangan Negara
2. UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah  UU 23 Tahun 2014
4. PP 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
5. PERMENDAGRI 13/2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
6. PERMENDAGRI 59/2007 tentang Perubahan atas PERMENDAGRI
13/2006.
KEWENANGAN MELAKSANAKAN
URUSAN PEMERINTAHAN
PUSAT
Membuat norma-norma, standar, prosedur, monev, supervisi,
fasilitasi dan urusan-urusan pemerintahan dengan
eksternalitas nasional
Provinsi
Mengatur dan mengurus urusan–urusan Pemerintahan dengan
Eksternalitas regional (lintas Kabupaten/Kota) dalam wilayah
provinsi
Kab/Kota
Mengatur dan mengurus urusan–urusan Pemerintahan
dengan Eksternalitas lokal (dalam satu Kabupaten/Kota)
3
URUSAN PEMERINTAHAN
( Pasal 9 s.d Pasal 26 UU 23 Thn 2014)
ABSOLUT
Sepenuhnya menjadi
kewenangan
Pemerintah Pusat
6 Urusan
• politik luar negeri
• pertahanan
• keamanan
• yustisi
• moneter dan fiskal
nasional
• Agama
Pemerintah Pusat:
• melaksanakan sendiri
• melimpahkan kpd
Instansi Vertikal di
Daerah atau gubernur
sebagai wakil
Pemerintah
KONKUREN
dibagi antara
Pemerintah Pusat &
provinsi & kab/kota.
6 Urusan
Pemerintahan Wajib
Pelayanan Dasar
18 Urusan
Pemerintahan Wajib
Non Pelayanan Dasar
8 Urusan
Pemerintahan Pilihan.
PEMERINTAHAN
UMUM
kewenangan Presiden
sbg kepala pemerintahan
Meliputi:
• pembinaan wawasan kebangsaan
& ketahanan nasional
• pembinaan persatuan dan
kesatuan bangsa
• pembinaan kerukunan antarsuku
& intrasuku, umat beragama, ras,
dan golongan lainnya guna
mewujudkan stabilitas kemanan
lokal, regional, dan nasional
• Konflik sosial
• koordinasi pelaksanaan tugas
• pengembangan kehidupan
demokrasi
• pelaksanaan semua Urusan
pemerintahan yg bukan
merupakan kewenangan Daerah
Urusan Pemerintahan Konkuren Kewenangan
Daerah
Urusan Pemerintahan
Wajib Pelayanan Dasar
6 URUSAN:
• pendidikan
• kesehatan
• pekerjaan umum
dan penataan ruang
• perumahan rakyat
dan kawasan
permukiman
• ketenteraman,
ketertiban umum,
dan pelindungan
Masyarakat
• sosial.
( Pasal 11)
Urusan Pemerintahan Wajib
Non Pelayanan Dasar
18 URUSAN
• tenaga kerja
• pemberdayaan perempuan
dan pelindungan anak
• pangan
• pertanahan
• lingkungan hidup
• administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil
• pemberdayaan masyarakat
dan Desa
• pengendalian penduduk dan
keluarga berencana
• perhubungan;
• komunikasi & informatika
• koperasi, usaha kecil, dan
menengah
• penanaman modal
• kepemudaan dan olah raga
• statistik
• persandian
• kebudayaan;
• perpustakaan;
• kearsipan.
Urusan Pemerintahan
Pilihan
8 URUSAN:
• kelautan dan perikanan
• pariwisata
• pertanian
• kehutanan;
• energi dan sumber daya
mineral;
• perdagangan;
• perindustrian; dan
• transmigrasi.
BAB X PEMBANGUNAN DAERAH
( Pasal 258)
TARGET
PEMBANGUNAN NASIONAL
K/L
TARGET
PEMBANGUNAN PROVINSI
PROV+KAB/KOTA
sinkronisasi dan
harmonisasi koordinasi
teknis Dikoordinasikan oleh
MDN dengan Menteri Bidang
Perencanaan
PROV
koordinasi teknis
pembangunan dilaksanakan
oleh GUBERNUR sebagai
wakil Pemerintah Pusat
PEMBANGUNAN DAERAH
•
•
•
•
•
KAB
Peningkatan & pemerataan pendapatan masyarakat,
kesempatan kerja,
lapangan berusaha,
meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik
daya saing Daerah.
Tiga Nilai Yang Harus Terkandung
dalam Pembangunan Daerah
1. Ketahanan (Sustenance) : kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan pokok ( pangan ,papan,
kesehatan dan proteksi) untuk mempertahankan
hidup.
2. Harga diri ( Self esteem) : Pembangunan haruslah
memanusiakan orang dalam arti luas. Pembangunan
suatu daerah haruslah meningkatkan kebanggaan
sebagai manusia yang berada di daerah itu.
3. Freedom from servitude : Kebebasan bagi setiap
individu suatu daerah untuk berfikir, berkembang,
berprilaku, dan berusaha untuk berpartisipasi dalam
pembangunan (daerah) yang bertanggungjawab.
PEMBANGUNAN DAERAH
Merupakan
perwujudan
dari
pelaksanaan
Urusan
Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah sebagai bagian
integral dari pembangunan Nasional ( Pasal 258, UU 23/2014)
(dalam prakteknya: adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki (daerah)
untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek
pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap
pengambilan kebijakan, peningkatan daya saing, maupun peningkatan indeks
pembangunan manusia (IPM).
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang
melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna
pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah
dalam jangka waktu tertentu.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
( Pasal 260, Pasal 261 & Pasal 262)
Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah
sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.
RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL
RPJPN
RPJMN
RKP
dikoordinasikan, disinergikan, dan
diharmonisasikan oleh BAPPEDA PROVINSI
RPJPD
RPJMD
RKPD
RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI, KAB/KOTA
Menggunakan pendekatan:
• teknokratik,
• partisipatif,
• politis,
• atas-bawah
• dan bawah-atas.
Dirumuskan secara
transparan, responsif,
efisien, efektif, akuntabel,
partisipatif, terukur,
berkeadilan, dan
berwawasan lingkungan.
HAL PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM MENYUSUN RENCANA PEMBANGUNANAERAH
Pasal 67 Huruf f
Kewajiban Kepala Daerah &
Wakil Kepala Daerah
melaksanakan program
strategis nasional
Sanksi jika tidak melaksanakan
• dikenai sanksi administratif berupa
teguran tertulis oleh Menteri untuk
Gubernur dan/atau wakil gubernur serta
oleh Gubernur sebagai wakil Pemerintah
Pusat untuk bupati dan/atau wakil bupati
atau wali kota dan/atau wakil wali kota.
• Dalam hal teguran tertulis telah
disampaikan 2 (dua) kali berturut-turut
dan tetap tidak dilaksanakan, KDH
dan/atau Wakil KDH diberhentikan
sementara selama 3 (tiga) bulan.
• Dalam hal KDH dan/atau Wakil KDH telah
selesai
menjalani
pemberhentian
sementara, tetap tidak melaksanakan
program
strategis
nasional,
yang
bersangkutan diberhentikan sebagai KDH
dan/atau Wakil KDH .
FUNGSI DPRD
(Pasal 96)
PEMBENTUKAN
PERDA
PROVINSI/KAB/KOT
A
•
•
•
membahas bersama gubernur/bupati/walikota dan menyetujui
atau tidak menyetujui rancangan Perda Provinsi/Kab/Kota;
mengajukan usul rancangan Perda Provinsi/Kab/Kota; dan
menyusun program pembentukan Perda bersama
gubernur/bupati/walikota.
ANGGARAN
diwujudkan dalam bentuk pembahasan untuk persetujuan bersama
terhadap
Ranperda
tentang
APBD
yang
diajukan
oleh
gubernur/bupati/walikota, dilaksanakan dengan cara membahas:
• KUA dan PPAS yang disusun oleh gubernur/bupati/walikota
berdasarkan RKPD,
• Ranperda Prov/Kab/Kota tentang APBD;
• Ranperda Prov/Kab/Kota tentang perubahan APBD; dan
• Ranperda Prov/Kab/Kota tentang pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD.
PENGAWASAN
• pelaksanaan Perda Prov/Kab/Kota dan peraturan gub/bupati/wali
kota;
• pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan lain yang
terkait dengan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Prov/Kab/Kota ; dan
• pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan laporan keuangan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan.
DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
( Pasal 263 & Pasal 264)
RPJPD merupakan penjabaran dari visi, misi, arah kebijakan,
dan sasaran pokok pembangunan Daerah jangka panjang
untuk 20 (dua puluh) tahun yang disusun dengan
berpedoman pada RPJPN dan rencana tata ruang wilayah.
Ditetapkan dengan
PERDA, paling lama 6
(enam) bulan setelah
RPJPD periode
sebelumnya berakhir
RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program
kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah
kebijakan, pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta
program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang
disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan
berpedoman pada RPJPD dan RPJMN.
Ditetapkan
dengan
PERDA, paling lama 6
(enam) bulan setelah
kepala daerah terpilih
dilantik
RKPD merupakan penjabaran dari RPJMD yang memuat
rancangan KERANGKA EKONOMI DAERAH, PRIORITAS
PEMBANGUNAN DAERAH, serta RENCANA KERJA DAN
PENDANAAN untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang
disusun dengan berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah
dan program strategis nasional yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat.
ditetapkan
Perkada
dengan
DOKUMEN RENCANA PERANGKAT DAERAH
(Pasal 267 s.d Pasal 273)
Rencana strategis Perangkat Daerah memuat tujuan,
sasaran, program,dan kegiatan pembangunan dalam rangka
pelaksanaan
Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan
Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat
Daerah.
ditetapkan dengan
Perkada setelah RPJMD
ditetapkan.
Pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rencana strategis
Perangkat Daerah diselaraskan dengan pencapaian sasaran, program, dan kegiatan
pembangunan yang ditetapkan dalam rencana strategis K/L untuk tercapainya sasaran
pembangunan nasional.
Rencana Kerja Perangkat Daerah memuat program,
kegiatan, lokasi, dan kelompok sasaran yang disertai
indikator kinerja dan pendanaan sesuai dengan tugas dan
fungsi setiap Perangkat Daerah.
ditetapkan kepala daerah
setelah RKPD ditetapkan
FUNGSI DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
( Pasal 265 & Pasal 266)
RPJPD
menjadi pedoman dalam
perumusan visi, misi, dan
program calon kepala
daerah
RPJMD
sebagai instrumen evaluasi
penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
•
RKPD
•
sebagai instrumen
evaluasi
penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
menjadi pedoman kepala
daerah dalam menyusun
KUA serta PPAS.
Apabila penyelenggara Pemerintahan
Daerah tidak menetapkan Perda
tentang RPJPD dan RPJMD anggota
DPRD dan kepala daerah dikenai
sanksi administratif berupa tidak
dibayarkan hak-hak keuangan yang
diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan selama 3
(tiga) bulan.
Apabila kepala daerah tidak
menetapkan Perkada tentang RKPD,
kepala daerah dikenai sanksi
administratif berupa tidak
dibayarkan hak-hak keuangan yang
diatur dalam peraturan perundangundangan selama 3 (tiga) bulan.
KETERHUBUNGAN ANTARDOKUMEN
(RPJPD VS RPJMD)
VISI & MISI 20TH
ARAH PEMBANGUNAN DAERAH 20 TH
SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 20 TH
Arah
Arah
Arah
Arah
Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan
5 Tahun I
5 Tahun II
5 Tahun III
5 Tahun IV
Sasaran Pokok Sasaran Pokok Sasaran Pokok Sasaran Pokok
5 Tahun I
5 Tahun II
5 Tahun III
5 Tahun IV
KETERHUBUNGAN ANTARDOKUMEN
(RPJMD VS RKPD)
VISI & MISI 5 TH
T U J U A N & S A S A R A N 5 TH
Sasaran
Tahun I
Sasaran
Tahun II
Sasaran
Tahun III
Sasaran
Tahun IV
Sasaran
Tahun V
Penyelenggaraa
n Urusan
Strategi &
Arah
Kebijakan
Strategi &
Arah
Kebijakan
Strategi &
Arah
Kebijakan
Strategi &
Arah
Kebijakan
Strategi &
Arah Kebjakan
Indikator
Kinerja
Daerah
Program
Pembangunan
Daerah
Program
Pembangunan
Daerah
Program
Pembangunan
Daerah
Program
Pembangunan
Daerah
Program
Pembangunan
Daerah
Realisasi Capaian
Kinerja RPJMD
RPJMD
Permasalahan
Pembangunan
Daerah
Analisis / Evaluasi
Capaian Kinerja
RKPD s.d tahun
berjalan
RKPD
Pertumbuhan
Ekonomi ,
Pendapatan,
Belanja dan
Pembiayaan
“RKPD merupakan penjabaran dari RPJMD”
(pasal 17 ayat (2), PP 08/2008)
17
• Pendahuluan
• Gambaran Umum Kondisi
Daerah
• Gambaran Pengelolaan
Keuangan Daerah & Kerangka
Pendanaan
• Analisa Isu–isu Strategis
BAB I
BAB II
BAB I
• Pendahuluan
BAB II
• Evaluasi Pelaksanaan
RKPD Tahun Lalu
BAB III
• Rancangan Kerangka
Ekonomi Daerah Beserta
Kerangka Pendanaan
BAB IV
• Prioritas dan Sasaran
Pembangunan
BAB V
• Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas Daerah
BAB VI
• Penutup
BAB III
BAB IV
• Visi, Misi, Tujuan & Sasaran
BAB V
• Strategi & Arah Kebijakan
BAB VI
• Kebijakan Umum & Program
Pembangunan Daerah
BAB VII
• Indikasi Program Prioritas &
Pendanaan
BAB VIII
• Penetapan Indikator Kinerja
Daerah
BAB IX
• Kaidah Pelaksanan
BAB X
18
1
• Persiapan Penyusunan RKPD
2
• Penyusunan Rancangan Awal RKPD
3
• Penyusunan Rancangan RKPD
4
• Pelaksanaan Musrenbang RKPD
5
• Perumusan Rancangan Akhir RKPD
6
• Penetapan RKPD
19
Persiapan
Penyusuna
n RKPD
SE
Penyusuna
n RenjaSKPD
1
Pengolahan
data dan
informasi
Review
RPJMD
Telaahan
kebijakan
nasional (RKP) &
provinsi (RKPD
PROV)
Evaluasi
Kinerja
RKPD
Tahun Lalu
2
Perumusan
Permasalahan
Pembangunan
Daerah
Analisis
Gambaran
Umum
Kondisi
Daerah
Analisis
Ekonomi
& keuda
Pokok-pokok
pikiran DPRD
Kab/Kota
Perumusan
prioritas dan
sasaran
pembanguna
n
Perumusan
Kerangka
Ekonomi &
Kebijakan
Keuda
Musrenbang
RKPD kab/kota
4
Dok RKPD
kab/kota tahun
berjalan
Forum
Konsultas
i Publik
Penyusuna
n
Rancangan
Renja SKPD
kab/kota
Rancangan
Awal RKPD
VERIFIKASI
Bappeda
Rancangan
RKPD
Perumusan
program
prioritas
daerah
beserta pagu
indikatif
Penyelarasan
Rencana
program
prioritas daerah
beserta pagu
indikatif
Rancangan
Akhir RKPD
Berita
Acara
Musrenban
g
kecamatan
3
Penetapan 5
PERBUP/PERWA
L
ttg RKPD
PENYUSUNAN
KUA & PPAS
20
JAN
•FO
RU
M
SK
•Musrenbang Kec
FEB
PD
&
MAR
•MU
SRE
NB
APR AN •MUSRENBANG Prov
G
K/
•Penetapan RKPD
KMEI
•Musrenbang Desa
JUNI
•Penyampaian Rancangan KUA
& PAS dari KDH kepada DPRD
JULI
•KUA & PPAS disepakati
AGST
•Pedoman penyusunan RKASKPD
SEPT
•Penyusunan RKA-SKPD
OKT
O
•Penyampaian RAPBD kpd
DPRD
NOV
•Pengambilan keputusan
bersama terhadap
RAPBD
DES
•Penetapan
APBD
21
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
EVALUASI HASIL
PELAKSANAAN
RKPD TAHUN
LALU & CAPAIAN
KINERJA
PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
Latar Belakang
Dasar Hukum
Penyusunan
Hubungan Antar
Dokumen
Sistematika
Dokumen RKPD
Maksud dan
Tujuan
Kondisi Umum
Kondisi Daerah
BAB III
RANCANGAN
KERANGKA
EKONOMI
DAERAH DAN
KEBIJAKAN
KEUANGAN
DAERAH
BAB IV
PRIORITAS DAN
SASARAN
PEMBANGUNAN
DAERAH
Arah Kebijakan
Ekonomi Daerah
Tujuan dan
Sasaran
Pembangunan
Arah Kebijakan
Keuangan Daerah
Prioritas dan
Sasaran
Pembangunan
Evaluasi
Pelaksanaan
Program &
Kegiatan RKPD
sampai Thn
Berjalan &
Realisasi RPJMD
Permasalahan
Pembangunan
Daerah
BAB V
RENCANA
PROGRAM DAN
KEGIATAN
PRIORITAS
DAERAH
rencana program
dan kegiatan
prioritas daerah
yang disusun
berdasarkan
evaluasi
pembangunan
tahunan,
kedudukan tahun
rencana (RKPD)
dan capaian
kinerja yang
direncanakan
dalam RPJMD.
22
1.1. Latar Belakang
• Memuat pengertian ringkas ttg RKPD , proses
penyusunan RKPD, kedudukan RKPD th rencana
dlm periode RPJMD, kterkaitan ant dok RKPD dgn
dok RPJMD, Renstra SKPD , Renja SKPD serta
tindaklanjut dgn proses penyusunan RAPBD.
1.2. Dasar Hukum
• Memuat peraturan perundangan secara langsung
terkait dgn penyusunan RKPD.
1.3. Hubungan antar Dokumen
• Menjelaskan hub RKPD dgn dok lainnya yg
relevan.
1.4. Sistematika Dokumen RKPD
• Memuat pengaturan bab serta garis besar isi
setiap bab didlmnya.
1.5. Maksud dan Tujuan
• Menguraikan tujuan penyusunan dok RKPD.
23
2.1 Gambaran
Umum Kondisi
Daerah
2.2 Evaluasi
Pelaksanaan
Program dan
Kegiatan RKPD
Tahun Lalu
2.3 Permasalahan
Pembangunan
Daerah
• Memuat aspek geografi dan demografi serta indikator kinerja
penyelenggaraan pemerintah daerah, antara lain aspek :
kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, daya saing.
• Memuat Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD
sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD mencakup
capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah
menurut urusan/bidang urusan pemerintahan daerah,
program, kegiatan, realisasi target kinerja, lokasi dan SKPD
penanggung jawab, meliputi:
• Realisasi prog/keg yg memenuhi/tidak
memenuhi/melebihi target kinerja hasil atau keluaran yg
direncanakan.
• Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya, terpenuhinya
atau melebihi target kinerja program atau kegiatan.
• Implikasi yg timbul terhadap target capaian program RPJMD
dan kinerja.
• Kebijakan atau tindakan perencanaan dan penganggaran yg
dilakukan untuk mengatasi faktor-faktor penyebab tidak
tercapainya, terpenuhinya atau melebihi target kinerja
program atau kegiatan.
• Memuat uraian rumusan umum permasalahan pembangunan
daerah berdasarkan hasil analisis gambaran umum kondisi
daerah dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
RKPD Tahun 2013.
24
Kode
Indikator
Urusan/Bidang Urusan Kinerja Program
Pemerintahan Daerah
(outcome)/
Dan Program/Kegiatan
Kegiatan
(output)
1
2
3
Realisasi
Target
Target
Capaian
Kinerja
Kinerja
Hasil Prog
RPJMD
&
Tahun
Keluaran
........
Keg s/d
(Akhir
Tahun
Periode)
2012
4
Target dan Realisasi Kinerja
Program dan Keluaran Kegiatan
Tahun Lalu (n-2)
Target
RKPD
Tahun
2013
Realisas
i RKPD
Tingkat
Tahun Realisasi (%)
2013
Target
Prog /
Kegi
RKPD
Tahun
2014
Perkiraan Realisasi Capaian
Target RPJMD s.d Tahun
2014
SKPD
Realisasi
Tk Capaian Penanggun
Capaian
Realisasi
g Jawab
Program Dan Target s/d
Kegiatan s/d Tahun 2014
Tahun 2014
(%)
5
6
7
8=(7/6)
9
10=(5+7+9)*
11*
12
65 %
60 %
92,31%
80%
75%
75%
Diknas
200
80%
Diknas
Diknas
1
WAJIB
1 01
Pendidikan
Program Wajib Belajar Angka Partisipasi 100%
Pendidikan Dasar
Murni (APM)
Sembilan Tahun
45 %
1 01 01
Kegiatan Pembangunan Jumlah sekolah
gedung sekolah.
yang terbangun
250
120
50
40
80%
75
% 40
Jumlah rumah
dinas kepala
sekolah yang
terbangun
250
100
50
50
100%
50
180
72%
Jumlah ruang
kelas terbangun
400
180
60
48
80%
60
288
72%
1 01 01 01
Kegiatan pembangunan
rumah dinas kepala
1 01 01 02
sekolah, guru, penjaga
sekolah
1 01 01 03
Penambahan ruang
kelas sekolah
1 01 01 04 Dst....................
1 02
Kesehatan
1 02 01
Program .........
1 01 01 01 Kegiatan …………….
Dst....................
25
3.1. Arah Kebijakan
Ekonomi Daerah
• Menjelaskan kondisi ekonomi tahun lalu
(Tahun 2013) dan perkiraan tahun berjalan
(Tahun 2014), proyeksi indikator
pertumbuhan ekonomi daerah
3.2. Arah Kebijakan
Keuangan Daerah
• Menjelaskan kondisi keuangan tahun lalu
(Tahun 2013) dan perkiraan tahun berjalan
(Tahun 2014), proyeksi pendapatan daerah,
belanja daerah dan pembiayaan daerah
dengan uraian sampai dengan kelompok, jenis,
dan objek pendapatan, belanja, dan
pembiayaan tahun 2015.
26
Prioritas I
dialokasikan
Prioritas II
dialokasikan
Prioritas III
dialokasikan
Pengeluaran Wajib
dan Mengikat serta
Prioritas Utama
Program
Prioritas
Pengeluaran Pembiayaan &
Belanja tidak langsung
yang besarnya disesuaikan
dg kemamp. Keuda,
seperti: bansos, tamb
penghsl PNS, hibah, dll
KERANGKA PENDANAAN RPJMD
ALOKASI KAPASITAS KEUANGAN DAERAH
Alokasi
No.
Jenis Dana
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
%
Rp
%
Rp
%
Rp
%
Rp
%
Rp
46%
791.113
44%
898.498
43%
1.025.10
2
42%
1.175.38
3
41%
1.355.02
2
Belanja Tidak
Langsung
39%
686.026
38%
766.721
36%
858.458
34%
963.064
33%
1.082.727
Belanja Langsung
6%
105.087
6%
131.777
7%
166.644
8%
212.319
8%
272.294
2. Prioritas II
51%
894.425
53%
1.078.79
2
55%
1.303.39
8
56%
1.572.63
8
58%
1.922.16
4
3. Prioritas III
3%
51.939
3%
51.939
2%
51.939
2%
51.939
2%
51.939
100%
1.737.47
7
100%
2.029.22
9
100%
2.380.43
9
100%
2.799.96
0
100%
3.329.12
5
1. Prioritas I
Total
KERANGKA PENDANAAN RPJMD
NO
A
1
2
B
1
a
b
c
d
a
b
c
2
a
b
c
d
e
f
C
D
URAIAN
KAPASITAS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH
PENDAPATAN
Sisa Lebih (Riil) Perhitungan Anggaran
BELANJA
BELANJA TIDAK LANGSUNG
PRIORITAS I
Belanja Pegawai
Belanja Bunga
Belanja Subsidi
Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa dan
Partai Politik
PRIORITAS III
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Tidak Terduga
BELANJA LANGSUNG
PRIORITAS I
Belanja Pegawai BLUD
Belanja Barang Jasa BLUD
Belanja Jasa Kantor
Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
Belanja Beasiswa Pendidikan PNS
Dana Pendamping DAK
PRIORITAS II
PROGRAM PENCAPAIAN VISI DAN MISI
PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN LAINNYA
PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH
Pembentukan Dana Cadangan
Penyertaan Modal
A-(B+C)
PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH
Penerimaan Pinjaman Daerah
Penerimaan Piutang
2015
1.759.294
1.653.846
105.448
1.737.477
737.965
686.026
605.831
1.592
2.800
2016
2.044.228
1.928.517
115.711
2.029.229
818.660
766.721
667.626
1.592
2.750
2017
2.395.439
2.259.848
135.591
2.380.439
910.397
858.458
735.724
1.592
2.700
2018
2.819.960
2.660.339
159.620
2.799.960
1.015.003
963.064
810.767
1.592
2.652
2019
3.334.124
3.145.400
188.724
3.329.125
1.134.666
1.082.727
893.466
1.592
2.604
75.803
94.754
118.442
148.053
185.066
51.939
35.939
6.000
10.000
999.512
105.087
4.592
20.288
68.989
5.190
1.375
4.653
894.425
51.939
35.939
6.000
10.000
1.210.569
131.777
5.051
22.317
91.893
6.488
1.375
4.653
1.078.792
51.939
35.939
6.000
10.000
1.470.042
166.644
5.556
24.548
122.402
8.109
1.375
4.653
1.303.398
51.939
35.939
6.000
10.000
1.784.957
212.319
6.112
27.003
163.039
10.137
1.375
4.653
1.572.638
51.939
35.939
6.000
10.000
2.194.458
272.294
6.723
29.704
217.168
12.671
1.375
4.653
1.922.164
139.338
15.000
124.338
-117.521
117.521
97.317
20.204
15.000
10.000
5.000
0
0
15.000
10.000
5.000
0
0
20.000
15.000
5.000
0
0
5.000
5.000
0
0
Realisasi
Proyeksi
No
Indikator Makro
Satuan
Tahun
(2012)
Tahun
(2013)
Tahun
2014
Tahun
2015
1
2
3
4
5
6
7
PDRB (Harga Berlaku)
PDRB (Harga Konstan)
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi/ PDRB Harga Berlaku tahun tertentu
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi/ PDRB Harga Konstan tahun tertentu
Tingkat Inflasi
Struktur PDRB Pendekatan Produksi atau Sektoral
Produktivitas Sektoral, yg merupakan rasio antara Nilai Tambah Bruto
(NTB) setiap sektor thd Jumlah tenaga kerja di sektor yang
bersangkutan
Struktur PDRB Pendekatan Pengeluaran (Konsumsi Rumah Tangga,
Konsumsi Pemerintah, Investasi, dan Kegiatan Perdagangan Luar
Negeri)
Besaran ICOR (Incremental Capital Output Ratio)
Jumlah Penduduk Miskin
Tingkat Pengangguran
Disparitas Pendapatan Regional yang dilihat dari perbedaan:
- Pendapatan Perkapita
- Kemampuan Investasi
- Besaran Indeks Gini (Gini Ratio Index)
- Besaran IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
- dan sebagainya
Berbagai macam besaran rasio dan perbandingan-perbandingan
- Pajak Daerah terhadap PDRB
- Biaya pendidikan, kesehatan, penelitian dan sebagainya terhadap
PDRB
- Perbandingan Penerimaan Pemerintah Daerah (PAD dan Dana
Perimbagan terhadap PDRB)
- Struktur Pembiayaan Pembangunan Daerah
30
Jumlah
NO
Realisasi
Tahun
2012
Uraian
1.
1.1
1.1.1
1.1.2
1.1.3
1.1.4
PENDAPATAN DAERAH
Pendapatan asli daerah
1.2
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.3
Dana perimbangan
1.3.1
1.3.2
1.3.3
Hibah
Dana Darurat
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah
lainnya
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah
lainnya
1.3.4
1.3.5
Realisasi
Tahun
2013
Tahun
Berjalan
2014
Proyeksi
/Target
pada
Tahun
2015
Proyeksi
pada
Tahun
2016
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah
Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Lain-lain pendapatan daerah yang sah
Jumlah Pendapatan
31
Jumlah
NO
Realisasi
Tahun
2012
Uraian
2.
BELANJA DAERAH
2.1
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.1.4
2.1.5
2.1.6
2.1.8
Belanja Tidak Langsung
Belanja pegawai
Belanja bunga
Belanja subsidi
Belanja hibah
Belanja bantuan sosial
Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota
dan Pemerintahan Desa
Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota Dan Pemerintahan Desa
Belanja Tidak Terduga
2.2
2.2.1
2.2.2
2.2.3
Belanja Langsung
Belanja pegawai
Belanja barang dan jasa
Belanja modal
2.1.7
Realisasi
Tahun
2013
Tahun
Berjalan
2014
Proyeksi
/Target
pada Tahun
2015
Proyeksi
pada Tahun
2016
Jumlah Belanja
Surplus/(Defisit)
32
Jumlah
NO
Uraian
3.
PEMBIAYAAN DAERAH
3.1
3.1.1
Penerimaan pembiayaan
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran
sebelumnya (SiLPA)
Pencairan dana cadangan
Hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan
Penerimaan pinjaman daerah
Penerimaan kembali pemberian pinjaman
Penerimaan piutang daerah
3.1.2
3.1.3
3.1.4
3.1.5
3.1.6
Realisasi
Tahun
2012
Realisasi
Tahun
2013
Tahun
Berjalan
2014
Proyeksi
/Target
pada Tahun
2015
Proyeksi
pada Tahun
2016
Jumlah penerimaan pembiayaan
3.2
3.2.1
3.2.2
3.2.3
3.2.4
3.3
Pengeluaran pembiayaan
Pembentukan dana cadangan
Penyertaan modal (Investasi) pemerintah daerah
Pembayaran pokok utang
Pemberian pinjaman daerah
Jumlah pengeluaran pembiayaan
Pembiayaan neto
Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan
(SILPA)
33
Menjelaskan tentang prioritas dan sasaran pembangunan
daerah Tahun 2015 berdasarkan hasil analisis terhadap
hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu (Tahun 2013)
dan target yang direncanakan dalam RPJMD untuk Tahun
2015, sehingga dapat digambarkan permasalahan
pembangunan daerah dan isu strategis yang mendesak
tingkat daerah dan nasional dengan mempertimbangkan
kerangka ekonomi daerah dan kemampuan keuangan
daerah dalam Tahun 2015.
34
Mengidentifikasi
usulan prioritas
dari berbagai
sumber/telaahan
Menentukan
rancangan
prioritas &
sasaran
pembangunan
daerah RKPD
Mengevaluasi
hasil review atas
prioritas &
sasaran
pembangunan
RPJMD
Membuat urutan
prioritas &
sasaran
pembangunan
daerah
35
Dirumuskan berdasarkan HASIL ANALISIS TERHADAP HASIL
EVALUASI pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja yg
direncanakan dalam RPJMD, identifikasi isu strategis dan
masalah mendesak ditingkat daerah dan nasional, rancangan
kerangka ekonomi daerah beserta kerangkapendanaan.
Prioritas pembangunan daerah untuk tahun rencana
sebagai ARAHAN BAGI SKPD dalam menjabarkan
program dan kegiatan yang dibutuhkan pada tahun
rencana.
Prioritas disusun berdasarkan URUSAN PEMERINTAHAN
YG MENJADI KEWAJIBAN DAERAH, baik urusan wajib
maupun urusan pilihan yg dipilih oleh daerah tersebut.
36
Tujuan:
• Kegiatan ini ditujukan untuk mengidentifikasi berbagai kebijakan
nasional yang dinilai akan berpengaruh terhadap kondisi daerah.
Tata cara :
• Lakukan kajian terhadap Rancangan RKP tahun rencana (hasilhasil rakortek K/L) untuk mengidentifikasi arah kebijakan
pembangunan dan program prioritas pusat pada tahun rencana
• Inventarisir berbagai target nasional sebagai bench-mark
perumusan target pembangunan Provinsi/kab/kota.
• Lakukan kajian terhadap regulasi nasional yang mengatur kriteria
alokasi program, kegiatan, dan anggaran pada tahun
rencana.(disesuaikan dengan kewenangan daerah yang diatur
dalam peraturan perundang-undangan)
Keluaran :
• Prioritas dan sasaran pembangunan daerah tahun rencana
• Kesesuaian Rencana program pembangunan daerah tahun rencana
mendukung pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan
nasional; (lihat prioritas bidang pembangunan nasional dan arah
pembangunan daerah dalam Lampiran I Permendagri
No.27/2014… untuk RKPD 2015)
37
PERSPEKTIF PEMERINTAHAN JOKOWI DAN JK 2015 - 2019
( 9 AGENDA PRIORITAS )
Nomor
PRIORITAS
1
Perlindungan dan keamananan seluruh warga negara
2
Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif, Demokratif dan Terpercaya
3
Memperkuat Daerah-daerah dan Desa dalam kerangka NKRI
4
Reformasi Sistem dan Penegakan Hukum yang bebas korupsi, bermartabat
dan terpercaya
5
Peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia
6
Peningkatan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
7
Kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik
8
Revolusi Karakter Bangsa
9
Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
URUSAN WAJIB
Pendidikan
Kesehatan
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Perumahan Rakyat dan kawsanPermukiman
Ketenteramaan, ketertiban umum dan linmas
sosial
Tenaga Kerja
Pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak
Pangan
Pertanahan
Lingkungan Hidup
Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
Pemberdayaan masyarakat dan Desa
Pengendalian penduduk dan keluarga berencana
Perhubungan
Komunikasi dan informatika
Koperasi, usaha kecil, dan menengah
Penanaman modal
Kepemudaan dan olahraga
Statistik
Persandian
Kebudayaan
Perpusatakaan
Kearsipan
URUSAN PILIHAN
Kelautan dan Perikanan
Pariwisata
Pertanian
Kehutanan
Energi dan sumberdaya mineral
Perdagangan
Perindustrian
transmigrasi
KETERKAITAN KEGIATAN PENCAPAIAN
NASIONAL
1.
9 PRIORITAS BDG PEMBANGUNAN
NASIONAL
Bidang Sosial
Budaya dan
Kehidupan Beragama
2. Bidang Pembangunan Ekonomi
3. Bidang Pembangunan Sarana
Prasarana
4. Bidang Pembangunan
Pengelolaan SDA dan Lingkungan
Hidup
5. Bidang Pembangunan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
6. Bidang Pembangunan Politik;
7. Bidang Pembangunan
Pertahanan dan Keamanan;
8. Bidang Pembangunan Hukum
dan Aparatur;
9. Bidang Pembangunan Hukum
dan Aparatur
39
Review
RPJMD
9 PRIORITAS BIDANG
PEMBANGUNAN NASIONAL 2015
Analisis
Gambaran
Umum
Kondisi
Daerah
Dok RKPD
Tahun 2014
Analisis
Ekonomi &
keuda
Evaluasi
Kinerja
RKPD Tahun
Lalu
23 ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN DAERAH 2015
SPM
ISU STRATEGIS
PROVINSI/ KAB/KOTA
26 URUSAN WAJIB
8 URUSAN PILIHAN
Permasalaha
n
Pembanguna
n Daerah
Pokok-pokok
pikiran
DPRD
provinsi
Perumusan
program prioritas
daerah beserta
pagu indikatif
40
KINERJA
PELAYANAN
BERDASARKAN
SPM
Perumusan
Permasalahan
Pembangunan
Daerah
TINGGI
SESUAI
RENDAH
Analisis
Gambaran
Umum Kondisi
Daerah
STANDAR
INTERNASIONAL/
NASIONAL/
PROVINSI/KAB/KOT
A/
DAERAH LAINNYA
Perumusan
prioritas dan
sasaran
pembangunan
beserta pagu
Perumusan
Kerangka Ekonomi
& Kebijakan Keuda
Perumusan
program
prioritas daerah
beserta pagu
indikatif
Penyelarasan Rencana program
prioritas daerah beserta pagu indikatif
PROGRAM
OUTCOME
SPM x
STANDAR
BELANJA
PAGU PROG
OUTPUT
CAKUPAN
SPM x
STANDAR
HARGA
PAGU KEG
1 tahun
KEGIATAN
Rancangan
Awal RKPD
41
Mengemukakan secara eksplisit rencana
program dan kegiatan prioritas daerah yg
disusun berdasarkan evaluasi pembangunan
tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD)
dan capaian kinerja yg direncanakan dalam
RPJMD.
Rencana program dan kegiatan prioritas harus
mewakili aspirasi dan kepentingan
masyarakat. Diuraikan dari program dan
kegiatan yg paling bermanfaat atau memiliki
nilai kegunaan tinggi bagi masyarakat.
42
NO
BIDANG
TAHUN
PENETAPAN
JUKNIS/
PANDUAN
OPRS
JUKNIS/
PEDOMAN
PEMBIAYAAN
JENIS
PELAYANAN
JUMLAH
INDIKATOR
TARGET
PENCAPAIAN
1
Kesehatan
2008
V
2009
4
18
2015
2
Sosial*)
2008
V
2010
4
7
2015
3
Lingk. Hidup*)
2008
V
2012
4
4
2013
4
Pemdagri
2008/2012
V
2012
3
11
2014/2015/
2020
5
Permahan Rakyat*)
2008
V
2010
2
3
2025
6
PP & PA*)
2010
V
2010
5
8
2014
7
KB & KS
2010
V
2010
3
9
2014
8
Pendidikan Dasar
2010
V
2011
2
27
2014
9
PU & PR
2010
V
Proses
8
23
2014
10 Ktnagakerjaan*)
2010
V
2010
5
8
2016
11 Kominfo
2010
V
2011
2
6
2014
12 Kethanan Pangan*)
2010
V
2010
4
7
2015
13 Kesenian*)
2010
V
2011
2
7
2014
14 Perhubungan*)
2011
V
2013
4
26
2014
15 PenanamanModal*)
2011
v
2012
7
10
2014
14
8
59
174
Jumlah
*) SPM diterapkan ditingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota
43
Arsitektur Kinerja Pembangunan Daerah
Visi/Misi
Tujuan dan
Sasaran
Dampak
(Impact)
Program
Hasil
(Outcome)
Kegiatan
Keluaran
(Output)
Masukan
(Input)
Hasil Pembangunan
daerah yg diperoleh dari
pencapaian outcame
Manfaat yang diperoleh dari
jangka menengah untuk
beneficiaries tertentu
sebagai hasil dari output
Produk/barang/jasa
adalah yang dihasilkan
dalam proses/kegiatan
yang megunakan input
Sumberdaya yang
memberikan konstribusi
dalam menghasilkan
output
“Apa yang ingin
diubah”
“Apa yang ingin
dicapai”
“Apa yang
dikerjakan dan
dihasilkan
(barang) atau
dilayani (proses)”
“Apa yang
digunakan
dalam bekerja”
TAHAPAN PENYUSUNAN PROGRAM & KEGIATAN
TAHAP PENYUSUNAN PROGRAM
LANGKAH 1
LANGKAH 2
LANGKAH 3
Identifikasi
Visi, Misi,
Tujuan &
Sasaran
RPJMD
Identifikasi
Indikator
Kinerja
Sasaran
(Impact)
Penyusuna
n Indikator
Kinerja
Program
(outcome)
TAHAP PENYUSUNAN
KEGIATAN
LANGKAH 4
LANGKAH 5
LANGKAH 6
Penamaan
Program
Penyusuna
n Indikator
Kinerja
Kegiatan
(output)
Penamaan
Kegiatan
Perhitungan Pagu
Program
SASARAN
(IMPACT)
PROGRAM
OUTCOME/
OUTPUT
OUTCOME ......
Program 1 .......
SASARAN 1
Dst ......
SASARAN 2
Rp. .........
Keluaran 2 ......
Rp. .........
Dst ......
Rp. .........
Program
.......
dst
Rp. .........
Keluaran 2 ......
Rp. .........
Dst ......
SKPD
Rp. .........
SKPD 1
Rp. .........
SKPD 2
Rp. .........
Keluaran 1 ......
Dst ......
PAGU
PROGRAM
Rp. .........
Keluaran 1 ......
OUTCOME ......
Program 2 .......
STANDAR
BELANJA
Program
Prioritas
Beserta Pagu
Indikatif
Konsultasi
Publik
NO
SKPD
PROGRAM
(1)
(2)
(3)
1
SKPD A
Program 1..
Program 2..
Program dst..
2
SKPD B
Program 1..
Program 2..
Program dst..
3
Dst.....
Penyelarasan
Rencana
Program
Prioritas
dengan Pagu
Indikatif
RANCANGAN
AWAL RKPD
KINERJA
INDIKATOR
TARGET
(4)
(5)
PAGU
INDIKATIF
(6)
Menjadi acuan SKPD menyusun Rancangan RENJA-SKPD
47
Sasara
Keterangan
Urusan/Bidang
Indikator kinerja
n
Urusan
Priorita
Pagu Prakiraa
Hasil
Keluaran
Hasil
Jenis
Daerah Lokas
n Maju SKPD
s
No
Pemerintahan
Indikati
Program
Kegiatan
Kegiatan
Keg
(Kel
i
Daerah
f
(2016)
Daerah dan
Tolok
Tolok
Tolok
Sasaran
Target
Target
Target
1/2/3 1/2/3
Program/Kegiatan
)
Ukur
Ukur
Ukur
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
Urusan .......
Bidang Urusan
......
Program
Kegiatan
Kegiatan
dst ...
Program ........
Kegiatan........
Kegiatan........
Bidang Urusan
......
Program ........
dst ...
48
Ringkasan penjelasan hal-hal penting atas
tahapan-tahapan sistematika penyajian
pada
bab-bab
diatas,
sehingga
memberikan
gambaran
pemerintah
daerah provinsi, kabupaten, kota dalam
menyusun RKPD beserta lampiran hasil
(kertas kerja).
49
Tujuan:
Mengkaji berbagai masukan dalam perumusan
kebutuhan program dan kegiatan pada tahun rencana
berdasarkan prioritas pembangunan daerah.
Tata cara penelaahan:
• Inventarisasi jenis program/kegiatan yang diusulkan
DPRD dalam dokumen rumusan hasil reses DPRD tahun
lalu dan kelompokkan ke dalam urusan SKPD.
• Kaji pandangan dan pertimbangan yang disampaikan
berkaitan dengan usulan program/kegiatan hasil reses
tersebut.
• Kaji kelengkapan indikator kinerja yang diusulkan serta
lokasi yang diusulkan
• Lakukan pengecekan dan validasi terhadap kebutuhan riil
di lapangan dengan mempertimbangkan asas manfaat,
kemendesakan, efisiensi dan efektivitas.
Keluaran:
Rumusan usulan program dan kegiatan yang
dapat diakomodasikan dalam rancangan awal RKPD yaitu yang
selaras dengan program yang ditetapkan dlm Perda tentang
RPJMD.
50
TINGKAT KECAMATAN
TINGKAT KAB/KOTA
TINGKAT PROVINSI
BERITA ACARA HASIL
KESEPATAN:
1.Kegiatan
Prioritas 1. Rencana
Program/ 1. Program/Kegiatan
Kecamatan
menurut
Kegiatan
Prioritas
Prioritas Daerah 2015,
SKPD guna menjamin
Daerah
2015 guna
guna menjamin adanya
adanya kepastian bahwa
menjamin
adanya
kepastian
program/
program dan kegiatan
kepastian
bahwa
kegiatan
akan
akan
direalisasikan
program dan kegiatan
direalisasikan
dalam
dalam APBD 2015;
akan
direalisasikan
APBD 2015;
2.Daftar usulan yang belum
dalam APBD 2015;
2. Daftar
usulan
yang
disetujui
Musrenbang 2. Daftar usulan yg belum
belum
disetujui
RKPD di kecamatan;
disetujui
musrenbang
musrenbang
RKPD
3.Daftar Hadir
RKPD dan alasannya;
Provinsi dan alasan;
3. Daftar Hadir
3. Daftar usulan kegiatan
dan pendanaan pemb.
Daerah.
4. Daftar Hadir
51
TINGKAT KECAMATAN
1.
2.
3.
4.
5.
camat
para kepala desa dan lurah;
delegasi musrenbang desa;
delegasi kelurahan;
pimpinan dan anggota DPRD
kab/kota asal daerah
pemilihan kecamatan
bersangkutan;
6. perwakilan SKPD;
7. tokoh masyarakat;
8. keterwakilan perempuan;
9. kelompok masyarakat rentan
termarginalkan; dan
10. pemangku kepentingan
lainnya skala kecamatan.
TINGKAT KAB/KOTA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
bupati dan wakil
bupati/walikota dan
wakil walikota;
pimpinan dan anggota
DPRD kab/kota;
unsur pemerintah pusat,
pejabat Bappeda dan
SKPD provinsi;
pejabat SKPD kab/kota;
para camat;
para delegasi mewakili
peserta musrenbang
kecamatan;
Akademisi;
LSM/Ormas;
tokoh masyarakat;
unsur
pengusaha/investor;
keterwakilan perempuan
dan kelompok
masyarakat rentan
termajinalkan;
unsur lain yg dipandang
perlu.
TINGKAT PROVINSI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Gubernur dan Wakil
Gubernur,
pimpinan dan anggota
DPRD,
unsur pemerintah pusat,
para bupati/walikota,
Kepala Bappeda dan SKPD
provinsi,
para Kepala Bappeda
kab/kota,
pejabat instansi vertikal
di provinsi,
para delegasi mewakili
peserta musrenbang
kab/kota,
akademisi,
LSM/Ormas,
tokoh masyarakat,
unsur pengusaha/investor,
keterwakilan perempuan
dan kelompok masyarakat
rentan termajinalkan
serta unsur lain yg
dipandang perlu.
52
 Rancangan akhir RKPD Provinsi Tahun 2015 dirumuskan
berdasarkan Berita Acara Kesepakatan Hasil Musrenbang RKPD
Provinsi Tahun 2015 dengan memperhatikan hasil Musrenbang
Nasional RKP Tahun 2015.
 Rancangan akhir RKPD Kab/Kota Tahun 2015 dirumuskan
berdasarkan masukan Berita Acara Kesepakatan Hasil
Musrenbang RKPD Kab/Kota Tahun 2015, dengan
memperhatikan hasil Musrenbang RKPD Provinsi Tahun 2015,
dan Musrenbang Nasional RKP Tahun 2015.
 Penyelesaian perumusan rancangan akhir dan penetapan RKPD
Provinsi Tahun 2015 paling lambat minggu ketiga bulan Mei
Tahun 2014, sedangkan penyelesaian perumusan rancangan
akhir dan penetapan RKPD Kab/Kota Tahun 2015 paling lambat
minggu keempat bulan Mei Tahun 2014.
53
 RKPD ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Daerah.
 Penetapan RKPD provinsi tahun rencana (mis.
2015) dilakukan paling lambat pada minggu
ketiga bulan Mei tahun berjalan (2014) dan
untuk RKPD kabupaten/kota paling lambat
pada minggu keempat bulan Mei Tahun 2014.
 Renja SKPD Tahun 2015 disahkan kepala
daerah paling lambat 2 (dua) minggu setelah
RKPD Tahun 2015 ditetapkan.
54
DASAR HUKUM KONSISTENSI
PERENCANAAN DAN PENGANGARAN
RKPD-KUA - PPAS & RAPBD
Pasal 17 ayat
(2)
UU 17/2003
Penyusunan RAPBD berpedoman pada RKPD dalam
rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara.
Pasal 18 ayat
(1)
UU 17/2003
Pemerintah Daerah menyampaikan KUA tahun
anggaran berikutnya sejalan dengan RKPD, sebagai
landasan penyusunan RAPBD kepada DPRD selambatlambatnya pertengahan Juni tahun berjalan.
Pasal 18 ayat
(3)
UU 17/2003
Berdasarkan KUA yang telah disepakati dengan DPRD,
Pemerintah Daerah bersama DPRD membahas PPAS
untuk dijadikan acuan bagi setiap SKPD.
Pasal 25 ayat
(2)
UU 25/2004
RKPD menjadi pedoman penyusunan RAPBD.
Pasal 16
PP 58/2005
Penyusunan APBD berpedoman pada RKPD dalam
rangka mewujudkan pelayanan kepada masyarakat
untuk tercapainya tujuan bernegara.
55
KONSISTENSI RPJMD-RKPD-KUA-PPAS-APBD
1.
Memastikan penyusunan program dalam RKPD telah
berpedoman pada RPJMD dan kegiatan dalam RKPD pada Renja
SKPD yang telah disusun berdasarkan Renstra-SKPD.
2. Memastikan program dan kegiatan yang disusun dalam RKPD
telah memuat indikator dan target kinerja (outcome dan output),
kelompok sasaran, lokasi dan pagu indikatif serta prakiraan maju
dan mendukung prioritas nasional
3. Memastikan KUA dan PPAS disusun berdasarkan RKPD sebagai
landasan penyusunan RAPBD.
4. Menilai hasil pelaksanaan APBD mencapai target yang ditetapkan
dalam RKPD.
5. Memastikan pelaksanaan pengendalian dan evaluasi sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
56
Unsur Dominan yang mempengaruhi Inkonsistensi
Perencanaan dan Penganggaran, sebagai berikut :
NOMO
R
UNSUR
KONTRIBUSI
TERHDP
INKONSISTENSI
(%)
1
PEMERINTAH
23
2
DPRD
28
3
GUBERNUR
18
4
SKPD
18
5
MASYARAKAT
6
6
LAIN-LAIN
7
PENGATURAN RKPD dan KAITANNYA DENGAN KUA-PPAS DAN
APBD (DALAM UU 23/2014)
UU 23/2014
AMANAT
Pasal 99 ayat (2)
Terkait dgn fungsi anggaran, DPRD membahas KUA dan PPAS
yang disusun oleh Gubernur berdasarkan RKPD.
Pasal 263 ayat (1)
Dokumen perencanaan pembangunan Daerah terdiri atas:
RPJPD; RPJMD; dan RKPD.
Pasal 263 ayat (4)
RKPD merupakan penjabaran dari RPJMD yang
memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah,
prioritas pembangunan Daerah, serta rencana kerja
dan pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang
disusun dengan berpedoman pada Rencana Kerja
Pemerintah dan program strategis nasional yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Pasal 264 ayat (2)
RKPD ditetapkan dengan Perkada.
Pasal 264 ayat (5)
RPJPD, RPJMD, dan RKPD DAPAT DIUBAH apabila
berdasarkan hasil pengendalian dan evaluasi tidak
sesuai dengan perkembangan keadaan atau
penyesuaian terhadap kebijakan yang ditetapkan oleh
59
PENGATURAN RKPD, KAITAN DG KUA-PPAS DAN APBD
(Lanjutan)
UU 23/2014
AMANAT
Pasal 263 ayat (4)
RPJMD dan RKPD digunakan sebagai instrumen
evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Pasal 265 ayat (3)
RKPD menjadi pedoman kepala daerah dalam
menyusun KUA serta PPAS.
Pasal 266 ayat (2)
Apabila kepala daerah tidak menetapkan
Perkada tentang RKPD kepala Daerah dikenai
sanksi administratif berupa tidak dibayarkan
hak-hak keuangan yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan selama 3 (tiga) bulan.
Pasal 312 ayat 3
Rancangan Perda APBD dibahas kepala daerah
bersama DPRD dengan berpedoman pada RKPD,
KUA, dan PPAS untuk mendapat persetujuan
bersama.
60
PENGATURAN RKPD DAN KAITAN DG KUA-PPAS DAN
APBD(Lanjutan)
UU 23/2014
Amanat
Pasal 314 ayat (3)
Evaluasi Rancangan APBD Provinsi dilakukan untuk menguji
kesesuaian rancangan Perda Provinsi tentang APBD dan
rancangan peraturan gubernur tentang penjabaran APBD dengan:
ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi;
kepentingan umum; RKPD serta KUA dan PPAS; dan RPJMD.
Pasal 314 ayat (5)
Dalam hal Menteri menyatakan hasil evaluasi rancangan Perda
Provinsi tentang APBD dan rancangan peraturan gubernur
tentang penjabaran APBD sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum,
RKPD, KUA dan PPAS, serta RPJMD, gubernur menetapkan
rancangan dimaksud menjadi Perda dan peraturan gubernur
Pasal 314 ayat (6)
Dalam hal Menteri menyatakan hasil evaluasi rancangan Perda
Provinsi tentang APBD dan rancangan peraturan gubernur
tentang penjabaran APBD tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, kepentingan
umum, RKPD, KUA dan PPAS, serta RPJMD, gubernur bersama
DPRD melakukan penyempurnaan paling lama 7 (tujuh) Hari
terhitung sejak hasil evaluasi diterima.
61
PERUBAHAN RKPD
(Pasal 285 s.d Pasal 286 Permendagri 54/2010)
RKPD dapat diubah dalam hal tidak sesuai dengan
perkembangan keadaan dalam tahun berjalan, meliputi :
a. perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka
ekonomi daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan
sasaran pembangunan, rencana program dan kegiatan
prioritas daerah;
b. keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun
anggaran sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan;
dan/atau
c. keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana
ditetapkan dalam perturan perundang-undangan.
• Perubahan RKPD ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.
T E R I M A
K A S
I H
Download