File

advertisement
Mengukur Modulus Elastisitas Batang
Logam dengan Pelengkungan
Dwi Handayani Yulfi
1001135016
FKIP, Universitas Muhammadiyah
Prof.Dr.Hamka,
Jakarta
Abstract
Elasticity is the ability of an object to
return to their original states as soon as the
external force given to it was exempt
(waived). Objects that have elastic
properties such as elasticity or elastic bands,
springs, metal plate, and so-called elastic
objects.
Modulus of elasticity or Young's
modulus (E) a bar of metal is defined as the
ratio between (τ) and strain (e) the metal.
Hooke's law, applicable to all solid
materials, from iron to the bone, but only
applies to a certain point. If the style of the
more magnified, the object will continue to
grow long and finally broke up.
Keyword : Elastic, Hooke’s Law.
Abstrak
Elastisitas adalah kemampuan suatu
benda untuk kembali ke bentuk awalnya
segera setelah gaya luar yang diberikan
kepada benda itu dibebaskan (ditiadakan).
Benda-benda yang mempunyai elastisitas
atau sifat elastis seperti karet gelang, pegas,
plat logam, dan sebagainya disebut benda
elastis.
Modulus Elastisitas atau Modulus
Young (E) sebatang logam didefinisikan
sebagai perbandingan antara (𝜏) dan
regangan (e) logam itu. Hukum Hooke,
berlaku untuk semua material padat; dari
besi hingga tulang, tetapi hanya berlaku
hingga titik tertentu. Jika gaya semakin
diperbesar, obyek akan terus bertambah
panjang dan akhirnya putus.
Pendahuluan
Tegangang yang dibutuhkan untuk
menghasilkan regangan tertentu tergantung
pada keadaan bahan yang ditekan.
Perbandingan antara tegangan dan regangan,
atau tegangan persatuan regangan, disebut
modulus elastik bahan. Semakin besar
moduluselastis, semakin besar tegangan
yang dibutuhkan untuk suatu regangan
tertentu.
Pertama tinjau tegangan dan
regangan longitudinal (tarikan atau tekanan).
Percobaan menunjukkan bahwa sampai ke
batas
proporsional,
suatu
tekanan
longitudinal baik tarikan maupun tekanan
akan menghasilkan regangan yang besarnya
sama. Maka, perbandingan antara tegangan
tekan dengan regangan tarik sama dengan
perbandingan antara tegangan tekan dengan
regangan tekan.
Dasar Teori
Elastisitas adalah kemampuan suatu
benda untuk kembali ke bentuk awalnya
segera setelah gaya luar yang diberikan
kepada benda itu dibebaskan (ditiadakan).
Benda-benda yang mempunyai elastisitas
atau sifat elastis seperti karet gelang, pegas,
plat logam, dan sebagainya disebut benda
elastis.
𝐸=
οƒ˜
Tegangan
οƒ˜
𝐹𝐿
𝐴 βˆ†πΏ
Tetapan Gaya pada Benda Elastis
Tegangan atau stress (𝜏) didefinisikan
sebagai hasil bagi antara gaya tarik F dengan
luas penampang kawat A. jadi, tegangan (𝜏)
Menurut hukum Hooke yang menyatakan
gaya yang bekerja pada sebuah batang akan
mengakibatkan perubahan panjang atau
dapat ditulis manjadi:
pelengkungan pada batang tesebut selama
𝜏=
οƒ˜
𝐹
𝐴
dalam
elastisitasnya
.
Yang
dinyatakan dengan:
Regangan
𝐹=π‘˜π‘₯
Regangan strain atau (e) didefinisikan
sebagai perbandingan antara pertambahan
panjang βˆ†πΏ dengan panjang awal β„“0. Jadi,
regangan (e) dapat ditulis menjadi:
Setelah mengetahui hubungan antara gaya
tarik dengan Modulus Elastisitas E yang
dinyatakan dalam persamaan:
𝐸=
βˆ†πΏ
𝑒=
πΏπ‘œ
οƒ˜
batas
Dengan
Modulus Elastisitas
Modulus Elastisitas atau Modulus Young
(E) sebatang logam didefinisikan sebagai
perbandingan antara (𝜏) dan regangan (e)
logam itu. Jadi, Modulus Elastisitas dapat
ditulis menjadi:
𝐸=
𝜏
𝑒
𝐹𝐿
𝐴 βˆ†πΏ
mensubstitusikan
persamaan
modulus elastisitas E ke dalam persamaan
hukum Hooke, maka didapatkan:
𝐹
βˆ†πΏ
=𝐸
𝐴
πΏπ‘œ
𝐴𝐸
𝐹 = ( ) βˆ†πΏ
πΏπ‘œ
Bila,, F = k x, maka akan diperoleh rumus
umum tetapan gaya benda elastis k:
𝐸=
𝐹/𝐴
βˆ†πΏ/𝐿
π‘˜=
𝐴𝐸
πΏπ‘œ
Besarnya
bergantung
pelengkunghan
pada
pada
besarnya
batang
gaya
Dari gambar diatas didapatkan persamaan:
yang
𝑓=
bekerja, ukuran batng dan elastisitas dari
𝐡𝐿3
4πΈπ‘β„Ž3
batang tersebut. Pada gambar berikut ini
π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘›: 𝐡 = π‘š 𝑔
diperlihatkan berbagai stress yang bekerja
pada
batang
beserta
perubahan
yang
diakibatkannya.
Dimana:
B
Gambar 1
Simpangan pelengkungan pada batang
f
= simpangan pelenturan batang
L
= jarak dari tumpuan ke tumpuan
E
= Modulus Elastisitas batang
b
= lebar batang
B
= berat beban
h
= tebal batan
m
= massa beban
g
= percepatan gravitasi
logam diatas didapatkan persamaannya
sebagai berikut:
𝐡𝐿3
𝑓=
πΈπ‘β„Ž3
π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› ∢ 𝐡 = π‘š 𝑔
Untuk pelenturan batang yang digantung
Metode Penelitian
pada dua tiang adalah:
Dalam percobaan ini menggunakan
metode eksperimen, dengan melakukan
percobaan di laboratorium fisika dasar.
Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
B
Gambar 2
1. Menyiapkan alat dan bahan yang
telah disediakan.
2. Menyusun alat percobaan
3. Melakukan pengecekan alat
4. Melakukan percobaan
Pengujian Sistem
Langkah-langkah percobaan sebagai berikut:
1. Mengukur jarak antara 2 tumpuan
(L), panjang batang (p), lebar batang
(b), dan tebal batang (h).
2. Meletakkan batang di atas kedua
tumpua, dan letakkan kait pada
batang ( kira-kira di tengah-tengah
batang ).
3. Membaca kedudukan lempeng (
bagian atas ) pada skala cermin yang
ada pada statip.
4. Menambahkan beban masing-masing
0,5 kg setiap kali penambahan dan
amati kedudukan bagian atas dari
batang pada skala cermin.
5. Kurangi beban masing-masing 0,5
kg, setiap kali amati kedudukan
bagian atas dari batang pada skala
cermin.
6. Melakukan langkah-langkah diatas
untuk logam yang lain.
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Rata-Rata (cm)
0,4
0,1
0,7
0,4
0,4
0,5
0,4
0,4
0,3
Hasil
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
∑
F
0,4
0,1
0,7
0,4
0,4
0,5
0,4
0,4
0,3
3,6
F²
0,16
0,01
0,49
0,16
0,16
0,25
0,16
0,16
0,9
2.45
Hasil dan Pembahasan
Dalam percobaan mendapatkan data
yang terdapat pada table :
Simpangan pelengkungan data ( F ) pada
logam besi
Besi
F = 0,4 cm
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Beban Penambahan
( gr )
( cm )
53,03
0,4
99,95
0,5
152,98
1,2
199,70
1,5
252,73
2
199,70
152,98
99,95
53,03
-
Pengurangan
(cm)
1,5
1,1
0,7
0,4
E = 4,89 N/m²
Kesimpulan
1. Penambahan panjang itu sebanding
dengan berat beban.
2. Berat beban untuk menambah
panjang dengan pertambahan
tertentu, sebanding dengan luas
penampang kawat.
3. Dengan berat beban tertentu
penambahan panjang sebanding
dengna panjang kawat mula-mula.
4. Besarnya modulus elastisitas ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya panjang penyangga,
jenis bahan, berat beban dan juga
gravitasi.
5. Menurut percobaan semakin pendek
pertambahan panjang suatu bahan
maka semakin tinggi nilai modulus
elastisitasnya.
6. Perbandingan antara tegangan dan
regangan, atau tegangan persatuan
regangan, disebut modulus elastik
bahan.
Daftar Pustaka
Fisika untuk universitas Seans Zemansk
penerbit Bina Cipta.
Download