Uploaded by cicilya12parinussa

Rangkuman Materi Elastisitas dan Hukum Hooke RRI

advertisement
Rangkuman Materi Elastisitas dan Hukum
Hooke
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan sifat-sifat elastisitas bahan dan modulus young
2. Menjelaskan tentang hukum Hooke

Konsep Elastisitas
Kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk semula segera setelah gaya luar diberikan
kepada benda dihilangkan.
Berdasarkan karakteristik elastisitas, sifat bahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Sifat Elastis
Sifat bahan yang dapat kembali ke bentuk semula setelah gaya yang bekerja padanya
dihilangkan. Contohnya pada karet dan pegas (per). Rotan, balon
2. Sifat plastis (kebalikan dari elastis)
Sifat bahan yang tidak dapat kembali ke bentuk semula setelah gaya yang bekerja
padanya dihilangkan. Contohnya pada plastisin, tanah liat, adonan kue
Pada umumnya setiap benda memiliki sifat elastis maupun plastis. Contohnya pada karet,.
Sebuah karet yang ditarik dengan gaya yang sangat besar akan terjadi keadaan dimana karet
tersebut tidak dapat kembali ke bentuk semula dan apabila gaya tersebut terus diperbesar maka
karet dapat putus. Ini artinya bahwa karet tersebut memiliki batas elastisitas.
Jika digambarkan dalam sebuah grafik hubungan antara Gaya (F) terhadap Pertambahan Panjang
(Delta L) maka akan didapati sebuah grafik yang meningkat secara eksponensial dan terbagi atas
3 bagian utama yaitu daerah elastis (yang masih membentuk garis lurus/linier) dimana pada
daerah ini karet sebagai bahas elastis masih dapat kembali ke bentuk semula segera setelah diberi
gaya luar, kemudian daerah plastis (menunjukan grafik mulai melengkung) dimana pada daerah
karet akan merenggang tetapi masih dapat kembali ke bentuk semula dan yang terakhir adalah titik
patah yang artinya ketika gaya semakin diperbesar maka karet akan mengalami pertambahan
panjang dan tidak dapat kembali ke bentuk semuala bahkan karet tersebut akan putus. Ini disebut
Batas Elastisitas.
A. Tegangan (stress)
Teganggan adalah hasil bagi antara gaya tarik F yang dialami kawat dengan luas
penampangnya. Tegangan dirumuskan sebgai berikut :
Dimana:
σ (sigma) = Tegangan (N/m2)
F = Gaya tarik (N)
A = Luas penampang (m2)
Contoh soal:
Seutas kawat memiliki luas penampang 4 mm2. Kawat tersebut kemudian ditarik dengan gaya
sebesar 4,8N dan mengalami pertambahan panjang sebesar 0,04 cm. Bila panjang kawat mulamula 60 cm, maka hitunglah besarnya tegangan kawat !
Diketahui:
A= 4mm2 = 4x106 m-2
F= 4,8 N
∆𝑙 = 0,04 𝑐𝑚 > 0,0004 m
𝑙𝑜 = 60 𝑐𝑚 > 0,6 𝑚
𝐷𝑖𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎 ∶ 𝜎 ?
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛; 𝜎 =
𝐹
4,8 𝑁
=
= 𝟏, 𝟐 × 𝟏𝟎𝟔 𝑵/𝒎𝟐
𝐴 4 × 10−6
B. Regangan (Strain)
Regangan adalah perbandingan antara pertambahan panjang L terhadap panjang mula – mula
(Lo). Regangan dinotasikan dengan Ɛ dan tidak mempunyai satuan. Secara matematika konsep
regangan dituliskan dengan persamaan sebagai berikut:
Dimana:
Ɛ(epsilon) = Regangan
∆L = Perubahan panjang benda (m)
Lo = Panjang awal benda (m)
Contoh soal:
Seutas kawat panjang 80 cm ditarik atau diregangkan dengan gaya F. Jika diketahui kawat
bertambah panjang sebesar 0,04 cm, maka hitunglah besar regangan kawat !
Diketahui:
𝑙𝑜 = 80 𝑐𝑚 = 0,8 𝑚
∆𝑙 = 0,04 𝑐𝑚 = 0,0004 m
𝐷𝑖𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎 ∶ 𝜀?
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛; 𝜀 =
∆𝑙 0,0004𝑚
=
= 𝟓 × 𝟏𝟎−𝟒
𝑙𝑜
0,8 𝑚
C. Modulus Elastisitas (Modulus Young) dari nama Ilmuan, Thomas Young
Bagaimana kita mengukur elastisitas suatau benda ? kita bisa gunakan suatu besaran yaitu
modulus elastisitas.
Modulus elastisitas merupakan besaran yang mengukur seberapa tidak elastis suatu benda.
Jadi, semakin besar nilai modulus younga atau modulus elastisitas suatu benda, maka benda
tersebut semakin tidak elastis dan kebalikannya. Modulus elastisitas dilambangkan dengan (ϒ)
dan satuannya (N/m2) atau Pasca.
Bagaimana cara menghitung modulus elastisitas ?
𝐸=
𝐸=
𝜎
𝑒
𝐹. 𝑙
𝐴. ∆𝑙
Dimana:
E = Modulus elastisitas (N/m2)
σ(sigma hruf kecil) = Tegangan (N/m2)
e = Regangan
skali lagi, modulus elastisitas a/ suatu besaran utk mengukur seberapa tidak elastis suatu benda.
Contoh di bawah..
Tabel Modulus Elastisitas Berbagai Zat
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11.
Zat
Nilon
Kayu pinus
Batu bata
Tulang muda
Granit
Marmer
Aluminium
Perunggu
Besi
Baja
Karet
Modulus Elastis (N/m2)
5 x 109
10 x 109
14 x 109
15 x 109
45 x 109
50 x 109
100 x 109
100 x 109
100 x 109
100 x 109
0,5 x 109
Contoh Soal:
Sebuah kawat logam dengan diameter 1,25 mm dan panjangnya 80 cm digantungi beban bermassa
10kg. Ternyata kawat tersebut bertambah panjang 0,51 mm. Tentukan:
1. Tegangan
2. Regangan
3. Modulus young zat yang membentuk kawat
Pembahasan:
Diketahui:
d = 1,25 mm = 1,25 x 10-3 m
l= 80 cm = 0,8 m
m = 10 kg
∆l = 0,51 mm = 5,1 x 10-4 m
Ditanyakan:
1. σ = …?
2. Ɛ = …?
3. ϒ = …?
Jawaban:
F = m.g = 10 kg . 10 m/s2 = 100 N
A = ¼ ∏d2 = ¼ x 3,14 x (1,25 x 10-3 m)2 = 1,23 x 10-6 m2
1. σ = F/A = 100N/1,23 x 10-6 m2 = 81,3 x 106 N/m2
2. Ɛ = ∆l/l = 5,1 x 10-4 m / 0,8 m = 6,375 x 10-4
3. ϒ = σ/Ɛ =81,3 x 106 N/m2 /6,375 x 10-4 = 12,75 x 1010 N/m2
D. Hukum Hooke (Roobert Hooke)
Nah kita sudah mengetahui pengaruh gaya pada seutas karet yang ditarik, yaitu karet akan
bertambah panjang. Hal yang sama juga terjadi pada pegas.
‘
\
\\\
\\
Download