TUGAS TRAINEE ROOM ATTENDANT DALAM MEMBERSIHKAN PRESIDENT SUITE ROOM DI AMAROOSSA BANDUNG Marsha Adytia Rachman1, Yuliana Pinaringsih Kristiutami2 AKPAR BSI Bandung [email protected], [email protected] Abstrak Hotel adalah merupakan salah satu faktor pendukung pariwisata, untuk itu salah satu pendapatan devisa terbesar menjadi sorotan utama dalam perhotelan. Salah satu pendapatan yang besar didapatkan dari penjualan kamar. Housekeeping adalah salah satu departemen yang merawat dan menjaga sebuah hotel. Room Attendant adalah seseorang yang bertugas membersihkan kamar. dalam membersihkan kamar, Room Attendant biasanya di bantu oleh Trainee. Dalam melaksanakan tugasnya, Trainee mempunyai peranan yang sangat penting sekali. Dalam membersihkan type President Suite Room, seorang Room Attendant harus mempunyai pengalaman dan skill yang bagus. karena cara membersihkan type kamar ini sangat membutuhkan ketelitian yang baik. Jika dalam membersihkan kamar dibantu oleh Trainee, mungkin hasilnya akan lebih cepat dan memuaskan. Dalam laporan tugas akhir ini penulis menggunakan deskriptif kualitatif. Penelitian ini adalah bertujuan untuk mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variable dan keadaan yang terjadi pada saat penelitian berjalan. Hasil penelitian dari laporan tugas akhir ini adalah bahwa cara membersihkan type President Suite Room ini sudah sesuai prosedur. Jadi antara Room Attendant dan Trainee sudah mempunyai langkah-langkah dalam membersihkan kamar ini, jika prosedur dijalankan dengan baik maka cara pembersihanya pun akan terlihat maksimal dan memuaskan. Kata Kunci: Hotel, Housekeeping, Trainee, Make Up Room Abstract Hotel is one of the factors supporting the tourism, for it is one of the largest foreign exchange income became the main focus in hospitality. One of the large revenues from the sale avalaible room. Housekeeping is one of the departments that care for and keep a hotel. Room Attendant is someone in charge of cleaning the room. Room Attendant usually assisted by trainees. In performing its duties, trainees have a very important role. In cleaning type President Suite Room, a Room Attendant must have experience and good skills. As a way to clean this type of room is in desperate need good accuracy. If the clean room assisted by trainees, perhaps the result will be faster and satisfying. In this final report the author uses descriptive qualitative. This study is aimed to reveal the facts, circumstances, phenomena, variables and circumstances that occurred during the study runs. The results of the final report of this is that the way to clean this type Suite Room President was based on procedures. So between Room Attendant and trainees already have steps in cleaning this room, if the procedure is executed with both the way cleansing will look up to and satisfying. Keywords: Hotel, Housekeeping, Trainee, Make Up Room PENDAHULUAN Pariwisata di Indonesia banyak sekali perubahan dari tahun ke tahun. Hal ini yang akan menyebabkan pariwisata mengalami peningkatan atau penurunan. Maka dari itu kita dihadapkan pada persoalan untuk menata produkproduk wisata sehingga banyak diminati wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Pemerintah sangat berperan penting sekali dalam menangani hal ini, supaya bisa menciptakan panorama di Indonesia yang indah. Bandung adalah salah satu kota pariwisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Seiring perkembangannya, Bandung kini telah mengembangkan diri menjadi kota jasa. Saat ini banyak sekali hotel berbintang, hotel melati dan penginapan remaja yang ikut menunjang industri pariwisata kota Bandung ini. Salah satu tempat akomodasi yang ada di kota Bandung adalah Amaroossa Hotel yang di kategorikan bintang 4, hotel ini mampu bersaing dengan hotel lainnya. Letaknya pun sangat strategis dengan pusat perbelanjaan (Factory Outlet) dan tempat rekreasi olahraga Saparua yang cukup terkenal di kota Bandung. Hotel ini juga mampu memberikan kenyamanan untuk wisatawan menginap. Salah satu departemen yang ada di hotel adalah housekeeping, yang bertugas membersihkan, merawat, dan menjaga sebuah hotel. Kamar adalah tujuan penjualan utama sebuah hotel, maka dari itu harus ada yang bertugas membersihkan di kamar. Room Attendant adalah seorang yang bertugas membersihkan kamar, maka dari itu didalam melaksanakan tugasnya harus didasari oleh tanggung jawab yang baik supaya dapat menciptakan image yang bagus dan kepuasan terhadap tamu. Room Attendant harus mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi, mempunyai skill dan juga mempunyai attitude yang baik, tidak menutup kemungkinan tamu akan merasa senang dan puas terhadap pelayanan yang telah diberikan. Jika pelayanan Room Attendant dapat memuaskan tamu maka tamu akan kembali lagi untuk menginap dan juga bisa meningkatkan occupancy sekaligus menambah pemasukan bagi hotel itu sendiri. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Tugas Trainee Room Attendant Dalam Membersihkan President Suite Room di Amaroossa Hotel Bandung” Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis akan menyimpulkan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana prosedur yang dilakukan oleh Trainee Room Attendant dalam membersihkan President Suite Room di Amaroossa Hotel Bandung ? 2. Bahan dan peralatan apa saja yang digunakan untuk membersihkan President Suite Room di Hotel Amaroossa Bandung ? 3. Bagaimana kelengkapan amenities di President Suite Room di Amaroossa Hotel Bandung ? 4. Hambatan apa saja yang dihadapi Trainee Room Attendant dalam membersihkan President Suite Room di Amaroossa Hotel Bandung ? Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Diploma Tiga (D.III) di Bina Sarana Informatika Bandung. KAJIAN LITERATUR HOTEL Menurut Bataafi (2006:3) Perhotelan merupakan salah satu bisnis industri pariwisata yang sangat kompleks dengan bermacam ragam variasi disiplin ilmu dan dinamika lingkup pekerjaanya. Hotel sendiri memiliki arti suatu bisnis jasa atau pelayanan yang dijalankan dengan bangunan yang menyediakan akomodasi yang dikelola secara komersial yang disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan, baik untuk penginapan dan juga untuk makan dan minum, serta fasilitas pelayanan jasa lainnya. Menurut Bataafi (2006:8) hotel dapat dibagi dalam beberapa kriteria dan jenisnya: 1. Penggolongan dari kapasitas jumlah kamar 1.1. Small Hotel Hotel kecil dengan jumlah kamar di bawah 150. 1.2. Medium Average Hotel Hotel sedang dengan jumlah kamar antara 150 – 300. 1.3. Medium - Above Average Hotel Hotel sedang dengan jumlah kamar antara 300 – 600. 1.4. Large Hotel Hotel besar dengan jumlah kamar minimal 600. 2. Penggolongan dari segi tujuan tamu menginap a. Business Hotel Hotel yang digunakan oleh businessmen yang datang untuk melakukan kegiatan bisnis, hotel pun melengkapinya dengan fasilitas yang menunjang untuk keperluan bisnis. b. Resort/Recreation Hotel Hotel yang digunakan untuk kegiatan rekreasi atau bersantai, hotel menyediakan pendukungnya. DEPARTEMEN YANG ADA DI HOTEL 1. Housekeeping Menurut Sulastiyono (2011:121-122) bagian Tata Graha (Housekeeping) adalah salah satu bagian yang mempunyai peranan dan fungsi yang cukup dalam memberikan pelayanan kepada para tamu. Terutama yang menyangkutkan tugas-tugas di bidang pelayanan kenyamanan dan kebersihan ruangan hotel. Tata Graha juga harus melakukan kerja sama dengan bagian-bagian lainnya yang terdapat di hotel, seperti bagian Kantor Depan Hotel (Front Office), bagian Makanan dan Minuman (Food & Beverage), bagian Akunting, dan bagian Personalia. Tanggung jawab Tata Graha (Housekeeping) dapat dikatakan mulai dari pengurusan tentang bahan-bahan yang terbuat dari kain seperti taplak meja (table cloth), sprei (sheet), sarung bantal (pillow case), korden (certain), menjaga kerapihan dan kebersihan ruangan beserta perlengkapannya, sampai pada program pengadaan/penggantian peralatan dan perlengkapan, serta pemeliharaan seluruh ruangan hotel. Melihat ruang lingkup tanggung jawab bagian hotel terdiri dari kamar-kamar tamu, ruang rapat, ruangan umum seperti lobby, corridor, restoran yang kesemuanya itu disebut front-of-the-house. Di samping itu, bagian Tata Graha juga bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kerapihan bagian back-of-the-house seperti bagian dapur, ruang makan karyawan, ruang ganti pakaian karyawan, ruang kantor dan sebagainya. Berkaitan dengan peranan dan fungsi bagian Tata Graha, maka para karyawan bagian Tata Graha dituntut untuk memiliki prilaku, pengetahuan, dan keterampilan tentang bagaimana menjaga kerapihan dan kebersihan ruangan hotel dengan menggunakan teknik dan prosedur serta peralatan yang benar. Dengan demikian dapat menjamin kualitas pelayanan yang sesuai dengan keinginan tamu. Menurut Bagyono (2006:3) tujuan utama pengelolaan departmen housekeeping di suatu hotel adalah untuk mencapai pengelolaan departemen yang efektif dan efesien, yaitu pemberdayaan semua sumber dan unsur yang tersedia untuk mendukung visi dan misi hotel dalam menyajikan produk dan pelayanan kepada para tamu. Hasil pengelolaan departemen housekeeping yang baik, yaitu berupa kebersihan, penampilan fasilitas dan produk hotel tentu akan dapat menarik tamu untuk kembali menginap di hotel. Bukan sebaiknya, membuat tamu jera untuk datang. Tugas-tugas departemen housekeeping sangat beragam sehingga membutuhkan suatu jalinan kerjasama dan interaksi saling menguntungkan (mutual interaction) dengan departemen lain yang ada di hotel seperti front office, food and beverage, engineering, human resources dan lain sebagainya, oleh karena itu team work yang solid dapat membantu mewujudkan kelancaran dan efesiensi. Kegiatan menjaga atau memelihara kebersihan seluruh area hotel berlangsung secara terus menerus dan tanpa henti. 2. Front Office Menurut Bagyono (2006:21) front office berasal dari bahasa Inggris ’’Fronnt’’ yang artinya depan dan ”Office” berarti kantor. Jadi front office adalah kantor depan. Dalam konteks pengertian hotel, kantor depan merupakan sebuah departemen di otel yang letaknya di bagian depan. Tepatnya tidak tidak begitu jauh dari pintu depan hotel atau looby. Area ini merupakan tempat yang paling sibuk di hotel. Dengan lokasi di bagian depan maka front office termasuk departemen yang paling mudah dicari dan dilihat oleh tamu. Untuk menyebut front office, sebagian hotel menggunakan istilah yang lain, yaitu guest service area (area pelayanan tamu). Oleh karena itu kepala departemennya disebut guest service agent. Namun demikian istilah front office yang masih sering dipakai baik di indusrti perhotelan maupun kalangan edukasi. 3. Food and Baverage Menurut Komar (2005:309) Food and beverage departement adalah salah satu departemen dalam hotel yang bertugas dan bertanggung jawab dalam hal penyediaan (production), pelayanan (service) makanan dan minuman untuk tamutamu yang menginap di hotel, juga tamu-tamu dari luar hotel yang menginginkan makanan dan minuman dari hotel, seperti pesta pernikahan (wedding party), rapatrapat dinas (convention) dan pesanan makanan keluar (outside catering) 4. Marketing dan Sales Departement Menurut Arief (2005:112) Marketing dan Sales Departement yaitu bagian yang bertugas membuat perencanaan pemasaran, periklanan/promosi dan penjualan produk dan fasilitas hotel, baik dalam negeri maupun luar negeri. 5. Accounting Departement Menurut Arief (2005:113) Acounting Departement yaitu bagian yang bertugas dan bertanggung jawab dalam mengelola akuntansi keuangan hotel yang meliputi penerimaan dan pengeluaran uang (incoming and Expenses), pembukuan, pembayaran gaji pegawai, pembayaran hutang terhadap nasabah (Supliers), penagihan piutang terhadap relasi (Ex.tamu), pembuatan laporan pendapatan harian (Daily Income Report), pembuatan laporan ”Neraca” rugi/laba bulanan dan laporan tahunan dan sebagainya. 6. Engineering Departement Menurut Edison (2007:4) engineering yaitu bagian yang bertugas untuk mempersiapkan seluruh fasilitas tersebut dalam kondisi siap pakai disetiap saat, sehingga departemen ini perlu menjadi perhatian dari manajemen, karena selain bertugas mengendalikan mesin-mesin, engineering departement ini merupakan cost center yang menyerap biaya terbesar dengan rasio 25-35% dari total pendapatan hotel. 7. Purchasing Departement Menurut Sujatno (2008:33) purchasing departemen adalah bagian yang menangani masalah pengadaan barang kebutuhan hotel. II.2 TRAINEE Menurut Bartono PH (2005:8) training didefinisikan sebagai suatu proses mencari dan upaya mengembangkan ilmu, keterampilan, pengetahuan dan sikap, melalui kegiatan intruksional. Training sedikit dibedakan dengan pendidikan (education) yang mempunyai lingkup yang lebih luas daripada sekedar training. Dibanding dengan pendidikan yang bermakna luas, makna training terbatas pada pengembangan kompetensi yang disyaratkan untuk kebutuhan tertentu Yang lebih sempit dari training adalah coaching, dimana trainee dilatih untuk suatu keperluan spesifik dalam section tertentu, untuk suatu bidang keterampilan tertentu pula. a. Tugas Trainee Menurut Bartono PH (2005:77) uraian tugas Trainee adalah sebagai berikut: 1. Datang pada waktu yang tepat ½ jam sebelum jam kerja dimulai. 2. Melapor pada chief section dan minta penugasan hari ini. 3. Menunjukan kesiapan fisik dan mental yang baik. 4. Uniform dalam keadaan bersih dan rapi. III. METODE PENELITIAN Menurut Nazir (2011:84) desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja. Dalam pengertian yang lebih luas, desain pengertian mencakup prosesproses berikut. a. Indentifikasi dan pemilihan masalah penelitian. b. Pemilihan kerangka konsepsual untuk masalah penelitian serta hubungan-hubungan dengan penelitian sebelumnya. c. Mempormulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan, luas jangkau (scope) dan hipotesis untuk diuji. d. Membangun penyelidikan atau percobaan. e. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabelvariabel. f. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan. g. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data. h. Membuat coding, serta mengadakan editing dan prosesing data. i. Menganalisis data serta pemilihan prosedur statistik untuk mengadakan generalisasi serta statistik. j. Pelaporan hasil penelitian, termasuk proses penelitian, diskusi serta interpretasi data, generalisasi kekurangankekurangan dalam penemuan, serta menganjurkan beberapa saran-saran dan kerja penelitian yang akan datang. Dari proses di atas, jelas terlihat bahwa proses tersebut terdiri atas dua bagian, yaitu: kaitannya dengan teori dan kepustakaan yang ada. Proses selebihnya merupakan tahap oprasional dari penelitian. Dalam penulisan laporan tugas akhir ini penulis menggunakan deskriptif kualitatif. menurut suryabrata (2012:75) deskriptif kualitatif adalah membuat pencandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktafakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. 1. Perencanaan, dan 2. Pelaksanaan penelitian atau oprasional penelitian. Proses perencanaan penelitian dimulai dari identifikasi, pemilihan serta rumusan masalah, sampai dengan perumusan hipotesis serta 5. Special Scoure Untuk membersihkan spot yang menempel pada bahan stainless. IV. PEMBAHASAN IV.1 Bahan dan Peralatan Yang Digunakan Dalam Membersihkan President Suite Room di Amaroossa Hotel Bandung. a. Bahan Bahan dan peralatan digunakan untuk membersihkan President Suite Room di Hotel Amaroossa Bandung 1. Waxstrip Untuk membersihkan spot pada dinding bathroom shower box. 2. Go Getter Untuk membersihkan spot yang ada di area wastafle, toilet bowl. 3. Floor Kleen Untuk membersihkan lantai sekaligus memberikan aroma yang wangi 4. Magic Glass Untuk membersihkan jendela dan kaca cermin kaca b. Peralatan Peralatan Yang Digunakan Dalam Membersihkan President Suite Room di Hotel Amaroossa Bandung 1. Vacum Untuk menyedot debu yang ada pada karpet. 2. Lobby Dusting Untuk membersihkan debu yang ada pada lantai. 3. Moop Floor Untuk membersihkan lantai. 4. Window Squeezer Untuk membersihkan jendela. kaca 5. Dust Cloth Untuk membersihkan debu yang ada di area table, lampu dan lukisan. 6. Gun Sprayer Untuk menyemprotkan chemical pada kaca jendela. 7. Handy Cleaning Bucket Untuk menyimpan chemical dan perlengkapan yang digunakan di area bathroom. 8. Handd Gloves Untuk melindungi tangan dari chemical. 9. Pad Untuk menggosok area wastafle, kran wastafle dan standing shower. 10. Toilet Brush Untuk menggosok atau membersihkan area toilet bowl. 11. Floor Brush Untuk menggosok di area floor bathroom. IV.2 Prosedur Yang Dilakukan Oleh Trainee Room Attendant Dalam Membersihkan President Suite Room di Hotel Amaroossa Bandung. Kondisi kamar dapat menyampaikan suatu pesan dan buruknya karyawan dalam mempersiapkan kamar yang nyaman dan bersih. Selain kebersihan, kecepatan untuk menyediakan kamar bersih juga memberikan nilai tambah bagi Housekeeping. Ketersediaan kamar akan menghindari tamu untuk menunggu pada saat check in. oleh sebab itu, ketika room attendant telah selesai membersihkan suatu kamar maka Floor Supervisor harus me-release status kamar tersebut secepatnya. Disini Trainee hanya bertugas membantu room attendant, jadi dalam membersihkan kamar pun akan terasa ringan dan cepat. Maka prosedur itu akan di berikan oleh seorang Supervisor Housekeeping pada saat briefing. Prosedur pembersihan kamar perlu diperhatikan sedemikian rupa untuk memastikan semua bagian di dalam kamar tidak ada yang terlewatkan. Prosedur yang dilakukan oleh Trainee Room Attendant dalam membersihkan President Suite Room di Hotel Amaroossa Bandung. 1. Striping sampah yang ada di area bath room dan area living room dan membuangnya ke plastic bag khusus sampah yang di ikatkan di trooley. 2. Mengambil linen di trooley. 3. Kemudian Mulai making bed 4. Seteah making bed, trainee langsung melengkapi amenities yang kurang. 5. Terakhir trainee meng-vacum seluruh bagian kamar ini. IV.3 Kelengkapan Ameneties di President Suite Room Hotel Amaroossa Bandung. a. Kelengkapan Ameneities di President Suite Room. 1. Di area bath room utama terdapat 2 face towel, 1 bath towel, 2 air mineral dan 1 tisue box. 8. Di area bath room utama dan kedua terdapat 1 buah tissue roll/tissue toilet. 9. Di area living room terdapat 2 buah air mineral yang di set up di pinggir dressing table. 2. Di area bath room utama terdapat 3 bath towel yang menggantung di rack towel. 3.Di area bath room utama terdapat 1 bath mat yang menggantung di handling shower box. 4. Di area bath room utama terdapat 1 bath mat di atas bath tube. 5. Di area bath room utama terdapat 2 buah body lotion, 2 buah shower gel, 2 buah shampoo, 1 buah soap, 2 buah vanity kit, 2 shower cap, 2 buah sanitary bag, 2 buah dental kit, 1 buah saving kit, 1 buah comb. 6. Di area bath room kedua terdapat 1 buah bath mat di atas toilet bowl. 10. Di area living room terdapat 2 buah slipper yang di simpan di bawah luggage rack. 11. Di area living room terdapat 2 buah bath robe yang di simpan di dalam lemari. 12. Di area living room terdapat 1 buah loundry bag dan 1 buah laundry list yang di simpan di dalam lemari. 13. Di area living room tepatnya di rack mini bar terdapat 2 buah air mineral, 8 sachets sugar, 8 sachets creamer, 4 sachets tea dan 4 sachets coffee. b. Amenities Yang Terdapat di President Suite Room. 1. Vanity Kit 2. Sanitary Bag 3. Shower Cap 7. Di area bath room kedua terdapat 2 buah air mineral. 4. Shampoo 5. Body Lotion 6. Shower Gel 7. Tisue Roll 8. Shaving Kit 9. Comb 1. Tidak adanya mesin laundry untuk mencuci linen. 2. Kurangnya komunikasi supervisor housekeeping dengan pihak rental laundry tentang penarikan linen kotor dan pengiriman linen bersih. 3. Kurangnya komunikasi anatara supervisor housekeeping dan trainee jika ada over handling. 4. Terjadi telatnya pengiriman amenities oleh pihak purchasing. 5. Stock linen yang terbatas. 10. Dental Kit 11. Slipper 12. Soap 13. Creamer 14. Sugar 15. Coffee 16. Tea 17. Air Mineral 18. Bath Towel 19. Bath Mat 20. Hand Towel 21. Bath Robe IV.4 Hambatan Yang Dihadapi Trainee Room Attendant Dalam Membersihkan President Suite Room di Hotel Amaroossa Bandung. Hambatan yang dihadapi oleh Trainee Room Attendant dalam membersihkan President Suite Room hotel Amaroossa Bandung adalah: V. PENUTUP V. 1 KESIMPULAN Dari hasil penelitian ini maka penulis akan menyimpulkan tentang tugas trainee dalam membersihkan President Suite Room di hotel Amaroossa Bandung. 1. Jadi jumlah chemical yang dipakai untuk membersihkan President Suite Room di Hotel Amaroossa Bandung ada 5 jenis yaitu Special Scoure, Floor Kleen, Go Getter, Magic Glass, dan Waxtrip. Adapun jumlah peralatan yang dipakai untuk membersihkan President Suite Room ada 11 jenis yaitu Toilet Brush, Looby Dusting, Mop Floors, Vacum Cleaner, Gun Sprayer, Handy Cleaning Bucket, Pad, Hand Gloves, Window Squeezer, Floor Brush dan Dust Cloth. 2. Jadi yang dilakukan oleh Trainee Room Attendant dalam membersihkan President Suite Room di Hotel Amaroossa Bandung sudah sesuai prosedur dari mulai Striping sampah, Striping towel dan linen, mengambil linen yang akan dipakai, making bed, melengkapi Amenities dan seluruh bagian kamar di Vacum. 3. 4. Bahwa standar kelengkapan amenities President Suite Room di Hotel Amaroossa Bandung lebih banyak dan lengkap dibandingkan dengan type kamar Deluxe, Executive dan Junior Suite. Adapun hambatan yang dihadapi oleh Trainee Room Attendant untuk membersihkan President Suite Room adalah Stock linen yang terbatas, kurangnya komunikasi dan tak adanya mesin laundry. V.2 SARAN 1. Fasilitas harus bisa ditingkatkan lagi khususnya di section housekeeping. 2. Supervisor harus sering memberikan training kepada karyawan yang belum paham tentang pemakaian chemical. 3. Harus sering melakukan komunikasi antara atasan dengan bawahan dan juga dengan pihak rental laundry. 4. harus sering mengecek persediaan amenities yang ada di store housekeeping. DAFTAR PUSTAKA Arief, A. R. (2005). Pengantar Ilmu Perhotelan dan Restoran. Yogyakarta: GRAHA ILMU. Bagyono. (2006). Teori dan Praktek HOTEL FRONT OFFICE. Bandung: ALFABETA,cv Bartono. (2005). HOTEL, TRAINING YANG EFEKTIF. Yogyakarta: ANDI OFFSET. Bataafi, W. (2006). Seri Manajemen Usaha Jsa Sarana Pariwisata dan Akomodasi. Bandung: Alfabeta,CV. Edison, E. (2007). PROFESIONAL HOTEL ENGINEERING. Bandung: ALFABETA,cv. Komar, R. (2005). Hotel Management. Jakarta: Grasindo. Nazir, M. (2011). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia. Sujatno, B. (2008). Hotel Courtesy. Yogyakarta: ANDI OFFSET. Sulastiyono, A. (2011). MANAJEMEN PENYELENGARAAN HOTEL Seri Manajemen Usaha Jasa Sarana Pariwisata dan Akomodasi . Bandung: ALFABETA,cv Suryabrata. (2012). Metologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.