1761-3892-1-SM - E

advertisement
TUGAS TRAINEE ROOM ATTENDANT DALAM MEMBERSIHKAN
PRESIDENT SUITE ROOM DI AMAROOSSA BANDUNG
Marsha Adytia Rachman1, Yuliana Pinaringsih Kristiutami2
AKPAR BSI Bandung
[email protected], [email protected]
Abstrak
Hotel adalah merupakan salah satu faktor pendukung pariwisata, untuk itu salah satu
pendapatan devisa terbesar menjadi sorotan utama dalam perhotelan. Salah satu
pendapatan yang besar didapatkan dari penjualan kamar. Housekeeping adalah salah satu
departemen yang merawat dan menjaga sebuah hotel. Room Attendant adalah seseorang
yang bertugas membersihkan kamar. dalam membersihkan kamar, Room Attendant
biasanya di bantu oleh Trainee. Dalam melaksanakan tugasnya, Trainee mempunyai
peranan yang sangat penting sekali. Dalam membersihkan type President Suite Room,
seorang Room Attendant harus mempunyai pengalaman dan skill yang bagus. karena cara
membersihkan type kamar ini sangat membutuhkan ketelitian yang baik. Jika dalam
membersihkan kamar dibantu oleh Trainee, mungkin hasilnya akan lebih cepat dan
memuaskan. Dalam laporan tugas akhir ini penulis menggunakan deskriptif kualitatif.
Penelitian ini adalah bertujuan untuk mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variable
dan keadaan yang terjadi pada saat penelitian berjalan. Hasil penelitian dari laporan tugas
akhir ini adalah bahwa cara membersihkan type President Suite Room ini sudah sesuai
prosedur. Jadi antara Room Attendant dan Trainee sudah mempunyai langkah-langkah
dalam membersihkan kamar ini, jika prosedur dijalankan dengan baik maka cara
pembersihanya pun akan terlihat maksimal dan memuaskan.
Kata Kunci: Hotel, Housekeeping, Trainee, Make Up Room
Abstract
Hotel is one of the factors supporting the tourism, for it is one of the largest foreign
exchange income became the main focus in hospitality. One of the large revenues from
the sale avalaible room. Housekeeping is one of the departments that care for and keep a
hotel. Room Attendant is someone in charge of cleaning the room. Room Attendant
usually assisted by trainees. In performing its duties, trainees have a very important role.
In cleaning type President Suite Room, a Room Attendant must have experience and good
skills. As a way to clean this type of room is in desperate need good accuracy. If the clean
room assisted by trainees, perhaps the result will be faster and satisfying. In this final
report the author uses descriptive qualitative. This study is aimed to reveal the facts,
circumstances, phenomena, variables and circumstances that occurred during the study
runs. The results of the final report of this is that the way to clean this type Suite Room
President was based on procedures. So between Room Attendant and trainees already
have steps in cleaning this room, if the procedure is executed with both the way cleansing
will look up to and satisfying.
Keywords: Hotel, Housekeeping, Trainee, Make Up Room
PENDAHULUAN
Pariwisata
di
Indonesia
banyak sekali perubahan dari tahun
ke tahun. Hal ini yang akan
menyebabkan pariwisata mengalami
peningkatan atau penurunan. Maka
dari itu kita dihadapkan pada
persoalan untuk menata produkproduk wisata sehingga banyak
diminati
wisatawan
domestik
maupun wisatawan mancanegara.
Pemerintah sangat berperan penting
sekali dalam menangani hal ini,
supaya bisa menciptakan panorama
di Indonesia yang indah.
Bandung adalah salah satu
kota pariwisata yang banyak
dikunjungi oleh wisatawan. Seiring
perkembangannya, Bandung kini
telah mengembangkan diri menjadi
kota jasa. Saat ini banyak sekali hotel
berbintang,
hotel
melati
dan
penginapan remaja yang ikut
menunjang industri pariwisata kota
Bandung ini.
Salah satu tempat akomodasi
yang ada di kota Bandung adalah
Amaroossa
Hotel
yang
di
kategorikan bintang 4, hotel ini
mampu bersaing dengan hotel
lainnya. Letaknya pun sangat
strategis dengan pusat perbelanjaan
(Factory Outlet) dan tempat rekreasi
olahraga Saparua yang cukup
terkenal di kota Bandung. Hotel ini
juga
mampu
memberikan
kenyamanan
untuk
wisatawan
menginap.
Salah satu departemen yang
ada di hotel adalah housekeeping,
yang
bertugas
membersihkan,
merawat, dan menjaga sebuah hotel.
Kamar adalah tujuan penjualan
utama sebuah hotel, maka dari itu
harus
ada
yang
bertugas
membersihkan di kamar. Room
Attendant adalah seorang yang
bertugas membersihkan kamar, maka
dari itu didalam melaksanakan
tugasnya harus didasari oleh
tanggung jawab yang baik supaya
dapat menciptakan image yang bagus
dan kepuasan terhadap tamu.
Room
Attendant
harus
mempunyai rasa tanggung jawab
yang tinggi, mempunyai skill dan
juga mempunyai attitude yang baik,
tidak menutup kemungkinan tamu
akan merasa senang dan puas
terhadap pelayanan yang telah
diberikan. Jika pelayanan Room
Attendant dapat memuaskan tamu
maka tamu akan kembali lagi untuk
menginap
dan
juga
bisa
meningkatkan occupancy sekaligus
menambah pemasukan bagi hotel itu
sendiri.
Berdasarkan latar belakang
diatas, maka penulis tertarik untuk
mengambil judul “Tugas Trainee
Room
Attendant
Dalam
Membersihkan President Suite
Room
di
Amaroossa
Hotel
Bandung”
Berdasarkan latar belakang
masalah yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka penulis akan
menyimpulkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana
prosedur
yang
dilakukan oleh Trainee Room
Attendant dalam membersihkan
President
Suite
Room
di
Amaroossa Hotel Bandung ?
2. Bahan dan peralatan apa saja
yang digunakan untuk
membersihkan President Suite
Room di Hotel Amaroossa
Bandung ?
3. Bagaimana
kelengkapan
amenities di President Suite
Room di
Amaroossa Hotel
Bandung ?
4. Hambatan apa saja yang dihadapi
Trainee Room Attendant dalam
membersihkan President Suite
Room di
Amaroossa Hotel
Bandung ?
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini
adalah Sebagai salah satu syarat
untuk
menyelesaikan
Program
Diploma Tiga (D.III) di Bina Sarana
Informatika Bandung.
KAJIAN LITERATUR
HOTEL
Menurut Bataafi (2006:3)
Perhotelan merupakan salah satu
bisnis industri pariwisata yang sangat
kompleks dengan bermacam ragam
variasi disiplin ilmu dan dinamika
lingkup pekerjaanya. Hotel sendiri
memiliki arti suatu bisnis jasa atau
pelayanan yang dijalankan dengan
bangunan
yang
menyediakan
akomodasi yang dikelola secara
komersial yang disediakan bagi
setiap orang untuk memperoleh
pelayanan, baik untuk penginapan
dan juga untuk makan dan minum,
serta fasilitas pelayanan jasa lainnya.
Menurut Bataafi (2006:8)
hotel dapat dibagi dalam beberapa
kriteria dan jenisnya:
1. Penggolongan dari
kapasitas
jumlah kamar
1.1. Small Hotel
Hotel kecil dengan jumlah
kamar di bawah 150.
1.2. Medium Average Hotel
Hotel sedang dengan jumlah
kamar antara 150 – 300.
1.3. Medium - Above Average
Hotel
Hotel sedang dengan jumlah
kamar antara 300 – 600.
1.4. Large Hotel
Hotel besar dengan jumlah
kamar minimal 600.
2. Penggolongan dari segi tujuan
tamu menginap
a. Business Hotel
Hotel yang digunakan
oleh
businessmen
yang
datang untuk melakukan
kegiatan bisnis, hotel pun
melengkapinya
dengan
fasilitas yang menunjang
untuk keperluan bisnis.
b. Resort/Recreation Hotel
Hotel
yang
digunakan untuk kegiatan
rekreasi atau bersantai, hotel
menyediakan
pendukungnya.
DEPARTEMEN YANG ADA DI
HOTEL
1. Housekeeping
Menurut
Sulastiyono
(2011:121-122) bagian Tata Graha
(Housekeeping) adalah salah satu
bagian yang mempunyai peranan dan
fungsi
yang
cukup
dalam
memberikan pelayanan kepada para
tamu.
Terutama
yang
menyangkutkan
tugas-tugas
di
bidang pelayanan kenyamanan dan
kebersihan ruangan hotel. Tata Graha
juga harus melakukan kerja sama
dengan bagian-bagian lainnya yang
terdapat di hotel, seperti bagian
Kantor Depan Hotel (Front Office),
bagian Makanan dan Minuman
(Food
&
Beverage),
bagian
Akunting, dan bagian Personalia.
Tanggung jawab Tata Graha
(Housekeeping) dapat dikatakan
mulai dari pengurusan tentang
bahan-bahan yang terbuat dari kain
seperti taplak meja (table cloth),
sprei (sheet), sarung bantal (pillow
case), korden (certain), menjaga
kerapihan dan kebersihan ruangan
beserta perlengkapannya, sampai
pada
program
pengadaan/penggantian peralatan dan
perlengkapan, serta pemeliharaan
seluruh ruangan hotel. Melihat ruang
lingkup tanggung jawab bagian hotel
terdiri dari kamar-kamar tamu, ruang
rapat, ruangan umum seperti lobby,
corridor, restoran yang kesemuanya
itu disebut front-of-the-house. Di
samping itu, bagian Tata Graha juga
bertanggung
jawab
terhadap
kebersihan dan kerapihan bagian
back-of-the-house seperti bagian
dapur, ruang makan karyawan, ruang
ganti pakaian karyawan, ruang
kantor dan sebagainya.
Berkaitan dengan peranan
dan fungsi bagian Tata Graha, maka
para karyawan bagian Tata Graha
dituntut untuk memiliki prilaku,
pengetahuan,
dan
keterampilan
tentang
bagaimana
menjaga
kerapihan dan kebersihan ruangan
hotel dengan menggunakan teknik
dan prosedur serta peralatan yang
benar. Dengan demikian dapat
menjamin kualitas pelayanan yang
sesuai dengan keinginan tamu.
Menurut Bagyono (2006:3)
tujuan utama pengelolaan departmen
housekeeping di suatu hotel adalah
untuk
mencapai
pengelolaan
departemen yang efektif dan efesien,
yaitu pemberdayaan semua sumber
dan unsur yang tersedia untuk
mendukung visi dan misi hotel dalam
menyajikan produk dan pelayanan
kepada para tamu. Hasil pengelolaan
departemen housekeeping yang baik,
yaitu berupa kebersihan, penampilan
fasilitas dan produk hotel tentu akan
dapat menarik tamu untuk kembali
menginap di hotel. Bukan sebaiknya,
membuat tamu jera untuk datang.
Tugas-tugas
departemen
housekeeping
sangat
beragam
sehingga membutuhkan suatu jalinan
kerjasama dan interaksi saling
menguntungkan (mutual interaction)
dengan departemen lain yang ada di
hotel seperti front office, food and
beverage,
engineering,
human
resources dan lain sebagainya, oleh
karena itu team work yang solid
dapat
membantu
mewujudkan
kelancaran dan efesiensi. Kegiatan
menjaga atau memelihara kebersihan
seluruh area hotel berlangsung secara
terus menerus dan tanpa henti.
2. Front Office
Menurut Bagyono (2006:21)
front office berasal dari bahasa
Inggris ’’Fronnt’’ yang artinya depan
dan ”Office” berarti kantor. Jadi front
office adalah kantor depan. Dalam
konteks pengertian hotel, kantor
depan
merupakan
sebuah
departemen di otel yang letaknya di
bagian depan. Tepatnya tidak tidak
begitu jauh dari pintu depan hotel
atau looby. Area ini merupakan
tempat yang paling sibuk di hotel.
Dengan lokasi di bagian depan maka
front office termasuk departemen
yang paling mudah dicari dan dilihat
oleh tamu. Untuk menyebut front
office, sebagian hotel menggunakan
istilah yang lain, yaitu guest service
area (area pelayanan tamu). Oleh
karena itu kepala departemennya
disebut guest service agent. Namun
demikian istilah front office yang
masih sering dipakai baik di indusrti
perhotelan
maupun
kalangan
edukasi.
3. Food and Baverage
Menurut Komar (2005:309)
Food and beverage departement
adalah salah satu departemen dalam
hotel yang bertugas dan bertanggung
jawab dalam hal penyediaan
(production), pelayanan (service)
makanan dan minuman untuk tamutamu yang menginap di hotel, juga
tamu-tamu dari luar hotel yang
menginginkan
makanan
dan
minuman dari hotel, seperti pesta
pernikahan (wedding party), rapatrapat dinas (convention) dan pesanan
makanan keluar (outside catering)
4. Marketing
dan
Sales
Departement
Menurut Arief (2005:112)
Marketing dan Sales Departement
yaitu bagian yang bertugas membuat
perencanaan
pemasaran,
periklanan/promosi dan penjualan
produk dan fasilitas hotel, baik dalam
negeri maupun luar negeri.
5. Accounting Departement
Menurut Arief (2005:113)
Acounting Departement yaitu bagian
yang bertugas dan bertanggung
jawab dalam mengelola akuntansi
keuangan hotel yang meliputi
penerimaan dan pengeluaran uang
(incoming
and
Expenses),
pembukuan,
pembayaran
gaji
pegawai,
pembayaran
hutang
terhadap
nasabah
(Supliers),
penagihan piutang terhadap relasi
(Ex.tamu),
pembuatan
laporan
pendapatan harian (Daily Income
Report),
pembuatan
laporan
”Neraca” rugi/laba bulanan dan
laporan tahunan dan sebagainya.
6. Engineering Departement
Menurut Edison (2007:4)
engineering yaitu bagian yang
bertugas
untuk
mempersiapkan
seluruh fasilitas tersebut dalam
kondisi siap pakai disetiap saat,
sehingga departemen ini perlu
menjadi perhatian dari manajemen,
karena
selain
bertugas
mengendalikan
mesin-mesin,
engineering
departement
ini
merupakan
cost
center
yang
menyerap biaya terbesar dengan
rasio 25-35% dari total pendapatan
hotel.
7. Purchasing Departement
Menurut Sujatno (2008:33)
purchasing
departemen
adalah
bagian yang menangani masalah
pengadaan barang kebutuhan hotel.
II.2 TRAINEE
Menurut
Bartono
PH
(2005:8)
training
didefinisikan
sebagai suatu proses mencari dan
upaya
mengembangkan
ilmu,
keterampilan,
pengetahuan
dan
sikap, melalui kegiatan intruksional.
Training sedikit dibedakan dengan
pendidikan
(education)
yang
mempunyai lingkup yang lebih luas
daripada sekedar training. Dibanding
dengan pendidikan yang bermakna
luas, makna training terbatas pada
pengembangan kompetensi yang
disyaratkan untuk kebutuhan tertentu
Yang lebih sempit dari
training adalah coaching, dimana
trainee dilatih untuk suatu keperluan
spesifik dalam section tertentu, untuk
suatu bidang keterampilan tertentu
pula.
a. Tugas Trainee
Menurut
Bartono
PH
(2005:77) uraian tugas Trainee
adalah sebagai berikut:
1. Datang pada waktu yang tepat ½
jam sebelum jam kerja dimulai.
2. Melapor pada chief section dan
minta penugasan hari ini.
3. Menunjukan kesiapan fisik dan
mental yang baik.
4. Uniform dalam keadaan bersih
dan rapi.
III. METODE PENELITIAN
Menurut Nazir (2011:84) desain
dari penelitian adalah semua proses
yang diperlukan dalam perencanaan
dan pelaksanaan penelitian. Dalam
pengertian yang lebih sempit, desain
penelitian
hanya
mengenai
pengumpulan dan analisis data saja.
Dalam pengertian yang lebih luas,
desain pengertian mencakup prosesproses berikut.
a. Indentifikasi
dan
pemilihan
masalah penelitian.
b. Pemilihan kerangka konsepsual
untuk masalah penelitian serta
hubungan-hubungan
dengan
penelitian sebelumnya.
c. Mempormulasikan
masalah
penelitian termasuk membuat
spesifikasi dari tujuan, luas
jangkau (scope) dan hipotesis
untuk diuji.
d. Membangun penyelidikan atau
percobaan.
e. Memilih serta memberi definisi
terhadap pengukuran variabelvariabel.
f. Memilih prosedur dan teknik
sampling yang digunakan.
g. Menyusun alat serta teknik untuk
mengumpulkan data.
h. Membuat
coding,
serta
mengadakan
editing
dan
prosesing data.
i. Menganalisis
data
serta
pemilihan prosedur statistik
untuk mengadakan generalisasi
serta statistik.
j. Pelaporan
hasil
penelitian,
termasuk
proses
penelitian,
diskusi serta interpretasi data,
generalisasi
kekurangankekurangan dalam penemuan,
serta menganjurkan beberapa
saran-saran dan kerja penelitian
yang akan datang.
Dari proses di atas, jelas
terlihat bahwa proses tersebut terdiri
atas dua bagian, yaitu:
kaitannya
dengan
teori
dan
kepustakaan yang ada. Proses
selebihnya
merupakan
tahap
oprasional dari penelitian.
Dalam penulisan laporan
tugas akhir ini penulis menggunakan
deskriptif
kualitatif.
menurut
suryabrata
(2012:75)
deskriptif
kualitatif
adalah
membuat
pencandraan
secara
sistematis,
faktual dan akurat mengenai faktafakta dan sifat-sifat populasi atau
daerah tertentu.
1. Perencanaan, dan
2. Pelaksanaan
penelitian atau
oprasional penelitian.
Proses perencanaan penelitian
dimulai dari identifikasi, pemilihan
serta rumusan masalah, sampai
dengan perumusan hipotesis serta
5. Special Scoure
Untuk membersihkan spot yang
menempel pada bahan stainless.
IV. PEMBAHASAN
IV.1 Bahan dan Peralatan Yang
Digunakan Dalam Membersihkan
President
Suite
Room
di
Amaroossa Hotel Bandung.
a. Bahan
Bahan
dan
peralatan
digunakan untuk membersihkan
President Suite Room di Hotel
Amaroossa Bandung
1. Waxstrip
Untuk membersihkan spot pada
dinding bathroom shower box.
2. Go Getter
Untuk membersihkan spot yang
ada di area wastafle, toilet bowl.
3. Floor Kleen
Untuk membersihkan lantai
sekaligus memberikan aroma yang
wangi
4. Magic Glass
Untuk
membersihkan
jendela dan kaca cermin
kaca
b. Peralatan
Peralatan Yang Digunakan
Dalam Membersihkan President
Suite Room di Hotel Amaroossa
Bandung
1. Vacum
Untuk menyedot debu yang ada
pada karpet.
2. Lobby Dusting
Untuk membersihkan debu yang
ada pada lantai.
3. Moop Floor
Untuk membersihkan lantai.
4. Window Squeezer
Untuk
membersihkan
jendela.
kaca
5. Dust Cloth
Untuk membersihkan debu yang
ada di area table, lampu dan
lukisan.
6. Gun Sprayer
Untuk menyemprotkan chemical
pada kaca jendela.
7. Handy Cleaning Bucket
Untuk menyimpan chemical dan
perlengkapan yang digunakan di
area bathroom.
8. Handd Gloves
Untuk melindungi tangan dari
chemical.
9. Pad
Untuk menggosok area wastafle,
kran wastafle dan standing
shower.
10. Toilet Brush
Untuk
menggosok
atau
membersihkan area toilet bowl.
11. Floor Brush
Untuk menggosok di area floor
bathroom.
IV.2 Prosedur Yang Dilakukan
Oleh Trainee Room Attendant
Dalam Membersihkan President
Suite Room di Hotel Amaroossa
Bandung.
Kondisi
kamar
dapat
menyampaikan suatu pesan dan
buruknya
karyawan
dalam
mempersiapkan kamar yang nyaman
dan bersih. Selain kebersihan,
kecepatan untuk menyediakan kamar
bersih juga memberikan nilai tambah
bagi Housekeeping. Ketersediaan
kamar akan menghindari tamu untuk
menunggu pada saat check in. oleh
sebab itu, ketika room attendant
telah selesai membersihkan suatu
kamar maka Floor Supervisor harus
me-release status kamar tersebut
secepatnya.
Disini
Trainee
hanya
bertugas membantu room attendant,
jadi dalam membersihkan kamar pun
akan terasa ringan dan cepat. Maka
prosedur itu akan di berikan oleh
seorang Supervisor Housekeeping
pada
saat
briefing.
Prosedur
pembersihan
kamar
perlu
diperhatikan sedemikian rupa untuk
memastikan semua bagian di dalam
kamar tidak ada yang terlewatkan.
Prosedur yang dilakukan oleh
Trainee Room Attendant dalam
membersihkan President Suite Room
di Hotel Amaroossa Bandung.
1. Striping sampah yang ada di
area bath room dan area living
room dan membuangnya ke
plastic bag khusus sampah yang
di ikatkan di trooley.
2. Mengambil linen di trooley.
3. Kemudian Mulai making bed
4. Seteah making bed, trainee
langsung melengkapi amenities
yang kurang.
5. Terakhir trainee meng-vacum
seluruh bagian kamar ini.
IV.3 Kelengkapan Ameneties di
President Suite Room Hotel
Amaroossa Bandung.
a. Kelengkapan Ameneities di
President Suite Room.
1. Di area bath room utama
terdapat 2 face towel, 1 bath
towel, 2 air mineral dan 1 tisue
box.
8. Di area bath room utama dan
kedua terdapat 1 buah tissue
roll/tissue toilet.
9.
Di area living room terdapat 2
buah air mineral yang di set
up di pinggir dressing table.
2. Di area bath room utama
terdapat 3 bath towel yang
menggantung di rack towel.
3.Di area bath room utama
terdapat 1 bath mat yang
menggantung di handling
shower box.
4. Di area bath room utama
terdapat 1 bath mat di atas
bath tube.
5. Di area bath room utama
terdapat 2 buah body lotion, 2 buah
shower gel, 2 buah shampoo, 1 buah
soap, 2 buah vanity kit, 2 shower
cap, 2 buah sanitary bag, 2 buah
dental kit, 1 buah saving kit, 1 buah
comb.
6. Di area bath room kedua
terdapat 1 buah bath mat di atas
toilet bowl.
10. Di area living room terdapat 2
buah slipper yang di simpan di
bawah luggage rack.
11. Di area living room terdapat 2
buah bath robe yang di simpan di
dalam lemari.
12. Di area living room terdapat 1
buah loundry bag dan 1 buah laundry
list yang di simpan di dalam lemari.
13. Di area living room tepatnya di
rack mini bar terdapat 2 buah
air mineral, 8 sachets sugar, 8
sachets creamer, 4 sachets
tea dan 4 sachets coffee.
b. Amenities Yang Terdapat di
President Suite Room.
1. Vanity Kit
2. Sanitary Bag
3. Shower Cap
7. Di area bath room kedua
terdapat 2 buah air mineral.
4. Shampoo
5. Body Lotion
6. Shower Gel
7. Tisue Roll
8. Shaving Kit
9. Comb
1. Tidak adanya mesin laundry
untuk mencuci linen.
2. Kurangnya
komunikasi
supervisor housekeeping dengan
pihak rental laundry tentang
penarikan linen kotor dan
pengiriman linen bersih.
3. Kurangnya komunikasi anatara
supervisor housekeeping dan
trainee jika ada over handling.
4. Terjadi telatnya pengiriman
amenities oleh pihak purchasing.
5. Stock linen yang terbatas.
10. Dental Kit
11. Slipper
12. Soap
13. Creamer
14. Sugar
15. Coffee
16. Tea
17. Air Mineral
18. Bath Towel
19. Bath Mat
20. Hand Towel
21. Bath Robe
IV.4 Hambatan Yang Dihadapi
Trainee Room Attendant Dalam
Membersihkan
President Suite
Room
di
Hotel
Amaroossa
Bandung.
Hambatan yang dihadapi oleh
Trainee Room Attendant dalam
membersihkan President Suite Room
hotel Amaroossa Bandung adalah:
V. PENUTUP
V. 1 KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini maka
penulis akan menyimpulkan tentang
tugas trainee dalam membersihkan
President Suite Room di hotel
Amaroossa Bandung.
1. Jadi jumlah chemical yang
dipakai untuk membersihkan
President Suite Room di Hotel
Amaroossa Bandung ada 5 jenis
yaitu Special Scoure, Floor
Kleen, Go Getter, Magic Glass,
dan Waxtrip. Adapun jumlah
peralatan yang dipakai untuk
membersihkan President Suite
Room ada 11 jenis yaitu Toilet
Brush, Looby Dusting, Mop
Floors, Vacum Cleaner, Gun
Sprayer,
Handy
Cleaning
Bucket, Pad, Hand Gloves,
Window Squeezer, Floor Brush
dan Dust Cloth.
2. Jadi yang dilakukan oleh
Trainee Room Attendant dalam
membersihkan President Suite
Room di Hotel Amaroossa
Bandung sudah sesuai prosedur
dari mulai Striping sampah,
Striping towel dan linen,
mengambil linen yang akan
dipakai, making bed, melengkapi
Amenities dan seluruh bagian
kamar di Vacum.
3.
4.
Bahwa standar kelengkapan
amenities President Suite Room
di Hotel Amaroossa Bandung
lebih banyak dan lengkap
dibandingkan dengan type kamar
Deluxe, Executive dan Junior
Suite.
Adapun hambatan yang dihadapi
oleh Trainee Room Attendant
untuk membersihkan President
Suite Room adalah Stock linen
yang
terbatas,
kurangnya
komunikasi dan tak adanya
mesin laundry.
V.2 SARAN
1. Fasilitas harus bisa ditingkatkan
lagi khususnya di section
housekeeping.
2. Supervisor
harus
sering
memberikan training kepada
karyawan yang belum paham
tentang pemakaian chemical.
3. Harus
sering
melakukan
komunikasi antara atasan dengan
bawahan dan juga dengan pihak
rental laundry.
4. harus
sering
mengecek
persediaan amenities yang ada di
store housekeeping.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, A. R. (2005). Pengantar Ilmu
Perhotelan dan Restoran.
Yogyakarta: GRAHA ILMU.
Bagyono. (2006). Teori dan Praktek
HOTEL FRONT OFFICE.
Bandung: ALFABETA,cv
Bartono. (2005). HOTEL, TRAINING
YANG
EFEKTIF.
Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Bataafi, W. (2006). Seri Manajemen
Usaha Jsa Sarana Pariwisata
dan Akomodasi. Bandung:
Alfabeta,CV.
Edison, E. (2007). PROFESIONAL
HOTEL
ENGINEERING.
Bandung: ALFABETA,cv.
Komar,
R.
(2005).
Hotel
Management.
Jakarta:
Grasindo.
Nazir, M. (2011). Metode Penelitian.
Bogor: Ghalia.
Sujatno, B. (2008). Hotel Courtesy.
Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Sulastiyono,
A.
(2011).
MANAJEMEN
PENYELENGARAAN
HOTEL Seri Manajemen
Usaha
Jasa
Sarana
Pariwisata dan Akomodasi .
Bandung: ALFABETA,cv
Suryabrata.
(2012).
Metologi
Penelitian. Jakarta: Rajawali
Pers.
Download