TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi, September 2013 Volume III Nomor 1 PERLINDUNGAN DESAIN INDUSTRI KERAJINAN TANGAN TERHADAP USAHA KECIL MENENGAH MENURUT UU NO. 31 TAHUN 2000 Roma Victoria* Ramli Siregar** Windha*** ABSTRACT Protection of industrial design has many benefits for the perpetrators of Small and Medium Enterprises (SMEs). However, the implementation of the registration of industrial design rights are not fully reach the general public, especially people from small industries. It is very contradictory to remember that industrial design protection is an important part of the trading system. Issues raised in this paper is the design of industrial settings, protection against hand-crafted production of small and medium enterprises (SMEs), and industrial design an important role in overcoming the barriers experienced by small and medium enterprises (SMEs). The research method used in this study is descriptive, namely the research literature (Library Research) by collecting material - material from books, magazines, articles, internet, legislation danhasil other scholarly writings are closely related to the purposes of the preparation of the work This scientific. The results of this study it can be concluded that the Protection of Industrial Design is necessary to protect the handicraft production of small and medium enterprises (SMEs) from losses incurred by its imitators and legal protection that would be obtained by Small and Medium Enterprises offender registration when the work is the exclusive right the crafts related to moral rights and economic rights granted to applicants in recognition of the intellectual work of a small to medium sized businesses. Protection of Industrial Designs for handicrafts will have many benefits for small medium businesses (SMBs). First, small and medium business actors can pursue his imitators prevention of making and selling copies of the original. Second, small and medium businesses can recover damages, either actual or legal advantages. Legal protection will be at the party to register for the work and have proof of registration certificate. Keywords: Desain Industri, Usaha Kecil Menengah. *Mahasiswa Fakultas Hukum USU Pembimbing I ***Dosen Pembimbing II **Dosen desain industri atau memiliki kelas yang sama.3 I. PENDAHULUAN Kemajuan dunia perdagangan juga tidak Desain industri dalam undang-undang ini merujuk dapat dilepaskan dari pembangunan di bidang pada suatu karya intelektual tentang bentuk, ekonomi yang pelaksanaanya dititiberatkan pada konfigurasi garis atau warna, atau garis dan sektor dalam warna yang memberikan kesan estetis. Karya melakukan pembangunan di Indonesia khususnya tersebut diwujudkan dalam pola tiga atau dua di bidang ekonomi, adalah faktor perangkat dimensi serta bisa dipakai untuk menghasilkan hukum yang masih perlu dikembangkan dan suatu barang, komoditi industri atau kerajinan ditegakkan tangan.4 industri. Salah guna satu kendala mengimbangi kebutuhan kemajuan masyarakat.1 Suatu produk Rumusan masalah penelitian ini yakni: industri yang didesain 1. Bagaimana pengaturan desain dalam industri dengan memenuhi aspek-aspek estetika akan kerajinan tangan menimbulkan adanya daya jual yang tinggi (UKM) sehingga dengan demikian terdapat nilai ekonomi 2. Bagaimana usaha kecil menengah perlindungan hukum desain yang terkandung dalam suatu hak desain industri. industri dalam industri kerajinan tangan usaha seorang pendesain dalam hal ini adalah pelaku kecil menengah(UKM) usaha kecil menegah (UKM) memiliki hak 3. Bagaimana peran pendaftaran desain industri ekonomi dalam setiap desain yang dihasilkanya dalam yaitu kerajinan tangan. Hak ekonomi tersebut mengatasi hambatan yang dialami oleh usaha dapat berupa hak untuk menjual, hak untuk kecil menengah (UKM). melisensikan dan segala hak yang industri tangan dalam dapat II. METODE PENELITIAN mendatangkan keuntungan ekonomis bagi usaha kecil menegah (UKM). kerajinan 2 A. Spesifikasi Penelitian Di Indonesia hak desain industri diberikan Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum atas dasar permohonan. Permohonan untuk normatif pendaftaran tersebut ditujukan kepada Direktorat pendekatan Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, diajukan mengacu kepada Undang – Undang Desain secara Indonesia. Industri dan mendeskripsikan secara sistematis, Permohonan pendaftaran hanya dapat diajukan faktual dan akurat terhadap suatu keadaan yang untuk 1 (satu) desain industri atau beberapa menjadi objek penelitian dengan mendasarkan desain industri yang merupakan satu kesatuan penelitian pada ketentuan hukum normatif. tertulis dalam bahasa dan bersifat yuridis deskriptif normatif. dengan Penelitian ini B. Sumber Data Data penelitian yang dipergunakan adalah data 1 Eric Wolfhard, Internasional Trade in Intellectual property:The emerging GATT Regime, University of Toronto Faculty of Law Review,Vol.49,1991, hlm 107. 2Abdulkadir Muhammad I, Hukum Harta Kekayaan ( Bandung: Citra Aditya Bakti, 1994), hlm.115. 2 sekunder yang terdiri dari: Pertama, bahan hukum 3 M. Djumhana dan R. Djubaidillah, Hak Milik Intelektual Sejarah Teori dan Prakteknya di Indonesi (Bandung: Citrra Aditya Bakti , 2004), hlm. 233. 4 Ibid, hlm.16. ROMA, PERLINDUNGAN DESAIN INDUSTRI KERAJINAN TANGAN TERHADAP USAHA KECIL MENENGAH MENURUT UU NO. 31 TAHUN 2000 TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi September 2013 3 primer antara lain Undang-Undang No. 31 Tahun manusia. Desain industri merupakan produk 2000 tentang Desain Industri; Kedua, bahan intelektual manusia, produk peradaban manusia. hukum sekunder adalah bacaan yang relevan Jika desain industri semula diwujudkan dalam dengan materi yang diteliti; Ketiga, bahan hukum bentuk lukisan, karikatur atau gambar/grafik, satu tertier, yaitu dengan menggunakan kamus hukum dimensi yang akan diklaim sebagai hak cipta dan kamus Bahasa Indonesia maka, pada tahapan berikutnya ia disusun dalam bentuk dua atau tiga dimensi dan dapat C. Teknik Pengumpulan Data diwujudkan dalams satu pola yang melahirkan Teknik pengumpulan data yang dipergunakan produk material dapat diterapkan dalam aktivitas penulis untuk mengumpulkan data penelitian ini industri. adalah melalui studi pustaka (library research) dirumuskan sebagai desain industri.5 Dalam wujud itulah kemudian ia yang berupa pengambilan data yang berasal dari Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Desain bahan literatur atau tulisan ilmiah berkaitan Industri disusun pengertian desain industri yakni dengan Desain Industri dan UKM. suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis warna, atau garis dan warna, atau D. Analisis Data Jenis analisis garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang dipergunakan dalam yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi penelitian ini adalah analisis normatif kualitatif yang memberikan kesan estetis dan dapat yang menjelaskan pembahasan yang dilakukan diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan seperti suatu produk, barang, komoditas industri, atau perundang-undangan. diperoleh dianalisis dari dengan menggambarkan penelusuran deskriptif secara Data yang kepustakaan, kualitatif menyeluruh kerajinan tangan.6 yakni pokok Tidak dihasilkan semua oleh desain pendesain industri dapat yang dilindungi permasalahan dan menganalisis data tersebut sebagai hak atas desain industri. Hanya desain menurut kualitas dan kebenarannya kemudian industri dihubungkan dengan teori yang diperoleh dari pendesain. penelitian Industri kepustakaan sehingga diperoleh jawaban atas permasalahan yang diajukan. yang Menurut bahwa yang diberikan kepada Undang-Undang perlindungan desain Desain industri dalam industri kerajinan tangan produksi UKM muncul III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN baru, seiring dengan pendaftaran desain industri yang dibuat oleh pelaku UKM, dengan adanya pendaftaran desain industri maka setiap A. Pengaturan Desain Industri Menurut Uu No 31 produk UKM telah mendapatkan perlindungan Tahun 2000 Perlindungan atas desain industri didasarkan 5 pada konsep pemikiran bahwa lahirnya desain industri tidak terlepas dari kemampuan kreatifitas cipta, rasa dan karsa yang dimimliki oleh OK. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Jakarta :Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 468. 6 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri. dari setiap perbuatan peniruan yang dilakukan desain industri tidak menghilangkan hak terhadap produk tersebut.7 pendesain untuk tetap dicantumkan nama dan Pada Pasal 12 Undang-Undang Desain identitasnya, baik dalam Sertifikat Desain Industri, Industri dikatakan bahwa pihak yang untuk Berita Resmi Desain Industri maupun dalam pertama kali mengajukan permohonan dianggap Daftar Umum Desain Industri. sebagai pemegang hak desain industri, kecuali terbukti sebaliknya. Dimana pendaftran atas B. Perlindungan Hukum Dalam Industri Kerajinan kerajinan tangan yang merupakan produk dari Tangan Produksi Usaha Kecil Menengah (UKM) UKM merupakan syarat mutlak yang harus Kerajinan diperhatikan oleh pelaku UKM. tangan adalah hal yang hak berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan khusus yang diberikan oleh Negara kepada yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan pendesain atau pemegang hak desain industri melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan). atas hasil kreasinya untuk selama waktu tertentu Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari untuk melaksanakan sendiri kreasi tersebut atau berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan memberikan persetujuannya kepada pihak lain hiasan atau benda seni maupun barang pakai. untuk melaksanakannya. Hak tersebut didapat Produk kerajinan tangan pelaku UKM ditampilkan setelah dalam pameran, antara lain pameran yang cukup Hak desain melalui industri proses merupakan pendaftaran desain kredible adalah INACRAFT yang diadakan setiap industri. 8 Pemegang hak desain industri berhak memberikan lisensi berdasarkan kepada perjanjian pihak lisensi lain untuk tahunnya untuk mengenalkan produk-produk Indonesia. Pameran INACRAFT inilah ajang yang tepat untuk mendapatkan produk kerajinan melaksanakan semua perbuatan yang melekat tangan dari seluruh pelosok negeri Indonesia, pada hak tersebut, kecuali jika diperjajian lain. karena di pameran ini banyak disuguhkan produk Dengan tidak mengurangi hak pemegang lisensi, kerajinan tangan yang menarik dan unik.9 industri tetap dapat Setiap produk industri sesederhana apa melaksanakn sendiri atau memberikan lisensi pun selalu diproduksi melalui suatu proses kepada perencanaan pemegang hak pihak desain ketiga untuk melaksanakan termasuk pembuatan desainya. perbuatan yang melekat pada hak tersebut, Undang-Undang Desain Industri disusun dengan kecuali jika diperjanjikan lain.Walaupun hak atas maksud untuk salah satunya, memberdayakan desain industri telah dialihkan atau beralih kepada UKM. Secara umum struktur dan materi dari pihak lain, hak moralnya tetap melekat pada Undang-Undang ini memuat tentang ketentuan pendesainnya. Pasal 32 Undang-Undang Desain umum, asas, prinsip dan tujuan pemberdayaan, Industri kriteria, penumbuhan iklim usaha, pengembangan menyatakan bahwa pengalihan hak usaha, pembiayaan dan penjaminan, kemitraan, 7 Republik Indonesia, Undang-Undang Desain Industri Nomor 30 Tahun 2000, Pasal 6. 8 Insan Budi Maulana, A-B-C Desain Industri Teori dan Praktek di Indonesia (Bandung:PT.Citra Aditya Bakti,2000), hlm. 26. 4 9 Lidya Fitrian, “INACRAFT”, http://emak2blogger.web.id/2012/04/19/inacraftpameran-kerajinan-tahunan-terbesar-indonesia/ diakses pada tanggal 17 juli 2013. ROMA, PERLINDUNGAN DESAIN INDUSTRI KERAJINAN TANGAN TERHADAP USAHA KECIL MENENGAH MENURUT UU NO. 31 TAHUN 2000 TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi September 2013 dan koordinasi administratif pemberdayaan, dan ketentuan ketentuan-ketentuan sanksi penerima lisensi dapat menggugat siapa pun Dari yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan Desain perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9. pidana. Undang-Undang 5 Industri tersebut, dapat disimak gambaran yang Jadi jelas bahwa terdapat hubungan-hubungan yang terutama erat antara UKM dengan sistem perlindungan memberikan hak eksklusif berupa hak desain desain pemerintah industri yang didapat oleh pelaku UKM dan meningkatkan pengembangan desain industri di apabila ditemukan penyimpangan para pelaku industri dalam upaya 10 Indonesia. perlindungan Dalam perlindungan akan Dampak Perlindungan hukum preventif dalam produk tersebut pendaftaran mendapatkan yang perlakuan tegas berupa ketentuan pidana. kaitanya dengan desain industri: 1. terdapat penyimpangan Adanya 2 macam perlindungan hukum dalam terhadap pendaftaran desain industri tebagi dalam 3 kelompok antara lain : hukum preventif 1. Pelaku UKM dalam kaitanya dengan desain industri adalah Sebaiknya setiap pelaku UKM dengan melakukan proses pendaftaran untuk pentingnya desain industri terhadap mendapatkan perlindungan hukum. Perlindungan kerajinan tangan itu sendiri sehingga memperoleh hukum yang didapat adalah hak desain industri nilai ekonomi yang jauh lebih tinggi. Desain yang diterima oleh pelaku UKM. Syarat untuk industri menentukan nilai sebuah produk, oleh mendapatkan hak desain industri adalah dengan karena itu dengan kesadaran pelaku UKM melakukan pendaftaran terhadap pendaftaran desain industri terhadap Pendaftaran merupakan desain kerajinan tangan yang dihasilkan akan mendapat pelaku UKM untuk melindungi produknya karena banyak keuntungan salah satunya adalah hak hak desain industri melekat pada pendaftaran ekonomi yang didapat oleh pelaku UKM. desain 2. perlindungan Pelaku dari UKM desain mutlak produk bagi industri. syarat industri. menyadari mendapatkan industri Industri berupa Desain industri terhadap kerajinan tangan perlindungan dari penyimpangan yang dilakukan yang dihasilkan UKM berperan menentukan nilai terhadap kerajinan tangan produksi UKM. dari produk UKM yang dipasarkan itu sendiri. 2. Sedemikian Perlindungan hukum represif Perlindungan hukum represif dalam produk, pentingnya sehingga nilai tidak sebuah jarang desain konsumen kaitanya dengan desain industri adalah dengan melupakan kualitas, merek dan harga produk penyelesaian sengketa dalam desain industri yang apabila timbul sengketa, Kemudian diatur juga perlindungan mengenai ketentuan pidana, pembatalan desain keuntungan bagi produk UKM, dimana produk industri, dan pengalihan. Dalam Pasal 46 diatur yang dibahas adalah kerajinan tangan. Dengan bahwa pemegang hak desain industri atau adanya 10 Ansori Sinungan, Perlindungan Desain Industri Tantangan dan Hambatan dalam praktiknya di Indonesia (Bandung:PT.Alumni,2011), hlm. 275. dipasarkan. desain perlindungan Dampak industri hukum dari akan desain suatu memberi industri makan akan tercipta industri yang kreatif dan berdaya saing tinggi dalam menghadapi dunia 2. Produk dengan desain yang terdaftar yang perdagangan. 3. sukses akan meningkatkan nilai perusahaan. Pemerintah 3. Desain yang sudah dilindungi juga dapat Indonesia sebagai negara berkembang perlu dilisensikan (dijual) kepada pihak lain melalui memajukan sektor industri dengan meningkatkan pelisensian kepada pihak lain yang dapat kemampuan daya saing. Salah satu daya saing menjangkau pasar yang semula tidak dapat tersebut adalah dengan memenfaatkan peranan dijangkau atau tidak dapat dimasuki. desain industri Keanekaragaman dengan upaya yang merupakan budaya untuk yang ikut HKI. dipadukan serta dalam globalisasi.11 Pemerintah Berdasarkan pada ketentuan Pasal 9 Undang-Undang Desain Industri ditegaskan bahwa hak eksklusif yang dimiliki oleh pemegang hak desain industri mencakup pada, pertama, hak kurang menyadari perlindungan desain industri bahwa untuk melaksanakan hak desain industri yang membawa nilai dimilikinya; dan kedua, hak untuk melarang orang ekonomi yang tinggi apabila sudah masuk dalam lain yang tanpa dunia perdagangan. Dampak perlindungan desain memakai, industri bagi pemerintah adalah menciptakan iklim dan/atau mengedarkan barang yang diberi hak bisnis yang baik dalam dunia industri dan desain memacu pelaku UKM agar semakin kreatif. sangat diwajibkan atas seorang pendesain. menjual, industri. persetujuannya mengimpor, Pendaftaran membuat, mengekspor, desain industri Pendaftaran desain industri merupakan hal C. Peran Pendaftaran Desain Industri Dalam yang penting dalam mendapat perlindungan. Industri Kerajinan Tangan Produksi Usaha Pelaku UKM membutuhkan pendaftaran untuk Kecil Menengah (UKM) melindungi produk kerajinan tangan yang Desain industri memberi nilai tambah pada dihasilkan UKM dari segala penyimpangan. UKM suatu produk. Desain industri akan membuat sebagai mayoritas pelaku ekonomi di Indonesia, suatu produk menjadi lebih menarik dan memikat sebenarnya merupakan kelompok yang sangat bagi konsumen dan hal itu merupakan nilai jual potensial yang unik. Pendaftaran desain industri di Ditjen perlindungan HKI khususnya HKI bidang oleh UKM membuat UKM tersebut untuk desain memanfaatkan industri. sistem perlindungan di Namun Dalam mempunyai hak eksklusif yang dapat mencegah pendaftaran desain industri banyak hambatan- pihak lain untuk memalsu dan menirunya. hambatan yang dialami oleh banyak pihak. Di samping itu, pendaftaran desain industri Hambatan yang dialami para pihak antara lain : dapat meningkatkan dan menambah pemasukan 1. melalui cara-cara sebagai berikut: Dalam faktanya di lapangan menunjukkan bahwa 1. Posisi jual pemilik desain menjadi lebih kuat karena dapat mencegah pesaing memproduksi barang dengan desain serupa. 11 Ismail Saleh, Masalah Perlindungan Milik Intelektual Hukum dan Ekonomi (Jakarta :Gramedia Pustaka Utama, 1990), hlm.4. 6 Pelaku UKM pelaku UKM di Indonesia belum memanfaatkan sepenuhnya perlindungan HKI dalam UndangUndang Desain Industri.12 Pelaku UKM belum tersentuh 12 secara utuh akan informasi dan Ansori Sinunga,Op.,Cit.,hlm.453. ROMA, PERLINDUNGAN DESAIN INDUSTRI KERAJINAN TANGAN TERHADAP USAHA KECIL MENENGAH MENURUT UU NO. 31 TAHUN 2000 TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi September 2013 7 sosialisasi tentang perlindungan HKI. Pelaku UKM Apabila dicermati secara lebih rinci muatan materi masih menganggap bahwa pendaftaran desain yang ada pada Undang-Undang Desain Industri industri bukanlah merupakan pemberian hak, ini akan tetapi dianggap sebagai suatu tambahan kelemahan. Oleh karena itu, dapat dipastikan beban yang dianggap memberatkan, memakan kelemahan yang muncul dalam muatan materi waktu lama dan biaya yang mahal. akan 2. Industri perlindungan hukum terhadap desain industri dan Lemahnya jaringan usaha dan tampaknya merupakan usaha terhadap sejumlah optimalisasi Ada beberapa alasan yang dapat keluarga, dijadikanya dasar sehingga kelemahan dalam mempunyai jaringan usaha yang sangat terbatas muatan materi Undang-Undang Desain Industri itu dan kemampuan penetrasi pasar yang rendah, muncul. pertama barangkali dalam penyususan ditambah lagi produk yang dihasilkan jumlahnya Undang-Undang sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang banyak sekali kepentingan yang berkembang, kurang kompetitif. Selain itu, UKM juga menemui sehingga dalam situasi dan kondisi demikian kesulitan dalam hal akses terhadap informasi.13 perumusan 3. Pemerintah menjadi Peningkatan unit berpengaruh menyimpan adanya hambatan dalam proses pendaftaran. kemampuan penetrasi pasar UKM yang pada umumnya masih sosialisasi secara Desain Industri Undang-Undang syarat dengan itu Desain sendiri Industri kepentingan yang berkembang. Kedua, boleh jadi ketika perumusan menyeluruh kepada setiap pelaku UKM karena muatan materi dari Undang-Undang dengan semakin banyaknya informasi tentang Industri kekurangcermatan pentingnya perlindungan HKI,sehingga semakin pembentuk undang-undang. mudah untuk melakukan peubahan pola pikir terjadi Dalam praktek, proses Desain dari para penyelesaian pelaku UKM, dimana mereka akan lebih sadar pendaftaran desain industri membutuhkan waktu akan industri cukup lama yaitu antara 1 sampai dengan 1,5 terhadap hasil produk yang dihasilkan sehingga tahun, sementara itu trend pasar hanya dalam memberikan mafaat ekonomi yang lebih besar hitungan bulan (6 – 12 bulan). Kondisi tersebut kepada mereka. Dengan adanya sosialisasi yang menyebabkan fungsi perlindungan menyeluruh dari pemerintah dan instansi yang desain industri menjadi tidak efektif karena pada terkait perlunya terhadap perlindungan saat semakin lama, pembajakan, sementara itu setelah sertifikat semakin timbul kesadaran kelompok UKM untuk keluar, desain tersebut sudah tidak up to date lagi memanfaatkan pendaftaran guna mendapatkan sehingga sudah tidak mempunyai nilai ekonomis perlindungan hukum. untuk 4.Undang-Undang Desain Industri menyebabkan bahwa proses didaftarkan diproduksi. Hal para sudah atas akan indikasi UKM hak maka memberikan pelaku desain seperti desainer inilah malas rentan yang untuk mendaftarkan desainnya. 13 Perlindungan Hukum terhadap Desain Industri,http://tataxcupu88.wordpress.com/2010/05/12/ perlindungan-hukum-terhadap-desain-industri-masihkurang/,diakses tanggal 23 Mei 2013. Salah satu penghambat dalam implementasi Undang-Undang Desain Industri adalah menyangkut budaya hukum masyarakat komunal dengan cara pendaftaran desain industri di Indonesia. UKM merasa tidak keberatan kalau karena hak tersebut melekat secara langsung karyanya ditiru oleh pihak lain. Dengan ini UKM terhadap pendaftaran. mencerminkan masih kentalnya kekerabatan diantara pelaku para UKM yang telah 2. Perlindungan hukum desain industri dalam industri kerajinan tangan produksi UKM mengesampingkan faktor nilai ekonomi untuk selama ini masih belum dirasakan oleh pelaku menjaga hubungan baik antara sesama warga UKM. Para pelaku UKM kurang mengetahui 14 pengusaha. informasi tentang desain industri karena Pembangunan budaya hukum bagi pelaku UKM kurangnya harus didorong dengan tindakan pemerintah yang terhadap pelaku UKM sehingga sampai saat memberikan informasi yang menyeluruh terhadap ini mereka belum menaruh kepercayaan dan pelaku UKM. karena pelaku UKM berperan menyadari penting dalam perekonomian Indonesia, sehingga produk pemerintah diharapkan membantu pembangunan perlindungan hukum yang terdapat dalam budaya hukum untuk melindungi kerajinan tangan desain industri tetap dapat dinikmati jika yang merupakan produksi UKM. pelaku UKM mendaftarkan produknya dalam IV. PENUTUP desain industri dan perlindungan hukum A. Kesimpulan dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Desain industri merupakan pentingnya mereka. tersebut Berdasarkan dari uraian tersebut maka sosialisasi dapat perlindungan yang menyeluruh pendaftaran Meskipun diberikan hukum bagi demikian baik preventif berupa berupa pendaftaran desain industri karena setiap salah satu pendaftaran desain industri akan mendapat bangunan dari HKI dan produk kerajinan perlindungan tangan yang dihasilkan UKM termasuk produk pemerintah, yang Pengaturan seperti penyelesaian sengketa dalam desain desain industri terhadap kerajinan tangan industri, kemudian diatur juga mengenai sama halnya dengan pengaturan desain ketentuan industri pembatalan pendaftaran. dilindungi pada dalam umumnya HKI. yang tercantum dalam Undang-Undang No 31 Tahun 2000 tentang desain industri, antara lain berupa hak eksklusif dari maupun perlindungan represif pidana, pengalihan, dan 3. Peran penting pendaftaran desain industri dalam industri kerajinan tangan dalam pengaturan tentang pemberian perlindungan mengatasi hambatan yang dialami oleh UKM untuk desain industri yang baru sebagaimana adalah diatur dalam Pasal 2. Dalam Undang-Undang eksklusif berupa hak ekonomi dan hak moral Desain Industri juga diatur jangka waktu sehingga perlindungan akan suatu produk yang telah dapat diatasi. Pendaftaran desain industri didaftarkan adalah selama 10 tahun terhitung adalah syarat mutlak bagi pelaku UKM dalam sejak untuk mendapatkan hak desain industri berupa hak mendapatkan hak desain industri adalah eksklusif yang diberikan oleh negara Republik tanggal penerimaan. Cara sebagai salah satu cara untuk hak diharapkan hambatan tersebut Indonesia kepada pendesain (pengrajin) atas 14 8 Ansori Sinungan,Op.,cit.,hlm. 473-475. ROMA, PERLINDUNGAN DESAIN INDUSTRI KERAJINAN TANGAN TERHADAP USAHA KECIL MENENGAH MENURUT UU NO. 31 TAHUN 2000 TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi September 2013 9 hasil kreasinya untuk selama waktu tertentu kepastian melaksanakan memberikan pemeriksaan substantif adalah wajib dan persetujuannya kepada pihak lain untuk mutlak dilakukan sebelum diberikan sertifikat melaksanakan hak tersebut dan hak eksklusif hak desain industri. sendiri, atau yang didapat dengan mendaftarkan adalah hukum, penerapan sistem 2. Hendaknya ada peningkatan etos kerja dan hak moral dan hak ekonomi yang jelas akan penguatan lembaga memberikan keuntungan kepada para pelaku lembaga yang UKM. produktif dalam kepada terkait agar memberikan lembagadapat lebih pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan prinsip B. Saran good governance. Berdasarkan uraian-uraian pada bab-bab 3. Sebaiknya pembangunan meskipun hukum terdahulu dan kesimpulan-kesimpulan tersebut di dalam atas, dapat dirumuskan saran-saran sebagai perkara yang sulit, harus tetap dilakukan berikut: sehingga kita dapat menjadi menjadi bangsa 1. Perlunya perubahan sistem dalam Undang- yang lebih inovatif dan kreatif Undang Desain Industri yang kurang dapat masyarakat, budaya merupakan agar dapat bersaing dengan bangsa-bangsa lainya. menjamin kepastian hukum. Guna menjamin DAFTAR PUSTAKA Buku Djumhana, M dan R. Djubaidillah. Hak Milik Intelektual (Sejarah Teori dan Prakteknya di Indonesi) Bandung: PT. Citrra Aditya Bakti, 2004. Maulana, Insan Budi. A-B-C Desain Industri Teori dan Praktek di Indonesia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000. Muhammad, Abdulkadir. Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual. Bandung: PT.Citra Aditya, 2001. Riswandi, Budi Agus dan M.Syamsudin. Hak Kekayaan Intelektual Dan Budaya Hukum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2004. Saidin, Ok. Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual. Cetakan Ketiga, Jakarta :Raja Grafindo Persada, 2003. Saleh, Ismail. Masalah Perlindungan Milik Intelektual Hukum dan Ekonomi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1990 Sinungan, Ansor. Perlindungan Desain Industri Tantangan dan Hambatan dalam praktiknya di Indonesia. Bandung: PT.Alumni, 2011. Suwarna. Modul Sejarah Seni Rupa Indonesia. Yogyakarta: Program Semique Dirjen Dikti, FBS, UNY, 2003. Wolfhard, Eric, Internasional Trade in Intellectual property:The emerging GATT Regime, University of Toronto Faculty of Law Review, 1991. Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri Website Akang kasep, “Pembajakan Hambatan Industri Kreatif di Indonesia.” http://batampos.co.id/Opini/opini/Bangkit_dari_Krisis_dengan_industri_kreatif.html/, (diakses tanggal 10 Mei 2013.) Lidya Fitrian, “INACRAFT”, http://emak2blogger.web.id/2012/04/19/inacraftpameran-kerajinan-tahunanterbesar-indonesia/ (diakses pada tanggal 17juli 2013). Perlindungan Hukum terhadap Desain Industri http://tataxcupu88.wordpress.com 2010/05/12/perlindungan-hukum-terhadap-desain-industri-masih-kurang/ ,(diakses tanggal 23 Mei 2013.) 10 ROMA, PERLINDUNGAN DESAIN INDUSTRI KERAJINAN TANGAN TERHADAP USAHA KECIL MENENGAH MENURUT UU NO. 31 TAHUN 2000