BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kurun waktu satu dekade terakhir, perekonomian Indonesia mengalami dua kali periode krisis. Khususnya pada tahun 1997 dan tahun 2008 merupakan dua periode yang akan sangat sulit dilupakan oleh para pelaku ekonomi dunia khususnya Indonesia. Krisis moneter tahun 1997 yang melanda Indonesia pada periode ini merupakan imbas dari krisis yang terjadi di Thailand. Pada 14 Mei dan 15 Mei 1997, mata uang Thailand, Baht, terpukul oleh serangan spekulasi besar. Perdana Menteri Thailand waktu itu, Chavalit Yonchaiyudin, menyatakan tidak akan akan mendevaluasi baht. Ni1ai mata uang baht diambangkan terhadap do1ar. Akibatnya, baht, yang sejak 1985 dipatok pada 25 baht terhadap satu do1ar AS, jatuh tajam dan hilang setengah harganya. Nilai tukar baht menjadi 56 baht per satu dolar AS, pada Januari 1998. Pasar saham Thailand jatuh 75% pada 1997. Finance One, perusahaan keuangan terbesar Thailand, bangkrut. Pada tahun 1997 krisis finansial yang terjadi di di Thailand menyebabkan jatuhnya perekonomian negara-negara di Asia. Indonesia, Thailand, dan Korea Selatan adalah negara-negara yang paling parah terkena dampak k1isis ini. Setelah mengalami pertumbuhan ekonomi dan proses recovery pasca klisis moneter, menjelang pertengahan tahun 2008 perekonomian dunia kembali mengalami badai resesi yang berawal dari krisis finansial yang te1jadi di Amerika Serikat. Berawal dari permasalahan kegagalan pembayaran kredit pemmahan (subprime mortgage default) di Amerika Serikat (AS), krisis kemudian mengge1embung merusak sistem perbankan bukan hanya di AS namun meluas hingga ke Eropa lalu ke Asia. Secm·a beruntun menyebabkan effect domino terhadap solvabilitas dan likuiditas lembagalembaga keuangan di negara negara tersebut, yang antara lain menyebabkan kebangkrutan ratusan bank, perusahaan sekuritas, reksadana, dana pensiun dan asuransi. Krisis kemudian merambat ke belahan Asia terutama negara-negara seperti Jepang, Korea, China, Singapura, Hongkong, Malaysia, Thailand tennasuk Indonesia yang kebetulan sudah lama memiliki surat-surat berharga perusahaat1-perusahaan tersebut. Krisis ini menyebar ke seluruh belahan dunia dan menyebabkan pengaruh negatif terhadap kondisi ekonomi global. Indonesia sebagai salah satu bagian penting di dalam perekonomiatl dunia tentunya tidak Input dari hantaman ktisis ini, baik krisis moneter tahun 1997 maupun krisis ekonomi global tahun 2008. Semua sektor terkena dampak tidak terkecuali dan mengalami dampak negatifberakibat cukup besar dan berlangsung cukup lama. Salah satu indikator untuk melihat kondisi tersebut adalah dengat1 melihat Indeks Harga Sahatn, yang merupakan indikator dalam menunjukkan pergerakan harga saham. Krisis ekonomi baik krisis moneter tahun 1997 dan krisis ekonomi global tahun 2008 temyata berdampak terhadap perekonomian Indonesia yang dilihat dari penurunan cukup drastis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Indeks Sektoral pada periode krisis tersebut. Masih segar di ingatan kita dan para investor tentang kejadian tahun 2008 yaitu pada saat IHSG jatuh secara beruntun sejak tapggal 6 Oktober 2008 sehingga pada tanggal 8 Oktober 2008 jam 11.08, perdagangan dihentikan sementara karena sudah jatuh sejak dibuka sebesar 10,38 %. Hal ini untuk mencegah kekacauan dan lcejatuhan yang lebih besar. Melalui penelitian ini, penulis ingin membandingkan daya tahan dan perbaikan kinerja (recovery) sembilan sektor indushi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam menghadapi krisis ekonomi dengan menggunakan analisis teknikal terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Sektoral pada periode pasca krisis moneter (tahun 1997) dan krisis ekonomi global tahun (tahun 2008). Dari hasil ·penelitian yang dicapai, dapat dilcetahui sektor indushi mana saja yang memiliki daya tahan paling kuat dan paling lemah dalam menghadapi krisis ekonomi dunia serta sektor industri mana saja yang menunjukkan perbaikan kinerja yang paling baik dan paling buruk pasca krisis ekonomi. Hasil penelitian tersebut dapat menjadi indikator para pelaku ekonomi yang di dalarnnya terdapat para pelaku pasar modal dan investor untuk berfikir panjang dalam memilih dan mengambil keputusan sektor mana yang akan dijadikan objek dalam berinventasi. Beberapa waktu yang lalu dunia finansial sempat dibuat panik oleh kasus utang Pemerintah Yunani. Buruknya lcondisi fiskal itu sempat menimbulkan isu bahwa Yunani akan gaga!bayar (default) alas utangnya. Investor dunia pun khawatir karena kasus di Yunani dapat saja merambat Ice negara lain di Eropa dan Asia. Kekhawatiran ini juga karena muncul isu bahwa keadaan tersebut dapat merambat Ice negara berlcembang lainnya, termasuk Indonesia. Hasil penelitian ini dapat diharapkan secara langsung dapat menjadi indikator kepada para investor untuk memilih dan mengambil keputusan sektor mana yang akan dijadikan objek investasi dalam menghadapi krisis ekonomi terdekat yang diprediksi ini (Krisis Yunani). Melalui penelitian ini diharapkan para pelaku ekonomi khususnya pasar modal Indonesia dapat meminimalkan dampak dan pengaruh krisis ekonomi yang tentunya dapat terjadi kapan saja dan ekonomi Indonesia dan bursa saham Indonesia diharapkan dapat lebih memiliki daya tahan yang cukup kuat untuk menghadapi krisis ekonomi. Berdasarkan Jatar belakang penelitian di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah 1. Sektor industri apakah yang memiliki daya tahan yang paling kuat dan paling lemah dalam menghadapi krisis ekonomi dunia? 2. Sektor industri apakah yang menujukkan perbaikan kinerja yang paling baik dan paling buruk dalam menghadapi krisis ekonomi dunia? 3. Periode krisis ekonomi apakah yang mempunyai pengaruh yang lebih signifikan terhadap kinetja sektor industri di Indonesia? Berdasarkan uraian Jatar belakang yang telah dijelaskan, penulis mengambil judul "ANALISIS PERBANDINGAN KEMAMPUAN RECOVERY SEKTOR INDUSTRI PASCA KRISIS MONETER DAN PASCA KRISIS EKONOMI GLOBAL (METODE ANALISIS INDEKS SEKTORAL)" TEKNIKAL TERHADAP PERGERAKAN IHSG DAN 1.2 Ruang Lingkup Penelitian Pembatasan dalam ruang lingkup penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mencapai hasil yang maksimal dan manfaat yang dihasilkan dapat digunakan untuk kepentingan lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis membatasi pada analisis dampak krisis perekonomian dunia terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Sektoral pada periode. krisis moneter regional (1997) dan krisis ekonomi global (2008) dengan menggunakan metode yang telah ditentukan. Penelitian ini dilakukan dengan uji coba untuk mendapatkan hasil tingkat akurasi tentang prediksi yang mendekati akurat tentang sektor industri yang memiliki daya tahan dan perbaikan kineija yang paling baik serta paling bmuk. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan data Bursa Efek Ind011esia (BEI).. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dapat dicapai melalui penelitian ini adalah Untuk mengukur daya tahan sektor industri dalam menghadapi krisis perekonomian (krisis moneter tahun 1997 dan krisis ekonomi global tahun 2008). Untuk mengukur perbaikan kinerja (recovery) sektor industri pasca menghadapi krisis perekonomian (krisis moneter tahun 1997 dan krisis ekonomi global tahun 2008). Analisis perbandingan daya tahan dan recovery sektor industli pasca kedua peliode krisis tersebut. 1.3.2 Manfaat Penclitian Manfaat yang diharapkan dapat dicapai dad penelitian ini adalah I. Bagi penulis Sebagai dasar pertimbangan untuk mengetahui sejauh mana teori atau ilmu pengetahuan yang diperoleh saat kuliah yang akan diaplikasikan pada keadaan sesunggulmya. 2. Bagi investor • Sebagai infmmasi tentang daya tahan sektor industri di Indonesia dalam menghadapi krisis perekonomian yang diperkirakan masih sangat rentan tetjadi di masa depan. • Sebagai infmmasi tentang kualitas perbaikan kinerja (recovery) sektor industli di Indonesia pasca menghadapi klisis perekonomian. • Sebagai masukan kepada investor dalam pengambilan keputusan unh1k melakukan investasi khususnya dalam memilih sektor industli sebagai objek investasi. 3. Bagi pihak lain Sebagai bahan untuk penelitian lebih lanjut dan sebagai bahan pendukung penelitian yang berkaitan tentang analisis daya tahan dan perbaikan kinerja sektor industri dalam menghadapi !crisis perekonomian. 1.4 Metodologi Penelitian Riset yang dilakukan adalah riset untuk menganalisis daya tahan dan kineija recovery sektor industri pada periode krisi pada pergerakan indeks sektor industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Karakteristik riset ini adalah sebagai berikut: 1. Risetnya adalah riset kausal; 2. Dimensi waktunya adalah melibatkan banyak waktu tertentu dan banyak sample; 3. Metode pengumpulan datanya adalah tidak langsung, yaitu bempa data arsip; 4. Unit analisisnya adalah sektor industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.5 Sistematika Pembahasan Dalam melakukan penyusunan dan penulisan skripsi ini penulis mernbuat sistematika penelitian sebagai berikut : BAB 1. Pendahuluan Dalarn bab ini penulis rnenjelaskan latar belakang penelitian yang rnenjadi dasar pernilihan judul dan topik yang menjadi pennasalahan, te1masuk tujuan dan rnanfaat yang diperoleh dari penulisan skripsi ini, ruang lingkup pennasalahan yang akan dibahas dan metodologi penelitian yang akan digunakan untuk mengumpulkan data serta sistematika penulisan skripsi ini. BAB 2. Landasan Teori Dalarn bab ini akan diuraikan teori yang relevan terhadap judul dan topik yang dijadikan skripsi guna rnenunjang penelitian yang dilakukan oleh penulis, seperti pengertian pasar modal, return, jenis indeks dan lain-lain. BAB 3. Objek Penelitian dan Desain Penelitian Bab ini mernberikan penjelasan mengenai sejarah, organisasi di Bursa Efek infonnasi, dan struktur Indonesia. Kemudian akan dijelaskan rnengenai pengurnpulan data yang akan digunakan dalarn skripsi kepustakaan dan penelitian di lapangan. ini, yang rneliputi proses penelitian BAB 4. Pembahasan Bab ini menjelaskan tentang hasil analisis terhadap pergerakan indeks sektor indusui dalam petiode krisis moneter dan krisis ekonomi global. BAB 5. Simpulan dan Saran Bab ini memberikan simpulan atas hasil uraian pembahasan di bah sebelumnya, juga akan menjelaskan saran-saran yang dapat dijadikan petiimbangan oleh investor maupun pembaca. 1.6 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian merupakan gambaran dari setiap tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan kegiatan penelitian. TAITAPl Mengumpulkan data indeks sektoral dan lliSG berupa harga penutupan (close) pada periode krisis moneter 1997 dan krisis ekonomi global 2008 TAHAP2 Dari data indeks dibuat grafik indeks sektor industri TAHAP3 Menganalisa pergerakan indeks dan menentukan titik awal, titik reversal, dan titik recove1y kedua periode krisis TAHAP4 Menganalisa dan membuat perhitungan dengan menggunakan rumus average return, beta risk, standar deviasi I TAITAPS Simpulan dan saran