4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Geologi Regional Nova Scotia Daerah Penelitian Gambar 2.1 Cekungan Scotian di Nova Scotia (Adams, 1986) Cekungan Scotian dengan luas total sekitar 300.000 km2 berada di sepanjang lepas pantai Nova Scotia. Cekungan ini membentang 1.200 km dari Arch Yarmouth berbatasan dengan Newfoundland sebelah utara dan Amerika Serikat di sebelah barat daya serta Uplift Avalon di timur laut (Gambar 2.1). Sebagian besar 5 cekungan terletak di landas kontinen yang sekarang berada di kedalaman kurang dari 200 m dan sebagian lainnya di lereng kontinental dengan kedalaman 200 – 4.000 m. Cekungan Scotian merupakan margin continental pasif yang terbentuk setelah fase rifting dan pemisahan benua Amerika Utara dengan benua Afrika pada Trias Tengah. Tahap rifting ditandai dengan adanya continental fluvial / lacustrine / playa red bed dan endapan evaporit, sementara tahap drift dimulai dengan keberadaan sekuen progradasi klastik. Endapan karbonat terbentuk di bagian barat cekungan selama Jurassic Tengah hingga Jurassic Akhir dan di bagian timur cekungan dibatasi oleh depocentre delta yang besar yang terletak di daerah Sable Island selama Jurassic Akhir dan Cretaceous Awal. Sekuen transgresi masif terus terbentuk sepanjang Cretaceous Akhir dan Tersier sebagai permukaan laut relatif (Wade dan MacLean, 1990). Proses ini diselingi oleh penurunan muka laut dan sekuen low stand regresi yang terendapkan sebagai endapan turbidit. Tahap sedimentasi terus berlanjut sepanjang Trias Akhir, lalu cekungan – cekungan yang terhubung kemudian saling mengisi dan pada akhirnya membentuk cekungan rift intracratonic yang panjang dan sempit dengan umur Jurassic Awal. 2.2 Stratigrafi Cekungan Scotian Urutan stratigrafi Cekungan Scotian menurut Canada Nova Scotia Offshore Petroleum Board adalah sebagai berikut: 6 Gambar 2.2 Stratigrafi Cekungan Scotian (CNSOPB, 2000) 7 2.2.1 Formasi Eurydice Formasi Eurydice terendapkan setelah basement dengan kedalaman sekitar 5.000 m. Formasi ini terbentuk saat Trias Akhir dimana syn- rift basin yang saling berhubungan terisi oleh suplai sedimen. Proses ini dipengaruhi pasang surut air laut. Litologi yang ditemukan berupa batupasir dengan sisipan batulanau serta batuserpih. 2.2.2 Formasi Argo Formasi Argo didominasi oleh batugaram karena iklim yang panas dan kering saat Triassic Akhir hingga Jurassic Awal. Akibatnya, perairan laut berulang kali mengalami evaporasi sehingga terbentuk endapan garam yang luas serta anhidrit sepanjang satu hingga dua kilometer. Formasi Argo berada di sekitar kedalaman 4.000 – 4.500 m. 2.2.3 Formasi Iroquois Formasi Iroquois terbentuk saat Jurassic Awal dengan proses transgresi muka air laut di daerah dangkal dan litologi dolomit yang terendapkan di sekitar tepi daratan. Formasi Iroquois berada di sekitar kedalaman 4.000 m. 2.2.4 Formasi Mohican Formasi Mohican merupakan suksesi fluvial batupasir yang tebal sekitar 200 – 500 m yang kemudian mengisi serta menimbun graben basement saat Jurassic Tengah. Fine muds dari suksesi fluvial batu pasir ditransportasikan ke arah laut 8 yang lebih dalam. Kemudian, secara perlahan mengisi cekungan tempat pengendapan. 2.2.5 Formasi Abenaki Kombinasi dari sea floor spreading, subsidence termal, dan kenaikan muka air laut global menyebabkan Samudera Atlantik menjadi lebih luas dan lebih dalam (±1000 meter) saat Jurassic Tengah. Platform batugamping dan batas suksesi terbentuk di sepanjang zona luar hinge cekungan (Scatarie Member) dan mengalami progradasi ke air yang lebih dalam dimana marlstone dan mud klastik terendapkan. Subsidence yang berlanjut seiring dengan kenaikan muka air laut menghasilkan transgresi ke arah landas kontinen (Misaine Member). Dari Jurassic Tengah hingga Jurassic Akhir, reef, bank, dan platform batugamping terbentuk dan berkembang di sepanjang line hinge cekungan (Baccaro Member). 2.2.6 Formasi MicMac Formasi MicMac merupakan fase pertama dari progradasi delta menuju sub – cekungan pada saat Jurassic Akhir, yang ditandai adanya distribusi endapan channel dan delta batupasir fluvial dengan prodelta dan tepian laut yang mengandung sisipan batuserpih. 2.2.7 Formasi Verrill Canyon Formasi Verrill Canyon terbentuk dari muatan sedimen saat Jurassic Awal hingga Cretaceous Awal di daerah paparan sebelah selatan zona hinge basement dengan litologi batuserpih. Muatan sedimen ini akibat proses tektonik yang menginisiasi 9 proses subsidence dan pembentukan patahan tumbuh mengarah ke laut yang berperan sebagai trap. Selama periode lowstand level, aliran sungai dengan cepat menyuplai endapan yang kaya akan pasir dan bermuara ke batas paparan benua. 2.2.8 Formasi Missisauga Formasi Missisauga terdiri dari delta tebal yang kaya akan pasir, strand plain, carbonate shoals, dan suksesi paparan marine yang dangkal dimana proses sedimentasi didominasi saat Cretaceous Awal. 2.2.9 Formasi Logan Canyon Formasi Logan Canyon merupakan hasil sedimentasi delta sepanjang batas Cekungan Scotian saat Cretaceous Awal. Proses transgresi memegang peranan dalam pembentukan batuserpih (Naskapi Member), platform batupasir, dan beberapa batugamping di zona coastal plain saat Cretaceous Akhir. 2.2.10 Formasi Dawson Canyon Formasi Dawson terbentuk akibat kenaikan muka air laut yang berlanjut dan mengikis relief dataran rendah, sehingga mengurangi suplai sedimen ke cekungan. Saat penurunan muka air laut, lumpur sedimen yang kaya akan batuserpih tertransportasi ke dalam cekungan kembali. 10 2.2.11 Formasi Wyandot Saat periode Cretaceous Akhir pada Cekungan Scotian, terjadi kenaikan muka air laut dan subsidence yang menyebabkan adanya pengendapan batugamping marine serta chalky mudstones sebagai litologi Formasi Wyandot. 2.2.12 Formasi Banquereau Formasi Banquereau terbentuk saat Tertiary di batas cekungan Scotian, dengan relief unconformities akibat perubahan muka air laut. Selama Paleocene, Oligocene, dan Miocene, arus laut dalam mengontrol pembentukan sedimen unconsolidated yang tertransport ke bagian lereng yang lebih dalam serta abyssal plain. Selama periode Quartenary sekitar dua juta tahun lalu, glacial dengan panjang ratusan meter serta batuserpih diendapkan di luar paparan serta di atas lereng dalam. 11 2.3 Sistem Petroleum Cekungan Scotian Skematik Source Rock, Reservoir, dan Migration Gambar 2.3 Petroleum Sistem Cekungan Scotian (CNSOPB, 2000) 2.3.1 Batuan Induk (Source Rock) Shale Formasi Verrill Canyon terbukti menghasilkan beberapa tipe kerogen dengan waktu pembentukan sekitar Jurassic Akhir hingga Cretaceous Awal. Diantaranya kerogen tipe II dan III yang mengandung minyak dan gas. Saat Cretaceous Tengah dan Cretaceous Akhir, batuserpih Formasi Verrill Canyon didominasi sedimen terestrial dan marine yang terkondensasi menjadi gas. 12 2.3.2 Kematangan (Maturity) Pada saat pembentukan hidrokarbon, kematangan source rock tercapai saat Cretaceous Akhir dan Tertiary di bagian tepi lereng cekungan.. 2.3.3 Batuan Reservoar (Reservoir Rock) Potensi batuan reservoar berada di Formasi Abenaki, MicMac, Missisauga, Logan Canyon, dan Wyandot dengan batuan utama batupasir, batugamping, serta dolomit. Selain itu, pada Formasi Mohican terbentuk sebagian kecil kubah garam serta syncline yang mengandung fasies lacustrine yang kaya akan minyak dan diperkirakan sebagai kerogen tipe I dan II, dengan tingkat kematangan dicapai saat Jurassic Akhir. 2.3.4 Batuan Penyekat (Cap Rock) Cap rock berada di Formasi Dawson Canyon yang berupa lumpur sedimen batuserpih dan Formasi Banquereau yang berbentuk sedimen batuserpih unconsolidated. 2.3.5 Migrasi (Migration) Jalur migrasi yang mungkin ditunjukan dengan tanda panah merah pada Gambar 2.3 dengan fasies source rock berupa batuserpih pada Formasi Abenaki. 2.3.6 Jebakan (Trap) Faults dan fractures terbentuk akibat proses tektonik serta pergerakan batugaram pada Formasi Argo sebagai jalan source rock bermigrasi.