STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. ADZIKRA DALAM

advertisement
STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. ADZIKRA DALAM
MEMBANGUN CITRA DAN KEPERCAYAAN CALON
JAMAAH HAJI DAN UMRAH
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
Husni Al-Ghifari
NIM: 1110051000206
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016 M
ABSTAK
Husni Al-Ghifari : 1110051000206
STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. ADZIKRA DALAM MEMBANGUN
CITRA DAN KEPERCAYAAN CALON JAMAAH HAJI DAN UMRAH
PT. ADzikra adalah perusahaan biro travel yang berdiri sejak tahun 2003
dengan lebih fokus pada perjalanan ibadah Haji dan umrah, ibadah haji
merupakan salah satu ibadah yang sangat sakral dan ibadah yang sangat
diidamkan oleh umat muslim khususnya di Indonesia. Namun banyaknya
Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) saat ini, menjadikan mereka saling
bersaing untuk menjaring pelanggan sebanyak mungkin. Terlebih lagi penipuan
terhadap masyarakat dalam perjalanan ibah haji dan umrah yang dilakukan oknum
travel haji dan umrah. Maka sangat penting bagi perusahaan PT. ADzikra dalam
membentuk citra perusahaan yang baik. Citra merupakan hal yang sangat penting
bagi perusahaan, karena citra merupakan kesan secara keseluruhan terhadap
sebuah perusahaan.
Berdasarkan konteks diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui strategi public relations travel PT. ADzikra dalam membangun citra
perusahaan, serta bagaimana public relations dalam perusahaan dalam
membentuk dan menjaga kepercayaan jamaah haji dan umrah.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode
penelitian kualitatif deskriptif adalah metode yang berlandaskan pada kondisi
objyek yang alamiah sesuai dengan kenyataan. dimana peneliti adalah sebagai
instrument kunci, dengan analisa data bersifat deskriptif yaitu menggambarkan
realitas yang dikaji.
Sedangkan teknik penelitian ini, menggunakan teknik pengumpulan data,
wawancara dan dokumentasi. Maka dari keseluruhan data yang terkumpul akan
dijabarkan apa adanya dan akan dicari satu tiik temu untuk kemudian
disimpulkan.
Strategi yang diterapkan sesuai dengan teori strategic planning for public
relations oleh Ronald D.Smith yang dinamai the nine step of strategic public
relations. Dan citra yang dibentuk melalui empat komponen yang dijelaskan Jhon
S. Nimpone yaitu persepsi, kognisi, motivasi dan sikap. Peran Public relations
dalam perusahaan adalah sebagai komunikator, stabilitator, dan fasilitator
perusahaan.
Setelah dilakukan penelitian, strategi perusahaan PT. ADzikra travel haji
dan umrah dalam membangun citra perusahaan dilakukan dengan meningkatkan
pelayanan kepada jamaah, komnikasi yang intensif dengan jamaah.
Citra perusahaan PT. ADzikra travel haji dan umrah sudah cukup baik dan
berhasil sampai saat ini, dengan keberangkatan jamaah lebih dari seribu orang tiap
tahunnya. Perkembangan perusahaan selama 13 tahun lebih yang menjadikan
perusahaan mampu beradaptasi dengan pasar dengan strategi yang tepat dan
matang serta pendekatan yang dilakukan dan peran publik relations dalam
perusahaan.
Kata Kunci : strategi, travel, publik relations, citra, perusahaan, kepercayaan,
jamaah haji, umrah.
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena
berkat rahmat, hidayat serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat dan salam penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa risalah kepada umat manusia melalui ajaran Al-Qur’an dan hadits.
Skripsi yang berjudul “Strategi Public Relations PT. ADzikra dalam
Membangun Citra dan Kepercayaan Calon Jamaah Haji dan Umrah” diharapkan
mampu menyumbang ilmu pengetahuan baik dalam strategi pemasaran, publik
relation maupun komunikasi dalam perusahaan
Dalam proses penyusunannya, penulis mendapatkan banyak bantuan,
bimbingan dan arahan, juga motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah
sepatutnya penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada;
1. Dekan Fakultas dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak
Dr. H. Arief Subhan, MA.
2. Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Bapak. Drs. Masran, M. Ag.
3. Sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Ibu. Fita Faturokhmah,
M. Si.
4. Dosen Pembimbing Penulis, Bapak H. Zakaria, MA. atas bimbingan,
waktu, wawasan serta dorongan motivasi kepada penulis.
5. Bapak serta Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang
telah memberikan curahan ilmu pengetahuan kepada penulis selama masa
perkuliahan.
ii
6. Pimpinan serta staf pengawai perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dan pemimpin serta staf perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi yang telah melayani dan memberikan fasilitas literatur
kepada penulis.
7. Staf serta pegawai Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Kasubag
Tata Usaha yang telah memberikan pelayanan serta fasilitas kepada
penulis
8. Kepada pihak PT. ADzikra Bapak Husein Alwi Syatri selaku HRD
perusahaan, penulis haturkan banyak terimakasih atas bantuan, fasilitas
serta waktu luangnya. Juga kepada narasumber penulis Bapak Ali Farihin
selaku Manager Oprasional PT. ADzikra dan Ibu Retty Grace Imelda
selaku kepala Divisi Marketing PT. ADzikra yang telah meluangkan
waktunya untuk wawancara dan bahan data dalam penulisan karya tulis
ilmiah ini.
9. Orang tua tersayang, ayahanda Asep Suryana dan Ibunda Ayi Sadiyah
yang telah menumpahkan segala curahan kasih sayang dan perjuangannya
dalam memberikan kesempatan pendidikan baik moril, maupun materil
kepada penulis.
10. Kakak adik penulis Wulan Asnuri, Milati Mustaqimah dan Ghina Al-Pani
serta seluruh keluarga besar Himkani yang terus memotivasi dan
dukungan baik moril maupun materil.
11. Teman-teman Kalacitra seperjuangan Ali Wafa, Abdul Jalil, Zam-zam,
Fahri dan Ibnu Muhammad serta banyak lagi yang tidak bisa penulis
iii
cantumkan. Anggota Kalacitra serta pengurus Kalacitra terimakasih atas
dukungan dan motivasi yang kalian berikan kepada penulis.
12. Teman-teman Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Angkatan 2010,
Ahmad Sahroji, Bayu Kelana, Recca, Razes,
13. Teman-teman kostan, Adrian, Rupi, Rais, Alif, dan Dendi Abdul Qudus.
Masih banyak teman teman maupun guru atau dosen yang tidak bisa
penulis cantumkan satu persatu, maka dari itu penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya dan terimakasih banyak kepada semua yang sudah
berpartisipasi dan bantuan yang telah diberikan.
Penulis menyadari karya tulis ini jauh dari bentuk sempurna, namun penulis
berharap karya tulis ini bisa bermanfaat bagi para civitas akademik maupun
masyarakat umum di masa yang akan datang.
Terimakasih!
Jakarta, 07 Maret 2016
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……………………………………………………………………….. .. i
KATA PENGANTAR………………………………………………………........... ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………… 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah………………………………. 10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………..................... 10
D. Metodologi Penelitian………………………………………... 11
E. Tinjauan Pustaka……………………………………………... 16
F. Sistematika Penulisan………………………………………... 17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Strategi …………………………………………... 19
B. Public Relation dan Ruang lingkupnya………………………. 22
1.
Pengertian Public Relation………………………………... 22
2.
Fungsi dan Tujuan Public Relation……………………….. 25
3.
Peran Public Relation……………………………………... 26
4.
Jenis-Jenis Public Relation………………………………... 28
C. Strategi Public Relation (the Nine Steps of Strategic Public
Relations- Ronald D. Smith) ………………………………… 30
D. Citra dan Ruang lingkupnya (Jhon S. Nimpoene)…………… 33
1.
Pengertian Citra…………………………………………… 33
2.
Jenis- Jenis Citra…………………………………………... 34
v
3.
Proses Pembentukan Citra………………………………… 35
4.
Manfaat Membangun Citra Perusahaan……………........... 36
E. Konsep Kepercayaan………………………………………….37
BAB III
1.
Pengertian Kepercayaan…………………………………... 37
2.
Faktor Pembentuk Kepercayaan………………………….. 38
GAMBARAN UMUM PT. ADZIKRA TRAVEL
A. Sejarah berdirinya PT. ADzikra…...…………………………. 39
B. Visi Misi PT. ADzikra…………...…………………………... 41
C. Struktur Organisasi PT. ADzikra…...………………………... 42
D. Pembimbing Haji dan Umrah PT. ADzikra……...…………... 43
E. Produk- Produk PT. ADzikra…...……………………………. 43
F. Domisili Perusahaan PT. ADzikra...…………………………. 49
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Strategi Membangun Citra Perusahaan………………………. 50
B. Strategi Menjaga Kepercayaan Calon Jamaah……………...... 54
C. Peran Public Relations PT. ADzikra………...……………….. 69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………... 75
B. Saran……...…………………………………………………...77
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………... 79
LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Era sekarang ini, dunia perekonomian di Indonesia semakin berkembang
dengan pesat, terlebih lagi dengan adanya internet yang bisa mengakses atau
publikasi secara luas dengan mudah. Persaingan di bidang usahapun semakin ketat
dan meningkat, banyak perusahaan yang terus berusaha untuk mengembangkan
perusahaan masing-masing dengan memperluas pasar dan jaringan distribusinya.
Terlebih lagi bertambah banyaknya pesaing baru dalam dunia usaha, sama
halnya dengan perusahaan di bidang jasa, khusunya di bidang jasa travel haji dan
umrah, berbagai promosi iklan produk jasa Travel Haji dan umroh sangat bersaing
dalam upaya meraih peminat dari masyarakat. Maka perusahaanpun semakin
berlomba-lomba dalam memperbaiki kinerjanya dan mendorong adanya strategistrategi baru baik terhadap produk maupun pemasarannya, sehingga menyediakan
produk dan jasa yang beraneka ragam dengan kualitas yang lebih baik. Tidak sedikit
biro jasa travel haji umrah menawarkan harga yang lebih murah yang dapat menarik
perhatian konsumen agar para calon jamaah haji dan umrah memakai jasa biro travel
tersebut.
Ibadah haji dan umrah merupakan salah satu ibadah yang sakral dan bernilai
tinggi di dalam ajaran agama Islam, karena ibadah tersebut merupakan kewajiban
bagi setiap pemeluk agama Islam yang mampu, baik jasmani dan rohani, juga dari
segi materil maupun fisik dan mental.
1
2
Haji adalah melakukan perjalanan atau kunjungan untuk beribadah di Baitullah
(Ka’bah) pada waktu yang telah ditentukan yaitu diantaranya: wukuf, thawaf, sa’I,
berdo’a dan berserah diri kepada Allah SWT serta ibadah lain sesuai aturan Qur’an
dan Hadist Rasulullah SAW dalam ajaran agama islam.
    
             
            
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim;
Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji
adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup
Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji),
Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta
alam. (QS.Ali’Imraan [03]; ayat ke: 97)
Dalam penyajian dan usaha untuk meraih peminat dari konsumen dan
masyarakat tidak terlepas dari usaha public relations perusahaan atau juga bagian
pemasaran yang mengkomunikasikan dan mempublikasikan kelebihan-kelebihan
produk-produk perusahaan tersebut dengan baik, agar dapat diterima oleh khalayak.
Proses penyajian tersebut tentunya berdasarkan riset dan evaluasi perusahaan,
untuk menunjang perkembangan dan kemajuan perusahaan, riset dan evaluasi kinerja
perusahaan dalam melakukan kegiatannya merupakan hal yang sangat wajib bagi
setiap perusahaan dalam menilai kekurangan kinerja perusahaan sehingga dapat
menjadi lebih baik dan diterima oleh pelanggan, yakni publik atau masyarakat itu
sendiri. Bagian terpenting itu adalah bagaimana kualitas dan pelayanan perusahaan,
terlebih lagi untuk perusahaan jasa seperti biro travel. Selain itu publikasi dan
3
pemasaran, adalah hal pokok bagi perusahaan dalam menginformasikan sesuatu atau
promosi untuk mendapatkan perhatian dan ketertarikan, serta minat dari public atau
masyarakat terhadap produk atau program perusahaan. Untuk menciptakan hal
tersebut perlu dilakukan komunikasi yang baik, sehingga informasi tersebut dapat
diterima masyarakat.
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan maupun informasi dari
komunikator ke komunikan baik melalui media atau secara langsung. Houland Janis,
dan Kelley (1953) menyatakan komunikasi adalah suatu proses melalui mana
seseorang (komunikator) menyampaikan stimuli dengan tujuan mengubah atau
membentuk prilaku orang- orang (khalayak).1 Namun menurut Carl I. Hovland
komunikasi adalah proses di mana seseorang (komunikator) menyampaikan
perangsang-perangsang (biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk
mengubah tingkah laku orang lain (komunikan). Dengan berarti komunikasi
merupakan suatu proses di mana seseorang menyampaikan pesannya. Baik dengan
lambang bahasa maupun dengan isyarat, makna, atau gaya, sehingga keduanya dapat
mengerti apa yang sedang dikomunikasikan. 2 Begitu juga dalam sebuah perusahaan,
ada beberapa pihak atau bagian yang ditugaskan untuk menjadi subyek dari
komunikator tersebut atau dalam perusahaan disebut humas atau biasa dengan istilah
public relations atau bagian pemasaran seperti di perusahaan PT. ADzikra travel
yaitu divisi marketing.
1
Rochajat Harun dan Elvinaro.Andianto. Komunikasi Pembangunan Perubahan Sosial
(Perspektif Dominan Kaji ulang dan Teori Kritis) (Jakarta: PT. Raya Etnafindo Persada. 2011) h.
2
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN dan UIN pers, 2007), h.
20-21.
4
Marketing public relations sangat erat kaitannya dengan dunia usaha,
persaingan dunia usaha menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat
berakibat jumlah penjualan produk dari waktu ke waktu akan mengalami pasang
surut. Gelombang naik turunnya penjualan tersebut dapat kecil dan dapat pula
semakin besar. Kenyataan inilah yang mengundang perusahaan untuk berpikir faktor
apakah yang dapat mempengaruhi perkembangan penjualan produknya.
Dalam pemasaran diperlukan adanya kemampuan pengetahuan produk dan
teknik menjual guna mempermudah dalam menjalankan tugasnya serta meningkatkan
penjualan. Sedangkan daya juang diperlukan agar bersemangat dan mempunyai
kekuatan secara spiritual serta tidak merasa bosan dan bimbang dalam pekerjaannya.
Public relations adalah fungsi manajmen yang menilai sikap publik,
menunjukan kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar
kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh pengertian
dan pengakuan publik.3 Tugas dan fungsi public relations yang paling dasar adalah
melakukan komunikasi timbal balik (komunikasi dua arah) antara perusahaan dengan
pihak publik, dengan tujuan untuk menciptakan rasa saling pengertian dan dukungan
bagi terciptanya suatu tujuan tertentu. Kegiatan yang dilakukan public relations
sangat berpengaruh besar karena berhubungan erat dengan opini public masyarakat
dan perubahan sikap masyarakat. Public relations disini juga berperan untuk
mengatasi segala situasi atau permasalahan di luar perusahaan seperti, jika ada
pemberitaan negatif terhadap perusahaan atau produk perusahaan, maka public
3
Wahidin saputra dan Ruli Nasrullah, public Relations 2.0 Teori dan Praktik Publik Relations
di Dunia Cyber,(Jakarta : Gramata Publishing, 2011),h 3.
5
relations di tuntut untuk berusaha menutup semua issue negatif tersebut dan
membangun pemahaman yang positif dari publik terhadap perusahaan.
Keberadaan public relations dalam sebuah lembaga atau instansi dapat menjadi
jembatan penghubung antara lembaga tersebut dengan publiknya. Pada dasarnya
tujuan public relations adalah untuk menyebarkan informasi, menciptakan,
memelihara, dan membina hubungan baik yang harmonis sehingga mendapatkan citra
positif terhadap perusahaan atau lembaga tersebut. Hal tersebut disebabkan karena
publik relations yang merupakan salah satu front liner atau bagian depan yang
terpenting dalam berkomunikasi dengan masyarakat.
Kegiatan public relations pada hakikatnya merupakan bagian dari teknik
kegiatan berkomunikasi (technique of communication) dengan ciri khas komunikasi
dua arah (two way traffic communication) antara lembaga atau organisasi yang
diwakilinya dengan publiknya atau sebaliknya. Setelah melakukan kegiatan
komunikasi tersebut, pihak public relations menganalisa untuk mengetahui efeknya
atau feedback, apakah berdampak baik terhadap citra, atau sebaliknya menjadi negatif
atau kurang menguntungkan posisi organisasi atau lembaga bersangkutan di mata
masyarakat.4
Sekarang ini public relations sebagai penunjang yang dihadapkan dengan
realita sebenarnya, yang mana tidak terlepas dari apakah fakta tersebut baik, buruk
atau jelas dan tidak jelas. public relations dituntut untuk mampu menjadikan orang
lain atau publik memahami suatu pesan, agar tercipta citra atau reputasi yang positif
4
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, (Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada, 1997), h 19.
6
terhadap lembaga yang diwakilinya. Oleh karena itu public relations membutuhkan
strategi yang jelas, matang, dan terarah dalam usaha pencapaian tujuan.
Strategi merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga
tertentu dengan tujuan jangka panjang agar kegiatan yang telah direncanakan dapat
berjalan baik dan sesuai rencana. Public relations harus dituntut memiliki strategi
yang kreatif dan ide-ide yang banyak, agar bisa menghadapi segala jenis kondisi
perusahaan terutama dalam membangun dan menjaga citra perusahaan.
Citra merupakan hal yang penting dalam sebuah perusahaan. Reputasi dan
prestasi yang baik adalah hal yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan melalui
public relations. Dengan adanya public relations dituntut untuk mampu menjadikan
orang lain memahami pesan yang disampaikan. Citra yang baik akan membuahkan
hasil yang baik juga untuk perkembangan sebuah perusahaan. Membangun dan
menjaga sebuah citra perusahaan memanglah bukan tugas yang mudah, dibutuhkan
strategi khusus untuk membangun dan menjaga citra perusahaan.
Terdapat beberapa jenis citra yang harus dibangun oleh perusahaan dalam
menjaga reputasi demi kemajuan perusahaannya. Dalam hal ini, citra yang akan
dibahas adalah citra perusahaan (corporate image). Citra perusahaan adalah citra dari
suatu organisasi secara keseluruhan, bukan hanya citra atas produk dan pelayanannya
saja. Citra perusahaan ini terbentuk dari berbagai macam hal, antara lain yaitu riwayat
atau sejarah perusahaan yang gemilang, keberhasilan-keberhasilan di bidang
keuangan yang pernah diraih dan lain sebagainya. 5
5
h 62.
M. Linggar Anggoro, Teori & profesi kehumasan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005). Cet, 4
7
Citra dan reputasi yang baik tidak dapat dibeli, melainkan didapat. Perusahaan
tidak dapat tumbuh dengan sendirinya, maka yang tidak boleh dilupakan adalah
dukungan dari para konsumen atau masyarakat. Dukungan dapat berupa niat baik
atau dukungan dari para pegawai, peraturan pemerintah yang kondusif, dan lain-lain.
Tanpa dukungan itu semua, terkadang tidak tampak nyata, suatu badan atau bisnis
akan mampu bertahan.
Untuk mendapatkan citra yang baik, dibutuhkan kepercayaan dari mitra
perusahaan atau pelanggan. Kepercayaan yang kuat membuahkan persepsi yang baik
dan efek citra positif bagi seseorang atau lembaga dan organisasi.
Menurut Luarn dan Lin kepercayaan adalah sejumlah keyakinan spesipik
terhadap integritas (kejujuran pihak yang dipercaya dan kemampuan menepati janji).
Benevolence (perhatian dan motivasi yang bertindak sesuai dengan kepentingan yang
mempercayai mereka). Competency (kemampuan pihak yang dipercaya untuk
melaksanakan kebutuhan yang mempercayai) dan predictability (konsistensi prilaku
pihak yang dipercaya). 6
Dari sekian banyak jenis perusahaan di Indonesia, perusahaan Travel Haji dan
umrah merupakan salah satu biro jasa yang berkembang cukup pesat dan semakin
bertambah banyak, demikan juga dengan kasus penipuan terhadap calon jemaah Haji
dan umrah yang tidak sedikit oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal itu
sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat mengingat berita mengenai penipuan
6
Erna Ferinadewi “Merek dan Psikologi Konsumen” (Surabaya : Universitas Kristen Petra,
2008) h. 147.
8
jamaah haji dan umrah hamper tiap tahun seperti dilansir oleh Tempo “Marak
Penipuan, Empat Asosiasi Haji Bentuk Penanggulangan”.7
Banyaknya kasus dan penipuan yang terjadi oleh oknum yang tidak
bertanggung jawab tersebut mengakibatkan keresahan masyarakat dan persepsi yang
buruk bagi citra perusahaan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) travel resmi
yang lain, Republika online “MLM Haji Ilegal Rusak Citra PIHK Resmi”.8
Perusahaan PT. ADzikra adalah salah satu perusahaan jasa travel haji dan
umrah yang cukup besar dan mapan dalam bergerak di bidang travel haji dan umrah,
serta mampu bertahan dan bersaing dengan perusahaan-perusahaan travel haji dan
umrah yang lain, ADzikra merupakan anggota dari HIMPUH (Himpunan
Penyelenggara Umrah dan Haji) dan KPWM (Komunitas Penyelenggara Wisata
Muslim) juga menjadi salah satu biro perjalanan Haji, Umrah dan wisata Islam yang
tergabung dalam Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).
Indonesia merupakan salah satu Negara yang mayoritas masyarakatnya
memeluk agama Islam, dan Haji merupakan salah satu ibadah yang wajib dan penting
bagi umat muslim, serta merupakan bagian dari rukun Islam seperti yang terkandung
dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Fathul Bari syarah
kitab Bukhari :
7
https://m.tempo.co/read/news/2015/12/22/090730003/marak-penipuan-empat-asosiasi-hajibentuk-penanggulangan. pkl 19:30 04 Februari 2016.
8
http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/umroh-haji/11/04/01/liz2x5-mlm-hajiilegal-rusak-citra-pihk-resmi. pkl 19:35 04 Februari 2016.
9
‫ش َها َد ِة أَنْ الَ ِإلَهَ ِإالا ا‬
‫َاء‬
َ ‫س‬
ْ ‫بُنِ َي ْا ِإل‬
‫س ْو ُل َِّ َأ ِإقَ ِام ال ا‬
ُ ‫َُّ َأ أَنا َُ َّ ام َر‬
ِ ‫صالَ ِة َأ ِإ ْيت‬
ٍ ‫سالَ ُم َعلَى َخ ْم‬
9
‫ان‬
َ ‫ض‬
َ ََ ‫ص ْو ِم َر‬
َ ‫ت َأ‬
ِ ‫ال از َكا ِة َأ َح ِّج ا ْلبَ ْي‬
"Islam ditegakkan di atas lima perkara, per-saksian bahwasanya tiada Ilah yang
sebenarnya selain Allah Subhannahu wa Ta'ala dan bahwasanya Muhammad adalah
Rasul utusan Allah Subhannahu wa Ta'ala , menegakkan shalat, menunaikan zakat,
mengerjakan ibadah haji ke Baitullah dan berpuasa di bulan Ramadhan." (HR. AlBukhari dan Muslim)
Ibadah Haji ini menjadi idaman dan cita-cita bagi setiap muslim, namun tidak
setiap orang mampu menggapai dan mencapai idamannya, karena Allah Subhannahu
wa Ta'ala hanya mewajibkannya bagi mereka yang mampu dan memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan oleh syari'atnya. Sebagaimana telah ditetapkan pula
bahwa ibadah ini diwajibkan hanya sekali seumur hidup.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, perlu adanya penelitian secara
mendalam pada aspek bagaimana strategi pencitraan dan memperoleh kepercayaan
masyarakat terhadap biro travel Haji dan Umrah
di perushaan PT. ADzikra
mengingat maraknya kasus penipuan oleh oknum biro travel terhadap jamaah Haji
dan Umrah, maka dari itu peneliti tertarik untuk menyajikan sebuah skripsi yang
berjudul : STRATEGI PUBLIC
RELATION PT. ADZIKRA
DALAM
MEMBANGUN CITRA DAN KEPERCAYAAN CALON JAMAAH HAJI DAN
UMRAH
9
hal.63.
Imam Ibnu Hajar Al-Asqolani, Fathu Bari,Syarh Kitab Bukhari. (Dar El-hadist:2004 juz 1:
10
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas agar pembahasan lebih rinci pada
satu permasalahan maka penulis membatasi kajian ini pada strategi Public Relations
PT. ADzikra dalam Membangun Citra dan Kepercayaan Calon Jamaah Haji dan
Umrah. Calon Jamaah di sini ialah masyarakat umum atau juga masyarakat yang akan
menunaikan ibadah haji atau umrah yang mengetahui informasi dan pengetahuan
tentang travel PT. ADzikra.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
a. Bagaimana strategi public relations ADzikra PT. dalam membangun citra
perusahaan?
b. Bagaimana strategi public relations ADzikra PT. dalam menjaga kepercayaan
calon jemaah Haji dan Umrah?
c. Bagaimana peran public relations ADzikra PT dalam perusahaan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian bertujuan untuk menegetahui public relations PT. ADzikra
dalam membuat strategi serta langkah langkah yang tepat untuk bisa
membangun citra perusahaan dan kepercayaan masyarakat sebagai calon
jemaah Haji dan Umrah.
2. Tujuan Khusus
11
a.
Untuk mengetahui strategi dalam langkah-langkah yang diterapkan oleh
Public Relations PT. ADzikra dalam membangun citra perusahaan
b. Untuk mengetahui strategi public relations PT. ADzikra dalam menjaga
kepercayaan calon jemaah Haji dan Umrah.
c. Serta mengetahui peran Public Relations PT. ADzikra dalam perusahaan.
Adapun manfaat penelitian adalah :
1. Manfaat Akademis :
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan
wawasan mengenai konsep-konsep yang dikemas tentang strategi dan peran
dalam membangun citra perusahaan dan kepercayaan masyarakat serta sebagai
referensi kepustakaan dibidang ilmu komunikasi.
2. Manfaat Praktis :
Penelitian ini diharapkan menjadi masukan khususnya bagi peneliti dan
umumnya untuk masyarakat luas, khususnya bagi yang menggeluti bidang
public relations di dalam ilmu komunikasi, yang kemudian direalisasikan dalam
bentuk tindakan konkret dari konsep dan wacana yang disajikan serta acuan
bagi PT. ADzikra dalam membangun ctra dan kepercayaan calon jemaah Haji
dan Umrah.
D. Metodelogi Penelitian
1. Pendekatan Kualitatif
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, yakni penelitian yang
dilalui dengan proses observasi, pengumpulan data yang akurat berdasarkan
fakta di lapangan disertai dengan wawancara narasumber. “penelitian kualitatif
12
dilakukan dalam situasi yang wajar (natural setting) dan data yang
dikumpulkan pada umumnya bersifat kualitatif.10 Dalam penelitian ini metode
dimanfaatkan adalah wawancara, observasi, dan pemanfaatan dokumen baik
data atau dokumentasi visual.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Adapun subjek penelitian adalah PT. ADzikra sedangkan objeknya dalah
strategi public relations/humas internal PT. ADzikra dalam membangun citra
dan kepercayaan calon jemaah Haji dan Umrah
3. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor PT. ADzikra Travel di Pusat Niaga
Duta Mas Fatmawati, Jakarta Selatan. Sedangkan waktu penelitian dimulai
pada bulan Mei sampai bulan Desember 2015.
4. Tahap Penelitian
a. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara-cara yang
digunakan periset untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data
dibedakan dengan metodologi dari riset yang digunakan para periset, yakni
riset kualitatif dan kuantitatif. Para periset kualitatif yang penulis pakai pada
riset ini adalah observasi, wawancara, dan juga dokumentasi. Ide penelitian
kualitatif adalah dengan sengaja memilih narasumber dan informasi (atau
10
Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Ciputat, UIN Jakarta Press,
2006) h. 41.
13
dokumen atau bahan-bahan visual lain) yang dapat memberikan jawaban
terbaik pertanyaan penelitian.11
Teknik pengumpulan data tersebut diantaranya ialah :
1) Observasi
Observasi merupakan pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk
mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan penyaksian langsungnya,
dan biasanya peneliti sebagai partisipan atau observer dalam menyaksikan
atau mengamati suatu objek peristiwa yang sedang ditelitinya 12
Dalam praktik penggunaannya, metode observasi dapat dibedakan
menjadi dua jenis sesuai dengan tingkat keterlibatan peneliti dalam atau
terhadap proses penelitian yaitu, observasi dengan ikut terlibat dalam
kegiatan komunitas yang diteliti (participant observation) dan observasi
tidak terlibat (non participant observation). Participant observation dibagi
menjadi dua jenis : pertama, peneliti yang melibatkan diri secara total dalam
setiap proses dan aktifitas masyarakat yang ditelitinya (total participant
observation), yang kedua peneliti ikut mengambil bagian sampai tingkat
tertentu dalam kegiatan-kegiatan penting, namun hanya sebatas melakukan
pengamatan (active participant observation).13
11
John W.Creswell, Desain Penelitian:Pendekatan kualitatif dan kuantitatif, (Jakarta: KIK
Press, 2003) h.143.
12
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta:PT. Raja
Grafindo Persada, 2003) h. 221.
13
Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif , (Yogyakarta:LKIS,2007) h. 114.
14
2) Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara untuk mencari fakta dengan
meminjam indera (mengingat dan merekonstruksi) sebuah peristiwa,
mengutip pendapat dan opini narasumber14 Wawancara yang dilakukan
secara berhadap-hadapan yang sangat banyak memberikan kemungkinan
penggalian informasi lebih dalam dan luas karena sebelumnya dilakukan
perjanjian lebih dulu dengan narasumber, dengan topik pembahasan yang
sudah disiapkan berupa pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya sudah
disusun.
Wawancara ini ditujukan kepada subjek yang akan diwawancarai
adalah pimpinan manager oprasional yakni Bapak Ali Farihin dan public
relations atau bagain marketing, yaitu Ibu Retty Grace Imelda yang
menjalankan tugas dan fungsi public relations di perusahaan biro travel haji
dan umrah PT. ADzikra.
3) Dokumentasi
Yaitu peneliti mengumpulkan bahan dokumentasi segala kegiatan atau
informasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan penulis dan mengumpulkan
data-data melalui telaah. Yang kemudian dijadikan bahan argumentasi,
seperti buku, arsip, internet dan mem print out beberapa dokumen yang
memberikan informasi tambahan sesuai dengan tujuan penelitian. Dokumendokumen dan data tersebut diantaranya ialah; Dokument legalitas biro travel
14
Jalaludin Rachmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2002), h 24.
15
PT. ADzikra, akta pendirian perseroan terbatas PT. ADzikra, tanda daftar
perusahaan perseroan terbatas, brosur perjalanan haji dan umrah PT.
ADzikra, dokumen domisili badan usaha PT. ADzikra, dokumen penetapan
kembali izin biro perjalanan ibadah umrah, keputusan direktur jendral
penyelenggara Haji dan Umrah NOMOR D/88 /2015. Dokumentasi visual
perjalanan umrah PT. ADzikra, dokumen sample iklan PT. ADzikra di
media cetak, data jamaah tahun 2011 sampai 2014, data hasil wawancara
dengan manager oprasional PT. ADzikra Ali Farihin, data hasil wawancara
dengan marketing PT. ADzikra Retty Grace Imelda.
b. Teknik Pengolahan Data
Setelah diperoleh data dengan melakukan observasi dan wawancara,
langkah selanjutnya adalah pengolahan data. Pengolahan data hasil observasi
dilakukan dengan cara mencatat hasil dari apa yang diamati di lapangan,
kemudian menuliskannya kembali. Sesudah itu data-data yang sudah diolah
akan dianalisis oleh penulis. Teknik pengolahan data ini menggunakan teori
model kerja penelitian komunikasi yaitu: 1. Mengidentifikasi maslaah
teoritis penelitian, 2. Merumuskan pernyataan masalah, 3. Mendefinisikan
istilah dalam pernyataan masalah, 3. Memilih dan melaksanakan metodologi
penelitian, 5. Mengamati data empiris, dan 6. Menganalisis hasil temuan dan
pengamatan.15
15
Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, (Yogyakarta: Andi offset,
2004) h. 45.
16
c. Analisis data
Data yang telah masuk kemudian dianalisa peneliti. Dengan
menggunakan teknik analisa deskriptif. Fungsi analisis deskriptif yaitu
memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Gambaran
umum ini bisa menjadi acuan untuk melihat karakteristik data yang kita
peroleh.16 Dan peneliti berusaha menggambarkan objek penelitian apa
adanya sesuai dengan kenyataan. Peneliti berupaya mendeskripsikan
kembali data-data yang teleh terkumpul tentang strategi public relations PT.
ADzikra dan upaya perusahaan dalam membangun citra dan kepercayaan
jamaah haji dan umrah, serta peran public relations PT. ADzikra dalam
perusahaan.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam pembuatan karya ilmiah atau skripsi, sebelumnya penulis melakukan
pengamatan dan tinjauan pustaka terhadap skripsi-skripsi sebelumnya yang memiliki
kemiripan dengan penelitian yang akan dilakukan, dengan tujuan agar terhindar dari
kesamaan-kesamaan penelitian. Skripsi-skripsi yang memiliki kemiripan tersebut
diantaranya ialah :
Skripsi yang berjudul Manajemen Pelayanan Haji dan Umrah PT.Patuna Tour
dan Travel oleh Dzul Kifli dengan NIM : 105053001783 (Jurusan Manajemen
Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Uin Syarif Hidayatullah
2010).
16
Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, h. 25.
17
Skripsi berjudul Analisis Strategi Diferensiasi Citra Dalam Pemasaran Travel
Maktour oleh Shofa Sholihin dengan NIM : 107053002267 (Jurusan Manajemen
Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Uin Syarif Hidayatullah
2011).
Skripsi berjudul Strategi Public Relations Badan Wakaf Indonesia Dalam
Mensosialisasikan Wakaf Tunai oleh Fatmawati Harahap dengan NIM :
109051000106 (Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, Uin Syarif Hidayatullah 2013).
Skripsi berjudul Strategi PR Kebab Turki Baba Rafi dalam Memperoleh
Penghargaan Asia Top 10 Young Entrepreneur oleh Tania dengan NIM :
1110051000028 (Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Uin Syarif Hidayatullah 2014).
Skripsi sebelumnya yang berkaitan dengan biro travel haji umrah meneliti
tentang bagaimana manajemen perusahaan, dan skripsi yang berkaitan dengan public
relations, subjek dan objek penelitiannya lebih kepada komunikasi persuasif, seperti
di badan wakaf tunai dan asuransi syari’ah, kemudian peran public relations pada
bank syari’ah dan di radio, serta banyak lagi penelitian-penelitian yang memang
berbeda dengan penelitian yang peneliti kaji pada skripsi ini.
F. Sistematika Penulisan
Dalam
sistematika
penulisan
skripsi
ini,
maka
peneliti
membagi
pembahasannya ke dalam lima bab yang dibagi menjadi beberapa sub-sub bab.
Sistemtika penulisan tersebut adalah sebagai berikut :
18
BAB I
: PENDAHULUAN
Bab ini meliputi penjelasan tentang latar belakang masalah, batasan dan
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan
pustaka dan sistematika penulisan.
BAB II
: LANDASAN TEORI
Bab ini akan menguraikan kajian teoritis mengenai pengertian strategi, teori
tentang public relations yang menjelaskan definisi public relations, fungsi dan tujuan
public relations, peran public relations, dan strategi public relations. Kemudian
menjelaskan tentang citra, melipti pengertian citra, jenis-jenis citra dan proses
pembentukan citra. Dan teori atau konsep kepercayaan, serta factor yang membentuk
kepercayaan.
BAB III
: GAMBARAN UMUM TENTANG PT. ADZIKRA
Bab ini memaparkan mengenai profil PT. ADzikra, visi dan misi PT. ADzikra
struktur organisasi PT. ADzikra, pembimbimg jamaah PT. ADzikra, serta produkproduk PT. ADzikra.
BAB IV
: TEMUAN DAN ANALISIS DATA
Bab ini berisikan tentang temuan temuan dan analisis public relations PT.
ADzikra mengenai strategi yang dilakukan oleh public relations dalam membangun
citra perusahaan dan peran public relations PT. ADzikra dalam perusahaan.
BAB V
: PENUTUP
Bab ini meliputi tentang kesimpulan dan saran dari penulis.
DAFTAR PUSTAKA
19
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Strategi
Strategi merupakan sebuah perencanaan jangka panjang seseorang atau sebuah
organisasi terhadap sebuah tujuan yang akan dicapai. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia Kontemporer disebutkan bahwa strategi adalah keahlian mengatur atau
merencanakan tentang suatu kegiatan guna meraih suatu target atau sasaran. 1 Kata
strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “strategos” yang berarti “komandan
militer”, pada zaman demokrasi Athena. Pada awalnya strategi digunakan dalam
dunia militer, yaitu untuk memenangkan suatu peperangan. 2
Menurut J. L. Thompson strategi adalah cara untuk mencapai sebuah hasil
akhir.
Hasil
akhir
menyangkut
tujuan
dan
sasaran
organisasi.
Bennett
menggambarkan organisasi sebagai arah yang di pilih organisasi untuk diikuti dalam
mencapai misinya. 3
Strategi sebagai tindakan perubahan atau penyesuaian dalam bentuk produk
dan jasa, misalnya pengurangan biaya ataupun pengelolaan kualitas (incremental)
secara terus menerus dengan cara menaikaan atau meningkatkan produk dan jasa dari
perusahaan dalam hal penjualan, dan pelayanan. Serta dilakukan berdasarkan sudut
1
Team Pustaka Phoenix, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru, (Jakarta : PT. Media
Pustaka Phoenx, 2008), h. 25.
2
Komarudin, Enslikopedi Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Cet.ke-1, h. 539.
3
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 2.
19
20
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan tetap maupun tidak tetap
agar tertarik dengan produk yang ditawarkan di masa yang akan datang.4
Fred R. David dalam bukunya “Strategic Management: Concepts and Cases”
mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi
bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk,
penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture.
Sedangkan manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan
dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan
lintas fungsional yang memungkinkan suatu organisasi untuk mencapai tujuannya.
Sedangkan Menurut Henry Mintzberg: A pattern in a stream of decisions or actions.
kutipan dari buku “Pengantar Manajemen Strategik Kontemporer, Strategik di
Tengah Operasional” / J. Hutabarat dan M. Huseini, dikatakan bahwa: Dalam
bidang manajemen, definisi mengenai strategi cukup beragam dan bervariasi dari
beberapa ahli dan pengarangnya. Gerry Johnson dan Kevan Scholes (dalam buku
“Exploring Corporate Strategy”) misalnya mendefinisikan strategi sebagai arah dan
cakupan jangka panjang organisasi untuk mendapatkan keunggulan melalui
konfigurasi sumber daya alam dan lingkungan yang berubah untuk mencapai
kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pihak yang berkepentingan (stakeholder).5
Menurut pakar ilmu komunikasi Onong Uchjana Effendi, M.A, strategi pada
hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu perencanaan
4
Husein Umar, Strategi Management in Action, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2001),
5
https://strategika.wordpress.com/2007/06/24/pengertian-strategi html. (pkl 17:20. 02 Mei)
h. 31.
2015.
21
tersebut. Strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan peta
arah saja melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik oprasionalnya. 6
Dari beberapa pengertian di atas strategi dapat diambil kesimpulan sebagai
tindakan atau konsep perencanaan panjang yang matang untuk keberhasilan sebuah
tujuan atau hasil akhir yang diinginkan. Strategi merupakan hal sangat penting
terutama dalam sebuah lembaga atau perusahaan dalam menentukan arah tujuan yang
telah ditetapkan, sehingga mendapatkan hasil yang baik dan optimal. Perusahaan
yang mempunyai strategi yang kreatif dan matang dapat mencapai visi, misi dan
tujuan perusahaan yang menjadi acuan perusahaan itu berdiri sehingga menjadi
keunggulan dan memajukan perusahaan.
Dalam sebuah perusahaan, strategi merupakan salah satu faktor terpenting agar
perusahaan dapat berjalan dengan baik. Strategi menggambarkan arah bisnis yang
mengikuti lngkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan
sumber daya suatu organisasi.7
Model proses strategi manajemen pada dasarnya meliputi tiga langkah utama
yang saling berkaitan. Pertama, perumusan strategi (strategy formulation), kedua,
implementasi
strategi
(strategy implementation) dan ketiga,
evaluasi dan
pengendalian strategi (strategy control). Tiga langkah utama tersebut dapat
dinyatakan lebih spesifik dalam langkah-langkah kongkret yang dilakukan
manajemen dalam menyusun strategi manajemen yaitu berikut ini:
6
Onong Uchjana Effendi, lmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1992) h. 32.
7
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2002), edisi 2, h. 3.
22
a. Menetapkan bisnis apa yang akan djalankan perusahaan dan cita-cita atau harapan
yang ingin dicapai pada masa depan.
b. Menerjemahkan vsi dan misi kedalam suatu tujuan strategis yang terukur dan
berbagai target kinerja yang harus dicapai
c. Menyusun strategi yang tepat untuk mencapai tujuan dan target. Dalam
penyusunan strategi diikuti pula penetapan policy atau kebjaksanaan yang akan
menjadi jembatan terhadap implementasi.
d. Melakukan evaluasi terhadap kinerja dan jika perlu melakukan berbagai
penyesuaian terhadap arah, tujuan, strategi dan pelaksanaanya sesuai dengan
situasi terbaru yang dihadapi perusahaan.8
B. Public Relation dan Ruang lingkupnya
1. Pengertian Public Relations
Pada hakekatnya public relations ini merupakan metode komunikasi yang
meliputi berbagai teknik komunikasi. Dimana di dalam kegiatannya terdapat suatu
usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu badan/perusahaan
dengan publiknya. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa, public
relations merupakan suatu fungsi management di sini diciptakan suatu aktifitas untuk
membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi suatu lembaga/
perusahaan di suatu pihak, dengan publik di pihak lain.
W. Emerson Reck, Direktur Public Relation Universitas Colgate menyatakan
public relation adalah lanjutan dari proses pembuatan kebijaksanaan, pelayanan dan
8
h. 4-5.
Bambang Haria, Strategi Manajemen Memenangkan Perang Bisnis, (Malang: Bayumedia),
23
tindakan bagi kepentingan terbaik dari suatu individu atau kelompok agar individu
atau lembaga tersebut memperoleh kepercayaan dan goodwill (kemauan baik) dari
publik.9
Secara harfiah public relations terdiri dari dua kata yakni public dan relations.
Public bisa dikatakan adalah kelompok orang atau masyarakat. Publik dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia berarti orang banyak. Berbeda dengan pengertian massa
secara umum, publik tidak berkumpul dalam suatu tempat tertentu melainkan
tersebar. Publik mempunyai tujuan yang lebih terarah, pandangan terhadap masalah,
dan menentukan sikap serta menentukan pilihan. Dalam komunikasi, pengertian
public tidak jauh berbeda dengan massa. Dalam komunikasi, publik dapat diartikan
sebagai orang-orang yang datang menonton atau mengunjungi. 10 Public dalam public
relations hanyalah merupakan kelompok orang, yang mempunyai hubungan dengan
kepentingan tertentu yang timbul karena adanya masalah tertentu, yaitu issue.11 Issue
di sini ialah beberpa orang atau kelompok yang mempunyai tujuan atau mempunyai
permasalahan dalam cakupan yang sama. Relations diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia adalah : “Hubungan-hubungan” dalam arti menyangkut banyak
hubungan.12
9
Soleh Soemirat, dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung:Remaja
Rosda Karya,2010). H. 12.
10
http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/15/perbedaan-publik-massa-kerumunan-kelompokdan-organisasi-290434.html pkl 19:30 04 Mei 2015.
11
Soekarno Setyodarmodjo, Public Relations; Pengertian, Fungsi, dan Peranannya,
(Surabaya: Penerbit Papyrus Surabaya, 2003), h.2.
12
Neni Yulianita, Dasar-Dasar Public Relations. (Bandung : Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung, 2007) h. 63.
24
Menurut The International public relations Association (IPRA) sebuah
organisasi profesi ditingkat internasional, memberikan definisi Public Relations
sebagai berikut :
“public relations is a management function, of e continuing and planed
character, through which public and private organizations and institutions
seek to win and retain the understanding, sympathy and support of those with
whom they are or may be concerned – by evaluating public opinion abaout
themselves, in order to correlate, as far as possible, their own policies and
procedures, the achieves by planned and widespread information moe
productive cooperation and more efficient fulfillment of their commont
interests.”13
Public relations adalah fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan
dan dijalankan secara kesinambungan, melalui organisasi- organisasi atau lembagalembaga umum dan pribadi dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling
pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang terkait ada sangkut pautnya dan
yang diduga akan ada kaitannya dengan cara memiliki opini publik mereka, dengan
tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan, guna
mencapai kerjasama yang lebih produktif dan untuk memenuhi kepentingan bersama
yang lebih efesien, yang terencana dan tersebar luas).
Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations in Word Marketing mengatakan
bahwa PR adalah suatu sistem komunikasi untuk menciptakan kemauan baik.14
Definisi umum tentang public relations disimpulkan lebih spesifik lagi, yaitu
public relations merupakan seni (arts) dan gabungan dari disiplin ilmu manajemen,
komunikasi, psikologi, sosial dan marketing, untuk membentuk agar perusahaan atau
13
Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas, (Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia, 2004), cet.
ke-2, h. 14.
14
Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto, Dasar- dasar Public Relations. h. 13.
25
lembaga, gagasan atau ide yang ditawarkan, nama dan produknya menjadi disukai
dan dapat dipercaya oleh publiknya. 15
Dalam buku dasar-dasar public relations oleh Wilcox dan Cameron juga
mengatakan bahwa public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi
yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau
lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian,
simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan
cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam
rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan
bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar
luas.16
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa public relations adalah
manajemen komunikasi dua arah dengan publik eksternal dan
internal untuk
mendapatkan pengertian, kepercayaan, dukungan dan kerjasama.
2. Fungsi dan Tujuan Public Relations
Dalam konsepnya, fungsi public relations officer ketika menjalankan tugas dan
oprasionalnya, baik sebagai komunikator, mediator, ataupun organisator, menurut
Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A. dalam bukunya, Hubungan Masyarakat
Suatu Komunikologis (1992) adalah sebagai berikut :
a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
15
Rosady Ruslan, Kampanye Public Relations. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002)
Cet. Ke-3. h. 40.
16
Http://pr-komunikasi.blogspot.com/2012/05/strategi-komunikasi-public-relations.html (pkl
04:00 10 Mei) 2015.
26
b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan
publik eksternal.
c. Menciptkan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari
organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.
d. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan
organisasi.
e. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.
f. Oprasional dan organisasi public relations adalah bagaimana membina
hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah
terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi
maupun dari pihak publiknya.17
3. Peran Publik Relations
Peran seorang public relations sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi atau
perusahaan. Public relations adalah sebagai Jembatan antara perusahaan dengan
publik atau antara manajemen dengan karyawannya agar tercapai Mutual
Understanding (saling pengertian) antara kedua belah pihak. Public relations
bertindak sebagai komunikator ketika manajemen berhubungan dengan para
karyawan.
Adapun peran public relations menurut Dozier & Broom antara lain :
a. Penasehat Ahli (Expert Prescriber)
17
Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Realtions 2.0 Teori dan Pratik Public Relations
di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011). h. 49-50.
27
Seorang praktisi public relations yang berpengalaman dan memiliki
kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah
hubungan dengan publiknya (Communicator Fasilitator ).
b. Fasilitator Komunikasi (Comunication Fasilitator)
Dalam hal ini, praktisi public relations bertindak sebagai komunikator atau
mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa yang
diinginnkan dan diharapkan oleh publiknya.
c. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Proses Fasiltator)
Peranan praktisi public relations dalam pemecahan masalah persoalan public
relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk
membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat (adviser) hingga mengambil
tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah
dihadapi secara rasional dan professional
d. Teknisi Komunikasi (Communication Technician)
Peranan communications technician ini menjadikan praktisi public relations
sebagai journalist in recident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi
atau dikenal dengan of communication in organization.18
Peran publik relations pada intinya adalah sebagai berikut:
a. Sebagai comunicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang di
awali dengan publiknya.
18
https://www.academia.edu/6881418/Pengertian_Tujuan_dan_Fungsi_Public_Relations
Pengertian, Tujuan dan Fungsi Public Relations (pkl 14:15 tgl 20 Mei) 2015.
28
b. Membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling
menguntungkan dengan pihak publiknya.
c. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajmen
organisasi atau perusahaan.
d. Membentuk corporate image, artinya peranan public relations berupaya
menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya. 19
4. Jenis-Jenis Publik Relations
a). Public Relations pemerintahan
Public relations Pemerintahan pada dasarnya bersifat politis. Bagian public
realations di institusi pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan atau
mempromosikan kebijakan-kebijakan peerintahan seperti member informasi
secara teratur tentang kebijakan, rencana-rencana, serta hasil-hasil kerja institusi
dan juga memberikan pengertian kepada masyarakat tentang peraturan dan
perundang-undangan dan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kehidupan
masyarakat.20
b). Public Relations Industri dan Bisnis
Public relations disini merupakan fungsi manajemen yang turut menentukan
suksesnya operasi suatu perusahaan. Public relations indutri tidak dapat
dilepaskan dari prinsip ekonomi, sebab industri dan bisnis memiliki orientasi pada
keuntungan (profit oriented). Beberapa penerapan public relations dalam industri
dan bisnis meliputi hubungan dengan pelanggan, peran public relation terhadap
19
Wahidin Saputra & Ruli Nasrullah, Public Relations 2.0; Teori dan Praktik Public Relations
di Era Cyber. h. 50.
20
Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas. h. 37.
29
marketing, hubungan dengan pemegang saham, karyawan, pers, dan dengan
pemerintahan.21
c). Publik Relations Sosial
1. public relations penegak hukum
Penegak hukum perlu mendengarkan dan tanggap terhadap kepentingan
umum supaya mereka dapat membantu masyarakat dengan baik. Termasuk
dalam hal ini public relations dalam kepolisian.
2. Public relations organisasi keagamaan
Organisasi-organisasi keagamaan sekarang banyak memiliki staf yang
mengurusi publikasi, publisitas, penerangan, pengumpulan dana dan
penyelenggaraan special event.
3. Publik relations profesi
Tujuan utama dari penerapan profesi adalah untuk mendapat pengakuan akan
keprofesionalan dan publikasi tentang apa yang dilakukan bagi kepentingan
masyarakat banyak.
4. Publik relations organisasi sukarela
Organisasi suka rela memerlukan nasihat ahli public realtions dan
menggunakan pendekatan kehumasan.22
C. Strategi Publik Relations (the Nine Steps of Strategic Public Relations- Ronald
D. Smith)
21
22
Ibid. h. 41.
Ibid. h. 41-43.
30
Menurut Ahmad S. Adnan saputra, MA, MS, Presiden Institute Bisnis dan
Manajemen Jayakarta, memberikan batasan pengertian tentang strategi public
relations, yaitu adalah alternatife optimal yang dipilih untuk ditempuh guna
mencapai tujuan public relations dalam kerangka suatu public relations (public
relations plan)23.
Strategi adalah rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatankegiatan utama perusahaan yang akan menentukan keberhasilannya untuk mencapai
tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh tantangan. Suatu strategi terdiri dari
beberapa taktik strategi bersifat umum, mendasar, dan berjangka panjang, dibanding
dengan taktik yang merupakan rencana yang lebih khusus, operasional, dan
berjangka pendek.
Menurut Ronald D. Smith dalam buku (Strategic Planning for Public
Relations) terdapat sembilan langkah yang kemudian terbagi dalam empat tahap
untuk membuat strategic plan yang dinamai the Nine Steps of Strategic Public
Relations.
Tahap
pertama
adalah
formative
research;
langkah
pertama,
menganisnalisa situasi, menjadi langkah awal yang krusial, sangat pentinguntuk
melihat kesempatan dan hambatan yang akan nada pada program yang direncanakan;
langkah kedua, menganalisa kondisi organisasi, yang meliputi tiga aspek dalam
organisasi yaitu lingkungan internal, persepsi public (mengenai reputasi organisasi),
lingkungan eksternal (competitor bahkan pendukung); langkah ketiga, menganalisa
publik utama (target pasar). Tahap kedua strategi, yang meliputi; langkah keempat,
23
Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi).
(Jakarta : PT. Raja Grafindo persada, 2001) Edisi Revisi. Cet, ke-3. h. 52
31
membuat goals dan tujuan; langkah kelima, merumuskan aksi dan respon, membuat
langkah-langkah apa yang harus dilakukan berbagai situasi; langkah ke-enam,
membuat komunikasi yang efektif, pesan apa yang akan disampaikan, siapa yang
akan menyampaikan pada public. Tahap ketiga taktik; langkah ketujuh memilih
taktik
komunikasi,
memilih
saluran
apa
yang
akan
digunakan
dalam
memnyampaikan pesan seperti face to face communication, controlled media (iklan
dan promosi), atau news media; langkah kedelapan penerapan strategic plan,
mengatur budget dan jadwal untuk berkomunikasi. Tahap dan langkah terakhir
adalah mengevaluasi strategic plan.24
Dapat dikatakan juga bahwa strategi public relations adalah suatu kerangka
optimal melalui penggunaan media yang terencana untuk mencapai tujuan public
relations. Terdapat tiga jenis strategi public relations yaitu sebagai berikut:
A. Strategi persuasif
Strategi persuasif memiliki ciri-ciri :
1) Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan pada kebutuhan atau
kepentingan khalayak sebagai sasarannya.
2) Public relations sebagai komunikator dan sekaligus mediator berupa
membentuk sikap dan pendapat yang positif dari masyarakat melalui
rangsangan atau stimulasi.
3) Mendorong publik untuk berperan serta dalam aktifitas perusahaan atau
organisasi agar tercipta perubahan sikap dan penilaian
24
Ronald D. Smith, Strategic planning for public Relations, (New Jersey: Lawrence Erlbaum
Associates, Inc 2004). h. 119.
32
4) Perubahan sikap dan penilaian dari publik dapat terjadi maka pembinaan dan
pengembangan terus menerus dilakukan agar peran tersebut terpelihara dan
berjalan dengan baik.
B. Strategi melalui kontribusi pada tujuan dan misi perusahaan (strategi edukatifinformatif):
1) Menyampaikan fakta dan opini yang ada di dalam maupun di luar perusahaan.
2) Menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan yang
terjadi secara historis melakukan analisa SWOT (Streng, Weaknesses,
Opportunities, Threats).
C. Strategi yang dibentuk oleh dua komponen
1) Komponen sasaran
Yaitu satuan segmen yang akan digarap (stakejolder yang dipersempit menjadi
public sasaran (target publik).
2) Komponen sarana
Yaitu melalui pola dasar „the 3 C‟s option‟ yaitu :
a) Conservation (mengukuhkan).
b) Change (mengubah).
c) Crystalization (mengkristalkan).25
25
Ahmad Kurnia,http://manajemen komunikasi. blogspot.com / search / label / Public % 20 Relations.
Diakses (pkl 21:00 tgl. 29 Mei). 2015.
33
D. Citra dan Ruang lingkupnya ( Jhon S. Nimpoene )
a. Pengertian Citra
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) pengertian citra adalah
"gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi
atau produk".
Citra adalah Image, the impression, the feeling, the conception which with the
public has of company; a consciusly created impression of an object, person or
organization. Citra adalah perasaan gambaran publik terhadap perusahaan, organisasi
atau lembaga; kesan yang disengaja diciptakan dari satu objek, orang atau
organisasi.26
Citra adalah pesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan
pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk mengetahui citra seseorang
atau suatu objek bisa diketahui dari sikapnya terhadap objek. Citra terbentuk
berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang.27
Citra adalah suatu gambaran persepsi seseorang atau publik terhadap lembaga
atau perusahaan, dan bisa juga terhadap seseorang, (seperti tokoh masyarakat
misalnya atau seseorang yang mempunyai pengaruh besar terhadap lingkunganya)
sesuai dengan apa yang dilihat, diketahui, dan sesuai dengan informasi pengetahuan
yang dimiliki publiknya. Citra yang baik akan menimbulkan persepsi yang baik juga
dan citra yang buruk akan menimbulkan persepsi yang buruk pula, citra merupakan
26
Elvirno Ardianto, Handbook of Public Relation, (Bandung: Simbiosa Rekatana Media,2011)
h. 62.
27
Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, h. 114.
34
bagian hal yang sangat penting dalam public relations, terutama bagi seseorang atau
lembaga yang mempunyai tujuan yang menyangkut publiknya atau masyarakat.
Citra mencerminkan pemikiran emosi dan persepsi individu atas apa yang
mereka ketahui. Terkadang, persepsi diyakini sebagai realitas karena persepsi
membentuk citra. Untuk itu, diperlukan peningkatan dan pemasaran citra (image
marketing) yang bukan sekedar tampil elegan dengan iklan atau menyatakan sebagai
yang terbesar atau yang terbaik, melainkan lebih dari itu mengupayakan agar nama
dan reputasi (perusahaan/produk) serta persepsi publik semakin positif. Kumpulan
citra di benak khalayak atau publik membentuk reputasi korporat (corporate image).
Reputasi mencerminkan persepsi publik terkait tindakan-tindakan perusahaan pada
masa mendatang dibandingkan dengan pesaing utamanya. Jadi, reputasi bisa baik
atau buruk, besar atau kecil, kuat atau lemah.28
b. Jenis-Jenis Citra
Frank Jefkins, dalam bukunya public Relations (1994) dan buku lainnya
Essential Of Publik Relations (1998) mengemukakan jenis- jenis citra antara lain :
1. The mirror image (cerminan citra), yaitu bagaimana dugaan (citra) manajemen
terhadap publik eksternal dalam melihat perusahaannya.
2. The current image (citra masih hangat), yaitu citra yang terdapat pada publik
eksternal, yang berdasarkan pengalaman atau menyangkut miskinnya informasi
dan pemahaman public eksternal. Citra ini bisa bertentangan dengan mirror
image.
28
Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif,
(Bandung; Simbiosa Rekatama Media, 2011), cet ke-2 h. 99.
35
3. The wish image (citra yang diinginkan), yaitu manajemen menginginkan
pencapaian prestasi tertentu. Citra ini diaplikasikan untuk sesuatu yang baru
sebelum public eksternal memperoleh informasi secara lengkap.
4. The multiple image (citra yang berlapis), yaitu sejumlah individu, kantor cabang
atau perwakilan perusahaan lainnya dapat membentuk citra tertentu yang belum
tentu sesuai dengan keragaman citra seluruh organisasi atau perusahaan.29
c. Proses Pembentukan Citra
Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang
diterima seseorang. Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan prilaku tertentu,
tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang
lingkungan.30
Proses pembentuka citra dalam struktur kognitif yang sesuai dengan pengertian
sistem komunikasi dijelaskan oleh Jhon S. Nimpoene dalam buku Soleh Sumirat dan
Elvinaro Ardianto, terdapat empat komponen dalam pembentukan citra antara lain;
1. Persepsi, diartikan sebagai hasil pengamatan unsur lingkungan yang dikaitkan
dengan suatu proses pemaknaan dengan kata lain, individu akan memberikan
makna terhadap rangsang berdasarkan pengalamannya mengenai rangsang.
Kemampuan mempersepsi inilah yang dapat melanjutkan proses pembentukan
citra. Persepsi atau pandangan individu akan positif apabila informasi yang
diberikan oleh rangsang dapat memenuhi kognisi individu.
29
30
Soleh Soemirat, dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relation, h. 117.
Soleh Soemirat, dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relation. h. 114.
36
2. Kognisi, yaitu suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus keyakinan
ini akan timbul apabila individu harus diberikan informasi- informasi yang
cukup dapat mempengaruhi perkembangan kognisinya.
3. Motivasi dan sikap yang ada akan menggerakan respon seperti yang diinginkan
oleh pemberi rangsang. Motif adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan- kegiatan tertentu
guna mencapai tujuan.
4. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir, dan merasa dalam
menghadapi obyek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan prilaku tetapi
merupakan kecenderungan untuk berprilaku dengan cara cara tertentu. Sikap
mempunyai daya pendorong atau motivasi, sikap menentukan apakah orang
harus pro atau kontra terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai,
diharapkan dan diinginkan. Sikap mengandung aspek evaluatif, artinya
mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan, sikap ini juga
dapat diperteguh atau diubah.31
d. Manfaat Membangun Citra Perusahaan
Citra perusahaan dipandang sebagai salah satu faktor penting yang dapat
mempengaruhi efektivitas pemasaran. Oleh karena itu sangat layak kalau citra
dipandang sebagai salah satu aset terpenting yang dimiliki oleh perusahaan atau
organisasi.
Ada beberapa alasan yang mendasari pentingnya perusahaan membangun dan
mengelola citra perusahaan yaitu :
31
Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, (Dasar-dasar Public Relations), h. 115-116.
37
a. dapat merangsang penjualan
b. dapat membangun nama baik perusahaan
c. membangun identitas bagi karyawannya
d. mempengaruhi investor dan lembaga-lembaga keuangan
e. memajukan hubungan baik dengan suatu komunitas, dengan pemerintah, dengan
tokoh masyarakat dan dengan para opinion leaders
f. mendapatkan posisi dalam persaingan.32
E. Konsep Kepercayaan
1. Pengertian Kepercayaan
Menurut Luarn dan Lin dalam Erna Ferrinadewi kepercayaan adalah sejumlah
keyakinan spesipik terhadap integritas (kejujuran pihak yang dipercaya dan
kemampuan menepati janji). Benevolence (perhatian dan motivasi yang bertindak
sesuai dengan kepentingan yang mempercayai mereka). Competency (kemampuan
pihak yang dipercaya untuk melaksanakan kebutuhan yang mempercayai) dan
predictability (konsistensi prilaku pihak yang dipercaya). 33
Kepercayaan adalah hasil dari kejujuran dan kepuasan serta penepatan janji
yang diberikan. Dalam bisnis kepercayaan adalah hal terpenting bagi konsumen atau
mitra kerja perusahaan dalam membina sebuah hubungan.
32
http://arziqimahlil-blog.blogspot.com/2014/05/citra-dalam-public-relations.html pkl 14:22
05 Juni 2015.
33
Ferinadewi Erna “Merek dan Psikologi Konsumen” Surabaya : (Universitas Kristen Petra,
2008). h. 147.
38
Morgan dan Hunt menyebutkan kepercayaan dan komitmen adalah perantara
kunci dalam membangun hubungan jangka panjang bagi pelanggan yang memiliki
orientasi hubungan yang tinggi terhadap organisasi.34
Dalam konsep relationship marketing, kepercayaan merupakan salah satu
dimensi dari relationship marketing untuk menentukan sejauhmana yang dirasakan
suatu pihak mengenai integritas dan janji yang ditawarkan pihak lain. Kepercayaan
terhadap merek terbentuk dari pengalaman masa lalu dan interaksi sebelumnya.
Suatu pengalaman konsumsi dapat didefinisikan sebagai kesadaran dan perasaan
yang dialami konsumen selama pemakaian produk atau jasa35
2. Faktor pembentuk Kepercayaan
Dalam mengukur kepercayaan terhadap merek diperlukan penentuan atribut dan
keuntungan dari sebuah merek.
Pembahasan tentang kepercayaan terhadap merek akan lebih lengkap dengan
menjelaskan tiga komponen sikap :
a. Kepercayaan sebagai komponen kognitif : kepercayaan konsumen tentang
merek adalah karakteristik yang diberikan konumen pada sebuah merek.
Seorang pemasar harus mengembangkan atribut dan keuntungan dari produk
untuk membentuk keperayaan terhadap merek ini.
b. Komponen afektif : evaluasi terhadap merek. Sikap konsumen kedua adalah
evaluasi terhadap merek. Komponen ini merepresentasikan evaluasi
34
http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-kepercayaan.trustteori
konsep menurut.html (pkl 21:59 05 April). 2016.
35
Fandy Tjicptono, Perspektif Manajemen Pemasaran Kontemporer. (Yogyakarta : Andi
Offset, 2000). h.. 74.
39
konsumen secara keseluruhan terhadap sebuah merek. Kepercayaan
konsumen terhadap sebuah merek bersifat multi dimensional karena hal itu
diterima dibenak konsumen.
c. Komponen konatif : niat melakukan pembelian, komponen ketiga dari sikap
adalah dimensi konatif yaitu kecenderungan konsumen untuk berprilaku
terhadap objek, dalam hal ini diukur dengan niat untuk melakukan
pembelian.36
Pendekatan yang juga perlu dilakukan untuk membentuk kepercayaan dan
hubungan adalah dengan mendengarkan, yang merupakan kunci membangun
kepercayaan karena tiga faktor penting :
1. Pelanggan lebih cenderung mempercayai seseorang yang menunjukkan rasa
hormat dan apa yang dikatakannya.
2. Pelanggan cenderung lebih mempercayai perusahaan bila perusahaan
mendengarkan dan membantu masalah-masalahnya.
3. Semakin banyak pelanggan memberitahu maksudnya, semakin besar rasa
kepercayaannya.37
36
Kottler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 12. Jilid 2. (Jakarta : PT. Index
Gramedia Group, 2008). h. 102.
37
http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-kepercayaan-trust-m
kkl nmenurut.html.(pkl 22.30 Februari). 2016.
BAB III
GAMBARAN UMUM TRAVEL HAJI UMRAH PT. ADZIKRA
A. Sejarah berdirinya PT. ADzikra
Indonesia merupakan Negara dengan populasi masyarakat yang begitu banyak
dan mayoritas penduduknya beragama Islam, di mana setiap tahunnya ratusan ribu
umat islam Indonesia memenuhi panggilan untuk melaksanakan ibadah Haji dengan
tulus dan ikhlas bahkan setiap bulannya ribuan penduduk tak jarang melaksanakan
ibadah umrah. Banyak pula perusahaan yang menyediakan dan memberikan layanan
perjalanan untuk kebutuhan keberangkatan Haji dan Umrah, salah satunya adalah
perusahaan PT. ADzikra. Biro travel PT. ADzikra merupakan salah satu biro travel
berizin yang memberikan pelayanan terbaik demi kelancaran, keamanan, dan
keabsahan ibadah haji dan umrah, sehingga apa yang menjadi cita- cita dan harapan
para calon jemaah haji dan umrah dapat terwujud.
PT. ADzikra adalah sebuah lembaga biro perjalanan Haji Umrah dan wisata
islami yang didirikan pada tanggal 26 Februari 2003 berdasarkan Akta Notaris
Hajjah Huriah Sadeli No.6 dan izin penyelenggaraan umrah No D/38/2012 dan haji
No. D/326/2014.1
Pada awalnya ADzikra adalah divisi Haji dan Umrah pada tahun 2002 dari
PT. Andiarta Dewata Wisata yang berdiri pada tahun 1997 kemudian menjadi PT
pada tahun 2003, nama ADzikra sendiri bermula dari pimpinan komisaris PT. Andi
1
http://www.adzikra.com/sekilas-adzikra/ pkl 10:30 28 April 2015.
39
40
Arta yakni Andiarta dan istrinya. Perkembangan PT. ADzikra bisa dibilang cukup
pesat, dan terus meningkat, serta semakin dikenal oleh banyak masyarakat.
Kepopuleralitasanya di kuatkan oleh faktor adanya Ust. Arifin Ilham yang menjadi
pembimbing Haji dan umrah, dan menjadi ikon di dalam perusahaan PT. ADzikra
beliau sendiri mempunyai Majelis dan mengajar disana yakni di pondok majelis
Adzikra yang bertempat di Sentul Bogor, sehingga mempunyai kesamaan yang erat
dan menjadi nilai jual bagi travel PT. ADzikra. Bahkan banyak masyarakat
menganggap bahwa biro travel PT. ADzikra adalah perusahaan yang dimiliki oleh
Ust. Arifin Ilham, meskipun keterlibatan beliau di perusahan biro travel Adzikra PT
hanya sebatas sebagai pembimbing ibadah Haji dan umrah.
“Kata ADzikra sendiri dengan huruf A yang besar dan D yang besar
menandakan A yaitu Andiarta dan Dewata, karena memang travel haji PT. ADzikra
berawal dari divisi haji di travel Andiarta dan masih satu cakupan grup perusahaan.”2
Dalam
12
tahun
melayani
masyarakat,
PT.
ADzikra
konsisten
memberangkatkan rata-rata 5 kali rombongan setiap bulan, baik untuk umrah reguler,
umrah dengan jadwal dan permintaan khusus, umrah Jumatain (dua Jumat),
perjalanan khusus jejak Islam (wisata ke negara-negara bersejarah Islam seperti
Turki, Mesir, Uzbekistan, Maroko dan Spanyol) dan umrah bulan Ramadhan.
ADzikra senantiasa memprioritaskan pelayanan bagi jamaah agar senantiasa
nyaman dalam melaksanakan ibdah sesuai dengan slogan perusahaan “Ibadah Anda
Ibadah Kami” maka perusahaan sangat fokus dan memprioritaskan pelayanan
terhadap jamaah.
2
Wawancara dengan Ali Farihin (Manager oprsional ADzikra PT.). Jakarta 15 Juni 2015.
41
Saat ini ADzikra memiliki PIP (Pusat Informasi dan Pelayanan) di 32 kota,
dengan PIP ada di hampir setiap kota besar di Indonesia seperti Batam, Medan,
Palembang, Surabaya, Banjarmasin dan Makassar.3 Pusat informasi dan pelayanan
ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam pelayanan informasi sehingga
terjangkau, berjalan lancar dan cepat.
B. Visi dan Misi
Visi dan Misi perusahaan biro jasa travel Haji dan umrah PT. ADzikra yaitu :
1. Visi yaitu :
Menjaga sunnah Rasul dalam beribadah Haji dan umrah.
Melayani dengan baik masyarakat sebagai penyedia perjalanan Haji, umrah
dan wisata islami.
2. Misi yaitu :
Menyelenggarakan perjalanan ibadah haji umrah dan wisata islami dengan
kualitas terbaik untuk mencapai ibadah yang mabrur.
Menjadikan biro travel yang lebih ideal dan sebagai panutan bagi masyarakat
dalam melakukan perjalanan haji, umrah dan wisata islami.4
C.
Struktur Organisasi PT. ADzikra
3
4
http://www.adzikra.com/sekilas-adzikra/
Wawancara dengan Ali Farihin (Manager Oprsional PT. ADzikra). Jakarta 15 Juni 2015.
42
Komisaris Utama
: Susi Salamah
Direktur Utama
: R.Firdaus Noval K, Lc
Direktur
: Hilman Fauzi, Lc
HRD/General Affair
: Husein Alwi Syatri
Manager Oprasional
: Ali Farihin Mubarokah
Staff Marketing
: 1. Retty Grace Imelda
2. Sri Wahyuni
3. Sultan
Pembimbing Ibadah
: Ust. Johari Nasrudin
Pembimbing Kesehatan
:
Dr. Anna Uyainah Zain Nasir SpPo, Mars
Accounting
: Erna Puji Astuti
Kasir
:
Sri Rahayu Ruhyati Winingsih
Staff Dokumen
: 1. Muhammad Nurdin
2. Mulyadi
3. Hendra Ismail Asmat
4. Dedy
: Redy Heryadi5
Staff IT
D. Pembimbing Jamaah Haji Umroh
1. Ust. Johari Nasrudin
2. Ust. Muhammad Arifin Ilham
5
Dokumen PT. ADzikra travel
43
3. Ust. Muhammad Husein Qadafi
4. Ust. Abdul Syukur Yusuf
5. Ust. H. Rasyid M.A
E. Produk-produk PT. ADzikra
Dalam pelaksanaan kegiatannya ADzikra PT. mempunyai pilihan produkproduk perjalanan haji dan umrah plus wisata islami yang ditawarkan dalam
peenjualannya. Dalam setiap paket dibedakan atas waktu pemberangkatan dan harga,
harga sewaktu waktu dapat berubah sesuai dengan kebijakan perintah para pemimpin
perusahaan ADzikra PT. Paket paket perjalanan tersebut antara lain :
1. Program Haji
a. Haji Khusus : program Haji khusus dalah program dimana jamaah dalam
melaksanakan ibadah haji selama 26 hari, dengan fasilitas penginapan sebagai
berikut :
Hotel Madinah : Shofwah Orchid/Setaraf
Hotel Makkah : Al-Haram/Setaraf
Pesawat : Saudi Airlines
Dengan biaya sebagai berikut
BIAYA :
Quad
Triple
Double
44
USD 9.500
USD 10.000
USD 10.500
Program ini dengan biaya USD 9.500 untuk satu orang/karmar dan USD
10.000 untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan
biaya USD 10.500
2. Program Umrah
a. UMROH ADZIKRA 9 HARI (ANSHOR)
BIAYA :
Quad
USD 2.150
Triple
USD 2.200
Double
USD 2.300
Program ini dengan biaya USD 2.150 untuk satu orang/kamar dan USD 2.200
untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD
2.300.
Perlengkapan, Airport Tax dan Handling
FASILITAS :
Hotel Madinah : Dallah tayba /setaraf*4
Hotel Makkah : Al-Massa /setaraf*4
Pesawat : Saudia Airlines
b. UMROH ADZIKRA 10 HARI (ANSHOR)
BIAYA :
Quad
USD 2.150
Triple
USD 2.250
Double
USD 2.300
45
Program ini dengan biaya USD 2.150 untuk satu orang/kamar dan USD 2.250
untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD
2.300.
Perlengkapan, Airport Tax dan Handling
FASILITAS :
Hotel Madinah : Dallah tayba /setaraf*4
Hotel Makkah : Al-Massa /setaraf*4
Pesawat : Saudia Airlines
c. UMROH ADZIKRA 10 HARI (MUHAJIRIN)
BIAYA :
Quad
USD 1.950
Triple
USD 2.000
Double
USD 2.100
Program ini dengan biaya USD 1.950 untuk satu orang/kamar dan USD 2.000
untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD
2.100.
Perlengkapan, Airport Tax dan Handling
FASILITAS :
Hotel Madinah : Dallah Tayba/setaraf*4
Hotel Makkah : Al-Massa/setaraf*4
Pesawat : Oman Air
d. UMROH BERSAMA USTADZ ARIFIN ILHAM
BIAYA :
46
Quad
USD 2.650
Triple
USD 2.750
Double
USD 2.850
Program ini dengan biaya USD 2.650 untuk satu orang/kamar dan USD 2.750
untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD
2.850
FASILITAS :
Hotel Madinah : Al-Haram /setaraf*5
Hotel Makkah : Shofwah Orchid /setaraf*5
Pesawat : Saudia Airlines
e. UMROH BERSAMA DUA USTADZ (USTADZ JOHARI & USTADZ
ABDUL SYUKUR)
BIAYA :
Quad
USD 2.050
Triple
USD 2.100
Double
USD 2.200
Program ini dengan biaya USD 2.050 untuk satu orang/kamar dan USD 2.100
untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD
2.200.
FASILITAS :
Hotel Madinah : Dallah Tayba /setaraf*4
Hotel Makkah : Elaf Kinda /setaraf*4
Pesawat : Saudia Airlines
47
F. UMROH MILAD ADZIKRA
BIAYA :
Quad
Triple
Double
USD 1.900
USD 2.000
USD 2.100
Program ini dengan biaya USD 1.900 untuk satu orang/kamar dan USD 2.000
untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD
2.100.
FASILITAS :
Hotel Madinah : Al-Mira
Hotel Makkah : Sourfah
Pesawat
: Oman Air
c. UMROH ADZIKRA PLUS DUBAI
BIAYA :
Quad
USD 3.100
Triple
USD 3.200
Double
USD 3.300
Program ini dengan biaya USD 3.100 untuk satu orang/kamar dan USD 3.200
untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD
3.300.
Perlengkapan, Airport Tax dan Handling
FASILITAS
48
Madinah
Royal Dyar
Makkah
Elaf Kindah
Dubai
Hall Mark
d. UMROH PLUS ISTAMBUL
BIAYA :
Quad
USD 3.150
Triple
USD 3.200
Double
USD 3.300
Program ini dengan biaya USD 3.150 untuk satu orang/kamar dan USD 3.200
untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD
3.300.
Perlengkapan, Airport Tax dan Handling
FASILITAS
Madinah
Royal Dyar
Makkah
Elaf Kindah
Istambul
Gonen
e. UMROH PLUS AL AQSA
BIAYA :
Quad
USD 3.300
Triple
USD 3.400
Double
USD 3.500
Program ini dengan biaya USD 3.300 untuk satu orang/kamar dan USD 3.400
untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD
3.500.
Perlengkapan, Airport Tax dan Handling
49
FASILITAS
Madinah
Royal Dyar
Makkah
Elaf Kindah
Jerusalem
Golden Walls
F. Domisili Perusahaan
Pusat Niaga Duta Mas Fatmawati, Blok C 2 No. 11-12 Jl. RS Fatmawati No.
39 Jakarta Selatan Telp : (021) 723 1344 | Fax : (021) 724 5630 | SMS : 0812 1010
3232.
Website
:
www.ADzikra.com
/[email protected]
/
Email
@FB
:
:
[email protected]
adzikrahajiumrohtour
@Twitter
:
@ADzikraHajiUmra (Retty : 081316910360) (Yuyun : 085212030488) (Ali Farihin
: 081511446656) (Nicco : 085717800101).
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Strategi
Public Realations PT. ADzikra dalam Membangun Citra
Perusahaan
Travel ADzikra merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa
biro perjalanan Haji dan Umrah. ADzikra juga adalah salah satu perusahaan travel
Haji dan umrah yang berijin dan tergabung dalam Penyelenggara Ibadah Haji Khusus
(PIHK) yang ada di Indonesia dari 640 perusahaan travel PIHK di Indonesia 1
Dalam upaya membangun citra PT. ADzikra di masyarakat, perusahaan
menentukan strategi yang tepat agar program yang di rencanakan dapat terwujud
dengan baik khususnya divisi public relations atau marketing yang ada di perusahaan
ADzikra. Terlebih lagi banyaknya saingan atau perusahaan biro jasa travel yang ada
di Indoonesia khususnya travel Haji dan umrah, perkembangan dibidang travel
semakin pesat dan bersaing dengan harga yang sangat murah, dan semakin banyak
perusahaan di bidang sektor jasa biro travel, ditambah banyak oknum pihak yang
tidak bertanggung jawab sehingga banyak pula masyarakat di Indonesia yang akan
menunaikan ibadah Haji atau umrah terbengkalai dan menjadi pusat perhatian
masyarakat.
Citra merupakan salah satu faktor terpenting dalam sebuah perusahaan,
terutama perusahaan biro jasa travel Haji dan umrah, mengingat banyaknya kasus
penipuan yang tejadi terhadap calon jamaah haji umrah. Maka dari itu perusahaan
1
http://haji.kemenag.go.id/v2/basisdata/daftar-ppiu?cari=&page=64 pkl 21:30 02 Maret 2016.
50
51
PT. ADzikra yang bergerak dibidang Travel Haji dan umrah yang sudah berdiri sejak
lama dan resmi terdaftar di Kementrian Agama Republik Indonesiamaka dari itu
diperlukan strategi yang tepat guna mendapatkan citra yang baik dan kepercayaan
masyarakat Indonesia khusnya calon jamaah Haji dan umrah.
Strategi yang digunakan ADzikra dalam membangun citra dan pemasarannya
tersebut yaitu, meliputi peningkatan pelayanan terhadap jamaah haji umrah,
membangun sosialisasi dan silaturahmi dan komunikasi yang baik secara rutin bagi
jamaah.
Menurut Ronald D. Smith dalam buku strategic planning for Public Relations
terdapat Sembilan langkah yang kemudian terbagi dalam empat tahap untuk
membuat strategic plan untuk public relations yang dinamai the Nine Steps of
Strategic Public Relations.
1. Tahap pertama adalah formative research; perusahaan PT. ADzikra
menganalisa situasi dan kondisi baik itu dari segi harga, pasar, dan minat
publik, serta permasalahan-permasalahan yang sekiranyan menjadi hal yang
krusial untuk di kaji lebih awal pada program yang akan direncanakan,;
langkah ke-dua, menganalisa kondisi perusahaan PT. ADzikra baik dari
dalam atau diluar perusahaan, serta persepsi publik terhadap perusahaan;
langkah ke-tiga, menganalisa publik utama (target pasar).
2. Tahap ke-dua strategi, yang meliputi; langkah ke-empat, PT. ADzikra
membuat goals dan tujuan dan target pencapaian pelanggan atau peserta
calon jamaah haji umrah; langkah ke-lima, merumuskan kegiatan-kegiatan
yang akan dijalankan; langkah ke-enam, membina komunikasi yang
52
continue dan selalu memberikan informasi-informasi bagi jamaah haji dan
umrah.
3. Tahap ke-tiga taktik; langkah ke-tujuh memilih taktik komunikasi,
pembuatan brosur, iklan dikoran Republika, website dan media sosial, atau
news media; dan juga promosi secara langsung face to face communication,
langkah ke-delapan penerapan strategic plan, mengatur budget dan jadwal
untuk komunikasi atau promosi, serta budgeting kegiatan.
4. Tahap dan langkah terakhir adalah mengevaluasi perencanaan secara
keseluruhan.
PT. ADzikra membuat strategi atau dinamakan schedule plann yang memang
dilakukan perusahaan demi menunjang batasan-batasan atau acuan dalam mengelola
perkembangan dan kemajuan bagi perusahaan.
“Kami melakukan schedule plann atau penentuan perencanaan dan kami
melakukan evaluasi keseluruhan dengan mengkaji permasalahan dan solusi
yang harus diterapkan.”2
PT. ADzikra mengkaji permasalahan dan membuat perencanaan dalam usaha
membangun citra perusahaan, menegenali situasi pasar dan harga sangatlah penting
dan menjadi tolak ukur dalam menentukan penjualan yang akan dilaksanakan.
Perusahan juga melihat bagaimana situasi dan kondisi masyarakat sebagai konsumen
dalam memilih dan memilah biro travel mana dan seperti apa, yang menjadi perhatian
public dalam menentukan jasa perusahaan untuk memfasilitasi tujuan atau perjaanan
ibadah haji dan umrah. Membuat persepsi yang diinginkan dari publik adalah patokan
2
Wawancara dengan Ali Farihin (Manager Oprsional PT. ADzikra). Jakarta 15 Juni 2015.
53
dalam meraih citra, sehingga masyarat merasa yakin dalam menentukan pilihan.
Persepsi yang dibuat ADzikra adalah dengan memunculkan tokoh publik atau
peranan mubaligh yakni ustadz Arifin Ilham. Ustadz Arifin menjadi ikon atau simbol
dalam perusahaan PT. ADzikra dan juga sekaligus menjadi salah satu pembimbing
jamaah haji dan umrah.
Menentukan target perolehan jamaah dalam perushaan ADzikra juga bagian
dari planning strategi perusahaan, perumusan tersebut dilakukan sebulan sekali dan
setahun sekali serta evaluasi secara keseluruhan kegiatan dan pengambilan kebijakan
baik harga dan produk yang ditawarkan.
“Ada dua perumusan yang pertama satu bulan sekali dan kedua satu tahun
sekali baik dalam perumusan strategi maupun evaluasi keseluruhan”3
Taktik yang tepat dalam mengaplikasikan strategi yang telah disusun sangatlah
penting, seperti pemilihan media sebagai alat dalam publikasi dan penyebaran
informasi mengenai produk dan harga serta informasi-informasi perjalanan, fasilitas,
dan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Kemudian dilakukan evaluasi keseluruhan dimana perusahaan PT. ADzikra
dapat mengetahui kelemahan dan kekurangan dari strategi dan kegiatan, serta apa
yang sudah dilaksanakan. Juga dapat mengetahui perbedaan-perbedaan dengan
perusahaan biro travel haji dan umrah yang lain, yang dijadikan pembanding atau
kelebihan perusahaan dalam pemasaran dan meraih minat serta citra yang positif dari
publik. Evaluasi juga bisa menjadi penentu dalam merumuskan strategi yang
3
Wawancara dengan Retty Grace Imelda (Marketing PT. ADzikra). Jakarta 02 Juli 2015.
54
digunakan untuk kelanjutan tahap kedepannya, sehingga kelemahan dan kekurangan
dari strategi yang sudah diterapkan sebelumnya tidak terulang kemabali.
B. Strategi Public Relations dalam Menjaga Kepercayaan Calon Jamaah
1. Peningkatan pelayanan
Pelayanan yang baik akan menciptakan kepercayaan dari para jamaah ADzikra.
Dengan kepercayaan itu, citra yang memang sengaja dibentuk oleh PT. ADzikra
akan terbangun. Strategi ini digunakan karena menurut Ibu Retty Grace Imelda
selaku divisi pemasaran marketing PT. ADzikra.
“Strategi ADzikra dalam membangun dan menjaga citra perusahaan adalah
bagaimana membuat jamaah menilai dengan baik perusahaan ADzikra, maka
dari itu kami memberikan pelayanan yang semaksimal mungkin dengan baik
semampu kami, dengan begitu citra yang baik akan tumbuh dari jamaah dan
pemasaranpun dilakukan dari mulut kemulut”.4
Jamaah merupakan pihak penting dalam usaha membangun dan menjaga citra
perusahaan ADzikra. Dengan adanya kepercayaan dari pihak jamaah maka
perkembangan perusahaan akan semakin meningkat. Oleh karena itu, perusahaan
memberikan pelayanan yang terbaik agar kepercayaan yang diberikan oleh jamaah
ADzikra akan tetap terjaga serta menjadikan sebuah pemasaran yang dilakukan
jamaah itu sendiri dan secara tidak langsung mempengaruhi pemahaman publiknya
terhadap citra perusahaan PT. ADzikra.
“ADzikra memberikan pelayanan yang cukup mewah seperti hotel bintang
empat sampai bintang lima bagi jamaah,
kami juga selalu terbuka bagi
jamaah yang memberikan keluhan dan langsung di tanggapi dengan cepat
meskipun ada juga jamaah yang mengeluh padahal dikarenakan mereka
sendiri tapi kami tanggapi dan layani dengan sebaik baiknya”5
4
5
Wawancara dengan Retty Grace Imelda (Marketing PT. ADzikra). Jakarta 02 Juli 2015.
Wawancara dengan Ali Farihin (Manager Oprsional PT. ADzikra). Jakarta 15 Juni 2015.
55
Selain harga yang bersaing, kenyamanan dan pelayanan yang baik bagi setiap
pembeli atau dalam hal ini ialah jamaah Haji umrah, merupakan salah satu bagian
terpenting dalam dunia perekonomian khususnya dibidang jasa travel . Dari beberapa
pelayanan seperti hotel yang diberikan ADzikra Travel diantaranya seperti hotel AlHaram di Madinah, hotel Elaf-Kinda di Makkah dan hotel Dallah Tayba di Madinah
Fasiltas penginapan yang disediakan dari bintang empat dan lima, yang memang
kategorinya berbeda-beda sesuai dengan paket yang ditawarkan dan harga jual.
Kepuasan dan kenyamanan dalam beribadah haji atau umrah adalah hal utama
dalam menjaga citra perusahaan, sehingga pelayanan yang maksimal ini menjadi
kategori yang paling penting bagi perushaan ADzikra PT. travel haji dan umrah.
Haji dan umrah merupakan ibadah yang sakral karena tidak semua orang bisa
menunaikan ibadah tersebut, ditambah ibadah tersebut bisa dilakukan hanya sekali
seumur hidup seorang muslim, maka dari itu ADzikra memberikan pelayanan yang
diberikan semaksimal mungkin agar dapat memberikan kepuasan bagi jamaah.
Seperti dalam selogan ADzikra yakni “ibadah anda ibadah kami”.
2. Media Pemasaran dan Publikasi
Dalam pemasaran dan membangun dan menjaga citra perusahaan, ADzikra
melakukan publikasi dan pemasaran baik langsung maupun tidak langsung, di antara
publikasi yang dilakukan secara tidak langsung yaitu seperti : promosi melalui
brosure, media online seperti facebook, twitter, website. ADzikra juga melakukan
pemasaran di media cetak nasional yakni di koran harian republika.
“ADzikra melakukan pemasaran atau public relation dalam menyampaikan
pesan dari perusahaan kepada public baik media secara langsung maupun
56
tidak langsung seperti di pengajian-pengajian atau Brosur, Pamplet, media
social, broadcast di bbm, Website ADzikra PT dan iklan di Koran republika.”6
Pemasaran dan publikasi merupakan salah satu peranan penting dalam
informasi yang diberikan kepada masyarakat umumnya dan khususnya para jamaah,
ditambah perkembangan digitalisasi di era modern sekarang ini, juga menjadikan
semua pihak baik dari perushaan sebagai komunikator atau publik sebagai
komunikan diuntungkan, karena informasi dapat mudah diakses dan diperoleh
melalui media online tanpa batasan waktu dan jarak.
Akan tetapi selain dari pada itu PT. ADzikra dalam pemasaran dan
publikasinya juga melalui media cetak nasional yang memang menjadi bergeoning
sebagai sarana dalam upaya menjaga citra dan memperoleh keyakinan masyarakat
akan martabat perusahaan serta sebgai perusahaan yang cukup besar dan sudah lama
berkecimpung dalam travel haji dan umrah.
3. Tempat
Tempat yang strategis dapat membantu layanan informasi kepada publik, serta
membuat pelanggan atau jamaah senantiasa mudah dalam mendapatkan akses
informasi atau pelayanan jika membutuhkan atau harus datang ke tempat atau kantor
ADzikra Travel. Pembentukan dan upaya menjaga citra ADzikra juga dari segi
tempat dapat membantu publik atau masyarakat dalam persepsi mereka masingmasing dengan lokasi yang jelas, sehingga dapat membantu keyakinan masyarakat
terhadap sebuah perusahaan.
6
Wawancara dengan Retty Grace Imelda (Marketing PT. ADzikra). Jakarta 02 Juli 2015.
57
Sesuai dengan Surat Keterangan Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibu Kota
Jakarta dengan nomor surat 3665/27.1.1/31.74.07.1010 / -1.755.13 / 2015 tentang
Domisili Badan Usaha Perusahaan ADzikra bertempat Pusat Niaga Duta Mas
Fatmawati, Blok C 2 No. 11-12 Jl. RS Fatmawati No. 39 Kelurahan Cipete Utara
Kec. Kebayoran Baru, Kota Administrasi Jakarta Selatan. Dengan akta perusahaan :
Notaris Hj. Huriah Sadeli, SH Nomor 02 tanggal 14 Desember 2008.7
Lokasi yang jelas dan resmi terdaftar sebagai perusahaan merupakan eksistensi
bahwa perusahaan tersebut benar dan salah satu tanda legalitas keberadaan sebuah
lembaga atau dalam hal ini perusahaan ADzikra PT. dalam paying hukum yang ada
di Indonesia.
4. Public figure
Dalam meraih citra yang baik, PT. ADzikra travel haji dan umrah juga
didukung dengan public figur yang menjadi icon ADzikra yaitu Ust. Arifin Ilham
meskipun didalamnya tidak ada kontrak kerja sama apapun yang mengikat dalam
urusan materil namun ADzikra lebih kepada pendekatan silaturahmi. Ust Arifin
ilham juga menjadi pembimbing haji umroh di ADzikra namun pada waktu tertentu
saja, tapi tidak hanya Ust. Arifin Ilham saja yang menjadi public figure dalam travel
ini ada Ust Johari Nasrudin yang juga menjadi icon dan pembimbing, meskipun yang
menjadi icon khusus dan popular dan lebih dominan yaitu Ust. Arifin Ilham.
“Ust Arifin Ilham Hanya menjadi Pembimbing Haji umroh di ADzikra, beliau
juga menjadi icon di ADzikra”
7
Dokumen PT. ADzikra.
58
“Kami membangun public pigur dalam penjualan program kami dengan
pembimbing Haji atau Umrah berkualitas yang kami berikan. Sedangkan
penghambatnya mungkin dari harga jika tiba-tiba harga naik, karena harga
yang kami tawarkan juga melihat kenaikan dollar terhadap rupiah.” 8
Selain untuk memperoleh citra, pembentukan publik figure merupakan guna
mencari perhatian khalayak, baik terhadap suatu produk maupun terhadap sebuah
perusahaan itu sendiri, publik figure bisa menjadi nilai jual dalam memperoleh
pelanggan. PT. ADzikra sebagai perusahaan biro travel haji menjadikan ustadz Arifin
ilham sebagai nilai jual dalam produk yang ditwarkan bagi publik. Arifin ilham yang
memang sebagai da’i kondang dan sering mengisi acara ceramah dan dzikir di
sebuah program televisi serta tokoh masyarakat dan mempunyai majelis dzikir
ADzikra di Sentul, Bogor. Sejak berdirinya perusahaan PT. ADzikra sebagai biro
travel haji dan umrah pada tahun 2003 sudah membentuk publik figure dengan
usatadz Arifin Ilham sebagai nilai jual bagi perusahaan, serta nama ADzikra sendiri
mempunyai kesamaan dengan majelis dzikir ustadz Arifin Ilham yaitu majelis dzikir
Adzikra.
Nilai jual dan kesamaan inilah yang membentuk persepsi dan memperoleh
perhatian dari masyarakat terhadap perusahaan ADzikra meskipun secara teknis
peran ustadz Arifin Ilham hanya sebagai pembimbing jamah haji dan umah. Efek
yang dihasilkan memang sangat berpengaruh bagi perkembangan perusahaan,
mengingat kepopuleran ustadz Arifin Ilham ditambah ia juga menjadi pembimbing
dan icon di PT. ADzikra
Sekarang ini banyak travel haji dan umrah yang memang sedikit banyaknya
menggunakan pola dan metode, banyak biro travel haji dan umrah memunculkan
tokoh dan icon untuk menjadikan publik figur dalam perusahaan masing-masing.
Banyaknya perusahan biro travel haji dan umrah bermunculan dan berkembang
8
Wawancara dengan Ali farihin (Manager oprasional PT. ADzikra). Jakarta 15 Juni 2015.
59
membuat persaingan semakin ketat dan berlomaba-lomba dalam menggunakan
strategi yang diterapkan guna memperoleh jamaah yang loyal dan banyak.
5. PIP ( Pusat Informasi Pemasaran )
Dalam pemasaran produk-produk ADzikra dan sekaligus untuk mempermudah
pelayanan informasi bagi publik dan jamaah, ADzikra memasarkan produk haji dan
umrahnya melalui brosure pamphlet, broadcast BBM dan sms, media online
facebook twitter dan website. Namun Selain itu ADzikra juga mempublikasikan
produknya melalui programnya yaitu PIP pusat Informasi dan Pemasaran.
“Kami mempunyai beberpa agen di beberapa daerah baik di jawa maupun di
luar jawa seperti di Sumatra di Lombok dan banyak daerah lainnya
kepanjangan tangan ADzikra ini disebut PIP (Pusat Informasi dan
Pemasaran)”.9
PIP (Pusat Informasi Pemasaran) ini adalah kepanjangan tangan PT. ADzikra
travel yang berbentuk personal agent yang secara informasinya secara manual dan
sederhana. Pusat informasi pemasaran ini tersebar di berbagai daerah dengan
penaggung jawabnya masing-masing. Sarana pemasaran ini untuk menunjang
pemasaran di daerah sebagai pelayanan informasi bagi masyarakat, sekaligus metode
pemasaran yang dibentuk untuk meningkatkan dan menjaga citra perusahaan.
Pemasaran yang dilakukan PT. ADzikra sama halnya dengan perusahaanperusahan biro travel haji dan umrah yang lainnya namun yang menjadi pembeda
dalam pemasaran dan publikasinya PT. ADzikra juga menggunakan metode PIP
(Pusat Informasi Pemasaran). Metode ini juga bisa dilakukan oleh siapapun dengan
9
Wawancara dengan Retty Grace Imelda (Marketing PT. ADzikra). Jakarta 02 Juli 2015.
60
mendaftarkan dirinya menjadi Pusat Informasi Pemasaran (PIP) dengan aturan,
syarat dan ketentuan yang ada di PT. ADzikra travel haji umrah. Sistem PIP ini
menggunakan sistem komisi per jamaah dengan perjanjian hitam di atas putih.
Pusat Informasi Pemasaran (PIP) ini tersebar di 32 daerah di Indonesia daftar
PIP tersebut dantaranya ialah : PIP Bogor, dengan penganggung jawab Rosyid Bin
Abu Bakar. PIP Banyuwangi Jawa Timur, dengan penaggung jawab Adi Mutohar.
PIP Batam, dengan penanggung jawab Ahmad Sanusi Iskandar. PIP Batu Raja
Sumatra Selatan, dengan penanggung jawab Aulia Patm Djulian. PIP Bekasi Timur,
dengan penanggung jawab Muhammad Husein. PIP Bintaro Jakarta Selatan, dengan
penanggung jawab Zalfikar D. PIP Bogor Jawa Barat, dengan penaggung jawab
Gamar Awadh Al Haj. PIP Cengkareng Barat, dengan penanggung jawab Zainudin.
PIP Cileduk Tangerang, dengan penaggung jawab H. MA. Rasyid HD,S.Ag. PIP
Cireundeu Tangerang, dengan penanggung jawab Rista Ristiawati. PIP Cimanggis
Depok, dengan penanggung jawab Alfah Cordea Imalutha MM. PIP Jasingga Bogor,
dengan penaggung jawab KH. Embas Hasan Basri. PIP Yogyakarta, dengan
Penanggung jawab Drs.H.Muhammad Nasikh Ridwan, Mpa. PIP Kebon Jeruk
Jakarta Barat, dengan penanggung jawab Rini Astuti. PIP Kalimantan Barat, dengan
penanggung jawab H. Muchtar Dinet. PIP Bandar Lampung, dengan penanggung
jawab Antar Kamal ST. PIP Lombok, dengan penanggung jawab M.Shiddiq
Mahfudz. PIP Magetan Jawa Timur, dengan penagggung jawab Sundiyat Marwan.
PIP Malang Jawa timur, dengan penanggung jawab Leosi Esfandiari. PIP Sumatra
Utara, dengan penanggung jawab Angel Novicke Daniel, SH. PIP Palembang,
dengan penanggung jawab Junaidah. PIP Tangerang Selatan, dengan penanggung
61
jawab H. Wawan Suwandi. PIP Samarinda, dengan penanggung jawab H. Ahmad
Rizani, Spd. PIP Sentul Bogor, dengan penanggung jawab Arifin Ilham. PIP Serang
Banten, dengan penanggung jawab Hj. RT. Ella Syatibi. PIP Surakarta Jawa Tengah,
dengan penanggung jawab Diah Heksi Retno Utami. PIP Sukabumi Jawa Barat,
dengan penanggung jawab Emmah Fatimah Umar Deggel. PIP Surabaya, dengan
penanggung jawab H. Muhammad Smeith. PIP Kota Tangerang, dengan penanggung
jawab KBIH All Ikhlas. PIP Jati Uwung Tangerang, dengan penanggung jawab
Fahar Rahmat Zulkarnaen. PIP Tasikmalaya, dengan penanggung jawab Qomarudin.
PIP Tebet Jakarta Selatan, dengan penanngung jawab Mira Delfia.
Proses membentuk citra bukan hanya dari segi membangun citra itu sendiri
akan tetapi hal yang harus diperhitungkan dan diperhatikan juga bagaimana menjaga
citra yang sudah terbangun, serta memaksimalkan kekuatan citra perusahaan dan
memastikan bahwa strategi yang sudah dibangun memiliki prospek yang jelas dan
baik secara terus menerus.
ADzikra travel haji dan umrah menjaga citra perusahaan dengan berbagai
strategi dan metode yang sudah di perhitungkan dengan matang baik dari segi
pelayanan yang maksimal terhadap jamah, pemasaran dan publikasi, membuat public
figure, tempat atau lokasi perusahaan yang jelas, serta Pusat Informasi Pemasaran
(PIP).
Proses pembentukan citra dalam perusahaan PT. ADzikra sesuai dengan
pengertian system komunikasi dijelaskan oleh Jhon S. Nimpoene dalam buku Soleh
Sumirat dan Elvinaro Ardianto, terdapat empat komponen dalam pembentukan citra
62
sesuai yang sudah dijelaskan di bab dua, komponen komponen itu antara lain;
persepsi, kognisi, motivasi, dan sikap.10
a. Persepsi, ADzikra membuat persepsi publik sesuai dengan pengamatan
lingkungan yaitu memberikan icon atau public figure yaitu ustadz Arifn Ilham
di dalam pemasaran perusahaan dalam menjual produk-produk kepada public
dan masyarakat. membuat persepsi masyarakat terbangun dan yakin atas citra
yang dimiliki ADzikra PT.
b. Kognisi, yaitu suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus; ADzikra
memberikan pelayanan yang optimal dalam menjaga citra serta memberikan
pengaruh kesan yang baik sehingga jamaahpun merasa nyaman dan puas.
Kepercayaan dan keyakinan masyarakat semakin diperkuat dengan adanya
pelayanan yang maksimal dalam proses kegiatan haji dan umrah bahkan
pemasaran itu sendiri dijalankan dengan sendirinya oleh jamaah karena
memang memberikan pelayanan yang memuaskan.
c. Motivasi;
selain
akses
informasi
melalui
media
online
facebook,
twitter,website, ADzikra mempunyai pusat informasi di berbagai daerah
sebagai sarana kepada jamaah dan publiknya. Saran dan pra sarana yang
menyediakan informasi yang bisa mendetail sekaligus pemasaran dan strategi
serta metode yang berbeda dengan pesaing atau industri yang sama sebagai
biro travel haji dan umrah.
10
Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto (Dasar-dasar Public Relations),h. 115-116.
63
d. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir, dan merasa dalam
menghadapi obyek, ide, situasi atau nilai. Sikap mengandung aspek evaluatif,
artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan, sikap ini
juga dapat diperteguh atau diubah.; ADzikra tetap menjaga komunikasi dan
silaturahmi kepada jamaah dan pelanggannya baik sebelum melaksanakan haji
umroh maupun setelahnya. Menjalin komunikasi yang baik, turut mengundang
jamaah dalam acara dan kegiatan seperti milad ADzikra serta memberikan
apresiasi seperti promo harga terhadap jamaah yang mempunyai loyalitas.
Aspek-aspek hal itulah yang membuat pelanggan atau jamaah merasa dianggap
dan special sehingga memberi kesan yang baik dan senang.
Persepsi masyarakat atau calon jamaah Haji dan umrah dihadapkan dengan
keberadaan publik figure yang menjadi nilai jual perusahaan PT. ADzikra travel haji
dan umrah, kenyamanan dan kepuasan dari pelayanan yang didapat sehingga
memberi dampak positif terhadap citra perusahaan yang kuat dan loyal, maka tidak
heran jika PT. ADzikra tidak hawatir dengan persaingan dan semakin banyak
bermunculan biro travel haji dan umrah.
“Kamipun
punya
pasar
sendiri
sehingga
ADzikra
tidak
terlalu
mengkhawatirkan hal tersebut, masing masing biro travel mempunyai pasar
tersendiri misalkan Maktour, pasar dan sasaran mereka sudah jelas kalangan
kelas atas, begitupun ADzikra pasar kami dari kelas bawah, menengah sampai
kelas atas namun kebanyakan kelas menengah kebawah”. 11
11
Wawancara dengan Ali farihin (Manager oprasional PT. ADzikra). Jakarta 15 Juni 2015.
64
Pelayanan yang maksimal serta komunikasi yang baik terhadap jamaah yang
mendorong pembentukan citra perusahaan terhadap publik semakin baik, ditambah
pembentukan PIP (Pusat Informasi Pemasaran) yang berada di berbagai daerah yang
menjadikan ADzikra sebagai perusahaan yang dipercaya oleh publiknya.
Namun dari semua itu tidak dipungkiri bahwa setiap perusahaan pasti memiliki
kekurangan dan hambatan, hambatan travel ADzikra PT. yang paling krusial salah
satunya bisa dikatakan sama dengan perusahaan biro travel haji yang lain, yaitu
kenaikan harga dollar yang memang sangat kuat pengaruhnya terhadap nilai tukar
rupiah, yang bisa mempengaruhi harga yang bisa sewaktu waktu berubah bahkan
melonjak.
“Penghambatnya mungkin dari harga jika tiba-tiba harga naik, karena harga
yang kami tawarkan juga melihat kenaikan dollar terhadap rupiah.”12
Kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dollar merupakan salah satu faktor
penghambat bagi hampir semua kalangan dan bidang usaha termasuk PT. ADzikra
sebagai perusahaan biro jasa travel haji dan umrah dengan menggunakan mata uang
dollar sebagai salah satu mata uang internasional yang digunakan dalam bertransaksi,
baik dari segi transportasi, pelayanan akomodasi penginapan, makan, dan lain
sebagainya di luar Indonesia.
Maka dari itu para perusahaan biro travel haji dan umrah membuat strategistrategi dengan pengamatan dan analisis serta evaluasi masing-masing dalam
memperoleh jamaah sebanyak mungkin, persaingan dan idea kreatif dimulai dari
12
Wawancara dengan Ali farihin (Manager oprasional PT. ADzikra). Jakarta 15 Juni 2015.
65
harga produk yang pareatif dan memunculkan icon atau publik figure yang bisa
mencuri perhatian publik.
Citra adalah hal paling utama dalam sebuah perusahaan dimana persepsi atau
pemahaman masyarakat mengenai perusahaan tersebut, baik dan buruknya citra
perusahaan tergantung bagaimana publik menilai perusahaan itu sendiri, dan
kemajuan dan perkembangan perusahaan khususnya travel haji dan umrah tergantung
minat dan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan tersebut.
“Citra yang baik merupakan factor terpenting khususnya didalam sebuah
perusahaan atau dagang, perkembangan dan kemajuan perusahaan dapat
terwujud oleh masyarakat dan pelanggannya, kalau citra perusahaannya
buruk, tidak akan ada kemajuan malah bisa jadi sebaliknya”.13
Oleh karena itu perlunya membangun dan menjaga citra perusahaan
PT.ADzikra travel haji dan umrah, citra positif itu terbangun karena adanya
kepercayaan dari jamaah, jamaah adalah pelanggan yang menjadi sasaran perusahaan
dalam perusahaan PT. ADzikra. Kepercayaan itu terlihat dan dari hasil perolehan dan
minat jamaah yang memakai biro jasa travel haji dan umrah PT. ADzikra.
Kepercayaan dari jamaah merupakan aset dan nilai terpenting bagi PT. ADzikra
sebagai perusahaan di bidang jasa, kepercayaan dinilai untuk mengikat hubungan
yang baik terhadap pelanggan atau jamaah.
Sebagaimana yang dijelaskan Fandy Tjiptono dalam Perspektif Manajemen
Pemasaran Kontemporer dalam konsep relationship marketing, kepercayaan
merupakan salah satu dimensi dari relationship marketing untuk menentukan
13
Wawancara dengan Retty Grace Imelda (Marketing PT. ADzikra). Jakarta 02 Juli 2015.
66
sejauhmana yang dirasakan suatu pihak mengenai integritas dan janji yang
ditawarkan pihak lain. Kepercayaan terhadap merek terbentuk dari pengalaman masa
lalu dan interaksi sebelumnya. Suatu pengalaman konsumsi dapat didefinisikan
sebagai kesadaran dan perasaan yang dialami konsumen selama pemakaian produk
atau jasa.
Kepercayaan PT. ADzikra terbentuk melalui strategi-strategi yang diambil
dalam membangun citra perusahaan, hubungan yang baik serta pelayanan maksimal
yang diberikan kepada jamaah, serta didukung dengan faktor adanya public figure
yaitu ust. Arifin Ilham menjadi sangat kuat dalam menentukan pilihan pengambilan
keputusan memakai biro jasa travel ADzikra.
Selain aset yang sangat penting kepercayaan dari jamaah ini juga sekaligus
menjadi gambaran atau nilai dari perusahaan PT. ADzikra dalam perkembangan
perusahan dari naik dan turunnya serta minat publik terhadap perusahaan. Perolehan
yang di hasilkan PT. ADzikra dengan strategi yang dipakai dalam meraih citra dan
kepercayaan jamaah sudah efektif, dilihat dari hasil perolehan pertahun yang tidak
kurang ari seribu orang berikut tabel hasil perolehan jamaah PT. ADzikra dari tahun
2011 sampai 2014.
67
Perolehan Jamaah ADzikra PT. Tour & Travel Tahun 2011 -2014
Keterangan
Tahun
Perolehan
Bulan
Jumlah
2011
1748
Februari
48
Maret
310
April
259
Mei
202
Juni
198
Juli
471
Agustus
260
Tahun
Perolehan
2012
1314
Tahun
Perolehan
2013
1536
Tahun
Perolehan
2014
1225
Keterangan
Bulan
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Jumlah
66
202
185
107
102
610
42
Keterangan
Bulan
Jumlah
Januari
71
Februari
272
Maret
163
April
355
Juni
500
Juli
158
Milad
17
Keterangan
Bulan
Jumlah
Januari
59
Februari
83
Maret
144
April
83
Mei
247
Juni
125
Juli
185
Agustus
49
Desember
250
68
Strategi yang diterapkan ADzikra Travel cukup efektif dalam memperoleh citra
dan kepercayaan dari calon jamaah Haji dan umrah dilihat dari data jamaah pertahun
yang tidak kurang dari seribu orang dari 2011 sampai 2014. Perolehan jamaah
ADzikra ditahun 2011 tercatat 1.748 0rang, 2012: 1.314 orang. 2013: 1.536 orang.
Dan di 2014: 1.225 orang.
Presentase perolehan jamaah ADzikra terbilang stabil dengan keberangkatan
jamaah yang tidak kurang dari seribu orang setiap tahunnya, strategi yang di pakai
PT. ADzikra dalam membangun dan menjaga citra perusahaan membuat angkat
perolehan yang memang tidak sedikit setiap tahunnya, jumlah perolehan pada tahun
2011 dengan 1.748 orang dan paling banyak dibulan Maret yakni 310 orang dan di
bulan Juli sebanyak 471 orang. Kemudian pada tahun 2012 dengan total peroleh
1.314 orang dan yang paling banyak pada bulan maret 202 dan bulan Juli 610 orang.
Kemudian perolehan jamaah PT. ADzikra pada tahun 2013 mencapai 1.536 orang
dengan keberangkatan paling banyak pada bulan April sebanyak 355 orang dan
keberangkatan pada bulan Juni 500 orang. Sedangkan pada tahun 2014 yaitu 1.225
dengan perolehan paling banyak di bulan Mei 247 orang dan di bulan Desember 250
orang.
Selain dari paket regular, keberangkatan tersebut berupa keberangkatan dari
paket yang beragam, seperti paket plus Istambul, umrah ramadhan, paket plus Dubai,
paket umrah plus Turki, dan paket lainnya, dengan rata-rata lima kali keberangkatan
seacara rutin setiap bulannya.
69
Tabel diagram statistik perolehan jamaah ADzikra dari tahun 2011-2014
2000
1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
2011
2012
2013
2014
Tabel diagram statistik diatas menunjukan kestabilan perusahaan biro jasa
Travel ADzikra PT. dalam memperoleh jamaah atau peminat terhadap perusahaan,
dengan mengukur skala nominal di angka 1.000 dan mebentuk variable Horizontal,
penurunan yang terdapat pada tahun 2012 dan 2014
cenderung tidak begitu
signifikan karena masih berada dipusaran atas angka 1.000 ditambah meningkat lagi
pada tahun 2013, Pun demikian pada tahun 2014 yang diakibatkan faktor kenaikan
dollar terhadap rupiah, yang kenaikan dollar terhadap kurs rupiah adalah salah satu
pengahambat yang menjadi persoalan terhadap naiknya pula harga yang ditawarkan
perusahaan ADzikra Travel terhadap masyarakat.
C. Peran Public Relation ADzikra PT.
Peran merupakan dimana orang atau institusi melaksanakan tugas sesuai
dengan apa yang menjadi tugasnya. Public relations PT. ADikra sangat berperan
dalam membangun dan menjaga citra perusahaan. Public relations mempunyai peran
70
sebagaimana fungsinya sebagai penunjang manajemen dan membina hubungan
dengan pihak publik dan jamaah, selain itu public relations juga melakukan peran
sesuai dengan hak dan kewajibannya. Namun demikian dalam struktur organisasi
perusahaan, keberadaan public relation di dalam perusahaan ADzikra PT sendiri
tidak ada namun secara tugas dan fungsi berada dalam tanggung jawab divisi
pemasaran atau divisi marketing, sehingga peran public relations didalam
perusahaan berada dalam divisi marketing atau bisa disebut marketing public
relations.
Tugas dan tanggung jawab public relations di dalam perusahaan ADzikra
sangat berat dengan tanggung jawab dan tugas yang banyak seperti halnya dikatakan
Retty Grace Imelda selaku divisi marketing PT. ADzikra.
“Peran marketing pada intinya adalah menjual dan memasarkan produk
perusahaan, meningkatkan pelanggan calon jamaah di ADzikra, menjaga
nama baik perusahaan dimata masyarakat, menjaga hubungan yang baik
kepada calon jamaah haji umroh ADzikra maupun jamaah yang sudah
melaksanakan haji dan umroh di ADzikra , mengadakan acara seperti milad
ADzikra. Namun dalam hal ini kerja marketing menjadi doble job dikarenakan
divisi marketing merangkap tugas dan fungsi publik relations. Maka dari itu
kita jua menjadi ujung tombak perusahaan. Menjadi pendukung manager dan
staf ahli dalam menjaga stabilisasi perusahaan ADzikra dan fasilitator khlayak
dengan perusahaan”.14
14
Wawancara dengan Retty Grace Imelda (Marketing PT. ADzikra). Jakarta 02 Juli 2015.
71
Penjabaran peran public relations tersebut diantaranya ialah :
1. Sebagai komunikator, melakukan hubungan timbal balik dengan publiknya
public relations mendengarkan apa yang disampaikan oleh public atau jamaah
baik secara langsung maupun melalui media yang telah disediakan oleh
perusahaan misalnya melalui facebook Twitter dan website ADzikra travel atau
melalui PIP yang ada di daerah masing-masing, selain itu public relations juga
ditunjuk sebagai juru bicara perusahaan.
2. Sebagai sarana central informasi perusahaan ADzikra Travel
3. Sebagai penjual atau pemasar produk-produk yang dimiliki perusahan ADzikra
travel kepada masyarakat.
4. Meningkatkan perolehan pelanggan jamaah PT. ADzikra
5. Berusaha menjaga nama biak perusahaan agar citra perusahaan selalu baik dan
positif di kalangan masyarakat dan publiknya.
6. Sebagai peranan back up management pendukung dalam fungsi management
didalam PT. ADzikra
7. Sebagai fasilitaltor; fasilitator disini maksudnya public relations bertugas untuk
menjadi penghubung baik dari perusahaan atau intansi terhadap perusahaan
maupun perusahaan dengan masyarakat umum atau jamaah.
8. Sebagai stabilitator perusahaan jika perusahaan mengalami keadaan yang tidak
diinginkan ata menstabilkan keadaan yang ada di perusahaan.
Citra terbentuk di dalam sebuah perusahaan merupakan hasil dari kerjsa keras
semua karyawan perusahaan dan hasil dari kepercayaan para jamaah dan masyarakat.
Setiap perusahaan pasti menginginkan citra yang baik untuk perusahaan begitu pula
72
pada PT. ADzikra. Citra yang diinginkan oleh perusahaan ini adalah perusahaan
yang murni legal secara hukum yang ada di Indonesia dan berdasarkan prinsipprinsip syari’ah dengan tujuan untuk memberikan kemaslahatan kepada masyarakat
banyak. secara specifik yang berperan dalam pembentukan citra di Adzikra yaitu
divisi-divisi yang berhubungan langsung dengan masyarakat seperti divisi marketing,
costumer service dan peran agen kemitraan yang tersebar di kota-kota dan daerah di
Indonesia.
Public relations selalu berusaha untuk menjalankan aktifitas sesuai dengan
hak dan kewajibannya aktifitasnya dalam langkah meningkatkan citra antara lain.
Memberikan support kepada mitra kerja secara langsung atau tidak misalnya dengan
mengadakan training dan kegiatan kegiatan yang bersifat edukasi
Menyebarkan informasi kepada masyarakat tentang kegiatan yang dilakukan
oleh PT. ADzikra melalui iklan berita berita di surat kabar atau majalah kegiatan
yang dilakukan oleh PT. ADzikra memang sengaja dipublish agar masyarakat
melihat bagaimana sisi dari PT. ADzikra seperti halnya ketika melakukan acara
milad ADzikra ulang tahun perusahaan ADzikra.
Peran publik relations PT. ADzikra dilakukan seiring dengan berjalannya
pemasaran yang dilakukan oleh divisi marketing di dalam perusahaan ADzikra.
Sosialisasi kepada masyarakat dan memberikan informasi terkait perusahaan atau
yang menyangkut keberangkatan haji dan umrah PT. ADzikra dilakukan oleh divisi
marketing. Namun dengan posisi divisi marketing yang seperti itu perusahaan tetap
terkoordinir dengan baik dan berjalan lancar.
73
PT. ADzikra travel haji dan umrah dalam proses sosialisasinya diantaranya
yaitu pelanggan atau jamaah melaksanakan haji dan umroh melalui biro jasa travel
PT. ADzikra tetap dijaga komunikasi yang baik berupa undangan acara-acara PT.
ADzikra atau pengajian pengajian dan ceramah serta memeberikan informasi
informasi terkait dengan perjalana dan kebutuhan jamaah didalam perusahaan PT.
ADzikra.
Perusahaaan ADzikra sangat menjaga hubungan dengan pihak pelanggan atau
jamaah haji dan umroh di ADzikra karena perusahaan ADzikra menilai bahwa
pemasaran juga bisa dilakukan oleh pelanggan itu sendiri citra baik perusahaan dan
penilaian pelanggan baik ketika melaksanakan kegiatan haji umroh dan sebelum dan
setelahnya sangat berpengaruh besar akan pemasaran yang ada di perusahaan
Citra terbangun bukan hanya penampilan luar dari perusahaan akan tetapi
juga sangat bersar bagiannya dari penilaian pelanggan atau jamaah. Maka dari itu
perusahaan sangat menjaga hubungan dengan pelanggan serta memberikan
pelayanan yang maksimal terhadap pelanggan atau jamaah sehingga citra ADzikra
terbangun sendiri dari masyarakat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan temuan data penelitian maka kesimpulan yang dapat
ditarik adalah sebagai berikut :
1. Strategi yang digunakan PT. ADzikra dalam membangun citra perusahaan yaitu
sesuai dengan teori Ronald D. Smith dalam buku strategic planning of public
relations yang dinamai The Nine Steps of strategic public relations yang
dilakukan kedalam empat tahap diantaranya ialah : Pertama; formative research
(menganalisa segmentasi pasar dan membuat schedule plann perencanaan
program dan produk PT. ADzikra Ke-dua; membuat goal dan tujuan
pencapaian target. Ke-tiga; taktik yang dilakukan dalam mencapai target berupa
media pemasaran yang akan dilakukan. Ke-empat; evaluasi keseluruhan, dari
perencanaan serta mengukur kelebihan dan kekurangan dari proses rencana dan
strategi serta hasil yang telah diperoleh, ntuk dikaji lebih lanjut agar menggapai
hasil yang lebih baik.
2. Strategi dalam menjaga citra dan kepercayaan calon jamaah haji dan umrah
berupa
dengan
Peningkatan
pelayanan
sebaik
mungkin;
perusahaan
mengutamakan pelayanan yang maksimal dalam memperoleh citra positif dari
jamaah. Sehingga pemasaran itu juga terbangun oleh jamaah sendiri terhadap
calon jamaah atau masyarakat. media promosi baik secara langsung maupun
menggunakan brosure, publikasi dan pemasaran di website resmi ADzikra,
media social serta iklan di media cetak. Dalam mencapai tujuan perusahaan,
75
76
public relations PT. ADzikra menggunakan pendekatan komunikatif,
persuasive dan promorsional terhadap jamaah dan publiknya. Pendekatan ini
dilakukan agar tugas dan fungsi serta tujuan dari publik relations berjalan
dengan baik yang menghasilkan kepercayaan publik. PT. ADzikra menciptakan
publik figure yang membentuk persepsi yang baik atau good will dari
masyarakat terhadap perusahaan yang menjadikan ustadz Arifin Ilham sebagai
icon bagi perusahaan ADzikra. Citra yang terbentuk menjadikan perusahaan
semakin popular dan membuat efek yang kuat terhadap perushaan dalam
melakukan pemasaran serta menjaga citra dan kepercayaan publik. Membuat
Pusat Informasi Pemasaran (PIP) yang tersebar di 32 daerah diberbagai tempat,
dalam menjangkau pemasaran dan membentuk dan menjaga citra baik
perusahaan. Pusat informasi pemasaran ini adalah sarana dan pra sarana publik
dalam pelayanan dan akses informasi yang dapat dimanfaatkan masyarakat
terhadap perushaan PT. ADzikra.
Proses kesemuanya itu juga sesuai dengan pengertian system komunikasi oleh
Jhon S. Nmpoene dalam buku Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto yakni
empat komponen pembentukan citra diantaranya ialah : Persepsi, kognisi,
motivasi dan sikap.
3. Peran publik relations dalam perusahaan PT. ADzikra mencakup dalam
pemasaran di divisi marketing yang fungsi dan tanggung jawabnya tidak hanya
sebagai juru bicara PT. ADzikra maupun penghubung terhadap perusahaan,
akan tetapi juga bertindak sebagai fasilitator dan stabilitator keadaan
perusahaan. Dan menjadi ujung tombak perusahaan dalam menjaga dan
77
meningkatkan penjualan atau perolehan jamaah. Membina hubungan yang
continue secara rutin dalam pemasaan dan publikasinya dari kegiatan yang
dilakukan berupa agenda perjalanan keberangkatan haji umrah maupun acara
atau program yang ada di PT. ADziikra seperti milad ADzikra. Divisi
marketing ini juga menjadi back up managemen dan staf ahli dalam kebijkan
penetapan harga serta produk yang di akan dijual.
B. Saran – saran
Berdasarkan pemaparan yang telah penulis bahas dan teliti, ada beberpa saran
yang ingin penulis kemukakan diantaranya ialah :
1. Hendaknya citra positif yang telah dimiliki perusahaan PT. ADzikra di jaga
dengan sebaik mungkin dan ditingkatkan, karena citra tersebut dapat menjadi
sebuah strategi pemasaran untuk memperoleh keunggulan dari perusahaan biro
jasa travel haji dan umrah yang lain.
2. Sebagai perusahaan jasa penulis menyarankan agar PT. ADzikra yang bergerak
dibidang travel haji dan umrah selalu memperhatikan dinamisme harapan dan
keinginan pelanggan agar mudah untuk memenuhi keinginan mereka sehingga
tercipta pelanggan yang loyal.
3. Untuk pihak perusahaan PT. ADzikra disarankan untuk divisi publik relations
dipisahkan dengan divisi marketing. Karena dengan kinerja divisi publik
relations yang terpisah akan lebih efesien dan memperkuat citra perusahaan
juga publik relations tidak melakukan kinerja marketing.
4. Mengingat persaingan penyelenggara ibadah haji dan umrah semakin tumbuh
dan berkembang saat ini, penulis menyarankan agar perusahaan PT. ADzikra
78
mengembangkan idea atau produk yang menjadi pembeda diantara perusahaan
travel haji dan umrah yang lain.
5. Publikasi yang dilakukan lebih ditingkatkan dan lebih intens sebagai sarana
penyebarluasan citra yang dimiliki PT. ADzikra dan mencoba sarana media
audio visual televisi (TV).
Demikian kesimpulan dan saran dari penulis yang dapat disampaikan dalam
penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kalangan akademisi
maupun kalangan masyarakat umum.
DAPTAR PUSTAKA
Anggoro, M. Linggar. Teori & Profesi Kehumasan. Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet.
Ke- 4. 2005.
Ardianto, Elvinaro. Handbook of Public Relation. Bandung: Simbiosa Rekatana
Media. 2011.
Ardianto, Elvinaro. Metodologi Penelitian untuk Public Relations kuantitatif dan
kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, Cet. Ke-2. 2011.
Bulaeng, Andi. metode penelitian komunikasi kontemporer, Yogyakarta: Andi, 2004.
Dokumen data jamaah 2011-2014 ADzikra PT. Travel Haji Umrah dan Wisata Islami
Effendi, Uchjana Onong. lmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 1992.
Haria, Bambang. Strategi Manajemen Strategi Memenangkan Perang Bisnis.
Malang: Bayumedia.
Harun, Rochajat. dan Andianto, Elvinaro. Komunikasi Pembangunan Perubahan
Sosial. Jakarta: PT. Raya Etnafindo Persada. 2011.
Jumroni dan Suhaimi. Metode-Metode Penelitian Komunikasi. Ciputat: UIN Jakarta
Press, 2006 .
Komarudin. Enslikopedi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara. Cet. Ke-1. 1994.
Kusumastuti, Frida. Dasar-Dasar Humas. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, Cet. Ke
-2, 2004.
Kottler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 12. Jilid 2. Jakarta : PT.
Index Gramedia Group, 2008.
Oliver, Sandra. Strategi Public relations, Jakarta: Erlangga, 2006.
Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Cet. Ke-1. Yogyakarta:LKIS,2007.
Rachmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, Cet. Ke-1. 2002.
Roudhonah, Ilmu Komunikasi. Jakarta: Lembaga penelitian UIN dan UIN press,
2007.
79
80
Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 1997.
Ruslan, Rosady. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (Konsepsi dan
Aplikasi). Jakarta: PT Raja Grafindo persada, Edisi Revisi, Cet. Ke-3. 2001.
Ruslan, Rosady. Kampanye Public Relations. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
Cet. Ke-3. 2002.
Ruslan, Rosady. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2003.
Saputra, Wahidin dan Nasrullah, Ruli. public Relations 2.0 Teori dan Praktik Publik
Relations di Dunia Cyber. Jakarta: Gramata Publishing, 2011.
Setyodarmodjo, Soekarno. Public Relations; Pengertian, Fungsi, dan Peranannya.
Surabaya: Penerbit Papyrus Surabaya, 2003.
Smith, Ronald D. Strategic Planning for Public Relations. New Jersey: Lawrence
Erlbaum Associates, Inc, 2004.
Soemirat, Soleh. Dan Ardianto, Elvinaro. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya. 2010.
Team Pustaka Phoenix, Kamus Besar Bahasa ndonesia Edisi Baru. Jakarta: PT.
Media Pustaka Phoenx, 2008.
Tjiptono, Fandy, Perspektif Manajemen dan Pemasaran Kontemporer, Edisi 1
Yogyakarta : Andi. 2000.
Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi, edisi 2, 2002.
Umar, Husein. Strategi Management in Action. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2001.
W. Creswell, John. Desain Penelitian:Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta:
KIK Press, 2003.
Yulianita, Neni. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung. 2007.
81
Wawancara
Wawancara pribadi dengan Ali Farihin (Manager oprsional PT. ADzikra). Jakarta 15
Juni 2015.
Wawancara pribadi dengan Retty Grace Imelda (Marketing PT. ADzikra). Jakarta 05
Juli 2015.
Internet.
https://strategika.wordpress.com/2007/06/24/pengertian-strategi html pkl 17:20. 02
Mei 2015
http://pr-komunikasi.blogspot.com/2012/05/strategi-komunikasi-public-relations.html
pkl 04:00 10 Mei.
https://www.academia.edu/6881418/Pengertian_Tujuan_dan_Fungsi_Public_Relation
Pengertian, Tujuan dan Fungsi Public Relations pkl 14:15 tgl 20 mei 2015.
Ahmad Kurnia, Spd.MM,. http://manajemen komunikasi. blogspot.com / search /
label / Public % 20 Relations. Diakses pkl 21:00 tgl. 29 Mei 2015.
http://arziqimahlil-blog.blogspot.com/2014/05/citra-dalam-public-relations.html.pkl
14:22 05 Juni 2015.
http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-kepercayaan-trustmenurut.html
http://haji.kemenag.go.id/v2/basisdata/daftar-ppiu?cari=&page=64 pkl 21:30 02
Maret 2016.
http://www.adzikra.com
Skripsi
Dzul Kifli, Manajemen Pelayanan Haji dan Umrah PT.Patuna Tour dan Travel
(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2010).
82
Shofa Sholihin, Analisis Strategi Diferensiasi Citra Dalam Pemasaran Travel
Maktour (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2011).
Fatmawati Harahap, Strategi Public Relations Badan Wakaf Indonesia Dalam
Mensosialisasikan Wakaf Tunai (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013).
Tania, Strategi PR Kebab Turki Baba Rafi dalam Memperoleh Penghargaan Asia
Top 10 Young Entrepreneur (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014).
Download