69 70 BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan a. Tumbuhan lumut yang menempel pada dinding tembok di daerah Surakarta ada empat jenis, yaitu Dicranella sp., Funaria hygrometrica Hedwig., Bryum billardierii Schwaegr. dan Pogonatum contortum (Brid.) Lsq. b. Profil kandungan metabolit sekunder berdasarkan golongan senyawa menunjukkan bahwa Dicranella sp., F. hygrometrica dan B. billardierii mengandung senyawa alkaloid, fenolik, triterpenoid/steroid dan terpenoid sedangkan P. contortum mengandung senyawa alkaloid, triterpenoid/steroid dan terpenoid, tetapi tidak mengandung alkaloid. c. Analisis hubungan kekerabatan berdasarkan ciri morfologi dan kandungan senyawa metabolit sekunder di antara jenis-jenis tumbuhan lumut menunjukkan bahwa Dicranella sp. dan B. billardierri mengelompok dengan koefisien kemiripan sebesar 65%, sedangkan P. contortum bergabung dengan keduanya dengan koefisien kemiripan sebesar 64%. F. hygrometrica mengelompok dengan Dicranella sp, B. billardierri dan P. contortum dengan koefisien kemiripan sebesar 50%. 70 2. Saran a. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemanfaatan kandungan senyawa metabolit sekunder pada tumbuhan lumut yang menempel pada dinding tembok di daerah Surakarta. b. Perlu adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui hubungan kekerabatan pada tumbuhan lumut yang menempel pada dinding tembok berdasarkan ciri selain ciri morfologi dan kandungan senyawa metabolit sekunder, seperti ciri anatomi, embriologi, genetika dan sebagainya.