Tumbuhan Paku dan Lumut

advertisement
• Tumbuhan paku (atau paku-pakuan) adalah
sekelompok tumbuhan dengan sistem
pembuluh sejati (Tracheophyta,
memiliki pembuluh kayu danpembuluh tapis)
tetapi tidak
menghasilkan biji untuk reproduksi seksualnya
. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini
mempertahankan spora sebagai
alat perbanyakan generatifnya, sama
seperti lumut dan fungi.
• Daur hidup tumbuhan paku mengenal metagenesis /pergiliran
keturunan, yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan sporofit.
Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk
fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase
gametofit dinamakan protalus (prothallus)
atauprotalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa
lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi
memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak
berdaun. Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang
lembap. Dari prothallium berkembanganteridium (antheridium,
organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan)
dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel
telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media
spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum yang terbuahi
berkembang menjadizigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi
tumbuhan paku baru.
• Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan
kecil yang termasuk dalam Bryophytina. Dalam bahasa
sehari-hari, istilah "lumut" dapat merujuk pada
beberapa divisio. Klasifikasi lama pun menggabungkan
pula lumut hati dan lumut tanduk ke dalam Bryophyta,
sehingga di dalam Bryophyta terangkum lumut tanduk,
lumut hati, dan lumut sejati (Musci). Namun,
perkembangan dalam taksonomi tumbuhan
menunjukkan bahwa penggabungan ini parafiletik,
sehingga diputuskan untuk memisahkan lumut hati dan
lumut tanduk ke luar dari Bryophyta. Di dunia terdapat
sekitar 4.000 spesies tumbuhan lumut (termasuk lumut
hati), 3.000 di antaranya tumbuh di Indonesia
• Terjadi pergiliran keturunan antara generasi sporofit (2n) dan generasi
gametofit (n). Ketika ada spora yang jatuh pada tempat yang sesuai, maka
spora tadi akan tumbuh menjadi protonema. Protonema tadi akan segera
tumbuh menjadi tumbuhan lumut dewasa yang akan menghasilkan gamet
jantan, yaitu anteridium yang akan menghasilkan spermatozoid dan
juga menghasilkan gamet betina, yaitu arkegonium yang akan
menghasilkan ovum. Apabila terjadi fertilisasi antara spermatozoid dengan
ovum maka akan terbentuk zigot, zigot tadi akan segera berkembang
menjadi sporogonium yang akan menghasilkan spora. Spora yang
dihasilkan sporogonium akan membelah dan akan keluar serta tumbuh
lagi menjadi protonema. Siklus akan berjalan seperti semula. eproduksi
lumut bergantian antara seksual dan aseksualnya. Reproduksi aseksualnya
dengan spora haploid yang dibentuk dalam sporofit, sedangkan reproduksi
seksualnya dengan membentuk gamet – gamet. Baik gamet jantan
maupun gamet betina yang dibentuk dalam gametofit.
•
•
•
•
1.
2.
3.
4.
Chasma Melysa I.
Dasa Muhtiah K.
Fatahillah Akbar K.
Muhammad Rafi H.
(06/XE)
(07/XE)
(10/XE)
(20/XE)
Download