upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa sma pada

advertisement
MENDIDIK:
Jurnal Kajian Pendidikan
Pengajaran
Upaya Meningkatkan
Hasil Belajardan
Kimia
Siswa SMA Pada Materi Bentuk Geometri Molekul Melalui
Volume 2, No. 2, Oktober 2016: Page 101-111
Penerapan Media Buah-buahan Lokal
P-ISSN:
|| E-ISSN:
2528-4290
Volume 2443-1435
2, No. 2, Oktober
2016:
Page 1-8
TISNA SURYANA
P-ISSN: 2443-1435 || E-ISSN: 2528-4290
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA MATERI
BENTUK GEOMETRI MOLEKUL MELALUI PENERAPAN MEDIA BUAH-BUAHAN
LOKAL
Tisna Suryana1
ABSTRAK: Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu interaksi antara guru dengan siswa.
Pendidikan diselenggarakan dengan memberikan keteladanan, membangun kemauan dan
mengembangkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran. pendidik mempunyai peran
penting dalam meningkatkan keberhasilan pendidikan. Tujuan dari penelitian tindakan kelas
ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar kimia pada materi bentuk geometri molekul
melalui penerapan media buah-buahan lokal pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 11
Pandeglang melalui penelitian tindakan kelas dua siklus. Hasil analisis data yang diperoleh
setelah dilakukan tindakan pada materi model geometri molekul melalui penerapan media
buah-buahan lokal. Pada siklus I memiliki rata-rata 77,50 dengan tingkat ketuntasa 80,00%
(32 orang siswa yang tuntas) dan meningkat pada siklus II memiliki rata-rata 80,37 dengan
tingkat ketuntasan 100% (40 orang tuntas). Penerapan Media buah-buahan Lokal dapat
meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Model Geometri Molekul, selain itu
melalui pembelajaran, dapat: 1) meningkatkan motivasi belajar, 2) meningkatkan keberanian
bertanya dan menyampaikan pendapat, 3) meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar
Kimia.
Kata Kunci : Hasil Belajar Kimia, Media Buah-Buahan Lokal.
IMPROVING LEARNING OUTCOMES SMA STUDENTS’ CHEMISTRY IN
MOLECULAR GEOMETRY MATERIALS THROUGH APPLICATION FORM MEDIA
LOCAL FRUITS
ABSTRACT: Education is essentially an interaction between teachers and students.
Education organized by delivering exemplary, willingness to build and develop creativity in
the learning process. educators have an important role in improving the educational success.
The purpose of this action research is to improve the learning outcomes of chemical in the
material form of molecular geometry through the implementation of local fruits media in
class XI IPA 1 SMA Negeri 11 Pandeglang through two cycles of action research. The results
of the analysis of the data obtained after the action on the molecular geometry model material
through the application of local fruits media. In the first cycle has an average of 77.50 with
completeness rate of 80.00% (32 students who completed) and the increase in cycle II has an
average of 80.37 with the level of completeness of 100% (40 complete). Implementation
Media Local fruits can improve learning outcomes of Chemistry Students in Material Model
Molecular Geometry, besides through learning, be able to: 1) increase the motivation to learn,
2) improving the courage to ask and express opinions, 3) improve students' understanding
in learning chemistry.
Keywords: Learning Outcomes Chemistry, Media Local Fruits.
1
Guru Kimia SMA Negeri 11 Pandeglang ; Email: [email protected].
- 101 -
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Materi Bentuk Geometri Molekul Melalui
Penerapan Media Buah-buahan Lokal
TISNA SURYANA
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan barometer kemajuan suatu negara atau bangsa.
Pendidikan merupakan hal yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam
membentuk kader-kader bangsa yang berkualitas. Untuk mencapai hal tersebut
sangatlah tidak mudah untuk melakukannya, upaya yang sungguh-sungguh dari
semua pihak baik yang terlibat langsung atau tidak dalam pendidikan, yang
diwujudkan dalam pembangunan nasional di bidang pendidikan. Pencapaian
pembangunan nasional bidang pendidikan dalam rangka mengatasi permasalahan
yang ada memerlukan peningkatan dan penyempurnaan penyelenggaraan
pendidikan nasional.
Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu interaksi antara guru dengan siswa.
Pendidikan diselenggarakan dengan memberikan keteladanan, membangun
kemauan dan mengembangkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran.
pendidik mempunyai peran penting dalam meningkatkan keberhasilan pendidikan.
Sekolah merupakan suatu perwujudan dalam upaya mencerdaskan anak
bangsa yang kehadirannya sebagai jawaban terhadap tuntutan jaman serta
kemajuan sains dan teknologi yang semakin pesat, kebutuhan masyarakat yang
semakin meningkat baik dalam sektor sosial, budaya, politik dan sektor pendidikan.
Untuk menciptakan manusia-manusia yang cerdas, maka pemerintah mengadakan
lembaga pendidikan semaksimal mungkin dengan berbagai cara yang dapat
memajukan dunia pendidikan.
SMA Negeri 11 Pandeglang merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas di
Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. SMA Negeri 11 Pandeglang sekolah
berbasis lingkungan (Adiwiyata) dan Sekolah Sehat dengan akreditasi peringkat A.
Walau demikian, banyak masalah yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran
diantaranya: kurangnya motivasi belajar siswa, minimnya sarana dan prasarana
yang dimiliki, tingkat kehadiran siswa dalam kegiatan pembelajaran masih kurang,
siswa sulit menguasi materi, dan rendahnya kemampuan dasar siswa tentang mata
pelajaran kimia, sehingga membuat hasil belajar siswa rendah dalam pelajaran
kimia.
Hasil belajar kimia siswa SMA Negeri 11 Pandeglang kelas XI IPA 1 sebelum
penelitian masih kurang dari standar. Data tentang hasil belajar yang rendah dapat
dilihat dari ulangan harian, maupun hasil ujian tengah semester. Hasil belajar kimia
melalui ulangan harian yang telah dilaksanakan memiliki rata-rata nilai yaitu 71,75.
Angka ini kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran kimia di
SMA Negeri 11 Pandeglang yaitu 75. Dari hasil ulangan hanya ada 15 siswa yang
memperoleh nilai lebih dari KKM. Sisanya anak dari 40 siswa mendapat nilai kurang
dari KKM. Prediksi peneliti kemungkinan besar guru dalam mengajar kurang
menggunakan media pembelajaran dan masih menggunakan cara-cara konvensional
yang tidak berbasis media pembelajaran.
Keberadaan sarana dan prasarana laboratorium kimia terkait dengan model
atom (molymod) yang dimiliki oleh SMA Negeri 11 Pandeglang masih kurang, dan
adanya kemauan yang kuat dari peneliti untuk mengintegrasikan pembelajaran
eksak/kimia dengan alam sekitar lingkungan sekolah sebagai sekolah adiwiyata dan
- 102 -
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Materi Bentuk Geometri Molekul Melalui
Penerapan Media Buah-buahan Lokal
TISNA SURYANA
sekolah sehat, maka peneliti memanfaatkan media buah-buahan untuk membuat
model molekul tiruan.
Keadaan seperti ini berlangsung terus menerus sehingga hasil belajar kimia
siswa sangat rendah. Kenyataanya guru dalam proses pembelajaran kimia masih
belum menggunakan media pembelajaran, kurang mampu memberikan motivasi
kepada siswa untuk belajar lebih giat lagi. Diduga motivasi siswa yang rendah inilah
yang menyebabkan hasil belajar kimia menjadi rendah. Siswa yang terbiasa belajar
tanpa menggunakan media dan hanya mendengarkan ceramah dari guru. Guru
mendominasi jalannya pembelajaran sehingga menimbulkan pembelajaran terjadi
hanya satu arah. Siswa kurang bersemangat dan bergairah dalam kegiatan belajar
mengajar
Belajar kimia dapat diartikan sebagai upaya untuk mengetahui berbagai gejala
atau fenomena alam agar mendapatkan suatu senyawa yang bermanfaat bagi
kesejahteraan umat manusia. Selain itu dapat pula digunakan sebagai alat untuk
mendidik siswa agar memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan sikap ilmiah.
Bertolak dari pemikiran di atas, perlu upaya yang terus menerus dilakukan
untuk mencari dan menemukan pendekatan pembelajaran kimia maupun
penggunaan media pembelajaran yang unggul, yaitu suatu pendekatan pembelajaran
kimia yang mampu memotivasi peserta didik, dalam hal ini peneliti ingin
memanfaatkan buah-buah lokal non komersial untuk penunjang pembelajaran kimia
pada pokok bahasan bentuk geometri molekul.
Tujuan pemberian mata pelajaran kimia disekolah, antara lain: (1)
Menanamkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, (2) Memupuk
sikap ilmiah siswa, (3) Memberi kesempatan siswa untuk melakukan kerja ilmiah,
(4) Meningkatkan kesadaran siswa untuk memelihara dan melestarikan lingkungan,
(5) Memahami konsep-konsep kimia dan saling keterkaitannya serta penerapannya,
(6) Membentuk sikap positif siswa terhadap kimia untuk kemudian mempelajari
kimia lebih lanjut. Atas dasar kenyataan- kenyataan tersebut, maka penerapan
Pendekatan pembelajaran kimia menggunakan alat peraga/media buah-buahan
lokal sangat tepat untuk dilaksanakan.
Mutu pembelajaran kimia perlu ditingkatkan secara kontinyu. Untuk
meningkatkan mutu pembelajaran tersebut tentu banyak tantangan dan kendala
yang harus dihadapi, harus tersedia sarana dan prasarana yang menunjang agar
pendidikan dapat terselenggara dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai secara optimal, dan hasil belajar kimia siswa meningkat.
Dengan penggunaan media buah-buahan lokal seperti buah kecapi, jambu batu,
buah rampay dan lain-lain, memungkinkan siswa untuk mempraktekan, mengalami
dan berproses dalam mendesain bentuk geometri molekul yang melibatkankan
pasangan elektron bebas, terikat dan menentukan model serta tipe molekul serta
menentukam sudut ikatan pada kerangka geometri molekul senyawa-senyawa
kimia, sehingga materi materi tersebut dapat dipelajari, diidentifikasi, dianalisis dan
disintesis, diuji kebenarannya dan disimpulkan menjadi suatu model molekul yang
mengkonkritkan dari bentuk abstraknya. Dengan penggunaan media buah-buahan
lokal ini diharapkan siswa termotivasi untuk belajar, kreatif, berpikir logis serta
sistematis dan dapat melatih siswa untuk berpikir ilmiah dan realistis.
- 103 -
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Materi Bentuk Geometri Molekul Melalui
Penerapan Media Buah-buahan Lokal
TISNA SURYANA
METODE
Penelitian tindakan kelas ini merupakan salah satu alternatif untuk
memperbaiki kualitas pembelajaran yang secara langsung menyentuh masalah
lapangan, yaitu cara baru untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil dan aktivitas
belajar siswa dikelas. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 11
Pandeglang yang beralamat di Jalan Raya Menes Jiput KM. 3,5 Simpang Tiga
Nanggung, Pandeglang. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 1
yang berjumlah 40 orang, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 23 orang siswa
perempuan.
DISKUSI
Pada kegiatan penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitian
adalah kelas XI IPA 1, yang menjadi dasar pertimbangan dilakukan sebagai subjek
penelitian tindakan kelas, antara lain : 1) minat dan motivasi siswa belajar kimia
rendah, 2) nilai rata-rata perolehan nilai kimia secara perorangan dan rata-rata
masih rendah, 3) tingkat ketuntasan belajar kimia masih sangat minim, 4) tingkat
atau prosentase pencapaian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) masih rendah hanya
37,50%, (hanya 15 orang yang tuntas dari 40 siswa), dan 5) banyaknya siswa yang
mengalami kesulitan dalam membuat model molekul.
Deskripsi Siklus 1; Dari pengamatan kolaborator terhadap pembelajaran
menggunakan media buah-buahan lokal dalam materi kajian model molekul, selama
kegiatan belajar mengajar berlangsung pada siklus I adalah sebagai berikut:
Dalam perencanaan tindakan kelas ini, peneliti telah menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran pada kajian materi model geometri molekul, untuk
pengamatan guru, siswa pada saat kegiatan belajar mengajar dan angket siswa
setelah kegiatan belajar mengajar, memberikan tugas siswa untuk belajar dirumah,
menyiapkan LKS (Lembar Kerja Siswa) dan mengembangkan skenario pembelajaran
sebagaimana RPP terlampir.
Kegiatan tahap perencanaan awal di siklus I, peneliti membentuk kelompok
belajar menjadi 7 kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri dari kelompok
Hidrogen = 6 orang, Oksigen = 6 orang, Nitrogen = 6 orang, Karbon = 6 orang, Sulfur
= 6 orang, Helium = 5 orang dan Argon = 5 orang. Guru membuka kegiatan
pembelajaran dengan memberikan motivasi dan pra-syarat pengetahuan, setelah
seluruh siswa duduk dalam kelompok masing-masing yang diketahui oleh guru.
Kegiatan guru berikutnya adalah menjelaskan langkah-langkah proses
pembelajaran dengan menggunakan media buah-buahan lokal dan menjelaskan
langkah-langkah mengerjakan LKS secara tepat dan benar, tentang model geometri
molekul. Selanjutnya, ketika peneliti melakukan tindakan pada tahap ini, guru
melakukan apersepsi untuk memberikan motivasi dan mengarahkan siswa pada
pembelajaran kimia, menjelaskan tujuan yang akan dicapai, menjelaskan langkah
pembelajaran, guru mengarahkan siswa agar duduk rapih pada bangku masingmasing dalam kelompok. Guru membagikan LKS sehingga satu kelompok
mendapatkan 1 LKS yang harus diisi dan didiskusikan oleh siswa. Siswa
- 104 -
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Materi Bentuk Geometri Molekul Melalui
Penerapan Media Buah-buahan Lokal
TISNA SURYANA
memperhatikan, guru menjelaskan, selanjutnya mengisi dan berdiskusi dengan
teman sebangku, dan menggunakan buah-buahan lokal dalam membuat model
molekul.
Pada awal siklus I, pelaksanaan belum sesuai dengan rencana. Hal ini
disebabkan sebagaian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar menggunakan
LKS dengan memanfaatkan buah-buahan lokal dan sebagian siswa belum memahami
langkah-langkah pembelajaran menggunakan media tersebut secara utuh dan
menyeluruh. Untuk mengatasi masalah di atas dilakukan upaya memberi pengertian
kepada siswa dalam melakukan diskusi yang tepat dan bermakna, dilaksanakan
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran serta diberikan pemahaman cara
mengisi LKS dan kegiatan membuat model molekul, dari buah-buahan lokal pada
PBM.
Aktivitas pengamatan ini dilakukan selain oleh pengamat, juga dilakukan oleh
guru pengajar. Hasil pengamatan digunakan sebagai bahan masukan informasi dan
acuan untuk menentukan langkah-langkah perbaikan pada siklus berikutnya. Dari
hasil pengamatan penerapan media buah-buahn local dalam membuat model atom,
ternyata siswa masih kurang optimal, ini ditandai dengan tidak seluruh siswa dapat
menyimak dan memperhatikan paparan/kajian yang disampaikan oleh guru.
Sehingga terlihat oleh peneliti, dan pengamat menyatakan bahwa kelas sedikit ribut,
banyak siswa yang bermain dengan buah-buahan, bahkan ada yang mencicipi buah
tersebut, banyak siswa yang berjalan-jalan pada kelompok lain dengan alasan hanya
melihat sepintas. Pada saat diskusi dalam kelompok masih banyak siswa yang kurang
serius, masih banyak siswa yang kesulitan membuat sudut ikatan dan mengikat tali
sebagai awan elektron pada model molekul.
Berdasarkankan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa yang berhubungan
dengan kegiatan proses pembelajaran diperlihatkan Tabel 1.
TABEL 1. Data Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Siklus 1
No
Indikator
1
2
3
Kedisiplinan awal pembelajaran dan KBM
Minat dan motivasi dalam mengikuti pembelajaran
Partisipasi siswa dalam pembelajaran, perhatian, ikut
melakukan kegiatan kelompok, selalu mengikuti petunjuk
Interaksi siswa dengan siswa
Interaksi siswa dengan guru saat KBM berlangsung
Keingintahuan siswa pada pembelajaran
Keberanian siswa dalam bertanya, menjelaskan,
menggambarkan dan mengemukanan pendapat
Jumlah
Rata-rata
4
5
6
7
Keadaan
Jumlah
Prosentase
20
50,00%
23
57,50%
20
50,00%
30
9
28
19
75,00%
22,50%
70,00%
47,50%
149
21,28
53,21%
Hasil pengamatan dan analisis pada Tabel 1, memperlihatkan kondisi
pembelajaran berkaitan dengan aktivitas siswa yang relevan dengan proses
pembelajaran, hasilnya terlihat bahwa aktivitas siswa yang relevan belum optimal,
yaitu hanya sebesar 53,21% pada siklus I atau hanya sekitar 21-22 orang yang
- 105 -
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Materi Bentuk Geometri Molekul Melalui
Penerapan Media Buah-buahan Lokal
TISNA SURYANA
sungguh-sungguh dalam pembelajaran mengggunakan media model molekul.
Aktivitas siswa yang relevan tetapi belum optimal terutama pada poin 6 yaitu
keseriusan siswa pada saat pembelajaran hanya sebesar 28 orang yang serius atau
sekitar 70,00%. Kondisi demikian perlu diperbaiki pada tindakan pembelajaran
dikelas melalui pelaksanaan PTK.
Hasil yang diperoleh dari pengamatan ini adalah sebagai berikut minat siswa
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, perhatian siswa dalam PBM, Partisipasi,
kerjasama kelompok dan kesempurnaan presentasi/ penyajian dalam diskusi.
TABEL 2. Diskusi Penggunaan Media Buah-Buahan Dalam Model Geometri
Molekul
No
1
2
3
4
5
Kegiatan/Aspek diskusi yang diamati
Motivasi
Pemahaman Konsep
Merangkai Model Atom
Kesesuaian/Ketepatan Hasil
Presentasi
Siklus I
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Kurang
Keterangan: Baik Sekali (86-100); Baik (71-85); Cukup (60-70); Kurang (<60)
Penerapan media pembelajaran dalam diskusi ternyata meningkatkan
motivasi siswa, pemahaman konsep domain elektron menjadi lebih baik. Kelancaran
siswa dalam merangkai dan mengestimasi model atom, menjadi lebih baik.
Kesesuaian/ketepatan hasil jadi lebih baik, dan ini akan berimbas terhadap
kelancaran merangkai model molekul berkategori baik cukup. Untuk kesesuaian
hasil/ketepatan hasil mendapat kategori baik (dalam rentang 71-85). Dalam hal
presentasi/penyajian secara umum mendapat nilai kurang dari 60, namun ketika
kegiatan diskusi berlangsung, masih banyak siswa yang kurang memahami dan
kurang mengerti apa yang harus dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan
kegiatan pembelajaran mengggunakan media.
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru terhadap aktivitas siswa
menunjukan bahwa guru masih perlu meningkatkan dan memperbaiki proses
pembelajaran. Misalnya, memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk bertanya,
guru memperhatikan waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran, dan guru
dalam memberikan panduan proses diskusi perlu dinyatakan secara sederhana, dan
jelas sehingga mudah dimengerti dan dipahami oleh siswa.
Hasil belajar kimia siswa pada siklus I dengan materi teori domain elektron dan
hibridisasi untuk membuat model molekul, setelah dilakukan perhitungan didapat
jumlah nilai keseluruhan 3100, dengan rata-rata 77,50 dengan nilai tertinggi adalah
85 dan terendah 70, prosentase ketuntasan 80,00%, dengan jumlah siswa yang
tuntas 32 orang dengan nilai KKM 75. Dibandingkan dengan sebelum tindakan
terjadi peningkatan yang cukup baik, karena pembelajaran siswa pada siklus I sudah
menerapkan media buah-buahan, namun belum berjalan sebagaimana biasanya,
masih banyak hambatan dan kendala dari murid yang menyebabkan nilai kimia
secara keseluruhan rendah/belum tuntas. Siswa masih banyak yang belum terbiasa
dengan media buah-buahan, masih banyak dari sisi siswa pada saat diskusi kurang
sungguh-sungguh sehingga minat, motivasi, konsep pemahaman, kemampuan
- 106 -
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Materi Bentuk Geometri Molekul Melalui
Penerapan Media Buah-buahan Lokal
TISNA SURYANA
FREKUENSI
merangkai model molekul, ketepatan dan presentase belum maksimal, Akibatnya
siswa banyak yang memperoleh nilai kurang dari KKM, sehingga ditetapkan dan
dikategorikan belum tuntas. Dari hasil penilaian hanya ada siswa yang tuntas
sebanyak 32 orang pada siklus I, artinya ada 8 orang yang belum tuntas, yang perlu
penekanan lebih lanjut agar pembelajaran di siklus II berhasil. Nilai hasil belajar
kimia siswa disajikan dalam Gambar 1.
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
70-72
73-75
76-78
79-81
82-84
85-87
INTERVAL NILAI
GAMBAR 1. Diagram Batang Hasil Belajar Kimia Siswa pada Siklus I
Berdasarkan Gambar 1, nampak siswa yang memperoleh nilai 70-72 dan nilai
73-75 memiliki prosentase masing-masing yaitu 12,50% (ada 5 orang) dari jumlah
siswa sebanyak 40 orang. Siswa yang mendapat nilai pada rentang 76-78 terdapat
42,50% atau sekitar 17 orang siswa yang mendapat nilai pada rentang tersebut. Pada
interval 79 sampai 81, ada 7 orang (17,50%) dan masing-masing terdapat 3 orang
yang mendapat nilai pada interval 82-84 dan 85-87. Dari hasil perolehan tersebut
banyaknya siswa yang masih memperoleh nilai di bawah KKM, menyebabkan
penelitian ini layak untuk dilanjutkan pada siklus berikutnya.
Deskripsi Siklus 2; Kegiatan perencanaan pada siklus II peneliti membentuk
kelompok seperti pada siklus satu, dengan pemberian nama kelompok menggunakan
nama unsur-unsur kimia, dan mereka duduk sesuai dengan kelompok masingmasing untuk meramalkan bentuk molekul dari berbagai senyawa yang sebelumnya
telah dilakukan penghitungan PEI dan PEB-nya.
Penerapan media buah-buahan lokal dalam mempraktekan model geometri
molekul baik dengan teori domain elektron maupun teori hibridisasi sudah berjalan
baik dan optimal, ini ditandai dengan tampak seluruh siswa dapat menyimak dan
memperhatikan paparan, kajian yang disampaikan oleh guru. Siswa semua terlibat
dalam membut model molekul, mereka bekerjasama, terjalin kebersamaan yang baik
untuk mewujudkaan model molekul yang sesui dengan yang diinginkan. Peneliti dan
pengamat menyatakan bahwa kelas sudah kondusif dan terkendali. Semua aktivitas
siswa dalam kelompok terarah dan terukur, tidak ada yang rebut, tidak ada yang
keluar masuk, tidak ada yang mengerjakan tugas lain selain membuat model molekul.
- 107 -
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Materi Bentuk Geometri Molekul Melalui
Penerapan Media Buah-buahan Lokal
TISNA SURYANA
Pada saat siswa merangkai model molekul, terlihat siswa sudah sungguhsungguh, siswa memahami dengan benar cara menyusun buah-buahan dengan
melihat gambar model molekul, dan semua siswa mengikuti seluruh kegiatan yang
terdapat dalam LKS. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa yang relevan dengan
kegiatan proses pembelajaran diperlihatkan dalam Tabel 3.
Tabel 3. Data Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Siklus II
No
Indikator
1
2
3
Kedisiplinan awal pembelajaran dan KBM
Minat dan motivasi dalam mengikuti pembelajaran
Partisipasi siswa dalam pembelajaran, perhatian, ikut
melakukan kegiatan kelompok, selalu mengikuti petunjuk
Interaksi siswa dengan siswa
Interaksi siswa dengan guru saat KBM berlangsung
Keingintahuan siswa pada pembelajaran
Keberanian siswa dalam bertanya, menjelaskan,
menggambarkan dan mengemukanan pendapat
Jumlah
Rata-rata
4
5
6
7
Keadaan
Jumlah Prosentase
39
97,50%
38
95,00%
40
100,00%
38
25
38
35
95,00%
62,50%
95,00%
87,50%
253
36,14
90,35%
Hasil pengamatan dan analisis pada Tabel 3, memperlihatkan kondisi
pembelajaran berkaitan dengan aktivitas siswa yang relevan dengan proses
pembelajaran, hasilnya terlihat bahwa aktivitas siswa yang relevan sudah maksimal,
yaitu sebesar 90,35% pada siklus II ada sekitar 36-37 orang yang tuntas dalam
pembelajaran menggunakan media buah-buahan pada siklus II. Aktivitas siswa yang
relevan semuanya telah optimal terutama pada semua aspek dan point yaitu
keseriusan siswa pada saat pembelajaran hanya sebesar 36 orang yang serius atau
sekitar 90,35% Kondisi demikian sudah dianggap cukup sudah mencapai target
indikator kinerja. Dan tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Hasil yang didapat dari pengamatan ini adalah sebagai berikut minat siswa
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, perhatian siswa dalam PBM, Partisipasi,
kerjasama kelompok dan keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat dalam
diskusi, adalah meningkat baik menjadi lebih baik.
TABEL 4. Diskusi Penggunaan Media Buah-Buahan Dalam Model Geometri
Molekul
No
1
2
3
4
5
Kegiatan/Aspek diskusi yang diamati
Motivasi
Pemahaman Konsep
Merangkai Model Atom
Kesesuaian/Ketepatan Hasil
Presentasi
Siklus II
Baik
Baik
Baik Sekali
Baik Sekali
Baik
Keterangan: Baik Sekali (86-100); Baik (71-85); Cukup (60-70); Kurang (<60)
Penerapan media buah-buahan untuk membuat model molekul dalam diskusi
ternyata meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa dalam hal pemahaman
- 108 -
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Materi Bentuk Geometri Molekul Melalui
Penerapan Media Buah-buahan Lokal
TISNA SURYANA
konsep perhitungan domain elektron (PEB dan PEI) mendapat predikat baik (71-85).
Kegiatan merangkai model molekul mendapat nilai baik sekali dalam rentang 86100, kesesuaian maupun ketepatan hasil diskusi berupa pemodelan atom memiliki
kategori baik sekali (86-100) dan presentasi/penyajian mendapat nilai baik yaitu 7185 dalam aspek hasil Pengamatan kegiatan siswa.
Pada siklus II, ketika kegiatan diskusi berlangsung siswa sudah memahami dan
mengerti apa yang harus dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang telah dibuat.
Berdasarkan data hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat pada Tabel
4, yaitu bahwa guru masih perlu meningkatkan dan memperbaiki proses
pembelajaran. Misalnya, memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk bertanya,
memberikan panduan proses diskusi perlu dinyatakan secara sederhana dan
terukur. Guru juga perlu mempersiapkan lebih matang lagi terkait dengan proses
pembelajaran kimia yang menerapkan media buah-buahan lokal sebagai model
geometri molekul.
Hasil belajar kimia pada siklus II materi gaya molekul, setelah dilakukan
perhitungan didapat jumlah nilai keseluruhan 3215, rata-rata 80,37 dengan nilai
tertinggi adalah 88 dan terendah 75, prosentase ketuntasan 100%, tuntas, dengan
jumlah siswa yang tuntas ada 40 orang dengan nilai KKM 78. Dibandingkan dengan
nilai pada siklus I terjadi peningkatan yang cukup baik, karena pembelajaran siswa
pada siklus II sudah menerapkan media buah-buahan, hal ini berjalan optimal, siswa
sudah terbiasa dengan media buah-buahan, siswa makin mengerti dan paham
pembelajaran LKS dengan model pembelajaran menerapkan media tersebut.
Akibatnya siswa banyak yang memperoleh nilai di atas KKM yang ditetapkan dan
dikategorikan berlabel tuntas. Dari hasil penilaian siswa yang tuntas sebanyak 40
orang secara umum tuntas dan kompeten, tidak ada satu orang siswapun yang tidak
tuntas pada siklus II, semua sudah mendapat nilai lebih dari KKM, dan jika dilihat
dari indikator keberhasilan tuntas dan tercapai karena lebih dari 80% siswa berhasil
dalam kemampuan kognitif dalam mengisi soal tes hasil belajar, serta aktivitas siswa
meningkat. Nilai hasil belajar kimia siswa disajikan dalam Gambar 2.
14
FREKUNSI
12
10
8
6
4
2
0
75-76
77-78
79-80
81-82
83-84
85-86
87-88
INTERVAL NILAI
GAMBAR 2. Diagram Lingkaran Hasil Belajar kimia Siswa Pada Siklus II
- 109 -
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Materi Bentuk Geometri Molekul Melalui
Penerapan Media Buah-buahan Lokal
TISNA SURYANA
Berdasarkan Gambar 2, nampak siswa yang memperoleh nilai 75-76 memiliki
prosentase yaitu 17,50 % (ada 7 orang), yang mendapat nilai 77-78 ada 5 orang
(12,50%), yang mendapat nilai antara 79-80 ada 13 orang (32,50%), yang mendapat
nilai 81-82 ada 5 orang (12,50%) dan yang mendapatkanya nilai 83-84 ada 4 orang
atau jika diprosentasekan ada 10%. Terdapat 2 orang (5%) siswa yang memperoleh
nilai pada interval 85-86 (ini jumlah yang paling sedikit), sedangkan pada rentang
87-88 ada 4 orang siswa (10%).
SIMPULAN
Peningkatan hasil belajar kimia siswa yang terjadi pada penelitian tindakan
kelas ini, disebabkan karena pada proses pembelajaran menggunakan media buahbuahan lokal. Dalam pembelajaran ini siswa termotivasi kuat dalam belajar, daya
nalar dan sikap kritis siswa meningkat. Siswa dihadapkan pada kegiatan
menyusun/merangkai beberapa model buah untuk dijadikan pemodelan molekul
dengan cara buah di beri kode atom, setiap beda jenis atom beda model buah, lalu di
tusuk pakai lidi dan diukur sudutnya untuk dihubungkan dengan benang yang terikat
pada paku payung. Dengan penerapan LKS, siswa lebih peduli, siswa lebih kreatif,
siswa lebih aktif, guru dapat menguji kesiapan siswa dalam pembelajaran, melatih
siswa memahami materi lebih cepat, memacu siswa lebih giat belajar, dan terdapat
kesungguhan dalam memperhatikan penjelasan guru. Karena siswa juga harus
pandai mendesai model molekul tiruan dari buah-buahan tersebut. Berdasarkan
hasil analisis dan pembahasan penelitian tindakan kelas ini, maka dapat disimpulkan
bahwa:
Pertama, pemanfaatan media buah-buahan lokal dalam pembelajaran kimia
pada materi bentuk geometri molekul dapat meningkatkan hasil belajar kimia kelas
XI IPA 1 Siswa SMAN 11 Pandeglang, hal ini terbukti dari rata-rata hasil belajar kimia
prasiklus adalah 71,75 dengan prosentase ketuntasan 37,50% (15 orang jumlah
siswa yang tuntas), pada siklus I adalah 77,50 dengan prosentase ketuntasan 80,00
(32 orang jumlah siswa yang tuntas), dan meningkat pada siklus II dengan rata-rata
hasil belajar kimia 80,37 dengan prosentase ketuntasan 100% (40 orang jumlah
siswa yang mendapat nilai lebih dari KKM dan berkategori tuntas).
Kedua, dengan penerapan media buah-buahan lokal dapat meningkatkan
aktivitas siswa dalam diskusi kelompok terkait dengan penyusunan model molekul,
hal ini terbukti dengan penilian aktivitas diskusi siswa pada siklus I, memiliki ratarata 44,99% (diperoleh dari motivasi 42,85%, pemahaman konsep 46,42%,
merangkai model atom 46,42%, ketepatan 46,42% serta kemampuan presentasi
42,85%), dan meningkat pada siklus II menjadi 92,85 % (diperoleh dari motivasi
89,28%, pemahaman konsep 92,85%, merangkai model atom 92,85%, ketepatan
96,42% serta kemampuan presentasi 92,85%).
REFERENSI
Anshory, I. (1994). Acuan Pembelajaran Kimia. Jakarta: Erlangga.
Arikunto, S. (1988). Penilaian Program Pendidikan. Jakarta: Bina aksara.
- 110 -
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Materi Bentuk Geometri Molekul Melalui
Penerapan Media Buah-buahan Lokal
TISNA SURYANA
Antony J. N. (1996). Educational Assesment of Student. New Jersey: Prentice Hall inc.
Depdiknas. (2005). Garis-garis Besar Program Pengajaran Sekolah Menengah Umum
1994 Suplemen 1999. Jakarta.
Dimyati & Mudjiono. (1994). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah. (1997). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta,
Depdikbud. (1995). Garis-garis Besar Program Pengajaran Kimia. Jakarta.
Mansyur. (1991). Materi Pokok Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Direktorat
Jenderal PKAI, Universitas Terbuka.
Nasution. (1994). Mengajar Didaktik Azas-azas. Bandung: Bumi Aksara.
Nur, W. (2000). Pengajaran Berpusat Kepada Siswa dan Pendekatan Konstruktifitis
dalam Pengajaran. Surabaya: Unesa.
Pahyono. (2004). Sosialisasi Model-model Pembelajaran. Semarang: LPMP Jawa
Tengah.
Petrucci, R. H. (1987). Kimia Dasar; Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga.
Roestiyah, N. K. (1991). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sobur, A. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Surakhmad. (1986). Hasil Belajar. Jakarta: Bina Aksara.
Sudjana. 2008. Psikologi Pendidikan. Bandung: Tarsito.
Syukri, S. (1999). Kimia Dasar I. Bandung: ITB Press.
Syah, M. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Grafindo Persada.
Surya, M. (1970). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung: CV Ilmu.
Supartono. (2006). Peningkatan Kreativitas Peserta Didik Melalui Pembelajaran
Kimia dengan Pendekatan Chemoentrpreuneurship (CEP), usulan Research
Grant-Program Hibah A2, Semarang: Jurusan Kimia FMIPA UNNES.
Sutadi, R. K. (1996). Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.
Syah, M. (2008). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sumiati. (2008). Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.
Slameto. (1991). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Tabrani. (1989). Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Sudarmo, U. (2007). Kimia. Jakarta: Phibeta Aneka Gamma.
Witherington, H. C. (1988). Psikologi Pendidikan (Alih Bahasa oleh M. Buchori).
Jakarta: Rineka Cipta.
Winkel, W.S. (1999). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gasindo.
Zuhairini. (2004). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
- 111 -
Download