KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI YANG EFEKTIF NIM : 1114 010 163 NAMA : Rizki Ayu Indra Cahyani PRODI : TI 14 P SEN “Kecakapan Antar Personal” Komunikasi Antar Pribadi Yang Efektif Jalaluddin Rachmat (1986:147) menyatakan bahwa komunikasi antar pribadi yang efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan, bila anda berkumpul dalam suatu kelompok yang memiliki kesamaan dengan anda, anda akan menyenangi mereka. Komunkasi pun berlangsung lebih santai, gembira dan terbuka. Berkumpul dengan orang-orang yang anda benci akan membuat anda tegang, resah dan tidak enak. Anda akkan menutup diri dan menghindari komunikasi. Anda juga ingin segera mengakhiri komunikasi anda. Jika komunikasi antar pribadi akan lebih efektif bila para komunikan saling menyukai. Maka Lott dan Lott (1966) meneliti pengaruh komunikasi antar pribadi dengan prestasi akademis siswa. Penelitian ini menemukan bahwa murid-murid yang belajar bahasa Sppanyol lebih cepat memahami bila bekerja sama dengan orang-orang yang mereka senangi. Demikian juga dengan Nelson dan Meadow (1971) membuktikan dengan eksperimen bahwa pasangan mahasiswa yang mempunyai sikap yang sama membuat prestasi yang baik dalam mengerjakan tugas-tugas mekanis dibandingkan dengan pasangan yang mempunyai sikap yang berlainan. Akhirnya Baron dan Byrne (1978) menyimpulkan, “ ,,, not only are student happier when learning in an atmosphere of friendship, they also learn more!”. Komunikasi yang efektif menurut Deddy Mulyana (2003:107) bahwa komunikasi yang hasilny sesuai dengan harapan para pesertanya atau orang-orang yang sedang terlibat dalam komunikasi. Dalam proses belajar mengajar misalnya, komunikasi dua arah antara guru dan siswa telah menjadi pemahaman bersama dan dua pihak memberikan respon sebagai tanda bahwa informasi tersebut telah dipahami. Jika komunikasi komunikatif maka dapat di pastikan tujuan komunikasi tercapai dengan baik. Unsur-Unsur Komunikasi Yang Efektif Jika ingin komunikasi menjadi efektif maka unsur-unsur berikut perlu diperhatikan: 1. Sumber (komunikator). Komunikator sebagai pengirim pesan hendaknya benar-benar siap dengan pesannya. Pesan dikemas dengan bahasa tulis atau bahasa lisan yang benar-benar bisa dipahami oleh penerima pesan. 2. Pesan. Isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh Komunikator kepada Komunikan. Kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan sangat berpengaruh terhadap kesinambungan komunikasi. 3. Media atau saluran pengirim pesan. Media yang digunakan dalam mengirim pesan juga harusjelas dan tidak bias. Mengajarkan organ tubuh manusia bagi anak-anak sekolah dasar maka medianya harus jelas dengan menggunakan alat peraga torso manusia. 4. Penerima pesan (komunikan atau receiver). Pihak penerima pesan juga harus siap menerima pesan. Dengan pengetahuannya atau pemahamannya maka komunikan harus fokus pada pesan yang akan diterima. 5. Efek, yaitu apa yang terjadi setelah menerima pesan. Apakah dengan mudah komunikan merespon kembali pesan yang diterima, atau apakah ada perubahan sikap setelah melakukan komunikasi, atau apakah terjadi perubahan prilaku. Jika terjadi perubahan yang diharapkan oleh komunikator sebagai akibat dari komunikasi itu maka komunikasi akan menjadi sangat efektif. Syarat-Syarat Komunikasi Yang Efektif Agar komunikasi menjadi efektif maka syarat –syarat berikut perlu diperhatikan yaitu, (1) menciptakan suasana yang saling menguntungkan, (2) menggunakan bahasa yang mudah dimengerti bila mungkin bahasa yang digunakan adalah bahasa yang setara (3) pesan yang disampaikan menggugah perhatian atau minat bagi pihak komunikan, (4) pesan yang disampaikan menggugah kepentingan komunikan yang dapat menguntungkan, (5) pesan yang disampaikan dapat menumbuhkan suatu penghargaan bagi pihak komunikan. Berikut ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam komunikasi yang efektif: 1. Harus diingat bahwa komunikasi adalah suatu proses. Komunikasi adalah sebuah proses karena merupakan kegiatan yang terus-menerus dalam sebuah proses. Jadi dalam proses tersebut ada yang mempengaruhi dan ada pula yang dipengaruhi. 2. Komunikasi adalah sebuah sistem. Bahwa komunikasi merupakan sebuah sistem terdiri dari beberapa sub sistem. Ada komunikator dan ada komunikan dan ada saluran, ada media komunikasi. Manakala satu sub sistem terganggu akan yang lain juga terganggu. 3. Bahwa komunikasi bersifat transaksi dan komunikasi. Yang dimaksud dengan interaksi adalah saling bertukar pesan. Seseorang berbicara dan yang mendengar pembicaraan itu memberikan reaksi atau komentar atas pesan yang disampaikan. Komunikasi itu sering berubah atau berlanjut menjadi transaksi yaitu melakukan perjanjian. Cara-Cara Melakukan Komunikasi Yang Efektif Agar komunikasi yang kita lakukan menjadi efektif maka perlu memperhatikan cara berikut: 1. Menguasai ragam komunikasi. Komunikasi itu banyak ragamnya. Berkomunikasi dengan bahasa lisan, atau bisa pula berkomunikasi dengan bahasa tulisan. Ada pula berkomunikasi dengan bahasa isyarat dengan menggunakan isyarat-isyarat tertentu atau sering disebut bahasa isyarat atau bahasa non verbal. Teknik yang dipakai tergantung pada dimana komunikasi itu dilakukan dan dengan siapa berkomunikasi. Jika menggunakan bahasa verbal maka hal-hal yang perlu diperhatikan adalah, (1) kata-kata yang digunakan dalam berkomunikasi dapat dimengerti. (2) kecepatan (speed) dapat diatur dengan tepat artinya tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat., (3) intonasi suara, dalam pengucapan dan pengejaan kata harus jelas dengan kata dan intonasi yang benar dan tepat, (4) volume suara, dapat diatur dengan baik tidak terlalu keras dan tidak terlalu kecil, tergantung pada komunikan. (5) singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila pesan yang disampaikan jelas dan singkat. (6) timing (waktu yang tepat) artinya menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yan didengar apa yang disampaikan. Bila menggunakan bahasa tubuh atau bahasa isyarat maka hal-hal yang perlu diperhatikan adalah ekspresi wajah, kontak mata, postur tubuh, dan gerak isyarat. Semua itu akan menggambarkan isi hati pengirim pesan atau penerima pesan. Apakah semua itu telah sesuai dengan apa yang dikemukakan secara lisan. 2. Bersikap empati sebagaimana disebutkan d depan bahwa empati adalah memposisikan diri dalam situasi yang di alami dan sekaligus memahami apa yang di rasakan oeh komunikan. 3. Pleksibel anda tidak harus kaku dan serius dengan gaya yang pormal. Komunikasi itu perlu sisipan informal dengan humor agar santai. 4. Lugas dan ringkas. Gunakan kalimat yang to the point dan ringkas. Dan sedapat mungkin dengan kata atau kalimat pendek tetapi tidak mengurangi makna atau maksud. Pemakaian kata atau kalimat yang bertele tele menjadi membosankan 5. Memahami bahasa non verbal yang tepat. Anda perlu memahami gesture tubuh dari komunikan. Terkadang, bahasa tubuh lebih bermakna dari bahasa verbal karena sulit di manipulasi. 6. Menjadi pendengar yang baik. Apakah anda menyimak dengan baik ketika rekan ada yg berbicara ? pastikan ada bisa melakukan hal tersebut. Artinya jika ada seorang yang mendengar kita harus mendengarkan dengan baik agar kita bisa member respon yang tepat sesuai dengan harapan lawan bicara kita. 7. Konsisten . konsisten mempunyai makna kesesuaian. Dalam konteks komunikasi maka komunikator tidak dengan mudah memindahkan topic-topic pembicaraan kepada komunikan sehingga komunikasi menjadi bingung. 8. Egaliter . artinya tidak membuat sekat antara komunikator dengan komunikan . jika ini terasa maka hubungan baik akan terhapus. 9. Terbuka. Dalam artinya bersedia dikoreksi jika ada kekeliruan dan meminta maaf jika salah. Sikap seperti ini turut mendukung komunikasi Kesimpulan Komunikasi antar pribadi dapat didefinisikan sebagai proses hubungan yang tercipta, tumbuh dan berkembang antara individu yang satu (sebagai komunikator) dengan individu lain (sebagai komunikan) dengan gayanya sendiri menyampaikan pesan kepada yang lain (komunikan), sedangkan yang satu (komunikan) dengan gayanya sendiri menerima pesan dari sumber (komunikator). Dengan gaya, kedinamisan, kesadaran dan hubungan yang akrab dari masing-masing pihak maka komunikasi itu terus tumbuh dan berkembang hingga dicapai persepsi dan tujuan bersama. Dalam hal ini komunikasi antar pribadi lebih menekankan hubungan antar pribadi sehingga komunikasi antar pribadi yang terjadi menjadi lebih efektif.