Ringkasan Kreatif Ringkasan Kreatif untuk Kampanye Khalayak Sasaran 1: Nelayan Pancing /Jaring Taman Nasional Komodo Pernyataan masalah Perairan di SPTN wilayah II Pulau Komodo, khurusnya di terumbu karang adalah rumah bagi ikan Napoleon, yang bernilai ekonomi tinggi, sehingga banyak dicari oleh nelayan dan populasinya semakin menurun Kampanye ini bertujuan untuk menjaga perikanan yang berkelanjutan. Karang keras hidup adalah rumah bagi ikan napoleon karena ikan napoleon merupakan jenis ikan karang di Zona Bahari dan Zona Pemanfaatan Wisata Bahari Di SPTN Wilayah II Pulau Komodo akan menjadi target dari kampanye ini. Nelayan Pancing/jaring telah banyak mengetahui manfaat Zona Pemanfaatn Tradisional Bahari, akan tetapi karena karena kebutuhan ekonomi, terpaksa nelayan menangkap ikan dikedua Zona tersebut. Ancaman langsung yang disasar adalah aktifitas penangkapan ikan di kedua Zona ini dilakukan oleh nelayan pancing. Faktor pendorong ancaman ini adalah karena ikan yang minati ada ditempat ini, banyaknya nelayan yang datang dari luar kawasan, dekat dengan kampung sehingga tidak mengeluarkan uang dan waktu yang banyak serta keuntungan dari menjual ikan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan harian, karena pemodal/ bos ikan hanya membeli ikan setengah harga dari harga pasar. (Persona) Khalayak sasaran Nelayan jaring di Kampung Rinca rentang umurnya antara 16 - 55 tahun, dengan tingkat pendidikan rata –rata tamatan Sekolah Dasar (SD), Nelayan kampung Rinca, selalu mencari ikan di Zona Bahari dan Zona Pemanfaatan Tradisional Bahari di dalam kawasan Taman Nasional Komodo. jaring/pancing Nelayan sudah menggunakan untuk menangkap ikan sejak dari kecil sampai sekarang. nelayan jaring , dan hampir semua laki-laki, Lima (5) tahun yang lalu nelayan dapat menangkap ikan yang cukup banyak ikan basah setiap hari, tetapi sekarang jumlah tangkapan saya berkurang. Nelayan khawatir dengan berkurangnya tangkapan sehari-hari ini dan juga Nelaya sangat khawatir tangkapan akan jauh berkurang kalau dilarang menangkap ikan di zona bahari dan zona pemanfaatan wisata bahari di kawasan Taman Nasional Komodo, karena biaya yang dikeluarkan akan lebih besar, memerlukan waktu yang lama karena lokasinya jauh dari kampung, banyaknya jumlah nelayan dari luar kawasan yaitu dari labuan Bajo, Pulau Mesa, Desa menjaga, Warloka dan Sape (NTB) yang menangkap ikan didalam kawasan Taman Nasional Komodo, sehingga kawasan yang diberikan sebagai zona pemanfaatan tradisional terasa tidak luas. Nelayan sangat takut kalau tidak dapat menangkap cukup banyak ikan untuk dimakan keluarga atau untuk dijual supaya dapat membeli kebutuhan keluarga saya. Nelayan yakin jika Pembentukan Koperasi nelayan yang dilakukan oleh pihak Balai Taman Nasional Komodo akan berhasil jika masyarakat diberi pengetahuan yang cukup mengenai manfaat koperasi, dengan persyaratan yang ringan dan aturan tidak terlalu memberatkan masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengumpulkan modal usaha yang dapat melakukan usaha-usaha produktif lainnya. Saya dan komunitas nelayan lainnya akui bahwa pengetahuan dan pemahaman akan pentingnya zona bahari dan zona pemanfaatan wisata bahari untuk menjamin ikan dan hasil laut lainnya tetap tersedia sudah cukup tahu (saya sekarang berada ditahap Persiapan adalah tingkat niat orang dalam merubah perilaku dan umumnya menolak bahwa dirinya memiliki masalah dengan perilakunya). Tindakan yang diinginkan Kegiatan Nelayan Pancing /jaring untuk menangkap ikan di Zona Pemanfaatan Tradisional Bahari, dan nelayan pancing/jaring masuk menjadi anggota Koperasi Nelayan sebagai tempat untuk mengumpulkan modal usaha, dan menjadi anggota koperasi Penyingkiran halangan Pembentukan Koperasi Nelayan sebagai tempat untuk mengumpulkan modal usaha dan melakukan usaha – usaha produktif lainnya Pertukaran manfaat Nelayan akan mendapatkan tambahan modal usaha Nelayan akan terhindari dari sanksi pelanggaran terhadap aturan Zonasi oleh Balai Taman Nasional Komodo Nelayan mencari pendapatan dengan rasa aman dan tenang SK Review Zonasi Tahun 2012 Aturan koperasi yang tertuang dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh pemuda mendukung inisiatif terbentuknya koperasi untuk menjamin Dukungan Citra Celah/Peluang Unsur-unsur kreatif/Komponen wajib Materi kampanye ketergantungan terhadap sumberdaya laut pulau komodo Nelayan peduli dengan keluarga Nelayan dapat penghormatan/pengakuan Tradisi menjadi nelayan yang harus diwariskan oleh negerasi muda Nelayan bangga dengan sumber daya perikanan didaerahnya bagi kesejateraan masyarakat setempat dan perlu dilindungi dari gangguan dari luar. Darmaga yang ada di Kampung jam 17.00-19.00 Tempat pemahat patung komodo, Jam 13.00 – 15.00 Kios-kios warung rokok dan sembako Tempat pemjemuran Ikan jam 15.00 dan 17.30 sore Logo Lembaga ; Balai Taman Nasional Komodo, Rare Logo dan slogan Kampanye Perahu tanpa layar Warna Kuning sesuai dengan warna zona pemanfaatan tradisional bahari pada peta zonasi Gambar rumah sebagai Koperasi Poster, t-shirt, spanduk warung dan penutup kapal nelayan, topi, pertemuan kampung, Baliho, Layar tancap Khalayak Sasaran 2: Nelayan Bagan Pernyataan masalah Perairan di SPTN wilayah II Pulau Komodo adalah rumah bagi ikan Napoleon, yang bernilai ekonomi tinggi. Kampanye ini bertujuan untuk menjaga perikanan yang berkelanjutan. Karang keras hidup di Zona Bahari dan Zona Pemanfaatan Wisata Bahari Di SPTN Wilayah II Pulau Komodo akan menjadi target dari kampanye ini. Nelayan Pancing/jaring telah banyak mengetahui manfaat Zona Pemanfaatn Tradisional Bahari, akan tetapi karena karena kebutuhan ekonomi, terpaksa nelayan menangkap ikan dikedua Zona tersebut. Ancaman langsung yang disasar adalah aktifitas penangkapan ikan di kedua Zona ini dilakukan oleh para nelayan bagan. Faktor pendorong ancaman ini adalah karena ikan yang minati ada ditempat ini, banyaknya nelayan yang datang dari luar kawasan, dekat dengan kampung sehingga tidak mengeluarkan uang dan waktu yang banyak serta keuntungan dari menjual ikan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan harian, karena pemodal/ bos ikan hanya membeli ikan setengah harga dari harga pasar. (Persona) Khalayak sasaran Nelayan jaring di Kampung Rinca rentang umurnya antara 16 - 55 tahun, dengan tingkat pendidikan rata –rata tamatan Sekolah Dasar (SD), Nelayan kampung Rinca, selalu mencari ikan di Zona Bahari dan Zona Pemanfaatan Tradisional Bahari di dalam kawasan Taman Nasional Komodo. jaring/pancing Nelayan sudah menggunakan untuk menangkap ikan sejak dari kecil sampai sekarang. nelayan jaring , dan hampir semua laki-laki, Beberapa tahun yang lalu nelayan dapat menangkap ikan yang cukup banyak ikan basah setiap hari, tetapi sekarang jumlah tangkapan saya berkurang. Nelayan khawatir dengan berkurangnya tangkapan sehari-hari ini dan juga Nelaya sangat khawatir tangkapan akan jauh berkurang kalau dilarang menangkap ikan di zona bahari dan zona pemanfaatan wisata bahari di kawasan Taman Nasional Komodo, karena biaya yang saya keluarkan akan lebih besar, memerlukan waktu yang lama karena lokasinya jauh dari kampung, banyaknya jumlah nelayan dari yang menangkap ikan didalam kawasan Taman Nasional Komodo, sehingga kawasan yang diberikan sebagai zona pemanfaatan tradisional terasa tidak luas. Nelayan sangat takut kalau tidak dapat menangkap cukup banyak ikan untuk dimakan keluarga atau untuk dijual supaya dapat membeli kebutuhan keluarga saya. Rumah saya sangat sederhana dan saya tidak mempunyai banyak barang mewah. Nelayan yakin jika Pembentukan Koperasi nelayan yang dilakukan oleh pihak Balai Taman Nasional Komodo akan berhasil jika masyarakat diberi pengetahuan yang cukup mengenai manfaat koperasi, dengan persyaratan yang ringan dan aturan tidak terlalu memberatkan masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengumpulkan modal usaha yang dapat melakukan usaha-usaha produktif lainnya. Saya dan komunitas nelayan lainnya akui bahwa pengetahuan dan pemahaman akan pentingnya zona bahari dan zona pemanfaatan wisata bahari untuk menjamin ikan dan hasil laut lainnya tetap tersedia sudah cukup tau (saya sekarang berada ditahap Persiapan adalah tingkat niat orang dalam merubah perilaku dan umumnya menolak bahwa dirinya memiliki masalah dengan perilakunya). Tindakan yang diinginkan Peningkatan pemahaman Nelayan Pancing /jaring untuk menangkap ikan di Zona Pemanfaatan Tradisional Bahari, karna manfaat dari Zona ini sebagai tempat untuk menangkap ikan bagi nelayan, dan peningkatan pengetahuan nelayan pancing/jaring tentang manfaat koperasi nelayan sebagai tempat untuk mengumpulkan modal usaha, dan menjadi anggota koperasi Penyingkiran halangan Pembentukan Koperasi Nelayan dan Nelayan menangkap ikan di Zona Pemanfaatan Tradisional Bahari di SPTN Wil. II Pulau Komodo Pertukaran manfaat Nelayan akan mendapatkan tambahan modal usaha Nelayan akan terhindari dari aturan Zonasi oleh Balai Taman Nasional Komodo Dukungan SK Review Zonasi Tahun 2012 Aturan koperasi yang tertuang dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh pemuda mendukung inisiatif terbentuknya koperasi untuk menjamin ketergantungan terhadap sumberdaya laut pulau komodo Nelayan peduli dengan keluarga Nelayan dapat penghormatan/pengakuan Tradisi menjadi nelayan yang harus diwariskan oleh negerasi muda Nelayan bangga dengan sumber daya perikanan didaerahnya bagi kesejateraan masyarakat setempat dan perlu dilindungi dari gangguan dari luar. Darmaga yang ada di Kampung jam 17.00-19.00 Tempat pemahat patung komodo, Jam 13.00 – 15.00 Kios-kios warung rokok dan sembako Tempat pemjemuran Ikan jam 15.00 dan 17.30 sore Logo Lembaga ; Balai Taman Nasional Komod, Rare Gambar pelampung Logo dan slogan Kampanye Perahu tanpa layar Warna Kuning sesuai dengan warna zona pemanfaatan tradisional bahari pada petra zonasi Gambar rumah sebagai Koperasi Nelayan Tua dan Muda Poster, t-shirt, spanduk warung dan penutup kapal nelayan, topi, pertemuan kampung, Baliho, Layar tancap Citra Celah/Peluang Unsur-unsur kreatif/Komponen wajib Materi kampanye