Optimalisasi Aset BUMN 2012

advertisement
[email protected]
Mengapa aset itu perlu dikelola
dengan baik?
(1)
(2)
(3)
(4)
memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen
pengguna aset tersebut (untuk pasar, baik penyewa kios
maupun konsumen yang berbelanja);
mempertahankan umur aset sepanjang mungkin dengan
kondisi yang selalu terawat;
pendapatan bagi bumn;
dapat menjadi salah satu sumber pendanaan untuk
memperluas/mengembangkan aset.
MODEL SISTEM
INFORMASI
MANAJEMEN ASET
SIKLUS ASET
OPTIMALISASI ASSET BUMN…
Optimalisasi aset BUMN, dapat dilakukan melalui pinjam
pakai, atau sewa-menyewa, atau penggunausahaan.
Untuk metode penggunausahaan, melalui perjanjian
kerja sama antara PT BUMN dan Perusahaan swasta,
dalam empat cara.
BOT
Pertama, kerja sama bangun-guna-serah atau yang dikenal
dengan build-operate and transfer (BOT). Dalam metode ini,
pihak ketiga akan membangun properti di atas lahan BUMN,
mendayagunakan dalam waktu tertentu, kemudian setelah
masa konsesi berakhir, menyerahkan tanah dan bangunan
serta sarana bangunan lain kepada PT BUMN.
OPTIMALISASI ASSET BUMN…
BTO
Kedua, kerja sama build-transfer and operate (BTO). Pihak
ketiga membangun gedung siap pakai, kemudian
menyerahkan bangunan yang telah selesai dibangun kepada
PT BUMN, lalu baru diserahkan kembali kepada pihak ketiga,
untuk dioperasikan selama masa konsesi.
BT
Ketiga, kerja sama dengan pola build and transfer (BT), pihak
ketiga membangun properti yang jadi obyek kerja sama, dan
setelah selesai menyerahkannya kepada PT BUMN, yang
kemudian membayarnya
OPTIMALISASI ASSET BUMN…
KSO
Keempat, kerja sama operasi (KSO), sebuah perjanjian
antara PT BUMN dengan pihak ketiga sebagai operator
gedung. Dalam metode ini, PT BUMN menyediakan gedung
untuk dikelola dan dioperasikan melalui operator. Kemudian,
operator menanamkan modal untuk mengoperasikan gedung
5 Skema Pengelolaan Aset
A.
B.
SEBAGAI BAGIAN DARI BISNIS PERUSAHAAN
A1. Dikelola secara langsung
A2. Dikelola bekerja sama dengan Mitra
BUKAN SEBAGAI BAGIAN DARI BISNIS PERUSAHAAN
B1. Dikelola Oleh Anak Perusahaan
(SAHAM ANAK PERUSAHAAN 100%)
B2. Dikelola Oleh Anak Perusahaan Bekerja Sama
dengan Mitra (Saham ANAK PERUSAHAN <100%)
A1. Dikelola Secara Langsung


BUMN mengelola langsung aset yang memberikan
pelayanan jasa kepada masyarakat,
Dalam skema ini, pendapatan pengelolaan aset
langsung disetor ke kas perusahaan, dan biaya
operasional disediakan di dalam anggaran
perusahaan
Plus Minus Skema A1
Keunggulan :

Keuangan investasi adalah tetap merupakan bagian dari keuangan BUMN. Masih
dalam pengawasan langsung manajemen. meminimalkan perpindahan tangan
aset karena kesalahan pengelolaan.

Kebutuhan modal kerja dalam suatu tahun anggaran lebih terjamin karena
menjadi bagian dari anggaran perusahaan
Kelemahan:

tidak terpisah dari dari angggaran utama bisnis perusahaan  sulit memantau
kinerja pengelolaan. Sulit mendorong peningkatan profesionalisme pengelolaan
asset.

Sulit merekrut tenaga profesional pengelola

resiko masuknya aspek politis dari pihak luar yang tidak sejalan dengan aspek
bisnis dalam keputusan pengelolaan investasi tersebut

Potensi pengembangan asset investasi sangat tergantung pada potensi keuangan
perusahaan dalam suatu tahun anggaran
Kapan Skema ini bisa dipakai ?
A.2. Dikelola bekerja
sama dengan Mitra



Perlu dibuat aturan direksi tentang kerjasama
pemanfaatan asset dengan pihak ketiga
Hubungan antara perusahaan dengan mitranya perlu
memperhatikan Peraturan perundangan yang berlaku
Pemilihan Mitra melalui tender minimal 5 peserta
Skema A2. Yang harus diperhatikan










Ruang lingkup kerja sama
Jangka waktu kerja sama, maksimal 30 tahun (dan dapat
diperpanjang).
standar pelayanan minimal yang harus dilakukan oleh mitra kerjasama
Kewajiban berkonsultasi antara mitra dengan BUMN dalam hal
penentuan tarif yang akan dibebankan kepada masyarakat
Kewajiban pemeliharaan asset pihak ketiga selama masa kerja sama
Kontribusi dan pembagian keuntungan kepada kas perusahaan setiap
tahun selama masa kerja sama.
Larangan untuk menjaminkan, menggadaikan maupun memindahkan
kepemilikian asset investasi pihak ketiga tersebut
Sanksi apabila mitra lalai dalam memenuhi kewajibannya
Pengakhiran kerja sama
Cara Pinjam Pakai dan BOT/BTO tak bisa dipakai. Why?
Cara Kompensasi Skema A2
(1)
One-time fee, yaitu BUMN memperoleh pendapatan
sekali di muka,
(2)
Fxed/variable periodic fee dimana BUMN
memperoleh
pendapatan yang tetap atau berubah
setiap suatu
periode waktu tertentu (misalnya 5
tahun sekali fee ini
berubah), dan
(3)
Revenue sharing dimana BUMN memperoleh suatu
persentase bagian dari pendapatan bruto
(pendapatan sebelum dikurangi biaya) dan
(4)
Profit sharing, yaitu bagian BUMN diperhitungkan atas
laba (pendapatan dikurangi biaya) kerja sama tersebut.
Persentase profit sharing bisa tetap atau membesar sejalan
dengan membesarnya jumlah
laba
Skema A2. Penting!



Jumlah seluruh pendapatan, baik dari kontribusi, bunga, dari investasi
asset pihak ketiga sebelum dibagikan dengan mitra sekurang-kurangnya
harus dapat memenuhi kewajiban pinjaman (pembayaran pokok dan
bunga pinjaman) pihak ketiga selama masa pinjaman.
Bila revenue atau profit sharing: harus jelas (1) allowable cost (2)
Kewajiban memelihara sistem akuntansi dan pengendalian intern yang
baik untuk mengatasi masalah kebocoran keuangan, (3) Kewajiban
mitra untuk melakukan efisiensi dalam pengelolaan asset, (4) Hak
BUMN, sendiri atau bersama mitranya, menunjuk akuntan publik. Biaya
audit harus disediakan dalam Anggaran
Pajak dan Reribusi daerah harus disetor langsung ke kas negara, jangan
dipergunakan oleh perusahaan.
Plus Minus Skema A2
Keunggulan:
 BUMN tidak perlu menyediakan biaya operasional dan perawatan asset dalam
Anggaran perusahaan
 BUMN tidak terlibat dalam pengelolaan yang seringkali kompleks dan
membutuhkan keahlian dan ketekunan manajemen yang tinggi
 kepastian akan pengembalian pokok dan biaya pinjaman lainnya,
 Profesionalisme pengelolaan dapat diharapkan membaik karena minimalnya
campur tangan BUMN kedalam pengelolaan asset tersebut.
Kelemahan :
 pemilihan partner yang tepat
 kecurangan yang dilakukan oleh mitra karena memasukkan biaya yang bukan
merupakan biaya yang diijinkan (allowable cost)
 Pemeliharaan sering diabaikan. Bila jangka waktu kerja sama pendek tidak ada
insentif kepada mitra untuk ikut dalam menanamkan modalnya guna
mengembangkan dan memperluas asset dikemudian hari

Kapan Skema ini bisa dipakai ?
Dibentuk Anak Perusahaan






Dibentuk, dan dibubarkan, berdasarkan suatu UU PT (UU 40
tahun 2007)
PT dapat dimiliki sepenuhnya oleh (a) BUMN sepenuhnya, atau
(b) dimiliki oleh BUMN bersama dengan perorangan atau
badan hukum lainnya
Saham terdiri dari saham prioritet (prioritas) dan saham biasa.
Saham prioritet hanya dapat dimiliki oleh BUMN. Pemegang
saham prioritet adalah BUMN. Pemegang saham prioritet
memiliki hak istimewa
Anggaran harus disetujui oleh kepala daerah
Dapat bekerja sama dengan perusahaan negara, koperasi
atau perusahaan swasta lainnya
Pemeriksaan atas laporan keuangan tahunan dilakukan oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP)
Pembentukan Anak Perusahaan

BUMN dapat membentuk anak perusahaan
dengan 2 cara:
1.
2.
Pinjaman
Penyertaan Modal
Yang mana yang lebih disukai ?
Skema B.1. (PT): 100% saham BUMN




Dibentuk anak perusahaan untuk mengelola aset
BUMN agar menjadi profir center.
100% saham dimiliki BUMN
BUMN dapat membuat anak perusahaan dengan
membuat pinjaman yang dipakai sebagai modal
awal pendirian anak perusahaan.
Anak Perusahaan kemudian harus merekrut dan
memobilisasi personil, menciptakan sistem dan
prosedur, serta membangun sistem manajemen yang
mampu untuk mengelola investasi dari Induk BUMN
tersebut.
Plus Minus Skema B1
Keunggulan :
 Hilangnya tekanan pada Anggaran operasional BUMN
 Berkurangnya keterlibatan BUMN dalam operasional anak perusahaan
 Mudah untuk meningkatkan profesionalisme pengelolaan, sistem rewardpunishment yang terintegrasi dengan sistem penilaian kinerja BUMN
Kelemahan skema ini adalah:
 Resiko default karena pengembalian pinjaman kepada kreditur, secara
legal, adalah kewajiban BUMN, bukan kewajiban anak perusahaan
tersebut
 Ada kemungkinan keterbatasan Anggaran untuk menambah modal yang
diperlukan guna pengembangan perusahaan di kemudian hari
Kapan Skema ini bisa dipakai ?
Skema B2. Anak Perusahaan dengan
Mitra

Anak Perusahaan dan mitra membentuk suatu
perusahaan baru yang khusus mengelola aset BUMN
Skema ini harus diterapkan secara berhati-hati dengan
memperhatikan berbagai rambu-rambu, baik dari segi tata
kelola perusahaan (corporate governance) maupun
persyaratan keuangan
Plus Minus Skema B2
Keunggulan :

Hilangnya tekanan pada Anggaran untuk membiayai operasional

Berkurangnya keterlibatan BUMN dalam pengelolaan sehari hari

Mudah untuk meningkatkan profesionalisme pengelolaan, terlebih lagi bila telah dapat
dibangun sistem reward-punishment yang terintegrasi dengan sistem penilaian kinerja
perusahaan

Bila profitabilitas anak perusahaan baik, maka mudah mendapatkan akses kepada
modal perusahaan di masa mendatang baik dari mitra tersebut maupun dari calon mitra
lain yang mengamati kinerja perusahaan tersebut.
Kelemahan :

Resiko default yang sangat tinggi karena pengembalian pinjaman, secara legal, adalah
kewajiban anak perushaaan, bukan kewajiban mitranya.

Apabila aspek corporate governance tidak dibangun dan dijalankan dengan baik, besar
kemungkinan dalam jangka panjang porsi saham anak perusahaan akan terdilusi
Kapan Skema ini bisa dipakai ?
Download