sumber data mortalitas dan morbiditas

advertisement
Pendahuluan
• Kematian dapat menimpa siapa saja, kapan dan dimana
saja
• Mortalitas adl salah satu dari 3 komponen demografi
selain fertilitas dan migrasi, yang dapat mempengaruhi
jumlah dan komposisi umur penduduk
• Data kematian → untuk proyeksi penduduk guna
perencanaan pembangunan
• Morbiditas dapat menimpa manusia lebih dari satu kali
dan selanjutnya rangkaian morbiditas ini atau sering
disebut morbiditas kumulatif pada akhirnya
menghasilkan peristiwa yang disebut kematian
KONSEP MORTALITAS
DAN MORBIDITAS
Lahir
hidup
Konsep Kematian
Hidup
Mati
 Ada 3 konsep keadaan vital “mutuallyexclusive”
(keadaan yg satu tidak mungkin terjadi bersamaan dg
salah satu keadaan lainnya):
 1.Lahir hidup (live birth)
 2.Mati (death)
 3.Lahir mati (fetal death)
Definisi Mortalitas
• Mortalitas adalah jumlah kematian yang terjadi
dalam suatu populasi.
• Kematian : peristiwa menghilangnya semua tandatanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi
setiap saat setelah kelahiran hidup(Organisasi
Kesehatan Dunia -WHO-)
• Lahir hidup (live birth)L peristiwa keluarnya hasil
konsepsi dari rahim seorang ibu secara lengkap tanpa
memandang lamanya kehamilan dan setelah
perpisahan tersebut terjadi
Definisi Mortalitas
 Lahir mati (fetal death) : peristiwa menghilangnya
tanda-tanda kehidupan dari hasil konsepsi sebelum
hasil konsepsi tsb dikeluarkan dari rahim ibunya.
Dibedakan atas 3 kejadian, yaitu:
 Stillbirth (late fetal death)
 Keguguran
 Aborsi
Peristiwa Kematian
Intra uterin
1. Abortus : <16 minggu
2. Immatur : 16-28 minggu
3. Prematur : >28 minggu
Extra uterin
1. Still birth
2. Neonatal death
: < 1 bulan
3. Post neo natal death : 1 bulan - < 1 tahun
4. Infant mortality
: < 1 tahun
Penyebab Kematian
 penyakit menular
 penyakit degeneratif
 kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap
kematian
Komitmen Untuk Mencapai Tujuan
Millenium Development Goals (Mdg’s)
 menurunkan Angka Kematian Anak sebesar dua per
tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1000
kelahiran bayi pada tahun 2015 dan menurunkan AKI
sebesar tiga perempatnya menjadi 124 per 100.000
kelahiran
Definisi Morbiditas
 Morbiditas :derajat sakit, cedera atau gangguan pada
suatu populasi atau disebut juga penyimpangan dari
status sehat dan sejahtera atau keberadaan dari suatu
kondisi sakit, biasanya dinyatakan dalam angka
prevalensi atau insidensi yang umum.
SUMBER DATA MORTALITAS
DAN MORBIDITAS
A. Sumber Data Mortalitas
 Data mortalitas dapat diperoleh dari :
1
2
3
• Sistem Registrasi Vital
• Sensus Penduduk
• Survey
1. Sistem Registrasi Vital
 sistem ini mencatat kejadian kematian segera setelah
peristiwa kematian tersebut terjadi dari waktu ke
waktu.
 sistem registrasi vital di Indonesia yang ada baru
bersifat lokal dan terbatas pada beberapa tempat
tertentu saja dan masih belum mampu mencatat
semua kejadian kelahiran dan kematian di tempat
tersebut.
2. Sensus dan Survey Penduduk
• Kejadian kematian dicatat sekian lama peristiwa
kematian itu terjadi.
• Data digolongkan menjadi dua bentuk :
a) Bentuk langsung (direct mortality data)
b) Bentuk tidak langsung (indirect mortality data)
B. Sumber Data Morbiditas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sumber Data dan Laporan Penyakit Menular
Catatan Klinis dan Catatan Medis Rumah Sakit
Data dan Catatan dari Organisasi Managed Care
Perunutan Pencatatan dan Registrasi
Registrasi
Perunutan Pencatatan dan Komputerisasi
Survei Status Kesehatan dan Penyakit
PENGUKURAN DAN
TREND MORTALITAS DAN
MORBIDITAS
Ukuran Mortalitas
a) Case Fatality Rate (CFR) Angka kefatalan kasus
CFR :perbandingan antara jumlah kematian terhadap
penyakit tertentu yang terjadi dalam 1 tahun dengan
jumlah penduduk yang menderita penyakit tersebut pada
tahun yang sama.
Rumus:
CFR = (P/T)k
P = Jumlah kematian terhadap penyakit tertentu
T = jumlah penduduk yang menderita penyakit tersebut
pada tahun yang sama
b) Crude Death Rate (CDR) Angka Kematian Kasar
yaitu jumlah kematian yang dicatat selama 1 tahun per
1000 penduduk pada pertengahan tahun yang sama.
Disebut kasar karena angka ini dihitung secara
menyeluruh tanpa memperhatikan kelompokkelompok tertentu di dalam populasi dengan tingkat
kematian yang berbeda-beda.
Rumus:
CDR= (D/P)k
D= jumlah kematian yang dicatat selama 1 tahun
P=Jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang
sama
c) Age Spesific Death Rate (ASDR) angka kematian
menurut golongan umur
yaitu perbandingan antara jumlah kematian yang
diacatat selama 1 tahun pada penduduk golongan
umur x dengan jumlah penduduk golongan umur x
pada pertengahan tahun
Rumus:
ASDR= (dx/px)k
dx = jumlah kematian yang dicatat selama 1 tahun
pada golongan umur x
px = jumlah penduduk pada golongan umur x pada
pertengahan tahun yang sama
k = Konstanta
d) Under Five Mortality Rate (UFMR) Angka
kematian Balita
yaitu gabungan antara angka kematian bayi dengan
angka kematian anak umur 1-4 tahun yaitu jumlah
kematian balita yang dicatat selama satu tahun per
1000 penduduk balita pada tahun yang sama
Rumus:
UFMR = (M/R)k
M = Jumlah kematian balita yang dicatat selama satu
tahun
R = Penduduk balita pada tahun yang sama
k = Konstanta
e) Neonatal Mortality Rate (NMR) Angka Kematian
Neonatal
yaitu jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari
28 hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran
hidup pada tahun yang sama
Rumus:
NMR = (d1/ B)k
di = Jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari
28 hari
B = Kelahiran hidup pada tahun yang sama
k = konstanta
f) Perinatal Mortality Rate (PMR) angka kematian
perinatal
yaitu jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia
kehamilan berumur 28 minggu atau lebih ditambah
kematian bayi yang berumur kurang dari 7 hari yang
dicatat dalam 1 tahun per 1000 kelahiran kelahiran hidup
pada tahun yang sama.
Rumus:
PMR = (P+M/R)k
P = jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia
kehamilan berumur 28 minggu
M =ditambah kematian bayi yang berumur kurang dari 7
hari
R = 1000 kelahiran kelahiran hidup pada tahun yang sama.
g) Infant Mortality Rate (IMR) Angka Kematian
Bayi
yaitu perbandingan jumlah penduduk yang berumur
kurang dari 1 tahun yang dicacat selama 1 tahun
dengan 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Rumus:
IMR = (d0 /B)k
d0 = Jumlah penduduk yang berumur kurang dari 1
tahun
B = Jumlah lahir hidup pada tahun yang sama
k = Konstanta
g) Infant Mortality Rate (IMR) Angka Kematian
Bayi
yaitu perbandingan jumlah penduduk yang berumur
kurang dari 1 tahun yang dicacat selama 1 tahun
dengan 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Rumus:
IMR = (d0 /B)k
d0 = Jumlah penduduk yang berumur kurang dari 1
tahun
B = Jumlah lahir hidup pada tahun yang sama
k = Konstanta
• i) Specific Death Rate
Merupakan angka kematian yang ditujukan kepada
penyebab kematian spesifik oleh penyakit tertentu.
Specific Death Rate (oleh sebab tertentu)
-------------------------------------------X 1000
Jumlah penduduk pertengahan tahun
UKURAN MORBIDITAS
Yaitu: jumlah penderita yang dicatat selama 1 tahun
per 1000 jumlah penduduk pertengahan tahun.
menggambarkan keadaan kesehatan secara umum,
mengetahui keberahasilan program program
pemberantasan penyakit, dan sanitasi lingkungan
serta memperoleh gambaran pengetahuan penduduk
terhadap pelayanan kesehatan.
Secara umum ukuran yang banyak digunakan dalam
menentukan morbiditas adalah angka, rasio, dan
porporsi.
RATE
Rate : proporsi dalam bentuk khusus perbandingan
antara pembilang dengan penyebut atau kejadian
dalam suatu populasi tertentu dengan jumlah
penduduk dalam populasi tersebut dalam batas waktu
tertentu. Rate terdiri dari berbagai jenis ukuran
diantaranya adalah:
 Incident Rate
 PR ( Prevalence)
 PePR
 poPR
 AR
SAR
CI (AAIR)
ID
Specifik menurut karakteristik
a. Incident Rate
Proporsi atau jumlah kelompok individu yang
terdapat dalam penduduk suatu wilayah yang semula
tidak sakit dan menjadi sakit dalam kurun waktu
tertentu dan pembilang pada proporsi tersebut
adalah kasus baru.
Rumus:
P= (d/n)k
Dimana:
P= Estimasi incidence rate
d= Jumlah incidence (kasus baru)
n= Jumlah individu yang semula tidak sakit (
population at risk)
b. PR ( Prevalence)
dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya
sakit. Lamanya sakit adalah suatu periode mulai dari
didiagnosanya suatu penyakit hingga berakhirnya
penyakit teresebut yaitu sembuh, kronis, atau mati
c. PePR yaitu perbandingan antara jumlah semua kasus
yang dicatat dengan jumlah penduduk selama 1
periode.
Rumus:
PePR =(P/R)k
P = jumlah semua kasus yang dicatat
R = jumlah penduduk
k = pada saat tertentu
d. PoPR (Point Prevlene Rate)
yaitu nilai prevalensi pada saat pengamatan yaitu
perbandingan antara jumlah semua kasus yang dicatat
dengan jumlah penduduk pada saat tetentu.
Rumus:
PoPR =(Po/R)k
Po = perbandingan antara jumlah semua kasus yang
dicatat
R =jumlah penduduk
k = selama 1 periode
e. AR (Attack Rate)
yaitu angka insiden yang terjadi dalam waktu yang
singkat (Liliefeld 1980) atau dengan kata lain jumlah
mereka yang rentan dan terserang penyakit tertentu
pada periode tertentu
RASIO
Rasio: nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan
dua nilai kuantitatif yang pembilangnya tidak
merupakan bagian dari penyebut.
PROPORSI
Proporsi : perbandingan dua nilai kuantitatif yang
pembilangnya merupakan bagian dari penyebut.
Penyebaran proporsi adalah suatu penyebaran
persentasi yang meliputi proporsi dari jumlah
peristiwa-peristiwa dalam kelompok data yang
mengenai masing-masing kategori atau subkelompok
dari kelompok itu.
TREND MORTALITAS
pola penyebab kematian kasar :
 Stroke 15,4%,
 Tuberculosis 7,5%
 Hipertensi 6,8%.
 cedera (6,5 %), mengindikasikan bahwa pembunuh
potensial saat ini dan kedepan akan bergeser pada trend
kematian akibat kecelakaan di jalan atau transportasi
(46,4% dari kematian akibat cedera).Situasi ini tentu
membutuhkan perhatian, kewaspadaan dan antisipasi
yang serius dari semua pihak, baik dari departemen
perhubungan, kepolisian, pengusaha transportasi dan
tentu saja masyarakat itu sendiri.
DETERMINAN DAN TEORI
MORTALITAS DAN
MORBIDITAS
Determinan Kematian Ibu
 dikelompokkan dalam tiga kelompok yaitu:
a. determinan proksi/dekat (proximate determinants)
b. determinan antara (intermediate determinants)
c. determinan kontekstual (contextual determinants).
Determinan Proksi, dipengaruhi oleh
determinan antara dan meliputi:
 Kejadian Kehamilan
Perempuan yang hamil memiliki risiko
untuk mengalami komplikasi sedangkan
perempuan yang tidak hamil tidak memiliki
risiko tersebut.
 Komplikasi Kehamilan dan Persalinan
Komplikasi obstetri ini merupakan penyebab
langsung kematian ibu, yaitu perdarahan,
infeksi, eklampsia, partus lama, abortus, dan
ruptura uteri (robekan rahim).
Determinan Antara, dipengaruhi oleh
determinan kontekstual dan meliputi:
 Status Kesehatan
 Status Reproduksi
 Akses terhadap Pelayanan Kesehatan
 Perilaku Sehat
 Faktor-faktor lain yang tidak diketahui atau tidak
terduga
Determinan Kontekstual (determinan sosial,
ekonomi, budaya), meliputi:
 Status perempuan dalam keluarga dan masyarakat
 Status keluarga dalam masyarakat
 Status masyarakat
Kerangka Teori
 Hubungan antara ketiga determinan diatas tentang
kesakitan dan kematian ibu digambarkan dalam
kerangka teori yang merupakan modifikasi kerangka
teori dari McCarthy dan Maine (1992).
Perkembangan Kebijakan
Penurunan Morbiditas dan
Mortalitas
Perkembangan Kebijakan
 bidang kependudukan dan kesehatan merupakan dua bidang yang
saling berkaitan.
 Tindakan pemerintah untuk meningkatkan mutu kesehatan
penduduk secara eksplisit dan langsung berhubungan dengan upaya
menekan tingkat kematian (mortalitas) dan tingkat kesakitan
(morbiditas).
 Hal itu secara tidak langsung berhubungan pula dengan upaya
mengendalikan tingkat kelahiran.
 Pengaturan mengenai penurunan angka kematian telah dituangkan
dengan jelas pada Pasal 30-32 Undang-Undang 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
Pasal 30
 Ayat 1: Pemerintah menetapkan kebijakan penurunanangka
kematian untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang
dan berkualitas pada seluruhdimensinya.
 Ayat 2: Kebijakan penurunan angka kematian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berupa pemberian prioritas pada:
a. penurunan angka kematian ibu waktu hamil;
b. ibu melahirkan;
d. pasca persalinan; dan
e. bayi serta anak.
 Ayat 3: Kebijakan penurunan angka kematian sebagaimana
dimaksudkan pada ayat (2) diselenggarakan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat melalui upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan norma agama.
Pasal 31
 Kebijakan penurunan angka kematian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 30 dilaksanakan dengan memperhatikan:
a. kesamaan hak reproduksi pasangan suami istri;
b. keseimbangan akses dan kualitas informasi, pendidikan, konseling,
dan pelayanan kesehatan,
khususnya kesehatan reproduksi bagi ibu, bayi dan anak;
c. pencegahan dan pengurangan risiko kesakitan dan kematian; dan
d. partisipasi aktif keluarga dan masyarakat.
 Pasal 32
(1) Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan pengumpulan
data dan analisis tentang angka kematian sebagai bagian dari
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga.
(2) Pemerintah wajib melakukan penyusunan pedoman dan
pelaporan pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Ketentuan mengenai tata cara pengumpulan data dan
proyeksi kependudukan tentang angka
kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
Program Penurunan Mortalitas
Dan Morbiditas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Program Imunisasi
Jaminan Persalinan
(JAMPERSAL)
Kebijakan ASI Eksklusif
Jaminan Kesehatan Masyarakat
(JAMKESMAS)
Meningkatkan Kualitas Perawat
atau Pelayanan Kesehatan
Program Sistem Penjaminan
Biaya Pelayanan Medik
Peserta yang dijamin dalam
program Jamkesmas tersebut
meliputi :
 Masyarakat miskin dan tidak mampu
yang telah ditetapkan dengan keputusan
 Gelandangan, pengemis, anak dan
orang terlantar, masyarakat miskin yang
tidak memiliki identitas.
 Peserta Program Keluarga Harapan
(PKH) yang tidak memiliki kartu
Jamkesmas.
 Masyarakat miskin yang ditetapkan
berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor
1185/Menkes/SK/XII/2009 tentang
Peningkatan Kepesertaan Jamkesmas
bagi Panti Sosial, Penghuni Lembaga
Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan
Negara serta Korban Bencana Pasca
Tanggap Darurat.
Download