pengaruh strategi pembelajaran mind mapp terhadap pemahaman

advertisement
Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 142
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPP TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI SISTEM EKSKRESIKELAS
XI IPA SMA NEGERI 1 PAMPANGAN OKI
Muhammad Isnaini1, Kurratul Aini1, Rani Angraini 2*
1
Dosen Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang Jl.
Prof. K. H. Zainal Abidin Fikri No 1 A KM 3.5, Palembang 30126. Indonesia
2
Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang
Jl. Prof. K. H. Zainal Abidin Fikri No 1 A KM 3.5, Palembang 30126. Indonesia
*
Email: [email protected]
Telp: +62858-3938-8818
ABSTRACT
This study aims to look the effect of learning Mind Mapp strategies towards students understanding concept
of excretory system to the XI IPA class at SMAN 1 Pampangan OKI. The variable in this study is learning
Mind Mapp strategy as independent variables and the understanding of concept as dependent variable. The
sample was XI IPA 3 and XI IPA 2 as experimental class and class XI IPA 1 as the control class. Grade
students the method used in this study is an experimental method, while the techniques data collecting used
is a written test and test of understanding with Mind Mapp rubric assessment. Written test is used to see how
the students ability of understanding the concept after applied learning Mind Mapp strategies. Tests of
understanding with the Mind Mapp rubric assessment used to see how students understanding ability to
create Mind Mapp. The analysis data using t-test with significance level of 5%. Based on the data hypothesis
testing control class and experimental class of the obtained value of 0.000 < 0.05, significantly different.
The students Mind Mapp score overall can be said very good, with the average score 84.81. It can be
concluded that there is significant influence of application Mind Mapp learning strategies to the students
understanding concept with the material excretory system to the XI IPA class at SMAN 1 Pampangan OKI.
Keywords: Learning Mind Mapp Strategies; Students Understanding Concept; Excretion system.
ABSTARK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh strategi pembelajaran Mind Mapp terhadap pemahaman
konsep siswa pada materi sistem ekskresi kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pampangan OKI. Variabel dalam
penelitian ini adalah strategi pembelajaran Mind Mapp sebagai variabel bebas dan pemahaman konsep
sebagai variabel terikat. Sampel penelitian ini adalah kelas XI IPA 3 dan XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen
dan kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes tulis dan tes pemahaman
dengan rubrik penilaian Mind Mapp. Tes tulis digunakan untuk melihat kemampuan pemaham konsep siswa
setelah diterapkan strategi pembelajaran Mind Mapp. Tes pemahaman dengan rubrik penilaian Mind Mapp
digunakan untuk melihat kemampuan siswa pemahaman siswa dalam membuat Mind Mapp. Analisis data
tes menggunakan uji-t dengan taraf signifikan 5 %. Berdasarkan uji hipotesis data kelas kontrol dan kelas
eksperimen maka diperoleh nilai Fhitung0,000 < 0,05, berbeda signifikan. Nilai Mind Mapp siswa secara
keseluruhan dapat dikatakan sangat baik, dengan perolehan rata-rata 84,81. Maka dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh yang signifikan penerapan strategi pembelajaran Mind Mapp terhadap pemahaman konsep
siswa pada materi sistem ekskresi kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pampangan OKI.
Kata Kunci : Strategi Pembelajaran Mind Mapp; Pemahaman Konsep Siswa; Sistem Ekskresi.
Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 143
Strategi
PENDAHULUAN
Saat ini, banyak ditemukan masalahmasalah
pendidikan
terutama
di
pembelajaran
adalah
suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru
bidang
dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
pendidikan biologi (Djumadi, 2010) menyatakan
secara efektif dan efisien. David dalam Senjaya
bahwa, pada kenyataannya cukup banyak siswa
(2009)
yang tidak menyukai pembelajaran biologi.
pembelajaran terkandung makna perencanaan.
Mereka berpendapat biologi merupakan mata
Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih
pelajaran yang sukar dan sulit untuk di ingat
bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan
(hafal) hal itu tentu merugikan, karena akan
yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan
berdampak pada rendahnya penguasaan materi
pembelajaran.
pelajaran, siswa yang tidak dapat mengikuti
menyatakan
bahwa
dalam
strategi
Salah satu strategi pembelajaran yang tepat
pelajaran dengan lancar, prestasi belajar yang
untuk
rendah, meskipun telah diusahakan untuk belajar
kemampuan siswa (pengembangan kinerja otak)
dengan sebaik-baiknya. Hal tersebut tentunya
yaitu peta pemikiran atau bisa disebut dengan
akan
Mind Mapp merupakan istilah teknik pemetaan
menyebabkan
kurangnya
kemampuan
pemahaman siswa.
Pembelajaran
yang
demikian
kurang
pemahaman
pikiran
untuk
potensi
dan
konsep
membantu
kapasitas
menggali
membuka
otak
seluruh
yang
"tersembunyi".
untuk mengetahui pemahaman konsep sangat
melibatkan kedua sisi otak secara bersamaan,
penting dalam pembelajaran Biologi karena materi
yaitu otak kanan dan otak kiri. Dengan demikian
yang terkandung dalam Biologi menuntut siswa
Mind Mapp adalahsebuah peta konsep yang
untuk dapat memecahkan masalah yang ditemui
digunakan untuk menyatakan hubungan yang
dalam kehidupan. Pembelajaran Biologi saat ini
bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk
hanya menuntut siswa dengan menghafalan, tanpa
proposisi-proposisi merupakan dua atau lebih
memberi kesempatan siswa untuk memahami
konsep-konsep yang dihubungkan oleh kata-kata
konsep dalam materi pelajaran. Penerapan strategi
dalam suatu unit semantik (Putra, 2008). Konsep
pembelajaran yang tepat diharapkan mampu
merupakan suatu abstraksi yang menggambarkan
melatih siswa cara-cara memperoleh informasi
ciri-ciri, karakter atau atribut yang sama dari
baru, menyeleksinya dan kemudian mengolahnya,
sekelompok
sehingga siswa dapat pemahaman konsep dan
merupakan suatu proses, peristiwa, benda atau
mampu mengembangkan kinerja otak di dalam
fenomena di alam yang membedakannya dari
dirinya, agar siswa dapat memahami konsep
kelompok lainnya. Konsep mewakili sejumlah
dengan baik seorang guru harus memiliki startegi
objek yang mempunyai ciri-ciri yang sama dan
pembelajaran
dituangkan dalam bentuk suatu kata atau bahasa.
pembelajaran.
menyampaikan
materi
objek
dari
pikiran
suatu
ini
masih
mengembangkan kemampuan berpikir siswa,
dalam
Pemetaan
dan
fakta,
akan
baik
Seseorang dikatakan memahami suatu konsep jika
Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 144
dapat
mengorganisasikan
dan
mengutarakan
penerapan dan (C4), analisis. Tes ini akan
kembali apa yang telah dipelajarinya (Rustaman,
diberikan sebelum pembelajaran (pretest) dan
dkk., 2005).
sesudah pembelajaran (posttest) untuk mengetahui
pemahaman konsep Sistem Ekskresi.
Tes Pemahaman dengan Rubrik penilaian
METODOLOGI PENELITIAN
Mind
Jenis Penelitian
Penelitian
ini
adalah
penelitian
Mapp.
Sebelum
digunakan
sebagai
instrumen penelitian, sejumlah soal ini terlebih
Eksperimen, yaitu Penelitian yang digunakan
dahulu
untuk mengetahui pengaruh perlakuan tertentu
penghitungan.
terhadap yang lain, dimana variabel-variabel dapat
normalitas dan homogenitas yang merupakan
dipilih
dapat
prasyarat untuk melakukan uji hipotesis (uji-t)
mempengaruhi proses eksperimen dan dapat
yang merupakan uji hipotesis komparatif statistik
dikendalikan secara tepat (Suryabrata, 2003).
parametrik serta uji normalitas gain (N-Gain)
Variabel Penelitian
untuk mengetahui selisih nilai posttest dan pretest
sedangkan
variabel
lain
Variabel bebas (X) strategi pembelajaran
diuji
validitas,
reliabilitas
Kemudian
data
dianalisis
yang menunjukkan peningkatan pemahaman atau
Mind Mapp sedangkan variabel terikat (Y) adalah
penguasan konsep siswa setelah pembelajaran.
pemahaman konsep siswa.Desain Penelitian ini
Prosedur Penelitian
menggunakan
Eksperimen
Semu
dan
(quasi
Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap,
eksperiment), Pretes-Postes Grup Kontrol Tidak
yaitu tahap pertama perencanaan, kemudian tahap
Secara Random (Norandomized Control Group
kedua pelaksanaan dan tahap ketiga tahap akhir.
Pretest-Postest Design) (Sukardi, 2003).
Populasi dan Sampel
HASIL DAN PEMBAHASAN
Populasi dan sampel seluruh siswa kelas
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1
XI IPA SMA Negeri 1 Pampangan OKI tahun
Pampangan OKI terhitung mulai tanggal 18 Mei
pelajaran 2015-2016 yang berjumlah 114 orang
2016 sampai dengan 30 Mei 2016. Penelitian ini
dan terdiri dari 3 kelas. Dimana grub ekperimen
dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan baik kelas
kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3, sedangkan untuk
eksperimen
grup kontrol kelas XI IPA 1.
pertemuan pertama pretest, setelah pretest masuk
Teknik Pengumpulan Data
keperlakuan,
Teknik Pengumpulan Data
keperlakuan dan pertemuan ketiga perlakuan yang
Teknik
pengambilan
data
maupun
kelas
pertemuan
kontrol.
kedua
Dimana
langsung
dilakukan
diakhiri dengan posttest. Soal pretest sama dengan
melalui tes tulis dalam bentuk pilihan ganda
posttest, soal tersebut berbentuk pilihan ganda
sebanyak 15 soal. Berdasarkan pemahaman
yang terdiri dari 15 soal berdasarkan C1 – C4
konsep Ranah kognitif Taksonomi Bloom Revisi,
Taksonomi Bloom revisi. Pelaksanaan strategi
yaitu: (C1), mengingat (C2), pemahaman (C3),
pembelajaran Mind Mapp pada kelas eksperimen
Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 145
dan metode konvensional pada kelas kontrol,
kelas kontrol, setelah dilakukan uji normalitas dan
sehingga dapat lihat apakah strategi pembelajaran
homogenitas serta uji-t dengan taraf kepercayaan
Mind Mapp dapat meningatkan pemahaman
signifikan sebesar 5 % disajikan pada tabel 1 di
konsep siswa.
bawah ini.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
diketahui nilai pretest pada kelas eksperimen dan
Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Pretest Uji-t Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Jenis Data
𝑭𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈
Α
Keputusan
Keterangan
Pretest
−4,72
0,05
Terima 𝐻0
Tidak berbeda signifikan
Berdasarkan
hasil
pretest
(tabel
1)
membangun
pengetahuan
awal
pada
siswa.
diketahui bahwa hasil yang didapat adalah thitung
Menurut Jumiati (2011), sebagai guru harus bisa
= −4,74 < ttabel = 1,76 maka H0 diterima dan Ha
memperbanyak pengetahuan awal siswa, salah
ditolak, yang artinya siswa pada kelas kontrol dan
satu caranya yaitu dengan apersepsi. Jika siswa
kelas eksperimen pada materi sistem ekskresi
diberi soal yang mereka belum pelajari maka
tidak
mempunyai
mereka bisa mengaitkannya dengan pengetahuan
pengetahuan awal yang sama. Tidak adanya
yang mereka dapatkan sebelumnya. Siswa dituntut
perbedaan pretest disini terjadi karena saat
untuk aktif dan kreatif dalam mengembangkan
menjawab soal mereka tidak mengerjakannya
pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya,
dengan sungguh-sungguh, mereka malah lebih
sehingga apabila materi tersebut diberikan siswa
banyak bertanya kepada teman disebelahnya, hal
sudah paham tentang apa yang akan dipelajarinya.
ini bisa terjadi karena mereka belum mempelajari
Astuti (2011), menyimpulkan pengetahuan awal
materi yang mereka kerjakan. Akan tetapi, jika
yang
siswa tersebut bisa mengaitkan materi yang ada
perkembangan siswa dan kekurangan pengetahuan
dalam soal pretest tersebut dengan pengetahuan
awal tidak memungkinkannya untuk maju.
berbeda
signifikan
atau
tidak
akurat
dapat
menghalangi
yang telah mereka dapat sebelumnya maka siswa
Nilai posttest pada kelas eksperimen dan
akan bisa menjawab soal tersebut tanpa harus
kelas kontrol, setelah dilakukan uji normalitas dan
bertanya kepada temannya.
homogenitas serta uji-t, dengan taraf kepercayaan
Di dalam kegiatan belajar mengajar,
kebanyakan guru belum bisa atau kurang dalam
signifikan sebesar 5 % disajikan pada tabel 2 di
bawah ini.
Tabel 2. Rekapitulasi Nilai Posttest Uji-t Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
𝑭𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈
29,03
Jenis Data
Posttest
Berdasarkan
hasil
posttest
α
0,05
(tabel
Keputusan
Tolak 𝐻0
Keterangan
Berbeda signifikan
2)
Haditerima, yang artinya kelas kontrol dan kelas
diketahui bahwa hasil yang didapat adalah thitung
eksperimen pada materi sistem ekskresi berbeda
= 29,03 > ttabel = 1,76 maka H0 ditolak dan
Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 146
signifikan atau mempunyai pemahaman yang
penerimanya dan pada individu, oleh sebab itu
berbeda.
belajar adalah proses aktif. Sedangkan Sardiman
Dengan adanya perubahan strategi belajar
(2007), mendefinisikan belajar sebagai suatu
memberikan pengaruh yang baik bagi pemahaman
perubahan tingkah laku atau penampilan dengan
siswa terbukti dengan naiknya hasil posttest siswa
serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,
yang artinya terjadi suatu proses yang dinamakan
mengamati,
proses belajar. Menurut Sudjana (2000), belajar
sebagainya.
mendengarkan,
meniru
dan
merupakan suatu proses yang ditandai dengan
N-Gain (selisih nilai posttest dan pretest),
adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan
yang menunjukkan peningkatan pemahaman atau
sebagai proses belajar ditunjukkan dalam berbagai
penguasan konsep siswa setelah pembelajaran. N-
bentuk,
Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat
seperti
berubah
pengetahuannya,
pemahamannya, sifat dan tingkah lakunya, daya
dilihat pada diagram di bawah ini.
0,7
0,8
0,6
0,24
0,4
0,2
0
Eksperimen
Kontrol
Gambar 1. Diagram Batang Skor Rata – Rata N-Gain
Berdasarkan N-Gain (diagram 1) pada
dalam kategori tinggi. Setelah dilakukan uji
kelas kontrol adalah 0,24 yang berarti masuk
normalitas dan homogenitas serta uji-t, dengan
dalam kategori rendah, sedangkan N-Gain pada
taraf kepercayaan signifikan sebesar 5 % disajikan
kelas eksperimen adalah 0,7 yang berarti masuk
pada tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3. Rekapitulasi Hasil uji-t Data N-Gain
𝑭𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈
0,000
Jenis Data
N-Gain
Α
0,05
Berdasarkan hasil N-Gain (tabel 3) yang
didapat adalah
Fhitung 0,000 < 0,05 berbeda
signifikan yang artinya siswa pada kelas kontrol
Keputusan
Tolak 𝐻0
Keterangan
Berbeda Signifikan
peningkatan pemahaman konsep kelas eksperimen
lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Terjadinya
peningkatan
nilai
N-Gain
dan kelas eksperimen mempunyai perbedaan N-
menunjukan terjadinya peningkatan pemahaman
Gain
pada materi sistem ekskresi, hasil yang didapat
sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
adalah antara kelas kontrol dan kelas eksperimen
Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 147
memiliki perbedaan N-Gain pada materi sistem
Conceptual Understanding: A Preliminary Report
ekskresi.
yang
menyatakan bahwa Mind Map berpengaruh
menggunakan strategi pembelajaran Mind Mapp
terhadap pemahaman konsep siswa. Disertasi
lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol
yang menggunakan metode telaah pustaka ini
yang
secara
menyatakan finally, for future reference and for
konvensional. Peningkatan ini terjadi karena pada
use by students, the original mindmap from which
kelas
strategi
the instructor developed his/her plans can be used
pembelajaran Mind Mapp merupakan strategi
to document future testing topics, importan ideas,
pembelajaran
mata
the relationship of the concept to the rest of the
pelajaran biologi dan strategi ini dapat membantu
course, and provide a map to the material from
siswa
mudah
the book an handouts which are related to the
mengorganisasikan serta mengingat informasi,
concept. Disimpulkan dari disertasi tersebut
yang mengantarkan kepada pemahaman konsep
beberapa fungsi Mind Mapp antara lain mencatat
siswa.
bahasan ujian, gagasan-gagasan penting, serta
Dimana
kelas
menggunakan
pembelajaran
eksperimen
yang
lebih
Mind
menggunakan
diterapkan
cepat
Mapp
eksperimen
mencatat
dalam
dan
yang merupakan teknik
pencatatan yang dapat mengaitkan konsep yang
hubungan antar konsep yang mengantarkan siswa
kepada pemahaman konsep.
sudah dimiliki dengan konsep yang baru, selain
Adapun hasil analisis tingkat kognitif soal
itu juga cara kerjanya sesuai dengan cara kerja
diukur
otak yang memulai menggambarkan suatu konsep
kognitif yang digunakan dalam penyelesaian soal
ide dari tengah atau pusat kemudian memancar
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
dari pusat ke segala arah hal ini apabila
berdasarkan indikator pemahaman C1 – C4 dan
dimanfaatkan dapat berfungsi untuk menyimpan
persentase N-Gain dari hasil pretest dan posttest,
atau memprioritaskan informasi yang didadapat
didapatkan soal yang memiliki tingkat C1
sehingga mudah untuk diingat (Buzan, 2010).
(mengigat), memiliki N-Gain pada kelas kontrol
Radix,
bahwa
sebesar 89% sedangkan pada kelas eksperimen
penggunaan Mind Mapp secara utuh dapat
67%. Soal tingkat C2 (memahami), memiliki
memberi penilaian akan proses pembelajaran
peningkatan pada kelas kontrol sebesar 25% dan
konstruktivis dan Mind Mapp dapat meningkatkan
pada kelas eksperimen 71%. Soal tingkat C3
pengaruh
kualitas
(menerapkan), memiliki peningkatan pada kelas
Pembelajaran
kontrol sebesar 23% dan pada kelas eksperimen
konstruktivis dijelaskan sebagai pembelajaran
73%. Soal tingkat C4 (menganalisis), memiliki
yang
peningkatan pada kelas kontrol sebesar 23% dan
dkk
pembelajaran
(2013),
terhadap
menyatakan
peningkatan
konstruktivis.
menkonstruksikan
pengetahuan
serta
pemahaman akan makna konsep.
pada
melalui
kelas
pendeskripsian
eksperimen
95%.
kemampuan
Maka
dapat
Kemudian disertasi yang ditulis oleh
disimpulkan, dari tingkat pemahaman konsep C1,
Simon, dkk (2011), dengan judul Mindmaps for
C2, C3 dan C4 kelas eksperimen memiliki
Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 148
peningkatan yang lebih besar dibandingkan kelas
didasarkan pada beberapa kemungkinan yang
kontrol.
terjadi saat pembelajaran dengan menggunakan
Terjadinya
kelas
strategi Mind Mapp seperti yang dinyatakan Liu,
eksperimen dikarenakan strategi Mind Mapp yang
dkk (2014), dengan membuat sebuah Mind Mapp,
belum pernah mereka temui sebelumnya, serta
siswa dapat menampilkan kembali pengetahuan
media yang digunakan dinilai cukup menarik,
yang
yaitu poster contoh Mind Mapp. Sehingga,
mengorganisasi
suasana pembelajaran yang antusias ditunjukkan
menggunakan diagram non linear secara verbal
oleh
dalam
dan simbolik yang dapat mengasumsikan skema.
mengajukan pendapat serta pertanyaannya. Juga
Siswa menjelaskan kembali sesuatu yang telah
seperti yang dikutip dalam jurnal Goodnough and
dipelajarinya secara terorgainsir ke dalam bentuk
Woods (2010), menyatakan bahwa antusias siswa
yang lebih bervariasi. Melalui kata kunci dan
dikarenakan atribut-atribut Mind Mapp yang
gambar yang dibuatnya, siswa dapat menjelaskan
menarik bagi siswa. Media Mind Mapp yang
kembali konsep dengan baik. Selain itu, dengan
disiapkan lebih menarik dengan pilihan warna,
membuat cabang-cabang kata kunci siswa juga
simbol, kata kunci dan desain Mind Mapp yang
dapat membuat kategorisasi suatu konsep dengan
menarik.
lebih tertata. Hal tersebut merupakan bagian dari
siswa
dan
peningkatan
siswa
tidak
pada
ragu
Pada kelas kontrol dengan menggunakan
metode konvensional, sebagian besar siswa sibuk
telah
didapatinya
seperti
dengan
cara
menghubungkan
indikator pemahaman menurut Anderson dan
Krathwohl.
sendiri berbincang dengan teman sebelahnya
Buzan (2010), juga meyatakan bahwa
karena pembelajaran yang hanya mengandalkan
melalui Mind Mapp siswa dapat meningkatkan
pusat suara dari pengajar/guru (teacher centered),
ingatan
sehingga hal tersebut dapat dikatakan sebagai
mengimajinasikan konsep. Gambar atau simbol
kegagalan dalam proses pembelajaran seperti yang
yang digunakan dapat membantu siswa untuk
dikutip dari Gomleksiz (2012), one of the primary
menkonkretkan konsep. Kata kunci yang saling
reasons students fail in science is because they
barkaitan
often have learning styles significantly different
mengingat. Pembelajaran yang dilakukan secara
from those emphasized by most science courses
terus menerus dan melakukan pengulangan dapat
(Tucker, 2010).
membantu siswa menyimpan ingatan dalam
Selain berdasarkan hasil penelitian yang
telah dipaparkan di atas, terdapat asumsi lain
dengan
cara
membuat
mengasosiasikan
siswa
semakin
dan
mudah
jangka panjang.
Dapat
disimpulkan
bahwa
dengan
menunjukkan pembelajaran menggunakan strategi
menggunakan strategi pembelajaran Mind Mapp
Mind Mapp lebih efektif dalam meningkatkan
memberikan
kemampuan pemahaman konsep dibandingkan
pemahaman konsep siswa pada kelas eksperimen
dengan
(hal tersebut juga dapat dilihat melalui angket dan
pembelajaran
biasa.
Hal
tersebut
pengaruh
yang
baik
terhadap
Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 149
perolehan
nilai
Mind
secara
tingkat C1 (mengigat), memiliki N-Gain pada
keseluruhan dapat dikatakan sangat baik, dengan
kelas kontrol sebesar 89% sedangkan pada
perolehan rata-rata 84,81), dibandingkan kelas
kelas eksperimen 67%. Soal tingkat C2
kontrol
(memahami), memiliki peningkatan pada kelas
dengan
Mapp
siswa
menggunakan
metode
konvensional (penilaian sesuai dengan Mind
kontrol
MappingRubric From Ohassta (Ontario history
eksperimen
and social sciencesteachers’ association : 2004)).
(menerapkan), memiliki peningkatan pada
Selain itu, pembelajaran dengan stategi Mind
kelas kontrol sebesar 23% dan pada kelas
Mapp membuat siswa menjadi lebih aktif. Siswa
eksperimen
tidak hanya menyimak penjelasan guru, namun
(menganalisis), memiliki peningkatan pada
siswa mengeksplorasi pemahamannya dengan
kelas kontrol sebesar 23% dan pada kelas
membuat Mind Mapp. Setelah itu siswa langsung
eksperimen 95%.
menjelaskan
73%.
Soal
Soal
pada
kelas
tingkat
tingkat
C3
C4
diperolehnya ke dalam sebuah Mind Mapp.
kontrol mendapatkan nilai 55,81 pretest, 66,07
Dengan membuat Mind Mapp, siswa menjadi
posttest dan 0,24 N-Gain yang berarti masuk
lebih senang dan bersemangat dalam mengikuti
dalam
pembelajaran.
proses
eksperimen mendapatkan nilai 44,76 pretest,
pembuatan Mind Mapp melibatkan kinerja otak
84,22 posttest dan 0,7 N-Gain yang berarti
kanan yang dapat memicu kreativitas siswa
masuk dalam kategori tinggi.
siswa
ini
yang
71%.
dan
2. Dari hasil pretest, posttest dan N-Gain. Kelas
Hal
informasi
25%
telah
sehingga
kembali
sebesar
dikarenakan
menjadi
lebih
kategori
rendah
sedangkan
kelas
bebas
3. Berdasarkan penghitunga uji-t diperoleh nilai
mengungkapkan apapun yang ada di dalam
Fhitung = 0,000 dan ttabel = 0,05, karena nilai
pikirannya.
Fhitung< ttabel maka tolak H0 dan terima Ha
Secara keseluruhan penerapan strategi
artinya
ada
pengaruh
penerapan
strategi
pembelajaran Mind Mapp pada materi sistem
pembelajaran Mind Mapp terhadap pemahaman
ekskresi berpengaruh positif terhadap proses
konsep siswa pada materi sistem ekskresi kelas
pembelajaran karena selain membantu siswa lebih
XI IPA SMA Negeri 1 Pampangan OKI.
aktif juga dapat meningkatkan pemahaman konsep
siswa. Hal ini menunjukkan bahwa strategi
DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran Mind Mapp efektif diterapkan pada
[1]
Astuti, T. 2011. Pembelajaran[online],
pada materi sistem ekskresi kelas XI SMA Negeri
tentang membangun pengetahuan awal atau
1 Pampangan OKI.
apersepsi
siswa
dalam
kegiatan
pembelajaran URL http:// www. Poojetz
KESIMPULAN
1. Dari hasil tes awal (pretest) dan tes akhir
(posttest), didapatkan soal yang memiliki
Wordspress. Comanalisis.
Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 150
[2]
Bunzen, T. 2010. Buku Pintar Mind
Mapping. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
4
5
Mind mapping allows students to imagine
Jakarta: Rineka Cipta.
and explore associations between concepts.
Jumiati., Susriyati, M., Ericka, D. dan
Caribbean Teaching Scholar Vol. 3, No. 1.
Corebima. 2011. Peningkatan Hasil Belajar
11 Rustaman, N. Y., Soendjojo, D., Surosos,
Siswa. Journal: Lectura Volume 02, Nomor
A. Y., Yusnani, A., Ruchji, S., Diana, R.
02.
dan M. Nurjhani. 2005. Strategi Belajar
Fisher,
D.
2007,
Checking
for
12 Sanjaya, W. 2009. Penelitian Tindakan
Techniques for Your Classroom, ASCD
Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media
Publications, Alexandria.
Group.
Gabel, D. 2003. Enhancing The Conceptual
Of
Science.Journal
of
educational HORIZONS Winter, Indiana
13 Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Bandung: Raja Grafindo
Persada.
14 Simon, M., Mary, B. dan Martine. 2011.
University.
Goodnough and Woods. 2010. Student and
Mindmaps for Conceptual Understanding: A
Teacher Perceptions of Mind Mapping: A
Preliminary
Middle School Case Study. Paper presented
Mathematical Sciences, Middle Tennessee
at
State
the
Annual
Meeting
of
American
Report.
University,
Department
Murfreesboro
of
URL
Educational Research Association, New
http://dissertationrecipes.com/wpcontentupl
Orleans,
oads/2011/04/Mindmapexplan a-tion.pdf.
1st
to
5th
April
2002URL
http://www.thinkbuzaninventorsofmindmap
ping.com.
8
Mengajar Biologi. Malang: UM Press.
Assessment
Formative
Understanding
7
Efektif. Bandung: CV. Yrama Widya.
Djumadi, S. B. Guru dan Anak Didik.
Understanding:
6
Putra, Y. P. Memori dan Pembelajaran
10 Radix, C., Cathy, A. dan Azim, A. 2013.
Utama.
[3]
9
Gomleksiz,
2003.
Metodologi
Penelitian
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
2012.
Elementary
School
Students' Perceptions of the New Science
and
15 Sukardi.
Technology
Curriculum
16 Suryabrata, S. 2003. Metodologi Penelitian.
Jakarta: PT. Rajagrapindo Perseda.
by
17 Tucker, J.M. 2010. Profiling a mind map
Gender.Educational Technology & Society,
user: a descriptive appraisal, dalam Journal
15.
of
Instructional
URLhttp://www.aabri.com.
Pedagogies
Download