Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 142 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPP TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI SISTEM EKSKRESIKELAS XI IPA SMA NEGERI 1 PAMPANGAN OKI Muhammad Isnaini1, Kurratul Aini1, Rani Angraini 2* 1 Dosen Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang Jl. Prof. K. H. Zainal Abidin Fikri No 1 A KM 3.5, Palembang 30126. Indonesia 2 Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang Jl. Prof. K. H. Zainal Abidin Fikri No 1 A KM 3.5, Palembang 30126. Indonesia * Email: [email protected] Telp: +62858-3938-8818 ABSTRACT This study aims to look the effect of learning Mind Mapp strategies towards students understanding concept of excretory system to the XI IPA class at SMAN 1 Pampangan OKI. The variable in this study is learning Mind Mapp strategy as independent variables and the understanding of concept as dependent variable. The sample was XI IPA 3 and XI IPA 2 as experimental class and class XI IPA 1 as the control class. Grade students the method used in this study is an experimental method, while the techniques data collecting used is a written test and test of understanding with Mind Mapp rubric assessment. Written test is used to see how the students ability of understanding the concept after applied learning Mind Mapp strategies. Tests of understanding with the Mind Mapp rubric assessment used to see how students understanding ability to create Mind Mapp. The analysis data using t-test with significance level of 5%. Based on the data hypothesis testing control class and experimental class of the obtained value of 0.000 < 0.05, significantly different. The students Mind Mapp score overall can be said very good, with the average score 84.81. It can be concluded that there is significant influence of application Mind Mapp learning strategies to the students understanding concept with the material excretory system to the XI IPA class at SMAN 1 Pampangan OKI. Keywords: Learning Mind Mapp Strategies; Students Understanding Concept; Excretion system. ABSTARK Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh strategi pembelajaran Mind Mapp terhadap pemahaman konsep siswa pada materi sistem ekskresi kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pampangan OKI. Variabel dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran Mind Mapp sebagai variabel bebas dan pemahaman konsep sebagai variabel terikat. Sampel penelitian ini adalah kelas XI IPA 3 dan XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes tulis dan tes pemahaman dengan rubrik penilaian Mind Mapp. Tes tulis digunakan untuk melihat kemampuan pemaham konsep siswa setelah diterapkan strategi pembelajaran Mind Mapp. Tes pemahaman dengan rubrik penilaian Mind Mapp digunakan untuk melihat kemampuan siswa pemahaman siswa dalam membuat Mind Mapp. Analisis data tes menggunakan uji-t dengan taraf signifikan 5 %. Berdasarkan uji hipotesis data kelas kontrol dan kelas eksperimen maka diperoleh nilai Fhitung0,000 < 0,05, berbeda signifikan. Nilai Mind Mapp siswa secara keseluruhan dapat dikatakan sangat baik, dengan perolehan rata-rata 84,81. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan penerapan strategi pembelajaran Mind Mapp terhadap pemahaman konsep siswa pada materi sistem ekskresi kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pampangan OKI. Kata Kunci : Strategi Pembelajaran Mind Mapp; Pemahaman Konsep Siswa; Sistem Ekskresi. Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 143 Strategi PENDAHULUAN Saat ini, banyak ditemukan masalahmasalah pendidikan terutama di pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru bidang dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai pendidikan biologi (Djumadi, 2010) menyatakan secara efektif dan efisien. David dalam Senjaya bahwa, pada kenyataannya cukup banyak siswa (2009) yang tidak menyukai pembelajaran biologi. pembelajaran terkandung makna perencanaan. Mereka berpendapat biologi merupakan mata Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih pelajaran yang sukar dan sulit untuk di ingat bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan (hafal) hal itu tentu merugikan, karena akan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan berdampak pada rendahnya penguasaan materi pembelajaran. pelajaran, siswa yang tidak dapat mengikuti menyatakan bahwa dalam strategi Salah satu strategi pembelajaran yang tepat pelajaran dengan lancar, prestasi belajar yang untuk rendah, meskipun telah diusahakan untuk belajar kemampuan siswa (pengembangan kinerja otak) dengan sebaik-baiknya. Hal tersebut tentunya yaitu peta pemikiran atau bisa disebut dengan akan Mind Mapp merupakan istilah teknik pemetaan menyebabkan kurangnya kemampuan pemahaman siswa. Pembelajaran yang demikian kurang pemahaman pikiran untuk potensi dan konsep membantu kapasitas menggali membuka otak seluruh yang "tersembunyi". untuk mengetahui pemahaman konsep sangat melibatkan kedua sisi otak secara bersamaan, penting dalam pembelajaran Biologi karena materi yaitu otak kanan dan otak kiri. Dengan demikian yang terkandung dalam Biologi menuntut siswa Mind Mapp adalahsebuah peta konsep yang untuk dapat memecahkan masalah yang ditemui digunakan untuk menyatakan hubungan yang dalam kehidupan. Pembelajaran Biologi saat ini bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk hanya menuntut siswa dengan menghafalan, tanpa proposisi-proposisi merupakan dua atau lebih memberi kesempatan siswa untuk memahami konsep-konsep yang dihubungkan oleh kata-kata konsep dalam materi pelajaran. Penerapan strategi dalam suatu unit semantik (Putra, 2008). Konsep pembelajaran yang tepat diharapkan mampu merupakan suatu abstraksi yang menggambarkan melatih siswa cara-cara memperoleh informasi ciri-ciri, karakter atau atribut yang sama dari baru, menyeleksinya dan kemudian mengolahnya, sekelompok sehingga siswa dapat pemahaman konsep dan merupakan suatu proses, peristiwa, benda atau mampu mengembangkan kinerja otak di dalam fenomena di alam yang membedakannya dari dirinya, agar siswa dapat memahami konsep kelompok lainnya. Konsep mewakili sejumlah dengan baik seorang guru harus memiliki startegi objek yang mempunyai ciri-ciri yang sama dan pembelajaran dituangkan dalam bentuk suatu kata atau bahasa. pembelajaran. menyampaikan materi objek dari pikiran suatu ini masih mengembangkan kemampuan berpikir siswa, dalam Pemetaan dan fakta, akan baik Seseorang dikatakan memahami suatu konsep jika Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 144 dapat mengorganisasikan dan mengutarakan penerapan dan (C4), analisis. Tes ini akan kembali apa yang telah dipelajarinya (Rustaman, diberikan sebelum pembelajaran (pretest) dan dkk., 2005). sesudah pembelajaran (posttest) untuk mengetahui pemahaman konsep Sistem Ekskresi. Tes Pemahaman dengan Rubrik penilaian METODOLOGI PENELITIAN Mind Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian Mapp. Sebelum digunakan sebagai instrumen penelitian, sejumlah soal ini terlebih Eksperimen, yaitu Penelitian yang digunakan dahulu untuk mengetahui pengaruh perlakuan tertentu penghitungan. terhadap yang lain, dimana variabel-variabel dapat normalitas dan homogenitas yang merupakan dipilih dapat prasyarat untuk melakukan uji hipotesis (uji-t) mempengaruhi proses eksperimen dan dapat yang merupakan uji hipotesis komparatif statistik dikendalikan secara tepat (Suryabrata, 2003). parametrik serta uji normalitas gain (N-Gain) Variabel Penelitian untuk mengetahui selisih nilai posttest dan pretest sedangkan variabel lain Variabel bebas (X) strategi pembelajaran diuji validitas, reliabilitas Kemudian data dianalisis yang menunjukkan peningkatan pemahaman atau Mind Mapp sedangkan variabel terikat (Y) adalah penguasan konsep siswa setelah pembelajaran. pemahaman konsep siswa.Desain Penelitian ini Prosedur Penelitian menggunakan Eksperimen Semu dan (quasi Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap, eksperiment), Pretes-Postes Grup Kontrol Tidak yaitu tahap pertama perencanaan, kemudian tahap Secara Random (Norandomized Control Group kedua pelaksanaan dan tahap ketiga tahap akhir. Pretest-Postest Design) (Sukardi, 2003). Populasi dan Sampel HASIL DAN PEMBAHASAN Populasi dan sampel seluruh siswa kelas Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 XI IPA SMA Negeri 1 Pampangan OKI tahun Pampangan OKI terhitung mulai tanggal 18 Mei pelajaran 2015-2016 yang berjumlah 114 orang 2016 sampai dengan 30 Mei 2016. Penelitian ini dan terdiri dari 3 kelas. Dimana grub ekperimen dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan baik kelas kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3, sedangkan untuk eksperimen grup kontrol kelas XI IPA 1. pertemuan pertama pretest, setelah pretest masuk Teknik Pengumpulan Data keperlakuan, Teknik Pengumpulan Data keperlakuan dan pertemuan ketiga perlakuan yang Teknik pengambilan data maupun kelas pertemuan kontrol. kedua Dimana langsung dilakukan diakhiri dengan posttest. Soal pretest sama dengan melalui tes tulis dalam bentuk pilihan ganda posttest, soal tersebut berbentuk pilihan ganda sebanyak 15 soal. Berdasarkan pemahaman yang terdiri dari 15 soal berdasarkan C1 – C4 konsep Ranah kognitif Taksonomi Bloom Revisi, Taksonomi Bloom revisi. Pelaksanaan strategi yaitu: (C1), mengingat (C2), pemahaman (C3), pembelajaran Mind Mapp pada kelas eksperimen Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 145 dan metode konvensional pada kelas kontrol, kelas kontrol, setelah dilakukan uji normalitas dan sehingga dapat lihat apakah strategi pembelajaran homogenitas serta uji-t dengan taraf kepercayaan Mind Mapp dapat meningatkan pemahaman signifikan sebesar 5 % disajikan pada tabel 1 di konsep siswa. bawah ini. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui nilai pretest pada kelas eksperimen dan Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Pretest Uji-t Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Jenis Data 𝑭𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 Α Keputusan Keterangan Pretest −4,72 0,05 Terima 𝐻0 Tidak berbeda signifikan Berdasarkan hasil pretest (tabel 1) membangun pengetahuan awal pada siswa. diketahui bahwa hasil yang didapat adalah thitung Menurut Jumiati (2011), sebagai guru harus bisa = −4,74 < ttabel = 1,76 maka H0 diterima dan Ha memperbanyak pengetahuan awal siswa, salah ditolak, yang artinya siswa pada kelas kontrol dan satu caranya yaitu dengan apersepsi. Jika siswa kelas eksperimen pada materi sistem ekskresi diberi soal yang mereka belum pelajari maka tidak mempunyai mereka bisa mengaitkannya dengan pengetahuan pengetahuan awal yang sama. Tidak adanya yang mereka dapatkan sebelumnya. Siswa dituntut perbedaan pretest disini terjadi karena saat untuk aktif dan kreatif dalam mengembangkan menjawab soal mereka tidak mengerjakannya pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya, dengan sungguh-sungguh, mereka malah lebih sehingga apabila materi tersebut diberikan siswa banyak bertanya kepada teman disebelahnya, hal sudah paham tentang apa yang akan dipelajarinya. ini bisa terjadi karena mereka belum mempelajari Astuti (2011), menyimpulkan pengetahuan awal materi yang mereka kerjakan. Akan tetapi, jika yang siswa tersebut bisa mengaitkan materi yang ada perkembangan siswa dan kekurangan pengetahuan dalam soal pretest tersebut dengan pengetahuan awal tidak memungkinkannya untuk maju. berbeda signifikan atau tidak akurat dapat menghalangi yang telah mereka dapat sebelumnya maka siswa Nilai posttest pada kelas eksperimen dan akan bisa menjawab soal tersebut tanpa harus kelas kontrol, setelah dilakukan uji normalitas dan bertanya kepada temannya. homogenitas serta uji-t, dengan taraf kepercayaan Di dalam kegiatan belajar mengajar, kebanyakan guru belum bisa atau kurang dalam signifikan sebesar 5 % disajikan pada tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Rekapitulasi Nilai Posttest Uji-t Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 𝑭𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 29,03 Jenis Data Posttest Berdasarkan hasil posttest α 0,05 (tabel Keputusan Tolak 𝐻0 Keterangan Berbeda signifikan 2) Haditerima, yang artinya kelas kontrol dan kelas diketahui bahwa hasil yang didapat adalah thitung eksperimen pada materi sistem ekskresi berbeda = 29,03 > ttabel = 1,76 maka H0 ditolak dan Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 146 signifikan atau mempunyai pemahaman yang penerimanya dan pada individu, oleh sebab itu berbeda. belajar adalah proses aktif. Sedangkan Sardiman Dengan adanya perubahan strategi belajar (2007), mendefinisikan belajar sebagai suatu memberikan pengaruh yang baik bagi pemahaman perubahan tingkah laku atau penampilan dengan siswa terbukti dengan naiknya hasil posttest siswa serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, yang artinya terjadi suatu proses yang dinamakan mengamati, proses belajar. Menurut Sudjana (2000), belajar sebagainya. mendengarkan, meniru dan merupakan suatu proses yang ditandai dengan N-Gain (selisih nilai posttest dan pretest), adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan yang menunjukkan peningkatan pemahaman atau sebagai proses belajar ditunjukkan dalam berbagai penguasan konsep siswa setelah pembelajaran. N- bentuk, Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sifat dan tingkah lakunya, daya dilihat pada diagram di bawah ini. 0,7 0,8 0,6 0,24 0,4 0,2 0 Eksperimen Kontrol Gambar 1. Diagram Batang Skor Rata – Rata N-Gain Berdasarkan N-Gain (diagram 1) pada dalam kategori tinggi. Setelah dilakukan uji kelas kontrol adalah 0,24 yang berarti masuk normalitas dan homogenitas serta uji-t, dengan dalam kategori rendah, sedangkan N-Gain pada taraf kepercayaan signifikan sebesar 5 % disajikan kelas eksperimen adalah 0,7 yang berarti masuk pada tabel 3 di bawah ini. Tabel 3. Rekapitulasi Hasil uji-t Data N-Gain 𝑭𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 0,000 Jenis Data N-Gain Α 0,05 Berdasarkan hasil N-Gain (tabel 3) yang didapat adalah Fhitung 0,000 < 0,05 berbeda signifikan yang artinya siswa pada kelas kontrol Keputusan Tolak 𝐻0 Keterangan Berbeda Signifikan peningkatan pemahaman konsep kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Terjadinya peningkatan nilai N-Gain dan kelas eksperimen mempunyai perbedaan N- menunjukan terjadinya peningkatan pemahaman Gain pada materi sistem ekskresi, hasil yang didapat sehingga dapat disimpulkan bahwa adalah antara kelas kontrol dan kelas eksperimen Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 147 memiliki perbedaan N-Gain pada materi sistem Conceptual Understanding: A Preliminary Report ekskresi. yang menyatakan bahwa Mind Map berpengaruh menggunakan strategi pembelajaran Mind Mapp terhadap pemahaman konsep siswa. Disertasi lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode telaah pustaka ini yang secara menyatakan finally, for future reference and for konvensional. Peningkatan ini terjadi karena pada use by students, the original mindmap from which kelas strategi the instructor developed his/her plans can be used pembelajaran Mind Mapp merupakan strategi to document future testing topics, importan ideas, pembelajaran mata the relationship of the concept to the rest of the pelajaran biologi dan strategi ini dapat membantu course, and provide a map to the material from siswa mudah the book an handouts which are related to the mengorganisasikan serta mengingat informasi, concept. Disimpulkan dari disertasi tersebut yang mengantarkan kepada pemahaman konsep beberapa fungsi Mind Mapp antara lain mencatat siswa. bahasan ujian, gagasan-gagasan penting, serta Dimana kelas menggunakan pembelajaran eksperimen yang lebih Mind menggunakan diterapkan cepat Mapp eksperimen mencatat dalam dan yang merupakan teknik pencatatan yang dapat mengaitkan konsep yang hubungan antar konsep yang mengantarkan siswa kepada pemahaman konsep. sudah dimiliki dengan konsep yang baru, selain Adapun hasil analisis tingkat kognitif soal itu juga cara kerjanya sesuai dengan cara kerja diukur otak yang memulai menggambarkan suatu konsep kognitif yang digunakan dalam penyelesaian soal ide dari tengah atau pusat kemudian memancar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dari pusat ke segala arah hal ini apabila berdasarkan indikator pemahaman C1 – C4 dan dimanfaatkan dapat berfungsi untuk menyimpan persentase N-Gain dari hasil pretest dan posttest, atau memprioritaskan informasi yang didadapat didapatkan soal yang memiliki tingkat C1 sehingga mudah untuk diingat (Buzan, 2010). (mengigat), memiliki N-Gain pada kelas kontrol Radix, bahwa sebesar 89% sedangkan pada kelas eksperimen penggunaan Mind Mapp secara utuh dapat 67%. Soal tingkat C2 (memahami), memiliki memberi penilaian akan proses pembelajaran peningkatan pada kelas kontrol sebesar 25% dan konstruktivis dan Mind Mapp dapat meningkatkan pada kelas eksperimen 71%. Soal tingkat C3 pengaruh kualitas (menerapkan), memiliki peningkatan pada kelas Pembelajaran kontrol sebesar 23% dan pada kelas eksperimen konstruktivis dijelaskan sebagai pembelajaran 73%. Soal tingkat C4 (menganalisis), memiliki yang peningkatan pada kelas kontrol sebesar 23% dan dkk pembelajaran (2013), terhadap menyatakan peningkatan konstruktivis. menkonstruksikan pengetahuan serta pemahaman akan makna konsep. pada melalui kelas pendeskripsian eksperimen 95%. kemampuan Maka dapat Kemudian disertasi yang ditulis oleh disimpulkan, dari tingkat pemahaman konsep C1, Simon, dkk (2011), dengan judul Mindmaps for C2, C3 dan C4 kelas eksperimen memiliki Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 148 peningkatan yang lebih besar dibandingkan kelas didasarkan pada beberapa kemungkinan yang kontrol. terjadi saat pembelajaran dengan menggunakan Terjadinya kelas strategi Mind Mapp seperti yang dinyatakan Liu, eksperimen dikarenakan strategi Mind Mapp yang dkk (2014), dengan membuat sebuah Mind Mapp, belum pernah mereka temui sebelumnya, serta siswa dapat menampilkan kembali pengetahuan media yang digunakan dinilai cukup menarik, yang yaitu poster contoh Mind Mapp. Sehingga, mengorganisasi suasana pembelajaran yang antusias ditunjukkan menggunakan diagram non linear secara verbal oleh dalam dan simbolik yang dapat mengasumsikan skema. mengajukan pendapat serta pertanyaannya. Juga Siswa menjelaskan kembali sesuatu yang telah seperti yang dikutip dalam jurnal Goodnough and dipelajarinya secara terorgainsir ke dalam bentuk Woods (2010), menyatakan bahwa antusias siswa yang lebih bervariasi. Melalui kata kunci dan dikarenakan atribut-atribut Mind Mapp yang gambar yang dibuatnya, siswa dapat menjelaskan menarik bagi siswa. Media Mind Mapp yang kembali konsep dengan baik. Selain itu, dengan disiapkan lebih menarik dengan pilihan warna, membuat cabang-cabang kata kunci siswa juga simbol, kata kunci dan desain Mind Mapp yang dapat membuat kategorisasi suatu konsep dengan menarik. lebih tertata. Hal tersebut merupakan bagian dari siswa dan peningkatan siswa tidak pada ragu Pada kelas kontrol dengan menggunakan metode konvensional, sebagian besar siswa sibuk telah didapatinya seperti dengan cara menghubungkan indikator pemahaman menurut Anderson dan Krathwohl. sendiri berbincang dengan teman sebelahnya Buzan (2010), juga meyatakan bahwa karena pembelajaran yang hanya mengandalkan melalui Mind Mapp siswa dapat meningkatkan pusat suara dari pengajar/guru (teacher centered), ingatan sehingga hal tersebut dapat dikatakan sebagai mengimajinasikan konsep. Gambar atau simbol kegagalan dalam proses pembelajaran seperti yang yang digunakan dapat membantu siswa untuk dikutip dari Gomleksiz (2012), one of the primary menkonkretkan konsep. Kata kunci yang saling reasons students fail in science is because they barkaitan often have learning styles significantly different mengingat. Pembelajaran yang dilakukan secara from those emphasized by most science courses terus menerus dan melakukan pengulangan dapat (Tucker, 2010). membantu siswa menyimpan ingatan dalam Selain berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, terdapat asumsi lain dengan cara membuat mengasosiasikan siswa semakin dan mudah jangka panjang. Dapat disimpulkan bahwa dengan menunjukkan pembelajaran menggunakan strategi menggunakan strategi pembelajaran Mind Mapp Mind Mapp lebih efektif dalam meningkatkan memberikan kemampuan pemahaman konsep dibandingkan pemahaman konsep siswa pada kelas eksperimen dengan (hal tersebut juga dapat dilihat melalui angket dan pembelajaran biasa. Hal tersebut pengaruh yang baik terhadap Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 149 perolehan nilai Mind secara tingkat C1 (mengigat), memiliki N-Gain pada keseluruhan dapat dikatakan sangat baik, dengan kelas kontrol sebesar 89% sedangkan pada perolehan rata-rata 84,81), dibandingkan kelas kelas eksperimen 67%. Soal tingkat C2 kontrol (memahami), memiliki peningkatan pada kelas dengan Mapp siswa menggunakan metode konvensional (penilaian sesuai dengan Mind kontrol MappingRubric From Ohassta (Ontario history eksperimen and social sciencesteachers’ association : 2004)). (menerapkan), memiliki peningkatan pada Selain itu, pembelajaran dengan stategi Mind kelas kontrol sebesar 23% dan pada kelas Mapp membuat siswa menjadi lebih aktif. Siswa eksperimen tidak hanya menyimak penjelasan guru, namun (menganalisis), memiliki peningkatan pada siswa mengeksplorasi pemahamannya dengan kelas kontrol sebesar 23% dan pada kelas membuat Mind Mapp. Setelah itu siswa langsung eksperimen 95%. menjelaskan 73%. Soal Soal pada kelas tingkat tingkat C3 C4 diperolehnya ke dalam sebuah Mind Mapp. kontrol mendapatkan nilai 55,81 pretest, 66,07 Dengan membuat Mind Mapp, siswa menjadi posttest dan 0,24 N-Gain yang berarti masuk lebih senang dan bersemangat dalam mengikuti dalam pembelajaran. proses eksperimen mendapatkan nilai 44,76 pretest, pembuatan Mind Mapp melibatkan kinerja otak 84,22 posttest dan 0,7 N-Gain yang berarti kanan yang dapat memicu kreativitas siswa masuk dalam kategori tinggi. siswa ini yang 71%. dan 2. Dari hasil pretest, posttest dan N-Gain. Kelas Hal informasi 25% telah sehingga kembali sebesar dikarenakan menjadi lebih kategori rendah sedangkan kelas bebas 3. Berdasarkan penghitunga uji-t diperoleh nilai mengungkapkan apapun yang ada di dalam Fhitung = 0,000 dan ttabel = 0,05, karena nilai pikirannya. Fhitung< ttabel maka tolak H0 dan terima Ha Secara keseluruhan penerapan strategi artinya ada pengaruh penerapan strategi pembelajaran Mind Mapp pada materi sistem pembelajaran Mind Mapp terhadap pemahaman ekskresi berpengaruh positif terhadap proses konsep siswa pada materi sistem ekskresi kelas pembelajaran karena selain membantu siswa lebih XI IPA SMA Negeri 1 Pampangan OKI. aktif juga dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Hal ini menunjukkan bahwa strategi DAFTAR PUSTAKA pembelajaran Mind Mapp efektif diterapkan pada [1] Astuti, T. 2011. Pembelajaran[online], pada materi sistem ekskresi kelas XI SMA Negeri tentang membangun pengetahuan awal atau 1 Pampangan OKI. apersepsi siswa dalam kegiatan pembelajaran URL http:// www. Poojetz KESIMPULAN 1. Dari hasil tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest), didapatkan soal yang memiliki Wordspress. Comanalisis. Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 150 [2] Bunzen, T. 2010. Buku Pintar Mind Mapping. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka 4 5 Mind mapping allows students to imagine Jakarta: Rineka Cipta. and explore associations between concepts. Jumiati., Susriyati, M., Ericka, D. dan Caribbean Teaching Scholar Vol. 3, No. 1. Corebima. 2011. Peningkatan Hasil Belajar 11 Rustaman, N. Y., Soendjojo, D., Surosos, Siswa. Journal: Lectura Volume 02, Nomor A. Y., Yusnani, A., Ruchji, S., Diana, R. 02. dan M. Nurjhani. 2005. Strategi Belajar Fisher, D. 2007, Checking for 12 Sanjaya, W. 2009. Penelitian Tindakan Techniques for Your Classroom, ASCD Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Publications, Alexandria. Group. Gabel, D. 2003. Enhancing The Conceptual Of Science.Journal of educational HORIZONS Winter, Indiana 13 Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: Raja Grafindo Persada. 14 Simon, M., Mary, B. dan Martine. 2011. University. Goodnough and Woods. 2010. Student and Mindmaps for Conceptual Understanding: A Teacher Perceptions of Mind Mapping: A Preliminary Middle School Case Study. Paper presented Mathematical Sciences, Middle Tennessee at State the Annual Meeting of American Report. University, Department Murfreesboro of URL Educational Research Association, New http://dissertationrecipes.com/wpcontentupl Orleans, oads/2011/04/Mindmapexplan a-tion.pdf. 1st to 5th April 2002URL http://www.thinkbuzaninventorsofmindmap ping.com. 8 Mengajar Biologi. Malang: UM Press. Assessment Formative Understanding 7 Efektif. Bandung: CV. Yrama Widya. Djumadi, S. B. Guru dan Anak Didik. Understanding: 6 Putra, Y. P. Memori dan Pembelajaran 10 Radix, C., Cathy, A. dan Azim, A. 2013. Utama. [3] 9 Gomleksiz, 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2012. Elementary School Students' Perceptions of the New Science and 15 Sukardi. Technology Curriculum 16 Suryabrata, S. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Rajagrapindo Perseda. by 17 Tucker, J.M. 2010. Profiling a mind map Gender.Educational Technology & Society, user: a descriptive appraisal, dalam Journal 15. of Instructional URLhttp://www.aabri.com. Pedagogies