proposal - Universitas Sebelas Maret

advertisement
1
PROPOSAL
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN DANA PADA
KUD BHAKTI DI BENDOSARI SUKOHARJO
A. Latar Belakang Masalah
Setiap organisasi atau lembaga dalam masyarakat modern seperti
sekarang ini pasti memerlukan dana guna menjalankan aktivitasnya untuk
mencapai tujuan perusahaan yang merupakan salah satu bentuk lembaga yang
bergerak dalam dunia usaha juga tidak dapat terlepas dari kebutuhan dana.
Prinsip manajemen perusahaan menuntut agar perusahaan dalam memperoleh
ataupun dalam menggunakan dana harus dilakukan secara efektif dan efisien.
Oleh karena itu perusahaan yang bersangkutan perlu menganalisa
penggunaan dana.
Secara umum ada tiga keputusan penting yang senantiasa perlu
diambil oleh setiap perusahaan dalam menganalisa efisiensi penggunaan
dananya. Ketiga keputusan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Keputusan investasi, yaitu keputusan yang menyangkut penggunaan dana
yang dimiliki perusahaan.
2. Keputusan pendanaan atau pembayaran, yaitu keputusan tentang sumber
dana yang dimiliki perusahaan.
3. Keputusan operasional, yaitu keputusan mengenai produk apa yang akan
dijual dan bagaimana menjualnya agar memperoleh laba.
Hasil dari ketiga keputusan tersebut dicerminkan dalam laporan
keuangan utama yaitu neraca dan laporan rugi laba. Neraca merupakan
2
laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan pada suatu
perusahaan pada waktu tertentu. Sedangkan laporan rugi laba merupakan
laporan yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba selama periode tertentu.
Dalam analisa penggunaan dana tidak terlepas dari laporan keuangan
diatas, karena neraca terdiri dari aktiva dan pasiva yang mencerminkan hasil
keputusan pendanaan. Sedangkan perhitungan rugi laba dapat dilihat
seberapa efektifnya penggunaan aktiva untuk mendukung penjualan dan
seberapa efisien laba yang diperoleh, dapat digunakan untuk memberikan
imbalan kepada para pemilik dana dan sebagai sumber dana untuk investasi.
Sehingga dengan menganalisa efisiensi penggunaan dana akan
diketahui bagaimana kebijaksanaan yang ditempuh oleh pimpinan perusahaan
dalam mengoperasikan dana yang ada, sehingga dapat diketahui efisiensi dari
dana yang dioperasikan. Adapun hasil dari analisa tersebut akan dapat
dipakai sebagai pedoman bagi pimpinan perusahaan dalam menentukan
penggunaan dana yang akan datang, sehingga dapat diketahui tingkat
efisiensi dari dana yang dioperasikan.
Kemampuan perusahaan di dalam merencanakan jumlah dana yang
tepat secara efisien, mengawasi alokasi dana dan memperoleh dana akan
mempengaruhi berhasil tidaknya suatu perusahaan, maka salah satu cara yang
harus dilakukan oleh suatu perusahaan adalah bagaimana mengalokasikan
dananya seefisien mungkin.
3
Penelitian
KUD
Bhakti
dengan
judul
“ANALISA
EFISIENSI
PENGGUNAAN DANA PADA KUD BHAKTI DI BENDOSARI
SUKOHARJO”.
B. Perumusan Masalah
Modal kerja merupakan dana yang dapat dipergunakan oleh
perusahaan dalam membelanjai operasinya sehari-hari. Modal kerja yang
cukup sangat diperlukan oleh perusahaan agar dapat melakukan operasinya
dan menemukan hambatan dalam proses produksinya. Perusahaan harus
mempergunakan modal kerja yang dimiliki secara ekonomis, sehingga dapat
dicapai suatu tingkat efisiensi yang maksimal.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis merumuskan masalahnya sebagai
berikut :
“Apakah penggunaan dana pada KUD Bhakti di Kecamatan Bendosari
Kabupaten Sukoharjo sudah efisien”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penggunaan dana dari KUD Bhakti di Kecamatan
Bendosari Kabupaten Sukoharjo.
2. Untuk mengetahui apakah KUD Bhakti telah menggunakan dana yang
ada secara efisien.
4
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Peneliti,
Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan dan
melatih menganalisa permasalahan yang ada dalam perusahaan, dalam hal
ini KUD Bhakti.
2. Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat membantu KUD Bhakti dalam rangka meningkatkan
efisiensi penggunaan dana yang ada.
E. Kerangka Pemikiran
Analisa Likuiditas
Neraca
Analisa Solvabilitas
Laporan Keuangan
Efisien
Analisa Rentabilitas
Rugi Laba
Analisa Aktivitas
Keterangan
Dari gambar kerangka pemikiran diatas dapat dijelaskan sbb :
Bahwa laporan keuangan suatu perusahaan meliputi neraca dan rugi laba.
Dari kedua laporan tersebut akan dianalisis dengan menggunakan analisa
ratio keuangan. Analisa ratio tersebut antara lain : ratio likuiditas, ratio
solvabilitas, ratio rentabilitas dan ratio aktivitas. Dari hasil analisa ratio
5
tersebut dapat digunakan untuk melihat efisiensi penggunaan dana pada KUD
Bhakti.
F. Tinjauan Pustaka
a. Definisi Efisiensi
Ditengah-tengah persaingan yang cukup ketat di bidang industri
PRS dituntut untuk meningkatkan laba sebesar-besarnya dengan biaya
yang serendah-rendahnya. Dalam hal ini berarti perusahaan dituntut untuk
dapat bekerja seefisien mungkin.
Efisiensi merupakan tolok ukur yang digunakan untuk berbagai
kegiatan. Hani Handoko (1991:7) mengatakan bahwa efisiensi merupakan
kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar.
Sedangkan James A.F Stoner dan R Edwan Freeman (1997:6)
mengemukakan pendapat ahli management Peter Drucker dalam
“management” yang menyatakan bahwa efektifitas adalah melakukan
pekerjaan yang benar (doing the right things). Sedang efisien adalah
melakukan pekerjaan yang benar (doing thing right). Menurut Ibnu Syam
(1983:2) efisien dapat di definisikan sebagai ratio antara out put & input.
Dari definisi tersebut dapat dilihat bahwa efisiensi merupakan konsep
matematik yang merupakan perhitungan rasio antara out put & in put
yang lebih tinggi dibanding in put yang digunakan. Dalam perusahaan,
usaha untuk meningkatkan efisiensi umumnya dihubungkan dengan biaya
yang paling kecil untuk memperoleh hasil tertentu, atau biaya tertentu
untuk memperoleh hasil yang banyak.
6
Analisis efisiensi dapat dilakukan dengan membandingkan rasio
sekarang dengan rasio-rasio dari waktu-waktu yang lalu atau dengan
rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang.
b. Modal Kerja
Setiap Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk
membelanjai operasinya sehari-hari. Misalnya untuk memberikan
persekot pembelian bahan mentah. Membayar upah buruh, gaji pegawai
dan lain sebagainya, dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan itu
akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam jangka waktu
yang pendek melalui hasil penjualan produksinya. Uang yang masuk
berasal dari penjualan produk tersebut akan segera dikeluarkan lagi untuk
membiayai operasi selanjutnya. (Bambang Riyanto, 1994 :57).
1. Pengertian Modal Kerja
Modal kerja menurut Bambang Riyanto (1994 : 57-58) dapat
dikemukakan dalam beberapa konsep yaitu :
a. Konsep Kuantitatif
Konsep ini mendasarkan pada Kuantitas dari dana yang tertanam
dalam unsur aktiva lancar dimana aktiva ini merupakan aktiva
yang sekali berputar dan akan segera kembali dalam bentuk
semula.
b. Konsep Kualitatif
Pada konsep ini modal kerja tidak hanya dikaitkan pada jumlah
aktiva lancar tetapi juga dikaitkan dengan jumlah hutang lancar.
7
c. Konsep Fungsional
Konsep ini berdasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan
pendapatan. Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan adalah
dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan.
2. Jenis-jenis Modal Kerja
Jenis-jenis modal kerja menurut W.B. Taylor dalam Bambang
Riyanto (1994 :60) digolongkan dalam :
a) Modal Kerja Permanen (Permanent Warking Capital).
Yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk
menjalankan fungsinya.
Modal kerja permanen dapat dibedakan dalam :
1) Modal Kerja primer (Primary Working Capital)
Yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada
perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.
2) Modal Kerja Normal (Normal Working Capital)
Yaitu modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan
luas produksi yang normal.
b) Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan
perubahan keadaan. Modal kerja ini dibedakan antara :
1) Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan
karena fluktuasi musim.
8
2) Modal kerja Siklis (Cyclical Working Capital)
Yaitu Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan
karena fluktuasi kunjungtur.
3) Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital)
Yaitu Modal kerja yang berubah-ubah karena adanya darurat
yang tidak diketahui sebelumnya.
3. Arti Pentingnya Modal Kerja
Modal kerja harus cukup jumlahnya dalam arti harus mampu
membiayai pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-ahri, karena
dengan modal kerja yang cukup akan menguntungkan bagi
perusahaan. Adapun kegunaan Modal kerja adalah ( S. Munawir,
1992 :116)
a. Melindungi perusahaan dari krisis Modal kerja karena turunnya
nilai dari aktiva lancar.
b. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban tepat
waktu.
c. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang
cukup untuk melayani para konsumennya.
d. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit
yang lebih menguntnungkan kepada para pelanggannya.
e. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan
lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk mempeorleh barang
ataupun jasa yang dibutuhkan.
9
4. Elemen-elemen Modal Kerja
Modal kerja merupakan komponen-komponen harta lancar
yang dapat digolongkan menjadi tiga bagian utama, yaitu kas, piutang
dan persediaan. (Faisal Affif dan Utjup Supandi, 1988 :22)
a) Kas
Yaitu sejumlah uang atau surat-surat berharga yang
mempunyai sifat uang yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada
suatu saat, termasuk juga simpanan perusahaan yang ada di bank.
Kas
merupakan komponen yang lancar, karena sudah tidak
memerlukan suatu tahap lagi untuk menjadi uang.
b) Piutang
Piutang merupakan unsur aktiva lancar yang mempunyai
tingkat likuiditas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan kas.
Hal ini karena piutang memerlukan satu tahap lagi untuk menjadi
kas. Piutang timbul karena perusahaan melakukan penjualan
dengan kredit.
c) Persediaan
Persediaan mempunyai tingkat likuiditas yang paling rendah
dibandingkan dengan unsur modal kerja yang lain. Persediaan
masih memerlukan beberapa tahap lagi untuk menjadi kas.
Persediaan pada perusahaan dagang hanya satu jenis yaitu
persediaan barang dagangan. Sedangkan pada perusahaan
manufaktur meliputi 3 jenis :
10
1) Persediaan Bahan Baku
Yaitu bahan yang digunakan dalam proses produksi dan
menjadi bagian dari produk barang jadi tersebut.
2) Persediaan Barang dalam Proses
Yaitu barang yang masih dalam proses untuk menjadi barang
jadi dan pada tanggal neraca barang tersebut masih belum
selesai dikerjakan.
3) Produk barang jadi
Yaitu barang-barang yang sudah selesai diproses dan siap
untuk dipasarkan.
5. Sumber Dana Modal Kerja
Modal kerja dibutuhkan oleh perusahaan dapat dibelanjai dari
kombinasi dana jangka pendek atau jangka panjang. Apabila
pembelian bahan dasar secara kredit, maka hutang dagang merupakan
sumber dana yang dipakai untuk keperluan itu. Disamping itu untuk
modal kerja dapat dipenuhi dari penjualan obligasi. Income yang
didapat dari operasi perusahaan, keuntungan yang berasal dari
investasi pada surat-surat berharga & penjualan aktiva tetap.
11
G. Hipotesa
Hipotesa merupakan dugaan sementara yang kebenarannya belum
tentu dan kebenarannya itu masih perlu dibuktikan. Hipotesa yang akan
diajukan dan diuji kebenarannya dalam penelitian ini adalah : “Bahwa KUD
Bhakti di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo dalam menggunakan
dananya sudah cukup efisien.
H. Metode Penelitian
1. Data dan Sumber Data
1) Sumber Data
a) Data primer yaitu data yang cara pengumpulannya dengan cara
mengadakan pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti
b) Data sekunder yaitu data yang pengumpulannya tidak diusahakan
sendiri oleh penulis tetapi berasal dari catatan-catatan orang lain
atau dari hasil penelitian orang lain.
2) Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a) Laporan Neraca KUD Bhakti Tahun 2001, 2002, 2003.
b) Laporan Rugi laba KUD Bhakti Tahun 2001, 2002, 2003
c) Data lainnya yang dapat menunjang penulisan skripsi ini
2. Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data penulis menggunakan cara sbb :
a. Wawancara atau Interview
12
Yaitu dengan cara mewawancarai secara langsung dengan pihakpihak yang terkait dalam obyek penelitian.
b. Observasi
Yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung pada Obyek yang
diteliti dalam hal ini KUD.
c. Studi Pustaka
Yaitu
dengan
membaca
literatur-literatur
yang
ada
dalam
perpustakaan.
3. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini digunakan analisis rasio yang meliputi :
1) Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansialnya yang segera dipenuhi. Perusahaan
dikatakan likuid apabila perusahaan tersebut mempunyai kemampuan
untuk memenuhi semua kewajibannya. Dan perusahaan dikatakan
tidak likuid apabila perusahaan tersebut tidak mampu membayar
hutang jangka panjang ataupun jangka pendek.
a. Current Ratio
Current ratio adalah ukuran kemampuan suatu perusahaan untuk
membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva
lancar. Jika current ratio kurang dari 200% maka perusahaan
dikatakan kurang likuid.
13
Rumus yang dipergunakan :
Current Ratio =
AktivaLancar
x100%
Hu tan gLancar
b. Quick Ratio
Quick ratio adalah menunjukkan angka perbandingan antara
aktiva lancar persediaan dengan Hutang lancar. Tolok ukur untuk
Quick ratio adalah 100%
Quick Ratio =
AktivaLancar  Persediaan
x100%
Hu tan gLancar
2) Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk
membayar hutang-hutangnya baik hutang jangka pendek maupun
hutang jangka panjang.
a. Equity To Total Debt Ratio
Rasio ini dihitung dengan membandingkan antara modal sendiri
dengan total hutang. Hasilnya dinyatakan dengan prosentase.
Rumus yang dipergunakan :
Equity To Total Debt Ratio =
ModalSendi ri
x100%
TotalHu tan g
b. Total Assets To Debt Ratio
Rasio ini menghitung berapa bagian dari keseluruhan dana yang
dibelanjai dengan hutang atau seberapa bagian dari aktiva yang
dibelanjai dengan hutang.
14
Rumus yang dipergunakan :
Total Assets To Debt Ratio =
JumlahModal ( Aktiva)
x100%
TotalHu tan g
3) Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas merupakan alat untuk mengukur laba yang
diperoleh dari modal yang digunakan untuk operasi perusahaan atau
mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan.
a. Rentabilitas Ekonomis
Adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan
modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut
dan dinyatakan dalam prosentase.
Rentabilitas Ekonomis =
LabaUsaha
x100%
ModalSendi ri  ModalA sin g
b. Profit Margin
Yaitu perbandingan antara net operating income dengan net sale.
Profit
Margin
dimaksudkan
untuk
mengetahui
efisiensi
perusahaan dengan melihat kepada besar kecilnya laba usaha.
Profit Margin =
NetOperatingIncome
x100%
NetSales
c. Assets Turn Over
Yaitu kecepatan berputarnya operating assets dalam suatu periode
tertentu. Assets turn over dimaksudkan untuk mengetahui
efisiensi perusahaan dengan melihat kepada kecepatan perputaran
operating assets dalam satu periode tertentu.
15
Assets Turn Over =
NetSales
x100%
NetOperatingAssets
d. Rentabilitas Modal Sendiri
Adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi
pemilik modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri
yang menghasilkan laba tersebut di lain pihak.
RMS =
EAT
x100%
ModalSendi ri
4) Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang dimaksudkan untuk mengukur
seberapa besar efektifitas perusahaan dalam mengalokasikan sumber
dananya.
a. Total Assets Turn Over
Merupakan alat untuk mengukur kemampuan modal yang
tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode
tertentu atau kemampuan modal yang di investasikan untuk
menghasilkan revenue.
Rumus :
Total Assets Turn Over =
PenjualanBersih
x1kali
JumlahAktiva
b. Perputaran Piutang
Perputaran piutang adalah analisis untuk mengetahui berapa kali
piutang berputar dalam suatu periode tertentu melalui penjualan
kredit.
16
Rumus :
Perputaran Piutang =
PenjualanKredit
x1kali
Rata  rataPiu tan g
c. Perputaran Persediaan
Merupakan kemampuan dana yang tertanam dalam perputaran
persediaan berputar dalam satu periode tertentu atau likuiditas
inventory dan kecenderungan untuk over stock. Rasio ini juga
menunjukkan berapa kali jumlah persediaan barang dagangan
diganti dalam satu tahun. Makin besar tingkat inventory turn
overnya maka semakin singkat barang tersimpan digudang.
Rumus :
Perputaran Persediaan =
H arg aPokokPenjualan
x1kali
Rata  rataPersediaan
Rata – rata Persediaan =
Pers. Awal  Pers. Akhir
2
Avarage days inventory =
360
InventoryTurnOver
17
PROPOSAL
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN DANA PADA
KUD BHAKTI DI BENDOSARI SUKOHARJO
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Oleh :
DIAH NURROHYANI
F. 1202020
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2004
18
Download