AKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN KOTA MELALUI SOSIAL MEDIA OLEH KOMUNITAS (Studi Deskriptif Kualitatif Aktivitas Komunikasi Pemasaran Kota melalui Akun twitter @tentangsolo) Anton Sri Bambu Sri Hastjarjo Nora Nailul A Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Sebelas Maret Abstract @tentangsolo twitter account is account which to inform any information related to Solo City. The main function of the account is to promote and share any information about Solo City. @tentangSolo is one of media promotions which can be used to implement marketing communication activity of Solo City. The content in the form of an agenda to inform the town, culinary, historical cities, attractions and events in the city of Surakarta repotertase. The result shows that marketing communication activities process which have been hold by @tentangSolo come from trusted information resources to produce information content which will be published in twitter and next compose participation and interaction within @tentangSolo twitter account. As the result, the city marketing commounication activities which have been done by @tentangSolo are able to increase the branding of Solo City through social media. Keywords: communication activity, marketing communication, social media Pendahuluan Sepanjang sejarah, peradaban manusia telah berkembang dengan pesat. Perubahan telah banyak menghasilkan berbagai macam hal dan menciptakan sebuah terobosan baru dalam kehidupan manusia. Semenjak Johan Guttenberg menemukan mesin cetak pertama perkembangan media komunikasi manusia mengalami masa evolusi yang pesat. Perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini bahkan mempengaruhi di segala bidang. Dalam pandangan segi komunikasi 1 dunia diibaratkan sebuah desa yang global dimana tidak ada lagi batasan ruang, waktu dan tingkatan dalam mengakses sebuah informasi (Nurudin, 2007: 187). Era globalisasi telah merambah ke berbagai bidang kehidupan manusia. Perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks di kota Solo secara tidak langsung telah menciptakan persaingan di antara pemain, terlebih dalam persaingan global dengan masyarakat yang semakin kritis dan haus akan informasi. Pesatnya perkembangan potensi ekonomi kota Solo telah memikat sejumlah investor untuk menanamkan modalnya di Kota Solo dan sekitarnya. Perkembangan Kota Solo ini ditandai dengan mulai bermunculan pendirian hotel berbintang, berdirinya pusat-pusat perbelanjaan modern dan mulai dinamisnya pasar-pasar tradisional, serta meningkatnya wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang ke Solo sebagai daerah tujuan wisata, termasuk makin seringnya Kota Solo sebagai tempat pertemuan secara nasional maupun bertaraf internasional (Okezone, 27 Februari 2013). Dengan adanya perkembangan Kota Solo ini, tentu saja Kota Solo membutuhkan berbagai macam sarana untuk mempublikasikan dirinya dengan segala potensinya terutama potensi wisatanya. Potensi wisata di kota Solo ini, tentu saja membutuhkan sarana publikasi yang wmemadai agar informasi mengenai potensi wisata Solo dikenal luas di kalangan masyarakat banyak, tidak hanya regional maupun nasional tetapi juga masyarakat internasional. Melihat potensi wisata di kota Solo, sudah seharusnya dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Peran pemerintah akan lebih kontributif lagi dengan masyarakat yang saling mendukung terciptanya kota destinasi wisata. Namun informasi mengenai kota Solo dari pihak pemerintah sendiri masih belum dapat dikatakan maksimal. Hal ini dapat dilihat dari website pemerintah kota Solo yang terbatas dalam pengelolaan informasi mengenai kota Solo. Sosial media dewasa ini memberikan pemakainya kemudahan untuk berinteraksi dan berbagi informasi dengan siapa saja dan kapan saja tanpa batasan. Dalam konteks pemasaran, sosial media telah mengubah paradigma penanganan pemasaran, termasuk juga pemasaran kota. Para pengguna sosial media yang sangat banyak, menjadi peluang untuk menyebarkan informasi pemasaran kota. 2 Bisa dikatakan juga, pengguna sosial media ini sebagai marketer atau pemasar dari sebuah aktivitas pemasaran atau disebut juga "Citizen Marketer". Sekelompok orang yang tergabung dalam sebuah komunitas menyadari akan hal itu. Mereka dengan swadaya mendirikan akun media sosial dengan nama “tentang Solo”. Akun sosial media @tentangSolo ini memberikan informasi berbagai hal tentang Solo. Mulai dari kuliner, tempat wisata, kegiatan budaya kota, aktivitas seni, aktivitas religius dan informasi apa saja yang di minta oleh masyarakat melalui sosial media. Adapun platform sosial media yang mereka gunakan mencakup website (http://tentangsolo.web.id), instagram, sosial media, dan twitter. Pemilihan twitter sebagai media informasi dan promosi kota Solo sebagai kota destinasi wisata tidak lepas dari data pengguna twitter yang ada di Indonesia mencapai peringkat 3 di dunia (Tempo, 17 Desember 2013). Twitter sebagai salah satu media yang efektif dan dalam kesehariannya akun sosial media “tentang Solo” tak hanya memberikan informasi searah tetapi juga berinteraksi menjaring opini yang berkembang di masyarakat tentang Kota Solo. Komunitas ini melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan badan pemerintah. Mereka membantu memberikan sosialisasi informasi kepada masyarakat tentang berbagai kegiatan kota ini. Akun sosial media @tentangSolo menjadi pusat informasi dan berbagi hal mengenai informasi kota. Ditambah lagi, saat ini akun @tentangSolo memiliki jumlah follower yang sangat banyak, melebihi akun-akun lain seperti @AgendaSolo, @Kota_Solo, dan @InfoSolo. Dengan jumlah follower yang lebih dari 79 ribu follower tentu saja interaksi yang ada di @tentangSolo juga lebih banyak dibanding dengan akun-akun lain termasuk akun pemerintah. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian, yaitu mengenai kegiatan komunitas @tentangSolo dalam berbagi informasi kota dan menarik partisipasi aktif masyarakat untuk saling berinteraksi di akun @tentangSolo guna mempromosikan Kota Solo sebagai salah satu kota destinasi wisata di Indonesia. 3 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: ”Bagaimana aktivitas komunikasi pemasaran kota melalui akun twitter @tentangSolo?” Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses aktivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan melalui akun @tentangSolo. Tinjauan Pustaka 1. Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran merupakan arus informasi dua arah, yaitu secara kelas komunikasi pemasaran dapat didefinisikan sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan dibidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak berbuat lebih baik. Menurut Tjiptono (1997: 219), yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran mempengaruhi/membujuk, yang dan/atau berusaha menyebarkan mengingatkan para informasi, sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan. 4 Gambar 1.1 Model Komunikasi Pemasaran Gagasan Pemahaman Media Pengirim Encode Pesan Encode Decode Feed-Back Decode Pemahaman Gangguan fisik,Masalah semantic,Perbedaan persepsi,ketiadaan feedback ,efek status Penerima Response Sumber : Tjiptono (1997: 219) Ada tiga unsur pokok dalam struktur proses komunikasi pemasaran sebagaimana yang pada gambar di atas. a. Pelaku Konsumen Terdiri atas pengirim (sender) atau komunikator yang menyampaikan pesan dan penerima (receiver) atau komunikan pesan. b. Material Komunikasi Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting, yaitu: gagasan, pesan, media, response, feed-back, gangguan (noise). c. Proses Komunikasi Proses penyampaian pesan (dari pengirim ke penerima) maupun pengirim kembali respon (dari penerima ke pengirim) melalui dua kegiatan, yaitu encoding (fungsi mengirim) dan decoding (fungsi menerima). 2. Komunikasi Bermedia Internet, Sosial Media Dalam perkembangan dunia komunikasi yang sudah sangat modern saat ini, muncul satu perkembangan tentang media komunikasi yakni ditemukannya internet. Jika ditinjau dari ciri, fungsi, dan elemennya, internet jelas masuk dalam bentuk media komunikasi massa (Littlejohn, 2002: 83). 5 Keberadaan internet ini memunculkan berbagai media baru (new media). Internet menawarkan berbagai fitur layanan yang memudahkan orang untuk saling bertukar informasi dalam waktu yang relatif singkat, karena setiap orang dapat mengirim atau mendapatkan informasi dimanapun dan kapanpun, bahkan informasi terbaru yang terjadi di belahan dunia lain dalam waktu yang sangat cepat (Kertajaya, 2010: 235-237). Terry Flew (2002:10) yang menyatakan bahwa new media merupakan bentuk baru dari media yang isinya berupa gabungan dari data, teks, suara, dan gambar dalam format digital dan didistribusikan melalui jaringan internet. Salah satu sarana komunikasi yang merupakan hasil dari teknologi komunikasi adalah internet yaitu melalui jejaring sosial (sosial media). Pada dasarnya media sosial merupakan perkembangan mutakhir dari teknologiteknologi web baru berbasis internet, yang memudahkan semua orang untuk dapat berkomunikasi, berpartisipasi, saling berbagi dan membentuk sebuah jaringan secara online, sehingga dapat menyebarluaskan konten mereka sendiri (Zarella, 2010: 2-3) 3. Sosial Media Marketing Melihat pertumbuhan dan perkembangan sosial media yang sedemikian pesatnya, membuat sosial media memiliki potensi yang besar bagi dunia marketing. Menyadari hal ini, pelaku marketing di seluruh dunia mulai mempertimbangkan penggunaan sosial media sebagai sarana baru untuk strategi komunikasi dan pemasaran (Haataja, 2010: 10). Mengembangkan penggunaan sosial media sebagai perencanaan pemasaran memerlukan pemahaman terhadap bagaimana sosial media digunakan, serta bagaimana kebutuhan dan kebiasaan konsumen. Dengan demikian, proses perencanaan pemasaran dengan sosial media menjadi lebih kompleks sehingga perusahaan atau organisasi harus jelas dalam menentukan sasaran yang ingin dicapai dalam penggunaan sosial media (Jobber & Ellis, 2012: 687-688). Tanpa diragukan lagi, dalam perspektif dunia pemasaran, sosial media telah mengubah bagaimana perusahaan menangani pemasarannya. Sebagai 6 contoh Ben McConnel dan Jackie Huba (dalam Paajanen, 2011: 14) bahwa bentuk baru dari konsumen pengguna sosial media dapat didefinisikan sebagai "Citizen Marketers". Ketertarikan pengguna sosial media untuk saling berinteraksi, telah menjadi peluang bagi para pelaku usaha untuk memanfaatkan sebagai pengguna sosial media marketer dalam mempromosikan bisnisnya disamping tenaga marketer perusahaan sendiri. 4. Partisipasi masyarakat melalui Media Sosial Pesatnya perkembangan media sosial didorong oleh kemampuan gadget yang memiliki mobilitas tinggi sehinga membuat orang cenderung lebih mudah untuk mengakses sosial media. Fungsi internet dan sosial media berubah menjadi ruang yang lebih manusiawi, interaktif dan partisipatif. Mereka memberi akses peluang untuk melakukan interaksi dengan khalayaknya (Kertajaya, 2002: hal 26). Kemudahan akses terhadap sosial media, bahkan telah membuat partisipasi masyarakat penggunanya menjadi potensi besar untuk mempengaruhi opini terhadap suatu informasi. Seperti diungkapkan Valeria Maltoni (dalam Paajanen, 2011: 14) bahwa seorang pengguna media sosial tidak akan tertarik terhadap informasi mengenai suatu perusahaan yang disampaikan oleh pihak perusahaan melalui sosial media, tetapi mereka lebih tertarik untuk mendengar opini dari sesama pengguna sosial media tentang informasi tersebut. Dengan kata lain, pengguna sosial media sangat cepat dan memungkinkan untuk berbagi informasi mengenai hal yang mereka sukai, di sisi lain mereka juga aktif dan kritis terhadap informasi yang mereka tidak sukai. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia.Pengguna media sosial dengan 7 bebas bisa mengubah, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya (Juju & Sulianta, 2010: 74). 5. Twitter. Twitter adalah sarana atau alat online gratis yang memungkinkan untuk menyebarkan informasi atau konten ke internet dan berinteraksi dengan pengguna lain yang sudah dipilih. Informasi yang disampaikan biasa disebut "tweet" yang dibagikan ke halaman utama twitter dan akan muncul di layar audiens yang disebut "follower". Informasi atau "tweet" yang diposting harus ringkas dan to the point karena hanya dibatasi 140 karakter (Barre & Schroeter, 2011: 2). Barre & Schroeter (2011: 10-12) mengemukakan berbagai macam istilah yang digunakan dalam twitter, antara lain: 1. Following & Follower: Twitter berjalan pada sistem "mengikuti" dan "diikuti" oleh pengguna twitter lain. Jumlah orang yang diikuti disebut "following" dan jumlah orang yang mengikuti disebut "follower". 2. Direct messages & public messages: Public messages disebut dengan istilah ”tweet" bisa dilihat oleh semuanya di twitter dan muncul di dinding follower. Sedangkan untuk pesan yang lebih bersifat pribadi bisa dilakukan dengan menggunakan direct messages (DM) kepada pengguna twitter yang sudah dipilih. 3. @-at: tanda @ digunakan untuk menandai pengguna twitter yang dipilih dan dituliskan sebelum username twitter yang diinginkan, misalnya @username. 4. RT-retweet: retweet berarti berbagi tweet yang diposting oleh pengguna lain agar bisa terlihat oleh follower kita. 5. #-Hash tag: hash tag ini pada dasarnya digunakan untuk memberi tanda tentang topik yang diposting. Hal ini dilakukan untuk memberikan kata sebagai tag yang mudah dicari pengguna lain untuk membahas topik tentang tag tersebut. 6. Kultweet: kultweet adalah tweet yang disampaikan secara bersambung mengingat adanya keterbatasan karakter dalam satu tweet. Biasanya, satu kultweet itu menceritakan tentang ringkasan terhadap pembahasan informasi 8 yang disampaikan lewat beberapa tweet yang saling terhubung atau berkaitan. 6. Twitter untuk bisnis. Twitter merupakan salah satu sosial media online yang sangat cepat pertumbuhannya. Twitter ini adalah salah satu metode komunikasi yang terbaik saat ini dimana banyak orang dan pelaku bisnis bergabung dalam jaringan twitter. Memiliki akun twitter berarti memungkinkan untuk bersentuhan dan berinteraksi dengan 255 juta pengguna potensial (Maret 2011). Sehingga bisa dikatakan bahwa twitter telah menjadi sarana yang penting bagi pemasaran online dan komunikasi bisnis (Barre & Schroeter, 2011: 2). Penggunaan twitter untuk bisnis, tentu saja harus dipantau dan dikontrol agar pemanfaatannya bisa efektif dan efisien. Dengan memiliki akun twitter, berarti sudah siap untuk muncul dan terlihat di dunia global sehingga perlu membuat panduan penggunaannya bagi bisnis (Barre & Schroeter 2011: 9-10). 7. Pemasaran Kota. Kotler dan Keller merangkum gagasan pemasaran sebagai aksi "pertemuan kebutuhan menguntungkan". Dalam cara yang lebih rinci mereka mendefinisikannya sebagai "suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan stakeholder" (Kotler & Keller, 2009: 45). Pemasaran Kota dapat dilihat sebagai salah satu hasil dari pengenalan pemasaran non-profit, yang memungkinkan definisi pemasaran untuk diperluas. Hal demikian terkait dengan peningkatan permintaan dari sektor publik untuk konsep pemasaran (Tross, 2006). Definisi lain oleh American Marketing Association (AMA) adalah penggunaan terkoordinasi dari alat pemasaran yang didukung oleh filsafat berorientasi pelanggan bersama, untuk membuat, berkomunikasi, memberikan, dan bertukar persembahan perkotaan yang memiliki nilai bagi pelanggan kota dan masyarakat kota pada umumnya (Braun, 2008, hal.43). 9 Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian ialah komunitas pengelola akun @tentangSolo dimana tentang solo adalah sebuah akun media sosial yang di miliki oleh sebuah komunitas masyarakat untuk berbagi dan memberikan informasi tentang segala hal yang berkitan dengan solo melalui akun sosial medianya. Sumber data: penelitian ini data diperoleh dari kedua sumber data, yaitu primer dan sekunder. Data primer penelitian ini meliputi: data yang didapat dari informan kunci dari admin @tentangSolo, pihak pemerintah, dan pihak swasta sebagai pelaku usaha pariwisata. Data sekunder penelitian ini diperoleh dari dokumen, arsip-arsip statistik, grafik dan sebagainya. Data yang diperoleh ini untuk dianalisis. Hasil dan Pembahasan Untuk mempermudah penyajian data, penulis melakukan klasifikasi berdasarkan tema konten informasi yang dibagikan, untuk selanjutnya dianalisis berdasarkan penjelasan mengenai komunikasi pemasaran seperti yang disebutkan di atas. Tema konten informasi itu penulis klasifikasikan sebagai berikut, yaitu: informasi agenda kota, kuliner, sejarah/ topo nini, objek wisata, reportase dan kebutuhan informasi lainnya. 1. Informasi Agenda Kota Informasi Agenda Kota berisi informasi apa saja mengenai agenda kota, apakah itu event-event wisata, agenda budaya, maupun agenda-agenda lain yang berkaitan dengan Kota Solo, seperti misalnya jadwal SIM keliling, jadwal perjalanan kereta api, dan agenda-agenda lainnya. Secara umum aktivitas 10 pemasaran kota oleh @tentangSolo yang berkaitan dengan agenda kota lebih menitikberatkan pada mempromosikan event-event wisata atau budaya yang ada di Kota Solo. Berdasarkan contoh aktivitas komunikasi pemasaran kota @tentangSolo mengenai agenda kota di atas, dapat dilihat bahwa informasi yang disajikan oleh @tentangSolo merupakan pemasaran non-profit yang berkaitan dengan sektor publik. Misalnya saja, kalender event Solo, jadwal SIM keliling di Solo, dan event-event seperti Mangkunegaran Art Festival, Solo Batik Carnival (SBC) dan Festival Ketoprak. Untuk aktivitas komunikasi pemasaran kota, harus ada perencanaan yang efektif antara organisasi pemerintahan dan lembaga penyangganya. Dalam hal ini @tentangSolo termasuk dalam lembaga penyangga, sehingga untuk aktivitas komunikasi pemasaran kota, informasi dari organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata merupakan sumber informasi yang penting dalam mempromosikan Kota Solo. Aktivitas komunikasi pemasaran kota oleh @tentangSolo mengenai informasi agenda kota, disampaikan melalui tweet-tweet yang diposting oleh admin @tentangSolo. Dalam aktivitas agenda kota ini melibatkan audiens @tentangSolo, yaitu para follower tentang Solo termasuk di antaranya pihak pemerintah, swasta atau pelaku usaha khususnya pariwisata, dan masyarakat umum baik itu masyarakat Solo maupun dari luar Solo. Posting tweet @tentangSolo mengenai agenda kota ini selalu berusaha mengajak partisipasi masyarakat untuk berinterakasi di dalamnya. Banyak para follower yang aktif berpartisipasi mengabarkan informasi event-event atau peristiwa, share foto tentang Kota Solo, atau pun bertanya mengenai informasi apapun yang berkaitan dengan Kota Solo. Misalnya ketika @tentangSolo membuat sosialisasi tentang Pemilu 2014, interaksi yang terjadi sangat intens terbukti dengan banyaknya balasan atau respon dari masyarakat. Keberadaan komunitas sosial media seperti @tentangSolo sangat membantu dalam mempromosikan Kota Solo khususnya pariwisata. Menurut Budi Sartono, Kasubag Promosi Dinas Pariwisata Kota Solo, keberadaan komunitas sosial media ini mampu mempromosikan dan mensosialisasikan 11 kegiatan pemasaran kota secara massive. Interaksi dengan pihak pemerintah dan pelaku usaha khususnya pariwisata juga selalu dijaga dengan baik demi visi @tentangSolo untuk mempromosikan Kota Solo. Tweet-tweet promosi kota oleh akun twitter pemerintah ataupun pelaku usaha juga sering di-retweet oleh @tentangSolo. Seperti yang diungkapkan oleh Blontank Poer, misalnya ketika @tentangSolo mempromosikan event-event kota seperti SBC dan Festival Film Solo. Komunitas @tentangSolo dalam menyebarkan informasi agenda kota juga menjalin interaksi dengan pihak dunia pariwisata, misalnya saja dengan The Sunan Hotel Solo. Retno, selaku PR Manager The Sunan Hotel Solo menyatakan bahwa komunitas @tentangSolo pernah menyediakan tiket box saat acara Dani Sahuleka. Selain itu ketika event Matahati, @tentangSolo juga mendistribusikan informasinya dan live tweet acara tersebut. Bentuk baru dari konsumen pengguna sosial media dapat didefinisikan sebagai "Citizen Marketers". Ketertarikan pengguna sosial media untuk saling berinteraksi, telah menjadi peluang bagi para pelaku usaha untuk memanfaatkan sebagai pengguna sosial media marketer dalam mempromosikan bisnisnya disamping tenaga marketer perusahaan sendiri. Berdasarkan hal tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa pendistribusian informasi melalui twitter lebih efektif dengan memanfaatkan partisipasi penggunanya (citizen marketers) dalam berinteraksi untuk mempublikasikan suatu informasi. Seperti yang dilakukan Mursid, salah satu admin @tentangSolo ketika membuat publikasi event tari kontemporer Roro Mendut di TBS. Ketika itu, Mursid mem-publish event tersebut melalui akun @tentangSolo dengan hashtag #Roro Mendut. Dalam waktu seminggu Mursid mencoba share informasi tersebut melalui akun @tentangSolo yang diikuti dengan partisipasi para follower-nya untuk mendistribusikan informasi. Format yang digunakan dalam penyampaian informasi agenda kota oleh @tentangSolo ini berupa teks tulisan, dan kadang-kadang disertai foto maupun video jika ada yang merekam event tersebut. Misalnya saja ketika ada orang 12 berkunjung ke suatu tempat kemudian mengunggah kesannya terhadap tempat itu lewat sosial media dengan menyertakan rekaman video atau fotonya. Dalam aktivitas komunikasi pemasaran kota oleh @tentangSolo banyak terjadi berbagai macam interaksi baik itu secara online maupun offline. Secara online interaksi yang terjadi lewat berbalas mention @tentangSolo, hashtag #, retweet oleh follower atau oleh @tentangSolo sendiri. Sedangkan secara offline interaksi terjalin melalui kerjasama dengan pihak pemerintah seperti Dishubkominfo, Dinas Pariwisata, maupun pelaku usaha pariwisata seperti hotel. Dengan pihak pemerintah, @tentangSolo juga menjalin interaksi lewat acara informal. Sebagaimana diungkapkan oleh Surya Dewantara, selaku Kasubag Kominfo Dishubkominfo Kota Solo. Menurutnya, dengan pembicaraan informal dengan komunitas sosial media dapat digali apakah kegiatan komunikasi pemasaran kota khususnya agenda kota selama ini sudah efektif atau belum dan memberikan gangguan atau tidak kepada masyarakat. Selain itu, pengaruh komunitas sosial media terhadap pemasaran kota sangat besar dan secara tidak langsung membantu pemerintah dalam melaksanakan city branding. 2. Informasi Kuliner Informasi Kuliner, adalah informasi mengenai lokasi-lokasi wisata kuliner yang ada di Kota Solo dan sekitarnya. Informasi kuliner ini berisi tentang tempat-tempat yang memang layak direkomendasikan sebagai salah satu tujuan kuliner. Tempat yang direkomendasikan itu tidak harus mewah seperti restoran dan rumah makan, tetapi warung pun juga bisa dipromosikan di @tentangSolo. Untuk konten yang membahas tentang info kuliner, tidak serta merta langsung di-publish oleh admin @tentangSolo akan tetapi, info berkaitan dengan kuliner harus ada klarifikasi terlebih dulu apakah tempat kuliner itu memang layak untuk direkomendasikan atau tidak. Dalam penyampaian info kuliner, @tentangSolo berusaha menarik partisipasi masyarakat untuk saling memberi informasi tentang info kuliner, terlebih lagi jika admin @tentangSolo belum pernah mencoba langsung kuliner 13 tersebut. Dengan demikian, setiap orang atau follower @tentangSolo bisa memberikan informasi juga mengenai kuliner. Khusus untuk lokasi kuliner yang sudah dikenal publik, @tentangSolo biasanya langsung mem-promotenya. Konten informasi kuliner yang di-publish di akun @tentangSolo mengulas dengan kajian yang mendalam. Menurut Retno, selaku PR The Sunan Hotel Solo, kajian yang dilakukan @tentangSolo lebih dalam mengenai suatu tempat wisata, kuliner, atau pun hal lain sehingga mampu membangun kualitas penyajian informasi yang berbeda dengan yang lain untuk meningkatkan branding Kota Solo. Blontank Poer, founder @tentangSolo mengatakan bahwa respon masyarakat terhadap keberadaan akun @tentangSolo terbilang bagus. Interaksi lewat berbalas mention atau retweet sering dilakukan @tentangSolo dengan pelaku usaha untuk mem-promote usaha mereka. Dalam penelitian ini, tweet tentang informasi kuliner juga lebih banyak menggunakan teks tulisan dan kadang disisipkan foto sebagai pendukungnya. 3. Informasi Sejarah/ Topo Nini Informasi sejarah yang diulas oleh @tentangSolo disebut topo nini. Konten ini berisi tentang sejarah tempat-tempat yang ada di Solo, misalnya sejarahnya Pasar Legi, Museum Radya Pustaka, Benteng Vastenburg, dan sejarah-sejarah yang lain. Sumber-sumber informasi sejarah ini diperoleh dari buku-buku sejarah dan dari Sejarawan Solo, Sudharmono. Dalam penyampaian informasi sejarah @tentangSolo mengulas dalam beberapa tweet dan disampaikan dengan disertai hashtag#. Menurut Dony, salah satu admin @tentangSolo, hal ini perlu dilakukan mengingat keterbatasan karakter dan agar tweet yang disampaikan menarik dan tidak mengganggu seperti yang terlihat dalam gambar di atas. Konten-konten sejarah ini juga bertujuan untuk meningkatkan branding Kota Solo melalui nilai-nilai historisnya. Dalam hal ini, aktivitas komunikasi pemasaran kota lewat akun @tentangSolo menyajikan tweet topo nini memiliki nilai historis bagi masyarakat, baik itu masyarakat Solo maupun masyarakat dari luar Solo. 14 Surya Dewantara, Kasubag Kominfo Kota Solo mengungkapkan bahwa konten yang di-publish mendukung kemajuan kota dalam upaya city branding. Hampir 99 % mayoritas informasi yang disampaikan bernilai positif demi kemajuan Kota Solo. Bahkan informasi yang disampaikan pun kebanyakan orang tidak mengetahui sebelumnya dan sering terkaget-kaget kalau ternyata di Kota Solo ternyata ada informasi yang belum mereka ketahui sebelumnya. Namun, interaksi yang ada di dalam topo nini ini tidak begitu banyak secara aktif berpartisipasi menyebarkan informasi sejarah. Kebanyakan dari follower yang membaca konten topo nini hanya sebatas menyimak saja. 4. Informasi Objek Wisata Informasi objek wisata yang dipublikasikan oleh @tentangSolo berisi tentang lokasi-lokasi yang bisa dijadikan tujuan wisata. Beberapa tempat di Solo, bahkan sudah jadi kampung wisata seperti Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Kauman. Meskipun demikian, ternyata objek wisata di Kota Solo sampai saat ini masih terbatas pada objek wisata lama, belum ada objek wisata baru yang digarap. Dengan keterbatasan objek wisata di Kota Solo, konten-konten wisata kebanyakan hanya dilakukan untuk melayani pertanyaan dari follower yang biasanya berasal dari luar Kota Solo. Dony, salah satu admin @tentangSolo mengungkapkan bahwa untuk mengatasi keterbatasan objek wisata itu, @tentangSolo bekerja sama dengan Dishubkominfo untuk membuat konten positif tentang Solo agar semakin mudah menarik wisatawan. Selain itu, Dony juga menambahkan bahwa untuk mendukung branding Kota Solo sebagai destinasi wisata, @tentangSolo juga mengadakan acara offline untuk mempromosikan Kota Solo. Misalnya saja seperti acara jalanjalan naik delman dengan follower @tentangSolo. 5. Reportase dan Kebutuhan Informasi Lainnya Informasi reportase berisi tentang kejadian atau peristiwa yang membutuhkan reportase di lapangan. Informasi yang disajikan biasanya berkaitan dengan informasi umum mengenai Kota Solo. Untuk informasi reportase ini, memerlukan sumber informasi yang jelas dapat dipertanggungjawabkan dan berimbang. Selain itu, kebutuhan informasi lain 15 dari Kota Solo juga dibagikan oleh @tentangSolo, misalnya saja informasiinformasi umum yang berkaitan dengan Kota Solo seperti tempat rental mobil di Solo, info kehilangan, tempat sablon plastik di Solo, info tempat servis elektronik, info-info umum lain, dan parikan sebagai selingan. Tantangan branding kota yang melibatkan banyak pelaku pemasaran kota dengan berbagai bidang kehidupan kota juga harus menjadi perhatian khusus bagi @tentangSolo dalam menentukan sumber informasi. Terlebih lagi, informasi yang disampaikan bisa memiliki potensi untuk mengubah karakteristik kehidupan sosial. Selain reportase di lapangan, untuk mendapatkan informasi bisa juga dilakukan melalui media lain. Misalnya saja ketika Mursid, admin @tentangSolo mendapatkan informasi dari berita lewat media lain seperti Solopos, Joglosemar, Timlo, atau Soloblitzer. Berita yang didapat itu tidak langsung di-publish ke tweet @tentangSolo, tetapi dibuat rangkumannya dulu baru kemudian di-tweet. Mursid, admin harian @tentangSolo mengungkapkan bahwa untuk konten yang di-publish @tentangSolo memiliki trik tersendiri agar tidak menimbulkan kesan nyampah atau annoying yang mengganggu pengguna karena memenuhi timeline. Blontank Poer juga menambahkan bahwa sumber informasi juga bisa didapatkan dari jaringan teman-teman jurnalisnya. Misalnya saat dia sedang di luar kota, ada suatu peristiwa yang perlu diinformasikan maka Blontank Poer segera menghubungi rekan-rekannya yang sedang meliput di lapangan untuk mendapatkan gambaran tentang peristiwa yang terjadi baru selanjutnya diinfokan lewat @tentangSolo. Merujuk pada aktivitas komunikasi pemasaran kota melalui sosial media, informasi mengenai keunggulan kota sangat diperlukan sebagai konten positif untuk mempromosikan Kota Solo. Menurut Retno, PR Manager The Sunan Hotel Solo mengungkapkan bahwa sosial media berbasis komunitas seperti @tentangSolo secara langsung maupun tidak langsung akan memasarkan hal-hal positif dan informatif tentang keunggulan kota. Tentu saja hal ini akan menguntungkan kota tersebut dalam membangun branding-nya. 16 Melihat potensi besar pengaruh sosial media termasuk twitter untuk mempengaruhi opini publik, @tentangSolo selalu melakukan filter mention agar konten positif dan interaksi dengan follower tidak memberi kesan negatif terhadap aktivitas komunikasi pemasaran kota. Dalam akun @tentangSolo, masing-masing admin maupun follower bisa menyebarluaskan konten mereka sendiri. Keberadaan akun @tentangSolo telah membentuk jaringan secara online dan menyebarluaskan kontennya untuk memperkenalkan Kota Solo. Konten-konten yang disebarluaskan oleh follower ini biasanya berisi tentang kesan-kesan mereka terhadap Kota Solo dan biasanya di-retweet maupun mention oleh admin @tentangSolo. Dengan keunikan twitter, semua orang bisa jadi produsen sekaligus konsumen informasi atau dengan kata lain bisa disebut prosumer dimana pencari informasi dan pemilik informasi bisa berada pada satu orang yang sama. Interaksi yang terjadi di akun @tentangSolo berlangsung dua arah, dimana admin @tentangSolo selalu berusaha membalas tweet dari followernya, begitu juga dengan tweet dari @tentangSolo yang dikomentari atau diretweet oleh para follower. Selain itu, dengan jumlah follower yang cukup banyak yang berasal tidak hanya dari Kota Solo tetapi juga luar Solo, memungkinkan informasi yang di-publish lebih cepat, fleksibel, dan efektif untuk meraih pasar yang lebih luas dan global. Berbagai komunitas yang berbeda-beda dari follower @tentangSolo dengan segala komentar dan tweet-nya bisa dijadikan sebagai bahan riset untuk pengembangan strategi komunikasi pemasaran kota yang lebih efektif oleh pemerintah maupun oleh @tentangSolo sendiri. Interaksi yang dilakukan oleh @tentangSolo pun lebih personal dengan para follower-nya, tentu saja hal ini merupakan poin plus tersendiri terkait dengan aktivitas komunikasi pemasaran kota yang dilakukan oleh @tentangSolo. Terbukti dengan jumlah follower mencapai 79 ribu lebih, interaksi bersifat personal ini sangat menarik bagi pengguna twitter untuk mem-follow @tentangSolo. Penggunaan twitter tentu saja harus dipantau dan dikontrol agar pemanfaatannya bisa efektif dan efisien. Dengan memiliki akun twitter, berarti 17 sudah siap untuk muncul dan terlihat di dunia global sehingga perlu membuat panduan penggunaannya terlebih lagi bagi aktivitas komunikasi pemasaran kota. Sayangnya, dalam hal ini @tentangSolo belum memiliki panduan atau guidelines untuk memastikan konsistensi pesan dan informasi yang dibagikan. Dengan admin yang lebih dari 1 orang, terkadang bisa terjadi publish tweet berulang atau bahkan interaksi dengan menjawab pertanyaan follower bisa terjadi kemungkinan dijawab 2 kali atau lebih oleh admin yang berbeda. Pengelolaan manajemen @tentangSolo sendiri memang tidak dilakukan secara terstruktur dari segi keorganisasian. Antara admin yang satu dengan yang lain memang tidak ada koordinasi yang tersusun secara formal. Meskipun pengelolaan manajemen @tentangSolo tidak dilakukan secara struktur keorganisasian formal, dalam melakukan aktivitas komunikasi pemasaran kota @tentangSolo mampu memanfaatkan sebaran distribusi informasi melalui partisipasi dan interaksi follower yang sangat banyak untuk membagikan konten informasi yang positif mengenai Kota Solo. Akun @tentangSolo ini juga menjaga sinergi dan interaksi kerja sama yang baik dengan Pemerintah Kota Solo dan para pelaku usaha pariwisata di Kota Solo dalam melakukan branding Kota Solo. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai aktivitas komunikasi pemasaran kota melalui akun twitter @tentangSolo, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan bahwa aktivitas komunikasi pemasaran @tentangsolo dapat di klasifikasikan diantaranya: 1. Informasi Agenda Kota Informasi Agenda Kota yang ada di @tentangSolo berisi tentang event-event kegiatan untuk mempromosikan Kota Solo seperti, agenda budaya, event-event fashion, event festival kuliner, dan sosialisasi program-program pemerintah lainnya. Sumber informasi diperoleh dari pihak pemerintah seperti Dishubkominfo dan Dinas Pariwisata serta dari pelaku usaha pariwisata seperti hotel. Selain itu juga dari follower berupa kesan-kesan tentang agenda kota. 18 2. Informasi Kuliner Menginformasikan dan merekomendasikan tempat-tempat kuliner di Solo, tidak hanya restoran dan rumah makan yang mewah dan terkenal tetapi juga warung-warung biasa yang memang layak untuk direkomendasikan. Sumber informasi didaptakan dari follower dan pelaku usaha kuliner. Secara offline admin @tentangSolo kroscek ke lokasi kuliner yang akan di-publish. 3. Informasi Sejarah/ topo nini Menginformasikan tentang sejarah-sejarah yang ada di Kota Solo. Menyajikan informasi yang mengandung nilai-nilai historis tentang Kota Solo. Sumber informasi diperoleh dari buku-buku sejarah dan tokoh masyarakat seperti Sudharmono, sejarawan Kota Solo. Secara offline yaitu admin @tentangSolo mencari sumber-sumber sejarah dari buku ataupun tokoh masyarakat. 4. Informasi Objek Wisata Menginformasikan tentang objek-objek wisata yang ada di Kota Solo. Objek wisata yang ada di Kota Solo sendiri sangat terbatas dan belum ada objek wisata baru yang digarap. Sumber informasinya diperoleh dari pelaku usaha pariwisata, Dinas Pariwisata, dan follower (kesan-kesan ketika berkunjung ke objek wisata di Kota Solo). Sedangkan secara offline yaitu lomba blog tentang konten positif yang ada di Kota Solo yang bisa dijadikan objek wisata untuk menarik wisatawan. 5. Reportase dan informasi umum lainnya Menginformasikan berita-berita yang terjadi di Kota Solo dan sekitarnya (peristiwa-peristiwa penting dan isu-isu yang berkembang) dan informasi umum berkaitan dengan Kota Solo (tempat rental mobil, info kehilangan, tempat sablon plastik, dan info-info umum lain serta parikan sebagai selingan). Sumber informasinya diperoleh dari wawancara dengan narasumber, media informasi lain seperti Solopos, Joglosemar, Soloblitzer, dan dari follower (misalnya tanya-tanya tentang tempat sablon, rental mobil, info tentang isu-isu sensitif). 19 Saran Dalam pengelolaannya akun @tentangSolo dirasa memerlukan lebih banyak admin yang bertugas sesuai jobdesk masing-masing, misalnya ada admin yang bertugas untuk posting live tweet event budaya, klarifikasi tempat kuliner dan objek wisata. @tentangSolo juga perlu melakukan regenerasi agar dapat merespon lebih baik lagi. Selain itu penulis mengharapkan agar penelitian ini bisa menjadi pijakan penelitian selanjutnya. Daftar Pustaka Barre, Jean Christopher & Shroeter, Dr. Andreas. (2011). Twitter Business Guide: Communication and Marketing. Creative Commons Attribution-Non Commercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Baruah, Trisha Dowerah. (2012). Effectiveness of Social Media as a tool of communication and its potential for technology enabled connection: A micro-level study. International Journal of Scientific and Research Publications, Volume 2, Issue 5, hlm. 1-9. Braun, E. (2008). City Marketing: Towards and integrated approach. Rotterdam: Erasmus Research Institute of Management (ERIM). Effendi, Onong Uchjana. (1995). Manajemen Periklanan. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Haataja, Markus. (2010). Social Media Applications in Marketing Communicatios of The Marketing Oriented Companies. Aalto University School of Economics. Jober, David & Ellis-Chadwick, Fiona. (2012). Principles and Practice of Marketing. Juju, Dominikus and Sulianta, Feri. (2010). Hitam Putih Facebook. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Kartajaya, Hermawan. (2002). Marketing 3.0. jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kotler, P. & Keller, K. L. (2009). Marketing Management. 13th edition. New Jersey: Pearseon/Prentice-Hall. Littlejohn, Stephen W. (2002). Theories of Human Communication 7th ed. Belmont, CA: Wadsworth. Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Paajanen, Jenni. (2011). Social Media in Marketing Communication Planning. Amsterdam: Hogeschool Inholland, Amsterdam/Diemen. Tjiptono. Fandy. (1997), Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset. Tros. O. 2006. Implementation of City Marketing. Master. Giessen Friedberg University of Applied Sciences. German. Zarella, D. (2010). The Social Media Marketing Book. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta Anggota IKAPI. 20