2.3 Adaptif Building

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
PROJECT
1.1.1. 2.1.1
Mixed Use
 Pengertian Mixed Use
Mixed Use merupakan penggunaan campuran berbagai tata guna lahan atau
fungsi dalam bangunan
( Dimitri Procos, Mixed Land Use from Revival Too Innovation, Stroud’s
burg, Pennsylvania: Dowdin Hutchison& Ross.Inc, 1976, pIX)
Dikembangkan oleh Meyer, 1983 dalam buku Panduan Perancangan
Bangunan Komersial.
Mixed Used building adalah salah satu upaya pendekatan perancangan yang
berusaha menyatukan berbagai aktivitas dan fungsi yang berada di bagian area
suatu kota (luas area terbatas, harga tanah mahal, letak strategis, nilai ekonomi
tinggi sehingga terjadi satu struktur yang kompleks dimaan semua kegunaan
dan fasilitas saling berkaitan dalam kerangka integrasi yang kuat.
 Keuntungan Bangunan Mixed Use
- Lebih dapat dikenal, kerena merupakan bagian dari project yang
prestisius.
- Metode yang lebih efisien secara guna lahan, management, konstruksi
dan ekonomi.
11
12
2.1.2 Apartemen
 Pengertian Apartemen
Apartemen adalah bangunan dalam suatu lingkungan , yang terbagi dalam
bagian-bagian yang distrukturkan secarafungsional dalam area yang horizontal
maupun vertikal dan merupakan datu kesatuan yang masing-masing dapat
digunakan terpisah, terutama untuk tempat hunian yang di lengkapi bagian
bersama , benda-benda bersama dan tanah bersama. (Hornby, 1995).
Apartemen adalah suatu ruang atau beberapa ruang dirancang sebagai tempat
tinggal yang biasanya satu atau beberapa ruang mempunyai bentuk yang sama
dan terletak pada bangunan untuk tempat tinggal yang mempertimbangkan
efisiensi dan keindahan pada suatu daerah yang terbatas. Apartemen termasuk
bangunan komersial, seperti bangunan perkantoran, pusat perbelanjaan dan
banyak lain. Bangunan komersial umumnya diperuntukkan untuk layanan dan
kebutuhan untuk masyarakat umum.(Akmal, 2007).
Apartemen adalah satu ruangan atau lebih, biasanya merupakan bagian dari
sebuah struktur hunian vertikal yang dirancang untuk ditempati oleh lebih dari
satu keluarga dan di susun secara vertikal. Normalnya, berfungsi sebagai
perumahan sewa dan tidak pernah dimiliki oleh penghuninya yang dikelola
oleh pemilik atau pengelola property. Dictionary of real estate,Wiley (1996).
 Jenis apartemen berdasarkan pelayanan koridor :
-
Exterior corridor system, memiliki koridor yang berada di sisi luar, dan
hanya terdiri dari satu lapis unit hunian. Sistem ini memaksimalkan
terjadinya pencahayaan dan ventilasi alami.
13
-
Central corridor system. Sering disebut juga single loaded corridor.
Satu koridor melayani 2 unit hunian di kedua sisi.
-
Point block system. Sistem pelayanan dengan mempergunakan core
yang dikelilingi unit-unit hunian
-
Multicore system. Gabungan dari beberapa point block system.
 Berdasarkan bentuk hunian (de Chiara, 2001):
-
Simplex apartment / Flat. Apartemen yang terdiri dari 1 lantai.
-
Duplex apartment. Apartemen yang terdiri dari 2 lantai.
-
Triplex apartment. Apartemen yang terdiri dari 3 lantai.
 Pengelompokan apartemen berdasarkan jenis dan besar bangunan:
-
Garden Apartemen. Bangunan apartemen dua sampai empat lantai.
Apartemen memiliki halaman dan taman disekitar bangunan.
Apartemen ini sangat cocok untuk keluarga inti yang memiliki anak
kecil karena anak-anak dapat mudah mencapai taman. Biasanya untuk
golongan menengah keatas.
-
Walked-Up Apartemen. Bangunan apartemen yang terdiri atas tiga
sampai dengan enam lantai. Apartemen ini kadang-kadang memiliki
lift, tetapi bias juga tidak. Jenis apartemen ini disukai oleh keluarga
yang lebih besar (keluarga ini ditambah orang tua). Gedung apartemen
hanya terdiri atas dua atau tiga unit apartemen.
-
Low Rise Apartemen. Apartemen dengan Ketinggian bangunan kurang
dari tujuh lantai dan menggunakan tangga sebagai alat transportasi
vertical. Biasanya untuk golongan menengah kebawah.
14
-
Medium Rise Apartemen. Bangunan apartemen yang terdiri dari tujuh
sampai dengan sepuluh lantai. Jenis apartemen ini lebih sering
dibangun dikota satelit.
-
High Rise Apartemen. Bangunan apartemen yang terdiri atas lebih dari
sepuluh lantai. Dilengkapi area parker bawah tanah, system keamanan
dan servis penuh. Struktur apartemen lebih kompleks sehingga desain
unit apartemen cenderung standar. Jenis ini banyak dibangun dipusat
kota.

Pengelompokan apartemen berdasarkan jumlah lantai unit hunian:
-
Simplex
: Dalam satu unit hunian terdapat dalam satu lantai
-
Duplex
: Dalam satu unit hunian terdapat dua lantai
-
Mezzanine
: Dengan split level yang berbeda
2.1.3 Kantor
 Pengertian Kantor
-
Kantor sewa adalah suatu bangunan yang mewadahi transaksi bisnis
dan pelayanan secara profesional.(Hunt,1980)
- Kantor sewa merupakan suatu fasilitas perkantoran yang berkelompok
dalam satu bangunan sebagai respon terhadap pesatnya pertumbuhan
ekonomi khususnya di kota-kota besar (perkembangan industri,
bangunan/konstruksi,
perdagangan,
perbankan,
dan
lain-lain).
(Marlina,2008)
- Suatu
wadah
yang
berisi
tentang
penerimaan
(receiving),pendokumentasian (recording), dan fasilitas informasi serta
15
perlindungan aset perusahaan yang menjamin bahwa bisnis/ usaha
perusahaan dapat
dipantau dan diperhitungkan”. (guedes, 1997)
- Suatu tempat dalam suatu badan usaha dimana dilaksanakan kegiatan
mengumpulkan, mencatat, mengolah, mengirim, menyimpan bahan dan
keterangan yang dibutuhkan untuk membantu melayani pekerjaan
utama dari badan usaha”.(The Liang Gie,1974)
- Ruang-ruang dengan fungsi yang sama yaitu fungsi kantor dengan
status
pemakai
sebagai
penyewa
atas
ruang
yang
digunakan”.(Hunt,1980)

Jenis kantor menurut sistem penyewaannya :
- Service Floor Area, yaitu Area-area seperti: Elevator, Lift, Tangga,
central AC, Fire tower court, tidak termasuk yang disewakan tetapi
sebgai service kepada para penyewa.

Rentable floor area yang dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu:
- Useble Floor Area, merupakan area yang dipergunakan oleh para
penyewa dengan harga sewa tertentu.
- Common Floor Area, merupakan area yang disewakan meliputi
elevator, hall, kridor, Lavatory, Toiet,dll.

Jenis kantor menurut jumlah penyewanya :
- Single Tenancy Building
Bangunan kantor yang disewakan kepada satu penyewa/ perusahaan
dengan jangka waktu tertentu.
- Single Tenancy Floor
16
Luas kotor ruang satu lantai bangunan dikurangi ruang-ruang fasilitas
antara lain:elevator umum, ruang mesin, dan tangga umum disewakan
kepada satu penyewa/perusahaan.
- Multi Tenancy Floor
Satu lantai kantor yang disewa oleh beberapa penyewa. Luas ruang
yang disewakan tidak termasuk fasilitas umum seperti: Lift, Elevator,
ruang mesin, dll.

Jenis kantor menurut pembagian lay-out
-
Cellular Sistem
Pada umumnya bangunan berbentuk memanjang dengan koridor
panjang sejajar dengan panjang bangunan. Sistem ini memiliki tingkat
privasi yang tinggi pada ruang-ruangnya.
-
Group Space Sistem
Terdiri dari beberapa ruang-ruang sedang yang mampu menampung
pegawai yang saling bekerja sama.pembagian ini umumnya diterapkan
pada bangunan yang memiliki kedalaman 15-20m (jarak koridor
dengan ruang luar)
-
Open Plan Sistem
Ruang kantor yang bersifat lebih terbuka dengan tingkat privasi yang
tidak maksimal namun susunan ruang dapat dilakukan dengan lebih
fleksibel menurut kebutuhan pemakainya dengan menggunakan sekat
partisi, furniture, dan vegetasi yang dapat digunakan sebagai penanda
rute sirkulasi dan identitas kelompok/ unit kerja. Dinding penyekat
yang digunakan umumnya memiliki ketinggian yang relatif pendek
17
Dinding penyekat bersifat moveble sehingga dapat dengan mudah
dibongkar-pasang menyesuaikan kebtuhan fungsi.
-
Enclosed Plan
2.2
Tema Radiasi Matahari
2.2.1
Teori Umum
 Pengetian Panas
R McMullen (1990) dalam bukunya Environmental Science in Building. Panas
dan efeknya adalah faktor yang penting dalam kualitas suatu lingkungan.
Kesuksesan lingkungan termal biasanya merupakan aspek yang paling penting
dalam desain bangunan yang baik.
 Energi Panas
Energi panas adalah sebuah molekul internal dari sebuah material. Bentuk
bentuk lain dari energi seperti energi mekanikal, energi listrik and energi kimia.
 Kapasitas Panas
Massa yang sama dengan material yang berbeda dapat menahan kapasitas
panas. Kapasitas panas dalam sebuah material diukur oleh nilai dari kapasitas
panas yang spesifik .
18
Tabel 2.1. Kapasitas Panas Material
Material
Air
Concrete
Es
Minyak Parafin
Kayu
Marmer
Kaca
Baja
Tembaga
Kapasitas Panas Yang Spesifik
J/kg°C
4190
3300
2100
1700
910
880
700
450
390
Sumber. Environment Science in Building
 Perpindahan Panas
Energi panas selalu berpindah dari temperature yang tinggi kepada bagian
temperature yang rendah. Beberapa cara perpindahan panas adalah
-
Konduksi
Konduksi adalah perpindahan energi panas melalui sebuah material
tanpa molekul dari material tersebut merubah posisi dasar.
-
Konveksi
Udara adalah konduktor (penghantar) panas yang buruk, namun masih
memungkinkan untuk menghangatkan udara di dalam ruang melalui
panel pemanas yang tunggal dari proses konveksi. Contohnya adalah
tangki pemanasan air.
-
Radiasi
Menurut Solarradiation.com, Radiasi matahari adalah spektrum
frekuensi total radiasi elektromagnetik yang dihasilkan oleh matahari.
Spektrum ini meliputi cahaya tampak dan radiasi dekat-terlihat, seperti
x-ray, radiasi ultraviolet, radiasi infra merah, dan gelombang radio. Panas
dipindahkan dari marahari ke bumi melalui ruang dimana konduksi dan
19
konveksi tidak dimungkinkan. Proses dari radiasi adalah tanggung jawab
dari perpindahan panas ini melalui ruang dan untuk memberikan banyak
pengaruh penting dalam bumi. Radiasi adalah perpindahan panas melalui
gelombang electromagnetic. Radiasi panas terjadi ketika energy dari
permukaan atom didalam sebuah material menghasilkan gelombang
dalam jarak inframerah dari panjang gelombang. Gelombang-gelombang
tersebut dimiliki oleh electromagnetic radiasi, termasuk cahaya dan
gelombang radio. Tingkat dimana benda dapat menyerap panas radiasi
tergantung pada sifat alamiah dan suhu permukaan tersebut. Permukaan
yang kasar menghasilkan total area yang lebih besar dan menyerap atau
melepaskan lebih banyak panas daripada permukaan yang halus.
Permukaan yang berwarna gelap lebih banyak menyerap atau
melepaskan panas karena lebih banyak menyerap cahaya. Jadi ketika
suatu permukaan lebih banyak menyerap panas akan banyak juga
melepaskan panas tersebut.

Teori Prevost
Tentang keseimbangan pertukaran panas dimana Setiap tubuh di atas nol
mutlak memancarkan dan juga menyerap radiasi panas secara terus menerus.
Jika tingkat emisi kurang dari tingkat penyerapan tubuh mendapat panas .Jika
tingkat emisi lebih dari tingkat penyerapan tubuh melepaskan panas. Jika
tingkat emisi dan penyerapan adalah sama, tubuh dikatakan dalam
kesetimbangan termal.
20

Efek Rumah Kaca
Efek dari rumah kaca menunjukan bahwa panjang gelombang yang berbeda
melepaskan temperature yang berbeda. Radiasi melepaskan suhu matahari
yang tinggi dalam gelombang yang pendek sehingga dapat melalui atmosphere
dan kaca, dan diterima oleh object. Objek yang telah menerima panas akan
mengeluarkan panas kembali namun dalam temperature yang lebih rendah
sehingga radiasi tersebut bukan lagi berbentuk gelombang yang panjang
sehingga tidak dapat menembus kaca atau atmosphere sehingga panas tersebut
terperangkap.

Insolasi
Insolasi adalah jumlah energi matahari yang sampai ke permukaan object.
Koenigsberger (1974) Insolasi akan lebih efektif dalam keadaan tunak (tidak
berubah-ubah) atau ketika arah dari aliran panas adalah konstan untuk periode
yang panjang, terutama untuk bangunan yang menggunakan pemanas atau
pendingin (AC), dimana arah dari aliran panas adalah dua kali lipat dalam 24
jam, insolasi akan bekerja secara signifikan.

Tipe insolasi
-
Rigid pre-formed materials, contoh :aerated concrete blocks.
-
Flexible materials, contoh fiberglass mats
-
Loose fill materials, contoh Expanded Polystrene granules
-
Materials formed on site, contoh: foamed polyuretyrene
-
Reflective materials, contoh : Alumunium foil
21

Koenigsberger (1974) Untuk mereduksi radiasi matahari terdapat
empat variable yang digunakan
-
Orientasi dan luas jendela
Adalah berguna untuk membandingkan variasi dari intensitas
radiasi matahari pada permukaan horizontal dan permukaan
vertical.Di kedua lokasi, terutama di dekat equator, horizontal
surface menerima intensitas yang paling besar. Di latitude yang
paling tinggi dari dinding yang mengarah ke equator menerima
intensitas selanjutnya yang besar. Di lokasi equator, utara dan
selatan menerima intensitas yang paling rendah dam hanya pada
periode yang singkat dalam satu tahun. Dinding yang menghadap
timur dan barat menerima intensitas yang tinggi di lokasi equator
secara konsisten.
- Internal Blind
Internal blind dan tirai tidak terlalu efektif dalam mengontrol
radiasi matahari. Benda tersebut memang dapat menghalangi
radiasi masuk namun benda itu sendiri menyerap panas dan dapat
mencapai temperature yang tinggi. Dan penyerapan panas tersebut
dapat terkonveksi pada udara di dalam ruangan.
- Kaca Spesial
Sementara panas diserap, kaca menerima gelombang dari
penyerapan yang dilakukan. Panas yang terpantul kaca menerima
gelombang oleh pantulan tersebut.
22
- External Shading Device
Posisi matahari mempengaruhi arah datangnya radiasi matahari,
posisi dari matahari dalam hubungannya dengan elevasi bangunan
harus dilakukan dalam waktu-waktu tertentu karena berbeda tiap
jam, berbeda tiap waktu dalam satu tahun.
- Panel Vertikal
Panel vertical di proyeksikan dengan derajat horizontal matahari
untuk mengukur keefektifannya. Panel vertical dengan jarak yang
berdekatan mungkin dapat memberikan bayangan yang sama
seperti dengan jarak yang lebih renggang. Tipe panel ini paling
efektif ketika matahari berada di satu sisi elevasi yang
berseberangan dengan dinding yang dimaksud dan dapat menutupi
secara keseluruhan jendela.
- Panel Horisontal
Panel Horisontal dapat diukur keefektifannya dengan derajat
pembayangan vertical. Tipe ini paling efektif ketika matahari
berseberangan dengan bangunan dengan derajat yang tinggi seperti
utara dan selatan.

OTTV sebagai nilai yang digunakan internasional
Nilai insolasi pada permukaan bangunan (selubung) yang diakui secara
internasional. Menurut Prasasto Satwiko Dalam buku Fisika Bangunan 2
Overall Thermal Transfer Value atau Harga Perpindahan termal
Menyeluruh adalah angka yang menunjukkan perolehan panas akibat
radiasi matahari yang melewati per meter persegi luas selubung bangunan.
23
OTTV diperlukan sebagai pedoman perancangan agar diperoleh desain
yang hemat energy. OTTV menurut SNI adalah suatu nilai yang
menggambarkan kemampuan selubung bangunan meneruskan panas
secara menyeluruh dari sisi luar ke sisi dalam atau sebaliknya, dinyatakan
dalam unit W/m2. Nilai ini ditetapkan sebagai kriteria perancangan untuk
dinding massif dan dinding transparan (kaca) selubung bangunan gedung
yang dikondisikan.
2.3
Adaptif Building
 Pengertian Adaptif Building
Menurut http://oxforddictionaries.com/definition/english/adaptive
Adaptif adalah kemampuan yang dimiliki untuk dapat beradaptasi.
(Kronenburg, 2007) (Harper, 2003) (Streitz et al., 1999) dalam Adaptive
Architecture- A Conceptual Framework, mengatakan Arsitektur yang adaptif
difokuskan pada bangunan yang dirancang untuk beradaptasi dengan
lingkungannya, penggunanya, dan object sama baiknya dengan bangunan itu
sendiri yang dijalankan dengan data internal.
 Komponen Adaptif
-
Pengguna
Arsitek dapat memfokuskan tingkah laku penghuni dalam bangunan
adaptive dimana setiap pribadi dapat memiliki kemampuan untuk
mengubah tata letak arsitektural secara manual atau bangunan dapat
merespon perubahan tersebut dengan automatis.
24
-
Object
Adaptif terhadap objek seperti misalnya bangunan dapat secara otomatis
menutup akses untuk kategori pengguna yang spesifik, disisi lain juga
dapat berupa perubahan besaran akses pada gudang ketika suatu benda
yang besar akan masuk.
-
Lingkungan
Bangunan yang adaptif dapat bereaksi dengan lingkungannya misalnya
untuk untuk menyesuaikan temperature dalam ruangan untuk
kenyamanan penggunanya dan juga mengontrol penggunaan energi
untuk mencapai kenyamanan tersebut.
2.3.1. Adaptif Fasade
 Pengertian Fasade
Menurut http://oxforddictionaries.com Fasade adalah bagian luar bangunan
yang menghadap jalan atau ruangan terbuka.
Menurut Huxtable (2004) dalam Influence of Building Façade Visual Elements
on Its Historical Image: Case of Kuala Lumpur City, Malaysia Fasade adalah
wajah bangunan yang menunjukkan nilai dan struktur.
Menurut Karen (2011) fasade dirancang untuk merespon berbagai skenario dan
melakukan fungsi yang dapat bertentangan satu sama lain dan membuat
mereka dinamis, mereka dapat lebih beradaptasi dengan kondisi yang ada
untuk meningkatkan kenyamanan penghuni, dan mencapai desain yang lebih
berkelanjutan dengan mengurangi kompromi yang diperlukan untuk
keseimbangan itu. Fasade saat ini dapat merasakan lingkungan dan membuat
modifikasi secara otomatis untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
25
 Komposisi Fasade menurut Indra(2012) terdiri dari :
-
Jendela
- Atap
-
Pintu
-SunShading
-Dinding
 Elemen Fasade menurut Indra(2012) terdiri dari :
2.3.2
-
Proporsi
- Material
-
Irama
- Warna
-
Ornamen
- Texture
-
Bentuk
Fasade Kinetik
Menurut Roel Loonen (2010) Tema Adaptif memiliki beberapa variasi sebagai
berikut.
Gambar.2.1. Variasi Tema Adaptif
Sumber. What can we stimulate climate Adaptive Building
Menurut Julian (2012) sejumlah kata yang terkait erat seperti (iklim) responsif,
aktif, cerdas, (iklim) adaptif, cerdas, interaktif, (tinggi) performatif, kinetik,
dinamis dan sebagainya Kata-kata ini dikombinasikan dengan pengembangan
bangunan, diambil sebagai kata-kata yang identik dengan satu sama lain dalam
banyak literatur penelitian.
Zadinac (2009) dalam Sustainable vision of kinetic architecture mengatakan
bahwa, Arsitektur Kinetic terletak dalam menciptakan ruang dan benda-benda
26
yang dapat secara fisik kembali berkonfigurasi untuk memenuhi perubahan
kebutuhan, dimana adaptif arsitektur terbentuk. Sistem kinetik seiring waktu
akan terus dinamis, fleksibel dan terus berubah seiring kebutuhan.
Menurut Karen & Ryan (2011) Dengan mengaktuasi fasade dan membuatnya
dinamis, menjadikan fasade dapat lebih beradaptasi dengan kondisi, dan
meningkatkan kenyamanan penghuni, dan mencapai desain yang sustainable
dengan mengurangi kompromi yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan
itu. Fasade sekarang dapat merespon lingkungan dengan memodifikasi fasade
itu sendiri untuk mencapai tujuan yang ditentukan dan kinetic adalah solusinya.
2.3.3. Sistem aktif dalam Arsitektur adaptif
Arsitektur interaktif adalah suatu pendekatan untuk memenuhi tuntutan yang
semakin kompleks dalam kinerja arsitektur. Ini tidak hanya memungkinkan
bangunan untuk beradaptasi dengan sekitarnya, tapi untuk melibatkan diri
secara aktif dalam dialog dengan pengguna. Dengan menggunakan teknologi
sensor bangunan yaitu mengumpulkan data terus-menerus. Dengan
memahami tuntutan dan merancang kemungkinan konfigurasi adaptif dari
komponen bangunan yang dapat ditetapkan sebagai perilaku bangunan.
Konten interactive Skin menurut Gillispie & Calderon (2007) Data yang
diperoleh dari lingkungan seperti iklim, kondisi pencahayaan, suara,
pergerakan pengguna, interaksi langsung dengan pengguna, kepadatan lalu
lintas, kepadatan populasi dan social budaya lainnya.
Menurut Zeinab (2010) Arsitektur kinetic dapat berinteraksi dengan
27
 Gerakan statis
Gaya yang diterapkan selama proses desain menggunakan program komputer
dibantu melalui command yang menyebabkan modifikasi desain (gerakan)
bangunan selama dalam proses penggambaran.
 Gerakan dinamis
Incoporating teknologi ke dalam bangunan dimana struktur mekanik
transformatif berubah seiring dengan iklim, kebutuhan, atau tujuan
2.3.4. Sistem Mekanisme
 Dinamic Interactive skin
Menurut Jae wan (2011) Ada tiga bentuk interaksi untuk merancang interactive
skin berdasarkan dari teori sistem yang secara global dan local mengumpulkan
informasi dari iklim baik yang terkoneksi maupun tidak. Adapun teori tersebut
adalah
 Single loop
Sistem ini memiliki tujuan untuk mengatur hubungan imput data dengan
membedakan sistem dan lingkungan tetapi sistem ini hanya memiliki satu hasil
dan keterbatasan dalam menghasilkan intelligent skins.
 Multiloop
Multiloop system memiliki tujuan yang sama dengan sistem Single Loop namun
sistem ini memiliki lebih dari satu hasil dan dapat menghasilkan lebih banyak
 Linear
Sebuah sistem yang linear secara langsung menterjemahkan informasi yang
didapatkan dari lingkungan sekitar kedalam façade melalui kamera atau sensor
yang mengumpulkan mengumpulkan informasi sebenarnya pada saat tersebut.
28
2.3.5 Material Polikarbonat
 Kandy 2011 tentang polikarbonat. Jenis Polikarbonat menurut bentuk adalah:
-
Film
Polikarbonat film memiliki ketebalan sekitar 0.125 mm – 0.760 m dan
standar lebar 915 mm – 1220 mm. Polikarbonat jenis ini terbagi atas tiga
macam yaitu:polished grade, textured grade, dan high performance grade.
Jenis ini tidak umum dipakai sebagai material bangunan.
-
Profile
Profil secara umum memiliki keunggulan yang sama dengan yang
berbentuk
lembaran.Perbedaannya
terdapat
pada
bentuk
dan
penerapannya. Terdiri dari dua macam yaitu profil kopong dan profil
padat.
-
Lembar
Polikarbonat berbentuk lembar terbagi atas lembar padat yang memiliki
berat yang penih dibanding jenis lainnya. Lembar berombak yaitu seperti
ridged, mid-circular/wave, omega/archwave, greca, dan lainnya. Jenis
lembar multilapis yang terdiri dari polikarbonat yang disusun berlapis.
Jenis ini yang cocok digunakan pada penelitian ini.
Gambar.2.2. Jenis polikarbonat
Sumber. Penelitian Terhadap Pengembangan Penggunaan Material
Plastik (POLIKARBONAT) Pada Selubung Bangunan
29
 Jenis Permukaan polikarbonat
-
Putih (white / opal)
Polikarbonat jenis ini memiliki kemampuan transmisi cahaya sedang,
memiliki sifat memantulkan cahaya matahari, transparansi paling kecil
sehingga menimbulkan privasi, serta dapat menyembunyikan kotoran.
-
Perunggu (bronze/ smoke)
Polikarbonat jenis ini memiliki kemampuan transmisi cahaya yang lebih
rendah dari jenis tipe permukaan transparan atau putih. Memiliki
kemampuan paling baik dalam mengurangi cahaya, silau, dan panas.
Koefisien muai yang lebih tinggi. Dan banyak dipilih karena alasan estetik.
-
Transparan (clear)
Polikarbonat transparan memiliki kemampuan transmisi cahaya yang paling
tinggi. Polikarbonat transparan memiliki kemampuan menolak panas paling
rendah dibanding tipe permukaan yang lainnya.
 Grade
Perbedaan utama antar grade polikarbonat dilihat berdasarkan sifat kimianya,
yaitu pada perbedaan berat molekul, kandungan polyhydroxy compound dan
aditif.Polikarbonat dibedakan ke dalam beberapa grade dikarenakan dalam
pengaplikasianya menuntut keunggulan yang berbeda serta spesifik.
-
Optical grade: transparan, sangat jenih dan sangat kecil kemungkinannya
untuk pecah. Diaplikasikan pada kacamata dan lensa kacamata.
-
FDA grade: tipe yang paling aman jika mengalami kontak dengan makanan
atau obat. Tipe ini memenuhi standar US Pharmacopoeia. Diterapkan pada
peralatan makanan dan kedokteran.
30
-
Machine grade: memiliki keunggulan dalam hal ketahanan terhadap bahan
kimia serta benturan yang sangat tinggi, kualitas elektrikal & mekanikal
yang baik, dan modulus elastisitas tinggi. Diterapkan pada peralatan
elektrikal dan elektronik.
-
Abrasion Resistance grade: memiliki permukaan yang licin, antigores dan
mudah dibersihkan. Selain itu, tipe ini lebih tahan bentur dibanding
polikarbonat standar. Diterapkan pada jendela kendaraan dan sign board.
-
Bullet resistance grade: Jenis ini diberi lapisan anti peluru dan tetap
memiliki sifat transparan. Diterapkan pada pengkacaan yang dekat denga
bidang yang dekat dengan kekerasan, misalnya pada mobil polisi dan kaca
antipeluru.
-
High heat resistance grade: Tipe ini memiliki ketahanan terhadap panas
yang tinggi, bahkan memungkinkan mengalami sterilisasi pada suhu 134.
Diterapkan misalnya pada lampu mobil dan inkubator.
-
Flame inhibit grade: Tipe ini memiliki ketahanan terhadap api yang tinggi.
Diterapkan pada peralatan elektronik.
-
UV stabilized grade: memiliki ketahanan yang tinggi terhadap sinar
ultraviolet dibandingkan polikarbonat biasa. Umumnya diterapkan pada
pengkacaan yang terkena cahaya matahari terus menerus seperti atap dan
kanopi.

Kelebihan polikarbonat sebagai elemen Fasade
-
Fleksibilitas
Polikarbonat merupakan bahan yang mudah dibentuk ke dalam bentuk
apapun.Lembaran-lembarannya pun mudah dipotong ke dalam berbagai
31
bentuk serta ukuran. Sehingga bentuk arsitektural yang terjadi dapat
bervariasi bervariasi. Dengan demikian polikarbonat sangat baik dalam
menterjemahkan bentuk arsitektural yang diinginkan sang arsitek.
-
Menghemat luasan ruang
Polikarbonat sebagai dinding memiliki ketebalan yang relatif tipis. Bila
dibandingkan dengan material lain seperti batu-bata, hebel, kayu, dan
lain-lain, polikarbonat jauh lebih tipis ketebalannya. Ketebalan ini akan
berpengaruh langsung kepada besaran ruang fungsional (ruang yang
dapat terpakai).
- Estetika Transparansi
Polikarbonat secara alamiah memiliki sifat transparan. Sifat transparan
ini memang tidak seperti kaca, akrilik, atau sebagainya. Sifat transparan
polikarbonat berada di bawah material-material tersebut. Namun, sifat
transparansi polikarbonat memiliki keindahan tersendiri, terutama
apabila dikombinasikan dengan permainan cahaya pada malam hari.
Polikarbonat tidak menampilkan benda / manusia yangberada di baliknya
secara terang-terangan, namun hanya menampilkannya berupa siluet. Hal
ini menjadi estetika tersendiri.
- Ringan dan smooth
Karena sifatnya yang memiliki transparansi (semi), juga karakteristik
warna dansifat permukaannya, sebuah massa bangunan yang dibuat
menggunakan bahan polikarbonat akan terlihat ringan dan smooth.
32
2.4
Studi Banding
Metode Simulasi Analisis Energy-Efficient Office Complex Hyderabad
India.Menyatukan analisis lingkungan ke dalam proses desain
Untuk mencapai desain yang sustainable diperlukan sebuah proses yang matang
dari semua analisis untuk menemukan yang paling efisien dan cara yang paling
baik untuk diterapkan pada desain dan proses development. Hal ini membuat
proyek ini menjadi kritikal karena dalam tingkat kompleksitas ini memerlukan
team dari desainer dan konsultan.
Gambar.2.2. Gambar Proses Desain
Sumber. http://www.holcimfoundation.org
Kuliatas Ecologi dan Konservasi Energi
Respon terhadap radiasi matahari merupakan pusat dari desain proyek ini
untuk memimalisasi panas. Untuk melengkapi analisis tersebut juga dilakukan
analisis

Orientasi
Orientasi bangunan dapat menjadi kunci untuk mensukseskan strategi
desain. Dalam iklim Hyderabad, radiasi matahari sudah tentu menjadi
33
kontributor yang dignifikan dalam menentukan kondisi dalam bangunan,
jika tidak dirancang secara efektif maka akan berpengaruh pada
kenyamanan pengguna. Dalam pengembangan desain, core bangunan
diletakkan menghadap timur dan barat dimana dapat mereduksi kebutuhan
akan jendela pada orientasi tersebut. Pencahayaan alami diperoleh melalui
sisi utara dan selatan.
Gambar.2.3. Gambar Hasil Analisis Radiasi Matahari pada tiap sisi
Sumber. http://www.holcimfoundation.org
Gambar.2.4. Gambar Analisis massa
Sumber. http://www.holcimfoundation.org
34
Gubahan Massa
Studi yang harus dilakukan ketika fase konsep desain sudah selesai adalah
untuk memahami akibat dari radiasi matahari pada bentuk massa dan
kemungkinan potensi desain untuk merespon kondisi tersebut.
Gambar.2.5. Analisis matahari
Sumber. http://www.holcimfoundation.org
Analisis untuk permukaan fasade menunjukkan tingkat radiasi matahari yang
tinggi pada sisi selatan dan timur. Dari fakta tersebut maka dihasilkan
kemungkinan
desain
untuk
memiringkan
bangunan
menghasilkan self shading pada permukaan tersebut.
Gambar.2.6. Analisis Radiasi Matahari Pada Permukaan Sisi
Sumber. http://www.holcimfoundation.org
kedalam
untuk
35
Ada dua kemungkinan fasade yang telah dianalisis untuk mengetahui
efektivitas self shading. Yang pertama adalah dengan mengekstrude tapak,
tegak lurus dan menciptakan permukaan vertical dan yang kedua adalah
dengan menggeser plat lantai ke arah dalam untuk menghasilkan self shading.
Gambar.2.7. Analisis Matahari
Sumber. http://www.holcimfoundation.org
Gambar.2.8. Radiasi pada Fasade Bangunan
Sumber. http://www.holcimfoundation.org
Karen& Ryan (2011) Environment Control Systems for Sustainable Design: A
Methodology for Testing, Simulating and Comparing Kinetic Facade Systems.
Dalam rangka untuk mempelajari efektifitas sistem kinetic sistem maka
dilakukan beberapa simulasi yang sebelumnya telah dianalisis.
1. Mengambil kriteria pemilihan kasus
Dalam penelitian tersebut dipilih tata ruang kantor yang tipikal yaitu 4.5m x 6
m dengan jendela pada satu sisinya. Jendela diletakan pada 0.9 m dari lantai
dengan ketinggian 1.5 m dan dengan lebar sepanjang façade.
36
2. Lokasi bangunan dipilih berdasarkan memberikan suatu ukuran pada data
iklim dan sebuah lokasi dengan kepadatan bangunan perkantoran. Climate
Consultant 4 and Weather tool digunakan untuk mempersempit pilihan yang
ada. Adapun test lokasi tersebut adalah Dallas, Amerika.
3. Simulasi terhadap Radiasi Matahari’
Departemen Equest Energy digunakan secara iteratif untuk menguji manfaat
dari radiasi matahari. Lima model yang berbeda dibangun untuk mewakili
berbagai sistem fasade kinetic sedang diuji dan test kontrol. Simulasi
dijalankan dengan pengaturan yang sama untuk masing-masing. Adapun
sistem tersebut : gedung perkantoran berlantai dua dengan 50% oleh windows
area pada lantai kedua, standar DX untuk pendinginan, Furnace standar untuk
pemanasan. Hanya komponen shading eksternal berubah.
Gambar.2.9. Gambar Analisis Temperature dan Thermal Confort
Sumber. Environment Control Systems for Sustainable Design: A Methodology for
Testing, Simulating and Comparing Kinetic Facade Systems
Gambar.2.10. Gambar Overhangs Design
Sumber. Environment Control Systems for Sustainable Design: A
Methodology for Testing, Simulating and Comparing Kinetic Facade Systems
Tujuan jangka pertama tes kontrol (tidak ada sistem naungan eksternal) adalah
untuk dapat untuk kemudian membandingkan sistem shading berbeda dengan
pembangunan kantor tradisional, ini mengatur kasus dasar. Tes kedua
37
dijalankan adalah untuk 5 'overhang, dengan simulasi untuk empat sudut
pengaturan 0 (vertikal), 30, 60, dan 90 derajat (horizontal).
Gambar.2.11. Gambar Simulasi Overhangs Design
Sumber. Environment Control Systems for Sustainable Design: A Methodology for
Testing, Simulating and Comparing Kinetic Facade Systems
Setelah simulasi dijalankan untuk kontrol dan masing-masing jenis kinetik,
hasil laporan itu menunjukkan konsumsi listrik (pendingin) dan konsumsi gas
(pemanasan) bangunan pada setiap jam. Data ini adalah masukan ke dalam
spreadsheet yang menunjukkan pendingin listrik konsumsi kWh dan konsumsi
gas pemanas di KBTU.
Sebuah gabungan sistem untuk setiap jenis kinetik diciptakan dengan mencari
sudut kinerja terbaik untuk diberikan jam, menunjukkan hasil dari sistem
kinetik melalui proses berulang-ulang. Hal ini dikombinasikan Sistem kinetik
kemudian dibandingkan dengan sistem kontrol tanpa bayangan, dan yang
terbaik pelaksana sistem sudut tetap
Gambar.2.12. Gambar Hasil Analisis Konsumsi Energi untuk Pengkondisian Udara
Sumber. Environment Control Systems for Sustainable Design: A Methodology for
Testing, Simulating and Comparing Kinetic Facade Systems
38
Gambar.2.13. Gambar Hasil Simulasi Overhangs Design/ Jam
Sumber. Environment Control Systems for Sustainable Design: A Methodology for
Testing, Simulating and Comparing Kinetic Facade Systems
4. Hasil dan Analisis
Setelah hasilnya dikompilasi untuk berbagai sistem kinetik dengan masingmasing variable lingkungan, analisis dilakukan untuk membandingkan sistem
antara mereka sendiri untuk menemukan top performer manfaat masingmasing. Hirarki ini penting untuk menentukan karena ada kemungkinan bahwa
pengaturan yang mungkin akan bermanfaat bagi salah satu faktor lingkungan
mungkin merugikan yang lain. Dengan demikian penting untuk menganalisis
sistem untuk masing-masing manfaat dan kemudian sebagai bagian dari sistem
gabungan.
5. Analisis Radiasi Matahari
Sistem yang telah dilakukan menunjukkan perbaikan yang konsisten
dibandingkan dengan sistem tanpa shading, yaitu menunjukkan reduksi energi
sebesar 28%-30% untuk pemanas dan 28%- 33% untuk pendingin. Reduksi
dari energi tersebut menunjukan fakta bahwa sistem kinetic mampu untuk
menghalangi radiasi matahari yang tidak diinginkan dan disatu sisi lainnya
cahaya matahari yang menguntungkan dengan waktu yang lebih panjang
dibandingkan dengan sistem yang tetap/ statis.
39
Meskipun semua empat sistem dilakukan dengan sangat baik terhadap sistem
non-berbayang, itu adalah overhang dan horizontal sistem Louver yang
dilakukan lebih baik, dengan penurunan sebesar 33% untuk pendinginan dan
30% untuk pemanasan. Mereka mampu menutupi lebih cuplikan persegi di
tempat teduh di waktu-waktu tertentu karena metode mereka rotasi,
Membaiknya kinerja atas sistem vertikal dibuat karena sistem kinetik
ditempatkan pada semuaempat sisi untuk mengantisipasi keinginan untuk
kontinuitas estetika seluruh bangunan.
Gambar.2.14. Gambar Perbandingan Hasil Simulasi Sistem Kinetic dan Energi
Sumber. Environment Control Systems for Sustainable Design: A Methodology for
Testing, Simulating and Comparing Kinetic Facade Systems
6. Prototipe
Asumsi Untuk Desain
Tahap kedua dari penelitian ini adalah untuk mengambil hasil dan
menggunakan data untuk menginformasikan desain yang akan menghasilkan
manfaat paling untuk empat faktor lingkungan surya termal, pencahayaan,
ventilasi, dan pembangkit energi. Sebuah prototipe bekerja skala penuh adalah
diciptakan untuk menguji kemampuan kerja dan pemeliharaan desain. pada
analisis komponen virtual dan memperhitungkan hirarki kebutuhan radiasi
matahari.
40
Prototipe adalah merupakan sistem overhangs yang mengontrol radiasi
matahari dengan tujuan mengontrol radiasi matahari pada fasade. Sistem
overhangs tersebut memiliki fungsi dan perawatan yang sederhana.
7. Pengujian Prototipe
Dengan desain yang diusulkan dalam pikiran, simulasi komputer dilakukan
menggunakan dijelaskan sebelumnya metode untuk memverifikasi apakah
desain akan memberikan diharapkan hasil. Hal ini dimaksudkan bahwa desain
yang diusulkan dengan baik memenuhi atau melampaui empat sebelumnya
berulang pengaturan untuk desain kinetik kasus terbaik. Ini harus
menghasilkan setidaknya 30% penurunan konsumsi energi untuk kedua
pendinginan dan kebutuhan pemanas, memungkinkan setidaknya 50% dari
permukaan kerja berada dalam kisaran yang direkomendasikan untuk
pencahayaan alami untuk empat kali dari tahun, memproduksi sekitar 1,0 m /
s aliran udara, dan menghasilkan sekitar 130 kWh energi. Seperti disebutkan
sebelumnya, ventilasi dan pembangkit energi tidak termasuk dalam prototipe
akhir.
8. Pembangunan prototipe
menyebabkan beberapa perubahan dan modifikasi, dan pada akhirnya
menghasilkan desain yang lebih baik. Final prototipe menggabungkan niat dari
desain yang diusulkan dari sistem overhang berengsel satu kaki ke bawah
untuk menghasilkan mekanisme sederhana untuk mengendalikan sifat
matahari dan bertindak sebagai rak ringan dan sistem Louver vertikal memutar
yang menawarkan kontrol yang lebih besar dalam pencahayaan alami untuk
penggunaan.
Download