Sejarah Perekonomian Indonesia PERTEMUAN 2

advertisement
Sejarah Perekonomian Indonesia
Masa Pemerintahan
Orde Lama - Soekarno
Masa Pemerintahan
Orde Baru - Soeharto
Masa Pemerintahan Trans
Habibie-Gus Dur - Mega
Masa Pemerintahan
Orde Reformasi - SBY
Masa Pemerintahan
Joko Widodo
Masa Pemerintahan
Orde Lama
1945-1967.
SATRIO KINUNJORO MURWO KUNCORO.
Tokoh pemimpin yang akrab dengan penjara (Kinunjoro),
yg akan membebaskan bangsa ini dari belenggu keterpenjaraan dan akan
kemudian menjadi tokoh pemimpin yg sgt tersohor diseluruh jagad (Murwo
Kuncoro). Tokoh yg dimaksud ini ditafsirkan sbg Soekarno, Proklamator dan
Presiden Pertama Republik Indonesia yg juga Pemimpin Besar Revolusi dan
pemimpin Rezim Orde Lama. Berkuasa tahun 1945-1967.
Kondisi Perekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesia sgt
buruk, walaupun sempat meng
alami pertumbuhan dgn dgn laju
rata2 per tahun hampir 7 %
selama dekade 1950 an
Setelah itu laju pertumbuhan
turun drastis menjadi rata2 per
tahun hanya 1,9 % bahkan nyaris
stagflasi selama 1965-1966 msg2
sekitar 0,5% dan 0,6%
Pd masa thn 1958 –1965, yg lbh
dikenal dgn Masa Ekonomi Ter
pimpin, nuansa semangat anti
penjajahan diaktualisasikan dgn
dihapusnya unsur2 kapitalisme
dlm perekonomian Indonesia
(Nasionalisasi Persh2 Asing).
 Produksi nasional di semua
sektor mengalami stagnasi
 Ekspor non migas sama sekali
tdk berkembang
 Infrastruktur fisik hancur
 Tingkat inflasi sgt tinggi sekali
mencapai lbh dari 500 %
 Situasi Ekonomi memburuk pd tahun 1958-1965
menurut Booth A. and McCawley, P. (1990)
 Nasionalisasi mengakibatkan kemunduran
industri2 ekspor, krn terjadinya kelangkaan
tenaga terlatih utk menggantikan tenaga kerja
asing yg dipulangkan ke negerinya.
 Tdk adanya usaha penekanan pd peningkatan
produksi
 Kecenderungan Pemerintah utk
mengutamakan proyek-proyek mercusuar yg
mahal
 Pemberian peran berlebihan pd persh2 negara
 Hla Myint (1973) menggolongkan kondisi Indone
sia pd masa tsb sbg neg yg melihat ke dlm inward
looking strategy
 Faktor Penyebab Rusaknya Perekonomian Indonesia
di Era Soekarno :
o
o
o
o
Sistem sentralisasi yg sgt ketat
Permusuhan dgn pihak barat
Ketidakstabilan politik di DN
Perhatian Soekarno lbh terpusatkan pd
gerakan2 nasionalisme ketimbang pd
pembangunan ekonomi nasional
Sbg akibatnya tingkat pendapatan per kapita
Indonesia termasuk yg paling rendah di antara
negara2 berkembang lainnya pd masa itu
Masa Pemerintahan
Orde Baru
Era Presiden Suharto
1966 - 1998
SATRIO MUKTI WIBOWO KESANDUNG
KESAMPAR.
Tokoh pemimpin yang berharta dunia (Mukti) juga berwibawa/
ditakuti (Wibowo), namun akan mengalami suatu keadaan selalu
dipersalahkan, serba buruk dan juga selalu dikaitkan dengan segala
keburukan / kesalahan (Kesandung Kesampar). Tokoh yg dimaksud
ini ditafsirkan sbg Soeharto, Presiden Kedua Republik Indonesia
dan pemimpin Rezim Orde Baru yg ditakuti. Berkuasa tahun 19671998.
Suharto dan REPELITA
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yg sgt pesat diantara tahun 1969
sd tahun 1996 berjalan bersamaan dgn berbagai kebijak an yg
diterapkan oleh Presiden Suharto utk meningkatkan kesejahteraan
masy melalui perencanaan pembangunan ekonomi lima tahunan
(REPELITA).
Kita mengenal berbagai fokus dan sejarah dari kebijakan tsb, yg dpt
dibagi menjadi enam tahapan pembangunan lima tahunan
(PELITA).
Pada tahapan pembangunan pertama sampai dgn ketiga (1969/70
sd 1983/84), minyak bumi dan komoditas primer pertanian menjadi
mesin pertumbuhan.
Pada tahapan pembangunan keempat dan kelima setelah “boom”
minyak bumi, ekonomi Indonesia mengalami transformasi
struktural secara signifikan.
Dlm kedua tahapan tsb, Indonesia mencapai tahapan diversifikasi
yg sangat luas dari dasar-dasar ekonominya melalui pembangunan
sektor industri.
Pada tahapan keenam (1994/95 sd 1998/1999), Pemerintah mene
tapkan strategi di sektor per dagangan dan industri utk mencapai
bbrp hal sbb:
 menyeimbangkan pembangunan di sektor industri dgn cara menjembatani
kesenjangan antara sektor hulu dan hilir, antar wilayah, skala industri dan
sektoral;
 penguasaan teknologi mulai dari teknologi rendah sampai teknologi tinggi;
 merealisasikan kesatuan ekonomi pasar domestik dgn sistem distribusi yg baik
dan teruji.
 Sejarah juga mencatat, pendapatan nasional bruto
(GNP) Indonesia mengalami peningkatan secara
rata-rata 6.7 persen pd periode 1969 sd 1995.
 Pendapatan domestik bruto (PDB) perkapita
mengalami peningkatan dari hanya sebesar 80 US
dollar pd tahun 1970 menjadi sebesar 1300 US
dollar pd tahun 1996 (The Economist, 1997).
 Saat ini, setelah sempat terhempas akibat krisis
ekonomi Tahun 1997, PDB perkapita Indonesia
adalah sebesar 1650 US dollar
 Secara ringkas dpt disimpulkan bhw pd masa Orde
Baru (Era Presiden Suharto), terjadi perubahan yg
sgt drastis dlm perekonomian nasional Indonesia
 Inflasi dpt diturunkan dlm wkt singkat hingga
ke satu digit
 Pertumbuhan ekonomi yg tinggi yg membuat
pendapatan per kapita meningkat hingga di
atas US $ 1.000 pd awal tahun 1997
 Jumlah penduduk miskin menurun drastis
 Perubahan ini membuat Indonesia pd dekade
1980 an sd terjadinya krisis ekonomi 1997/1998
disebut sbg “Macan Asia” yg baru
Masa Pemerintahan
Transisi
SATRIO JINUMPUT SUMELA ATUR.
Tokoh pemimpin yang diangkat/terpungut (Jinumput) akan
tetapi hanya dalam masa jeda atau transisi atau sekedar
menyelingi saja (Sumela Atur). Tokoh yang dimaksud ini
ditafsirkan sebagai BJ Habibie, Presiden Ketiga Republik
Indonesia. Berkuasa tahun 1998-1999.
SATRIO LELONO TAPA NGRAME. Tokoh pemimpin yang
suka mengembara / keliling dunia (Lelono) akan tetapi dia
juga seseorang yang mempunyai tingkat kejiwaan Religius
yang cukup / Rohaniawan (Tapa Ngrame). Tokoh yang
dimaksud ini ditafsirkan sebagai KH. Abdurrahman Wahid,
Presiden Keempat Republik Indonesia. Berkuasa tahun 19992000.
SATRIO PININGIT HAMONG TUWUH. Tokoh pemimpin
yang muncul membawa kharisma keturunan dari moyangnya
(Hamong Tuwuh). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan
sebagai Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima Republik
Indonesia. Berkuasa tahun 2000-2004.
 Pertumbuhan Ekonomi mulai mengalami
peningkatan kembali ketingkat 5,8 - 6,2
persen pada dua tahun terakhir (2005 dan
2006 setelah mengalami kontraksi pada
tahun 1998
 Pertumbuhan ekonomi dipacu oleh
peningkatan konsumsi rt
 Pertumbuhan ekonomi sektoral didominasi
oleh ekspor komoditas tambang dan
primer lainnya
15
1998 - 1999
 Pemerintahan presiden BJ. Habibie
yg mengawali masa reformasi blm
melakukan manuver-manuver yg
cukup tajam dlm bidang ekonomi.
 Kebijakan-ke bijakannya diutama
kan utk mengendalikan stabilitas
politik.
 Pd masa pemerintahan Habibie
Indonesia membangun Industri
pesawat terbang IPTN di Bdg
 Produk nya pesawat CN 2350
 Pd masa Habibie Timor Timur
terlepas dari NKRI
1999 - 2001
 Pada masa kepemimpinan presiden
Abdurrahman Wahid pun, belum ada
tindakan yg cukup berarti utk
menyelamatkan neg dari
keterpurukan.
 Pdhal, ada berbagai persoalan
ekonomi yg di wariskan Orde Baru hrs
dihadapi, antara lain masalah KKN
(Korupsi, Kolusi dan Nepotisme),
pemulihan ekonomi, kinerja BUMN,
pengendalian inflasi, dan
mempertahan kan kurs rupiah.
 Malah presiden terlibat skandal
Bruneigate yg menjatuhkan
kredibilitasnya di mata masyarakat.
 Akibatnya, kedudukannya digantikan
oleh presiden Megawati.
Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri
Masalah-masalah yg mendesak utk dipecahkan
adalah pemulih an ekonomi dan penegakan hukum.
Kebijakan2 yg ditempuh utk mengatasi persoalanpersoalan ekonomi antara lain :
a. Meminta penundaan pembayaran utang sebesar
US$ 5,8 milyar pd pertemuan Paris Club ke-3 dan
mengalokasikan pembayaran Utang LN sebesar Rp
116.3 triliun.
b. Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual
perusahaan negara di dlm periode krisis dgn tujuan me
lindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan2 politik
dan mengurangi beban negara. Hasil penjualan itu berhasil
menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 %.
Namun kebijakan ini memicu banyak kontroversi, karena
BUMN yg diprivatisasi dijual ke perusahaan asing.
Di masa ini juga direalisasikan berdirinya KPK
(Komisi Pemberantasan Korupsi), tetapi blm ada
gebrakan konkrit dlm pemberantasan korupsi.
Pdhal keberadaan korupsi membuat banyak
investor berpikir dua kali utk menanamkan
modal di Indonesia, dan mengganggu jalannya
pembangunan nasional.
Masa Pemerintahan
Reformasi - SBY
Masa Indonesia Bersatu
SATRIO BOYONG PAMBUKANING GAPURO.
Tokoh pemimpin yang berpindah tempat (Boyong /
dari menteri menjadi presiden) dan akan menjadi
peletak dasar sebagai pembuka gerbang menuju
tercapainya zaman keemasan (Pambukaning Gapuro).
Banyak pihak yang menyakini tafsir dari tokoh yang
dimaksud ini adalah Susilo Bambang Yudhoyono.
Ia akan selamat memimpin bangsa ini dengan baik
manakala mau dan mampu mensinergikan dengan
kekuatan Sang Satria Piningit atau setidaknya dengan
seorang spiritualis sejati satria piningit yang hanya
memikirkan kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia
sehingga gerbang mercusuar dunia akan mulai terkuak.
Mengandalkan para birokrat dan teknokrat saja tak akan
mampu menyelenggarakan pemerintahan dengan baik.
Ancaman bencana alam, disintegrasi bangsa dan anarkhisme
seiring prahara yang terus terjadi akan memandulkan
kebijakan yang diambil.
Masa Kepemimpinan Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY)
 Kebijakan kontroversial pertama
presiden Yudhoyono adalah
mengurangi subsidi BBM, atau
dgn kata lain menaikkan harga
BBM.
 Kebijakan ini dilatar belakangi
oleh naiknya harga minyak
dunia.
 Anggaran subsidi BBM dialih
kan ke subsidi sektor pendidik
an dan kesehatan, serta bidang
bidang2 yg mendukung pening
katan kesejahteraan masyarakat.
 Kebijakan kontroversial pertama
itu menimbulkan kebijakan kon
troversial kedua, yakni Bantuan
Langsung Tunai (BLT) bagi masy
miskin.
 Kebanyakan BLT tdk sampai ke
tangan yg berhak, dan pembagi
annya menimbulkan berbagai
masalah sosial.
 Kebijakan yg ditempuh utk me
ningkatkan pendapatan perka
pita adalah mengandalkan pem
bangunan infrastruktur massal
utk mendorong pertumbuhan
ekonomi serta mengundang
investor asing dengan janji
memperbaiki iklim investasi.
 Salah satunya adalah diadakan
nya Indonesian Infrastructure
Summit pada bulan November
2006 lalu, yg mempertemukan
para investor dgn kepala-kepala
daerah.
Menurut Keynes, investasi merupakan faktor
utama utk menentukan kesempatan kerja.
Mungkin ini mendasari kebijakan pemerintah
yg selalu ditujukan utk memberi kemudahan
bagi investor, terutama investor asing, yg salah
satunya adalah revisi undang-undang kete
nagakerjaan. Jika semakin banyak investasi
asing di Indonesia, diharapkan jumlah
kesempatan kerja juga akan bertambah.
 Pada pertengahan bulan Oktober
2006 , Indonesia melunasi seluruh
sisa utang pada IMF sebesar 3,2
miliar dolar AS. Dengan ini, maka
diharapkan Indonesia tak lagi
mengikuti agenda-agenda IMF
dalam menentukan kebijakan dalam
negri.
 Namun wacana untuk berhutang
lagi pada luar negri kembali
mencuat, setelah keluarnya laporan
bahwa kesenjangan ekonomi antara
penduduk kaya dan miskin
menajam, dan jumlah penduduk
miskin meningkat dari 35,10 jiwa di
bulan Februari 2005 menjadi 39,05
juta jiwa pada bulan Maret 2006.
Hal ini disebabkan karena beberapa hal, antara lain karena
pengucuran kredit perbankan ke sector riil masih sangat
kurang (perbankan lebih suka menyimpan dana di SBI),
sehingga kinerja sector riil kurang dan berimbas pada
turunnya investasi.
Selain itu, birokrasi pemerintahan terlalu kental, sehingga
menyebabkan kecilnya realisasi belanja Negara dan daya
serap, karena inefisiensi pengelolaan anggaran. Jadi, di
satu sisi pemerintah berupaya mengundang investor dari
luar negri, tapi di lain pihak, kondisi dalam negeri masih
kurang kondusif.
Era Pemerintahan sekarang
• Kesehatan - Program 3 kartu sakti
• Pemerataan Ekonomi pembangunan Distribusi
melalui ‘TOL LAUT’
• Pembangunan infrasturktur
• nawacita
Paket Kebijakan Ekonomi
• Ada 9 poin penting dalam pengumuman itu, antara
lain:
1. Birokrasi yang ramping
2. Rumah murah untuk rakyat
3. Subsidi kredit UMKM
4. Mempermudah pengurusan visa
5. Konversi elpiji untuk nelayan
6. Harga daging sapi stabil
7. Pencairan dana desa
8. Jatah beras untuk orang miskin ditambah
9. Menambah persediaan dolar Amerika
• Dari 203 deregulasi aturan dalam 12 Paket Kebijakan
Ekonomi pemerintah, hingga saat ini masih menyisakan
sembilan peraturan yang belum diselesaikan.
• Darmin Nasution, Menteri Koordinator Perekonomian
mengatakan, saat ini progres penyelesaian beleid dari
sebanyak 203 peraturan yang disiapkan telah mencapai
96%.
• "Dari 203 itu sudah selesai dikeluarkan peraturannya
194 peraturan mulai dari PP, perpres, permen, dan lainlain, jadi yang dalam masih belum keluar, bahasan ada
sembilan," kata dia, Selasa (24/5).
Download