Word Macro Virus.... it just fun

advertisement
Khusus D4 Akuntansi Manajerial
88
BAB X
MODAL DAN PASAR MODAL
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Di dalam bab akan diperkenalkan kepada mahasiswa khususnya mahasiswa
Polnes Jurusan Akuntansi. Dalam pembahasan akan memperkenalkan pengertian
modal dalam perusahaan, pembagian modal asing dan modal sendiri, fungsi-fungsi
modal, pasar modal, penunjang pasar modal, proses go public, dan soal-soal dalam
bab delapan, sehingga mahasiswa dapat memahami dengan baik.
Pendekatan Untuk Pencapaian Tujuan Pembelajaran (Isi)
Setelah mempelajari materi ini diharapkan pada mahasiswa akan dapat :
1. menjelaskan pengertian modal asing dalam perusahaan;
2. menjelaskan pengertian modal sendiri dalam perusahaan;
3. menjelaskan pengertian dan fungsi pasar modal;
4. menjelaskan penggolongan pasar modal;
5. menjelaskan lembaga penunjang pasar modal;
6. menjelaskan proses go public bagi suatu perusahaan;
7. menyelesaikan soal latihan bab 10.
1. Modal Asing
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya
sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan
modal tersebut merupakan “utang” yang pada saatnya utang tersebut harus di
bayar kembali.
Ada beberapa penulis manajemen keuangan yang menggolongkan modal
asing tersebut kedalam tiga golongan, yaitu:
a. modal asing/utang jangka pendek (short-term debt), yaitu yang jangka
waktunya relatif singkat, kurang dari setahun.
b. modal asing/utang jangka menengah (intermediate-term debt), yaitu yang
jangka waktunya lebih dari satu tahun dan kurang dari sepuluh tahun.
c. modal asing/utang jangka panjang (long-term debt), yaitu yang jangka
waktunya lebih dari sepuluh tahun.
88
La Ode Hasiara
Khusus D4 Akuntansi Manajerial
89
ad. a. Dan yang termasuk dalam kelompok modal asing/utang jangka pendek adalah seperti
1) Kredit rekening koran
Kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan dengan batas
flapond tertentu dimana perusahaan mengambilnya tidak sekaligus
melainkan sebagian demi sebagian sesuai kebutuhannya, dan bunga
yang dibayar hanya untuk jumlah yang diambilnya saja, meskipun
perusahaan meminjam lebih dari jumlah tersebut.
2) Kredit dari penjual (leverance credit)
Merupakan kredit perniagaan (trade credit) dan kredit ini terjadi
apabila pembelian produk dilakukan secara kredit.
3) Kredit dari pembeli (afverances credit)
Kredit yang diberikan perusahaan sebagai pembeli kepada pemasok
(supplier) dari bahan mentahnya atau barang-barang lainnya. Di sini
pembeli membayar harga barang yang dibelinya lebih dahulu dan
setelah beberapa waktu kemudian barulah menerima barang yang
dibelinya.
4) Kredit Wesel
Merupakan surat pengakuan utang yang berisikan kesanggupan untuk
membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu pada saat
tertentu (surat promes/notes payabel), dan setelah ditandatangani,
surat tersebut dapat dijual atau diuangkan pada bank.
ad. b. Modal asing/utang jangka menengah, yaitu
1) Term Loan
Term Loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan
kurang dari 10 tahun.
Contoh:
PT Kaltim merupakan perusahaan besar akan membeli sebuah mesin
dengan harga Rp10.000.000,00 dari suatu pabrik dengan syarat
pembayaran dalam jangka waktu 10 tahun dengan bunga 5% per tahun
dihitung dari sisa pinjaman, dan pinjaman plus bunga dibayar dalam
10 kali pembayaran tahunan yang sama besarnya. Besarnya jumlah
angsuran plus bunga setiap tahun dapat dihitung dengan menggunakan
tabel PV dari suatu annuity (Tabel A-2) dengan rumus:
An
R
IF
dimana: R = Pembayaran Tahunan
An = Nilai sekarang dari annuity
IF = Intrest factor
La Ode Hasiara
Khusus D4 Akuntansi Manajerial
90
Jadi besarnya pembayaran tiap tahun adalah:
10.000.000
R
 Rp1.295.000,00
7.722
Pembayaran tahunan tersebut perlu dipecah-pecah dalam 2 unsur:
a. Unsur bunga, dan
b. Unsur pinjaman
Perincian tersebut perlu diadakan untuk tujuan pajak, karena pembayaran bunga adalah pembayaran yang sifatnya “tax-deductible” atau
mengurangi “tax-income,” sedangkan angsuran pinjaman diambilkan
dari pendapatan sesudah pajak (earning after tax). Sehingga jelas
bahwa pemberi kredit, penerimaan bunga merupakan pendapatan yang
dapat dikeluarkan pajak sebesar 15% final.
Sesudah pembayaran kembali Term Loan dapat dihitung dari Tabel
berikut di bawah ini.
Skedul Pembayaran Kembali Term-Loan
Tahun
1
Jumlah
pembayaran
(Rp)
1.300.000,-
Bunga
5%
(Rp)
500.000,-
Pembayaran
Angsuran Pokok
Pinjaman (Rp)
800.000,-
Sisa
Pinjaman
(Rp)
9.200.000,-
2
1.300.000,-
460.000,-
840.000,-
8.360.000,-
3
1.300.000,-
420.000,-
880.000,-
7.480.000,-
4
1.300.000,-
380.000,-
920.000,-
6.560.000,-
5
1.300.000,-
340.000,-
960.000,-
5.600.000,-
6
1.300.000,-
280.000,-
1.020.000,-
4.580.000,-
7
1.300.000,-
230.000,-
1.070.000,-
3.510.000,-
8
1.300.000,-
180.000,-
1.120.000,-
2.390.000,-
9
1.300.000,-
130.000,-
1.170.000,-
1.220.000,-
10
1.300.000,-
80.000,-
1.220.000,-
0,-
Jumlah
13.000.000,-
3.000.000,-
10.000.000,-
2) Leasing
Bentuk lain dari “intermediate-term debt” adalah “leasing,” apabila
kita tidak ingin memiliki suatu aktiva tetapi kita hanya menginginkan
“service” dari aktiva tersebut. Tanpa disertai dengan hak milik dengan cara
melakukan kontrak leasing atas aktiva tersebut. Lease adalah persetujuan
atas dasar kontrak dimana pemilik aktiva tersebut sebagai lessor, dan pihak
La Ode Hasiara
Khusus D4 Akuntansi Manajerial
91
yang menginginkan aktiva disebut lesse. Untuk menggunakan jasa dari
aktiva tersebut selama satu priode tertentu.
Hak milik atas aktiva tersebut ada pada lessor, dan kadang-kadang
lesse diberi kesempatan untuk membeli aktiva tersebut. Dengan demikian
leasing, harus dianggap sama dengan debt financing, karena kita sebagai
lesse mempunyai beban tetap kepada lessor atau kreditur, dan kita sebagai
lesse harus memenuhi kewajiban tersebut. Sebab kalau tidak, kita akan
kehilangan service dari aktiva yang di-lease-kan (leased assets) itu.kita
hanya meminjam aktiva dan bukan meminjam uang, tetapi pada prinsipnya
sama saja.
Leasing dapat dikelompokkan menjadi tiga bentuk, yaitu.
a. Sales and Leasesback
Dalam bentuk leasing ini pemilik aktiva menjual aktiva kepada leasing
corporation atau bank dan bersama dengan itu dibuat kontrak leasing
untuk menggunakan aktiva tersebut selama satu priode tertentu dengan
syarat-syarat tertentu pula.
Dalam hal ini pembeli aktiva berubah statusnya menjadi lessor dan
penjual aktiva yang akan sekaligus masih menggunakan service dari
aktiva tersebut disebut sebagai lesse.
b. Service Lease
Service lease atau operating lease memberikan servis baik mengenai
bidang financialnya maupun pemeliharaannya (maitenance). Dalam
bentuk leasing ini sering terdapat klausa yang memberikan kepada lesor
untuk membatalkan lease itu dan mengembalikan peralatan itu kepada
lease tersebut. Ini merupakan syarat yang penting bagi lease, karena itu
jika terjadi perkembangan teknologi dari aktiva yang sejenis yang
diakibatkan perubahan kapasitas produksi, maka pihak lease dapat
mengembalikan aktiva tersebut kepada pemilik aktiva tersebut dalam hal
ini lessor.
c. Financial Lease
Financial lease adalah bentuk leasing yang tidak memberikan maintenaca service tidak dapat dibatalkan dan harus penuh diangsur. Ini
berarti bahwa lessor menerima pembayaran sewa dari lesse yang terdiri
dari harga penuh dari leased equipment plus bunga yang diinginkannya.
Lessor dalam hal ini ialah biasanya perusahaan-perusahaan asuransi dan
atau bank-bank dagang. Apabila aktiva yang dileasekan itu real estate,
maka yang menjadi lessornya ialah perusahaan asuransi. Kalau yang
La Ode Hasiara
Khusus D4 Akuntansi Manajerial
92
dileasekan itu equipment, biasanya yang menjadi lessor itu bank-bank
dagang.
ad. c. Modal Asing/Utang Jangka Panjang, yaitu
Di muka telah disebutkan bahwa modal asing/utang jangka panjang adalah
utang yang jangka waktu pembayarannya/pelunasannya cukup panjang,
umurnya di atas sepuluh tahun. Dan utang jangka panjang ini umumnya
digunakan untuk membelanjai perluasan-perluasan perusahaan (ekspedisi)
atau modernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal untuk
kebutuhan tersebut cukup besar.
Adapun jenis atau bentuk-bentuk utama dari utang jangka panjang antara
lain:
a. Pinjaman Obligasi (bonds payable)
Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk jangka waktu yang
relatif panjang yang mana si debitur mengeluarkan surat pengakuan
utang yang mempunyai nominal tertentu.
Jangka waktu pinjaman obligasi hendaknya didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
a) jangka waktu pinjaman kredit hendaknya disesuaikan dengan
jangka waktu penggunaannya di dalam perusahaan;
b) jumlah angsuran harus disesuaikan dengan jumlah penyusutan dari
aktiva tetap yang akan dibelanjai dengan kredit obligasi tersebut.
Pembayaran kembali pinjaman obligasi dapat dijalankan secara
sekaligus pada hari jatuhnya atau secara berangsur-angsur setiap
tahunnya.
Apabila sistem pelunasan sekaligus yang digunakan, maka sistem
ini disebut sinking fund system, sedangkan kalau secara berangsurangsur disebut amortization system.
Pelunasan atau pembayaran tetap yang dibelanjai dengan pinjaman
obligasi tersebut dapat diambil dari:
a) Penyusutan aktiva tetap yang dibelanjai dari pinjaman obligasi
tersebut
b) Laba perusahaan
Sering juga para pemegang obligasi, supaya memperoleh jaminan
yang lebih besar, maka terhadap milik barang-barang yang tidak
bergerak dari pihak yang mengeluarkan surat obligasi tersebut dikenakan hipotik, dan obligasi semacam ini disebut obligasi hipotecair.
Obligasi dibagi menjadi berbagai jenis, antara lain sebagai berikut:
La Ode Hasiara
Khusus D4 Akuntansi Manajerial
93
a) Obligasi biasa (bonds)
Obligasi biasa ialah obligasi yang bunganya tetap dibayar oleh
debitur dalam waktu-waktu tertentu, dengan tidak memandang
apakah debitur memperoleh laba atau tidak. Biasanya kupon
(bunga obligasi) dibayar dua kali setahun.
b) Obligasi pendapatan (Income Bonds)
Obligasi pendapatan adalah jenis obligasi dimana pembayaran bunga
hanya dilakukan pada waktu debitur atau perusahaan yang mengeluarkan surat obligasi tersebut mendapatkan keuntungan. Namun di sini
kreditur mempunyai hak komulatif, artinya apabila pada suatu tahun
perusahaan menderita kerugian sehingga tidak dapat membayar bunga,
dan apabila pada tahun mendatang mendapat laba, maka kreditur
tersebut berhak untuk menuntut bunga dari tahun yang tidak dibayar
itu.
c) Obligasi yang dapat ditukarkan (convertible bonds)
Convertible bonds adalah obligasi yang memberikan kesempatan
kepada pemegang surat obligasi tersebut, sehingga pada suatu saat
tertentu menukarkannya dengan saham dari perusahaan yang
bersangkutan.
Dengan demikian maka jenis obligasi ini memungkinkan pemegangnya untuk mengubah statusnya, yaitu dari kreditur menjadi
pemilik.
d) Pinjaman Hipotik
Pinjaman hipotik adalah pinjaman jangka panjang, dimana pemberi uang (kreditur) diberi hak hipotik terhadap suatu barang tidak
bergerak, agar bila pihak kreditur tidak memenuhi kewajibannya,
barang itu dapat dijual dan dari hasil penjualan tersebut dapat
digunakan untuk menutupi tagihannya.
2. Modal Sendiri
Modal sendiri pada dasarnya adalah yang berdasarkan dari pemilik perusahaan dan yang tertanam dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu
lamanya.
Oleh karena itu, modal sendiri ditinjau dari sudut likuiditas merupakan dana
jangka panjang yang tidak tertentu waktunya. Modal sendiri selain berasal dari
“luar” perusahaan bisa juga berasal dari dalam perusahaan sendiri yaitu modal
yang dihasilkan atau dibentuk dalam perusahaan. Modal sendiri yang berasal dari
“sumber intern” ialah dalam bentuk laba yang diperoleh atau yang dihasilkan
La Ode Hasiara
Khusus D4 Akuntansi Manajerial
94
perusahaan. Sementara modal sendiri yang berasal dari “sumber ekstern” ialah
modal yang berasal dari pemilik perusahaan.Modal yang berasal dari pemilik
perusahaan ialah dapat berbagai macam bentuknya, menurut bentuk hukum dari
masing-masing perusahaan yang bersangkutan.
Dalam Perseroan Terbatas (PT) modal yang berasal dari pemilik ialah modal
saham, dalam Firma ialah modal dari anggota firma dan dalam CV ialah modal
yang berasal dari anggota pekerja dan anggota dana/komanditer, dan dari
perusahaan orang pribadi ialah modal yang berasal dari pemiliknya, dan pada
koperasi ialah simpanan pokok dan wajib yang berasal dari para anggotanya.
Modal sendiri di dalam perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT)
terdiri dari.
a. Modal saham
b. Cadangan
c. Laba ditahan
ad.a. Modal Saham
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu PT
bagi perusahaan yang bersangkutan, yang diterima dari hasil penjualan
sahamnya, akan tetap tertanam di dalam perusahaan tersebut selama hidupnya,
meskipun bagi pemegang saham itu sendiri bukan merupakan penanam yang
permanen, karena setiap waktu pemegang saham dapat menjual sahamnya.
Adapun jenis-jenis saham dapat dibagi menjadi sebgai berikut.
a) Saham Biasa (common stock)
Pemegang saham biasa akan mendapat dividen pada akhir tahun
pertukaran, hanya kalau perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan
atau laba.
Fungsi saham biasa dalam perusahaan adalah
1) Sebagai alat untuk membelanjai perusahaan terutama sebagai alat
untuk memenuhi kebutuhan akan modal permanen.
2) Sebagai alat untuk menentukan pembagian laba.
3) Sebagai alat untuk mengadakan fungsi atau kombinasi dari perusahaan-perusahaan.
4) Sebagai alat untuk menguasai perusahaan.
5) Saham Preferen (prefered stock)
Pemegang saham preferen mempunyai beberapa preferensi tertentu di atas
pemegang saham biasa, yaitu terutama dalam hal-hal:
1) Pembagian dividen
2) Pembagian kekayaan
La Ode Hasiara
Khusus D4 Akuntansi Manajerial
95
b. Saham Komulatif Preferen (commulative prefered stock)
Jenis saham ini pada dasarnya sama dengan saham preferen, bedanya hanya
terletak pada adanya hak kumulatif pada pemegang saham preferen kumulatif.
a. Cadangan
Cadangan di sini dimaksudkan sebagai cadangan yang dibentuk dari laba yang
diperoleh perusahaan selama beberapa waktu yang lampau atau dari suatu
tahun berjalan dan tidak semua cadangan modal dalam pengertian modal
sendiri:
1) Cadangan Ekspansi
2) Cadangan Modal Kerja
3) Cadangan Selisih Kurs
4) Cadangan untuk menampung hal-hal atau kejadian yang tidak diduga
sebelumnya.
b. Laba ditahan
Laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan dapat sebagian dibayarkan
dividen dan sebagian ditahan oleh perusahaan. Ini sering kita temukan pada
sisi kredit neraca adanya pos-pos seperti cadangan, dan laba ditahan.
3. Pengertian dan Fungsi Pasar Modal
Umum perusahaan membutuhkan pasar keuangan atau financial market untuk
mendukung sumber dananya. Pasar modal dapat disebut menjadi pasar uang (money
market) dan pasar modal (capital market). Money market atau pasar uang berkaitan
dengan penyediaan dana-dana yang sifatnya jangka pendek, sedangkan pasar modal
atau capital market berkaitan dengan penyediaan dana-dana yang sifatnya jangka
panjang. Pasar uang lebih banyak dimanfaatkan oleh lembaga keuangan perbankan
dan sebagian kecil digunakan perusahaan-perusahaan besar, sedangkan pasar modal
banyak dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan untuk mencari dana dalam jumlah
besar serta dimanfaatkan oleh para investor untuk menanamkan dananya. Sehingga
dengan demikian pasar modal bisa digunakan sebagai salah satu alternatif sumber
dana bagi perusahaan dan juga digunakan sebagai instrumen investasi bagi para
investor. Pasar modal dan industri sekuritas merupakan salah satu indikator untuk
menilai perekonomian suatu negara berjalan dengan baik atau tidak. Hal ini disebabkan perusahaan-perusahaan ke pasar modal adalah perusahaan-perusahaan besar
dan kredibel di negara yang bersangkutan, sehingga bila terjadi penurunan kinerja
La Ode Hasiara
Khusus D4 Akuntansi Manajerial
96
pasar modal bisa dikatakan telah terjadi pula penurunan kinerja di sektor riil. Dan
kondisi tersebut merupakan sinyal telah terjadi penurunan perekonomian suatu
negara.
Pengertian pasar modal secara umum menurut Keputusan Menteri Keuangan
RI. No.1548/KMK/1990 tentang peraturan pasar modal, adalah suatu sistem
keuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya adalah bank-bank komersial dan
semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga
yang beredar. Sedangkan pengertian pasar modal dalam arti sempit adalah merupakan
suatu tempat dalam pengertian fisik yang mengorganisasikan transaksi penjualan
efek atau sering disebut bursa efek. Sedangkan pengertian bursa efek atau stock
exchange adalah suatu sistem atau mekanisme yang terorganisir dapat mempertemukan antara penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung
maupun melalui wakil-wakilnya. Dan harga efek yang wajar melalui mekanisme
permintaan dan penawaran.
Pasar moda memiliki beberapa fungsi strategis yang menyebabkan lembaga
ini mempunyai daya tarik baik bagi pihak yang membutuhkan dana, dan pihak
memiliki dana, maupun pemerintah. Pemerintah sangat berkepentingan dalam pembinaan pasar modal, karena membaiknya kondisi pasar modal bisa mencegah
terjadinya capital flight atau bisa terjadi sebagai sumber larinya modal keluar negeri.
Bila disatu pihak tidak adanya sarana investasi bagi para pemilik dana. Oleh karena
itu pasar modal mempunyai beberapa fungsi antara lain adalah.
a. Sebagai Sumber Penghimpunan Dana
Kebutuhan dana perusahaan bisa dipenuhi dari berbagai sumber pembiayaan.
Salah satu sumber dana yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan adalah pasar
modal selain sistem perbankan yang selama ini dikenal sebagai media perantara
keuangan secara konvensional. Ada beberapa keterbatasan apabila perusahaan
memanfaatkan bank sebagai sumber dana. Keterbatasan tersebut adalah jumlah
dana yang bisa ditarik dengan adanya legal lending limit atau batas maksimal
pemberian kredit (BMPK). Sehingga bila perusahaan ingin menggalang dana
yang besar akan terhambat dengan aturan perbankan tersebut.
b. Sebagai Sarana Investasi
Pada umumnya perusahaan yang menjual surat berharga (saham atau obligasi) ke
pasar modal adalah perusahaan yang sudah mempunyai reputasi bisnis yang baik
dan kredibel, sehingga efek-efek yang dikeluarkan akan laku diperjual belikan
dibursa efek. Sementara pemilik dana atau investor jika tidak ada pilihan lain
mereka akan menginvestasikan pada lembaga keuangan perbankan yang nota
bene mempunyai tingkat keuntungan yang relatif kecil. Dengan adanya surat
La Ode Hasiara
Khusus D4 Akuntansi Manajerial
97
berharga yang dimiliki , maka muda untuk diperjual belikan, maka investor
merupakan alternatif instrument investasi. Dan investasi di pasar modal lebih
fleksibel, sebab setiap investor bisa dengan mudah memindahkan dananya dari
satu perusahaan keperusahaan lainnya.
c. Pemerataan Pendapatan
Pada dasarnya bila perusahaan tidak melakukan go public, pemilik perusahaan
terbatas pada personal-personal pendiri perusahaan yang bersangkutan, sehingga
dengan go public-nya perusahaan memberikan kesempatan kepada masyarakat
luas untuk ikut serta memiliki perusahaan tersebut. Dengan demikian akan
memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk ikut menikmati keuntungan
dari perusahaan berupa bagian keuntungan atau dividen.
d. Sebagai Pedoman Investasi
Sudah merupakan kewajiban pemerintah untuk memajukan pembangunan dan
perekonomian negaranya. Peningkatan dan pertumbuhan ekonomi yang dibarengi
dengan kemajuan pembangunan untuk pertumbuhan investasi besar, pemerintah
tidak akan mampu menciptakan iklim
investasi yang kondusif adalah
likuiditasnya pasar modal, semakin banyak perusahaan yang akan masuk ke pasar
modal dan semakin banyak investor baik nasional maupun asing yang bersedia
untuk menginvestasikan dananya ke Indonesia melalui pembelian surat berharga
di pasar modal.
4. Penggolongan Pasar Modal
Penjualan saham oleh perusahaan yang go public kepada masyarakat bisa
dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan jenis pasar dan sekuritas yang akan
dijual. Jenis-jenis pasar tersebut adalah :
a. Pasar Perdana atau Primary Market
Pada dasarnya perusahaan yang mengeluarkan saham atau emiten tidak bisa
menjual saham atau obligasinya secara langsung ke bursa. Jual beli di bursa
dilakukan oleh para pelaku pasar modal. Perusahaan yang akan go public menjual
sahamnya langsung kepada masyarakat pada saat go public melalui pasar perdana. Pasar perdana adalah penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan
saham atau emiten kepada investor selama waktu yang ditentukan oleh pihak
yang menerbitkan sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder.
Dari informasi ini bisa dikatakan bahwa pada saat pertama kali menjual sahamnya
perusahaan tidak bisa menjual langsung sahamnya ke bursa, melainkan harus
menjual kepada masyarakat. Setelah jangka waktu yang ditentukan oleh emiten,
maka saham yang telah dijual kepada masyarakat lewat pasar perdana tersebut
La Ode Hasiara
Khusus D4 Akuntansi Manajerial
98
didaftarkan ke bursa, dan setelah saham didaftarkan ke bursa, maka masyarakat
bisa melakukan jual beli saham perusahaan tersebut di lantai bursa.
b. Pasar Sekunder atau Secondery Market
Uraian di atas dikatakan bahwa setelah pasar perdana selesai yang dilanjutkan
dengan pendaftaran saham kebursa, barulah investor bisa menjual dan membeli
saham ke lantai bursa. Jual beli surat berharga yang dilakukan di lantai bursa ini
disebut sebagai Pasar Sekunder. Bila pada pasar perdana harga saham ditentukan
bersama emiten dan penjamin emisi, maka pada pasar sekunder harga yang
terjadi tergantung dari permintaan dan penawaran oleh internal perusahaan,
yakni kinerja perusahaan yang mengeluarkan saham dan faktor eksternal yang
merupakan faktor di luar kemampuan perusahaan.
c. Bursa Paralel atau Over the Counter Market
Bursa paralel sering disebut sebagai Over the Counter Market menurut PakDes
1997, merupakan suatu sistem perdagangan efek yang terorganisir di luar bursa
efek resmi, dalam bentuk pasar sekunder yang diatur dan dilaksanakan oleh
Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek dengan diawasi dan dibina oleh Badan
Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Bursa Paralel ini untuk menampung
perusahaan-perusahaan yang tidak masuk ke bursa efek karena persyaratan tidak
terpenuhi.
5. Lembaga Penunjang Pasar Modal
Lembaga penunjang pasar modal mempunyai peranan yang cukup besar dan
strategis dalam rangka mendorong kegiatan pasar modal, seperti mempertemukan
penjual dan pembeli efek, mempertemukan emiten dan pemodal, membantu
emiten mempersiapkan proses go public dan lainnya. Lembaga penunjang pasar
modal ini bisa dipisahkan antara lembaga penunjang yang membantu kegiatan di
pasar perdana dan lembaga penunjang yang membantu kegiatan di pasar
sekunder.
a. Lembaga Penunjang di Pasar Perdana
Lembaga penunjang di Pasar Perdana ini nantinya yang membantu perusahaan
atau emiten yang akan go Public untuk menawarkan sahamnya yang akan dijual
kepada masyarakat. Lembaga-lembaga ini adalah.
a) Penjamin Emisi atau Underwritter
Penjamin emisi ini mempunyai tugas yang amat vital dalam proses go public,
sebab penjamin emisi inilah yang memandu emiten sejak emiten menyatakan
kehendak untuk menjual sahamnya sampai efek didaftarkan ke bursa. Tugas
penjamin emisi ini antara lain (1) memberikan nasehat kepada emiten mengenai
jenis efek, harga yang wajar, dan jangka waktu yang layak untuk obligasi (2)
La Ode Hasiara
Khusus D4 Akuntansi Manajerial
99
Menyatakan pendaftaran emisi efek dan membantu menyediakan dokumendokumen yang dibutuhkan dalam proses emisi, termasuk penyusunan prospektus
dan merancang spesimen efek, dan (3) Mengorganisir Penyelenggaraan Emisi.
b) Akuntan Publik
Akuntan Publik mempunyai tugas berkaitan dengan pembukuan dan
penyusunan laporan keuangan. Tugasnya adalah melakukan pemeriksaan
terhadap laporan keuangan perusahaan dan memberikan pendapat atas
kewajaran laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan, disamping itu juga
berfungsi memberikan petunjuk tentang cara-cara melakukan pencatatan dan
pembukuan yang baik untuk dilakukan perusahaan yang bersangkutan.
c) Konsultan Hukum
Konsultan hukum mempunyai tugas melakukan pemeriksaan terhadap
keabsahan usaha emiten seperti Anggaran Dasar dan Anggarn Rumah Tangga,
Izin Usaha, Bukti-bukti kepemilikan, perikatan-perikatan, maupun gugatangugatan terhadap perusahaan.
d) Notaris
Sebelum perusahaan melakukan go public terlebih dahulu harus melaksanakan Rapat Umum Pemegang saham yang salah satu agendanya membahas
rencana go public. Tugas Notaris adalah membuat berita acara RUPS,
membuat konsep akta perubahan Anggaran Dasar, dan menyiapkan naskahnaskah perjanjian dalam rangka emisi efek.
e) Agen Penjual
Tugas agen penjual lebih diutamakan untuk melayani penjualan efek kepada
investor serta mengembalikan dana (refund) bila terjadi kelebihan permintaan
dan penyerahan efek kepada investor.
f) Perusahaan Penilai
Perusahaan penilai atau appraisal ini akan dimanfaatkan bila emiten akan
mengadakan revaluasi terhadap aktiva tetapnya, agar diperoleh gambaran
yang riil mengenai besar aset yang dimiliki perusahaan, dan akan digunakan
sebagai dasar dalam melakukan go public.
b. Lembaga Penunjang di Pasar Sekunder
Pasar sekunder merupakan jual beli efek yang terjadi di bursa, sehingga lembagalembaga penunjang di pasar sekunder lebih banyak untuk membantu memperlancar perdagangan efek di bursa. Lembaga-lembaga tersebut adalah :
a) Pedagang Efek
La Ode Hasiara
Khusus D4 Akuntansi Manajerial
100
Pedagang efek ini kegiatannya adalah melakukan pembelian dan penjualan
efek untuk meningkatkan keuntungan bagi perusahaannya sendiri. Pedagang
efek inilah yang bisa menghidupkan gairah pasar modal.
b) Perantara Pedagang Efek (Broker)
Pada dasarnya yang bisa melakukan perdagangan di bursa efek adalah
perusahaan yang sudah terdaftar di bursa, sehingga individu tidak bisa
melakukan perantara.
c) Perusahaan Efek
Perusahaan efek ini mempunyai lingkup kegiatan yang sangat luas, bisa
sebagai pedagang efek, bisa sebagai perantara, dan juga bisa sebagai penjamin
emisi
d) Biro Administrasi Efek
Biro administrasi efek merupakan lembaga penunjang pasar modal yang
berperan menyelenggarakan administrasi perdagangan efek. Lembaga ini
secara teratur menyediakan jasa-jasa untuk emiten dalam melaksanakan
pembukuan, transfer dan pencatatan, pembayaran dividen, dan membuat
laporan tahunan.
c. Lembaga Penunjang pada saat Penerbitan Obligasi
Instrumen yang bisa diterbitkan oleh emiten selain saham adalah obligasi, yakni
surat utang berjangka panjang dengan nilai nominal tertentu dan setiap tahun membayarkan bunga. Untuk mengeluarkan obligasi ini lembaga penunjang yang terlibat
adalah
1) Wali amanat atau Trustee
Wali amanat ini merupakan lembaga yang mewakili pemegang obligasi
dalam melakukan kontrol terhadap emiten. Lembaga ini bertugas menganalisis kemampuan emiten, melakukan penilaian kekayaan emiten, memberikan
nasehat, melakukan pengawasan, dan memantau secara terus menerus
perkembangan emiten, dan juga berfungsi sebagai agen pembayar. Apabila
diperlukan wali amanat bisa memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi
(RUPO).
2) Penanggung atau guarantor
Penanggung atau guarantor ini bertanggungjawab terhadap terpenuhinya
pembayaran bunga dan pokok obligasi pada waktunya.
3) Agen Pembayar
Agen pembayar bertugas melakukan pembayaran bunga obligasi dan nilai
nominal pada saat jatuh tempo.
La Ode Hasiara
Khusus D4 Akuntansi Manajerial
101
6. Proses Go Public
Untuk bisa menjual sahamnya di pasar modal atau bursa efek, perusahaan
harus melalui proses go public. Dalam proses go public perusahaan membutuhkan
peran lembaga penunjang pasar modal, yang akan membantu perusahaan mulai
dari penyediaan dokumen-dokumen sampai untuk pendaftaran ke Bapepam
sampai pendaftaran sahamnya ke Bursa efek. Adapun langkah-langkah proses go
public adalah sebagai berikut :
a. Persiapan: Langkah awal yang perlu ditempuh oleh perusahaan yang akan
melakukan emisi adalah persiapan internal perusahaan, yakni melakukan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang menyetujui perusahaan akan
melakukan go publik. Persetujuan RUPS ini diperlukan karena akan mengakibatkan perubahan pada anggaran dasar perseroan.
b. Setelah persiapan diikuti dengan internal perusahaan dan mendapatkan persetujuan, maka langkah selanjutnya perusahaan harus menyampaikan pernyataan maksud atau letter og intent kepada BAPEPAM. Setelah menyampaikan
letter of intent ke Bapepam, segera menghubungi Penjamin Emisi atau
Underwiritter yang akan membantu perusahaan dalam proses emisi efek.
Underwritter dan Emiten segera menyiapkan dokumen-dokumen dan persyaratan lainnya yang diperlukan untuk go public.
c. Underwitter atas nama emiten menyampaikan pernyataan pendaftaran emisi
efek kepada Bapepam dengan menyerahkan berbagai persyaratan yang
diperlukan.
d. Setelah pernyataan pendaftaran, Bapepam melakukan evaluasi terhadap permintaan emiten untuk go public.
e. Bila dalam evaluasi dianggap cukup dan memenuhi persyaratan, maka
Bapepam akan memberikan izin kepada emiten untuk menawarkan sahamnya
ke pasar perdana.
f. Setelah mendapat izin, perusahaan segera memasuki pasar perdana, yakni
melakukan penawaran efek langsung kepada masyarakat. Untuk itu perusahaan segera menerbitkan prospektus ringkas yang isinya antara lain :
a) Tujuan perusahaan, tujuan emisi, sejarah perusahaan, pengurus perusahaan, (Direksi dan Dewan Komisaris)
b) Tanggal masa penawaran, tanggal penjatahan, tanggal refund, tanggal
penyerahan efek, dan tanggal pendaftaran di bursa.
c) Jumlah saham yang ditawarkan, jenis saham, harga nominal dan harga
penawaran.
La Ode Hasiara
Khusus D4 Akuntansi Manajerial
102
g.
h.
i.
j.
d) Ikhtisar laporan keuangan dan rasio-rasio penting yang menunjukkan
kinerja perusahaan, maupun prospek dan risiko usaha.
e) Nama-nama penjamin emisi, dan agen penjual.
Penjatahan saham : apabila jumlah permintaan efek oleh investor lebih besar
Dibanding dengan jumlah efek yang ditawarkan, perlu dilakukan penjatahan
supaya adil.
Pengembalian dana, bila terjadi kelebihan permintaan berarti juga terjadi
kelebihan bayar oleh investor, oleh karena itu setelah penjatahan, kelebihan
setor tersebut segera dikembalikan (refund)
Penyerahan efek kepada pemesan sesuai dengan jatah yang diterima oleh
masing-masing investor.
Pencatatan efek ke bursa, agar efek yang telah dibeli oleh investor bisa segera
diperjual belikan di bursa.
Bila digambarkan proses go public tersebut akan nampak sebagai berikut.
Persiapan
Letter Of
Intent
Pernyataan
Pendaftaran
Evaluasi
Bapepam
Izin
Bapepam
Penyerah
an Efek
Pencatatan
Di Bursa
Refund
Penjatahan
Pasar
Perdana
Pasar
Sekunder
La Ode Hasiara
Download