Khusus D4 Akuntansi Manajerial 88 BAB X MODAL DAN PASAR MODAL Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Di dalam bab akan diperkenalkan kepada mahasiswa khususnya mahasiswa Polnes Jurusan Akuntansi. Dalam pembahasan akan memperkenalkan pengertian modal dalam perusahaan, pembagian modal asing dan modal sendiri, fungsi-fungsi modal, pasar modal, penunjang pasar modal, proses go public, dan soal-soal dalam bab delapan, sehingga mahasiswa dapat memahami dengan baik. Pendekatan Untuk Pencapaian Tujuan Pembelajaran (Isi) Setelah mempelajari materi ini diharapkan pada mahasiswa akan dapat : 1. menjelaskan pengertian modal asing dalam perusahaan; 2. menjelaskan pengertian modal sendiri dalam perusahaan; 3. menjelaskan pengertian dan fungsi pasar modal; 4. menjelaskan penggolongan pasar modal; 5. menjelaskan lembaga penunjang pasar modal; 6. menjelaskan proses go public bagi suatu perusahaan; 7. menyelesaikan soal latihan bab 10. 1. Modal Asing Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan “utang” yang pada saatnya utang tersebut harus di bayar kembali. Ada beberapa penulis manajemen keuangan yang menggolongkan modal asing tersebut kedalam tiga golongan, yaitu: a. modal asing/utang jangka pendek (short-term debt), yaitu yang jangka waktunya relatif singkat, kurang dari setahun. b. modal asing/utang jangka menengah (intermediate-term debt), yaitu yang jangka waktunya lebih dari satu tahun dan kurang dari sepuluh tahun. c. modal asing/utang jangka panjang (long-term debt), yaitu yang jangka waktunya lebih dari sepuluh tahun. 88 La Ode Hasiara Khusus D4 Akuntansi Manajerial 89 ad. a. Dan yang termasuk dalam kelompok modal asing/utang jangka pendek adalah seperti 1) Kredit rekening koran Kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan dengan batas flapond tertentu dimana perusahaan mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian demi sebagian sesuai kebutuhannya, dan bunga yang dibayar hanya untuk jumlah yang diambilnya saja, meskipun perusahaan meminjam lebih dari jumlah tersebut. 2) Kredit dari penjual (leverance credit) Merupakan kredit perniagaan (trade credit) dan kredit ini terjadi apabila pembelian produk dilakukan secara kredit. 3) Kredit dari pembeli (afverances credit) Kredit yang diberikan perusahaan sebagai pembeli kepada pemasok (supplier) dari bahan mentahnya atau barang-barang lainnya. Di sini pembeli membayar harga barang yang dibelinya lebih dahulu dan setelah beberapa waktu kemudian barulah menerima barang yang dibelinya. 4) Kredit Wesel Merupakan surat pengakuan utang yang berisikan kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu pada saat tertentu (surat promes/notes payabel), dan setelah ditandatangani, surat tersebut dapat dijual atau diuangkan pada bank. ad. b. Modal asing/utang jangka menengah, yaitu 1) Term Loan Term Loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun. Contoh: PT Kaltim merupakan perusahaan besar akan membeli sebuah mesin dengan harga Rp10.000.000,00 dari suatu pabrik dengan syarat pembayaran dalam jangka waktu 10 tahun dengan bunga 5% per tahun dihitung dari sisa pinjaman, dan pinjaman plus bunga dibayar dalam 10 kali pembayaran tahunan yang sama besarnya. Besarnya jumlah angsuran plus bunga setiap tahun dapat dihitung dengan menggunakan tabel PV dari suatu annuity (Tabel A-2) dengan rumus: An R IF dimana: R = Pembayaran Tahunan An = Nilai sekarang dari annuity IF = Intrest factor La Ode Hasiara Khusus D4 Akuntansi Manajerial 90 Jadi besarnya pembayaran tiap tahun adalah: 10.000.000 R Rp1.295.000,00 7.722 Pembayaran tahunan tersebut perlu dipecah-pecah dalam 2 unsur: a. Unsur bunga, dan b. Unsur pinjaman Perincian tersebut perlu diadakan untuk tujuan pajak, karena pembayaran bunga adalah pembayaran yang sifatnya “tax-deductible” atau mengurangi “tax-income,” sedangkan angsuran pinjaman diambilkan dari pendapatan sesudah pajak (earning after tax). Sehingga jelas bahwa pemberi kredit, penerimaan bunga merupakan pendapatan yang dapat dikeluarkan pajak sebesar 15% final. Sesudah pembayaran kembali Term Loan dapat dihitung dari Tabel berikut di bawah ini. Skedul Pembayaran Kembali Term-Loan Tahun 1 Jumlah pembayaran (Rp) 1.300.000,- Bunga 5% (Rp) 500.000,- Pembayaran Angsuran Pokok Pinjaman (Rp) 800.000,- Sisa Pinjaman (Rp) 9.200.000,- 2 1.300.000,- 460.000,- 840.000,- 8.360.000,- 3 1.300.000,- 420.000,- 880.000,- 7.480.000,- 4 1.300.000,- 380.000,- 920.000,- 6.560.000,- 5 1.300.000,- 340.000,- 960.000,- 5.600.000,- 6 1.300.000,- 280.000,- 1.020.000,- 4.580.000,- 7 1.300.000,- 230.000,- 1.070.000,- 3.510.000,- 8 1.300.000,- 180.000,- 1.120.000,- 2.390.000,- 9 1.300.000,- 130.000,- 1.170.000,- 1.220.000,- 10 1.300.000,- 80.000,- 1.220.000,- 0,- Jumlah 13.000.000,- 3.000.000,- 10.000.000,- 2) Leasing Bentuk lain dari “intermediate-term debt” adalah “leasing,” apabila kita tidak ingin memiliki suatu aktiva tetapi kita hanya menginginkan “service” dari aktiva tersebut. Tanpa disertai dengan hak milik dengan cara melakukan kontrak leasing atas aktiva tersebut. Lease adalah persetujuan atas dasar kontrak dimana pemilik aktiva tersebut sebagai lessor, dan pihak La Ode Hasiara Khusus D4 Akuntansi Manajerial 91 yang menginginkan aktiva disebut lesse. Untuk menggunakan jasa dari aktiva tersebut selama satu priode tertentu. Hak milik atas aktiva tersebut ada pada lessor, dan kadang-kadang lesse diberi kesempatan untuk membeli aktiva tersebut. Dengan demikian leasing, harus dianggap sama dengan debt financing, karena kita sebagai lesse mempunyai beban tetap kepada lessor atau kreditur, dan kita sebagai lesse harus memenuhi kewajiban tersebut. Sebab kalau tidak, kita akan kehilangan service dari aktiva yang di-lease-kan (leased assets) itu.kita hanya meminjam aktiva dan bukan meminjam uang, tetapi pada prinsipnya sama saja. Leasing dapat dikelompokkan menjadi tiga bentuk, yaitu. a. Sales and Leasesback Dalam bentuk leasing ini pemilik aktiva menjual aktiva kepada leasing corporation atau bank dan bersama dengan itu dibuat kontrak leasing untuk menggunakan aktiva tersebut selama satu priode tertentu dengan syarat-syarat tertentu pula. Dalam hal ini pembeli aktiva berubah statusnya menjadi lessor dan penjual aktiva yang akan sekaligus masih menggunakan service dari aktiva tersebut disebut sebagai lesse. b. Service Lease Service lease atau operating lease memberikan servis baik mengenai bidang financialnya maupun pemeliharaannya (maitenance). Dalam bentuk leasing ini sering terdapat klausa yang memberikan kepada lesor untuk membatalkan lease itu dan mengembalikan peralatan itu kepada lease tersebut. Ini merupakan syarat yang penting bagi lease, karena itu jika terjadi perkembangan teknologi dari aktiva yang sejenis yang diakibatkan perubahan kapasitas produksi, maka pihak lease dapat mengembalikan aktiva tersebut kepada pemilik aktiva tersebut dalam hal ini lessor. c. Financial Lease Financial lease adalah bentuk leasing yang tidak memberikan maintenaca service tidak dapat dibatalkan dan harus penuh diangsur. Ini berarti bahwa lessor menerima pembayaran sewa dari lesse yang terdiri dari harga penuh dari leased equipment plus bunga yang diinginkannya. Lessor dalam hal ini ialah biasanya perusahaan-perusahaan asuransi dan atau bank-bank dagang. Apabila aktiva yang dileasekan itu real estate, maka yang menjadi lessornya ialah perusahaan asuransi. Kalau yang La Ode Hasiara Khusus D4 Akuntansi Manajerial 92 dileasekan itu equipment, biasanya yang menjadi lessor itu bank-bank dagang. ad. c. Modal Asing/Utang Jangka Panjang, yaitu Di muka telah disebutkan bahwa modal asing/utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktu pembayarannya/pelunasannya cukup panjang, umurnya di atas sepuluh tahun. Dan utang jangka panjang ini umumnya digunakan untuk membelanjai perluasan-perluasan perusahaan (ekspedisi) atau modernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal untuk kebutuhan tersebut cukup besar. Adapun jenis atau bentuk-bentuk utama dari utang jangka panjang antara lain: a. Pinjaman Obligasi (bonds payable) Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk jangka waktu yang relatif panjang yang mana si debitur mengeluarkan surat pengakuan utang yang mempunyai nominal tertentu. Jangka waktu pinjaman obligasi hendaknya didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: a) jangka waktu pinjaman kredit hendaknya disesuaikan dengan jangka waktu penggunaannya di dalam perusahaan; b) jumlah angsuran harus disesuaikan dengan jumlah penyusutan dari aktiva tetap yang akan dibelanjai dengan kredit obligasi tersebut. Pembayaran kembali pinjaman obligasi dapat dijalankan secara sekaligus pada hari jatuhnya atau secara berangsur-angsur setiap tahunnya. Apabila sistem pelunasan sekaligus yang digunakan, maka sistem ini disebut sinking fund system, sedangkan kalau secara berangsurangsur disebut amortization system. Pelunasan atau pembayaran tetap yang dibelanjai dengan pinjaman obligasi tersebut dapat diambil dari: a) Penyusutan aktiva tetap yang dibelanjai dari pinjaman obligasi tersebut b) Laba perusahaan Sering juga para pemegang obligasi, supaya memperoleh jaminan yang lebih besar, maka terhadap milik barang-barang yang tidak bergerak dari pihak yang mengeluarkan surat obligasi tersebut dikenakan hipotik, dan obligasi semacam ini disebut obligasi hipotecair. Obligasi dibagi menjadi berbagai jenis, antara lain sebagai berikut: La Ode Hasiara Khusus D4 Akuntansi Manajerial 93 a) Obligasi biasa (bonds) Obligasi biasa ialah obligasi yang bunganya tetap dibayar oleh debitur dalam waktu-waktu tertentu, dengan tidak memandang apakah debitur memperoleh laba atau tidak. Biasanya kupon (bunga obligasi) dibayar dua kali setahun. b) Obligasi pendapatan (Income Bonds) Obligasi pendapatan adalah jenis obligasi dimana pembayaran bunga hanya dilakukan pada waktu debitur atau perusahaan yang mengeluarkan surat obligasi tersebut mendapatkan keuntungan. Namun di sini kreditur mempunyai hak komulatif, artinya apabila pada suatu tahun perusahaan menderita kerugian sehingga tidak dapat membayar bunga, dan apabila pada tahun mendatang mendapat laba, maka kreditur tersebut berhak untuk menuntut bunga dari tahun yang tidak dibayar itu. c) Obligasi yang dapat ditukarkan (convertible bonds) Convertible bonds adalah obligasi yang memberikan kesempatan kepada pemegang surat obligasi tersebut, sehingga pada suatu saat tertentu menukarkannya dengan saham dari perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian maka jenis obligasi ini memungkinkan pemegangnya untuk mengubah statusnya, yaitu dari kreditur menjadi pemilik. d) Pinjaman Hipotik Pinjaman hipotik adalah pinjaman jangka panjang, dimana pemberi uang (kreditur) diberi hak hipotik terhadap suatu barang tidak bergerak, agar bila pihak kreditur tidak memenuhi kewajibannya, barang itu dapat dijual dan dari hasil penjualan tersebut dapat digunakan untuk menutupi tagihannya. 2. Modal Sendiri Modal sendiri pada dasarnya adalah yang berdasarkan dari pemilik perusahaan dan yang tertanam dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Oleh karena itu, modal sendiri ditinjau dari sudut likuiditas merupakan dana jangka panjang yang tidak tertentu waktunya. Modal sendiri selain berasal dari “luar” perusahaan bisa juga berasal dari dalam perusahaan sendiri yaitu modal yang dihasilkan atau dibentuk dalam perusahaan. Modal sendiri yang berasal dari “sumber intern” ialah dalam bentuk laba yang diperoleh atau yang dihasilkan La Ode Hasiara Khusus D4 Akuntansi Manajerial 94 perusahaan. Sementara modal sendiri yang berasal dari “sumber ekstern” ialah modal yang berasal dari pemilik perusahaan.Modal yang berasal dari pemilik perusahaan ialah dapat berbagai macam bentuknya, menurut bentuk hukum dari masing-masing perusahaan yang bersangkutan. Dalam Perseroan Terbatas (PT) modal yang berasal dari pemilik ialah modal saham, dalam Firma ialah modal dari anggota firma dan dalam CV ialah modal yang berasal dari anggota pekerja dan anggota dana/komanditer, dan dari perusahaan orang pribadi ialah modal yang berasal dari pemiliknya, dan pada koperasi ialah simpanan pokok dan wajib yang berasal dari para anggotanya. Modal sendiri di dalam perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT) terdiri dari. a. Modal saham b. Cadangan c. Laba ditahan ad.a. Modal Saham Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu PT bagi perusahaan yang bersangkutan, yang diterima dari hasil penjualan sahamnya, akan tetap tertanam di dalam perusahaan tersebut selama hidupnya, meskipun bagi pemegang saham itu sendiri bukan merupakan penanam yang permanen, karena setiap waktu pemegang saham dapat menjual sahamnya. Adapun jenis-jenis saham dapat dibagi menjadi sebgai berikut. a) Saham Biasa (common stock) Pemegang saham biasa akan mendapat dividen pada akhir tahun pertukaran, hanya kalau perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan atau laba. Fungsi saham biasa dalam perusahaan adalah 1) Sebagai alat untuk membelanjai perusahaan terutama sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan akan modal permanen. 2) Sebagai alat untuk menentukan pembagian laba. 3) Sebagai alat untuk mengadakan fungsi atau kombinasi dari perusahaan-perusahaan. 4) Sebagai alat untuk menguasai perusahaan. 5) Saham Preferen (prefered stock) Pemegang saham preferen mempunyai beberapa preferensi tertentu di atas pemegang saham biasa, yaitu terutama dalam hal-hal: 1) Pembagian dividen 2) Pembagian kekayaan La Ode Hasiara Khusus D4 Akuntansi Manajerial 95 b. Saham Komulatif Preferen (commulative prefered stock) Jenis saham ini pada dasarnya sama dengan saham preferen, bedanya hanya terletak pada adanya hak kumulatif pada pemegang saham preferen kumulatif. a. Cadangan Cadangan di sini dimaksudkan sebagai cadangan yang dibentuk dari laba yang diperoleh perusahaan selama beberapa waktu yang lampau atau dari suatu tahun berjalan dan tidak semua cadangan modal dalam pengertian modal sendiri: 1) Cadangan Ekspansi 2) Cadangan Modal Kerja 3) Cadangan Selisih Kurs 4) Cadangan untuk menampung hal-hal atau kejadian yang tidak diduga sebelumnya. b. Laba ditahan Laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan dapat sebagian dibayarkan dividen dan sebagian ditahan oleh perusahaan. Ini sering kita temukan pada sisi kredit neraca adanya pos-pos seperti cadangan, dan laba ditahan. 3. Pengertian dan Fungsi Pasar Modal Umum perusahaan membutuhkan pasar keuangan atau financial market untuk mendukung sumber dananya. Pasar modal dapat disebut menjadi pasar uang (money market) dan pasar modal (capital market). Money market atau pasar uang berkaitan dengan penyediaan dana-dana yang sifatnya jangka pendek, sedangkan pasar modal atau capital market berkaitan dengan penyediaan dana-dana yang sifatnya jangka panjang. Pasar uang lebih banyak dimanfaatkan oleh lembaga keuangan perbankan dan sebagian kecil digunakan perusahaan-perusahaan besar, sedangkan pasar modal banyak dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan untuk mencari dana dalam jumlah besar serta dimanfaatkan oleh para investor untuk menanamkan dananya. Sehingga dengan demikian pasar modal bisa digunakan sebagai salah satu alternatif sumber dana bagi perusahaan dan juga digunakan sebagai instrumen investasi bagi para investor. Pasar modal dan industri sekuritas merupakan salah satu indikator untuk menilai perekonomian suatu negara berjalan dengan baik atau tidak. Hal ini disebabkan perusahaan-perusahaan ke pasar modal adalah perusahaan-perusahaan besar dan kredibel di negara yang bersangkutan, sehingga bila terjadi penurunan kinerja La Ode Hasiara Khusus D4 Akuntansi Manajerial 96 pasar modal bisa dikatakan telah terjadi pula penurunan kinerja di sektor riil. Dan kondisi tersebut merupakan sinyal telah terjadi penurunan perekonomian suatu negara. Pengertian pasar modal secara umum menurut Keputusan Menteri Keuangan RI. No.1548/KMK/1990 tentang peraturan pasar modal, adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Sedangkan pengertian pasar modal dalam arti sempit adalah merupakan suatu tempat dalam pengertian fisik yang mengorganisasikan transaksi penjualan efek atau sering disebut bursa efek. Sedangkan pengertian bursa efek atau stock exchange adalah suatu sistem atau mekanisme yang terorganisir dapat mempertemukan antara penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun melalui wakil-wakilnya. Dan harga efek yang wajar melalui mekanisme permintaan dan penawaran. Pasar moda memiliki beberapa fungsi strategis yang menyebabkan lembaga ini mempunyai daya tarik baik bagi pihak yang membutuhkan dana, dan pihak memiliki dana, maupun pemerintah. Pemerintah sangat berkepentingan dalam pembinaan pasar modal, karena membaiknya kondisi pasar modal bisa mencegah terjadinya capital flight atau bisa terjadi sebagai sumber larinya modal keluar negeri. Bila disatu pihak tidak adanya sarana investasi bagi para pemilik dana. Oleh karena itu pasar modal mempunyai beberapa fungsi antara lain adalah. a. Sebagai Sumber Penghimpunan Dana Kebutuhan dana perusahaan bisa dipenuhi dari berbagai sumber pembiayaan. Salah satu sumber dana yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan adalah pasar modal selain sistem perbankan yang selama ini dikenal sebagai media perantara keuangan secara konvensional. Ada beberapa keterbatasan apabila perusahaan memanfaatkan bank sebagai sumber dana. Keterbatasan tersebut adalah jumlah dana yang bisa ditarik dengan adanya legal lending limit atau batas maksimal pemberian kredit (BMPK). Sehingga bila perusahaan ingin menggalang dana yang besar akan terhambat dengan aturan perbankan tersebut. b. Sebagai Sarana Investasi Pada umumnya perusahaan yang menjual surat berharga (saham atau obligasi) ke pasar modal adalah perusahaan yang sudah mempunyai reputasi bisnis yang baik dan kredibel, sehingga efek-efek yang dikeluarkan akan laku diperjual belikan dibursa efek. Sementara pemilik dana atau investor jika tidak ada pilihan lain mereka akan menginvestasikan pada lembaga keuangan perbankan yang nota bene mempunyai tingkat keuntungan yang relatif kecil. Dengan adanya surat La Ode Hasiara Khusus D4 Akuntansi Manajerial 97 berharga yang dimiliki , maka muda untuk diperjual belikan, maka investor merupakan alternatif instrument investasi. Dan investasi di pasar modal lebih fleksibel, sebab setiap investor bisa dengan mudah memindahkan dananya dari satu perusahaan keperusahaan lainnya. c. Pemerataan Pendapatan Pada dasarnya bila perusahaan tidak melakukan go public, pemilik perusahaan terbatas pada personal-personal pendiri perusahaan yang bersangkutan, sehingga dengan go public-nya perusahaan memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk ikut serta memiliki perusahaan tersebut. Dengan demikian akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk ikut menikmati keuntungan dari perusahaan berupa bagian keuntungan atau dividen. d. Sebagai Pedoman Investasi Sudah merupakan kewajiban pemerintah untuk memajukan pembangunan dan perekonomian negaranya. Peningkatan dan pertumbuhan ekonomi yang dibarengi dengan kemajuan pembangunan untuk pertumbuhan investasi besar, pemerintah tidak akan mampu menciptakan iklim investasi yang kondusif adalah likuiditasnya pasar modal, semakin banyak perusahaan yang akan masuk ke pasar modal dan semakin banyak investor baik nasional maupun asing yang bersedia untuk menginvestasikan dananya ke Indonesia melalui pembelian surat berharga di pasar modal. 4. Penggolongan Pasar Modal Penjualan saham oleh perusahaan yang go public kepada masyarakat bisa dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan jenis pasar dan sekuritas yang akan dijual. Jenis-jenis pasar tersebut adalah : a. Pasar Perdana atau Primary Market Pada dasarnya perusahaan yang mengeluarkan saham atau emiten tidak bisa menjual saham atau obligasinya secara langsung ke bursa. Jual beli di bursa dilakukan oleh para pelaku pasar modal. Perusahaan yang akan go public menjual sahamnya langsung kepada masyarakat pada saat go public melalui pasar perdana. Pasar perdana adalah penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan saham atau emiten kepada investor selama waktu yang ditentukan oleh pihak yang menerbitkan sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder. Dari informasi ini bisa dikatakan bahwa pada saat pertama kali menjual sahamnya perusahaan tidak bisa menjual langsung sahamnya ke bursa, melainkan harus menjual kepada masyarakat. Setelah jangka waktu yang ditentukan oleh emiten, maka saham yang telah dijual kepada masyarakat lewat pasar perdana tersebut La Ode Hasiara Khusus D4 Akuntansi Manajerial 98 didaftarkan ke bursa, dan setelah saham didaftarkan ke bursa, maka masyarakat bisa melakukan jual beli saham perusahaan tersebut di lantai bursa. b. Pasar Sekunder atau Secondery Market Uraian di atas dikatakan bahwa setelah pasar perdana selesai yang dilanjutkan dengan pendaftaran saham kebursa, barulah investor bisa menjual dan membeli saham ke lantai bursa. Jual beli surat berharga yang dilakukan di lantai bursa ini disebut sebagai Pasar Sekunder. Bila pada pasar perdana harga saham ditentukan bersama emiten dan penjamin emisi, maka pada pasar sekunder harga yang terjadi tergantung dari permintaan dan penawaran oleh internal perusahaan, yakni kinerja perusahaan yang mengeluarkan saham dan faktor eksternal yang merupakan faktor di luar kemampuan perusahaan. c. Bursa Paralel atau Over the Counter Market Bursa paralel sering disebut sebagai Over the Counter Market menurut PakDes 1997, merupakan suatu sistem perdagangan efek yang terorganisir di luar bursa efek resmi, dalam bentuk pasar sekunder yang diatur dan dilaksanakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek dengan diawasi dan dibina oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Bursa Paralel ini untuk menampung perusahaan-perusahaan yang tidak masuk ke bursa efek karena persyaratan tidak terpenuhi. 5. Lembaga Penunjang Pasar Modal Lembaga penunjang pasar modal mempunyai peranan yang cukup besar dan strategis dalam rangka mendorong kegiatan pasar modal, seperti mempertemukan penjual dan pembeli efek, mempertemukan emiten dan pemodal, membantu emiten mempersiapkan proses go public dan lainnya. Lembaga penunjang pasar modal ini bisa dipisahkan antara lembaga penunjang yang membantu kegiatan di pasar perdana dan lembaga penunjang yang membantu kegiatan di pasar sekunder. a. Lembaga Penunjang di Pasar Perdana Lembaga penunjang di Pasar Perdana ini nantinya yang membantu perusahaan atau emiten yang akan go Public untuk menawarkan sahamnya yang akan dijual kepada masyarakat. Lembaga-lembaga ini adalah. a) Penjamin Emisi atau Underwritter Penjamin emisi ini mempunyai tugas yang amat vital dalam proses go public, sebab penjamin emisi inilah yang memandu emiten sejak emiten menyatakan kehendak untuk menjual sahamnya sampai efek didaftarkan ke bursa. Tugas penjamin emisi ini antara lain (1) memberikan nasehat kepada emiten mengenai jenis efek, harga yang wajar, dan jangka waktu yang layak untuk obligasi (2) La Ode Hasiara Khusus D4 Akuntansi Manajerial 99 Menyatakan pendaftaran emisi efek dan membantu menyediakan dokumendokumen yang dibutuhkan dalam proses emisi, termasuk penyusunan prospektus dan merancang spesimen efek, dan (3) Mengorganisir Penyelenggaraan Emisi. b) Akuntan Publik Akuntan Publik mempunyai tugas berkaitan dengan pembukuan dan penyusunan laporan keuangan. Tugasnya adalah melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan perusahaan dan memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan, disamping itu juga berfungsi memberikan petunjuk tentang cara-cara melakukan pencatatan dan pembukuan yang baik untuk dilakukan perusahaan yang bersangkutan. c) Konsultan Hukum Konsultan hukum mempunyai tugas melakukan pemeriksaan terhadap keabsahan usaha emiten seperti Anggaran Dasar dan Anggarn Rumah Tangga, Izin Usaha, Bukti-bukti kepemilikan, perikatan-perikatan, maupun gugatangugatan terhadap perusahaan. d) Notaris Sebelum perusahaan melakukan go public terlebih dahulu harus melaksanakan Rapat Umum Pemegang saham yang salah satu agendanya membahas rencana go public. Tugas Notaris adalah membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta perubahan Anggaran Dasar, dan menyiapkan naskahnaskah perjanjian dalam rangka emisi efek. e) Agen Penjual Tugas agen penjual lebih diutamakan untuk melayani penjualan efek kepada investor serta mengembalikan dana (refund) bila terjadi kelebihan permintaan dan penyerahan efek kepada investor. f) Perusahaan Penilai Perusahaan penilai atau appraisal ini akan dimanfaatkan bila emiten akan mengadakan revaluasi terhadap aktiva tetapnya, agar diperoleh gambaran yang riil mengenai besar aset yang dimiliki perusahaan, dan akan digunakan sebagai dasar dalam melakukan go public. b. Lembaga Penunjang di Pasar Sekunder Pasar sekunder merupakan jual beli efek yang terjadi di bursa, sehingga lembagalembaga penunjang di pasar sekunder lebih banyak untuk membantu memperlancar perdagangan efek di bursa. Lembaga-lembaga tersebut adalah : a) Pedagang Efek La Ode Hasiara Khusus D4 Akuntansi Manajerial 100 Pedagang efek ini kegiatannya adalah melakukan pembelian dan penjualan efek untuk meningkatkan keuntungan bagi perusahaannya sendiri. Pedagang efek inilah yang bisa menghidupkan gairah pasar modal. b) Perantara Pedagang Efek (Broker) Pada dasarnya yang bisa melakukan perdagangan di bursa efek adalah perusahaan yang sudah terdaftar di bursa, sehingga individu tidak bisa melakukan perantara. c) Perusahaan Efek Perusahaan efek ini mempunyai lingkup kegiatan yang sangat luas, bisa sebagai pedagang efek, bisa sebagai perantara, dan juga bisa sebagai penjamin emisi d) Biro Administrasi Efek Biro administrasi efek merupakan lembaga penunjang pasar modal yang berperan menyelenggarakan administrasi perdagangan efek. Lembaga ini secara teratur menyediakan jasa-jasa untuk emiten dalam melaksanakan pembukuan, transfer dan pencatatan, pembayaran dividen, dan membuat laporan tahunan. c. Lembaga Penunjang pada saat Penerbitan Obligasi Instrumen yang bisa diterbitkan oleh emiten selain saham adalah obligasi, yakni surat utang berjangka panjang dengan nilai nominal tertentu dan setiap tahun membayarkan bunga. Untuk mengeluarkan obligasi ini lembaga penunjang yang terlibat adalah 1) Wali amanat atau Trustee Wali amanat ini merupakan lembaga yang mewakili pemegang obligasi dalam melakukan kontrol terhadap emiten. Lembaga ini bertugas menganalisis kemampuan emiten, melakukan penilaian kekayaan emiten, memberikan nasehat, melakukan pengawasan, dan memantau secara terus menerus perkembangan emiten, dan juga berfungsi sebagai agen pembayar. Apabila diperlukan wali amanat bisa memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO). 2) Penanggung atau guarantor Penanggung atau guarantor ini bertanggungjawab terhadap terpenuhinya pembayaran bunga dan pokok obligasi pada waktunya. 3) Agen Pembayar Agen pembayar bertugas melakukan pembayaran bunga obligasi dan nilai nominal pada saat jatuh tempo. La Ode Hasiara Khusus D4 Akuntansi Manajerial 101 6. Proses Go Public Untuk bisa menjual sahamnya di pasar modal atau bursa efek, perusahaan harus melalui proses go public. Dalam proses go public perusahaan membutuhkan peran lembaga penunjang pasar modal, yang akan membantu perusahaan mulai dari penyediaan dokumen-dokumen sampai untuk pendaftaran ke Bapepam sampai pendaftaran sahamnya ke Bursa efek. Adapun langkah-langkah proses go public adalah sebagai berikut : a. Persiapan: Langkah awal yang perlu ditempuh oleh perusahaan yang akan melakukan emisi adalah persiapan internal perusahaan, yakni melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang menyetujui perusahaan akan melakukan go publik. Persetujuan RUPS ini diperlukan karena akan mengakibatkan perubahan pada anggaran dasar perseroan. b. Setelah persiapan diikuti dengan internal perusahaan dan mendapatkan persetujuan, maka langkah selanjutnya perusahaan harus menyampaikan pernyataan maksud atau letter og intent kepada BAPEPAM. Setelah menyampaikan letter of intent ke Bapepam, segera menghubungi Penjamin Emisi atau Underwiritter yang akan membantu perusahaan dalam proses emisi efek. Underwritter dan Emiten segera menyiapkan dokumen-dokumen dan persyaratan lainnya yang diperlukan untuk go public. c. Underwitter atas nama emiten menyampaikan pernyataan pendaftaran emisi efek kepada Bapepam dengan menyerahkan berbagai persyaratan yang diperlukan. d. Setelah pernyataan pendaftaran, Bapepam melakukan evaluasi terhadap permintaan emiten untuk go public. e. Bila dalam evaluasi dianggap cukup dan memenuhi persyaratan, maka Bapepam akan memberikan izin kepada emiten untuk menawarkan sahamnya ke pasar perdana. f. Setelah mendapat izin, perusahaan segera memasuki pasar perdana, yakni melakukan penawaran efek langsung kepada masyarakat. Untuk itu perusahaan segera menerbitkan prospektus ringkas yang isinya antara lain : a) Tujuan perusahaan, tujuan emisi, sejarah perusahaan, pengurus perusahaan, (Direksi dan Dewan Komisaris) b) Tanggal masa penawaran, tanggal penjatahan, tanggal refund, tanggal penyerahan efek, dan tanggal pendaftaran di bursa. c) Jumlah saham yang ditawarkan, jenis saham, harga nominal dan harga penawaran. La Ode Hasiara Khusus D4 Akuntansi Manajerial 102 g. h. i. j. d) Ikhtisar laporan keuangan dan rasio-rasio penting yang menunjukkan kinerja perusahaan, maupun prospek dan risiko usaha. e) Nama-nama penjamin emisi, dan agen penjual. Penjatahan saham : apabila jumlah permintaan efek oleh investor lebih besar Dibanding dengan jumlah efek yang ditawarkan, perlu dilakukan penjatahan supaya adil. Pengembalian dana, bila terjadi kelebihan permintaan berarti juga terjadi kelebihan bayar oleh investor, oleh karena itu setelah penjatahan, kelebihan setor tersebut segera dikembalikan (refund) Penyerahan efek kepada pemesan sesuai dengan jatah yang diterima oleh masing-masing investor. Pencatatan efek ke bursa, agar efek yang telah dibeli oleh investor bisa segera diperjual belikan di bursa. Bila digambarkan proses go public tersebut akan nampak sebagai berikut. Persiapan Letter Of Intent Pernyataan Pendaftaran Evaluasi Bapepam Izin Bapepam Penyerah an Efek Pencatatan Di Bursa Refund Penjatahan Pasar Perdana Pasar Sekunder La Ode Hasiara