3760

advertisement
Sekolah TinggiIlmuKesehatanNgudiWaluyo
Program Studi D III Kebidanan
Karya Tulis Ilmiah, Februari 2014
Devi Nofrianti
040110a021
Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester III tentang Hubungan Seksual SelamaKehamilan Di
BPM Ny.Hartini di KabupatenTemanggung
(ix +65 halaman + 8 tabel + 2 gambar + 7 lampiran
ABSTRAK
Ibu hamil memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi selama hamil, seperti asupan
nutrisi, eliminasi, aktivitas, istirahat, personal hygiene dan hubungan seksual. Pada ibu hamil trimester
I hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda -beda pada tiap wanita, kebanyakan akan
mengalami penurunan,pada kehamilan trimester II libido meningkat sedangkan pada trimester III
libido menurun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui gambaran sikap ibu hamil
trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan.
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional.Populasi
dan sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III yang pernah periksa ke BPM Ny
Hartini Kabupaten Temanggung dari bulan januari tahun 2014 sejumlah 28 ibu hamil.Pemilihan
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik totalsampling.
Hasil penelitian didapatkan sebagian besar sikapkognitif ibu hamil dalam kategori positif,
yaitu sejumlah 20 orang (71,4%), sikap afektif ibu hamil lebih banyak dalam kategori negatif, yaitu
sejumlah 19 orang (67,9%), sikapkonatif ibu hamil lebih banyak dalam kategori negatif, yaitu
sejumlah 16 orang (57,1%), dan Ibuhamil lebih banyak memiliki sikap negatif tentang hubungan
seksual selama kehamilan, yaitu sejumlah 15 orang (53,6%).
Diharapkan masyarakat dapat mencari informasi yang benar tentang hubungan seksual selama
kehamilan dari berbagai sumber misal majalah, televisi, dan internet, atau juga dengan menanyakan
ke petugas kesehatan secara langsung.
Kata kunci
Kepustakaan
:Sikap ibu hamil Trimester III, Hubungan seksual selama
kehamilan
: 13 (2009-2012)
NgudiWaluyo School of Health
Diploma IIIof Midwifery Study Program
Scientific Paper, February 2014
Devi Nofrianti
040110a021
The Description of the Third Trimester Pregnant Mothers Attitude about Sexduring Pregnancy
at BPM Mrs. HartiniatTembarakVillage, TembarakSub-district, Temanggung Regency in 2013
(ix +65 pages + 8 tables + 2 figures + 7 appendices
ABSTRACT
Pregnant mothers have some needs that must be met during pregnancy, such as nutrition,
elimination, activity, rest, personal hygiene and sexual intercourse. The desire to have sex among the
first trimester pregnant mothers is different, mostly decreases. Inthe second trimester of pregnancy,
libido has increased, and it decreased in the third trimester. The purpose of this study was to find the
third trimester pregnant mother’Sattitudeabout sex during pregnancy.
This was a descriptive study with cross sectional approach The Population and samples in this
study were all third trimester pregnant mothers who visited antenatal care at BPM Mrs.
HartiniatTembarakVillage TembarakSub-district Temanggung Regency in the period of DecemberJanuary 2014 who were28 mothers. Data sampling in this study used total sampling technique.
The results of this study indicated that the cognitive attitude of the respondents was mostly in
the category of positive, that was 20 mothers (71.4%), the affective attitude of the respondents mostly
in the categorynegative, that was 19 mothers (67.9%), and for the conative attitude of the respondents
was mostly in the categorynegative, that was 16 mothers (57.1%). In addition, most of the pregnant
mothers had negative attitude about sexduring pregnancy, that was 15 mothers (53.6%).
It is expected for the society to find the correct information about sexduring pregnancy
through various sources including magazine, television, and the Internet, or also by asking directly to
health workers.
Keywords
:The third trimester pregnant mothers’attitude, sex during pregnancy
Bibliographies : 13 (2009-2012)
LATAR BELAKANG
Kehamilan
didefinisikan
sebagai
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi
(Prawirohardjo, 2009). Kehamilan adalah
mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280
hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari
(43 minggu) (Yeyeh, dkk.2009).
Selama kehamilan ibu hamil juga akan
mengalami berbagai macam perubahan
fisiologis pada masa kehamilan diantaranya
adalah perubahan sistem reproduksi, sistem
kardiovaskular, sistem urinaria, sistem
gastrointestinal, sistem metabolisme, sistem
muskuloskeletal, kulit, payudara, sistem
endokrin, Seiring dengan bertambahnya usia
kehamilan, ibu akan mengalami perubahan
psikologis dan pada saat ini pula wanita akan
mencoba untuk beradaptasi terhadap peran
barunya melalui tahapan diantaranya Tahap
antisipasi, tahap honeymoon (menerima peran,
mencoba menyesuaikan diri), tahap stabil
(bagaimana mereka dapat melihat penampilan
dalam
peran),tahap
akhir
perjanjian
(Sulistyawati, 2009).
Selain perubahan psikologi ibu hamil juga
akan mengalami keluhan - keluhan atau
ketidaknyamanan seperti sakit punggung,
konstipasi,
sering
kencing,
hemoroid,
keputihan, sesak napas, pusing, dan varices,
hal ini masih dikatakan normal selama tidak
mengganggu aktivitas (Sulistyawati, 2009).
Ibu hamil juga memiliki kebutuhankebutuhan yang harus dipenuhi, seperti
asupan nutrisi, eliminasi, aktivitas, istirahat,
personal hygiene dan hubungan seksual. Pada
ibu hamil trimester I hasrat untuk melakukan
hubungan seks berbeda -beda pada tiap wanita,
kebanyakan akan mengalami penurunan ,pada
kehamilan trimester II libido meningkat
sedangkan pada trimester III libido menurun
(Sulistyawati, 2009).
Hubungan seksual maksudnya sebagai
hubungan yang menyimpangdari yang wajar
baik dalam satu cara atau pasangan
seksualnya. dan hubungan seksual juga
merupakan kebutuhan primer bagi pasangan
suami istri. Apabila kebutuhan seksual tidak
terpenuhi dalam rumah tangga, maka hal
tersebutlah yang akan membuat seseorang
untuk melakukan perselingkuhan, hubungan
seksual
juga
merupakan
seseoarang
mendapatkan kepuasan seks setelah di sakiti
dahulu dan bentuk fisik atau fisiologi,
ekshibionisme(mendapatkan kepusasan seks
memperlihatkan alat kelamin pada orang
asing, triolisme/ (mendapatkan kepuasan
setelah menonton orang lain) melakukan
hubungan aktivitas seks juga dan seksual
orisme (mendapatkan kepuasan seksual setelah
melakukan aplikasi bibir pada lidah dan mulut
pasangannya.felassio stimulasi penis dengan
mulut lidah dan bibir kunnilingus stimulus
vagina dengan mulut dan bibir serta lidah
(Manuaba, 2009)
Umumnya trimester ke III atau yang
mendekati kehamilan libido menurun kembali
sehingga minat ibu untuk melakukan
hubungan seksual menurun. Hal ini di
sebabkan beberapa alasan antara lain: rasa
nyaman sudah jauh berkurang, pegal di
punggung dan di pingggang, tubuh bertambah
berat dengan cepat, nafas lebih cepat(karena
besarnya janin yang mendesak dada dan
lambung) dan kembali merasa mual namun
semua itu
adalah hal yang normal
(Sulistyawati, 2009).
Ibu hamil sudah tidak mau berhubungan
seks disaat hamil, karena banyak ibu hamil
tersebut beranggapan bahwa apabila disaat
hamil berhubungan seks dapat menyebabkan
cedera pada janinnya. Sebagian perempuan
merasa takut melakukan saat hubungan
seksual, beberapa merasa gairah seksualnya
menurun karena tubuh mereka melakukan
banyak penyesuaian tentang bentuk kehidupan
baru yang berkembang didalam rahim mereka
selain itu hubungan seks ataupun oragasme
tidak berbahaya untuk bayi karena adanya
lendir dari servik (mulut rahim) dari ibu yang
membantu melawan tentang kuman / infeksi
yang akan masuk ke pintu rahim (Pantika dan
Saryono, 2010).
Mayoritas perempuan tentang hubungan
seksual dalam kehamilan lebih nikmat
daripada sebelumnya, karena tingginya kadar
hormon-hormon yang bersirkulasi,seorang
perempuan mudah terangsang dan mencapi
puncak kenikmatan seksual secara lebih cepat
daripada ketika tidak hamil, banyak bagian
tubuh,seperti payudara,putting susu dan sekitar
kemaluan lebih sensitif karena semua organ
seks menjadi lebih berkembang dan lebih
mampu bekerja daripada sebelum kehamilan
(Stoppart, 2011).
Sebagian
perempuan
cenderung
kehilangan libido selama trimester pertama
dan ketiga dan ini bisa disebabkan oleh
meningkatnya aktivitas hormonal pada
permulaan kehamilan,yang menyebabkan rasa
mual dan kelelahan, selain itu juga disebabkan
oleh membesarnya perut pada akhir kehamilan
sekalipun tidak ada rasa ingin bercinta dan
banyak pasangan
juga merasa demikian
(Stoppart, 2011).
Berdasarkan studi pendahuluan di BPM
Ny HartiniTemanggung, pada tanggal 1-14
juni 2013 initerdapat 25 orang hamil trimester
III dan pada tanggal 10 juni didapatkan 3
orang ibu hamil trimester III yang datang
periksa. Dari 3 orang tersebut, 1 diantaranya
masih mau melakukan hubungan seksual dan 2
diantaranya sudah tidak melakukan hubungan
seksual sejak usia kehamilan 8 bulan karena
ibu takut dapat melukai bayinya dan dapat
melahirkan lebih dini, dan dari sisi emosional
ibu hamil juga lebih sensitive dan keintiman
sudah bisa mereka rasakan lewat sentuhan atau
sekedar bicara berdua dengan pasangan
ditempat tidur sambil berpegangan tangan
selain itu salah satu suami dari 2 orang
tersebut masih menginginkan hubungan
seksual sedangkan ibunya sudah tidak mau hal
itulah yang menyebabkan ketidakharmonisan
dalam keluarga.
Berdasarkanlatar belakang diatas, maka
peneliti
tertarik
untuk
meneliti
tentang“Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester
III Tentang Hubungan Seksual Selama
Kehamilan di BPM Ny. HartiniTemanggung”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,
rumusan masalah ini adalah “Bagaimanakah
Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester III
tentang Hubungan Seksual selama Kehamilan
di BPM Ny.Temanggung”.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan cross sectional yaitu
peneliti
hanya hanya melakukan observasi
dan
pengukuran variabel pada satu saat tertentu
saja. Pengukuran variabel tidak terbatas harus
tepat pada waktu
bersamaan
namun
mempunyai makna bahwa setiap obyek hanya
dikenai satu kali pengukuran tanpa dilakukan
tindak lanjut atau pengulangan pengukuran
(Setiawan, 2011).
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Karakteristik Responden
1. Umur
Tabel 5.1 Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan Umur Ibu Hamil
Trimester III di BPM Ny Hartini
Temanggung Tahun 2014
Umur (tahun) Jumlah
Persentase
(%)
< 20 Tahun
7
25,0
20-35 Tahun
21
75,0
Jumlah
28
100
Berdasarkan tabel 5.1, dapat diketahui
bahwa dari 28 responden sebagian besar
berumur 20-35 tahun yaitu sejumlah 21
responden (75,0%) dan sebagian kecil < 20
tahun yaitu sejumlah 7 responden (25,0 %).
2. Pendidikan
Tabel 5.2 Distribusi
frekuensi
Berdasarkan Pendidikan Ibu
Hamil Trimester III di BPM Ny
Hartini Temanggung Tahun 2014
Pendidikan
Jumlah Persentase
(%)
SD
8
28,6
SMP
16
57,1
SMA
4
14,3
Jumlah
28
100
Berdasarkan tabel 5.2, dapat diketahui
bahwa dari 28 responden paling banyak
berpendidikan SMP yaitu sejumlah 16
responden (57,1%) dan paling sedikit
berpendidikan SMA
yaitu sejumlah 4
responden (14,3%).
3. Pekerjaan
Tabel 5.3 Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan Pekerjaan Ibu
Hamil Trimester III di BPM Ny
Hartini Temanggung Tahun 2014
Pekerjaan
Jumlah Persentase (%)
IRT
Buruh
Wiraswasta
Jumlah
21
3
4
28
75,0
10,7
14,3
100
Berdasarkan Tabel 5.3, dapat diketahui
bahwa dari 28 responden paling banyak
bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu
sejumlah 21 responden (75,0%) dan paling
sedikit bekerja sebagai buruh 3 responden
yaitu sejumlah (10,7%).
B. Analisis Univariat
1. Sikap kognitif ibu hamil Trimester III
tentang hubungan seksual selama
kehamilan
Tabel 5.4 Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan Sikap Kognitif Ibu
Hamil Trimester III tentang
Hubungan
Seksual
Selama
Kehamilan di BPM Ny Hartini
Temanggung Tahun 2014
Sikap
Persentase
Frekuensi
Kognitif
(%)
Negatif
8
28,6
Positif
20
71,4
Jumlah
28
100
Berdasarkan tabel 5.4, dapat diketahui
bahwa dari 28 responden sebagian besar sikap
kognitif dalam kategori positif yaitu sejumlah
20 responden (71,4%) dan sebagian kecil sikap
kognitif dalam kategori negatif yaitu sejumlah
8 responden (28,6%).
2. Sikap Afektif ibu hamil Trimester III
tentang hubungan seksual selama kehamilan
Tabel 5.5 Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan Sikap Afektif Ibu
Hamil Trimester III tentang
Hubungan
Seksual
Selama
Kehamilan di BPM Ny Hartini
Temanggung Tahun 2014
Persentase
Sikap Afektif
Frekuensi
(%)
Negatif
19
67,9
Positif
9
32,1
Jumlah
28
100
Berdasarkan tabel 5.5, dapat diketahui
bahwa dari 28 responden
sikap afektif
sebagian banyak dalam kategori negatif, yaitu
sejumlah 19 responden (67,9%) dan sebagian
kecil dalam kategori positif yaitu sejumlah 9
responden (32,1%).
3. Sikapkonatif
ibu hamil Trimester III
tentang hubungan seksual selama kehamilan
Tabel 5.6 Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan Sikap konatif Ibu
Hamil Trimester III tentang
Hubungan
Seksual
Selama
Kehamilan di BPM Ny Hartini
Temanggung Tahun 2014
Persentase
Sikap konatif Frekuensi
(%)
Negatif
16
57,1
Positif
12
42,9
Jumlah
28
100
Berdasarkan tabel 5.6, dapat diketahui
bahwa dari 28 responden
sikap konatif
sebagian besar dalam kategori negatif, yaitu
sejumlah 16 responden (57,1%) dan sebagian
kecil dalam kategori positif yaitu sejumlah 12
responden (42,9%).
4. sikap ibu hamil trimester III tentang
hubungan seksual selama kehamilan
Tabel 5.7 Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan Sikap konatif Ibu
Hamil Trimester III tentang
Hubungan
Seksual
Selama
Kehamilan di BPM Ny Hartini
Temanggung Tahun 2014
Persentase
Sikap
Frekuensi
(%)
Negatif
15
53,6
Positif
13
46,4
Jumlah
28
100
Berdasarkan tabel 5.7, dapat diketahui
bahwa dari 28 responden sebagian besar
memiliki sikap negatif tentang hubungan
seksual selama kehamilan, yaitu sejumlah 15
responden (53,6%) dan sebagian kecil
memiliki sikap positif tentang hubungan
seksual selama kehamilan yaitu sejumlah 13
responden (46,4%).
PEMBAHASAN
A. Analisa Univariat
1. Gambaran Sikap Kognitif Ibu Hamil
Trimester III Tentanng Hubungan Seksual
Selama Kehamilan
Hasil penelitian dari 28 responden dapat
diketahui bahwa sikap kognitif dalam kategori
positif sejumlah 20 responden (71,4%) dan
dalam kategori negatif 5 responden (28,6%).
Ini menunjukkan sebagian besar memiliki
sikap kognitif yang positif.Sikap positif pada
ibu hamil trimester III tentang hubungan
seksual selama kehamilan ini disebabkan
karena banyaknya informasi dari radio, atau
isu dari kalagan masyarakat ataupun orang
orang sekitar bahwa seks selama kehamilan
itu tidak apa- apa dan hal ini tidak
membahayakan jika dilakukan dengan pelanpelan dan hati- hati. Hal ini sesuai dengan
teori yang dikemukakan oleh Wawan dan
Dewi (2011), bahwa dalam pemberitaan surat
kabar maupun radio atau media komunikasi
lainnya, berita yang seharusnya faktual
disampaikan secara obyektif cenderung
dipengaruhi oleh sikap penulisnya, akibatnya
berpengaruh terhadap sikap konsumen.
Hasil penelitian juga menunjukan bahwa
Komponen kognitif ini lebih banyak didasari
oleh pengetahuannya. Oleh karena itu, orang
dengan pengetahuan baik tentu memiliki sikap
kognitif yang positif begitupun sebaliknya jika
pengetahuan seseorang itu rendah maka
mereka
cenderung
bersikap
negatif
dikarenakan memiliki pengertian yang keliru.
dan Pengetahuan juga diperoleh dari
pengalaman pribadi atau informasi dari orang
lain, sehingga ibu hamil dapat memiliki
pengetahuan yang positif, yaitu ibu
mempercayai bahwa selama kehamilan masih
boleh melakukan hubungan seksual selama
tidak seorang istri. Hal ini seseuai dengan
teori Wawan dan Dewi (2011), Sikap dengan
komponen kognitif merupakan representasi
apa yang dipercayai oleh individu pemilik
sikap, komponen kognitif berisi kepercayaan
stereotipe yang dimiliki individu mengenai
sesuatu dapat disamakan penanganan (opini)
terutama apabila menyangkut masalah isu atau
problem yang kontroversial.
2. Gambaran Sikap Afektif
Ibu Hamil
Trimester III tentang Hubungan Seksual
Selama Kehamilan
Hasilpenelitian dari 28 responden dapat
diketahui bahwasikap afektif ibuhamil
Trimester III tentang hubungan seksual selama
kehamilan dalam kategori negatif sejumlah 19
responden (67,1%) dan dalam kategori positif
sejumlah 12 orang (42,9%). Ini menunjukkan
bahwa
ibu
hamil
Trimester
III
tentanghubunganseksualselamalebih banyak
memiliki sikap negatif dalam bentuk afektif.
Sikap afektif yang negatif ibu hamil trimester
III tentang hubungan seksual selama
kehamilan ini disebabkan karena kekhawatiran
dan perasaan takut ibu untuk melakukan
hubungan seksual menjelang persalinan,
karena pada trimester III ini libido ibu turun
dan perubahan fisik yang terjadi pada ibu
membuat ibu merasa tidak nyaman untuk
melakukan hubungan seksual.
Menurut teori yang dikemukakan oleh
Sulistyawati (2009), menyatakan bahwa pada
umumnya trimester ke III atau yang mendekati
persalinan, membuat libido menurun kembali
sehingga minat ibu untuk melakukan
hubungan seksual menurun. Hal ini
disebabkan beberapa alasan antara lain: rasa
nyaman sudah jauh berkurang, pegal di
punggung dan di pingggang, tubuh bertambah
berat dengan cepat, nafas lebih cepat(karena
besarnya janin yang mendesak dada dan
lambung) dan kembali merasa mual namun
semua itu adalah hal yang normal.Hal yang
sama juga menyatakan oleh Manuaba (2009),
Hasil penelitian juga menunjukan
sikap
afektif dalam kategori positif ada sejumlah 12
orang (42,9%).Sikap positif ibu hamil
trimester III tentang hubungan seksual selama
kehamilan ini disebabkan memang sebagian
ibu merasa seks selama kehamilan masih
diperlukan, hal ini bisa dipengaruhi oleh
motivasi suami, atau perasaan. Hal ini sesuai
dengan teori Notoatmodjo (2010), bahwa
komponen afektif juga merupakan aspek yang
berkaitan dengan penilaian terhadap apa yang
diketahui manusia.
Berdasarkan hasil penelitian dan isian
kuesioner juga menunjukan tentang aspek
afektifdisimpulkan bahwa sebagian besar ibu
hamil mempunyai sikap yang negatif tentang
hubungan seksual selama kehamilan. Hal ini
dapat dilihat dari isian kuesioner yang telah
diberikan pada ibu hamil, dimana dari 7
pertanyaan tentang komponen afektif sikap 5
pernyataan lebih banyak dijawab ya oleh
responden, terutama pada pernyataan nomor 8
tentang “saya merasa khawatir dan takut akan
terjadi infeksi pada saat penis masuk ke dalam
vagina” dimana 20 responden (71,4%)
menjawab ya. Ini menunjukkan bahwa ibu
memang merasa khawatir dan takut akan
terjadinya infeksi saat melakukan hubungan
seksual pada trimester III yang merupakan saat
menjelang persalinan. Dan pada trimester III
biasanya ibu hamil mengalami rasa cemas
menghadapi proses kelahiran bayinya sehingga
mereka menghindari hal-hal yang dianggapnya
dapat
menyakiti
bayinya
diantaranya
berhubungan seksual.
Menurut teori Wawan dan Dewi (2011),
Komponen afektif dalam sikap merupakan
perasaan yang menyangkut aspek emosional.
Aspek emosional inilah yang biasanya berakar
paling dalam sebagai komponen sikap dan
merupakan aspek yang paling bertahan
terhadap pengaruh- pengaruh yang mungkin
adalah mengubah sikap seseorang komponen
afektif disamakan dengan perasaan yang
dimiliki seseorang terhadap sesuatu.
3. Gambaran Sikap Konatif Ibu Hamil
Trimester III tentang Hubungan Seksual
Selama Kehamilan
Hasil penelitian dari 28 responden dapat
diketahui bahwa sikap konatif ibu hamil
Trimester III tentang hubungan seksual selama
kehamilan dalam kategori sikap negatif
sejumlah 16 responden (57,1%) dan dalam
kategori sikap positif sejumlah 12 orang
(42,9%). Ini menunjukkan bahwa ibu hamil
Trimester III lebih banyak yang memiliki
sikap negatif dalam komponen konatif tentang
hubungan seksual selama kehamilan.Sikap
konatif yang negatif ibu hamil trimester III
tentang hubungan seksual selama kehamilan
disebabkan pada trimester III kehamilan, ibu
cenderung menjauhi atau tidak mau
melakukan hubungan seksual mulai usia
kehamilan 7 bulan ke atas dengan berbagai
alasan, salah satunya ialah dengan perutnya
yang semakin membesar sehingga tidak
nyaman saat melakukan hubungan seksual dan
khawatir dapat melukai bayi yang sedang
dikandungnya. Hal ini sesuai dengan teori
menurut Azwar (2012), Komponen konatif
yaitu komponen yang berhubungan dengan
kecenderungan bertindak terhadap objek sikap.
Komponen ini menunjukan intensitas sikap
yaitu
menunjukan
besar
kecilnya
kecenderungan bertindak atau berprilaku
seseorang terhadap objek sikap. Sikap konatif
atau kecenderungan bersikap yang negatif juga
dipengaruhi oleh pendidikan, pendidikan ibu
hamil, pada penelitian ini sebagian kecil
adalah SMA 4 orang(14,3) hal ini menunjukan
bahwa
tingkat
pendidikan
seseorang
mempengaruhi kemampuan diri dalam
bersikap dan mengembangkan kepribadiannya
pendapat ini didukung teori yang dikemukakan
oleh Asmi (2011), pendidikan adalah salah
satu usaha untuk mengembangkan kepribadian
dan kemampuan di dalam dan luar sekolah dan
berlangsung seumur hidup. Pendidikan
mempengaruhi, proses belajar, makin tinggi
pendidikan seseorang makin mudah orang
tersebut untuk menerima informasi baik dari
orang lain maupun dari media masa, semakin
banyak informasi yang masuk semakin banyak
pula pengetahuan yang didapat tentang
kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya
dengan pendidikan. Bila dengan pendidikan
tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas
pengetahuannya.
Hasil penelitian juga menunjukan bahwa
sikap konatif ibu hamil Trimester III tentang
hubungan seksual selama kehamilan dalam
kategori sikap positif sejumlah 12 orang
(42,9%). Sikap positif ibu hamil trimester III
tentang hubungan seksuaL selama kehamilan
ini dikarenakan memang ada beberapa ibu
hamil yang sudah tidak mau melakukan
hubungan seksual bersama suami karena dapat
menyakiti bayi yang dikandungnya. Hal sesuai
dengan
Teori
Notoatmodjo
(2010),
menyatakan bahwa komponen konatif itu
adalah aspek visional yang berhubungan
dengan kecenderungan bertindak.
Berdasarkan hasil penelitian dan isian
kuesioner juga menunjukan pada pernyataan
nomor 17 tentang “saya enggan mau
melakukan hubungan seksual pada tiga bulan
terakhir ini karena akan dapat menyakiti bayi”
dimana 15 responden (53,6%) menjawab ya.
pada trimester III biasanya ibu hamil
mengalami rasa cemas menghadapi proses
kelahiran
bayinya
sehingga
mereka
menghindari hal-hal yang dianggapnya dapat
menyakiti bayinya diantaranya berhubungan
seksual.
Menurut teori Wawan dan Dewi (2011),
Sikap dengan komponen konatif merupakan
aspek kecenderungan berprilaku tertentu
sesuai dengan obyeksikap yang dimiliki oleh
seseorang,
dan
berisi
tendensi
atau
kecenderungan
untuk
bertindak/bereaksi
terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu,
serta berkaitan dengan objek yang dihadapinya
adalah logis untuk mengharapkan bahwa sikap
seseorang adalah dicerminkan dalam bentuk
tendensi perilaku.
4. Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester III
tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan
Hasil penelitian dari 28 responden yang
memiliki sikap negatif tentang hubungan
seksual selama kehamilan sejumlah 15 orang
(53,6%) dan yang memiliki sikap positif
sejumlah 13 orang (46,4%). Ini menunjukkan
bahwa sebagian besar ibu hamil Trimester III
memiliki sikap negatif tentang hubungan
seksual selama kehamilan. Sikap negatif
tentang hubungan seksual selama kehamilan
ini disebabkan oleh banyaknya mitos tentang
seks dan kehamilan yang berkembang di
masyarakat bahwa `hubungan seksual tidak
boleh dilakukan agar tidak mengganggu
perkembangan bayi, mitos ini dianggap
sebagai suatu kebenaran sehingga perilaku
seksual juga dipengaruhi dan mengikuti
informasi yang salah sesuai dengan mitos
tersebut. Selain itu, ada mereka menganggap
dengan masuknya alat kelamin pria ke dalam
vagina ibu dapat mengusik ketenangan bayi
yang ada di dalam rahim sehingga mereka
takut dapat terjadi kelahiran lebih dini
(prematur). dan Sebenarnya hubungan seksual
itu tidak mengganggu kenyamanan bayi
karena bayi di dalam kandungan dilindungi
selaput dan cairan ketuban yang berfungsi
sebagai peredam kejutan yang sangat baik
sehingga gerakan saat senggama maupun
kontraksi rahim saat orgasme tidak
menggangu kenyamanan bayi dan tidak
menyebabkan kelahiran prematur. Untuk itu,
ibu tidak perlu takut saat melakukan hubungan
seksual selama kehamilan. Lagi pula,
seharusnya
hubungan
seksual
dalam
kehamilan bisa juga lebih nikmat hal karena
tingginya kadar hormon-hormon yang
bersirkulasi. Ini Menurut teori Stoppart (2011)
Hasil penelitian menunjukan bahwa sejumlah
13 (46,4%) ibu hamil Trimester III memiliki
sikap positif tentang hubungan seksual selama
kehamilan, ini bisa disebabkan ada juga yang
menganggap hubungan seksual harus sering
dilakukan selama masa hamil, agar bayi di
dalam rahim dapat bertumbuh subur dan sehat.
Menurut teori yang dikemukakan oleh
Sholihah (2011), bahwa berhubungan seksual
selama kehamilan aman bagi janin. Karena
secara ilmiah Tuhan juga menciptakan alat
perlindungan bagi bayi dalam kandungan.
Janin anda dibentengi di dalam kantung rahim
yang dipenuhi cairan ketuban yang bias
berfungsi sebagai peredam tekanan jika ibu
mengalami hentakan, jatuh dan semacamnya.
Selain itu, otot rahim dan dinding-dinding
perut yang kuat bisa melindungi bayi selama
proses kehamilan. Selama proses orgasme
berlangsung,
keluarlah
lender
serviks
(mulutrahim) yang akan menyumbat dan
menutup leher rahim sehingga janin
terlindungi dari kuman atau infeksi yang akan
masuk kedalam rahim. Setelah ibu mengalami
orgasme janin sedikit tersentak, hal ini karena
terjadinya degup jantung yang lebih kencang,
bukan karena janin tahu apa yang sedang
terjadi, atau merasakan kesakitan.dan sikap
negatif tentang hubungan seksual sebagian
besar memiliki sikap yang negatif ibu tentang
hubungan
seksaul
selama
kehamilan
disebabkan karena faktor umur dan
pengetahuan ibunya dan sikap negatif tntang
hubungan seksual paling banyak hubungan
seksual selama kehamilan yaitu usia 20-35
tahun, hal ini dapat dilihat pada usia madya
(20-35 tahun), individu akan lebih berperan
aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial
serta lebih banyak melakukan persiapan demi
suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju
usia tua pengetahuan yang baik ini bisa
diperoleh dari faktor usia responden yang
sudah matang untuk menerima informasi,
sesuai teori Notoatmodjo (2010), usia
mempengaruhi terhadap daya tangkap dan
pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia
semakin berkembang pula daya tangkap dan
pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
diperolehnya semakin membaik.
Diilihat berdasarkan pekerjaan, sebagian
responden adalah IRT 21 orang (75,0%),
buruh sebanyak 3 orang (10,7%) dan
wiraswasta 4 orang (14,3%). Ibu yang bekerja
akan mudah menerima informasi karena
adanya saling bertukar informasi saat bekerja
sehingga pengetahuan tentang hubugan
seksual selama kehamilan yang di dapat
cukup baik. Hal ini sesuai dengan teori
Nursalam (2003), bahwa bekerja bagi ibu-ibu
akan
mempunyai
pengaruh
terhadap
kehidupan
keluarga.
Pekerjaan
akan
mempermudah seseorang dalam memperoleh
pengetahuan dari interaksi rekan-rekan yang
berada pada tempat kerjanya.
Dan sebagian besar berpendidikan tinggi
(SMP) yaitu sejumlah 16 orang (57,1%) yang
memliki sikap negatif tentang hubungan
seksual selam kehamilan karena semakin
rendah tingkat seseorang maka akan semakin
kurang menerima informasi dibandingkan
dengan tingkat pendidikan yang tinggi Paling
sedikit tingkat pendidikanresponden adalah
tamat SD dan SMA yaitu berjumlah 8 (28,6%)
orang dan 4 orang (14,3%).
bahwa peningkatan pengetahuan tidak
mutlak diperoleh dari pendidikan formal saja,
akan tetapi diperoleh melalui pendidikan non
formal (Notoatmodjo, 2012)
Informasi ini dapat diperoleh dari
pendidikan baik secara formal maupun
informal. Sedangkan ibu-ibu yang mempunyai
tingkat pendidikan lebih tinggi, umumnya
terbuka menerima perubahan atau hal-hal baru
guna pemeliharaan kesehatannya. Pendidikan
juga akan membuat seseorang terdorong untuk
ingin tahu mencari pengalaman sehingga
informasi yang diterima akan menjadi
pengetahuan (Arini, 2012).
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Sebagian besar sikapkognitif ibu hamil
Trimester III tentang hubungan seksual
selama kehamilan dalam kategori positif,
dari 28 responden yaitu sejumlah 20
responden (71,4%)
2. Sikap afektif ibu hamil Trimester III
tentang
hubungan
seksual
selama
kehamilan lebih banyak dalam kategori
negatif, dari 28 responden yaitu sejumlah
19 responden (67,9%).
3. Sikapkonatif ibu hamil Trimester III
tentang
hubungan
seksual
selama
kehamilan lebih banyak dalam kategori
negatif, dari 28 responden yaitu sejumlah
16 responden (57,1%).
4. Ibuhamil Trimester lebih banyak memiliki
sikap negatif tentang hubungan seksual
selama kehamilan, yaitu dari 28 responden
sejumlah 15 responden (53,6%).
Saran
1. Bagi Tempat Penelitian
Diharapkan bidan memberi pengetahuan
dan informasi kepada ibu hamil tentang
hubungan seksual yang aman selama
kehamilan. Hal ini dapat dilakukan pada
saat ibu periksa kehamilan sehingga ibu
hamil tidak takut melakukan hubungan
seksual selama kehamilan.
2. Bagi Masyarakat
Bagi masyarakat diharapkan dapat
mencari informasi yang benar tentang
melakukan hubungan seksual selama
kehamilan, informasi ini bisa dicari dari
berbagai sumber misal majalah, televisi,
dan
internet,
atau
juga
dengan
menanyakan ke petugas kesehatan secara
langsung.Denganpengetahuan yang benar,
masyarakat tidak lagi terbelenggu dengan
persepsi yang salah tentang hubungan
seksual selama kehamilan.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Bagi tenaga kesehatan, diharapkan dapat
memberikan
masukan-masukan
dan
informasi-informasi berkaitan dengan
segala hal tentang hubungan seksual
selama kehamilan, baik pada pasien yang
datang secara langsung maupun melalui
berbagai penyuluhan.
4. Bagi Peneliti
Diharapkan bagi penelitian selanjutnya
untuk melakukan penelitian lebih lanjut
tentang
hubungan
seksual
selama
kehamilan misalnya dengan meneliti
faktor-faktor yang menyebabkan ibu
enggan untuk melakukan hubungan
seksual antara lain yaitu ibu merasa sangat
cemas karena sudah tidak nyaman dalam
berhubungan seksual, dan dapat menyakiti
janin.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S.2010.Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik.Jakarta:Rineka Cipta
Ika Pantikawati dan Saryono, (2010). Asuhan
Kebidanan I. Yogyakarta
Manuaba Chandranita, dkk.2009.Memahami
Reproduksi Wanita. Jakarta:EGC
Meser, (2012). 9 Bulan Penuh Keajaiban
Panduan Super Lengkap Bagi Ibu
Hamil.Yogyakarta
Notatmodjo, S (2010). Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Riyanto, Agus.2010.Metodologi Penelitian
Kesehatan.Yogyakarta: Nuha Medika
Saryono, Ari Setiawan. 2011. Metode
Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1 dan
S2. Yogyakarta: Nuha Medika
Solihah, Lutfiatus. 2011. Panduan Lengkap
Hamil Sehat. Jogjakarta: Diva Press
Stoppart,
Miriam.2011.Panduan
Mempersiapkan Kehamilan dan Kelahiran
Suliatyawati,Ari.2009.Asuhan Kebidanan
Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba
Wawan, Dewi M. 2011. Teori dan
Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha
Medika
Winkjosastro, H &Hudono, S.2009.Ilmu
Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiraharjo
Yeyeh, dkk., 2009. Asuhan Kebidanan I
(Kehamilan). Jakarta: CV. Trans Info
Media.
Download