ABSTRAK dunia telah terinfeksi

advertisement
P ROSID]NG
92
SEM]NAR IL M(AH PBB 441
/2
O1
5)
KLONING GEN PENYANDI Ag85B Mycobacterium tuberculosis
Sri Aprilianti I<lrisr'2, Wayan T Artama3, Ning Riltisrdatir
rllmu
Kedokteran Tropis, UGM, '?Akademi Analis Kesehatan Bina Husada, Kendari
rBagian
Biokimia, Fakultas Kedokteran Hewan, UCM
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Pcndahuluan: Tuberkuiosis merupakan pcnyakit yang disebabkan oleh Mycobaclerium
tuberculosis. 'Iingginya prevalensi tuberkulosis di h'tdoncsia mendukung pemerintah untuk
melakukan pemberantasan tuberkulosis diantaranya melalui pencegahan dengan cara vaksinasi dan
pengobatan. Pengobatan saat ini masih menjadi pilihan utama namun karena adanya resistensi
menyebabkan pengobatan menjadi terhambat, sehingga pcrlu upaya lain dalam pemberantasan
tuberkulosis salah satunya melalui vaksinasi. Mycobacterium tuberculosis memiliki enzim
transferase mycolyl yang dikenal sebagai kompleks antigen 85 (Ag85A, Ag85B, Ag85C).
Kompleks Antigen 85 (Ag85) adalah anggola fibronektin yang mengikat protein d.Ln dianggap
sebagai faktor virulensi yang potensial. Antigen 858 nerupakan antigen yang sangat penting dan
paling dominan diantara kompleks antigen yang lain. Antigen yang disekresikan ini dapat
mcnginduksi respon imun dan menstimulasi produksi IF-N-y yang diujikan pada hewan coba,
Penelitian ini bertujuan mengamplifikasi gen penyandi protein Ag85B dan mengkloningkan gen
tersebut dalam vektor kloning -E, coli strain BL2l.
Metode: Penelitian
ini
dimulai dengan mengamplihkasi gen Ag85B dari isolat DNA
Mycobdcterium tuberculosis menggunakan metode PCR, kemudian hasil PCR diligasi ke vektor
plasmid pET SUMO serta ditransformasi ke One Shot@ BL21 (DE3) Chemically Competent
col1. Ilasil transformasi di tumbuhtan ke media Luria Bertani (LB) padat yang mengandung
50Ag/ml kananisjn. Koloni yang tumbuh direkultu ke rnedia Luria Befiani (LB) cair yang juga
mengandung 50pg/ml kanamisin dan selanjutnya diisolasi plasmidnya menggurakan lligh Speed
Plasmid Mini Kit (Geneaid).
t
Hasil : Hasil penelitian rnenunjukkan adanya koloni bakleri yarg tumbuh pada plat I-B dan adanya
pertumbuhan pada rekultur LB cair. Selanjutnya dilakukan uji tapis/uji gen inielt dalam plasmid
menggunakan metode PCR, hasil PCR menunjukkan hasil positif dengan adanya pita dengan
panjang 978 bp pada hasil elektroforesis yang sesuai dengan panjang gerr' Ag85B Mycobacterium
tuberculosis.
Kesimpulan : Dari hasil pencljtian gen penyandi Ag85B Mlcobactetiu
diamplifrkasi dan dikloning pada vektor pET SUMO.
t
tuberculosis dapal
Kata Kuncr Mycob.lcterium luberculosis, Ag858, Kloning, Tuberkulosis.
PENDAHULIJAN
'luberkulosis
(TB) masih
mcnjadi
masalah utama kesehatan global. llto d Health
Orgdniz.rtio @llO] memperkirakan sepediga
dari
populasi
dunia telah
terinfeksi
Mycobacterium luberculosis (M. tuberculosis).
Tuberkulosis
menyebabkan gangguan
kesehatan pada jutaan orang setiap tahun dan
s[MlNA]t ILMUH PBBMI (2015)
hmasuk peringkat atas sebagai penyebab
kenatian skihat penyakJt menular di
seluuh dr.r,ria. sclclah
deJ'iciency
Human
Immuno-
l/ir u s (t IIY ).\
lahun 2012, diperkirakan 8,6 juta
orang menderita tuberkulosis dan 1,3 juta
(termasuk
meninggal akibat penyakit
320.000 kematian diantaranya mengidap HIVpositil. Kasr. kemrtian tuberlulosis juga
Pada
ini
obat naka pembertultasan tuberkulosis menjadi
terhambat. Tingginya resitensi obat terhadap
bakleri M. tuberculo.rTi mendorong kita untuk
mclakukan upaya yang lain dalam hal
pencegahan infeksi tuberkulosis salah satunya
dengan pengenbangan v.ksinasi.
Saat ini, satu-satunya vaksin terhadap
tuberkulosis ad,ala}' Bacilus Calmette Guerin
(BCC). suatu vaksin attenuued ba.t,,d.? )ang
berasal dari Mlcobdcterium ,ortu dan telah
digunakan sejak tahun 1920. Vaksin BCG telah
terdapat 530.000 kasus
tuberkulosis pada anak yang berusia di bawah
15 tahun daD ditemukan 74.000 kasus kematian
memberikan perlindungan
akibat tuberkulosis
pada anak dengan HIVrcgatifpada tahun 2012 (6% dan 8% dari total
global HlV,. Tuberlulosis dapat dijumpai
tuberkulosis pada anak, tetapi efektivitas
perlindungan dalam pencegahan penularan
infeksi tuberkulosis paru pada orang dewasa
hampir disetiap [egara, tetapi persentasi
terlinggi pada mayoritas kasus di seluruh dunia
masih bervariasi. Diperkirakan
tcijadi pada anak-anali,
lada tahun 2012 terdapat di Asia Tenggara
(29%), Afrika (2'l%), dan daerah Pasihk Barat
(i9%). Kasus tuberkulosis
di lndia dan
Cina
sendiri dilaporkan sebesar 260% dan 12% dari
I
tolal kasus tuberkulosis di dunia.
lndonesia merupakan negara keempat
terbesar didrLnia berdasarkan jumlah populasi
pendudurnya, berada dipedngkat keempat
tertinggi da.i 22 ncgara yang dianggap
memiliki beban tinggi oleh WHO, dengan
lerkiraan terdapat 450.000 untuk Lasus baru
penahun. Prevalensi tuberkulosis di lndonesia
pada tahun 2013 adalah 297 per 100.000
penduduk, yang berafii total kasus tuberkulosis
lada tahun 2013 mencapai sekitar 800.000
sampai 900.000 kasus.r Data tersebut
memperlihatkan tingginya penyebaran
tuberkulosis
ial ini
di dtmia termasuk di
Indonesia,
kita rmtuk melakukan
pemberantasan
upaya-upaya
tuberkulosis baik
pengobatan
hal
maupun
pencegahan dini
dalam
mendorong
terhadap
bahwa
pengaruh vaksinasi BCG tidak lagi signifikan
hampir selama sepuluh tahun terakiir dan
vaksinasi BCG sudah tidak memiliki dampak
yang diperlukan terhadap epidemi tuberkulosis
global. Saat ini pengembangan vaksin untuk
pencegahan tuberkulosis masih terus
dikembangkan dengan menggunakan gen dari
M. tuberculosis i:ot setditi.2
Penampilan strain
baru dari M
tuberculosis yang resisten terhadap antibiotik
konvensional telah menirnbulkan dorongan
unluk menca vaksin yang lebih baik dan
penemuan obat-obatan terhadap M.
tuberculosis, untuk tujuan
identifikasi
pengcnalar ulama anligen oleh respon imun
terhadap Mycobacterium tuberculosis Il]'asih
menjadi langkah Dtama. Mycobacterium
tuberculosis memiliki enzim transferase
mycolyl yang dikenal sebagai kompleks
(Ag85A, Ag85B, Ae85C),
antigen
ketiganya memiliki aktivitas enzimatik yang
ini
85
terhadap penularan tuberkulosis melalui
terlibat pada rangkaian asam mycolic ke
arabinogalactan dari dinding sel dan dalam
vaksinasi.
biogenesis pada cord ;factor3. Kompleks Ag85
Pengobatan
saal
ini
masih
pilihan utama dalam
menjadi
pemberantasan
tuberkulosis, namr.rn karena adanya resitensi
ini
dianggap menjadi laktor rirulensi ;ang
diperlukan u'ltuk kelangsungan hidup intrasel
PROSIDING SEA'flNAR ILMI4H PBBM]
94
dalam makofag, disisi laian komponen Ag85
a
sangat bersifat imunogenik
Kompleks Anligen 85 (Ag85) adalah
anggota fibronektin yang mengikat protein dan
dianggap sebagai faktor virulensi yang
(201'
Berdasarkan pada informasi diatas, mendorong
peneliti-peneliti dengan memanfaatkan
teknologi di bidang rekayasa genetika untuk
potensial. Protein
mengembangkan uji diagnostik baru dan
vaksinasi dari protein rekombinan yang berasal
dari gen ,41 tuberculosis yaitu Ag85B yang
JbpB,
dapat membelikan
ini dikode oleh gen lbpA,
fun JbpC, get ini mengatur secara
tramkipsi. Ketiga
protein memdtkan peran dalam sintesis
independen pada tingkat
dindinA sel sebagai katalis transponasi asam
mycolic.3
Kelompok antigen 85 diekspresikan pada
rasio stabil 03:02i01 (Ag85B:Ag85A:Ag85C)
Antigen 858 dengan bemt molekul 30 kDa
adalah antigen yang paling dominan dan
bertanggung jawab untuk hampir 25% dari
total protein ekstraseluler. Antigen 85B
merupakan kandidat vaksin yang sangat
penting. Vaksinasi yang dilakukan dengan
menggunakan hewan coba marmut yang
diinduksi antigen 858 M. tuberbulosis
memberikan kekebalan protektif yang
signifikan terhadap paparan aerosol M
tuberculosis daripada
vaksin
BCG
konvensional Mycoba ctetium botis.3
Kloning merupakan suatu
b€ntuk
perbanyakan molekul rnajemuk sepefii gen,
DNA atau antibodi, dari suatu individu yang
secara genetik identik anta& molekul induk
dengan yang dihasilkan. Gen penyandi Ag85B
tubercttlosis dikloning untuk
memperbanyak gen te$ebut yang nantinya
dapat dilanjutkan untuk menghasilkan prot€in
M.
rekombinan yang dapat dijadikan sebagai uji
diagnostik dan vaksinasi. Hingga saat ini,
vaksin BCG konventional masih dijadikan
sebagai vaksin utama dalam perlindungan dini
terludap M tuberculosis, namun perlindungan
dari vaksin BCG ini hanya efektif mencegah
tuberkulosis milier atau meningitis pada anakanak, tetapi tidak memberikan perlindungan
untuk tuberkulosis paru pada or,mg dewasa
yang bersifat tuberkulosis laten dan reaktivasi'
perlindungan
terhadap
infeksi tuberkulosi.)
bertujuan untuk
Penelitian
mengamplifikasi gen penyandi protein Ag85B
dan mengkloningkan gen tersebut dalam vekto!
kloning E coli BL2l.
ini
METODE
Gen {bpB diamplifikasi dengan metode
PCR menggunakan pimer Forward (S'-CAC
CAT GAC AGA CGT CAG CCG AAA GAT
TC -3'dan primer Revere (5' -GCC GGC
cCC TAA CGA ACT CT -3'). AmPlifikasi
dilakukan dengan menggunakan PCR dalam 50
pL volume reaksi yang terdiri da 25 pL PCR
primer forward. 4 pL primer
Mix.4
reverse, 13pL ddH2O, dan
FL DNA
lemplate. Amplifrkasi dilakukan sebanyak 40
siklus dengan predenatuasi selama 5 menit
dengan suhu 940C; setiap siklus terdiri atas
denatuasi selama menit pada suhu 940C,
annealing selama 1 menit pada suhu 550C, dan
ekstensi selama I menit pada suhu 720c. Tahap
ekstensi diperpanjang selama l0 menit pada
kemudian
suhu 720C.
dielektoforesis pada gel agarose 27o dan
pengamatan dilakukan transiluminator
ultaviolet yang akan memperlihatkan pita
yang spesifik untuk Ag85B dengan ukuran 978
!L
4
I
Hasil PCR
bp.
Produk PCR diligasi ke vektor plasmid
pET SUMO sena ditransformasi ke One Shot@
BL21 (DE3) chemically competent E. coli
Hasil transformasi ditumbuhkan ke media
Lu a Befiani (LB) padat yang mengandung
kanamisin. Koloni yang tumbuh direkultur ke
medic Luria Benani (LB) cair lang
juga
PR1SID|NC SEMINAR
tLIUH rBBvt
(2015)
mengandung kanamisin dan selanjutnya
diisolasi plasmidnya mengglnakar High Speed
Plssmid Mini Kit (Geneaid). Selanjutnya hasil
kananisin dan selanjutnya diisolasi plasmidnya
mengglu'rakan High Speed Plasmid Mini Kit
(ceneajd). Hasil dari media LB padat dapat
lakukan
dilihat penumbrrhrn koloni balteri
mengidentifikasi
uji tapis untuk
koloni bakteri yang
membawa gen ir?.rell
melalui teknik PCR.
terpisah yang dapat dilihat sepefii pada gambar
di bawah (Gambar 2).
isolasi
plasmid
di
yang
HASIL
Penelitian
dari DNA
menggunakan
ini
M.
tuberculosis dengan
metodc PCR. Produk PCR
menunjukkan hasil
dengan panjang
mengamplifikasi Ag85B
positif dengan adanya pita
q78bp pada hasil elektroloresis
yang sesuai dengan
panjang gen Ag85B
ltlberculosis (GanbeLt
M
l).
titE!t E
G,mhjrr 2. Fjasil PertumbuhaD Koloni
Bakteri pada Mcdia LB padat
Koloni yang tumbuh kemudian diisolasi
dengan menggunakat High Speed Plasmid
Mini Kit (Ger'eaitJ). Hasil isolasi plasmid dapat
dilihat pada Gambar 3.
n SErFrEn
: r00bt D\A:ll.rler
I
t,,r,a I pr.lrbgprodnltcR 9?3 up
Gambar 1. Produk PCR amplifikasi Ag858
<-
6.6:l bp
llasil amplifikasi kemudian dikloning.
proses kloning terdiri dari dua tahap yaitu
tahap ligasi untuk membuat DNA Plasmid dan
tahap transformasi yang bertujuan untuk
menyisip(ar DNA plasrnid ke dalam sel inang
dengan menggunakar
baktei E.coli
8L21,.
Hasil transformasi kemudian ditumbuitan
pada media Luria Bertani (LB) padat yang
mengandung kanamisin 50 pg/ml selanjutnya
diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370C.
Koloni yang tumbuh direkultur ke media Luria
Bertlni
(LB) cair yang juga
mengandung
I
:.1.{.(
5
: l kb DNA lh.kor
: brl'd 6.611t}i,
:
lklnli l'
lrn{I lsotlstdrsmid
crrnbar 3. Rlektroforesis Hasil Isolasi Plasmicl
PROSIDING SEMINAR ]LM]AH PBBMI
Pengujian gen dalam plasmid dilakukan
dengan menggunakan teknik PCR. Primer yang
digrurakan adalah primer for"watd dwr revetse
Ag85B dan template yang digunakan adalah
plasmid yang telah diisolasi koloninya dari
media LB. Dari kelima hasil isolasi plasmid,
hanya satu hasil isolasi yang tidak
menunjul&an hasil pada panjang 6621 bp'
Keempat hasil isolasi plasmid kemudian
dilanjutkan dengan uji tapis menggunakan
metode PCR selanjutnya dielektroforesis untuk
melihat panjang pila yang dihasilkan Hasil
positif dapat dilihat dengan terbentuknya pita
yang sesuai dengan panjang gen Ag85B
sebesar 978bp. Hasil PCR da plasmid dapat
dilihat pada gambar 4
(20]'
tentang kloning dan ekspresi Ag85 kompleks
M. tubetculosis dengan menggunakan vektot
yang berbeda. Reza zarif et al, mela
penelitian tentang kloning dan ekspresi Ag85B
menggunakan vektor pET101E dan E coli
ToPO10. Penelitian sebelumnya
berhasil
mengamplifikasi gen target dengan panj
978 bp dan berhasil ke tahap ekspresi protein
Ag85B dan mempurihkasi protein rekombinan
tersebut. Penelitian tentang kloning Ag85A,
Ag85B, dan Ag85C, eksgesi gen pada ketiga
antigen tersebut menggunakan vektor pET23b
yang be si promotor T7 dan E coli (DE3)r
Penelitian yang dilakukan Kremer berhasil
mengkloning hingga ke tahap produksi proteii
rekombinan Ag85A dan Ag85C, namun gagal
menghasilkan protein rekombinan Ag85B
dalam jumlah banyak.
Penelitian ini menggunakan vektor pET
SUMO dan bakted E. coli BL2l sebagarL sel
inang untuk memperbanyak gen penyaldi
Ag85B yang telah disisipkan pada vektor
Secara umum, proses kloning diawali dengan
mengamplifikasi gen taxget menggunakan
metode PCR. Penelitian ini berhasil
mengamplifikasi gen target dengan
menggunakan primer yang sesuai dengan gen
target Ag85B M. tuberculosis dengan panjang
taryet 978 bp. Proses amplifrkasi dilanjutkan
I
2.t.!
!
dengan kloning gen melalui proses ligasi
: t00l,P l):{AI\h'Let
:
|
lu50 PCR
I.!d
9_8
l,r rrr.rt
b, (llA.lt PCg
l,"to
Gambar 4. Elektroforesis Hasil PCR
plasmid
PEMBAI{ASAN
Dalam beberapa tahun terakhir, upayaupaya telah dilakukan untuk mengembangkan
diagnostik dan vaksin baru terhadap TBC
Protein 30 kDa merupakan proteh utana
ekstaselul€r dari M. lubetculosis yang sangat
penti[g. Beberapa laporan yang meqjelaskan
tansfomasi. Prcses ligasi
dan
Yaitu
menyambungkan gen penyandi Ag85B ke
dalam vektor pET SUMO dengan bantuan
enzirn ligase. Vektor pET SIIMO dirancang
untuk memfasilitasi kloning dari produk PCR
untuk ekspresi pada E. coli. pET StlM0
menyediakar tempat insersi produk PCR yang
langsung ke dalam plasmid. Euzim toq
polytuetase menghasilkan tambahan silgls
deoxyadenosi e (A) ke ujung 3' dari produl
PCR. Vektor plasmid pET SUMO memilik
rcsrdt single deoxythymidine ('l) pada .ul.ji'tg 3'
sehingga insert PCR dapat diligasi dengar
PROSID]NG
SEMINAR
|LMIAH ?BBMI (2015)
ke dalam plasmid. Plasmid ini
kenudian ditrarsfonnasi ke dalam E coll
efisien
BL2l dan ditumbuhkan pada media Luria
Bertani (LB) padat dan rekultur LB cair. Dari
hasil pada media LB terlihat pertumbuhan 5
loloni bakteri yang selanjutnya koloni tersebut
diisolasi
uji tapis dengan
melode PCR untuk
dan dilakukan
nenggunakan
gen yang diingi*an
ter iksert ke dalam plasmid. Hasil
elektrcforesis menunjukkan dari kclima sampel
Biokimia FaL-ultas Kedokteran Hewar UGM
dar kepada Yayasan Bina Husada Kendari
sebagai institusi asal peneliti yang telah
memberikan dukungan sehingga penelitian
dapat berj alan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
l. world Health
Tuberlatlosis Report.. Geneva. WHO Report;
mengidentifikasi apaknh
hanya
satu sampel yang berhasil
sedangkan
4
20r 3.
2.
ir?.terl,
koloni yang tumbuh tidak
nenbawa gen in^rcl/. Plasmid yang mengalami
hnsformasi tidak semuanya mengandung gen
3. Zarii R., Sankian, M., Gholubi, a,
2., Soleimanpour, S., Youssefi,
F. Varasteh, A R. Cloning and exprcssion oI
Mycobacterium tuberculosis )najor secreted
protein antigen 85B (Ae85B) in Escherichia
coli. Jundishapul J Mictobiol. 20131'6(2):l 12
Farshadzadeh,
diinginkan. Beberapa plasmid mungkin
berhasil dalam proses iigasinya dan gen dapat
ke dalan plasmid, namun beberapa
plasmid nungkin juga tidak berhasil dalam
ligasinya sehingga tidak ada gen yang masuk
masuk
ger
i
116.
4.
setl-
SIMPIJLAN
Dari hasil penelitian gen
penyandi
5.
Mycobactetiun tuberculosis dapat d1
aniplifikasi dan di kloning pada vektor pET
SUMO. Hasil penelilian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai dasar untuk studi lebih
Ianjut di daerah endenik Tuberkulosis
menggunakan gen ini sebagai pengembangan
AE85B
vaksin dan diagnostik
terhadap
6.
penanggulangan 1'uberkulosis.
UCAPAN
TERIMA KASITI
Ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada Prof. Dr. Ni Made Mertaniasih, dr.,
MS.,Sp.MK.(K) melalui program RINAS
(Riset Nasional) Tahun 2014 yang telah
memberikan dukungan
Piubelli, L., Campa, M., Temporini, C., Binda,
E., Mangione, F., Amicosante, M., Pollegioni,
L. Optimizing Escherichia coli as a protein
expression platform to prcdnce
^alycobacterium
Microb
tuberculosis immunogenic woteiJ$.
Cell Fact. 2013:12:115.
Pascal Launois., Annie Drowart., Eliane
Bourrr:au., Pierr€ Couppie., Claire-Mich ele
Farber., Jean-Paul Van Vooren., Kiis Huygen.
T Ccll Reactiviry againstMycolyl Transferase
Antigen 85 of M tuberculosis in I V-TB
Coinfected Subjects and in AIDS Patients
Suffering from Tuberculosis and Non
tuberculous Mycobacterial Infections. C'lir rev
Imnunol. 20 I I :1 0 : I 1 5 5 -1 1 66.
Andersen. A.8.. and Brennan. P. Protein and
Ant;gens of L[lcobaclerium luberculosis. ]n:
Bloom. B.R. 1ed"). tuberculo.is Pathogene.is.
Protection And Control. lm Soc Microbiol.
I 9 9 4 :'7 2(1 1 ) 64'/ I - 6 4'7 9
Edward E.A., Jensen ER., Pisani E. Evaluation
ofthe World Bank's Assistance in Responding
to the AIDS Epidemic: Indonesia Case Study.
The World Bank, Washington.
Bothamley, G. H., and Rudd, R. M. Clinical
e\alurrion of a serological as5ay using a
:
7.
dana
untuk
melaksanakan penelitian ini. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada Laboratorium
Dietrich, J., Aagard, C., Leah, R" Olsen, A. w.,
Stryhn, A., Doherty, T.M., Andersen, P.
Vaccine Efficacy. Inmunol. 2014]'114:63326339.
yang
ke dalam plasmid sepefii yang terjadi pada 4
loloni yang tumbuh namun tidak membawa
Organization. Global
8.
PROSIDING SEMINAR ILM]AH PBBT4I (2015)
98
9.
monoclonal antibody (TB72) to the 38 kDa
anligen of Mycobacterium tuberculosis. Di]r'
Thoracic Med. 1994i'7 : 240-24
Brown, T.A. Gene cloning and DNA analysis.
5th ed. 2006. Blackwell Publishing, Oxford.
10.
Brooker, R.J. Cenetics: Analysis and
principles. Boston: Mcctaw Hill Companies.
lnc;2005.
li.
Cook GC, Zumla, AI. Manson's Tropical
Diseases. 22nd Edition Londoni Saunders
Elsevier; 2009:9 83 - 1 004
12. Crevel, R. Van Ottenhoff, T. H M , Van, J W.
M., Crevel, R. Van, Ottenhoff, T. H M., Meer,
H3?Rv/Ra Variants: Distinguishing the Mycc
bacterial Laboratory Strain. J Clin Microbial
2000;38(9):3200.
20. Kalantri SP, Pai M, Pascopella L, Riley LW,
Reingold AL. Bacteriophage_based tesls for the
detection of l\a[fcobactetium tuberculosis \r
clinical speciments: a systemic review and
mel^-analy sis. B MC Infect D is. 200 5 ;5,59 -62,
21. Katoch VM. Newer diagnostic techniques fol
t\tberculosis. htdian J Med Res.2004. 120.418'
28.
22. Mcclean. 1997. Cloning and molecula
anal5
J. W. M. Van Der'
Innate Immunity to
Mycobacteium luberculosis Clin Microbiol
Re\'. 2002l'1 5(2').29 4.
13.
Duo, D. Jumal TB dan HIV. Perkumpulan
Pemberantasan Tuberkulosis.
Jakarta:
Indonesi4 2004.
14. Horwitz MA, Harth G, Dillon BJ, MaslesaCalic' S. Recombinant bacillus Calmette Gue'rin (BCC) vaccines expressing the
Uycobact?tium tubercukxis J0-kDa najor
secretory protein induce greater protective
immunity against tuberculosis
than
conventional BCG vaccines in a highly
susceptible animal model. Proc Natl Acad Sci
U S A. 2000;9?(25):13853-13858.
15. Fairbanks, D. F., W. R. Andetsen. Genetics:
continuity of //e. New York: Brooks/Cole
Publishing Company; 1999.
16.
Cani
A.
Metode Bakteriologi Diagnostik'
Makassar: Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Provinsi Sulawesi Selatan ; 2008:98-99
l?. Ilangumaran, S.N.P. Nanyan, S, Ramu, G.
Cellular and humoral immune responses to
recombinant 65-kD antigen of Mycobaoterrium
leprae in leprosy patients and helthy controls'
ClinExp I munol. 1994;96:79-85
18.
Kardjito,T.V.M. Host defense against
tuberculosis. Naskah Lengkap Seminar
Nasional Tuberkulosis dan Lepra Yoryakarta:
Pusat Kedokteran Tropis Universitas Gadjah
Mada; 1996.
19. Kreiswirth, B. N., Bifani, P, Moghazeh, S,
Shopsin, B, Driscoll, J Molecular Characterization of Mlcobaclerium tuberculosis
'i: of
genes. Available frnm
http://www.ndsu.eddpubweb/cloning
lAccessed 03/07/13]
:
htm
23. Palomino, JC. Nonconventional and ne$
mefhods in the diagnosis of tuberculosisl
feasibiliry and applicabili8 in the field. trl
Respir J. 2005i26:339-50 .
24. Paolella, P. Introduction to molecular biology
Boston: McGraw-hill Companies, Inc; 1998
25. Reece, RJ. Analysis of Gene and Genome.
England: John Wiley & Sons, Ltd; 2004.
26. Sambrook, J.S., D.W Russel. Mol€cular
cloning : A Laboratory manual. 3rd ed Ne\'\'
York: Cold Spring Harbor Laboratory Prcss;
2001.
L
Mycobacterium tdberculosis Patho_
genesis and Molecular Determjnants of Viru"
lence. Clin Microbiol. 2001i I o(l):463+s6
28. Sudjadi. Bioteknologi Kesehatan. Yogyakarlal
Kanisius;2008.
29. Cole S. 1., R. Brosch.. J. Parkhill.. T Garnier"
C. Churcher., D. Harris., S. V. Gordon, K
Figtmeier.. S. Gas.. C. E. Barry tll.. t. Tekaia
K. Badcock., D. Basham., D. Brown., T
Chillingworft., R. Connor., R. Davies., K
Devlin., T. Feltwell., S. Gentles., N. Flamlin.,
S. Holroyd., T. Homsby., K. Jagels, A. Krogh,
J. Vclean., S. Moule.. L. Murph).. K Oli\er'.
J. osbome., M, A. Quail., M -A Rajandrearn ,
J. Rogers., S. Rutter., K. Seeger., J. Skelton , R.
Squares., S. Squares., J. E. Sulston, K Taylor.,
S. Whitehead & B. G. Barrell. Deciphering the
biolog! of Mycobacterium tuberculosis fiom
the compl€te genome sequence. Nat /€
2'7.
Smith,
1998t3931537 -544.
SEM]NAR ILMIAH PBBMI (2015)
PROSIDING
30 Todar,
K. ltlrcobacterium tuberculosis
Tuberculosis,
and
Wisconsin: Departinent of
Bacteriology;2005.
TS, Vema R, Kumar S,
Nirujogi RS,
Sathe GJ, Madugundu AK, Sharma J,
31. Prasad
Putiamallesh
VIl,
Ganjiwale
A,
Myneedu \aP,
A, Harsha H, Narayana J.
Proteomjc analysis of purified protein
deti\aIi\e ol Mycobacteiu tuberculosis. Clin
Chatte4ee A, Pandey
Prcteonics. 2013;10:8
32.
R.F. Molecular Biology. 3rd ed.
Mccraw-I{ill Higher Education, Inc;
Weaver,
Bostonr
2005.
33.
Wiker, H. C., Harboe, M, GrouPs, M,
Mycobacterial, O. F. The Antigen 85
Complex: a Major Secretion Product of
Mycobacterium tuberculosis. Miclohiological
1992;56(4):648461
.
34. Wong, D.W.S. The ABC ofgene cloning. New
York:.Intemational Thomson Publishing 1 997.
.15. world Health organization. Anti Tuberculosis
Drug Resistance In The World. 3th Global
Report. Geneva: WHO; 2004.
36. Zvi, A., Ariel, N., Fulkerson, J., Sadoff, J. C.,
and Shafferman, A. 2008. Whole genome
identification of Mycobacte um tuberculosis
by
comprehensive data
mining and bioinformatic aralyses. BMC Med
Genonics . 2008t25:l -25 .
vaccine candidates
Download