P ROSID]NG 92 SEM]NAR IL M(AH PBB 441 /2 O1 5) KLONING GEN PENYANDI Ag85B Mycobacterium tuberculosis Sri Aprilianti I<lrisr'2, Wayan T Artama3, Ning Riltisrdatir rllmu Kedokteran Tropis, UGM, '?Akademi Analis Kesehatan Bina Husada, Kendari rBagian Biokimia, Fakultas Kedokteran Hewan, UCM E-mail: [email protected] ABSTRAK Pcndahuluan: Tuberkuiosis merupakan pcnyakit yang disebabkan oleh Mycobaclerium tuberculosis. 'Iingginya prevalensi tuberkulosis di h'tdoncsia mendukung pemerintah untuk melakukan pemberantasan tuberkulosis diantaranya melalui pencegahan dengan cara vaksinasi dan pengobatan. Pengobatan saat ini masih menjadi pilihan utama namun karena adanya resistensi menyebabkan pengobatan menjadi terhambat, sehingga pcrlu upaya lain dalam pemberantasan tuberkulosis salah satunya melalui vaksinasi. Mycobacterium tuberculosis memiliki enzim transferase mycolyl yang dikenal sebagai kompleks antigen 85 (Ag85A, Ag85B, Ag85C). Kompleks Antigen 85 (Ag85) adalah anggola fibronektin yang mengikat protein d.Ln dianggap sebagai faktor virulensi yang potensial. Antigen 858 nerupakan antigen yang sangat penting dan paling dominan diantara kompleks antigen yang lain. Antigen yang disekresikan ini dapat mcnginduksi respon imun dan menstimulasi produksi IF-N-y yang diujikan pada hewan coba, Penelitian ini bertujuan mengamplifikasi gen penyandi protein Ag85B dan mengkloningkan gen tersebut dalam vektor kloning -E, coli strain BL2l. Metode: Penelitian ini dimulai dengan mengamplihkasi gen Ag85B dari isolat DNA Mycobdcterium tuberculosis menggunakan metode PCR, kemudian hasil PCR diligasi ke vektor plasmid pET SUMO serta ditransformasi ke One Shot@ BL21 (DE3) Chemically Competent col1. Ilasil transformasi di tumbuhtan ke media Luria Bertani (LB) padat yang mengandung 50Ag/ml kananisjn. Koloni yang tumbuh direkultu ke rnedia Luria Befiani (LB) cair yang juga mengandung 50pg/ml kanamisin dan selanjutnya diisolasi plasmidnya menggurakan lligh Speed Plasmid Mini Kit (Geneaid). t Hasil : Hasil penelitian rnenunjukkan adanya koloni bakleri yarg tumbuh pada plat I-B dan adanya pertumbuhan pada rekultur LB cair. Selanjutnya dilakukan uji tapis/uji gen inielt dalam plasmid menggunakan metode PCR, hasil PCR menunjukkan hasil positif dengan adanya pita dengan panjang 978 bp pada hasil elektroforesis yang sesuai dengan panjang gerr' Ag85B Mycobacterium tuberculosis. Kesimpulan : Dari hasil pencljtian gen penyandi Ag85B Mlcobactetiu diamplifrkasi dan dikloning pada vektor pET SUMO. t tuberculosis dapal Kata Kuncr Mycob.lcterium luberculosis, Ag858, Kloning, Tuberkulosis. PENDAHULIJAN 'luberkulosis (TB) masih mcnjadi masalah utama kesehatan global. llto d Health Orgdniz.rtio @llO] memperkirakan sepediga dari populasi dunia telah terinfeksi Mycobacterium luberculosis (M. tuberculosis). Tuberkulosis menyebabkan gangguan kesehatan pada jutaan orang setiap tahun dan s[MlNA]t ILMUH PBBMI (2015) hmasuk peringkat atas sebagai penyebab kenatian skihat penyakJt menular di seluuh dr.r,ria. sclclah deJ'iciency Human Immuno- l/ir u s (t IIY ).\ lahun 2012, diperkirakan 8,6 juta orang menderita tuberkulosis dan 1,3 juta (termasuk meninggal akibat penyakit 320.000 kematian diantaranya mengidap HIVpositil. Kasr. kemrtian tuberlulosis juga Pada ini obat naka pembertultasan tuberkulosis menjadi terhambat. Tingginya resitensi obat terhadap bakleri M. tuberculo.rTi mendorong kita untuk mclakukan upaya yang lain dalam hal pencegahan infeksi tuberkulosis salah satunya dengan pengenbangan v.ksinasi. Saat ini, satu-satunya vaksin terhadap tuberkulosis ad,ala}' Bacilus Calmette Guerin (BCC). suatu vaksin attenuued ba.t,,d.? )ang berasal dari Mlcobdcterium ,ortu dan telah digunakan sejak tahun 1920. Vaksin BCG telah terdapat 530.000 kasus tuberkulosis pada anak yang berusia di bawah 15 tahun daD ditemukan 74.000 kasus kematian memberikan perlindungan akibat tuberkulosis pada anak dengan HIVrcgatifpada tahun 2012 (6% dan 8% dari total global HlV,. Tuberlulosis dapat dijumpai tuberkulosis pada anak, tetapi efektivitas perlindungan dalam pencegahan penularan infeksi tuberkulosis paru pada orang dewasa hampir disetiap [egara, tetapi persentasi terlinggi pada mayoritas kasus di seluruh dunia masih bervariasi. Diperkirakan tcijadi pada anak-anali, lada tahun 2012 terdapat di Asia Tenggara (29%), Afrika (2'l%), dan daerah Pasihk Barat (i9%). Kasus tuberkulosis di lndia dan Cina sendiri dilaporkan sebesar 260% dan 12% dari I tolal kasus tuberkulosis di dunia. lndonesia merupakan negara keempat terbesar didrLnia berdasarkan jumlah populasi pendudurnya, berada dipedngkat keempat tertinggi da.i 22 ncgara yang dianggap memiliki beban tinggi oleh WHO, dengan lerkiraan terdapat 450.000 untuk Lasus baru penahun. Prevalensi tuberkulosis di lndonesia pada tahun 2013 adalah 297 per 100.000 penduduk, yang berafii total kasus tuberkulosis lada tahun 2013 mencapai sekitar 800.000 sampai 900.000 kasus.r Data tersebut memperlihatkan tingginya penyebaran tuberkulosis ial ini di dtmia termasuk di Indonesia, kita rmtuk melakukan pemberantasan upaya-upaya tuberkulosis baik pengobatan hal maupun pencegahan dini dalam mendorong terhadap bahwa pengaruh vaksinasi BCG tidak lagi signifikan hampir selama sepuluh tahun terakiir dan vaksinasi BCG sudah tidak memiliki dampak yang diperlukan terhadap epidemi tuberkulosis global. Saat ini pengembangan vaksin untuk pencegahan tuberkulosis masih terus dikembangkan dengan menggunakan gen dari M. tuberculosis i:ot setditi.2 Penampilan strain baru dari M tuberculosis yang resisten terhadap antibiotik konvensional telah menirnbulkan dorongan unluk menca vaksin yang lebih baik dan penemuan obat-obatan terhadap M. tuberculosis, untuk tujuan identifikasi pengcnalar ulama anligen oleh respon imun terhadap Mycobacterium tuberculosis Il]'asih menjadi langkah Dtama. Mycobacterium tuberculosis memiliki enzim transferase mycolyl yang dikenal sebagai kompleks (Ag85A, Ag85B, Ae85C), antigen ketiganya memiliki aktivitas enzimatik yang ini 85 terhadap penularan tuberkulosis melalui terlibat pada rangkaian asam mycolic ke arabinogalactan dari dinding sel dan dalam vaksinasi. biogenesis pada cord ;factor3. Kompleks Ag85 Pengobatan saal ini masih pilihan utama dalam menjadi pemberantasan tuberkulosis, namr.rn karena adanya resitensi ini dianggap menjadi laktor rirulensi ;ang diperlukan u'ltuk kelangsungan hidup intrasel PROSIDING SEA'flNAR ILMI4H PBBM] 94 dalam makofag, disisi laian komponen Ag85 a sangat bersifat imunogenik Kompleks Anligen 85 (Ag85) adalah anggota fibronektin yang mengikat protein dan dianggap sebagai faktor virulensi yang (201' Berdasarkan pada informasi diatas, mendorong peneliti-peneliti dengan memanfaatkan teknologi di bidang rekayasa genetika untuk potensial. Protein mengembangkan uji diagnostik baru dan vaksinasi dari protein rekombinan yang berasal dari gen ,41 tuberculosis yaitu Ag85B yang JbpB, dapat membelikan ini dikode oleh gen lbpA, fun JbpC, get ini mengatur secara tramkipsi. Ketiga protein memdtkan peran dalam sintesis independen pada tingkat dindinA sel sebagai katalis transponasi asam mycolic.3 Kelompok antigen 85 diekspresikan pada rasio stabil 03:02i01 (Ag85B:Ag85A:Ag85C) Antigen 858 dengan bemt molekul 30 kDa adalah antigen yang paling dominan dan bertanggung jawab untuk hampir 25% dari total protein ekstraseluler. Antigen 85B merupakan kandidat vaksin yang sangat penting. Vaksinasi yang dilakukan dengan menggunakan hewan coba marmut yang diinduksi antigen 858 M. tuberbulosis memberikan kekebalan protektif yang signifikan terhadap paparan aerosol M tuberculosis daripada vaksin BCG konvensional Mycoba ctetium botis.3 Kloning merupakan suatu b€ntuk perbanyakan molekul rnajemuk sepefii gen, DNA atau antibodi, dari suatu individu yang secara genetik identik anta& molekul induk dengan yang dihasilkan. Gen penyandi Ag85B tubercttlosis dikloning untuk memperbanyak gen te$ebut yang nantinya dapat dilanjutkan untuk menghasilkan prot€in M. rekombinan yang dapat dijadikan sebagai uji diagnostik dan vaksinasi. Hingga saat ini, vaksin BCG konventional masih dijadikan sebagai vaksin utama dalam perlindungan dini terludap M tuberculosis, namun perlindungan dari vaksin BCG ini hanya efektif mencegah tuberkulosis milier atau meningitis pada anakanak, tetapi tidak memberikan perlindungan untuk tuberkulosis paru pada or,mg dewasa yang bersifat tuberkulosis laten dan reaktivasi' perlindungan terhadap infeksi tuberkulosi.) bertujuan untuk Penelitian mengamplifikasi gen penyandi protein Ag85B dan mengkloningkan gen tersebut dalam vekto! kloning E coli BL2l. ini METODE Gen {bpB diamplifikasi dengan metode PCR menggunakan pimer Forward (S'-CAC CAT GAC AGA CGT CAG CCG AAA GAT TC -3'dan primer Revere (5' -GCC GGC cCC TAA CGA ACT CT -3'). AmPlifikasi dilakukan dengan menggunakan PCR dalam 50 pL volume reaksi yang terdiri da 25 pL PCR primer forward. 4 pL primer Mix.4 reverse, 13pL ddH2O, dan FL DNA lemplate. Amplifrkasi dilakukan sebanyak 40 siklus dengan predenatuasi selama 5 menit dengan suhu 940C; setiap siklus terdiri atas denatuasi selama menit pada suhu 940C, annealing selama 1 menit pada suhu 550C, dan ekstensi selama I menit pada suhu 720c. Tahap ekstensi diperpanjang selama l0 menit pada kemudian suhu 720C. dielektoforesis pada gel agarose 27o dan pengamatan dilakukan transiluminator ultaviolet yang akan memperlihatkan pita yang spesifik untuk Ag85B dengan ukuran 978 !L 4 I Hasil PCR bp. Produk PCR diligasi ke vektor plasmid pET SUMO sena ditransformasi ke One Shot@ BL21 (DE3) chemically competent E. coli Hasil transformasi ditumbuhkan ke media Lu a Befiani (LB) padat yang mengandung kanamisin. Koloni yang tumbuh direkultur ke medic Luria Benani (LB) cair lang juga PR1SID|NC SEMINAR tLIUH rBBvt (2015) mengandung kanamisin dan selanjutnya diisolasi plasmidnya mengglnakar High Speed Plssmid Mini Kit (Geneaid). Selanjutnya hasil kananisin dan selanjutnya diisolasi plasmidnya mengglu'rakan High Speed Plasmid Mini Kit (ceneajd). Hasil dari media LB padat dapat lakukan dilihat penumbrrhrn koloni balteri mengidentifikasi uji tapis untuk koloni bakteri yang membawa gen ir?.rell melalui teknik PCR. terpisah yang dapat dilihat sepefii pada gambar di bawah (Gambar 2). isolasi plasmid di yang HASIL Penelitian dari DNA menggunakan ini M. tuberculosis dengan metodc PCR. Produk PCR menunjukkan hasil dengan panjang mengamplifikasi Ag85B positif dengan adanya pita q78bp pada hasil elektroloresis yang sesuai dengan panjang gen Ag85B ltlberculosis (GanbeLt M l). titE!t E G,mhjrr 2. Fjasil PertumbuhaD Koloni Bakteri pada Mcdia LB padat Koloni yang tumbuh kemudian diisolasi dengan menggunakat High Speed Plasmid Mini Kit (Ger'eaitJ). Hasil isolasi plasmid dapat dilihat pada Gambar 3. n SErFrEn : r00bt D\A:ll.rler I t,,r,a I pr.lrbgprodnltcR 9?3 up Gambar 1. Produk PCR amplifikasi Ag858 <- 6.6:l bp llasil amplifikasi kemudian dikloning. proses kloning terdiri dari dua tahap yaitu tahap ligasi untuk membuat DNA Plasmid dan tahap transformasi yang bertujuan untuk menyisip(ar DNA plasrnid ke dalam sel inang dengan menggunakar baktei E.coli 8L21,. Hasil transformasi kemudian ditumbuitan pada media Luria Bertani (LB) padat yang mengandung kanamisin 50 pg/ml selanjutnya diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370C. Koloni yang tumbuh direkultur ke media Luria Bertlni (LB) cair yang juga mengandung I :.1.{.( 5 : l kb DNA lh.kor : brl'd 6.611t}i, : lklnli l' lrn{I lsotlstdrsmid crrnbar 3. Rlektroforesis Hasil Isolasi Plasmicl PROSIDING SEMINAR ]LM]AH PBBMI Pengujian gen dalam plasmid dilakukan dengan menggunakan teknik PCR. Primer yang digrurakan adalah primer for"watd dwr revetse Ag85B dan template yang digunakan adalah plasmid yang telah diisolasi koloninya dari media LB. Dari kelima hasil isolasi plasmid, hanya satu hasil isolasi yang tidak menunjul&an hasil pada panjang 6621 bp' Keempat hasil isolasi plasmid kemudian dilanjutkan dengan uji tapis menggunakan metode PCR selanjutnya dielektroforesis untuk melihat panjang pila yang dihasilkan Hasil positif dapat dilihat dengan terbentuknya pita yang sesuai dengan panjang gen Ag85B sebesar 978bp. Hasil PCR da plasmid dapat dilihat pada gambar 4 (20]' tentang kloning dan ekspresi Ag85 kompleks M. tubetculosis dengan menggunakan vektot yang berbeda. Reza zarif et al, mela penelitian tentang kloning dan ekspresi Ag85B menggunakan vektor pET101E dan E coli ToPO10. Penelitian sebelumnya berhasil mengamplifikasi gen target dengan panj 978 bp dan berhasil ke tahap ekspresi protein Ag85B dan mempurihkasi protein rekombinan tersebut. Penelitian tentang kloning Ag85A, Ag85B, dan Ag85C, eksgesi gen pada ketiga antigen tersebut menggunakan vektor pET23b yang be si promotor T7 dan E coli (DE3)r Penelitian yang dilakukan Kremer berhasil mengkloning hingga ke tahap produksi proteii rekombinan Ag85A dan Ag85C, namun gagal menghasilkan protein rekombinan Ag85B dalam jumlah banyak. Penelitian ini menggunakan vektor pET SUMO dan bakted E. coli BL2l sebagarL sel inang untuk memperbanyak gen penyaldi Ag85B yang telah disisipkan pada vektor Secara umum, proses kloning diawali dengan mengamplifikasi gen taxget menggunakan metode PCR. Penelitian ini berhasil mengamplifikasi gen target dengan menggunakan primer yang sesuai dengan gen target Ag85B M. tuberculosis dengan panjang taryet 978 bp. Proses amplifrkasi dilanjutkan I 2.t.! ! dengan kloning gen melalui proses ligasi : t00l,P l):{AI\h'Let : | lu50 PCR I.!d 9_8 l,r rrr.rt b, (llA.lt PCg l,"to Gambar 4. Elektroforesis Hasil PCR plasmid PEMBAI{ASAN Dalam beberapa tahun terakhir, upayaupaya telah dilakukan untuk mengembangkan diagnostik dan vaksin baru terhadap TBC Protein 30 kDa merupakan proteh utana ekstaselul€r dari M. lubetculosis yang sangat penti[g. Beberapa laporan yang meqjelaskan tansfomasi. Prcses ligasi dan Yaitu menyambungkan gen penyandi Ag85B ke dalam vektor pET SUMO dengan bantuan enzirn ligase. Vektor pET SIIMO dirancang untuk memfasilitasi kloning dari produk PCR untuk ekspresi pada E. coli. pET StlM0 menyediakar tempat insersi produk PCR yang langsung ke dalam plasmid. Euzim toq polytuetase menghasilkan tambahan silgls deoxyadenosi e (A) ke ujung 3' dari produl PCR. Vektor plasmid pET SUMO memilik rcsrdt single deoxythymidine ('l) pada .ul.ji'tg 3' sehingga insert PCR dapat diligasi dengar PROSID]NG SEMINAR |LMIAH ?BBMI (2015) ke dalam plasmid. Plasmid ini kenudian ditrarsfonnasi ke dalam E coll efisien BL2l dan ditumbuhkan pada media Luria Bertani (LB) padat dan rekultur LB cair. Dari hasil pada media LB terlihat pertumbuhan 5 loloni bakteri yang selanjutnya koloni tersebut diisolasi uji tapis dengan melode PCR untuk dan dilakukan nenggunakan gen yang diingi*an ter iksert ke dalam plasmid. Hasil elektrcforesis menunjukkan dari kclima sampel Biokimia FaL-ultas Kedokteran Hewar UGM dar kepada Yayasan Bina Husada Kendari sebagai institusi asal peneliti yang telah memberikan dukungan sehingga penelitian dapat berj alan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA l. world Health Tuberlatlosis Report.. Geneva. WHO Report; mengidentifikasi apaknh hanya satu sampel yang berhasil sedangkan 4 20r 3. 2. ir?.terl, koloni yang tumbuh tidak nenbawa gen in^rcl/. Plasmid yang mengalami hnsformasi tidak semuanya mengandung gen 3. Zarii R., Sankian, M., Gholubi, a, 2., Soleimanpour, S., Youssefi, F. Varasteh, A R. Cloning and exprcssion oI Mycobacterium tuberculosis )najor secreted protein antigen 85B (Ae85B) in Escherichia coli. Jundishapul J Mictobiol. 20131'6(2):l 12 Farshadzadeh, diinginkan. Beberapa plasmid mungkin berhasil dalam proses iigasinya dan gen dapat ke dalan plasmid, namun beberapa plasmid nungkin juga tidak berhasil dalam ligasinya sehingga tidak ada gen yang masuk masuk ger i 116. 4. setl- SIMPIJLAN Dari hasil penelitian gen penyandi 5. Mycobactetiun tuberculosis dapat d1 aniplifikasi dan di kloning pada vektor pET SUMO. Hasil penelilian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk studi lebih Ianjut di daerah endenik Tuberkulosis menggunakan gen ini sebagai pengembangan AE85B vaksin dan diagnostik terhadap 6. penanggulangan 1'uberkulosis. UCAPAN TERIMA KASITI Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Ni Made Mertaniasih, dr., MS.,Sp.MK.(K) melalui program RINAS (Riset Nasional) Tahun 2014 yang telah memberikan dukungan Piubelli, L., Campa, M., Temporini, C., Binda, E., Mangione, F., Amicosante, M., Pollegioni, L. Optimizing Escherichia coli as a protein expression platform to prcdnce ^alycobacterium Microb tuberculosis immunogenic woteiJ$. Cell Fact. 2013:12:115. Pascal Launois., Annie Drowart., Eliane Bourrr:au., Pierr€ Couppie., Claire-Mich ele Farber., Jean-Paul Van Vooren., Kiis Huygen. T Ccll Reactiviry againstMycolyl Transferase Antigen 85 of M tuberculosis in I V-TB Coinfected Subjects and in AIDS Patients Suffering from Tuberculosis and Non tuberculous Mycobacterial Infections. C'lir rev Imnunol. 20 I I :1 0 : I 1 5 5 -1 1 66. Andersen. A.8.. and Brennan. P. Protein and Ant;gens of L[lcobaclerium luberculosis. ]n: Bloom. B.R. 1ed"). tuberculo.is Pathogene.is. Protection And Control. lm Soc Microbiol. I 9 9 4 :'7 2(1 1 ) 64'/ I - 6 4'7 9 Edward E.A., Jensen ER., Pisani E. Evaluation ofthe World Bank's Assistance in Responding to the AIDS Epidemic: Indonesia Case Study. The World Bank, Washington. Bothamley, G. H., and Rudd, R. M. Clinical e\alurrion of a serological as5ay using a : 7. dana untuk melaksanakan penelitian ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Laboratorium Dietrich, J., Aagard, C., Leah, R" Olsen, A. w., Stryhn, A., Doherty, T.M., Andersen, P. Vaccine Efficacy. Inmunol. 2014]'114:63326339. yang ke dalam plasmid sepefii yang terjadi pada 4 loloni yang tumbuh namun tidak membawa Organization. Global 8. PROSIDING SEMINAR ILM]AH PBBT4I (2015) 98 9. monoclonal antibody (TB72) to the 38 kDa anligen of Mycobacterium tuberculosis. Di]r' Thoracic Med. 1994i'7 : 240-24 Brown, T.A. Gene cloning and DNA analysis. 5th ed. 2006. Blackwell Publishing, Oxford. 10. Brooker, R.J. Cenetics: Analysis and principles. Boston: Mcctaw Hill Companies. lnc;2005. li. Cook GC, Zumla, AI. Manson's Tropical Diseases. 22nd Edition Londoni Saunders Elsevier; 2009:9 83 - 1 004 12. Crevel, R. Van Ottenhoff, T. H M , Van, J W. M., Crevel, R. Van, Ottenhoff, T. H M., Meer, H3?Rv/Ra Variants: Distinguishing the Mycc bacterial Laboratory Strain. J Clin Microbial 2000;38(9):3200. 20. Kalantri SP, Pai M, Pascopella L, Riley LW, Reingold AL. Bacteriophage_based tesls for the detection of l\a[fcobactetium tuberculosis \r clinical speciments: a systemic review and mel^-analy sis. B MC Infect D is. 200 5 ;5,59 -62, 21. Katoch VM. Newer diagnostic techniques fol t\tberculosis. htdian J Med Res.2004. 120.418' 28. 22. Mcclean. 1997. Cloning and molecula anal5 J. W. M. Van Der' Innate Immunity to Mycobacteium luberculosis Clin Microbiol Re\'. 2002l'1 5(2').29 4. 13. Duo, D. Jumal TB dan HIV. Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis. Jakarta: Indonesi4 2004. 14. Horwitz MA, Harth G, Dillon BJ, MaslesaCalic' S. Recombinant bacillus Calmette Gue'rin (BCC) vaccines expressing the Uycobact?tium tubercukxis J0-kDa najor secretory protein induce greater protective immunity against tuberculosis than conventional BCG vaccines in a highly susceptible animal model. Proc Natl Acad Sci U S A. 2000;9?(25):13853-13858. 15. Fairbanks, D. F., W. R. Andetsen. Genetics: continuity of //e. New York: Brooks/Cole Publishing Company; 1999. 16. Cani A. Metode Bakteriologi Diagnostik' Makassar: Balai Besar Laboratorium Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan ; 2008:98-99 l?. Ilangumaran, S.N.P. Nanyan, S, Ramu, G. Cellular and humoral immune responses to recombinant 65-kD antigen of Mycobaoterrium leprae in leprosy patients and helthy controls' ClinExp I munol. 1994;96:79-85 18. Kardjito,T.V.M. Host defense against tuberculosis. Naskah Lengkap Seminar Nasional Tuberkulosis dan Lepra Yoryakarta: Pusat Kedokteran Tropis Universitas Gadjah Mada; 1996. 19. Kreiswirth, B. N., Bifani, P, Moghazeh, S, Shopsin, B, Driscoll, J Molecular Characterization of Mlcobaclerium tuberculosis 'i: of genes. Available frnm http://www.ndsu.eddpubweb/cloning lAccessed 03/07/13] : htm 23. Palomino, JC. Nonconventional and ne$ mefhods in the diagnosis of tuberculosisl feasibiliry and applicabili8 in the field. trl Respir J. 2005i26:339-50 . 24. Paolella, P. Introduction to molecular biology Boston: McGraw-hill Companies, Inc; 1998 25. Reece, RJ. Analysis of Gene and Genome. England: John Wiley & Sons, Ltd; 2004. 26. Sambrook, J.S., D.W Russel. Mol€cular cloning : A Laboratory manual. 3rd ed Ne\'\' York: Cold Spring Harbor Laboratory Prcss; 2001. L Mycobacterium tdberculosis Patho_ genesis and Molecular Determjnants of Viru" lence. Clin Microbiol. 2001i I o(l):463+s6 28. Sudjadi. Bioteknologi Kesehatan. Yogyakarlal Kanisius;2008. 29. Cole S. 1., R. Brosch.. J. Parkhill.. T Garnier" C. Churcher., D. Harris., S. V. Gordon, K Figtmeier.. S. Gas.. C. E. Barry tll.. t. Tekaia K. Badcock., D. Basham., D. Brown., T Chillingworft., R. Connor., R. Davies., K Devlin., T. Feltwell., S. Gentles., N. Flamlin., S. Holroyd., T. Homsby., K. Jagels, A. Krogh, J. Vclean., S. Moule.. L. Murph).. K Oli\er'. J. osbome., M, A. Quail., M -A Rajandrearn , J. Rogers., S. Rutter., K. Seeger., J. Skelton , R. Squares., S. Squares., J. E. Sulston, K Taylor., S. Whitehead & B. G. Barrell. Deciphering the biolog! of Mycobacterium tuberculosis fiom the compl€te genome sequence. Nat /€ 2'7. Smith, 1998t3931537 -544. SEM]NAR ILMIAH PBBMI (2015) PROSIDING 30 Todar, K. ltlrcobacterium tuberculosis Tuberculosis, and Wisconsin: Departinent of Bacteriology;2005. TS, Vema R, Kumar S, Nirujogi RS, Sathe GJ, Madugundu AK, Sharma J, 31. Prasad Putiamallesh VIl, Ganjiwale A, Myneedu \aP, A, Harsha H, Narayana J. Proteomjc analysis of purified protein deti\aIi\e ol Mycobacteiu tuberculosis. Clin Chatte4ee A, Pandey Prcteonics. 2013;10:8 32. R.F. Molecular Biology. 3rd ed. Mccraw-I{ill Higher Education, Inc; Weaver, Bostonr 2005. 33. Wiker, H. C., Harboe, M, GrouPs, M, Mycobacterial, O. F. The Antigen 85 Complex: a Major Secretion Product of Mycobacterium tuberculosis. Miclohiological 1992;56(4):648461 . 34. Wong, D.W.S. The ABC ofgene cloning. New York:.Intemational Thomson Publishing 1 997. .15. world Health organization. Anti Tuberculosis Drug Resistance In The World. 3th Global Report. Geneva: WHO; 2004. 36. Zvi, A., Ariel, N., Fulkerson, J., Sadoff, J. C., and Shafferman, A. 2008. Whole genome identification of Mycobacte um tuberculosis by comprehensive data mining and bioinformatic aralyses. BMC Med Genonics . 2008t25:l -25 . vaccine candidates