KHAMIR/YEAST • Khamir termasuk fungi, tetapi dibedakan dari kapang karena bentuknya yang terutama uniseluler • Reproduksi vegetatif pada khamir terutama dengan cara pertunasan. • Sebagai sel tunggal khamir tumbuh dan berkembang biak lebih cepat dibandingkan dengan kapang yang tumbuh dengan pembentukan filamen • Khamir juga lebih efektif • Khamir juga berbeda dalam memecah dari ganggang karena komponen kimia tidak dapat melakukan dibandingkan dengan fotosintesis, dan kapang karena berbeda dari protozoa mempunyai karena mempunyai perbandingan luas dinding sel yang tegar. permukaan dengan volume yang lebih besar. • Khamir mudah dibedakan dari bakteri karena ukurannya yang lebih besar dan morfologinya yang berbeda. • Khamir pada umumnya diklasifikasikan berdasarkan sifat-sifat fisiologinya, dan tidak ada perbedaan morfologinya seperti pada kapang. • Beberapa khamir tidak membentuk spora (asporogenous) dan digolongkan ke dalam fungi imperfekti, dan yang lainnya membentuk spora seksual sehingga digolongkan ke dalam Ascomycetes dan Basidiomycetes. Morfologi • Sel vegetatif yang berbentuk apikulat atau lemon merupakan karakteristik grup khamir yang ditemukan pada tahap awal fermentasi buah-buahan dan bahan lain yang mengandung gula, misalnya Hanseniaspora dan Kloeckara. • Bentuk ogival adalah bentuk memanjang di mana salah satu ujungnya bulat dan ujung yang lainya runcing. Bentuk ini merupakan karakteristik dari khamir yang disebut Brettanomyces. • Khamir berbentuk bulat misalnya Debaryomyces, berbentuk oval Saccharomyces dan yang berbentuk triangular misalnya Trygonopsis. Khamir tidak mempunyai flagela atau organ lain untuk bergerak • . Sebagai contoh, khamir yang berbentuk apikulat (lemon) pada umumnya berasal dari tunas berbentuk bulat sampai oval yang terlepas dari induknya, kemudian tumbuh dan membentuk tunas sendiri karena proses pertunasannya bersifat bipolar, sel muda yang berbentuk oval membentuk tunas pada kedua ujungnya sehingga mempunyai bentuk seperti lemon. Sel yang sudah tua dan mengalami pertunasan beberapa kali, mungkin mempunyai bentuk yang berbeda-beda • SITOLOGI KHAMIR • Morfologi sel khamir dapat diamati menggunakan: 1. Pengamatan langsung dengan mokroskop biasa/ setelah diwarnai dengan pewarna tertentu 2. Dengan menggunakan mikroskop elektron 3. Dengan menggunakan mikroskop elektron terhadap irisan tipis sel khamir Kapsul 1. komponen ekstra seluler yang berlendir dan disebut kapsul. 2. terdiri dari polisakarida termasuk fosfomanan, suatu polimer menyerupai pati, dan heteropolisakarida yaitu polimer yang mengandung lebih dari satu macam unit gula seperti pentosa, heksosa, dan asam glukuronat. 3. Kapsul mungkin juga mengandung komponen yang bersifat hidrofobik yang tergolong spingolipid. • Dinding Sel • Dinding sel khamir pada sel yang masih muda sangat tipis, dan semakin lama semakin tebal jika sel makin tua. • Pada dinding sel terdapat struktur yang disebut bekas lahir (birth scar) dan bekas tunas (bud scar). Bekas lahir adalah suatu tanda pada dinding sel dari sel induknya melalui pertunasan Oleh karena itu, setiap anak sel hanya mempunyai satu bekas lahir. • Saccharomyces cerevisiae dapat membentuk 9 sampai 43 tunas per sel dengan rata-rata 24 tunas per sel, dan paling banyak terdapat pada kedua ujung sel yang memanjang. • Pada kondisi yang ideal, sel khamir dapat tumbuh menjadi dua sel dalam waktu 1-2 jam, tetapi setelah terbentuk banyak tunas, waktu generasi menjadi lebih lama sampai kira-kira 6 jam Dinding sel khamir terdiri dari komponen 1. Glukan khamir, disebut juga selulosa khamir. 2. Mannan, yaitu polisakarida 3. Protein, 4. Khitin, yaitu suatu polimer linier dari Nasetilglukosamin 5. Lipid, terdapat dalam jumlah 8.5-13.5 %, • Membran Sitoplasma • Bagian sebelah dalam dari dinding sel • Berperan dalam permeabilitas selektif dalam transport nutrien ke dalam sel • Komposisi (protein, RNA dan lipid) • Nukleus • Nukleus atau inti sel dikelilingi oleh membran inti berlapis ganda. • Mempunyai pori-pori sebagai jalan untuk pertukaran komponen sitoplasma dengan komponen nukleus. • Kromosom yang disebut kromatin akan terbagi dua jika sel khamir mengalami pembelahan atau pertunasan Vakuola • Vakuola adalah kantung dari suatu cairan yang lebih bening dan lebih encer dibandingkan dengan sitoplasma. • Vakuola dapat diwarnai dengan merah netral membentuk warna merah muda • Vakuola kadang-kadang mengandung “dancing bodies” (disebabkan oleh gerakan brown), Mitokondria Memiliki ukuran panjang 0.4–0.6 µm dan diameter 0.2-0.3 µm, dan merupakan struktur yang penting dalam aktivitas respirasi khamir. Mitokondria khamir dilapisi oleh dua lapis membran, di mana membran bagian dalam yang disebut krista terdapat dalam berbagai bentuk. Globula lipid • Kebanyakan khamir mengandung sedikit lipid dalam bentuk globula. • Sitoplasma • Sitoplasma khamir mengandung berbagai komponen yaitu glikogen khamir yang merupakan bentuk penyimpanan karbohidrat, asam ribonukleat dan protein. • Asam ribonukleat dan protein terutama terdapat di dalam granula yang mengandung RNA, yaitu ribosoma. SISTIM REPRODUKSI Khamir dapat melakukan reproduksi dengan beberapa cara, yaitu: • Pertunasan • Pembelahan • Pembelahan tunas, yaitu kombinasi antara pertunasan dan pembelahan. • Sporulasi atau pembentukan spora yang dapat dibedakan atas dua macam yaitu: • a. Spora aseksual • B. Spora seksual • Reproduksi dengan cara pertunasan, pembelahan, pembelahan tunas dan pembentukan spora aseksual disebut reproduksi vegetatif, • sedangkan reproduksi dengan cara membentuk spora seksual disebut reproduksi seksual • Pertunasan Dalam proses pertunasan, • Tunas terus tumbuh dan • suatu saluran terbentuk membentuk dinding sel baru, dan dari vakuola di dekat jika ukuran tunas sudah hampir nukleus menuju dinding sama besar dengan induknya, sel yang terdekat dengan komponen-komponen nukleus vakuola. terpisah menjadi dua dan • Karena penipisan dinding terbentuk dinding penyekat. sel, maka pada dinding sel tersebut protoplasma akan • Selanjutnya anak sel melepaskan tersembul ke luar, kemudian diri dari induknya, atau tetap membesar, dan diisi dengan menempel pada induknya dan komponen nukleus dan membentuk tunas baru. Sel sitoplasma dari induknya khamir dewasa yang telah matang melalui saluran yang dapat membentuk kira-kira 24 terbentuk. anak sel melalui pertunasan. Pada khamir terdapat berbagai bentuk pertunasan, yaitu: • Pertunasan multilateral, di mana tunas muncul di sekitar ujung sel, misalnya pada sel berbentuk oval (Saccharomyces) dan silinder • Pertunasan di setiap tempat pada permukaan sel, yaitu terjadi pada sel khamir berbentuk bulat, misalnya Debaryomyces • Pertunasan polar, tempat tunas muncul hanya pada salah satu atau kedua ujung sel yang memanjang, misalnya pada sel berbentuk lemon (apikulat) seperti Hanseniaspora dan Kloeckera. Pertunasan yang terjadi pada kedua ujung sel disebut pertunasan bipolar • Pada jenis Trigonopsis yang mempunyai bentuk triangular pertunasan dapat terjadi pada ketiga ujung sel yang memanjang • Tunas kadang-kadang tidak terlepas dari induknya, dan terus bertumbuh serta bertunas membentuk pseudomiselium Pembelahan Sel Reproduksi vegetatif sel • khamir dapat terjadi melalui pembelahan biner seperti yang terjadi pada bakteri • Mula-mula sel khamir membengkak atau memanjang, kemudian nukleus terbagi dua, dan terbentuk septa atau dinding penyekat tanpa mengubah dinding sel. • Setelah nukleus terbagi dua, septa terbagi menjadi dua dinding, dan kedua sel melepaskan diri satu sama lain. • Pembelahan tunas • Reproduksi vegetatif pembelahan tunas, yaitu gabungan antara pertunasan dan pembelahan, • Pada proses ini mula-mula terbentuk tunas, tetapi tempat melekatnya tunas pada induk sel relatif besar, kemudian terbentuk septa yang memisahkan tunas dari induk selnya Pembentukan Spora Aseksual • Sporulasi vegetatif atau aseksual pada khamir terjadi melalui pembentukan spora antara alain; • arthrospora, • blastospora, • ballistospora dan • khlamidospora • TUGAS