khamir - WordPress.com

advertisement
KHAMIR/YEAST
• Khamir termasuk fungi,
tetapi dibedakan dari
kapang karena
bentuknya yang
terutama uniseluler
• Reproduksi vegetatif
pada khamir terutama
dengan cara
pertunasan.
• Sebagai sel tunggal
khamir tumbuh dan
berkembang biak lebih
cepat dibandingkan
dengan kapang yang
tumbuh dengan
pembentukan filamen
• Khamir juga lebih efektif • Khamir juga berbeda
dalam memecah
dari ganggang karena
komponen kimia
tidak dapat melakukan
dibandingkan dengan
fotosintesis, dan
kapang karena
berbeda dari protozoa
mempunyai
karena mempunyai
perbandingan luas
dinding sel yang tegar.
permukaan dengan
volume yang lebih
besar.
• Khamir mudah dibedakan dari bakteri karena
ukurannya yang lebih besar dan morfologinya
yang berbeda.
• Khamir pada umumnya diklasifikasikan
berdasarkan sifat-sifat fisiologinya, dan tidak ada
perbedaan morfologinya seperti pada kapang.
• Beberapa khamir tidak membentuk spora
(asporogenous) dan digolongkan ke dalam fungi
imperfekti, dan yang lainnya membentuk spora
seksual sehingga digolongkan ke dalam
Ascomycetes dan Basidiomycetes.
Morfologi
• Sel vegetatif yang berbentuk apikulat
atau lemon merupakan karakteristik grup
khamir yang ditemukan pada tahap awal
fermentasi buah-buahan dan bahan lain
yang mengandung gula, misalnya
Hanseniaspora dan Kloeckara.
• Bentuk ogival adalah bentuk memanjang
di mana salah satu ujungnya bulat dan
ujung yang lainya runcing. Bentuk ini
merupakan karakteristik dari khamir yang
disebut Brettanomyces.
• Khamir berbentuk bulat misalnya
Debaryomyces, berbentuk oval
Saccharomyces dan yang berbentuk
triangular misalnya Trygonopsis. Khamir
tidak mempunyai flagela atau organ lain
untuk bergerak
• . Sebagai contoh, khamir yang
berbentuk apikulat (lemon) pada
umumnya berasal dari tunas
berbentuk bulat sampai oval yang
terlepas dari induknya, kemudian
tumbuh dan membentuk tunas
sendiri karena proses
pertunasannya bersifat bipolar,
sel muda yang berbentuk oval
membentuk tunas pada kedua
ujungnya sehingga mempunyai
bentuk seperti lemon. Sel yang
sudah tua dan mengalami
pertunasan beberapa kali,
mungkin mempunyai bentuk yang
berbeda-beda
• SITOLOGI KHAMIR
• Morfologi sel khamir dapat diamati
menggunakan:
1. Pengamatan langsung dengan mokroskop
biasa/ setelah diwarnai dengan pewarna
tertentu
2. Dengan menggunakan mikroskop elektron
3. Dengan menggunakan mikroskop elektron
terhadap irisan tipis sel khamir
Kapsul
1. komponen ekstra seluler yang berlendir dan disebut
kapsul.
2. terdiri dari polisakarida termasuk fosfomanan, suatu
polimer menyerupai pati, dan heteropolisakarida
yaitu polimer yang mengandung lebih dari satu
macam unit gula seperti pentosa, heksosa, dan
asam glukuronat.
3. Kapsul mungkin juga mengandung komponen yang
bersifat hidrofobik yang tergolong spingolipid.
• Dinding Sel
• Dinding sel khamir pada sel yang masih
muda sangat tipis, dan semakin lama semakin
tebal jika sel makin tua.
• Pada dinding sel terdapat struktur yang
disebut bekas lahir (birth scar) dan bekas
tunas (bud scar). Bekas lahir adalah suatu
tanda pada dinding sel dari sel induknya
melalui pertunasan Oleh karena itu, setiap
anak sel hanya mempunyai satu bekas lahir.
• Saccharomyces
cerevisiae dapat
membentuk 9 sampai
43 tunas per sel dengan
rata-rata 24 tunas per
sel, dan paling banyak
terdapat pada kedua
ujung sel yang
memanjang.
• Pada kondisi yang ideal,
sel khamir dapat
tumbuh menjadi dua sel
dalam waktu 1-2 jam,
tetapi setelah terbentuk
banyak tunas, waktu
generasi menjadi lebih
lama sampai kira-kira 6
jam
Dinding sel khamir terdiri
dari komponen
1. Glukan khamir,
disebut juga selulosa
khamir.
2. Mannan, yaitu
polisakarida
3. Protein,
4. Khitin, yaitu suatu
polimer linier dari Nasetilglukosamin
5. Lipid, terdapat dalam
jumlah 8.5-13.5 %,
• Membran Sitoplasma
• Bagian sebelah dalam
dari dinding sel
• Berperan dalam
permeabilitas selektif
dalam transport nutrien
ke dalam sel
• Komposisi (protein, RNA
dan lipid)
• Nukleus
• Nukleus atau inti sel
dikelilingi oleh membran
inti berlapis ganda.
• Mempunyai pori-pori
sebagai jalan untuk
pertukaran komponen
sitoplasma dengan
komponen nukleus.
• Kromosom yang disebut
kromatin akan terbagi
dua jika sel khamir
mengalami pembelahan
atau pertunasan
Vakuola
• Vakuola adalah kantung
dari suatu cairan yang
lebih bening dan lebih
encer dibandingkan
dengan sitoplasma.
• Vakuola dapat diwarnai
dengan merah netral
membentuk warna merah
muda
• Vakuola kadang-kadang
mengandung “dancing
bodies” (disebabkan oleh
gerakan brown),
Mitokondria
Memiliki ukuran panjang
0.4–0.6 µm dan diameter
0.2-0.3 µm, dan
merupakan struktur yang
penting dalam aktivitas
respirasi khamir.
Mitokondria khamir dilapisi
oleh dua lapis membran,
di mana membran bagian
dalam yang disebut krista
terdapat dalam berbagai
bentuk.
Globula lipid
• Kebanyakan khamir
mengandung sedikit lipid
dalam bentuk globula.
• Sitoplasma
• Sitoplasma khamir
mengandung berbagai
komponen yaitu glikogen
khamir yang merupakan
bentuk penyimpanan
karbohidrat, asam
ribonukleat dan protein.
• Asam ribonukleat dan
protein terutama
terdapat di dalam granula
yang mengandung RNA,
yaitu ribosoma.
SISTIM REPRODUKSI
Khamir dapat melakukan
reproduksi dengan
beberapa cara, yaitu:
• Pertunasan
• Pembelahan
• Pembelahan tunas, yaitu
kombinasi antara
pertunasan dan
pembelahan.
• Sporulasi atau pembentukan
spora yang dapat dibedakan
atas dua macam yaitu:
• a. Spora aseksual
• B. Spora seksual
•
Reproduksi dengan cara
pertunasan, pembelahan,
pembelahan tunas dan
pembentukan spora aseksual
disebut reproduksi vegetatif,
• sedangkan reproduksi dengan
cara membentuk spora seksual
disebut reproduksi seksual
• Pertunasan
Dalam proses pertunasan, • Tunas terus tumbuh dan
• suatu saluran terbentuk
membentuk dinding sel baru, dan
dari vakuola di dekat
jika ukuran tunas sudah hampir
nukleus menuju dinding
sama besar dengan induknya,
sel yang terdekat dengan
komponen-komponen nukleus
vakuola.
terpisah menjadi dua dan
• Karena penipisan dinding
terbentuk dinding penyekat.
sel, maka pada dinding sel
tersebut protoplasma akan • Selanjutnya anak sel melepaskan
tersembul ke luar, kemudian
diri dari induknya, atau tetap
membesar, dan diisi dengan
menempel pada induknya dan
komponen nukleus dan
membentuk tunas baru. Sel
sitoplasma dari induknya
khamir dewasa yang telah matang
melalui saluran yang
dapat membentuk kira-kira 24
terbentuk.
anak sel melalui pertunasan.
Pada khamir terdapat berbagai bentuk pertunasan, yaitu:
• Pertunasan multilateral, di mana tunas muncul di sekitar
ujung sel, misalnya pada sel berbentuk oval
(Saccharomyces) dan silinder
• Pertunasan di setiap tempat pada permukaan sel, yaitu
terjadi pada sel khamir berbentuk bulat, misalnya
Debaryomyces
• Pertunasan polar, tempat tunas muncul hanya pada salah
satu atau kedua ujung sel yang memanjang, misalnya pada
sel berbentuk lemon (apikulat) seperti Hanseniaspora dan
Kloeckera. Pertunasan yang terjadi pada kedua ujung sel
disebut pertunasan bipolar
• Pada jenis Trigonopsis yang mempunyai bentuk triangular
pertunasan dapat terjadi pada ketiga ujung sel yang
memanjang
• Tunas kadang-kadang tidak terlepas dari induknya, dan
terus bertumbuh serta bertunas membentuk
pseudomiselium
Pembelahan Sel
Reproduksi vegetatif sel
• khamir dapat terjadi melalui
pembelahan biner seperti
yang terjadi pada bakteri
• Mula-mula sel khamir
membengkak atau
memanjang, kemudian
nukleus terbagi dua, dan
terbentuk septa atau
dinding penyekat tanpa
mengubah dinding sel.
• Setelah nukleus terbagi dua,
septa terbagi menjadi dua
dinding, dan kedua sel
melepaskan diri satu sama
lain.
• Pembelahan tunas
• Reproduksi vegetatif pembelahan tunas,
yaitu gabungan antara pertunasan dan
pembelahan,
• Pada proses ini mula-mula terbentuk tunas,
tetapi tempat melekatnya tunas pada induk
sel relatif besar, kemudian terbentuk septa
yang memisahkan tunas dari induk selnya
Pembentukan Spora Aseksual
• Sporulasi vegetatif atau aseksual pada khamir
terjadi melalui pembentukan spora antara
alain;
• arthrospora,
• blastospora,
• ballistospora dan
• khlamidospora
• TUGAS
Download