KARAKTERISTIK BAYI BARU LAHIR DENGAN IKTERUS PATOLOGI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOGIRI Darah Ifalahma Akademi Kebidanan Citra Medika Surakarta ABSTRAK Angka kematian Bayi 34/1000 kelahiran hidup, terjadi stagnasi yaitu 35/1000 kelahiran hdup. Penyebab kematian neonatal 0-6 hari adalah gangguan pernafasan (37%), ikterus (34%) dan kematian kongenital (1%). Prevalensi ikterus pada bayi baru lahir di Indonesia sebesar 58%. Tujuan penelitian untuk mengambarkan karakteristik bayi baru lahir dengan ikterus patologi. Penelitian menggunakan metode deskriptif, dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri dengan mengambil data bayi baru lahir dengan ikterus berdasarkan karakteristik pada paritas, umur kehamilan dan jenis persalinan. Karakteristik bayi baru lahir dengan ikterus patologi di Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri adalah karakteristik paritas > 3 anak terdapat 15 kasus (57,6%), umur kehamilan 30-32 minggu terdapat 16 kasus (61,5%) dan riwayat persalinan normal 14 kasus (53%). Berdasarkan hasil penelitian yang di peroleh tentang karakteristik bayi baru lahir dengan ikterus patologi di Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri, kesimpulan berdasarkan karakteristik paritas >3 anak, umur kehamilan 30-32 minggu dan riwayat persalinan normal. Kata kunci : Karakteristik, Bayi Baru Lahir, Ikterus Patologis seperti asfiksia, sepsis, dan komplikasi PENDAHULUAN berat lahir rendah. Kurang lebih 98% Setiap tahun diperkirakan 4 juta bayi meninggal pada kehidupan dan meninggal pada bulan dua per pertama kematian tiganya berkembang ini terjadi dan di sebagian negara besar pertama. kematian ini dapat dicegah dengan Penyebab utama kematian perinatal pada pencegahan dini dan pengobatan yang minggu tepat. pertama minggu kehidupan adalah Indonesia pada tahun 2007 angka komplikasi kehamilan dan persalinan kematian bayi, 34/1000 kelahiran hidup. 11 Guna mempercepat penurunan angka memastikan kondisi ikterus pada bayi kematian bayi, kita telah (fisiologis) ataukah sudah patologis. ibu Departemen dan kematian Kesehatan melaksanakan berbagai program yang masih Menurut dalam data batas normal pendahuluan yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan didapatkan di RSUD.Wonogiri jumlah anak. keseluruhan bayi baru lahir sebanyak Prevalensi ikterus pada bayi baru lahir sebesar 58%. RS. Dr. Sardjito melaporkan sebanyak 85% bayi cukup 210 bayi dan yang menderita ikterus sekitar 51 bayi. Tujuan penelitian adalah untuk bulan sehat mempunyai kadar bilirubin mengetahui karakteristik bayi baru lahir diatas 5mg/dl dan 23,8% memiliki kadar dengan ikterus patologi di Rumah Sakit bilirubin Umum Daerah Wonogiri. diatas 13mg/dl (Depkes RI.2010). Sampai saat ini ikterus masih merupakan masalah pada bayi baru lahir METODE PENELITIAN Variabel adalah suatu yang yang sering dihadapi tenaga kesehatan. digunakan sebagai cirri, sifat atau Ikterus terjadi terdapat ukuran yang memiliki atau didapatkan akumulasi bilirubin darah, oleh satuan peneliti tentang sesuatu sehingga kulit (terutama) dan atau sklera konsep pengertian tertenmtu, missal bayi (neonatus) tampak kekuningan. umur,jenis kelamin, pendidikan, status Kelainan ini dapat terjadi dalam bentuk perkawinan, akut atau kronik. Bentuk akut terdiri atas pendapatan, penyakit dan sebagainya 3 tahap yaitu tahap 1 (1-2 hari pertama) (Notoatmodjo, 2005). apabila dalam refleks isap lemah, hipotonia, kejang. pekerjaan, pengetahuan, Variabel Tunggal adalah variabel Tahap 2 (pertengahan minggu pertama) yang yaitu tangis melengking, hipertonia, deskriptif, yaitu bentuk analisis yang epistotonus. Tahap 3 (setelah minggu menyampaikan sebaran atau distribusi pertama) yaitu hipertoni. oleh sebab itu dalam bentuk frekuensi, yang disajikan menggunakan jenis analisis bawa segera ke tenaga kesehatan untuk 12 dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, baru lahir yang mengalami ikterus diagram atau narasi (Riwidikdo, 2012). patologi. Pada menggunakan rumus yaitu : penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel tunggal yaitu Karakteristik Bayi Baru Lahir Dengan N= Besarnya sampel N nd 1 Ikterus Patologis. Pada penelitian ini desain yang Ket : digunakan adalah deskriptif merupakan N : jumlah populasi penelitian yang di dalamnya tidak ada n : jumlah sampel analisis hubungan anter variabel, tidak d : presisi yang ditetapkan 0,1 ada variabel bebas dan terikat, bersifat (Ridwan,2009 h:65). umum yang membutuhkan jawaban dimana, kapan, berapa benyak, siapa, Teknik sampling adalah merupakan dimana, dan desain penelitian yang cara-cara digunakan adalah deskriptif kuantitatif pengambilan sampel, agar benar-benar (Hidayat, 2010 h:51). sesuai yang dengan ditempuh keseluruhan dalam subjek Populasi adalah wilayah generalisasi penelitian. Non probability sampling yang terdiri atas objek atau subyek yang adalah teknik sampling yang tidak mempunyai kuantitas dan karakteristik memberikan kesempatan (peluang) pada tertentu yang di tetapkan oleh peneliti setiap anggota populasi untuk dijadikan untuk dipelajari dan kemudian ditarik anggota sampel. Teknik sampling yang kesimpulan (Hidayat, 2007). Populasi digunakan pada penelitian ini adalah pada penelitian ini adalah seluruh bayi Non probability sampling. yang mengalami ikterus patologi sejumlah 28 bayi. Data penelitian digolongkan sebagai Data primer adalah data yang diperoleh Sampel adalah bagian dari jumlah langsung dari subjek penelitian dengan dan karakteristik yang dimiliki oleh menggunakan alat pengukuran atau alat populasi (Hidayat,2007). Pada penelitian pengambilan data langsung pada subjek ini sampel yang digunakan adalah bayi 13 sebagai sumber informasi yang dicari. Untuk Data sebagai berikut : sekunder adalah data yang rumus diperoleh atau dikumpulkan oleh orang P= yang melalukan penelitian dari sumber- besarnya prosentase F x100% N sumber yang telah ada (Notoatmodjo Ket : 2010 h:186). Teknik pengumpulan data P = prosentase dari penelitian ini adalah data sekunder F = frekuensi dari rekam medik di Rumah Sakit N Umum Daerah Wonogiri. Analisi data yang digunakan adalah Instrumen penelitian adalah suatu alat yang diperlukan dalam pengumpulan = Jumlah sampel analisis univariat dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. data dalam cara apapun (Notoatmodjo, 2012 h:152). Instrumen yang digunakan HASIL DAN PEMBAHASAN dalam penelitian ini adalah lembar 1. Karakteristik berdasarkan paritas checklist. checklist adalah suatu Berikut dipaparkan karakteristik prosedur yang berencana, antara lain berdasarkan meliputi dan mencatat jumlah dan taraf meliputi: aktifitas tertentu yang ada hubungannya Tabel 1 Distribusi frekuensi bayi baru dengan masalah yang diteliti. lahir ikterus berdasarkan Paritas di Analisa data adalah tahap dimana data diolah dan dianalisa dengan teknikteknik tertentu (Arikunto,2006 h:206). Rumah responden Sakit Umum yang Daerah Wonogiri No Paritas Frekuensi Prosentase(%) Analisa Univariat adalah menganalisis 1 1 Anak 7 26,9% tiap-tiap variabel penelitian yang ada 2 2-3 Anak 4 15,3% secara deskriptif dengan menghitung 3 >3 Anak 15 57,6% Jumlah 26 100% distribusi frekuensi. dianalisis secara penelitian ini Variabel univariat adalah yang dalam karakteristik, responden. (Notoatmodjo,2005 h:188). 14 Berdasarkan didapatkan dirawat di Rumah Sakit Umum bahwa bayi baru lahir ikterus yang Daerah Wonogiri berdasarkan Umur dirawat perinatologi Kehamilan 30-32 minggu 16 kasus Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri (61,5%), 33-36 minggu 6 kasus berdasarkan Paritas dengan 1 anak (23%), sebanyak 7 kasus (26,9%), 2-3 anak kasus(15,3%). di tabel 1 bangsal dan 37-40 minggu 4 sebanyak 4 kasus (15,3%), dan >3 anak sebanyak 15 kasus (57,6%) 3. Karakteristik Persalinan Tabel 3 Distribusi frekuensi bayi baru 2. Karakteristik Umur Kehamilan Rumah lahir ikterus berdasarkan Wonogiri Umur Daerah Wonogiri Umur Frekuensi Presentase Kehamilan 1 berdasarkan Tabel 2 Distribusi frekuensi bayi baru Kehamilan di Rumah Sakit Umum No lahir 30-32 16 No Sakit Persalinan Umum di Daerah Persalinan Frekuensi Presentase 1 Normal 14 53% 2 SC 9 34,6% 3 Vacum 3 11,5% Jumlah 26 100% 61,5% minggu Berdasarkan 2 33-36 6 23% minggu 37-40 Berdasarkan didapatkan dirawat di Rumah Sakit Umum 4 15,3% minggu Jumlah 3 bahwa bayi baru lahir ikterus yang Daerah 3 tabel Wonogiri berdasarkan Persalinan Normal 14 kasus (53%), SC 9 kasus(34,6%), dan Vacum 3 26 tabel 100% 2 kasus(11,5%). didapatkan bahwa bayi baru lahir ikterus yang 15 Hasil penelitian yang di adakan di Rumah Sakit Umum Daerah BAB. Saat bayi masih dalam kandungan, hati sang ibulah yang Wonogiri menunjukkan bahwa bayi mengambil yang mengalami ikterus sebagian bilirubin dalam sel darah merah bayi. disebabkan karena karakteristik pada Ketika bayi lahir, perkembangan paritas yaitu paritas >3 anak lebih hatinya belum sempurna sehingga tinggi dibandingkan dengan paritas 1 belum dapat menjalankan fungsinya anak, pada paritas >3 anak adalah dengan (57,6%) dan pada paritas 2-3 anak penumpukan adalah (15,3%) sedangkan pada kemudian menyebabkan timbulnya paritas 1 anak dengan angka kejadian warna kuning pada kulit bayi. Bayi (26,9%). yang Bayi yang mengalami tugas baik. menguraikan Akibatnya bilirubin beresiko tinggi terjadi yang mengalami ikterus pada kelompok paritas >3 ikterus adalah pada bayi lahir kurang anak dikatakan lebih tinggi. Hal ini bulan.( Lawrence, 2005). sesuai dengan teori bahwa bayi dan anak-anak adalah kebutuhan akan rawan karena cairan dan Hasil penelitian karakteristik bayi menunjukkan baru lahir berdasarkan persalinan normal yaitu penggantianya relatif lebih besar dan sebanyak kerentanannya dibandingkan persalinan SC yaitu terhadap penyakit (Soegiyanto, 2003). Dari lahir Kehamilan lebih tinggi sebanyak (34,6%), dan terendah pada hasil diketahui bayi baru ikterus (53%) berdasarkan Umur persalinan vacum (11,5%). Jenis persalinan spontan cenderung lebih 30-32 minggu yaitu (61,5%) lebih tinggi dibandingkan dengan section sesarea. dibandingkan pada Umur Kehamilan Tetapi jika menderita hiperbilirubin 37-40 sebanyak pada setiap jenis persalinan, maka (15,3%). Normalnya yang bertugas seksio sesaria merupakan presentase menguraikan bilirubin tersebut adalah terbesar hati, untuk kemudian dibuang lewat merupakan jenis persalinan dengan sebanyak minggu yaitu besar sebagai karena penyebab seksio trauma sesarea 16 resiko paling kecil dibandingkan dengan jenis persalinan 1. lainnya. Prosentase bayi yang mengalami ikterus berdasarkan tingkat Umumnya bayi dilahirkan secara karakteristik pada Paritas terbanyak seksio pada paritas > 3 anak sebanyak 15 sesaria setelah mempertimbangkan beberapa faktor resiko yang kasus (57,6%). terjadi selama Sedangkan vakum pada Umur Kehamilan terbanyak kecenderungan pada umur kehamilan 30 – 32 pendarahan intracranial dan cephal minggu (kurang bulan) sebanyak 16 hematom pada kepala bayi sehingga kasus (61,5%). kehamilannya. mempunyai tindakan ini jarang dilakukan. 3. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit 2. Umum Berdasarkan tingkat karakteristik Berdasarkan tingkat karakteristik pada Persalinan terbanyak pada persalinan normal 14 kasus (53%). Daerah Wonoiri bahwa bayi baru lahir ikterus dengan karakteristik pada paritas Saran > 3 anak yaitu sebanyak (57,6%), pada 1. Bagi Peneliti umur kehamilan 30-32 minggu (kurang Sebaiknya penelitian bulan) yaitu sebanyak (61,5%), dan pada dijadikan pertimbangan persalinan normal yaitu sebanyak (53%). peneliti selanjutnya. Melalui jumlah ini dapat untuk responden yang lebih besar dan SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang di peroleh tentang karakteristik bayi baru jumlah variable, misalnya Berat badan, jenis kelamin, golongan darah, dll 2. Bagi Tenaga Kesehatan lahir dengan ikterus patologi di Rumah Bidan dan petugas kesehatan lain Sakit Umum Daerah Wonogiri, maka diharapkan kesimpulan sebagai berikut : konseling tentang waktu timbul dan dapat memberikan gejala ikterus pada bayi baru lahir. 17 3. Bagi Institusi Bagi Institusi kesehatan diharapkan memberikan penyuluhan DAFTAR PUSTAKA Arikunto. Prosedur Penelitian. Jakarta; Rineka Cipta; 2010. tentang bahay ikterus pada bayi baru lahir Depkes RI. Insiden Ikterus Neonatorum di Rumah Sakit, Jakarta. 2010 sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang benar. Hidayat A. Metode Penelitian Kebidanan Teknis Analisis Data.Yogyakarta: Salemba Medika; 2010. Notoatmodjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010 . Promosi Kesehatan dan IImu Perilaku. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2012. Riwidikdo H, Statistik Kesehatan. Yogyakarta ; Nuha Medika ; 2012. h.39 Lawrence, 2005. Pediatric : Neonatal Emergency. California Soegiyanto, 2003. Panduan Manajemen Masalah BBL Untuk Dokter Bidan dan Perawat di Rumah Sakit, Jakarta 18