jalan kaki hijaukan alam vii

advertisement
Term of Reference
“BIODIVERSITY FOR GREEN LIFE”
JALAN KAKI HIJAUKAN ALAM VII (JKHA VII)
LATAR BELAKANG
Indonesia, sudah sejak lama dikenal sebagai negara megabiodiversity, memiliki keanekaragaman
hayati serta tingkat endemisme atau tingkat keunikan ekologi, dan organisme dalam struktur
geografi yang sangat tinggi yang dapat dijadikan salah satu modal dasar pembangunan yang
berkelanjutan. Akan tetapi masyarakat luas belum semuanya menyadari keadaan itu sehingga
cenderung tidak memperhatikan kelestariannya. Tindakan serius diperlukan pada skala global,
nasional dan lokal untuk memperlambat hilangnya warisan alam kita. Setiap orang memiliki peran
dalam hal ini. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya untuk memperkenalkan potensi
keanekaragaman hayati yang ada di lingkungan sekitar kita dengan cara yang menyenangkan dan
juga menyehatkan, seperti dengan kegiatan jalan kaki sehat, talkshow, pameran, dan lain-lain.
Keanekaragaman hayati sering diabaikan di lingkungan perguruan tinggi. Banyak institusi perguruan
tinggi yang mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kinerja lingkungan mereka melalui isuisu seperti limbah, pangan, energi dan transportasi, tetapi hanya sedikit yang mempertimbangkan
keanekaragaman hayati untuk menjadi prioritas dalam strategi manajemen lingkungan mereka. Ini
mungkin karena pengelolaan keanekaragaman hayati masih sering dianggap kurang relevan dengan
sektor Pendidikan Tinggi dan hanya benar-benar relevan dalam Kawasan Konservasi. Hal ini juga
mungkin disebabkan oleh sulitnya memasukkan keanekaragaman hayati dalam agenda pengelolaan
lingkungan kampus atau tanpa bantuan ahli. Namun demikian, sektor Pendidikan Tinggi memiliki
peran penting dalam melestarikan warisan alam kita. Inisiatif konservasi keanekaragaman hayati
dapat menjadi bagian penting dalam meningkatkan dan menekankan unsur-unsur lingkungan dan
keberlanjutan dalam kurikulum perguruan tinggi. Keanekaragaman hayati juga dapat
mempromosikan kesadaran lingkungan dan tanggung jawab pribadi antara mahasiswa, staf,
masyarakat sekitar kampus bahkan lulusan perguruan tinggi yang mungkin menjadi profesional dan
pemimpin yang berpengaruh. Keanekaragaman hayati memegang peran penting dalam
meningkatkan kinerja lingkungan institusi perguruan tinggi.
Sebuah perguruan tinggi dapat menyediakan sumber daya keanekaragaman hayati yang sangat
berharga. Banyak kampus yang merupakan habitat penting dan selalu ada peluang untuk
meningkatkan keanekaragaman hayati melalui manajemen yang sensitif. Ini memberikan manfaat
untuk staf dan mahasiswa dan dapat memberikan publisitas yang baik. Perguruan tinggi yang ingin
meresmikan komitmen mereka bisa melangkah lebih jauh dan mengadopsi kebijakan
keanekaragaman hayati. Hal ini membantu memastikan bahwa keanekaragaman hayati merupakan
fitur permanen dari kampus, dan diperhitungkan dalam perencanaan strategis dan pengambilan
keputusan dalam pengembangan kebijakan kampus. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa
ruang hijau dapat membantu meningkatkan kesehatan fisik dan psikologis. Ada dua cara di mana
keanekaragaman hayati dapat mempromosikan olahraga, yaitu dapat membakar kalori lebih banyak
dan penyediaan jalur-jalur pengamatan. Sebuah Kampus Hijau juga meningkatkan lingkungan kerja
dan belajar, dan dapat berkontribusi dalam retensi staf dan perekrutan mahasiswa.
Kampus IPB Darmaga merupakan salah satu contoh lingkungan hijau perguruan tinggi di luar
kawasan konservasi yang telah diketahui memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Jumlah jenis
yang ditemukan semakin bertambah sejak tahun 1982 hingga 2003 sebagai berikut: 41 jenis (Putro
1982); 68 jenis (van Balen et al. 1986); 68 jenis (Hernowo dkk1991): dan 72 jenis burung (Kurnia 2003).
Demikian halnya dengan jumlah jenis mamalia dan herpetofauna yaitu 12 jenis pada tahun 1991
(Hernowo et al.) dan 14 jenis mamalia pada tahun 2003 (Kurnia), 37 jenis herpetofauna Hernowo
dkk. 1991dan 44 jenis (27 jenis reptil dan 17 jenis amfibi) (KPH ‘Python’ HIMAKOVA 2007) dan 77
jenis kupu-kupu (Saputro 2007). Selain itu vegetasi yang masih tersisa di kawasan kampus IPB
Darmaga terdiri dari tegakan karet (Hevea brasiliensis), hutan pinus (Pinus merkusii), hutan campuran
(Hernowo dkk. 1991; Insan 2003; Kosmaryandi 1991), semak berumput (Hernowo 1991); kebun
percobaan (Hernowo dkk. 1991; Kosmaryandi 1991), tegakan sengon (Paraserianthes falcarita) dan
sengon buto (Enterolobium cyclocarpum) (Insan 2003, Nurcahyo 2006), khaya, mahoni (Swietenia
macrophylla), arboretum, tanaman pekarangan, taman (Hernowo dkk. 1991), rawa-rawa berumput
dan alang-alang (Kosmaryandi 1991). Keragaman tipe habitat tersebut memberikan beragam fungsi
(tempat mencari makan, minum, istirahat dan berkembang biak) bagi satwa liar yang ada di
dalamnya. Di antara jenis-jenis flora dan fauna tersebut terdapat 15 jenis (Insan 2003), 4 jenis (Putro
1982), 3 jenis (Mulyani 1985), 7 jenis (van Balen 1986), dan 6 jenis burung (Hernowo 1991), serta 3
jenis tumbuhan (Susanti 2007) yang dilindungi oleh undang-undang. Beberapa jenis di antaranya juga
merupakan jenis endemik Pulau Jawa, seperti Cekakak Jawa (Halcyon cyanoventris), Cinenen Jawa
(Ortothomus sepium), gelatik Jawa (Padda oryzivora) (Kurnia 2003), dan beberapa jenis kupu-kupu
antara lain Ypthima horsfieldi horsfieldi, Doleschallia polibete maturitas, dan Cynitia iapis (Saputro
2007).
Bukti-bukti kekayaan keanekaragaman hayati di Kampus IPB tersebut dapat menjadi dasar
pencanangan Kampus Biodiversitas bagi Kampus IPB Darmaga. Terkait dengan pemanfaatan
Kampus IPB Darmaga oleh masyarakat umum pada hari libur sebagai tempat rekreasi dan
berolahraga, maka kekayaan keanekaragaman hayatai kampus IPB dapat dijadikan bahan dalam
penyadaran lingkungan/pendidikan konservasi terhadap masyarakat kampus pada khususnya dan
masyarakat luar kampus pada umumnya. Jalan Kaki Hijaukan Alam atau JKHA, merupakan salah satu
kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh mahasiswa dari Departemen Konservasi Sumberdaya
Hutan & Ekowisata (HIMAKOVA yang dimaksudkan untuk membangkitkan kembali semangat
penghijauan dan pelestarian lingkungan serta pengenalan terhadap keanekaragaman hayati sekaligus
mengajak dan meningkatkan kesadaran masyarakat luas untuk berperan serta dalam pelestarian
keanekaragaman hayati.
Dalam rangka memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Dunia (World Biodiversity Day) yang
diperingati pada tanggal 22 Mei dan tahun 2011 sebagai Tahun Hutan (Year of Forests), sekaligus
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap keanekaragaman hayati, Himpunan
Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (HIMAKOVA), Departemen Konservasi
Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, akan mengadakan
kegiatan Jalan Kaki Hijaukan Alam VII dengan tema “Biodiversity for Green Life”.
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Mensosialisasikan manfaat keanekaragaman hayati bagi kehidupan manusia kepada masyarakat
luas
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat luas mengenai pentingnya keanekaragaman hayati bagi
keberlangsungan hidup manusia
3. Mengajak masyarakat berperan serta dalam menjaga kelestarian keanekaragaman hayati,
diantaranya dengan menanam pohon dan pemanfaatan sampah.
4. Mencanangkan dan mensosialisasikan Kampus IPB sebagai Kampus Biodiversitas kepada
masyarakat
BENTUK KEGIATAN
Pameran dan bazaar; produk-produk sponsor, lembaga swadaya masyarakat dan atau instansi
pemerintah, foto-foto, poster-poster ilmiah, dll yang terkait dengan lingkungan dan atau
keanekaragaman hayati.
Kegiatan lain yang akan dilaksanakan selain pameran yaitu jalan kaki sehat, penanaman pohon,
pentas seni dan talkshow bertema keanekaragaman hayati dan lingkungan. Peserta jalan kaki sehat
berasal dari pelajar dan mahasiswa, para alumni Fakultas Kehutanan, masyarakat sekitar Kampus.
Jumlah peserta JKHA diperkirakan sekitar 400 orang.
PESERTA
Peserta pameran yang diharapkan berpartisipasi:
1. Instansi pemerintah
1) Kementrian Kehutanan
2) Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor
3) Pemerintah Daerah Kota Bogor
2. Lembaga-lembaga Swadaya Masyarakat
1) PILI
2) CICO
3) Burung Indonesia
4) Wildlife Conservation Society (WCS)
5) Conservation Indonesia (CI)
6) World Wildlife Fund (WWF)
7) Yayasan Badak Indonesia (YABI)
8) Wetland Indonesia
9) IRATA
10) CIFOR
11) ICRAF
12) TNC
13) dll
TEMPAT DAN JADWAL KEGIATAN
Kegiatan pameran ini akan dilaksanakan pada Hari Minggu, tanggal 22 Mei 2011 di Pelataran
Gymnasium, Kampus Institut Pertanian Bogor, Darmaga.
FASILITAS
Untuk kegiatan pameran ini, setiap peserta pameran akan mendapatkan fasilitas space berupa tenda
seluas 3x4 meter, sebuah meja dan 2 buah kursi. Kontribusi peserta pameran sebesar Rp
50.000/space.
PELAKSANA
Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Departemen Konservasi
Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Contact Person : Eva Rachmawati (08129456148)
Meli Maria (085781729042)
Meyla Dona (085780525613)
Download