85 INVASIAMERIKA SERIKAT TERHADAP LIBYA Oleh TOM FINALDIN Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Al-Ghifari Email: [email protected] Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk menguji sejauh mana penyerangan (invasi) yang dilakukan Amerika Serikat terhadap Libya dengan alasan mewujudkan demokrasi dan melindungi hakhak sipil rakyat Libya dari kekejaman Khadafi serta memahami keuntungan-keuntungan yang didapat AS dari penyerangan tersebut.Di dalam tulisan ini ditunjukkan bahwa alasan Amerika Serikat sebenarnya menyerang pemerintahan Khadafi adalah bukan untuk melindungi warga sipil dari kekejaman khadafi dan menegakkan demokrasi; kalaupun tercipta sistem politik demokrasi, AS masih tetap memiliki kesempatan mendapatkan keuntungan di Libya; tewasnya Khadafi membuat rakyat Libya ikut terbebas dari kekerasan Khadafi; keuntungan yang didapatkan Amerika Serikat pascaperang adalah perusahaanperusahaan miliknya masih tetap aman beroperasi di Libya.Invasi AS bersama Nato terhadap Libya merupakan suatu bentuk dari hubungan internasional yang berjalan secara negatif karena dalam kondisi berseteru dan terlibat dalam perang. AS pun bukan hanya dengan Nato melakukan penyerangan terhadap Libya, melainkan pula dengan kelompokkelompok di dalam negeri Libya sendiri yang menganggap bahwa Libya akan lebih maju jika Khadafi jatuh. Akan tetapi, dalam kenyataannya Libya justru tidak kunjung aman, bahkan semakin menderita karena panjangnya perseteruan di dalam negeri sendiri sebagai akibat dari penyerangan AS. Oleh sebab itu, penulis menyarankan bukan hanya untuk Libya melainkan juga untuk setiap bangsa di dunia bahwa untuk mendapatkan manfaat dan tidak dirugikan dalam setiap hubungan internasional, diperlukan penelitian sebelum melangsungkan hubungan internasional; konsolidasi setiap elemen bangsa; tidak menggantungkan diri kepada bangsa lain; tidak membangga-banggakan perilaku dan pemikiran bangsa-bangsa lain. Kata Kunci: invasi, demokratisasi, konsolidasi Abstract This paper aims to examine the extent of the attack (the invasion) made the United States against Libya on the grounds realize democracy and protect the civil rights of the Libyan people from Gaddafi atrocities and understand the benefits that the US obtained from the attack. In this paper indicated that the reason the United States is actually attacking Gaddafi government is not to protect civilians from Gaddafi atrocities and democracy; if created a democratic political system, the US still has the opportunity to benefit in Libya; Gaddafi's death makes the Libyan people participate free of violence Gaddafi; the gains of the postwar United States are owned firms still safe to operate in Libya. The US invasion along with Nato against Libya is a form of international relations which runs negatively because of the hostile conditions and are involved in the war. The US was not just the Nato attacks on Libya, but also with groups in the country Libya itself which considers that Libya would be more advanced if Gaddafi falls. However, in reality it does not go safe Libya, and even more suffer because of the long feud in their own country as a result of the US attack. Therefore, the authors suggest not only to Libya but also to every nation in the world that in order to benefit and not harmed in any international relations, research is needed before establish international relations; consolidation of each element of the nation; do not rely on other nations; do not boast of behavior and thinking of other nations. Keywords: invasion, democratization, consolidation Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1 86 Alasan Penyerangan yang Dipaksakan Demikian pula putih Pada awal 2011 perhatian dunia cukup menyatakan, terpusat ke arah peristiwa konflik yang komitmen terjadi di Libya, negeri yang dipimpin oleh membantu orang-orang Libya kesempatan Moamar Khadafi. Konflik tersebut berupa mengubah negara mereka sendiri, guna perseteruan antara Amerika Serikat (AS) dengan menegakkan sistem demokrasi yang memimpin North Atlantic Threat yang menghormati rakyat." Organization (Nato) melawan pasukan Khadafi. "Kami gedung menggarisbawahi bersama untuk tujuan Di samping itu, para pengusaha AS pun menuding bahwa Libya lebih Alasan menyerang yang digunakan Khadafi adalah AS untuk menegakkan demokrasi di Libya dan menyelamatkan Libya stabilitas politik dan ekonomi dibandingkan demokrasi (running text tvOne: 2011). dari Hal yang menjadi pemicu AS dan AS Nato melakukan penyerangan langsung memandang pemerintahan Khadafi sadis, secara fisik, bukan lagi retorika adalah tidak diakibatkan kekejaman warga mementingkan pemerintahan Khadafi. berperikemanusiaan, demokratis. Hal itu dan ditandai terjadinya penyerangan pemerintah Libya demonstran tidak serangan-serangan dengan pasukan Khadafi kepada rakyatnya sendiri tentara yang terhadap prodemokrasi oleh para anti-Khadafi melakukan menjatuhkan demonstrasi rezim Khadafi untuk dan menginginkan demokrasi. Ketika rakyat yang menginginkan pemerintahan Khadafi tak lagi menghendaki jatuh. berkuasa, maka pecahlah kerusuhan dan Keinginan AS agar Libya menjadi Moamar Khadafi hal itu menjadi alasan bagi dunia barat negara yang demokratis bisa dilihat dari yang berbagai pernyataannya. Presiden AS menyerang Libya untuk menghentikan Barack Obama sendiri mengatakan bahwa keganasan pasukan pemerintah Libya Libya terhadap memerlukan sistem politik demokrasi (running text tvOne: 2011). tergabung dalam Nato rakyatnya (http://padiemas.blogdetik.com). Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1 untuk sendiri 87 Mulai Sabtu, 19 Maret 2011, dengan dasar Resolusi Dewan Keamanan PBB 1973 mengenai zona bernegosiasi. Mengapa Anda semua menyerang kami?” larangan Dalam pidatonya, Khadafi terbang di Libya, AS bergabung bersama menegaskan rakyat Libya punya hak anggota Nato lainnya untuk melakukan penuh untuk menentukan sendiri sistem serangan ke Libya. Sejak itulah, Libya politik mereka. Akan tetapi, tentunya, tidak menjadi wilayah perang. Pasukan Khadafi di bawah ancaman ataupun tekanan Nato. diserang para Apalagi, pasukan Nato tidak berhenti pemberontak Libya yang menginginkan memberondongkan tembakan dan bom ke Khadafi jatuh (http://www.wartakota.co.id). kompleks Bab al Aziziya, tempat Khadafi oleh Setelah AS beserta mendapat serangan dan orang-orang dekatnya bersembunyi. bertubi-tubi, akhirnya Moamar Khadafi “Mengapa Anda membunuh anak- bersedia berunding dengan pasukan Nato anak kami? Mengapa Anda memorak- dan porandakan infrastruktur kami?” tanya para pemberontak. Di tengah kecamuk adu senjata, Moamar Khadafi bapak delapan anak itu. tiba-tiba menawarkan gencatan senjata. Dia juga membantah tudingan Pada 30 April 2011 melalui pidato yang bahwa pasukannya membantai warga ditayangkan langsung oleh stasiun TV sipil. Menurut dia, apa yang dilakukan nasional, pemimpin 68 tahun itu mengajak pasukannya terhadap para pemberontak berunding (gerilyawan prodemokrasi) sudah tepat. Nato sebagai pihak yang mendukung kelompok pemberontak. Hal itu disebabkan dia yakin ada “Pintu menuju perdamaian terbuka keterlibatan Al Qaeda di sana. Kepada lebar,” kata Khadafi sebagaimana dilansir generasi muda Libya yang turut angkat Associated Press, “Wahai para senjata melawan pasukannya, Khadafi penyerang, kami siap berunding dengan mengimbau kalian semua. Marilah Perancis, Italia, Bahkan, dia menawarkan uang tunai dan Inggris, mobil sebagai ganti senjata yang mereka Amerika Serikat (AS), kita supaya mereka sandang itu. Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1 sadar. 88 “Kalian hanyalah anak-anak yang Libya adalah untuk menegakkan terbuai oleh janji-janji licik Nato,” kata demokrasi dan melindungi hak-hak sipil. Khadafi (http://www.hariansumutpos.com). Demikian Saif pula para pemberontak sudah semestinya Demikian pula anak Khadafi, Dr. prodemokrasi Al menghentikan penyerangan fisik ke arah Islam, menyerukan akan melaksanakan demokrasi pada dua bulan pasukan Khadafi untuk kemudian mendatang (running text tvOne: 2011). bersama-sama melaksanakan demokrasi Ajakan Khadafi untuk berunding karena demokrasi adalah yang dijadikan dengan Nato beserta para pemberontak alasan untuk menjatuhkan rezim Khadafi. Libya menunjukkan keinginannya untuk Akan tetapi, dalam kenyataannya tidaklah memulai demikian. AS terus menggempur dan para memecahkan masalah tidak dengan cara fisik. Ia menginginkan jalur pemberontak diplomasi menggunakan dan musyawarah untuk pun terus menyerang kekuatan-kekuatan menyelesaikan kemelut yang ada di Libya. perang. Seruan Saif Al Islam untuk melaksanakan ajakan Khadafi dan seruan puteranya. demokrasi pun menunjukkan bahwa rezim Mereka tidak alat mempedulikan AS berpendapat bahwa keinginan Khadafi mulai melunak dan bersedia untuk Khadafi melakukan demokrasi melaksanakan demokrasi adalah sudah setelah sebelumnya selama dua bulan terlambat (running text tvOne: 2011). mempersiapkan segala sesuatunya untuk Pendapat AS tersebut sama sekali tidak melangsungkan sistem politik demokrasi. bisa dipahami, terlambat dari hal apa? proses-proses Seharusnya, ajakan Khadafi untuk berunding dan seruan pelaksanaan dan keluarganya untuk Penyerangan AS terus berlanjut sampai rezim Khadafi hancur dan demokrasi oleh anaknya itu menghentikan keluarganya banyak yang tewas dalam penyerangan pertempuran tersebut. Khadafi pun tewas Nato dan pemberontak prodemokrasi terhadapnya. disebabkan alasan menggunakan Nato untuk Hal itu dalam sebuah pertempuran di Kota Sirte, yang Kamis 20 Oktober 2011. Peluru dari menyerang tentara pemberontak menembus beberapa AS Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1 89 bagian tubuh pria yang telah berkuasa yang dengan tangan besi di Libya selama 42 tercipta kehidupan demokrasi yang stabil. tahun ini (http://www.fajar.co.id). pernah dilakukan Khadafi dan Akan tetapi, jika kita melihat situasi Libya pascajatuhnya Khadafi sampai saat Tanda Tanya Besar ini, apakah benar tercipta keamanan bagi Dengan memperhatikan penyerangan AS rakyat yang demokrasi yang mapan?Jawabannya jelas terus-menerus pemerintahan Moamar Libya Khadafi meskipun yang sudah dipimpin dan terbangun sistem politik “tidak”. bersedia Jadi, apa diinginkan semua orang bisa menduga sekaligus terhadap Libya itu?Keuntungan apa yang meyakini bahwa AS memiliki alasan lain telah didapatnya? menyerang Libya. Alasan dari yang berunding dan melaksanakan demokrasi, untuk AS sebenarnya penyerangannya itu bukanlah untuk menegakkan demokrasi AS Berpura-pura Melindungi Warga dan membela rakyat Libya. Hal tersebut Sipil dapat diperhatikan dari tidak digubrisnya Untuk melakukan penyerangan ke Libya di ajakan berunding dari Khadafi dan seruan bawah pemerintahan Kolonel Moamar Saif Khadafi, Amerika Serikat tentunya harus Al Islam untuk melaksanakan demokrasi di Libya. yang memiliki alasan tepat yang dibenarkan Semua pihak wajar bertanya, “Apa dunia dan publik di Amerika Serikat diinginkan sendiri. Oleh sebab itu, AS melakukan AS sebenarnya dari penyerangannya terhadap Libya?” banyak kampanye dan propaganda agar Penyerangan itu kini sudah lama memiliki celah untuk menyerang Libya. selesai dan Khadafi pun jatuh bersama Alasan yang paling mengemuka dalam pemerintahannya. media Seharusnya, setelah massa, baik cetak maupun kejatuhan Khadafi, rakyat terbebas dari elektronik adalah untuk melindungi warga kekejaman atau ancaman sebagaimana sipil dari kekejaman Khadafi dan menegakkan demokrasi. Alasan-alasan itu Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1 90 “masalah dianggap paling tepat untuk meyakinkan mengampanyekan dunia kemanusiaan” di Libya. Berangkat dari bahwa memang Libya sudah seharusnya diserang. Bagi orang awam gelombang yang menggantungkan kepercayaannya menyapu Timur Tengah, aksi-aksi protes kepada analisis pun terjadi di Libya. Sebagaimana fungsi mendalam, alasan itu dapatlah dipahami. represif negara bekerja, tidak ada satu Akan tetapi, bagi orang-orang yang kritis, pun di antara negara-negara itu yang baik memperlakukan demonstran dengan baik. media massa masyarakat tanpa umum, akademisi, kebangkitan rakyat maupun para petinggi negeri dan pegiat Pemukulan, organisasi internasional, alasan-alasan itu pembunuhan terjadi, baik hanyalah cover untuk menutupi alasan Mesir, Bahrain, Yaman, maupun Libya yang sebenarnya. sendiri (http://berdikarionline.com: 2011). Dalam penangkapan, yang dan di Tunisia, http://shabestan.net Sebuah artikel di New York Times disebutkan bahwa Amerika dan para menggambarkan, apa yang terjadi di Libya sekutu dan berbeda dibandingkan dengan gejolak Perancis pada 17 Maret 2011 telah politik di negara lainnya di Timur Tengah. memaksa Dewan Keamanan PBB untuk Sikap keras Khadafi terhadap warganya memutuskan sebuah resolusi berkaitan membuat Libya memang harus “diserbu” dengan wilayah larangan terbang di Libya untuk menyelamatkan warga sipil. Ini yang dan klaim mereka adalah karena ingin menjadi alasan utama AS dan sekutunya membela dan mempertahankan rakyat melancarkan serbuan yang mereka sebut Libya intervensi lamanya, dari yaitu Inggris kejahatan dan aksi pembunuhan yang dilakukan oleh Khadafi. kemanusiaan (http://www.kbr68h.com). Pasukan-pasukan Nato memasuki Libya Alasan yang dipakai para agresor dengan dalih untuk memberikan bantuan untuk menghujani Libya dengan rudal- kemanusiaan. rudal adalah “demi menyelamatkan warga Sebagai prakondisi, imperialis AS dan sekutunya telah berhasil Benghazi yang anti-Khadafi dari serangan brutalnya yang telah menewaskan Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1 91 manusia sampai 6.000 orang lebih (http://pomaneh.blogspot.com).” teori, hubungan internasional dan politik luar negeri suatu negara yang dijalankan Hal yang menjadi pemicu AS dan adalah untuk memenuhi Nato melakukan penyerangan langsung nasionalnya secara fisik, bukan lagi retorika adalah kepentingan negara lain. Politik luar negeri diakibatkan sendiri adalah: oleh serangan-serangan pasukan Khadafi kepada rakyatnya sendiri yang melakukan menjatuhkan demonstrasi rezim Khadafi untuk dan Moamar Khadafi berkuasa, maka pecahlah kerusuhan dan hal itu menjadi alasan bagi dunia barat yang tergabung dalam Nato bukan untuk Pola perilaku yang diwujudkan oleh suatu negara sewaktu memperjuangkan kepentingannya dalam hubungannya dengan negara lain … (yaitu) bagaimana cara menentukan tujuan, menyusun prioritas, menggerakkan mesin pengambilan keputusan pemerintah, serta mengelola sumber daya manusia dan alam untuk bersaing dengan negara lain di dalam lapangan internasional. (http://setabasri01.blogspot.com) menginginkan demokrasi. Ketika rakyat tak lagi menghendaki sendiri, kepentingan untuk Dalam politik luar negeri, negara menyerang Libya untuk menghentikan dipandang sebagai sedang keganasan pasukan pemerintah Libya memperjuangkan kepentingan di dalam terhadap rakyatnya sendiri hubungannya dengan negara (atau (http://padiemas.blogdetik.com). beberapa negara) lain. Secara otomatis Alasan-alasan Amerika Serikat pula, jika suatu hubungan dilakukan suatu menyerang Libya untuk menyelamatkan negara terhadap negara lain, pasti rakyat Libya dari keganasan Khadafi melewati batas yuridiksi wilayah masingmenunjukkan bahwa AS menjalankan masing. Dalam aktivitas politik luar negeri, hubungan internasional yang merupakan suatu negara memiliki tujuan, cara politik luar negerinya untuk keuntungan mencapai tujuan, cara mengelola sumber rakyat Libya dalam arti keuntungan negara daya alam agar dapat bersaing dengan lain, bukan keuntungan bagi AS. Hal ini aktor-aktor (negara) sangatlah bertentangan dengan berbagai (http://setabasri01.blogspot.com). teori politik luar negeri. Dalam berbagai Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1 lain 92 Senada dengan hal tersebut, Dahlan Nasution (1991) menjelaskan: Landasan politik luar negeri mana pun juga adalah misi untuk memaksimalkan sintesis nilainya…. Tindakan negara dalam politik luar negeri senantiasa bertujuan untuk mencapai sasaran yang dianggap sebagai kepentingan nasionalnya. Penjelasan Dahlan 2. tersebut menggambarkan bahwa politik luar negeri merupakan kebijakan suatu negara dalam hubungan internasional yang berdasarkan pada kepentingan dalam negerinya sendiri atau warganya. Suatu negara menjalankan politik luar negeri adalah untuk mempertahankan, meningkatkan taraf hidup, memberikan kenyamanan, serta menyalurkan keinginan rakyatnya sendiri. Sejalan dengan Dahlan, Muhamad Musa (2003 : 24) mengatakan bahwa politik luar negeri mana pun mencerminkan: 1. Desain kepentingan pada tiap-tiap negara yang melakukan penyelarasan, bertolak dari pandangan hidup (way life) dan pandangan strategis-nya (strategic views) atau dalam rangka merealisasikan berbagai manfaat untuk umat secara keseluruhan ataupun untuk salah satu 3. kelompok umat, serta mendesain kepentingan tersebut untuk mencapai target-target yang achiavable dengan membuat hubungan kausalitas antara apa yang ada dan apa yang hendak direalisir. Batasan muatan politik luar negeri. Caranya dengan mempelajari kepentingan dan menyusunnya dalam skala prioritas ke dalam kepentingan vital dan sekunder serta menjelaskan tatacara mengembannya di luar batas teritorial percaturan internasional melalui pengkajian terhadap pengaruhnya bagi kepentingan negara lain, begitu juga bagi negaranegara tersebut. Proses pelaksanaan. Caranya dengan mengoordinasikan berbagai sarana pelaksanaan serta penyelarasan antara kemampuan negara dengan target yang hendak direalisir. Negara akan menyusun kepentingannya berdasarkan pertimbangan subyektif, baik ideologis maupun strategis sebab kepentingan tersebut mencerminkan kebutuhannya, tetapi kenyataannya tidak subyektif murni berdasarkan koneksitas dengan kepentingan negara lain yang ada di dalamnya, khususnya penyusunan kepentingan menjadi vital dan sekunder sebab kepentingan vital negara akan menyeretnya untuk serta merta berperang dalam rangka meraihnya. Oleh karena itu, dengan sekedar diumumkannya suatu kepentingan bahwa kepentingan tersebut Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1 93 merupakan kepentingan vital akan memicu ketegangan. Sekalipun umumnya negara tidak mengumumkan kepentingan vitalnya, kecuali dalam kondisikondisi tertentu dan membiarkannya tetap kabur antara kepentingan vital dan sekundernya. Nato tersebut. Presiden Barack Obama Berdasarkan berbagai kajian dan uang yang dijanjikan USD 1,1 miliar atau teori politik luar negeri yang dimuat dalam sekitar Rp9,74 triliun. Dana itu belum http://setabasri01.blogspot.com serta termasuk pengeluaran Departemen Luar disampaikan oleh Dahlan Nasution dan Negeri, CIA, dan lembaga-lembaga lain Muhammad Musa, penyerangan yang yang terlibat dalam misi tempur Nato di dilakukan Amerika Serikat terhadap Libya Libya. Mengutip data resmi dari Nato, adalah National sama sekali bukan untuk harus mengeluarkan banyak dana. Belum lagi hadiah uang tunai yang dijanjikan oleh Departemen Pertahanan AS (Pentagon) kepada siapa pun warganya yang bisa menangkap Moamar Journal Kadhafi. Konon, melaporkan bahwa keuntungan rakyat dan warga Libya, organisasi pakta pertahanan itu harus melainkan untuk kepentingan Amerika mengeluarkan Serikat sendiri. Adapun alasan-alasan (sekitar Rp65,5 miliar) per bulan untuk kemanusiaan yang digunakan AS adalah belanja senjata perang elektronik di Libya. jelas merupakan suatu kebohongan yang Selain nyata. Tidak mungkin AS mempertaruhkan membelanjakan sekitar USD 1,1 juta nyawa prajuritnya mengeluarkan (sekitar Rp9,74 miliar) per bulan untuk biaya yang besar keperluan para staf di markas besar dan dan sangat untuk kepentingan di luar negaranya. Misi militer Amerika Serikat untuk menggulingkan komando digelontorkan USD Nato lapangan. AS jauh 7,4 juga Dana lebih juta harus yang besar mengeluarkan ketimbang yang dikeluarkan Nato, yakni biaya besar. Jumlahnya mencapai miliaran USD 2 miliar (sekitar Rp17,71 triliun) dolar (http://www.fajar.co.id). Amerika Khadafi itu, sekitar Serikat. Washington memberikan bantuan persenjataan dan Di samping itu, kepura-puraan AS teknologi untuk mendukung misi udara dalam melindungi warga sipil tampak jelas Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1 94 ketika terjadi penyerangan yang menggunakan Nato terhadap Libya serta setelah perang penyerangan berakhir. itu melindungi sama warga sekolah, dll.. Ternyata, sekali sipil, beberapa anak dan cucunya), rumah sakit, Serangan Nato terhadap Libya tidak yang sempat dikhawatirkan Hugo Chavez melainkan dan Fidel Castro, akhirnya benar terjadi. membuat lebih banyak kerusakan dan Berkat kehilangan nyawa. Keamanan PBB tentang Zona Larangan Dina Y. Sulaeman http://ahlulbaitindonesia.org memaparkan bahwa legitimasi keputusan Dewan dalam Terbang (No Fly Zone), Sabtu malam (2011) (18/3) waktu setempat, militer Perancis, menyusul aksi-aksi Inggris, dan Amerika Serikat mulai demo dan kekerasan yang terjadi, dunia memborbardir Kota Tripoli dan sekitar digiring untuk “mengizinkan” AS dan kroni- Benghazi lewat pesawat tempur serta kroninya humanitarian kapal-kapal perang di Laut Mediterania. intervention demi membantu rakyat Libya. Lebih dari seratus rudal Tomahawk telah Media-media mainstream, seperti CNN diluncurkan atau Fox News, bahkan kali ini yang dalam beberapa jam, dilaporkan puluhan menjadi motornya adalah Al Jazeera, warga sipil tewas dan lebih dari 150 orang berusaha membentuk opini publik bahwa terluka, termasuk anak-anak. melakukan sedang terjadi pembantaian sipil besar- menuju Bila “sasaran”. maksud Hanya serangan besaran di Libya. Oleh karena itulah, tak dikatakan banyak yang memprotes saat Nato mulai kemanusiaan” untuk “melindungi warga membombardir Libya. Anehnya, meskipun sipil datang Khadafi”, dengan saksikan paradoks dengan (humanitarian alasan kemanusiaan intervention), target sebagai ini Libya” dari “intervensi “keganasan kejadian yang ini, rezim kita sungguh serangan Nato justru bukan kompleks menyesakkan dan menyesatkan. Namun, militer, melainkan rumah-rumah (termasuk bila maksud serangan ini dikatakan untuk istana Khadafi sehingga menewaskan merebut kontrol atas 46,4 miliar barel cadangan minyak terbukti di Libya, maka Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1 95 kita dapat melihat sedikit cahaya kebenaran (http://berdikarionline.com). menduduki Libya dengan dalih untuk memberikan mereka dan mereka membunuh pengembala yang berada di dalam rumah." bantuan kemanusiaan, tetapi tindakanterorisme tersebut melakukan pembunuhan massal. Bahkan, Pasukan-pasukan Nato memasuki tindakan negara Menurutnya, tujuan utama telah serangan Nato Libya tidak ada kaitannya menyebabkan tewasnya ribuan warga tak dengan kemanusiaan karena sama sekali berdosa di negara ini dan campur tangan tidak berniat menyelamatkan warga sipil. militer ini bukan hanya tidak membantu menyelamatkan rakyat Libya benar-benar ingin di menyelamatkan warga sipil Libya, mereka kasar tidak akan menembakkan rudal curise dari Moamar Khadafi, tetapi menambah tingkat laut karena dengan demikian mereka tidak kematian akan mampu membedakan antara warga hadapan jiwa "Jika serangan-serangan rakyat dengan serangan- serangan rudal (http://shabestan.net). Pendiri Peace, Dr. mengecam organisasi James serangan Ministry Thring pasukan sipil atau pasukan revolusioner dan militer of pro-Khadafi," ungkapnya. (2011), Ditambahkannya bahwa serangan Pakta udara juga tidak mampu membedakan Pertahanan Atlantik Utara (Nato) ke Libya target serangan tersebut. dan menekankan bahwa Nato hanya Dijelaskannya pula, Libya adalah menjadikan perlindungan terhadap warga negara kaya sumber alam, termasuk sipil sebagai alasan untuk menyerang minyak dan emas. Sepertiga sumber alam Libya. Libya adalah minyak dan seperempat Dalam wawancaranya dengan kantor berita Fars (17/5), Dr. Thring mengatakan, "Mereka juga melakukan lainnya adalah emas (http://indonesian.irib.ir). Itulah minyak Libya yang kejahatan yang sama di Irak. Dengan merupakan berkah yang diberikan oleh alasan menghancurkan senjata destruksi Tuhan kepada rakyat Libya, tetapi kini massal, sekaligus juga masalah yang sangat mereka menginvasi dan Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1 96 serius. Entah sudah berapa puluh ribu mengubah negara mereka sendiri, guna rakyat Libya yang menjadi korban dari dengan menegakkan sistem demokrasi perang sipil yang terjadi. yang menghormati rakyat." Ternyata, minyak yang didapat dari perut Bumi memang berkah masalah besar dan bagi bisa sebuah (Prayitno Di samping itu, para pengusaha menjadi AS pun mengatakan bahwa Libya lebih bangsa mementingkan Ramelan, www.ramalanintelijen.net: 2011). stabilitas politik dan ekonomi dibandingkan demokrasi (running text tvOne: 2011). Dengan alasan “menciptakan Menegakkan Demokrasi demokrasi” kita membenarkan serangan Di samping alasan kemanusiaan, Amerika udara Serikat ngotot menyerang Libya adalah Amerika, Inggris, Perancis, Italia, Kanada, adanya dll.. Ini adalah alasan yang paling tolol keinginan untuk menciptakan negara-negara syaitan seperti sistem politik demokrasi di Libya yang yang bisa dikemukakan. Demi dipandangnya otoriter, kejam, dan sadis. melaksanakan demokrasi, kita Dengan demokrasi, menghalalkan AS menginginkan invasi negara-negara rakyat Libya lebih bebas mengutarakan kuffar–semoga Allah mengutuk mereka ekspresinya. dan Keinginan AS agar Libya menjadi negara yang demokratis bisa dilihat dari berbagai pernyataannya. menghancurkan ekonomi mereka (Abinya Syakir : 2011 dalam http://pomaneh.blogspot.com). Presiden AS Alasan ini merupakan hal yang Barack Obama sendiri mengatakan bahwa lebih bisa diterima dunia karena isu dunia Libya saat ini adalah demokrasi. Demokrasi memerlukan sistem politik demokrasi ( running text tvOne: 2011). Demikian menyatakan, komitmen pula "Kami bersama gedung memang memberikan janji kebebasan putih kepada manusia, tetapi juga membuka menggarisbawahi banyak peluang bagi para kapitalis untuk untuk tujuan merampas kekayaan alam suatu negara membantu orang-orang Libya kesempatan Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1 97 dengan cara berkolaborasi dengan para adalah sesuai dengan teori politik luar politikus lokal. negeri Dengan terciptanya demokrasi di partai-partai yang memiliki kepentingan yang sama. Bisa pula meminta balas jasa saat dalam Pola perilaku yang diwujudkan oleh suatu negara sewaktu memperjuangkan kepentingannya dalam hubungannya dengan negara lain … (yaitu) bagaimana cara menentukan tujuan, menyusun prioritas, menggerakkan mesin pengambilan keputusan pemerintah, serta mengelola sumber daya manusia dan alam untuk bersaing dengan negara lain di dalam lapangan internasional. kerja sama dengan pihak-pihak atau upayanya ditulis http://setabasri01.blogspot.com, yaitu: Libya, AS dapat melakukan kerja sama- atas yang menghancurkan Moamar Khadafi. Jika terjadi demokrasi, AS yang kapitalis itu dapat membantu kampanye tokoh-tokoh atau partai-partai Dalam politik luar negeri, negara politik dengan cara memberikan banyak dipandang dana. Hal itu dilakukan AS agar dapat memperjuangkan kepentingan di dalam memperoleh keuntungan setelah menang hubungannya dalam Pemilu di Libya. beberapa negara) lain. Secara otomatis Amien Rais (2008) dalam bukunya sebagai dengan sedang negara (atau pula, jika suatu hubungan dilakukan suatu Agenda Mendesak Bangsa: Selamatkan negara Indonesia, menjelaskan bahwa cara paling melewati batas yuridiksi wilayah masing- mudah bagi korporasi untuk menaklukan masing. Dalam aktivitas politik luar negeri, kekuatan suatu politik adalah dengan terhadap negara negara memiliki lain, tujuan, pasti cara memberikan biaya kampanye tatkala calon mencapai tujuan, cara mengelola sumber presiden atau calon gubernur melakukan daya alam agar dapat bersaing dengan kampanye menjelang pemilihan umum. aktor-aktor Presiden yang terpilih tidak bisa tidak pasti (http://setabasri01.blogspot.com). akan membalas budi pada korporasi yang telah menggelontorkan dana kampanye. Upaya AS menegakkan demokrasi untuk mendapatkan keuntungan dari Libya Senada (negara) dengan hal lain tersebut, Dahlan Nasution (1991) menjelaskan: Landasan politik luar negeri mana pun juga adalah misi untuk memaksimalkan sintesis Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1 98 nilainya…. Tindakan negara dalam politik luar negeri senantiasa bertujuan untuk mencapai sasaran yang dianggap sebagai kepentingan nasionalnya. Penjelasan Dahlan 2. tersebut menggambarkan bahwa politik luar negeri merupakan kebijakan suatu negara dalam hubungan internasional yang berdasarkan pada kepentingan dalam negerinya sendiri atau warganya. Suatu negara menjalankan politik luar negeri adalah untuk mempertahankan, meningkatkan taraf hidup, memberikan kenyamanan, serta menyalurkan keinginan rakyatnya sendiri. Sejalan dengan Dahlan, Muhamad Musa (2003 : 24) mengatakan bahwa politik luar negeri mana pun mencerminkan: 1. Desain kepentingan pada tiap-tiap negara yang melakukan penyelarasan, bertolak dari pandangan hidup (way life) dan pandangan strategis-nya (strategic views) atau dalam rangka merealisasikan berbagai manfaat untuk umat secara keseluruhan ataupun untuk salah satu kelompok umat, serta mendesain kepentingan tersebut untuk mencapai target-target yang achiavable dengan membuat hubungan kausalitas antara apa yang 3. ada dan apa yang hendak direalisir. Batasan muatan politik luar negeri. Caranya dengan mempelajari kepentingan dan menyusunnya dalam skala prioritas ke dalam kepentingan vital dan sekunder serta menjelaskan tatacara mengembannya di luar batas teritorial percaturan internasional melalui pengkajian terhadap pengaruhnya bagi kepentingan negara lain, begitu juga bagi negaranegara tersebut. Proses pelaksanaan. Caranya dengan mengoordinasikan berbagai sarana pelaksanaan serta penyelarasan antara kemampuan negara dengan target yang hendak direalisir. Negara akan menyusun kepentingannya berdasarkan pertimbangan subyektif, baik ideologis maupun strategis sebab kepentingan tersebut mencerminkan kebutuhannya, tetapi kenyataannya tidak subyektif murni berdasarkan koneksitas dengan kepentingan negara lain yang ada di dalamnya, khususnya penyusunan kepentingan menjadi vital dan sekunder sebab kepentingan vital negara akan menyeretnya untuk serta merta berperang dalam rangka meraihnya. Oleh karena itu, dengan sekedar diumumkannya suatu kepentingan bahwa kepentingan tersebut merupakan kepentingan vital akan memicu ketegangan. Sekalipun umumnya negara tidak mengumumkan kepentingan vitalnya, kecuali dalam kondisi- Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1 99 kondisi tertentu dan membiarkannya tetap kabur antara kepentingan vital dan sekundernya. tangan besi di Libya selama 42 tahun ini (http://www.fajar.co.id). Sistem demokrasi yang hendak Tidak Terwujudnya Demokrasi diciptakan di Libya oleh Amerika Serikat Alasan yang digunakan Amerika Serikat akan membuka jalan bagi para pengusaha untuk menyerang Libya adalah untuk kapitalis Amerika untuk menguasai Libya. menegakkan demokrasi. Akan tetapi, Hal tersebut sebagaimana yang dikatakan sistem politik demokrasi tidak terbentuk di Presiden RI ke-1 Soekarno (1964): Libya. Benar sekali juga perkataan de Brouckere bahwa „demokrasiā sekarang itu sebenarnya adalah suatu alat kapitalisme, suatu kapitalistische instelling, suatu kedok bagi dictatuur van het kapitalisme! Penguasa baru masih belum mampu melaksanakan demokrasi dengan baik atau bisa melaksanakan juga tidak mau demokrasi. Para pemberontak revolusioner prodemokrasi Libya bisa pula enggan untuk Tumbangnya Rezim Khadafi melaksanakan Setelah penyerangan yang demokrasi karena dilakukan kekuasaan yang mereka pegang sekarang Amerika Serikat dengan menggunakan bisa berpindah pada pemenang Pemilu Nato terhadap Libya, terjadi perubahan yang baru. yang besar dalam Negara Libya, yaitu: Hal tumbangnya rezim Moamar ini pun bisa menjelaskan Khadafi. mengapa AS serikat menolak Rezim Khadafi hancur dan keluarganya pelaksanaan demokrasi yang akan digelar banyak yang tewas dalam pertempuran oleh Moamar Khadafi. tersebut. Khadafi pun tewas dalam sebuah “Pintu menuju perdamaian terbuka pertempuran di Kota Sirte, Kamis 20 lebar,” kata Khadafi sebagaimana dilansir Oktober 2011. Peluru dari tentara Associated Press, “Wahai para pemberontak menembus beberapa bagian penyerang, kami siap berunding dengan tubuh pria yang telah berkuasa dengan kalian semua. Marilah Perancis, Italia, Inggris, Amerika Serikat (AS), Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1 kita 100 bernegosiasi. Mengapa Anda menyerang kami?” Dalam “Kalian hanyalah anak-anak yang semua terbuai oleh janji-janji licik Nato,” kata pidatonya, Khadafi Khadafi (http://www.hariansumutpos.com). menegaskan rakyat Libya punya hak Demikian pula anak Khadafi, Dr. penuh untuk menentukan sendiri sistem Saif Al Islam, menyerukan akan politik mereka. Akan tetapi, tentunya, tidak melaksanakan demokrasi pada dua bulan di bawah ancaman ataupun tekanan Nato. mendatang (running text tvOne: 2011). Apalagi, pasukan Nato tidak berhenti Ajakan Khadafi untuk berunding memberondongkan tembakan dan bom ke dengan Nato beserta para pemberontak kompleks Bab al Aziziya, tempat Khadafi Libya menunjukkan keinginannya untuk dan orang-orang dekatnya bersembunyi. memulai “Mengapa Anda membunuh anak- memecahkan masalah tidak dengan cara fisik. Ia menginginkan jalur anak kami? Mengapa Anda memorak- diplomasi porandakan infrastruktur kami?” tanya menyelesaikan kemelut yang ada di Libya. bapak delapan anak itu. Seruan Saif Al Islam untuk melaksanakan Dia membantah musyawarah untuk tudingan demokrasi pun menunjukkan bahwa rezim bahwa pasukannya membantai warga Khadafi mulai melunak dan bersedia untuk sipil. Menurut dia, apa yang dilakukan melakukan pasukannya terhadap para pemberontak setelah sebelumnya selama dua bulan (gerilyawan prodemokrasi) sudah tepat. mempersiapkan segala sesuatunya untuk Hal melangsungkan sistem politik demokrasi. itu juga dan disebabkan dia yakin ada keterlibatan Al Qaeda di sana. Kepada proses-proses demokrasi Seharusnya, ajakan Khadafi untuk generasi muda Libya yang turut angkat berunding senjata melawan pasukannya, Khadafi demokrasi oleh anaknya itu menghentikan mengimbau sadar. penyerangan Bahkan, dia menawarkan uang tunai dan prodemokrasi terhadapnya. mobil sebagai ganti senjata yang mereka disebabkan alasan sandang itu. menggunakan Nato supaya mereka dan seruan Nato dan untuk pelaksanaan pemberontak Hal AS itu yang menyerang Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1 101 Libya adalah untuk menegakkan kekuatan politik Khadafi menjadi demokrasi dan melindungi hak-hak sipil. pemenang Pemilu. Itu artinya AS tidak Demikian pula prodemokrasi para pemberontak mendapatkan keuntungan apa pun dari sudah semestinya demokrasi di Libya karena Khadafi masih menghentikan penyerangan fisik ke arah pasukan Khadafi untuk berkuasa. kemudian Penolakan AS tersebut sangat bersama-sama melaksanakan demokrasi sejalan dengan pendapat Dahlan Nasution karena demokrasi adalah yang dijadikan (1991): alasan untuk menjatuhkan rezim Khadafi. Landasan politik luar negeri mana pun juga adalah misi untuk memaksimalkan sintesis nilainya…. Tindakan negara dalam politik luar negeri senantiasa bertujuan untuk mencapai sasaran yang dianggap sebagai kepentingan nasionalnya. Akan tetapi, dalam kenyataannya tidaklah demikian. AS terus menggempur dan para pemberontak menggunakan perang. pun terus menyerang kekuatan-kekuatan Mereka tidak alat mempedulikan ajakan Khadafi dan seruan puteranya. AS berpendapat bahwa keinginan Khadafi dan keluarganya Penjelasan Dahlan tersebut menggambarkan bahwa politik luar negeri merupakan kebijakan suatu negara dalam untuk hubungan internasional yang berdasarkan melaksanakan demokrasi adalah sudah pada kepentingan dalam negerinya sendiri terlambat (running text tvOne: 2011). atau Pendapat AS tersebut sama sekali tidak menjalankan politik luar negeri adalah bisa dipahami, terlambat dari hal apa? untuk warganya. Suatu mempertahankan, negara meningkatkan Hal yang bisa sangat dipahami dari taraf hidup, memberikan kenyamanan, penolakan AS adalah demokrasi yang serta menyalurkan keinginan rakyatnya digelar di Libya ketika Khadafi masih sendiri. berkuasa tidaklah menguntungkan bagi Sejalan dengan Dahlan, Muhamad AS dan sekutu kapitalisnya. Demokrasi Musa (2003 : 24) mengatakan bahwa yang politik digelar saat Khadafi masih memimpin bisa membuat partai atau luar negeri mana mencerminkan: Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1 pun 102 Desain kepentingan pada tiap-tiap negara yang melakukan penyelarasan, bertolak dari pandangan hidup (way life) dan pandangan strategis-nya (strategic views) atau dalam rangka merealisasikan berbagai manfaat untuk umat secara keseluruhan ataupun untuk salah satu kelompok umat, serta mendesain kepentingan tersebut untuk mencapai target-target yang achiavable dengan membuat hubungan kausalitas antara apa yang ada dan apa yang hendak direalisir. Watak Revolusi Libya yang dimuat dalam http://militanindonesia.org (2011) mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak memiliki alasan untuk menumbangkan sebuah rezim yang sudah begitu terbuka untuk membiarkan secara negaranya ekonomi melalui dijajah program privatisasi dan liberalisasi ekonomi. Libya sendiri sebenarnya sudah sangat terbuka Keuntungan Amerika Serikat dengan program privatisasi dan liberalisasi Sudah merupakan kenyataan bahwa ekonomi berdasarkan berbagai teori setelah mengecam keras hubungan perjuangan Al Qaeda. Satu-satunya internasional yang dijalankan merupakan alasan mengapa kaum imperialis (AS) hubungan yang berasal dari politik luar akhirnya memutuskan untuk negeri negara-negara yang terlibat. Setiap mengintervensi dan menumbangkan negara berupaya keras mewujudkan citaKhadafi adalah meledaknya revolusi Arab cita dan keinginannya sendiri, bukan yang menjangkiti rakyat Libya. keinginan atau pun cita-cita negara lain. Bila rakyat Libya berhasil Demikian pula Amerika Serikat melakukan menumbangkan Khadafi dengan kekuatan penyerangan terhadap Libya adalah untuk dan mendapatkan keuntungan dari kepemimpinan mereka sendiri, Libya, walhasil kepentingan asing akan bukan untuk memberikan keuntungan bagi terancam. Bisa-bisa program privatisasi Libya sendiri. Keuntungan yang Amerika dan Serikat dapatkan dari Libya liberalisasi akan dibatalkan oleh adalah pemerintahan yang baru karena banyak terutama berupa ekonomi yang berasal perjanjian dagang antara Khadafi dan dari emas dan minyak. perusahaan-perusahaan asing yang sarat Ted Sprague dalam artikelnya KKN. Kematian Gaddafi, Imperialisme, Melihat kemungkinan ini, yang dan semakin hari semakin riil, kaum imperialis Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1 103 mencari kuda tunggangan baru, yakni menguasai Libya. Demikianlah, dengan para bawahan Khadafi yang membelot. alasan Biarlah menciptakan terorisme Barat di Libya. Khadafi ditumbangkan, asal inilah kapitalis tetap ada di pucuk kepemimpinan kemudian Syakir dalam dan memastikan laju privatisasi. Dengan http://pomaneh.blogspot.com (2011) jaminan dukungan negara-negara Barat, membuat pertanyaan yang merupakan para pembelot Libya semakin yakin untuk pernyataan. Satu hal yang harus disadari. mencampakkan Khadafi. Sementara itu di Andaikan lain pihak, dengan adanya pembelot- dihancurkan oleh pasukan Nato, lalu pembelot dari pemerintahan Khadafi, yang diganti tokoh lain yang lebih demokratis. juga adalah orang-orang utama dalam Pertanyaannya, apakah setelah itu Nato proses liberalisasi ekonomi Libya, AS akan pulang ke rumah masing-masing menjadi untuk secara damai dan penuh ikhlas? Jangan Terjadilah bodoh kawan! Mereka sudah keluar uang semakin meninggalkan yakin juga Khadafi. Abinya mereka nanti untuk Khadafi berhasil perkawinan haram antara kedua pihak ini banyak menjatuhkan Khadafi. atau lebih tepatnya kontrak politik baru Mereka pasti akan meminta “bayaran” antara majikan dan pesuruh. atas uang yang sudah mereka keluarkan Kubu revolusi terlihat sebagai agen untuk aksi militer itu. Sebagai catatan, kaki tangan imperialis oleh sebagian harga satu unit Rudal Tomahawk saja bisa rakyat. Perang saudara pun terjadi. mencapai Rp5 miliar sampai dengan Rp9 Demikian pula yang ditulis dalam http://shabestan.net/id bahwa miliar. pada Bila maksud serangan peristiwa Libya Amerika berencana untuk dikatakan membantu sekutu kemanusiaan” untuk “melindungi warga seluruhnya mempunyai barat-nya yang kepentingan sipil sebagai ini Libya” dari “intervensi “keganasan kekayaan Khadafi”, dengan minyak dan sumber-sumber alam negara saksikan paradoks ini. menyesakkan dan menyesatkan. Namun, umum untuk Mereka mendapatkan membuka jalan untuk kejadian yang ini, rezim kita sungguh Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1 104 bila maksud serangan ini dikatakan untuk Pendiri cadangan minyak terbukti di Libya, kita mengecam dapat melihat sedikit cahaya kebenaran Pertahanan Atlantik Utara (Nato) ke Libya (http://berdikarionline.com). dan menekankan bahwa Nato hanya serangan Thring of Peace, http://majalahgontor.co.id James Ministry merebut kontrol atas 46,4 miliar barel Devi Dr. organisasi (2011), pasukan Pakta dalam menjadikan perlindungan terhadap warga menyebutkan sipil sebagai alasan untuk menyerang sebuah sumber yang mengatakan bahwa Libya. selain lihai menghindari serangan pasukan Dijelaskannya pula, Libya adalah Nato dan tentara pemberontak, pemimpin negara kaya sumber alam, termasuk revolusi yang telah berkuasa selama 41 minyak dan emas. Sepertiga sumber alam tahun itu memilih bertahan karena alasan Libya adalah minyak dan seperempat emas. Financial Times, Kamis, 23 Maret lainnya 2011, (http://indonesian.irib.ir). mengutip Dana Moneter Internasional (IMF), menulis bahwa Bank adalah emas Di belakang keputusan strategis Sentral Libya--yang berada di bawah penyerangan kendali Khadafi--menyimpan minyak Libya menjadi penguat keinginan 143,8 ton emas. Emas yang dimiliki Libya serangan. Libya sebelum perang meletus tercatat terbesar nomor ke-25 di dunia. pada Februari 2011, setiap bulannya Kolonel Dengan cadangan emas Libya mengekspor AS 1,3 dan juta Nato, barrel ternyata minyak yang mencapai US$6,5 miliar atau sekitar perharinya. Ekspor Libya kurang dari dua Rp58,5 sanggup persen pasokan minyak di dunia. Setelah bayaran terjadinya perang sipil, perusahaan besar selama berbulan-bulan bahkan sampai kemudian menarik pegawai dan dalam bertahun-tahun. Selain cadangan emas, beberapa bulan terakhir ekspor minyak Khadafi juga diduga menyimpan cadangan Libya hanya sekitar 60.000 barrel per hari. kekayaan dari hasil penjualan minyak. Selanjutnya, membiayai triliun, Khadafi pasukan tentara yang diekspor sebagian minyak yang sudah berada di pelabuhan Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1 105 untuk menutup cash flow pemberontak Abdeljalil Mayouf, juru bicara yang sudah menguasai lokasi penimbunan pemberontak perusahaan minyak Libya minyak. Jadi, bukan dari hasil ekploitasi. Agoco, menyatakan kepada Reuter , Anjloknya ekspor minyak Libya "Kami tidak punya masalah ternyata mengakibatkan kenaikan harga negara-negara minyak di Eropa dan secara tidak Perancis, dan perusahaan Inggris, tetapi langsung berpengaruh terhadap harga kami mungkin memiliki beberapa isu-isu minyak di pantai Timur AS. Beberapa politik dengan Rusia, Cina, dan Brazilia." negara anggota Libya sangat Nato yang menyerang berkepentingan dengan minyak Libya. Perebutan terjadi antara perusahaan minyak Itali Eni, Ketiga barat dengan negara seperti yang Italia, disebut terakhir oleh pemberontak dianggap tidak mendukung tekanan terhadap Khadafi. BP dari Kolonel Khadafi pada masa lalu Inggris, Total Perancis, Repsol YPF dari tidak Spanyol dan Austria OMV. Semuanya internasional. adalah produsen besar minyak di Libya minyaknya, sebelum pertempuran pecah. Kini negara- bermasalah, sering memutuskan segala negara tersebut terlibat serangan udara urusan seperti penerapan pajak dan biaya serta berusaha membantu dan bekerja lainnya seenaknya. Kini yang bersaing sama ketat untuk menjadi perusahaan minyak dengan pejuang pemberontak sesuai dengan kepentingannya. Hess, Conoco perusahaan Dengan dia dinilai minyak kekuatan sebagai mitra nomor satu di Libya adalah Eni Italia dan Perusahaan-perusahaan seperti disukai Amerika Phillips, dan Total Perancis, bahkan pemimpin kedua negara telah mengundang pimpinan Marathon pada masa lalu juga membuat pemberontak ke negaranya dan juga kesepakatan keduanya sudah berkunjung ke Libya. Khadafi dengan walaupun pemerintahan impor AS hanya Para analis minyak memperkirakan sebesar satu persen. Kemudian, AS dan dibutuhkan beberapa memulihkan produksi minyak di Libya dan negara Nato berusaha mengambil hati pejuang pemberontak. beberapa tahun untuk ada pendapat mengatakan bahwa di Libya Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1 106 masih tersimpan cadangan yang jauh mesin pengambilan keputusan pemerintah, serta mengelola sumber daya manusia dan alam untuk bersaing dengan negara lain di dalam lapangan internasional. Dalam politik luar negeri, negara lebih besar apabila mereka diberikan kebebasan (Prayitno Ramelan: 2011 dalam www.ramalanintelijen.net). dipandang sebagai sedang Dengan memperhatikan berbagai memperjuangkan kepentingan di dalam pernyataan dan berita dari bermacamhubungannya dengan negara (atau macam sumber yang telah disebutkan, beberapa negara) lain. Secara otomatis kita bisa melihat bahwa penyerangan yang pula, jika suatu hubungan dilakukan suatu dilakukan Amerika Serikat merupakan negara suatu hubungan internasional terhadap negara lain, pasti yang melewati batas yuridiksi wilayah masing- berawal dari politik luar negerinya sendiri masing. Dalam aktivitas politik luar negeri, untuk mendapatkan banyak manfaat dari suatu konflik-konflik di Libya, negara memiliki tujuan, cara terutama mencapai tujuan, cara mengelola sumber mengamankan perusahaandaya alam agar dapat bersaing dengan perusahaannya sendiri yang kalau bisa aktor-aktor ditingkatkan penghasilannya. penyerangan tersebut (negara) lain Artinya, (http://setabasri01.blogspot.com). bukanlah Senada dengan hal tersebut, sebagaimana yang dikampanyekannya, Dahlan Nasution (1991) menjelaskan: yaitu untuk membela rakyat Libya dari kekejaman Khadafi dan menegakan demokrasi. Hal tersebut sesuai dengan teori politik luar negeri yang ditulis dalam Landasan politik luar negeri mana pun juga adalah misi untuk memaksimalkan sintesis nilainya…. Tindakan negara dalam politik luar negeri senantiasa bertujuan untuk mencapai sasaran yang dianggap sebagai kepentingan nasionalnya. Penjelasan Dahlan tersebut http://setabasri01.blogspot.com, yaitu: menggambarkan bahwa politik luar negeri Pola perilaku yang diwujudkan oleh suatu negara sewaktu memperjuangkan kepentingannya dalam hubungannya dengan negara lain … (yaitu) bagaimana cara menentukan tujuan, menyusun prioritas, menggerakkan merupakan kebijakan suatu negara dalam hubungan internasional yang berdasarkan pada kepentingan dalam negerinya sendiri Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1 107 atau warganya. Suatu negara 3. Proses pelaksanaan. Caranya dengan mengoordinasikan berbagai sarana pelaksanaan serta penyelarasan antara kemampuan negara dengan target yang hendak direalisir. Negara akan menyusun kepentingannya berdasarkan pertimbangan subyektif, baik ideologis maupun strategis sebab kepentingan tersebut mencerminkan kebutuhannya, tetapi kenyataannya tidak subyektif murni berdasarkan koneksitas dengan kepentingan negara lain yang ada di dalamnya, khususnya penyusunan kepentingan menjadi vital dan sekunder sebab kepentingan vital negara akan menyeretnya untuk serta merta berperang dalam rangka meraihnya. Oleh karena itu, dengan sekedar diumumkannya suatu kepentingan bahwa kepentingan tersebut merupakan kepentingan vital akan memicu ketegangan. Sekalipun umumnya negara tidak mengumumkan kepentingan vitalnya, kecuali dalam kondisikondisi tertentu dan membiarkannya tetap kabur antara kepentingan vital dan sekundernya. menjalankan politik luar negeri adalah untuk mempertahankan, meningkatkan taraf hidup, memberikan kenyamanan, serta menyalurkan keinginan rakyatnya sendiri. Sejalan dengan Dahlan, Muhamad Musa (2003 : 24) mengatakan bahwa politik luar negeri mana pun mencerminkan: 1. 2. Desain kepentingan pada tiap-tiap negara yang melakukan penyelarasan, bertolak dari pandangan hidup (way life) dan pandangan strategis-nya (strategic views) atau dalam rangka merealisasikan berbagai manfaat untuk umat secara keseluruhan ataupun untuk salah satu kelompok umat, serta mendesain kepentingan tersebut untuk mencapai target-target yang achiavable dengan membuat hubungan kausalitas antara apa yang ada dan apa yang hendak direalisir. Batasan muatan politik luar negeri. Caranya dengan mempelajari kepentingan dan menyusunnya dalam skala prioritas ke dalam kepentingan vital dan sekunder serta menjelaskan tatacara mengembannya di luar batas teritorial percaturan internasional melalui pengkajian terhadap pengaruhnya bagi kepentingan negara lain, begitu juga bagi negaranegara tersebut. Simpulan Dari penelaahan di atas kita dapat mengambil beberapa simpulan. Pertama, dengan tewasnya Khadafi dan jatuhnya pemerintahan memang Khadafi, terbebas rakyat dari Libya kekejaman Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1 108 Khadafi. Akan tetapi, situasi jatuh menjadi memiliki kesempatan untuk meningkatkan lebih hasil produksinya. tidak aman serangan AS karena dan Nato serangan- serta hidup terhimpit dalam pertarungan-pertarungan Saran bagi Seluruh Bangsa di Dunia di antara kelompok yang bertikai untuk Sebelum mendapatkan kekuasaan. internasional, baik dalam keadaan damai Kedua, alasan Amerika Serikat sebenarnya menyerang melakukan hubungan maupun perang, perlu dilakukan studi pemerintahan penelitian lebih lanjut mengenai latar Khadafi adalah bukan untuk melindungi belakang, sejarah, watak, kultur, serta warga sipil dari kekejaman Khadafi dan kebiasaan menegakan demokrasi. Hal itu terbukti dijadikan dari semakin banyaknya korban sipil hubungan internasional. Di samping itu, akibat penyerangan oleh AS dan Nato perlu pula pengkajian dan pemahaman serta tidak terciptanya demokrasi dengan terhadap jati diri setiap bangsa agar tidak baik pascaperang. Kalaupun penyerangan mudah itu kepentingan asing. menghasilkan kematian Khadafi, tujuannya adalah untuk mengamankan asli setiap pertimbangan dipengaruhi bangsa untuk pembentukan oleh kepentingan- Untuk mendapatkan hasil positif dan mendapatkan keuntungan bagi negeri secara AS sendiri. internasional, perlu dilakukan beberapa Ketiga, kalaupun tercipta sistem praktis dari setiap hubungan hal penting. Pertama, perlunya penelitian politik demokrasi di Libya, AS masih tetap dan memiliki keuntungan yang akan didapatkan dari kesempatan mendapatkan penelaahan mendalam keuntungan dengan cara berkolaborasi setiap dengan kekuatan-kekuatan politik di Libya. dilaksanakan Keempat, keuntungan yang hubungan mengenai internasional sebelum yang hubungan internasional itu sendiri berlangsung. didapatkan Amerika Serikat pascaperang Kedua, konsolidasi dan penguatan adalah perusahaan-perusahaan miliknya setiap elemen bangsa untuk mendapatkan masih tetap aman beroperasi di Libya dan Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1 109 tujuan yang sama dalam berbagai aktivitas hubungan internasional. bangsa kepada bangsa lain dalam memecahkan masalah. Keempat, banggakan tidak perilaku 1964, Dibawah Bendera Revolusi, Cet. 3, Panitya Penerbit Ketiga, tidak menggantungkan diri sebagai Sukarno, Dibawah Bendera Revolusi: Jakarta Triwahyuni, Dewi, 2009, Konflik Internal & membanggadan pemikiran Internasional, handout, Universitas Al-Ghifari: Bandung bangsa-bangsa lain dalam menganalisis Elektronik persoalan-persoalan dalam negeri, tetapi http://metrotvnews.com hendaklah belajar dari sejarah bangsa http://militanindonesia.or sendiri. http://padiemas.blogdetik.com http://salman-arif.blogspot.com Daftar Pustaka http://theglobalpolitics.com Alatas, Syed Hussain, 1987, Korupsi: http://www.fajar.co.id Sifat, Sebab, dan Fungsi, LP3ES: Jakarta http://www.hariansumutpos.com Budiardjo, Miriam, 1986, Dasar-Dasar Ilmu http://www.wartakota.co.id Politik, Cet. X, PT Gramedia: Jakarta running text tvOne: 2011 Musa, Muhammad, 2003, Hegemoni Barat terhadap Percaturan Politik Dunia: Sebuah Potret Internasional, Hubungan Wahyu Press: 1991, Politik Jakarta Nasution, Dahlan, Internasional: Konsep dan Teori, Penerbit Erlangga: Jakarta Noer, Deliar, 1986, Perkembangan Demokrasi Kita, LP3ES: Jakarta Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1