Pelajaran 13 : Berjalan dalam IMAN Inti Pelajaran Kita tinggal di dunia yang penuh dengan dosa, sakit penyakit, kemiskinan, kepahitan dan kelaparan. Di tengah-tengah dunia yang menyedihkan ini, Tuhan telah memberikan kita firmanNya, Alkitab, penuh dengan janji yang menakjubkan. Memaafkan, kesembuhan, berkat, kelimpahan dan pemenuhan kebutuhan adalah awal dari pemberian atau anugerahNya. Jadi, mengapa tidak lebih banyak lagi janji Allah dapat menjadi nyata dalam kehidupan kita? Ada banyak hal yang dapat menjadi penyebabnya, seperti; ketidakpedulian terhadap janji Allah, ketidakinginan untuk memberitahukan kebutuhan kita pada pertolongan Tuhan; menolak pimpinan Tuhan; gagal untuk mempercayai janji Tuhan untuk kita; dan tidak hidup dalam janji Allah ketika menghadapi situasi tertentu. Kalau kita sebagai pemimpin anak-anak menjadi orang yang beriman, yang menemukan, iman dan perbuatan dalam janji Allah, kita akan menjadi model yg menyenangkan Tuhan bagi kebutuhan anak-anak. Dan kita harus memahami ini: Janji Allah tidak datang dalam kotak yg tertutup (maksudnya hanya untuk segolongan orang saja). Sebaliknya, janji yang sama tentang keselamatan, kesembuhan, kemerdekaan, dan pengharapan yang ditawarkan Tuhan bagi orang dewasa juga diberikan pada anak-anak. Dalam dunia yang berdosa ini, seringkali yang terkecil dan terlemah di antara kita – anak-anak – yang akan paling menderita. Inilah anak-anak yang sama yang akan disiapkan untuk percaya pada janji Allah ketika mereka mendengarnya. Tidak seperti orang dewasa , kebanyakan anak tidak mengerti bahwa mereka membutuhkan pertolongan Tuhan , karena anak-anak terbiasa bergantung pada orang lain. Kita harus menantang mereka untuk bersandar pada kekuasaan Tuhan, ajar mereka akan janji Tuhan untuk mereka dan menolong mereka mengerti apa yang Tuhan harapkan dari mereka sebagai respon untuk janji-janji Allah. Ketika engkau mengajar hari ini , lakukanlah dengan penuh semangat dan kesabaran! Berdoalah agar Roh Kudus akan menginspirasi anak-anak melalui pelajaran ini dengan mengatakan tujuannya, “ Saya akan berjuang untuk apa yang Allah berikan pada saya.” ( I will fight for what God has given to me). 1 Melihat lebih jauh… Secara bergantian berikan sebuah batu pada anak-anak sambil berkata, “Janji Allah adalah untuk kamu”. Seperti bangsa Israel yang membangun mezbah utnuk mengingatkan mereka bagaimana Allah membawa mereka ke tanah perjanjian. (lihat Joshua 4 : 1 – 9) , maka batu-batu ini akan mengingatkan kamu tentang janji Allah untuk mereka. Welcome Mulailah pelayanan anda dengan penuh semangat saat anda menyambut anak-anak Permainan I Noodle Jousting (Permainan tusuk menusuk) Pertanyaan pengulangan (Pilih 2 anak (pilihlah anak yang berukuran tubuh hampir sama besar) yang dapat dengan benar menjawab pertanyaan pengulangan ini untuk menjadi peserta permainan ini) 1. Minggu lalu dalam ayat hafalan dikatakan : “Ada hal yang tidak dapat dilakukan manusia, tetapi Allah dapat melakukannya….. (apapun)”. 2. 12 orang mata-mata pergi ke Kanaan. Berapa banyak yang kembali dengan laporan yang positif bahwa dengan pertolongan Allah mereka dapat dengan pasti memasuki tanah itu? Dua Perlengkapan : Siapkan 2 papan yang kuat berukuran 6 inchi kali 6 inchi dan dua mangkok bakmi . Peserta: dua anak-anak Persiapan : Letakkan papan itu di tanah. Pastikan papan itu cukup kuat untuk menyanggah tubuh anak-anak. 2 Permainan: Mintalah para pemain berdiri di atas papan dan berikan mereka masing-masing satu mangkuk bakmi. Kalau kamu berkata “mulai”, Para pemain meletakkan satu tangannya di belakang. Kemudian mereka saling memukul dengan bakmi dan mencoba untuk memukul ke arah papan di lantai. Mereka tidak boleh memukul kepala mereka. Pemain akan keluar dari permainan segera setelah salah satu dari mereka jatuh ke tanah. Pemain yang tinggal harus tetap menjaga keseimbangan di atas papan untuk memenangkan pertandingan. Saran : Jika permainan berakhir dengan cepat, tantanglah para pemain menjadi yang terbaik dua dari tiga. Penerapan : Permainan bakmi yang menyenangkan! Saya suka bermain “perkelahian” . Apakah kamu tahu bahwa Allah sebenarnya ingin kamu berperang? Bukan dengan bakmi, bukan dengan tinju. Dia ingin kita berdiri dan berjuang untuk hal-hal yang Allah telah janjikan. Allah telah memberikan tanah Kanaan kepada bangsa Israel. Itu adalah tanah yang dijanjikan Allah. Tetapi pada saat tiba waktunya, mereka harus berjuang untuk hal itu. Apakah hal-hal yang baik yang Allah berikan padamu? Banyak kali kamu harus berjuang untuk hal itu. Berjuang dengan mengatakan tidak pada dosa dan setan. Berjuang dengan mengatakan: “ Ya, Tuhan. Saya akan melakukan segala sesuatu sesuai dengan jalanMU”. Cara lain untuk berjuang adalah untuk berjuang membaca Alkitab dan melawan pencobaan untuk menjadi malas. Berkat Tuhan tidak akan langsung jatuh ke pangkuanmu; kamu harus mengambilnya dengan usahamu sendiri. Putuskan sekarang : “ Saya akan berjuang untuk apa yang Allah berikan pada saya.” Permainan #2 Efek Suara yang lucu Pertanyaan pengulangan 3 (Pilih 2 anak (pilihlah anak yang berukuran tubuh hampir sama besar) yang dapat dengan benar menjawab pertanyaan pengulangan ini untuk menjadi peserta permainan ini) 1. Minggu lalu kami menyiapkan hadiah. Kami mengatakan hal-hal yang Allah janjikan pasti digenapi, sama seperti hari-hari libur khusus dengan hadiah yang pasti datang. Hari libur apakah yang kita bicarakan ? Natal 2. Pelajaran apa yang didapat oleh Tara minggu lalu? Melihat sesuatu dari pandangan yang berbeda. Perlengkapan : Pena dan kertas Peserta : dua tim terdiri dari tiga anak. Persiapan : Tuliskan daftar sound effect pada selembar kertas : 1) batuk; 2) sendawa, 3) bersin, 4) tepuk tangan, 5) menguap, 6) tertawa geli, 7) suara kaki, dan 9)berdahak. Permainan : Mintalah para pemain berbaris . Perintahkan mereka untuk menirukan semua suara yang telah kamu susun. Buatlah suara yang pertama dari daftar anda. Perintahkan agar seluruh pemain menirukannya secara individu. Kemudian buatlah suara pertama dan kedua. Seluruh pemain harus juga menirukan kedua suara itu. Kemudian tambahkan suara ketiga. Jika ada seorang pemain tidak dapat menirukannya , lupa salah satu, atau menirukan dengan urutan yang salah, pemain itu harus keluar dari barisan. Tambahkan terus menerus berbagai macam suara hingga tinggal satu pemain. Pemain itu menjadi pemenangnya. PENERAPAN : Pemain dalam permainan ini harus memiliki tujuan untuk menang. Mereka harus berkonsentrasi akan suara-suara yang harus mereka tirukan dan mereka harus melakukan yang terbaik. Tuhan mengharapkan hal yang sama dengan kita dalam hidup ini. DIA mengharapkan kita memiliki tujuan untuk mengikuti DIA dan mentaatiNYA. Dia mengharapakn kita berkonsentrasi pada janjiNYA yang sudah diberikan pada kita. Josua dan bangsa Israel dituntut untuk berani dan bertekad. 4 Mereka harus merebut tanah perjanjian yang telah dijanjikan Tuhan pada mereka. Kita juga harus memiliki tujuan hidup juga , dan mengatakan : “ Saya akan berjuang untuk apa yang Allah berikan pada saya.” PUJIAN & PENYEMBAHAN Pimpinlah anak-anak dalam waktu yang khusus untuk memasuki hadirat Allah dengan puji-pujian , dapat menggunakan kaset atau CD lagu pujian. Pembukaan : Betapa terkejutnya kamu jika kamu memasuki ruang kelasmu dan mendengar gurumu berkata, “ Perlu lebih banyak perkelahian di sekitar sini?” Kamu mungkin akan mengangkat tangan dan bertanya pada gurumu untuk mengulangi pertanyaannya sehingga kamu dapat meyakini apa yang kamu dengar. Orang dewasa biasanya memberitahukan anak-anak untuk tidak berkelahi. Tetapi sekarang saya ingin meminta semua orang berbalik dan mengatakan pada seseorang yang duduk di dekatnya dan berkata, “ Kadang-kadang berkelahi itu benar !” (biarkan anak-anak mengatakan hal tersebut). Kapan kalian pikir waktu yang paling tepat untuk berkelahi? (dengarkan respon anak-anak). Pernahkah kamu mendengar peribahasa ini, “ Kamu harus bertengkar / berjuang untuk hakmu “ ? Pertama-tama , saya akan menjelaskan tentang semacam perkelahian yang akan dibahas dalam pelajaran ini bukanlah ( minta seorang anak berdiri, mintalah anak itu mengepalkan tinjunya di depan mereka; kemudian mintalah ia untuk diam “Freeze”) Hari ini kita tidak bicara tentang memukul dagu seorang anak atau menendang seseorang atau meninju perut seorang anak lain. Kita akan membahas tentang suatu perkelahian yang berbeda. (Mintalah seseorang untuk berlutut) . Sekarang kita akan membicarakan tentang peperangan rohani. Kita melakukannya dengan berlutut dan berdoa. Tetapi itu bukan satu-satunya cara. (Mintalah seorang anak berdiri, memegang alkitab mereka di depan kelas). 5 Kita juga melakukan peperangan rohani dengan menggunakan Alkitab. Tidak, kita tidak memukul kepala orang dengan Alkitab ini, sebaliknya, kita belajar janji-janji Allah , dan kita bergantung padanya apapun yang terjadi. Itulah peperangan yang sesungguhnya. ( Mintalah semua orang duduk) Dalam berbagai pertempuran selalu harus ada lawannya. Dalam peperangan rohani , siapakah lawan kita? Iblis. Iblis tidak mau kamu membaca Firman Tuhan. Dia tidak mau kamu percaya bahwa janji-janji ALLAH adalah untukmu. Kamu tidak dapat memukul Iblis dengan gerakan judo atau memukulnya dengan tendangan karatemu. Bukan ! Satu-satunya cara untuk bertempur dengannya adalah belajar Janji-janji Allah dan menyatakannya dalam kehidupanmu. Kamu dapat berperang untuk kebenaran ! Contoh : seorang anak menginginkan sesuatu dari kamu yang kamu tahu itu salah. Kamu harus memerangi cobaan ini dan berkata “TIDAK”. Contoh lain, kamu telah bertekad untuk membaca Alkitabmu dan kemudian kamu berpikir, tidak, saya akan menyejukkan diri dan menonton acara televise saja. Kamu harus memerangi perasaanmu untuk menjadi malas. Pada hitungan ke tiga , saya ingin semua anak segera berkeliling dan memberitahukan paling tidak pada 5 orang lainnya, “ Saya akan berjuang untuk apa yang Allah berikan pada saya.” Ayat Hafalan : “Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami ke dalam kemenangan- Nya.” – 2 Korintus 2 :14. Perlengkapan : MAHKOTA Latihan : ( Tuliskanlah Ayat Hafalan. Ajarkan mereka gerakan tangannya. Biarkan mereka berlatih menghafal ayat ini) “ Tuhan” (Menunjuk ke atas dua tangan ) “selalu” (menganggukkan kepala) “ membawa “ (menunjukkan kedua ibu jari ke atas) 6 “ kami” (Meletakkan dua tangan di dada) “ke dalam kemenangannya” (Membuat huruf ‘V’ dan menyilangkannya di dada) Pemahaman Berapa banyak dari kamu pernah bermain olahraga dalam tim? Apakah kamu mencoba untuk menang atau kalah? (Dengarkan jawaban mereka) Apakah kamu tahu bahwa Allah ingin kamu menjadi pemenang? Saya tidak bicara tentang permainan atau olahraga. – Saya berbicara tentang kehidupan. Tuhan mau kamu menang atas dosa dan iblis. (Pakaikanlah Mahkota pada seorang anak). Mahkota ini mengingatkan kita bahwa dalam hidup ini, kita adalah pemenang. Allah dan Yesus seperti pelatih kita. Jika kita mendengarkanNya, DIA akan menunjukkan kita jalan menuju kemenangan. Kita harus memilih untuk mengikut Yesus. Bahkan ketika dalam waktu yang sulit , DIA akan memimpin jalan kita. Yesus dapat memimpin kita mencapai kemenangan karena DIA pernah hidup di dunia ini. Dia pernah dicobai untuk berdusta, tetapi DIA selalu mengatakan Kebenaran. DIA dicobai untuk membenci, tetapi DIA selalu MENCINTAI. Dia dicobai untuk tidak taat pada Tuhan, tetapi DIA selalu TAAT. Karena Yesus selalu menang dari dosa dan iblis, maka DIA dapat memimpin kita pada Kemenangan. “ Saya akan berjuang untuk apa yang telah Allah berikan pada saya”. Maukah kamu?? Penerapan dalam hidup : Apakah kamu pernah bermain mengikuti pemimpin? Untuk bermain dengan baik dalam permainan itu , kamu harus mendengarkan dan mengikuti pemimpin dengan hati-hati. Minggu ini saya menantang kalian untuk menjadi pengikut Kristus. Saya menantang kalian untuk berjuang bagi apa yang telah Allah karuniakan-Kemenangan dalam Kristus. Jika kamu menerima tantangan ini, butlah barisan dan ikutilah saya keliling ruangan, dan mengikuti apa yang saya katakan. (Berbaris keliling ruangan dengan mengikuti gaya tentara. Biarkan anak-anak membuat barisan tambahan.) 7 Terkadang dalam hidup ini terasa berat, Kekuatan Tuhan didalamku cukuplah sudah. Ku ikut Yesus setiap hari AKu bertempur ketika kuberdoa. (Tutuplah dengan doa , diikuti dengan pujian yang keras). Pelajaran Alkitab Pergi Menyeberang Joshua 3 : 1 – 17 Perlengkapan : sprei biru Pemaparan : (Izinkan anak-anak menjadi sukarelawan untuk membaca akan alkitab sesuai pelajaran hari ini) Inilah situasi dalam pelajaran hari ini. Bangsa Israel telah mengikuti Musa hampir 40 tahun. Paling tidak mereka telah mencapai pinggiran tanah perjanjian. Musa telah meninggal, pemimpin mereka yang baru adalah Yosua. Mari kita buka Alkitab kita dan membaca dari Yosua 2 : 1. (Baca ayat 1) Apakah kamu ingat kisah Musa yang mengirim 12 mata-mata ke tanah perjanjian dan mereka kembali dengan ketakutan? Siapakah nama 2 mata-mata yang penuh iman dan siap pergi? Joshua dan Kaleb. Jadi, sekarang 40 tahun kemudian Yosua akhirnya hampir membawa bangsa Israel ke Tanah Perjanjian. Kali ini 2 mata-mata dikirim untuk menyelidiki tanah perjanjian. Mari kita dengar laporan mereka. ( Mata-mata itu kembali dan berkata , “kami tahu Allah akan memberikan tanah perjanjian) Yosua memberitahukan orang-orang itu untuk terus maju dan berkemah di dekat sungai Yordan, dan mereka melakukannya. (mintalah dua orang menolong untuk 8 memegang kain sprei biru di atas panggung atau di muka kelas, menggerakkannya ke muka dan ke belakang untuk membuat ‘ombak’ ). Bagaimana Tuhan dapat menolong bangsa Israel menyebrangi sungai Yordan? Sungai itu cukup lebar – dan airnya cukup dalam seperti sedang pasang /banjir. (Panggillah 4 orang anak untuk ke depan ke sisi sebelah depan dari kain tersebut. Dua dari mereka harus berdiri saling berhadapan, berpura-pura memegang dua tiang yang berhubungan dengan ‘ tabut perjanjian’ . Dua orang lainnya harus berdiri berdampingan agak berjauhan , berpura-pura memegang tiang di sisi yang lainnya. Ke empatnya menghadap kain ‘ombak’ tersebut). Mari kita dengar apa yang dikatakan Yosua pada bangsa Israel. (Bacalah Yosua 3 :11-13. Biarkan “imam” bergerak maju kea rah kain tersebut. Kemudian kain itu harus diangkat sebatas leher ketika bergerak se arah dengan langkah “imam”. Imam akan berjalan sejauh mungkin ) Ketika kaki imam itu menyentuh ‘air’ , segera ‘air’ tersebut terangkat (kainnya dinaikkan) Kemudian mereka menyebrang sungai di atas tanah kering. Semua bangsa Isarel mengikuti mereka. Inilah pertama kalinya mujizat terjadi dari begitu banyak mujizat lainnya yang menyatakan bagaimana Allah menolong bangsa Israel untuk bertempur dan merebut tanah yang telah dijanjikanNYA. Anak-anak, orang-orang itu harus bergerak maju walaupun di hadapan mereka ada sungai besar yang mencoba ‘menahan’ mereka. Ada banyak hal dalam hidup kita yang mencoba membuat kita putus asa dan menarik kita dari mencapai tujuan/rencana ALLAH. Bangsa Israel terus melihat pada TUHAN- bukan sungai itu. Kalian harus terpusat pada ALLAH juga dan jangan biarkan penghalang yang ada menjatuhkan kamu. Ingatlah untuk selalu mengatakan, “ Saya akan berjuang untuk apa yang Allah berikan pada saya.” (berpegang pada janji ALLAH) Bicarakan pada anak-anak tentang pencobaan/ halangan yang mungkin saja mereka harus hadapi dalam hidup mereka. Tutuplah dengan doa yang akan menguatkan mereka menghadapi hal-hal tersebut. Catatan : 9 Usulan beberapa lagu yang dapat digunakan ; Pelangi Kasih, El shadai, Yesus Idolaku, Tuhan menetapkan langkah-langkah orang. Dll Untuk permainan pertama, jika merasa kurang tepat, dapat diganti dengan permainan sederhana lainnya seperti pertandingan lari estafet memindahkan bola, atau berlomba ‘adu tancho’, jelaskan dalam permainan itu yang dibutuhkan adalah perjuangan untuk menang, berperang untuk meraih sesuatu yang sudah disediakan “hadiah” . ( GSM tolong siapkan hadiah kecil utk para pemenang). Dalam rangka bulan keluarga , ajak anak-anak membuat frame foto keluarga mereka. Jelaskan juga bahwa keluarga yang percaya pada Tuhan juga harus terus berjuang untuk hidup rukun , saling mengasihi satu dengan yang lain, sehingga orang lain dapat melihat bahwa anak-anak Tuhan berbeda. Ingatkan juga, sudah selayaknya mereka terus menerus mengucap syukur untuk keluarga mereka, karena keluarga juga pemberian Allah. 10