Annisa Intan Lestari Endang Ruswanti Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 2, Nomor 3, Juni 2015 Pengaruh Celebrity Endorser, Kualitas Produk Dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Bedak Pixy Annisa Intan Lestari, Endang Ruswanti [email protected], [email protected] Universitas Esa Unggul Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhi Celebrity Endorser, Kualitas Produk dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Bedak Pixy di Wilayah Jakarta Barat. Variabel independen terdiri atas Celebrity Endorser, Kualitas Produk dan Iklan, sedangkan variabel dependent adalah Keputusan Pembelian. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 orang responden. Responden penelitian ini adalah konsumen yang membeli dan menggunakan bedak Pixy yang berada di Wilayah Jakarta Barat. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa Celebrity Endorser, Kualitas Produk dan Iklan secara parsial memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian. Selain itu hasil penelitian menunjukan bahwa secara bersama-sama Celebrity Endorser, Kualitas Produk dan Iklan memiliki pengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Kata Kunci : Celebrity Endorser, Kualitas Produk, Iklan dan Keputusan Pembelian Abstract This study aims to determine the influence Celebrity Endorser, Product Quality and Advertising Buying Decision Against Pixy Powder in West Jakarta area. The independent variables consist of Celebrity Endorser, Product Quality and Advertising, while the dependent variable is the purchase decision. The samples used in this study was 100 respondents. Respondents are consumers who buy and use the powder Pixy located in the County of West Jakarta. The analytical method used in this research is multiple linear regression. The results showed that the Celebrity Endorser, Product Quality and Advertising partially have an influence on the purchase decision. Also, results showed that the jointly Celebrity Endorser, Product Quality and Advertising have significant influence on the purchase decision. Keywords: Celebrity Endorser, Quality Products, Advertising and Purchasing Decision Pendahuluan Latar Belakang Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin kompetitif. Terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika yang beredar baik produksi dalam negeri maupun produksi luar negeri. Banyaknya produk kosmetika di pasaran mempengaruhi sikap seseorang terhadap pembelian dan pemakaian barang. Pembelian suatu produk bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan, melainkan karena keinginan. Kosmetik merupakan salah satu produk yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan keinginan konsumen, agar tampil lebih cantik dan menarik. 393 Annisa Intan Lestari Endang Ruswanti Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 2, Nomor 3, Juni 2015 Adapun merek-merek kosmetik yang saat ini beredar di Indonesia diantaranya Wardah, Inez, Make Over, Viva, Sari Ayu, Loreal, Pixy, Ponds, Mustika Ratu, Nivea, La Tulipe, Revlon, Maybeline, Oriflame, Putri, Avon, dan lain-lain. Perusahaan-perusahaan kosmetik tersebut berasal baik dari dalam dan luar negeri memberikan tawaran yang menarik dan beraneka ragam untuk menarik minat konsumen sehingga menimbulkan persaingan yang ketat. Masing-masing perusahaan berusaha menjadi pemimpin dalam pasar kosmetik yang berarti produknya diterima dengan baik di pasar salah satunya dengan meningkatkan kualitas produk. Konsumen melihat suatu produk dari kemampuannya untuk melakukan fungsi-fungsi tertentu yang tercermin dalam kualitas yang melekat pada suatu produk. Perusahaan yang mengetahui hal tersebut, tentu tidak hanya menjual produk itu sendiri, tetapi juga manfaat dari produk tersebut dimana pada akhirnya hal tersebut membantu perusahaan untuk meningkatkan penjualan karena akan berpengaruh pada keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Penjualan produk dengan kualitas yang bagus, orisinil, resmi akan meningkatkan kepercayaan konsumen dalam hal keandalan produk. PT Mandom Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan yang memproduksi kosmetik. Bedak Pixy merupakan salah satu produk PT Mandom Indonesia Tbk. Berikut ini terdapat data-data hasil penelitian menurut survey dari Top Brand Award Indonesia katagori bedak wajah pada tahun 2012-2016. Tabel 1 Top Brand index Katagori Bedak Wajah Tahun 2012-2016 Merek 2012 2013 2014 2015 2016 Pixy 18,8% 20,1% 17,3% 15,6% 14,9% Viva 11,9% 9,5% 9,1% 8,0% 7,1% Sariayu 11,2% 8,9% 8,9% 9,0% 7,5% La Tulipe 7,6% 7,8% 8,4% 8,9% 6,9% Maybeline 3,2% 6,3% 4,5% 4,5% 5,9% Wardah 5,7% 12,4% 17,2% 25% Sumber : Top Brand Award, 2016 Berdasarkan tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa produk bedak wajah Pixy mengalami peningkatan pada tahun 2013 sebesar 1,3% menjadi 20,1%, lalu mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2014 sebesar 2,8% menjadi 17,3%, kemudian pada tahun 2015 dan 2016 mengalami penurunan kembali sebesar 1,7% dan 0,7% menjadi 15,6% dan 14,9%. Perlu bagi Pixy menyadari hal ini, persaingan produk bedak wajah semakin ketat. Perusahaan berlomba-lomba memperluas pangsa pasarnya, mencoba menarik pelanggan dengan cara mempengaruhi sikap konsumen agar ingin membeli produk-produk mereka. Tuntutan konsumen terhadap suatu produk, baik berbentuk barang maupun jasa yang ditawarkan perusahaan semakin hari semakin meningkat karena pada dasarnya konsumen tidak akan merasa puas dalam pemenuhan kebutuhan maupun keinginanya. Perusahaan diharapkan mempunyai strategi-strategi untuk dapat menarik konsumen dengan keputusan pembelian. Strategi yang harus dilakukan adalah dengan memperkenalkan produk tersebut kepada konsumen, sehingga konsumen dapat mengetahui keberadaan produk tersebut dengan baik yang akhirnya melekat dibenak konsumen. Iklan ditujukan untuk memperkenalkan kemudian meyakinkan calon konsumen dan memberikan suatu stimulus yang positif kepada konsumen yang berkaitan dengan produk dan merek. Iklan sendiri dipandang sebagai suatu media penyedia informasi tentang kemampuan, harga, fungsi produk, maupun atribut lainnya yang berkaitan dengan suatu produk dari sisi konsumen. 394 Annisa Intan Lestari Endang Ruswanti Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 2, Nomor 3, Juni 2015 Penggunaan selebriti sebagai bintang iklan diyakini memiliki daya tarik tersendiri. Selain memiliki keuntungan publisitas dan kekuatan memperoleh perhatian dari konsumen, selebriti juga mempunyai kekuatan untuk dijadikan sebagai alat untuk membujuk, merayu, serta mempengaruhi konsumen sasaran, yaitu dengan ketenaran yang dimilikinya. Selebriti dapat menjadi alat pemasaran suatu produk yang sangat penting, daya tariknya yang luar biasa dan memiliki penggemar yang banyak bisa menjadi hal yang tidak dimiliki orang lain Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Celebrity Endorser, Kualitas Produk dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Bedak Pixy”. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah celebrity endorser berpengaruh terhadap keputusan pembelian bedak Pixy? 2. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian bedak Pixy? 3. Apakah iklan berpengaruh terhadap keputusan pembelian bedak Pixy? 4. Apakah celebrity endorser, kualitas produk dan iklan secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian bedak Pixy? 5. Faktor manakah yang paling dominan antara celebrity endorser, kualitas produk dan iklan terhadap keputusan pembelian bedak Pixy? Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah celebrity endorser berpengaruh terhadap keputusan pembelian bedak Pixy. 2. Untuk mengetahui apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian bedak Pixy. 3. Untuk mengetahui apakah iklan berpengaruh terhadap keputusan pembelian bedak Pixy. 4. Untuk mengetahui apakah celebrity endorser, kualitas produk dan iklan secara bersamasama berpengaruh terhadap keputusan pembelian bedak Pixy. 5. Untuk mengetahui faktor manakah yang paling dominan antara celebrity endorser, kualitas produk dan iklan terhadap keputusan pembelian bedak Pixy? Landasan Teori Celebrity Endorser Celebrity adalah tokoh (aktor, penghibur, atau atlet) yang dikenal masyarakat karena prestasinya di dalam bidang-bidang yang berbeda dari golongan produk yang didukung (Shimp, 2010). Celebrity endorser merupakan penggunaan nara sumber (source) sebagai figur yang menarik atau popular dalam iklan, hal ini merupakan salah satu cara kreatif untuk menyampaikan pesan agar pesan yang disampaikan dapat mencapai perhatian yang lebih tinggi dan dapat diingat (Kotler dan Keller, 2012). Pemilihan celebrity yang sesuai dengan citra sebuah merek harus sangat diperhatikan agar penyampaian pesan dapat diterima konsumen dengan mudah dan tidak menimbulkan kesan negatif dari citra merek tersebut (Nuraini dan Maftukhah, 2015). 395 Annisa Intan Lestari Endang Ruswanti Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 2, Nomor 3, Juni 2015 Dimensi Celebrity Endorser Dimensi celebrity endorser menurut Shimp (2010) terdiri dari : 1. Trustworthiness (Dapat Dipercaya) Trustworthiness (dapat dipercaya) mengacu pada kejujuran, integritas, dan kepercayaan diri dari seorang sumber pesan. 2. Expertise (Keahlian) Expertise (keahlian) mengacu pada pengetahuan, pengalaman atau keahlian yang dimiliki oleh seorang endorser yang dihubungkan dengan merek yang didukung. Seorang endorser yang diterima sebagai seorang ahli pada merek yang 3. Attractiveness (Daya Tarik Fisik) Attractiveness (daya tarik) mengacu pada diri yang dianggap sebagai hal yang menarik untuk dilihat dalam kaitannya dengan konsep kelompok tertentu dengan daya tarik fisik. Kualitas Produk Kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut lainnya (Kotler dan Armstrong, 2012). Kualitas produk merupakan kemampuan produk didalam menjalankan fungsinya dan kualitas produk dapat diukur melalui pendapat konsumen tentang kualitas itu sendiri, sehingga selera pribadi sangat mempengaruhi. Kualitas itu sendiri sering di anggap sebagai ukuran relatif kebaikan suatu produk atau jasa. Nilai subyektifitas dari seseorang menyebabkan adanya perbedaan dalam memberikan pengertian kualitas. Dimensi Kualitas Produk Garpersz (2011) mengemukakan delapan dimensi kualitas yang dapat digunakan sebagai kerangka perencanaan, yaitu : 1. Performance (Kinerja), berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang, dan juga merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut. 2. Reliability (Kehandalan), berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu. 3. Conformance (Kesesuaian), berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. 4. Durability (Daya tahan), yaitu refleksi umur ekonomis berupa daya tahan atau masa pakai barang atau dapat juga diartikan suatu ukuran kemungkinan usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normal. 5. Service ability (Daya Guna), berkaitan dengan kecepatan, kompetisi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan serta dalam berbaikan barang. 6. Aesthethics (Estetika), merupakan karakteristik mengenai keindahan yang bersifat subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi atau pilihan individual. Keindahan menyangkut tampilan produk yang dapat membuat konsumen 396 Annisa Intan Lestari Endang Ruswanti Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 2, Nomor 3, Juni 2015 suka. Ini seringkali dilakukan dalam bentuk desain produk atau kemasannya. Beberapa merek diperbarui “wajahnya” agar lebih cantik di mata konsumen. 7. Perceived quality (Kualitas yang dipersepsikan), ini menyangkut penilaian konsumen terhadap citra, merek, atau iklan. Produk-produk yang bermerek terkenal biasanya dipresepsikan lebih berkualitas dibanting dengan merek-merek yang tidak didengar. Iklan Iklan merupakan bentuk komunikasi non personal berbayar dalam menunjukkan atau mempromosikan ide, produk dan jasa melalui media massa seperti media cetak, majalah, televisi atau radio oleh perusahaan sponsor tertentu (Kotler dan Keller, 2012). Periklanan sebagai suatu bentuk dari komunikasi masa yang bersifat non personal dan di danai oleh perusahaan bisnis, organisasi nirlaba, atau individu yang diidentifikasikan dengan berbagai cara dalam pesan iklan. Pihak pemberi dana tersebut berharap untuk menginformasikan atau membujuk para anggota dari khalayak tertentu untuk melakukan beberapa tindakan, sekarang atau dimasa depan (Shimp,2010). Dimensi Iklan Dimensi iklan menurut Kasali (2007) dapat dibagi menjadi sebagai berikut : 1. Attention (Perhatian) Iklan harus menarik perhatian khalayak banyak, sasarannya baik pembaca, pendengar, atau pemirsa. 2. Interest (Minat) Iklan harus dapat membuat orang yang sudah memperhatikan menjadi berminat dan ingin tahu lebih lanjut. 3. Desire (Keinginan) Iklan harus berhasil merangsang keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk yang diiklankan, kebutuhan atau keinginan mereka untuk memiliki, memakai, atau melakukan sesuatu dibangkitkan. 4. Action (Tindakan) Tindakan adalah upaya terakhir untuk membujuk calon pembeli agar segera mungkin melakukan tindakan pembelian atau bagian dari proses itu. Keputusan Pembelian Keputusan pembelian adalah keputusan yang diambil konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk melalui tahapan-tahapan yang dilalui konsumen sebelum melakukan pembelian yang meliputi kebutuhan yang dirasakan, kegiatan sebelum membeli, perilaku waktu memakai, dan perasaan setelah membeli (Kotler dan Keller, 2012). 397 Annisa Intan Lestari Endang Ruswanti Jurnal Manajemen Bis isnis Indonesia Vol. 2, Nomoor 3, Juni 2015 Sumber : Data di olahh oleh penulis, 2016 Gambar 2 Model Penelitian Berdasarkan uraian hu hubungan antar variabel dan hasil penelitian ian terdahulu, maka hipotesis penelitian ini adalahh sebagai berikut : H1 : Diduga celebrity endors orser berpengaruh terhadap keputusan pembeli elian bedak Pixy. H2 : Diduga kualitas produk uk berpengaruh terhadap keputusan pembelian an bedak Pixy. H3 : Diduga iklan berpenga garuh terhadap keputusan pembelian bedak Pix Pixy. H4 : Diduga celebrityy endorser, kualitas produkdan iklan seca ecara bersama-sama berpengaruh terhadap ap keputusan pembelian bedak Pixy. H5 : Diduga kualitas pro roduk yang paling dominan dalam mempen pengaruhi keputusan pembelian bedak Pixy xy Metode Penelitian Populasi eluruhan unsur yang mencakup semua angg ggota yang di teliti. Populasi adalah kesel Unsur tersebut dapat berupaa oorang, benda, perusahaan, atribut, atau unit--unit apa saja yang terkandung dalam objek pen enelitian (Istijanto, 2005). Populasi pada penelitian pen ini adalah seluruh konsumen yang perna nah membeli dan menggunakan produk bedak ak Pixy yang ditemui di Wilayah Jakarta Barat. Jum mlahnya tidak diketahui secara pasti. Sampel Sampel adalah sebagia ian dari populasi yang karakteristiknya hendak ak diteliti, dan dapat dianggap mewakili keseluruha han populasi (Sunyoto, 2009). Karena populas lasi dalam penelitian tidak diketahui jumlahnya ma maka untuk menentukan jumlah sampel yang ng diteliti digunakan Quota Sampling. Quota sampl pling adalah teknik untuk menentukan sampel el dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentuu sampai jumlah atau kuota yang diinginkann (Sugiyono, 2008). Ukuran sampel minimum dala alam penelitian adalah sebanyak 100 responden en (Hair et al, 2010). Oleh karena itu, penulis memi milih sampel sebanyak 100 responden. Teknik Pengambilan Sampeel Teknik pengambilan ssampel yang digunakan dalam penelitian ini in adalah purposive sampling yaitu pengambilann ssampel berdasarkan kriteria tertentu (Sugiyo iyono, 2008). Teknik pengambilan sampel yang dilakukan d berdasarkan karakteristik yang dditetapkan terhadap 398 Annisa Intan Lestari Endang Ruswanti Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 2, Nomor 3, Juni 2015 elemen populasi target yang disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian. Berdasarkan uraian tersebut kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pernah melihat iklan Pixy minimal 3 kali 2. Pernah membeli dan menggunakan bedak Pixy minimal 2 kali 3. Berusia minimal 17 tahun. Teknik Analisis Data Uji Validitas Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau pernyataaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Sunyoto, 2009). Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel atau r > 0,361 dan dinyatakan tidak valid apabila r hitung < r tabel atau r < 0,361. Uji validitas dilakukan 30 responden, dikatakan valid apabila nilai r > 0,361. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2003). Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Secara konsep, pertanyaan dianggap konsisten jika menghasilkan jawaban yang sama atau hampis sama dengan kelompok responden yang berbeda. Butiran kuesioner dikatakan reliable atau andal apabila jawaban seseorang terhadap kuesioner adalah konsisten. Untuk menentukan reliable atau tidak reliable dalam penelitian ini menggunakan Cronbach Alpha > 0,60 dan tidak reliable juga sama dengan atau di bawah 0,60. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen Persamaan garis regresi untuk regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana : Y = Keputusan pembelian A = Konstanta b1 = Koefisien regresi celebrity endorser b2 = Koefisien regresi kualitas produk b3 = Koefisien regresi iklan X1 = Celebrity endorser X2 = Kualitas produk X3 = Iklan e = Standard error 399 Annisa Intan Lestari Endang Ruswanti Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 2, Nomor 3, Juni 2015 Hasil Penelitian dan Pembahasan Analisis Regresi Linier Berganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel independent yaitu celebrity endorser (X1), kualitas produk (X2), iklan (X3) terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y). Tabel 3 Hasil Uji Regresi Unstandardized Standardize Coeficients d Coeficients B Std. Beta Error (Constant) 32.15 10.290 .124 .370 Celebrity 2 1 Endorser .462 .194 .046 Kualitas Produk .093 .147 .118 .174 Iklan a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Hasil Output Software Statistik, 2017 Model t 3.125 3.718 .480 1.188 Sig .002 .000 .033 .038 Berdasarkan tabel 4.8 diatas didapatkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 32.152 + 0.462(X1) + 0.093(X2) + 0.174(X3) + e Dari hasil analisa diatas, diperoleh sebagai berikut : 1. Nilai konstanta (a) adalah 32.152 yang artinya jika variabel celebrity endorser, kualitas produk dan iklan bernilai nol (0), maka keputusan pembelian bernilai 32.152. 2. Nilai koefisien regresi berganda variabel X1 bernilai positif yaitu 0.462 yang artinya, setiap terjadi peningkatan variabel celebrity endorser sebesar satu satuan akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0.462 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap.. 3. Nilai koefisien regresi berganda variabel X2 berbilai positif yaitu 0.093 yang artinya, setiap terjadi peningkatan variabel kualitas produk sebesar satu satuan akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0.093 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap.. 4. Nilai koefisien regresi berganda variabel X3 bernilai positif yaitu 0.174 yang artinya, setiap terjadi peningkatan variabel iklan sebesar satu satuan akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0.174 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. Uji t Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu celebrity endorser, kualitas produk dan iklan mempengaruhi variabel dependen yaitu keputusan pembelian secara sendiri-sendiri. 400 Annisa Intan Lestari Endang Ruswanti Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 2, Nomor 3, Juni 2015 Tabel 4 Hasil Uji t Model Unstandardized Standardize Coeficients d Coeficients B Std. Beta Error (Constant) 32.15 10.290 .124 .370 Celebrity 2 1 Endorser .462 .194 .046 Kualitas Produk .093 .147 .118 .174 Iklan a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Hasil Output Software Statistik, 2017 t 3.125 3.718 .480 1.188 Sig .002 .000 .033 .038 Berdasarkan tabel 4.9 hasil yang didapatkan dari analisis Uji t adalah sebagai berikut : 1. Variabel Celebrity Endorser (X1) memiliki nilai signifikan 0.000 yang berarti < 0.05 dengan demikian, maka H0 ditolak. Kesimpulannya adalah variabel Celebrity endorser (X1) secara parsial (sendiri-sendiri) berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y). Variabel Celebrity Endorser diukur dengan 3 dimensi yaitu Trustworthiness (Dapat Dipercaya), Expertise (Keahlian) dan Attractiveness (Daya Tarik Fisik). Maka dari hasil menunjukan bahwa Celebrity Endorser menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian. 2. Variabel Kualitas Produk (X2) memiliki nilai signifikan 0.033 yang berarti < 0.05 dengan demikian, maka H0 ditolak. Kesimpulannya adalah variabel Kualitas Produk (X2) secara parsial (sendiri-sendiri) berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y). Variabel Kualitas Produk (X2) diukur dengan 7 dimensi yaitu Performance (Kinerja), Reliability (Kehandalan), Conformance (Kesesuaian), Durability (Daya tahan), Service ability (Daya Guna), Aesthethics (Estetika), Perceived quality (Kualitas yang dipersepsikan). Maka dari hasil menunjukan bahwa Kualitas Produk menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian. 3. Variabel Iklan (X3) memiliki nilai signifikan 0.038 yang berarti < 0.05 dengan demikian, maka H0 ditolak. Kesimpulannya adalah variabel Iklan (X3) secara parsial (sendirisendiri) berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y). Variabel Iklan (X3) diukur dengan 4 dimensi yaitu Attention (Perhatian), Interest (Minat), Desire (Keinginan), dan Action (Tindakan). Maka dari hasil menunjukan bahwa Iklan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian. 4. Dari ketiga variabel tersebut, yang paling dominan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian bedak Pixy adalah Celebrity Endorser hal ini dapat dilihat dari nilai B paling besar yaitu 0.462. Diantara ketiga variabel tersebut bahwa Celebrity Endorser yang paling dilihat dalam memutuskan pembelian bedak Pixy. Uji F Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel Celebrity Endorser, Kualitas Produk dan Iklan sebagai variabel Independent terhadap Keputusan Pembelian sebagai variabel dependent secara simultan atau bersama-sama. 401 Annisa Intan Lestari Endang Ruswanti Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 2, Nomor 3, Juni 2015 Tabel 5 Hasil Uji F Model Sum of df Mean F Squares Square Regression 50.785 3 16.928 4.868 1 Residual 333.805 96 3.477 Total 384.590 99 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian b. Predictors: (Constant), Iklan, Kualitas Produk, Celebrity Endorser Sumber : Hasil Output Software Statistik, 2017 Sig. .003b Berdasarkan tabel 4.10 diatas hasil perhitungan tabel dengan menggunakan uji F diperoleh F hitung sebesar 4.868 dengan tingkat signifikan 0.003. karena nilai probabilitas < 0.05 yaitu (0.003 < 0.005), dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Dari hasil uji F ini variabel independen yaitu Celebrity Endorser (X1), Kualitas Produk (X2) dan Iklan (X3) secara simulyan atau bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent yaitu Keputusan Pembelian (Y). Koefisien Determinasi (R2) Koefisien Determinasi (R2) dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar nilai variabel Celebrity Endorser, Kualitas Produk dan Iklan mempengaruhi Keputusan Pembelian. Nilai Koefisien Determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 6 Hasil Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate a 1 .663 .632 .605 1.86471 a. Predictors: (Constant), Iklan, Kualitas Produk, Celebrity Endorser Sumber : Hasil Output Software Statistik, 2017 Pada tabel 4.11 koefisien determinasi diatas, besarnya nilai Adjusterd R square adalah 0.605 hal ini menyatakan bahwa variabel independen yaitu Celebrity Endorser, Kualitas Produk dan Iklan memberi kontribusi pengaruh kepada variabel dependen yaitu keputusan pembelian sebesar 60,5% sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak ada dipenelitian ini. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Celebrity Endorser, Kualitas Produk dan Iklan terhadap Keputusan Pembelian bedak Pixy di Wilayah Jakarta Barat. 1. Pengaruh celebrity endorser terhadap keputusan pembelian bedak Pixy. Variabel Celebrity Endorser berpengaruh terhadap keputusan pembelian bedak Pixy di Wilayah Jakarta Barat artinya semakin popular Celebrity Endorser dari bedak Pixy maka semakin kuat daya tarik konsumen untuk mengambil keputusan pembelian bedak Pixy. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa “Diduga celebrity endorser berpengaruh terhadap keputusan pembelian bedak Pixy” diterima. Hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat penelitian Nuraini dan Maftikhah (2015), dimana penelitian 402 Annisa Intan Lestari Endang Ruswanti 2. 3. 4. 5. Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 2, Nomor 3, Juni 2015 tersebut menemukan bahwa Celebrity Endorser memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian bedak Pixy. Variabel Kualitas Produk Kualitas Produk berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian bedak Pixy di Wilayah Jakarta Barat artinya semakin meningkat dan sesuai kualitas produk yang ditawarkan untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen melalui kinerja, keandalan, kesesuaian dan kehandalan akan meningkatkan konsumen dalam melakukan pembelian. Sehingga hipotesis “Diduga kualitas produk yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian bedak Pixy” diterima. Hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat penelitian Sulistyawati (2010), dimana penelitian tersebut menemukan bahwa Kualitas Produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Pengaruh iklan terhadap keputusan pembelian bedak Pixy. Variabel Iklan berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian bedak Pixy di Wilayah Jakarta Barat artinya semakin sering iklan yang ditayangkan akan meningkatkan daya ingat konsumen dalam mengambil Keputusan Pembelian bedak Pixy. Sehingga hipotesis “Diduga iklan berpengaruh terhadap keputusan pembelian bedak Pixy” diterima. Hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat penelitian dari Noerchoidah (2013), dimana penelitian tersebut menemukan bahwa Iklan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Pengaruh celebrity endorser, kualitas produk dan iklan terhadap keputusan pembelian bedak Pixy. Hasil dari penelitian yang didapat dari variabel Celebrity Endorser, Kualitas Produk dan Iklan secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian pada bedak Pixy di Wilayah Jakarta Barat. Dapat disimpulakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dari Celebrity Endorser, Kualitas Produk dan Iklan terhadap Keputusan Pembelian. Sehingga hipotesis “Diduga celebrity endorser, kualitas produk dan iklan secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian bedak Pixy” diterima. Pengaruh kualitas produk sebagai variabel dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian bedak Pixy Berdasarkan koefisien regresi di atas menunjukan bahwa variabel Celebrity Endorser paling berpengaruh dominan terhadap Keputusan pembelian bedak Poxy di Wilayah Jakarta Barat. Hal ini menunjukan bahwa yang paling utama akan mempengaruhi Keputusan Pembelian bedak Pixy di Wilayah Jakarta Barat adalah variabel Celebrity Endorser. Sehingga hipotesis “Diduga kualitas produk yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian bedak Pixy” ditolak. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya mengenai pengaruh Celebrity Endorser, Kualitas Produk dan Iklan terhadap Keputusan Pembelian bedak Pixy di Wilayah Jakarta Barat, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Celebrity Endorser bedak Pixy berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian, semakin memikat Celebrity Endorser maka semakin banyak konsumen melakukan pembelian. Hal ini menunjukan Celebrity Endorser yang dilakukan bedak Pixy mampu membuat konsumen untuk melakukan pembelian. 2. Kualitas Produk berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian, semakin meningkat Kualitas Produk dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen maka semakin 403 Annisa Intan Lestari Endang Ruswanti Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 2, Nomor 3, Juni 2015 banyak konsumen melakukan pembelian. Hal ini menunjukan bahwa Kualitas Produk bedak Pixy dapat membuat konsumen melakukan Keputusan Pembelian. 3. Iklan bedak Pixy berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini menunjukan iklan yang dilakukan bedak Pixy mampu meyakinkan konsumen untuk melakukan pembelian, semakin tinggi daya tarik iklan maka semakin banyak konsumen melakukan pembelian. 4. Secara bersama-sama Celebrity Endorser, Kualitas Produk dan Iklan memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian bedak Pixy karena adanya keterkaitan antara variabel independent terhadap variabel dependent. 5. Variabel yang paling dominan mempengaruhi Keputusan Pembelian pada bedak Pixy adalah Celebrity Endorser, karena Celebrity Endorser mampu memikat dan meyakinkan konsumen untuk melakukan pembelian. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini, maka peneliti dapat mengajukan berupa saran kepada perusahaan PT Mandom Indonesia Tbk sebagai masukan untuk mempertahankan konsumen yang sudah ada dan untuk menarik perhatian konsumen agar melakukan Keputusan Pembelian bedak Pixy, yaitu sebagai berikut : 1. Perusahaan perlu lebih memperhatikan dan meningkatkan penggunaan Celebrity Endorser pada produk bedak Pixy agar Keputusan Pembelian semakin meningkat, hal ini dikarenakan konsumen lebih melihat kepada Celebrity Endorser yang popular, memiliki kepribadian yang baik, perilaku yang baik, keahlian dalam mengkomunikasikan, memiliki pengetahuan, dapat dipercaya, daya tarik, dapat menginspirasi serta patut diikuti pada suatu produk. 2. Perusahaan harus lebih meningkatkan kualitas produk yag ditawarkan sehingga dapat meni ngkatkan Keputusan Pembelian terhadap bedak Pixy. Dengan cara perusahaan harus lebih memperbanyak keistimewaan-keistimewaan di dalam produk bedak Pixy yang bisa membedakan dengan produk lainnya. 3. Sebuah iklan yang selalu ditayangkan di televisi dalam kurun waktu yang sangat lama akan menimbukan kebosanan pada konsumen terhadap iklan tersebut, sebaiknya perusahaan PT Mandom Indonesia Tbk membuat ide-ide yang inovatif seperti meningkatkan daya tarik iklan berupa jingle iklan yang mudak diingat dan tema iklan yang baru dan Celebrity Endorser dari produk dapat diganti dengan tetap mementingkan kredibilitas selebriti tersebut dan menyesuaikan kecocokan selebriti dengan segmentasi produk. Daftar Pustaka Alfred, Owusu. 2013. Influences of Price and Quality on Custumer Purchase of Mobile Phone In The Kumasi Metropolis In Ghana A Comparative Study, European journal of Business and Management. Vol.5 No.1: 1-21. Asiani, Windi dan Endang Ruswanti. 2014. Pengaruh Celebrity Endorser Dalam Iklan Freshcare Aromatherapy Terhadap Keputusan Pembelian. DeReMa Jurnal Manajemen. Vol.9 No.1: 69-75. Fatima, Samar dan Samreen Lodhi. 2015. Impact of Advertisement on Buying Behaviours of the consumers: Study of Cosmetic Industry in Karachi City. International Journal of Management Sciences and Business Research. Vol.4. No.10, Pp 4-5. 404 Annisa Intan Lestari Endang Ruswanti Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 2, Nomor 3, Juni 2015 Garpersz, Vincent. 2011. Total Quality Managemen. Jakarta Gramedia Pustaka Utama. Istijanto, 2005. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Kasali, Rhenald. 2007. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti. Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2012. Prinsip-Prinsi Pemasaran. Edisi13. Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2012. Marketing Management. Edisi 13. Jilis 2. Jakarta : Erlangga. Kountur, Ronny. 2008. Menguasai Riset Pemasaran. Jakarta : PT Mitra Kerjaya. Majeed, Sohail dan Sana Razzak. 2011. The Impact of Television Advertisement Repetition, Celebrity Endorsement and Perceived Quality on Consumer Purchase Decision. Australian Journal of Basic and Applied Sciences. Vol.5. No.12, Pp 7-8. Nelson, Okorei, Oyedepo Tunji dan Akhidenor Gloria. 2012. The Dysfunctional and Functional Effect of Celebrity Endorsement on Brand Patronage. Online Journal of Communication and Media Technologies. Vol.2. No.2: 1-12. Noerchoidah. 2013. Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Iklan Terhadap Brand Image Dan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Kawasaki. Jurnal WIGA. Vol. 3 No.1, Pp 10-11. Nuraini, Alfiyah dan Ida Maftukhah. 2015. Pengaruh Celebrity Endorser dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Melalui citra merek Pada Kosmetik Wardah Di Kota Semarang. Manajemen Analysis Journal. Vol.4. No.2, Pp 2-5. Parengkuan, Valentine, Altje Tumbel dan Rudy Wenes. 2014. Analisis Pengaruh Brand Image Dan Celebrity Endorsment Terhadap Keputusan Pembelian Produk Shampo Head And Shoulders Di 24 Mart Manado. Jurnal EMBA. Vol.2. No.3. Pp 11 Priyanto, Duwi. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS. Jogyakarta: Mediakom. Rangkuti, Freddy. 2005. Marketing Analysis Made Easy. Jakarta: PT Gramedia. Ruswanti, Endang. 2015. Panduan Penulisan Laporan Ilmiah “Atensi Kredibilitas Perusahaan Iklan Dua Sisi”. Yogyakarta: CV Andi Offset. ISBN: 978-979-29-54203. Shimp, Terence. 2010. Advertising, Promotion & Other Aspects of Integrated Marketing Communications, 8th edition. Diterjemahkan oleh : Revyani Sahrial. Jakarta : Erlangga. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 405 Annisa Intan Lestari Endang Ruswanti Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 2, Nomor 3, Juni 2015 Sulistyawati, Praba. 2010. Analisis Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek Acer di Kota Semarang. Jurnal Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Diponegoro Semarang. Pp 23. Sunyoto, Danang. 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Edisi pertama. Jogyakarta : Media Pressindo. Umar, Husein. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama Yulianda, Siska dan Tati Handayani. 2015. The Effect of Two Aspects-Quality Products and Consumers Psychology - Toward the Purchase Decisions of Samsung Mobile Phone. Mediterranean Journal of Social Sciences.Vol.6. No.5, Pp 5. Zipporah, Mwendwa Mildred dan Dr. Hellen K. Mberia. 2014.The Effects OF Celebrity Endorsement in Advertisements. International Journal of Academic Research in Economics and Management Sciences. Vol.3. No.5. Pp 3. Fronster Consulting Group. 2016. Top Brand Award. www.topbrand_award.com, di akses 15 November 2016. Pukul 19:30 WIB. PT Citra Cendekia Indonesia. 2016. Perkembangan Pasar Industri Kosmetik Di Indonesia, 2010 – 2015. http://cci-indonesia.com/2016/06/17/perkembangan-pasar-industrikosmetik-di-indonesia-2010-2015/, diakses 15 November 2016. Pukul 20:00 WIB. 406