PERCOBAAN1 PROTEIN:REAKSIUJITERHADAPASAMAMINODAN PENENTUANKONSENTRASIPROTEIN PENDAHULUAN 1.a.AsamAmino Asamaminoadalahmolekulorganikdenganmassamolekulkecil(100–200)yangmengandung setidaknya satu gugus karboksil (—COOH) dan satu gugus amino (—NH2) dan merupakan komponen pentinguntukbiosintesisprotein.Semuaasamaminomerupakanasamα-amino,kecualiprolin.Variasi yang terjadi pada asam-asam amino terletak pada gugus R atau rantai sampingnya (Gambar 1.1). Berdasarkan sifat kimia gugus R, sifat suatu asam amino dapat diramalkan, dan pengetahuan tentang sifatasamaminoakanmembantuidentifikasijenisgugussampingR. Gambar1.1.Strukturumumasamamino.Karbon-αmengikat gugus-gugus:rantaisamping,karboksil,danamino Ditinjau dari segi struktur, asam amino diklasifikasikan ke dalam tujuh kelompok (Tabel 1.1). Klasifikasi ini didasarkan atas sifat kimia gugus R sehingga memudahkan dalam mengingat sifat-sifat umum masing-masing asam amino. Oleh karena itu, klasifikasi gugus R ini dapat digunakan untuk merancangmetodeanalisissuatuasamamino(Tabel1.2). Tabel1.1.KlasifikasiasamaminoberdasarkansifatkimiagugusR SifatkimiagugusR Contohasamamino Alifatik Gly,Ala,Val,Leu Aromatik Phe,Tyr,Trp Hidroksilik Ser,Thr Karboksilik Asp,Glu MengandungSulfur Cys,Met Imino Pro,Hyp Amino Lys,Arg Amida Asn,Gln 13 Tabel1.2.BeberapareaksiuntukmendeteksiasamaminoberdasarkangugusR Namareaksi Asamamino yangdideteksi KondisiReaksi Warna Millon HgNO3dalamasamnitratdengan sedikitasamnitrit Tyr Merah Xantoproteik Pendidihandalamasamnitratpekat Tyr,Trp,Phe Kuning Hopkins-Cole AsamglioksilatdalamH2SO4pekat Trp Ungu Sakaguci α-naftoldannatriumhipoklorit Arg Merah Nitroprusida NatriumnitroprusidadalamNH3encer Cys Merah Pauly Asamsulfanilatterdiazotasidalam larutanbasa His,Tyr Merah Folin-Ciocalteu Asamfosfomolibdotungstat Tyr Biru 1.b.Protein Secara kimiawi, protein adalah suatu polimer asam amino. Hidrolisis lengkap protein menghasilkancampuran20–22macamasamamino.Strukturproteindibagidalamempatkelas:primer, sekunder, tersier, dan kuartener. Keempat struktur protein pada dasarnya dibedakan atas jenis dan jumlah ikatan/interaksi kimia. Struktur primer hanya terdiri dari satu jenis ikatan, yaitu ikatan kovalen yang menghubungkan gugus amino dan karboksil antar asam amino atau disebut juga sebagai ikatan amida/peptida (Gambar 1.2). Oleh karena itu, struktur primer mengandung informasi urutan asam aminoyangmenyusunsuatuprotein. Ikatan peptida 1 2 Gambar1.2.Ikatanpeptida Ikatan kimia yang terdapat pada struktur sekunder adalah ikatan yang terdapat pada struktur primer(kovalen)danikatanhidrogenantaraoksigenkarbonildanhidrogenamida(C=O---H―N).Ikatan hidrogen ini terbentuk menurut pola yang teratur sehingga membentuk struktur yang unik seperti αheliks dan lembaran-β. Struktur tersier merupakan mengemasan elemen-elemen struktur sekunder ke dalam bentuk tertentu. Struktur tersier melibatkan interaksi antar gugus samping asam-asam amino pembentukprotein,yaituikatansulfidaantarasamaminosistein,ikatanhidrogen,interaksiionikantar gugusfungsiyangterionisasi,interaksihidrofobikdanhidrofilik,dankemungkinanjugaterdapatikatan kovalen koordinasi, seperti pada metaloprotein. Semua ikatan maupun interaksi-interaksi kimia berperan sebagai penstabil, di samping membentuk struktur tersier. Adapun Struktur terakhir adalah strukturkuarteneryangterbentukpadabeberapaproteinyangmemilikilebihdarisatusub-unit.Pada struktur kuartener terjadi interaksi antar struktur tersier protein membentuk suatu molekul yang 14 memiliki fungsi biologi tertentu. Ikatan yang terlibat biasanya non-kovalen dan kebanyakan ikatan hidrofobik antar daerah non-polar pada permukaan molekul protein. Haemoglobin, sebagai contoh, terdiri dari empat rantai polipeptida (sub-unit), α, α', β dan β'. Seluruh sub-unit membentuk haemoglobin tetramer yang memiliki fungsi yang lebih efektif dalam mentransport oksigen dibandingkanhaemoglobinmonomer. Perhatian:Beberapapercobaanberikutmelibatkanpemanasanreaksidiinkubatorairmendidih.Berhati-hatilahterhadapuapataupermukaanyangpanas. PERCOBAAN 1.UjiMillon Reagenyangdigunakandalamujiiniadalahlarutanmerkuridanionmerkurodalamasamnitrat danasamnitrit.Warnamerahyangterbentukadalahgarammerkuridaritirosinyangternitrasi. Perhatian: Reagen Millon’s mengandung merkuri dan HNO3 yang bersifat toksik, korosif, oksidator kuat, pengiritasi dan dapat mengakibatkan luka bakar. Kontak dengan bahan yang mudah terbakar akan menimbulkan kebakaran. Hindari kontak matadankulit.Dilarangmenghirupuapmaupunmenelanreagentersebut. Bahan-bahan: Alat: • • • ReagenMillon 2%gelatin Albumintelur HNO3 Prosedur: • • • Tabungreaksi Pipettetes Gelasukur Merkuri 1. Siapkan 2 buah tabung reaksi yang bersih dan kering, beri label: 2% gelatin dan albumin. Masukkan2mLdarimasingmasinglarutanketabungreaksiyangsesuai. 2. Tambahkan3tetesreagenMillonkemasingmasingtabung. 3. Tempatkantabungreaksididalaminkubatorairmendidih.Panaskanlarutansampaimencapaititik didihnya. Jika reagen yang ditambahkan terlalu banyak, warna yang terbentuk akan hilang pada pemanasan. 4. Catatpengamatananda. 5. Buanglahlarutanyangmengadungreagenmillonkedalamwadahberlabelkan“DischardedMillon’s solution”(dilemariasam).Cucilahtabungreaksidengansabundanbilasdenganairsebanyaktiga kalidankeringkan. 15 Pertanyaan: • Apa yang terjadi jika garam merkuri ditambahkan ke dalam protein? Mengapa larutan albumin terkoagulasi? Larutan protein dengan karakterisasi apa yang akan memberikan uji negatif?Mengapa? 2.ReaksiSisteindanSistin 2.1 Sistin Bahan-bahan: • • • Sistin NaOH1N KristalPbasetat Prosedur: Larutkansedikitsistinkedalam5mLNaOH1 N.TambahkansedikitkristalPb-asetat.Panaskanhingga mendidih. Pertanyaan: Apawarnaendapan?Senyawaapayangmengendap? 2.2Sistein(ReaksiNitroprusida) Reaksiantaragugussulfidrildariasamamino(sistein),peptida(glutation)atauproteindengan nitroprusidadalamsuasanaamoniakberlebihdapatditerangkandenganreaksiberikut: [Fe3+(CN5NO]2- + NH3 +RSH NH4+[Fe2+(CN3NOSR]2 warnasalmon warnamerah Gambar1.3ReaksiyangterlibatdalamujiNitroprusida Prosedur: 1. Larutkansedikitkristalsisteinhidroksidadalam5mLair. 2. Tambahkan0,5mLlarutannitroprusida1% 3. kemudiantambahkan0,5mLNH4OH. Pertanyaan: 1. Apakahwarnahasilpercobaan?Apakahwarnatersebutstabil? 2. Apakahsistinakanmemberikanujipositif?Mengapa? 3. Gugusapadarisisteinyangmemberikanhasilpositifdenganujinitroprusida? DAFTARPUSTAKA 1. Harrow,B.”LaboratoryManualofBiochemistry”,Ed.V,1960 2. Mathews, C.K., Holde, K.E. (1990). Biochemistry, the Benjamin/Cummings Publishing Co., RedwoodCity,USA 16 2.PenentuanKadarProteinSecaraLowry Penentuan konsentrasi protein merupakan proses yang rutin dilakukan jika bekerja dalam bidang biokimia. Ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk menentukan konsentrasi protein, yaitu metode Biuret, Lowry dan lain sebagainya. Masing-masing metode mempunyai kekurangan dan kelebihan. Pemilihan metode yang terbaik dan tepat untuk suatu pengukuran bergantung pada beberapa faktor seperti: banyaknya material atau sampel yang tersedia, waktu yang tersedia untuk melakukanpengukuran,alatspektrofotometriyangtersediaUVatauVIS. Reagen pendeteksi gugus-gugus fenolik seperti reagen Folin-Ciocalteu telah digunakan untuk menentukan konsentrasi protein oleh Lowry (1951) yang kemudian dikenal dengan metode Lowry. Dalam bentuk yang paling sederhana, reagen Folin-Ciocalteu dapat mendeteksi residu tirosin dalam proteinkarenakandunganfenolikresidutersebutmampumereduksifosfotungstatdanfosfomolibdat, yang merupakan konstituen utama reagen Folin-Ciocalteu, menjadi tungsten dan molibdenum yang berwarna biru. Hasil reduksi ini menunjukkan puncak absorbsi yang lebar pada daerah merah dari spektrumsinartampak600–800nm. Sensitifitas metode Folin-Ciocalteu ini mengalami perbaikan yang cukup signifikan apabila digabung dengan ion-ion Cu (metode Biuret). Kompleks Cu-protein yang dihasilkan oleh reagen Biuret akan menyebabkan reduksi pada fosfotungstat dan fosfomolibdat, seperti yang terjadi pada reagen Folin-Ciocalteu. Kira-kira 75% dari reduksi yang terjadi diakibatkan oleh adanya kompleks Cu-protein tersebut,sementararesidu-residutirosindantriptofanmereduksi25%sisanya.ReagenFolin-Ciocalteu merupakan suatu komposisi kompleks yang diperoleh dengan cara pemanasan refluks senyawa Natungstat dan Na-molibdat dengan asam orthofosfat. Selain itu disertakan pula komponen-komponen lainuntukmeningkatkankestabilanreagenyangdalamkondisinormalberwarnakuningpucat. Pada saat menentukan konsentrasi protein dalam suatu sampel, harus dilakukan pula pengukuran terhadap beberapa larutan protein standar yang memiliki rentang konsentrasi tertentu di manakonsentrasisampelproteinberadadidalamrentangtersebut.Proteinditambahkanpertamakali kedalamtabungreaksidandiikutiair.Seluruhtabungharusmempunyaivolumeakhiryangsamadan selalu dilakukan pengadukan setelah penambahan zat/reagen. Reagen penghasil warna selalu ditambahkan terakhir dan biasanya diperlukan selang waktu tertentu untuk terjadi reaksi yang sempurna. PERCOBAAN Alat-alat: Tabungreaksi,spektrofotometervisible,stopwatch,danbatangpengaduk/vortex Bahan-bahan: 2% Na2CO3dalam 0,1 N NaOH, 2,7% Natrium Kalium Tartrat, 1% CuSO4 dalam H2O, 1 N Reagen FolinCiocalteu(ReagenFenol), dan Standarprotein:larutanBovineSerumAlbumin(BSA)dengankonsentrasi antara20–200µg. NatriumKaliumTartrat 17 Prosedur: § Campurlarutanproteinstandardanairsehinggavolumenyatidakmelebihi0,5mL.Campurkanpula sampelproteindenganairsehinggavolumeakhir0,5mL.(tabeldibawah) § § Tambahkan2mLlarutanBiuretyangtelahdisiapkankedalammasing-masingtabung § Setelah 10 menit tambahkan 0,2 mL reagen fenol ke dalam masing-masing tabung. Kocok segera denganalatvortexataupengadukan.Inkubasiselama30menitpadasuhukamar.Waktuinkubasi inidapatdimulaisetelahpenambahan/pencampuranreagenfenolkedalamtabungterakhir. § Baca absorbansinya pada λ = 700 nm dengan alat spektrofotometer menggunakan tabung-1 sebagaiblanko. Inkubasi secara tepat 10 menit pada suhu kamar. Selang waktu ini amatlah kritis. Gunakan stopwatch(nyalakanstopwatch)ketikamenambahkanlarutanBiuretpadatabung1,tungguhingga selangwaktutertentu(minimal30detik)sebelummenambahkanlarutanbiuretpadatabung2dan seterusnya. Tabel1.3.PenentuanproteindenganmetodeLowry Penambahan(mL) NomorTabung 1 2 3 4 5 6 7 StandarBSA(200µg/mL) - 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 - Sampelprotein - - - - - - 0,5 H2O 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 - - ReagenBiuret 2 2 2 2 2 2 2 Adukhinggatercampurrata.Inkubasiselama10menitpadasuhukamar ReagenFenol 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 Aduk segera hingga tercampur rata. Inkubasi selama 30 menit pada suhu kamar. Baca absorbansinyapadaλ=700nmdenganmenggunakantabung1sebagaiblanko. %T700nm A700nm µg/aliquot(µg/tabung) Pertanyaan: 1. Buatlah kurva standar (A700nm vs µg protein) dan tentukan konsentrasi protein suatu larutan yang diberikan! 2. ApakebaikandankelemahanmetodeLowryini? 3. Berikan sedikitnya dua metode lain (secara spektrofotometri) yang biasa digunakan untuk menentukan konsentrasi protein selain metode Lowry. Berikan penjelasan mengenai metodemetodetersebutberikutkelebihandankekurangannyadibandingkandenganmetodeLowry! TUGASPENDAHULUAN 1. Jelaskanprinsippercobaanini! 2. Gambarkan: a. Strukturasamamino-asamaminopenyusunproteinyangmengandunggugusfenolik b. StruktursenyawakompleksCu-proteinhasilreaksiBiuret 18 3. MengapametodeLowrylebihpekadibandingkanmetodeBiuretdalammenganalisisprotein? 4. Adakah metode lain selain spektrofotometri untuk menentukan konsentrasi protein? Jika ada berikanpenjelasanmengenaimetodetersebutberikutkelebihandankekurangannya! DAFTARPUSTAKA 1. Colowick,S.PandKaplan,N.O(1957),“MethodsinEnzymology”,vol.V,Acad.PressInc,NewYork, p.448-450. 2. Holme,D.JandPeck,H(1993),“AnalyticalBiochemistry”,2ndEd.,LongmanScientificandTechnical, NewYork. 3. Lowry,O.H.,Rosebrough,N.J.,Farr,L.AandRandall,R.J(1951),Proteinmeasurementwiththefolin phenolreagent,TheJournalofBiologicalChemistry,p.265-275. 4. Alexander,R.RandGriffiths,J.M(1993),“BasicBiochemicalMethods”,2ndEd.,AJohnWiley&Sons, Inc.,NewCork. 19