Potensi daerah

advertisement
Q
DAERAH TINGKAT I
KALIMANTAN TIMUR
_
Q. DAERAH TINGKAT I KALIMANTAN TIMUR
1. GAMBARAN UMUM
a. Penyebaran penduduk
Penduduk Kalimantan Timur menurut sensus 1971 berjumlah
733.536 jiwa. Luas propinsi 211.440 km2, dengan kepadatan
penduduknya ± 4 jiwa/km2. Sebagian besar penduduk (80%)
tinggal di bagian selatan sungai Mahakam dan sekitar pantai
selat Ujung Pandang, dan sebagian kecil (20%) di bagian
utara. Laju kecepatan perkembangan penduduk adalah ±
2-3% setahun. Penyebaran penduduk di Kalimantan Timur
dapat dibagi dalam 3 wilayah pemukiman :
Penduduk yang terdapat di kota sepanjang pantai dan
sungai, dan relatif sudah maju. Daerah ini meliputi Kabupaten
Kutai dan sebagian Kabupaten Pasir dengan, pusat utama
Samarinda, Balikpapan, Tenggarong, dan Tanah Grogot,
Tarakan dan Nunukan. Luas wilayah ini + 18.000 km2 dengan
kepadatan penduduk rata-rata 20 jiwa/km2. Di wilayah
ini perkembangan ekonomi dan penduduk lebih cepat karena
terdapat pengusahaan hutan yang menimbulkan transmigrasi
spontan baik lokal maupun dari luar Kalimantan Timur.
Di pedalaman, penduduk hidup di kota kecil dan desa
dengan keadaan ekonomi yang relatif lebih terkebelakang.
Wilayah ini terbentang dari selatan ke utara meliputi hampir
semua kabupaten di bagian tengah. Luas wilayah ini ±
160.000 km2 dengan kepadatan rata-rata 2 jiwa/km2.
Penduduk yang sangat tipis terdapat di sepanjang perbatasan dengan Malaysia (Sabah dan Sarawak) yang oleh
karena keadaan alamnya (di atas riam-riam sungai) dan
prasarananya masih sangat sulit dicapai. Wilayah ini luasnya
± 33.440 km2 dengan kepadatan penduduk rata-rata 1 jiwa/
km2. Di sini hidup suku pedalaman dengan pola sosial budaya
271
yang masih sederhana. Kehidupan ekonomi terutama terdiri
atas perladangan yang tidak tetap, kecuali di bagian utara
yang sudah menerapkan pertanian, yang tetap antara lain
persawahan dan peternakan.
b. Penyebaran kegiatan ekonomi
Kegiatan perekonomian yang ada
Kegiatan ekonomi yang dewasa ini berkembang dengan baik
di daerah Kalimantan Timur, ialah di sektor ekspor. Hasil
utamanya terdiri atas kayu gelondongan dan minyak bumi.
Ekspor lainnya, ialah hasil perkebunan terutama karet rakyat
dan hasil perikanan.
Luas hutan seluruhnya 17,3 juta ha, dan luas hutan produksi
13 juta ha, di antaranya yang efektif dan bermutu cukup baik
berjumlah 7,4 juta ha, tersebar di seluruh Kalimantan Timur.
Areal hutan yang terbesar terdapat di sepanjang sungai
Mahakam, yaitu di Kabupaten Kutai dengan pusatnya di
Samarinda.
Minyak bumi terdapat di bagian pantai timur yaitu di
sekitar Balikpapan, Muara Badak, Tanjung Santan dan Sangkulirang. Di bagian utara terdapat di sekitar Tarakan.
Potensi daerah
Di samping luas areal hutan yang 17,3 juta ha, itu masih
banyak terdapat tanah luas yang mungkin dapat dimanfaatkan
untuk usaha pertanian, seperti persawahan, perkebunan dan
peternakan. Daerah ini tersebar di antara hutan yang bermutu
ekspor.
Potensi lainnya yang cukup berarti ialah ikan darat dan
laut serta hasil hutan. Daerah ikan ini terdapat di sepanjang
pantai laut, perairan sungai, daerah yang berawa-rawa dan
berdanau. Luas areal perikanan ini diperkirakan : danau
92.937 ha, rawa 500.000 ha, sungai 2.101.428 ha dan laut
120.000 km2.
272
Wilayah persawahan yang tersedia terutama terdapat di
antara jalan Balikpapan-Andil II. Untuk mengairi persawahan
ini sedang dikerjakan irigasi Semboja, yang diperkirakan dapat
mengairi persawahan seluas 1.167 ha.
Di bidang perkayuan selain dari ekspor kayu gelondongan
telah mulai diusahakan pengolahan industri kayu terutama di
sekitar Samarinda.
Hasil perkebunan rakyat terutama karet tersebar dari
selatan ke utara meliputi bagian di sekitar daerah pedalaman.
2. MASALAH
Sebagian besar propinsi Kalimantan Timur masih merupakan hutan-hutan rimba yang lebat. Di berbagai-bagai tempat
terutama di sepanjang pantai dan tepi sungai terbentang rawarawa yang luas. Keadaan alam yang demikian itu menyebabkan
perhubungan dan komunikasi sangat sulit. Hubungan dari luar
Kalimantan ke daerah ini relatif baik, sedangkan hubungan
antara propinsi-propinsi Kalimantan tidak ada samasekali
kecuali dengan Kalimantan Selatan. Hubungan antara ibukota
propinsi dan kabupaten-kabupaten/kecamatan masih sangat
terbatas.
Sarana perhubungan yang ada hanyalah melalui laut dan
sungai. Beberapa tempat di daerah pedalaman dan daerah
perbatasan sewaktu-waktu dapat dihubungi dengan jalan
udara (pesawat kecil).
Keadaan penduduk yang tipis dan terpencil dibandingkan
dengan luasnya propinsi, menyebabkan kesulitan bagi tercapainya koordinasi dalam pelaksanaan pembangunan.
Tingkat pendidikan dan pengetahuan serta kesehatan yang
rendah dari sebagian besar penduduk juga tidak sedikit pengaruhnya kepada kelancaran usaha-usaha pembangunan.
Oleh karena keadaan alamnya dan penduduknya yang
tipis, pengembangan persawahan yang luas belum memungkinkan, maka kebutuhan pangannya sangat tergantung dari luar
273
terutama dari Jawa, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan.
Demikian juga dengan kebutuhan bahan-bahan bangunan
lainnya seperti batu dan pasir masih harus didatangkan dari
luar daerah.
Pemukiman penduduk yang terpencil di sekitar perbatasan
Malaysia di dalam kelompok kecil-kecil dengan kebiasaan perladangan yang belum menetap, perlu mendapat perhatian khusus.
Meningkatnya pengusahaan hutan menimbulkan kebutuhan
yang besar akan transportasi dan komunikasi yang baik
(pelabuhan laut/sungai dan pelabuhan udara dengan segala
fasilitasnya). Hal inl menimbulkan pula kebutuhan akan
tenaga dan keahlian serta jasa-jasa (bank, pasar, fasilitas
perkotaan yang lebih baik, terutama listrik dan air minum)
sehingga tidak menghambat perkembangan industri perkayuan dan industri lainnya di daerah ini.
3. P E N G AR A H A N P EM B A N G U N A N SE L A M A R E PE LI T A I I
a. Sektoral
Sehubungan dengan terbatasnya perhubungan dan komunikasi di daerah Kalimantan Timur dan pertimbangan bahwa segala
potensi yang ada di daerah tersebut hanya mungkin berkembang apabila perhubungan dan komunikasi ditingkatkan, maka
usaha-usaha di sektor perhubungan akan mendapat perhatian,
terutama peningkatan perhubungan sungai, laut, dan darat,
sedangkan untuk peningkatan perhubungan udara akan dilaksanakan survey lapangan terbang Samarinda.
Sementara jaringan perhubungan belum dapat dibangun
untuk menghubungkan daerah-daerah pedalaman yang terpencil, akan diusahakan lapangan-lapangan terbang kecil di
wilayah pedalaman.
Sektor lainnya yang diharapkan akan berkembang ialah
sektor industri dan pemanfaatan batu bara yang terdapat di
sekitar kota Samarinda.
274
b. Wilayah-wilayah pembangunan
Dengan mengenal potensi dan pola penyebaran penduduk
seperti di atas, dapat diidentifikasikan dua wilayah pembangunan utama:
A.
Wilayah selatan, dengan Samarinda dan Balikpapan
sebagai pusat pembangunan, sedangkan Tenggarong dan
Tanah Grogot berfungsi sebagai pusat-pusat kecil, menghasilkan terutama kayu, minyak bumi dan ikan.
B. Wilayah utara, dengan Tarakan/Nunukan sebagai pusat
pengembangan, sedangkan Tanjung Salon dan Tanjung Redeb
berfungsi sebagai pusat-pusat kecil menghasilkan terutama
kayu, minyak, basil perkebunan, hasil-hasil hutan dan ikan.
4. KEBIJAKSANAAN DAN LANGKAH
a. Kebijaksanaan umum
Kegiatan pembangunan yang bersifat sosial ekonomi akan
di pusatkan di dalam kedua wilayah pengembangan tersebut.
Daerah di luar kedua wilayah ini, terutama di daerah pedalaman akan diusahakan pengembangan pusat pembangunan
kecil di ibu kota-ibu kota kecamatan. Usaha utama di daerah
ini adalah peningkatan kesehatan dan pendidikan.
Kegiatan pembangunan di daerah perbatasan akan diarahkan kepada bidang sosial budaya dan terutama kearah mempertinggi rasa kebangsaan dan kesadaran bernegara.
Pembinaan masyarakat pedalaman dan suku-suku terasing
akan ditempuh dengan dua cara yaitu pemukiman kembali
dan pemasyarakatan. Pemukiman kembali akan diarahkan ketempat dimana terdapat kegiatan perekonomian yang telah
berkembang seperti pengusahaan hutan dan sebagainya,
sedangkan pemasyarakatan akan diarahkan kepada mempergunakan tata cara hidup baru seperti bercocok tanam yang
menetap dan beberapa ketrampilan lainnya. Kegiatan ini
275
harus pula dikaitkan dalam usaha pemecahan kekurangan
tenaga kerja. Kegiatan transmigrasi baik yang spontan maupun yang umum akan ditingkatkan.
Potensi hutan yang sangat besar di Kalimantan Timur akan
dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga kegiatan pengusahaan
hutan tidak hanya berupa ekspor kayu gelondongan saja tetapi
lambat-laun akan menjadi ekspor hasil-hasil perkayuan yang
telah diolah seperti plywood, prefab, kertas dan lain-lainnya.
Demikian pula potensi yang ada harus dapat dipertahankan
dengan memperhatikan kelestarian hutan. Agar tanah hutan
yang cukup luas itu dapat ditingkatkan kegunaannya perlu
diadakan pemetaan tata guna tanah. Potensi yang juga perlu
mendapat perhatian ialah pengembangan hasil-hasil perikanan
darat dan laut.
Untuk menunjang kegiatan pembangunan ekspor dan industri
pelbagai fasilitas transportasi dan komunikasi perlu ditingkatkan. Terutama di bagian utara kota Samarinda di mana diharapkan akan banyak terdapat industri-industri dengan modal
besar seperti industri perkayuan, industri pupuk, industri gas
alam (LNG) dan tambang batubara maka prasarana perhubungan di wilayah tersebut akan diteliti dan dikembangkan.
Di samping itu dapat pula diteliti kemungkinan potensi peninggalan-peninggalan sejarah untuk pengembangan pariwisata.
b. Program
Dalam rangka pembangunan daerah akan dilakukan kegiatan
sebagai berikut :
Program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I, dapat
dipergunakan untuk kegiatan pemeliharaan jalan propinsi, pemeliharaan pengairan dan perbaikan pengairan, dan kegiatan
lainnya.
Program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II, meliputi
kegiatan perbaikan jalan dan jembatan kabupaten, perbaikan
pengairan, pembangunan pasar, usaha-usaha penghijauan, dan
usaha lainnya.
276
Program Bantuan Desa, meliputi kegiatan prasarana produksi desa seperti jalan dan jembatan desa, pengairan, lumbung desa dan pasar desa, pemukiman penduduk, prasarana
sosial desa, dan usaha lainnya.
Program bantuan di bidang pendidikan, meliputi kegiatan
pengembangan pendidikan dasar dan pembangunan gedung SD
serta perlengkapannya.
Program bantuan di bidang kesehatan, meliputi kegiatan
peningkatan palayanan kesehatan, antara lain pembangunan
PUSKESMAS di setiap kecamatan serta BKIA dan, balai
pengobatan, pemberantasan penyakit menular, peningkatan
kesehatan air minum pedesaan, dan lain-lain.
Di bidang pertanian dan pengairan dilakukan kegiatan
yang meliputi usaha peningkatan produksi pangan, perkebunan
rakyat, pembinaan budidaya dan penyuluhan peternakan serta
sarana penunjangnya.
Untuk menjaga kelestarian sumber alam, ditingkatkan penyelamatan hutan, tanah dan air. Perbaikan dan penyempurnaan
irigasi, dilakukan meliputi antara lain kegiatan penyelesaian
irigasi waduk Semboja.
Di bidang industri akan dilakukan bimbingan dan penyuluhan guna meningkatkan kemampuan produksi, pembiayaan dan
pemasaran. Selain daripada itu pengembangan industri gas
alam (LNG) di lepas pantai, pembangunan industri pupuk di
Muara Badak dan kertas di Samarinda.
Peningkatan tenaga listrik, akan dilakukan kegiatan yang
meliputi pembangunan PLTA Samarinda, PLTI dan PLTM
dan peningkatan jaringan distribusinya.
Usaha peningkatan prasarana perhubungan darat, meliputi
peningkatan jalan dan jembatan, perbaikan jalan/jembatan,
pembangunan jalan baru dan pemeliharaan jalan, sedangkan
peningkatan lintas ferry meliputi peningkatan kegiatan ferry
Loa-Janan dengan Samarinda dan Penajan dengan Balikpapan.
Juga angkutan sungai diperlancar dengan kegiatan pengerukan
sungai Mahakam, Sesayap, Sebuku, Sebakung, dan Kayan.
277
Dalam bidang peningkatan perhubungan udara, antara lain
akan dilakukan kegiatan peningkatan pelabuhan udara Sepinggan/Balikpapan (target F-28), dan penyempurnaan lapangan
terbang Tarakan (target F-28), serta pembangunan lapangan
terbang Samarinda (target F-28).
Peningkatan jasa pos dan giro juga ditingkatkan antara lain
meliputi kegiatan pembangunan kantor pos di kecamatan yang
membutuhkan. Peningkatan jasa telekom, meliputi jaringan
tranamisi (microwave) antara Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
Di samping itu perhubungan laut akan ditingkatkan dengan
kegiatan perbaikan dan pengerukan pelabuhan Samarinda.
Kegiatan bimbingan dan penyuluhan di bidang koperasi, dilakukan melalui pengembangan organisasi dan tata laksana
koperasi.
Untuk meningkatkan ketrampilan diadakan peningkatan latihan kerja seperti PLK (Pusat Latihan Kerja), sedangkan di
bidang transmigrasi kegiatan antara lain diarahkan pada pembinaan desa transmigrasi di daerah Berau, Sangkulirang, Sebakung, Baturatna, Penajam dan pulau Atas.
Pembinaan agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang
Mahaesa, meliputi kegiatan pengembangan sarana kehidupan
beragama dengan kegiatan pembangunan tempat peribadatan
dan penyediaan kitab suci.
Di bidang pendidikan akan dilakukan usaha sebagai berikut:
pembinaan pendidikan tingkat pertama dan tingkat atas, meliputi kegiatan perbaikan gedung dan peralatan, penambahan
dan penataran guru serta pembinaan perguruan tinggi.
Mengenai kesehatan, dilakukan kegiatan meliputi antara
lain rehabilitasi rumah sakit, peningkatan gizi makanan rakyat
serta penyuluhan kesehatan rakyat dan usaha peningkatan
kapasitas produksi air minum di Samarinda, Tarakan, dan
Balikpapan.
278
PUSAT - PUSAT PEMBANGUNAN
PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
SERAWAK
ri
PROP.
KALIMANTAN
BA RAT
0
KM
25 _____ 50
________ i
KALIMANTAN TIMUR
PETA LOKASI PROYEK - PROYEK UTAMA
PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
LEGENDA
PERHUBUNGAN DARAT
Sp
Pembinaan angkutan
sungal dan pengerukan
PERHUBUNGAN LAUT
L
Lp
Lf
Penigkatan/perbaikan
pelabuhan .
Pengerukan pelabuhan.
Fasilitas pelabuhan
PERHUBUNGAN DARAT
Pelabuhan udara
U8
kapastms F - 28
M
METEO
Limas Ferry
nah rOgO
INDUSTRI
Ip
Ip
Industri pupuk .
Ik
Ik
Industri kertas
Iga
Industri gas alam
Listtik
T
A
B
TRANSMIGRASI
AIR MINUM
PEM.. BARU IRIGASI
Upgradhig jalan
Rehabilitasi
Pemeliharaan jalan
Pembangunan jalan
± 240 km.
+ 200 km.
+ 461 km.
± 100 km .
Download