Pertemuan 6 DIPLOMASI BISNIS INTERNASIONAL MNE dan host country ==> saling mengevaluasi. Ekstrim : berakhirnya hubungan bisnis - pemerintah: 1. Perusahaan menolak beroperasi di negara tersebut, atau 2. Pemerintah menolak memberikan ijin masuk maupun ijin perpanjangan operasi Waktu operasi dari perusahaan internasional: • • Dipengaruhi oleh pemerintah dari home country dan host country Bergeser seiring dengan pergeseran prioritas dan seiring perubahan kekuatan pihak-pihak yang terkait. FAKTOR-FAKTOR UNTUK TAWAR-MENAWAR 1. Sifat aset-aset Kegunaan asset adalah saling menguntungkan bagi perusahaan maupun negara tsb. 2. Kekuatan tawar-menawar negara Kekuatan tawar - menawar terbesar negara adalah : • Pasar yang besar • Stabilitas politik 3. Kekuatan tawar-menawar perusahaan : Modal-modal tawar-menawar perusahaan termasuk: • Teknologi • Differensiasi produk • Kemampuan mengekspor output • Keragaman produk lokal Pemerintah home country memiliki : • Tujuan ekonominya sendiri • Hubungan politik langsung dengan host country Pembuatan keputusan dalam bisnis dan pemerintah harus memperhatikan pemikiran-pemikiran dari kelompok pengaruh lainnya : • pemegang saham • pekerja-pekerja • konsumen • petugas pemerintah • suplier • grup orang asing • oposisi pemerintahan Pertimbangkan kekuatan masing-masing grup tersebut. NEGOSIASI Negosiasi umumnya digunakan untuk mendeterminasikan waktu (term) dimana perusahaan boleh beroperasi di negara asing. Negosiasi ini serupa dengan proses-proses domestik dari akuisisi perusahaan dan tawar-menawar secara kolektif. Perbedaannya, dalam bisnis internasional : • Lebih banyak jumlah ketentuan yang dilibatkan, • Kekurangan umum dalam jangka waktu yang tetap (fixed) untuk sebuah perjanjian, • Kebutuhan untuk persetujuan dalam penilaian properti perusahaan. Syarat-syarat (terms) dimana sebuah MNE diijinkan beroperasi pada negara tertentu akan dideterminasikan ke dalam perluasan yang besar oleh tingkat relatif dimana perusahaan memiliki negara dan sebaliknya. Jika makin luas determinasinya ===>makin besar saling ketergantungan perusahaan dan negara. Karena kebutuhan relatif berubah sepanjang waktu, syarat-syarat yang baru untuk operasi akan merefleksikan pergeseran dalam kekuatan tawar-menawar. Secara umum, posisi tawar-menawar TERBAIK perusahaan adalah SEBELUM memulai operasi. Sekali sumber daya dikomitmenkan untuk operasi di negara asing, perusahan mungkin tidak akan dapat memindahkannya ke tempat lain (negara lain) secara mudah. Negosiasi internasional dilaksanakan antara pihak yang : • berbeda budaya • berbeda latar belakang pendidikan, • berbeda ekspektasi maka sangat sulit untuk negosiator untuk mengerti sentimensentimen dan level peyakinan (convincing level) pihak lain. Karenanya perlu mengantisipasi respon dan merencanakan pendekatan kepada tawar-menawar yang aktual (bisa dengan simulasi). Secara historis, negara-negara berkembang menggunakan intervensi dan paksaan militer untuk memastikan bahwa syarat syarat yang terlah disetujui antara investor mereka dengan host country betul-betul diikuti Berbagai resolusi internasional menentang intervensi militer telah diadaptasi oleh banyak negara Dewasa ini, negara-negara berkembang telah menggunakan janji untuk memberikan atau memotong PINJAMAN dan / atau BANTUAN dan ANCAMAN SANKSI DAGANG. Sebagian perjanjian bilateral telah ditetapkan dimana host country setuju untuk mengkompensasi investor dari kerugian karena : • pengambil-alihan • gangguan sipil • devaluasi mata uang • kontrol mata uang. Tetapi, perjanjian ini seringkali tidak jelas dalam hal cara penyelesaian kerugian tersebut. Untuk mencegah perusahaan-perusahaan mempertentangkan satu negara dengan negara yang lain; atau negara-negara mempertentangkan perusahaan yang satu dengan yang lain, kelompok - kelompok pemerintah atau perusahaan melakukan front persatuan guna memperbaiki syarat-syarat dimana bisnis internasional dijalankan. Public Relation (HUMAS) dapat digunakan baik oleh perusahaan - perusahaan maupun oleh negara-negara untuk: • mengembangkan image yang baik, • mengatasi image yang jelek, dan • menciptakan pendukung - pendukung yang berguna posisiposisi mereka. Jika berhasil, strategi ini dapat memberikan syarat-syarat untuk beroperasi bagi kedua pihak. Perjanjian internasional telah dibuat untuk melindungi hak milik intangible seperti paten, merk dagang dan hak cipta. Karena jutaan dollar US seringkali dihabiskan untuk pengembangan aset aset tersebut, per-lindungan di seluruh dunia sangat penting bagi pemiliknya. Dewasa ini, persolan besar bagi perusahaan adalah penjiplakan hak cipta dari aset-aset intangible di negara-negara yang belum menandatangani perjanjian internasional atau kurangnya penegakan hukum untuk hal tersebut. Penugasan : Case Pepsi co di India, hal 481 (dipresentasikan oleh kelompok yang bertugas pada pertemuan ke – 20).