DAKWAH MELALUI MUSIK METAL (Studi Analisis Etnografi Komunikasi Dakwah Band Purgatory) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi Disusun Oleh: BANGUN WAHYU UTAMA L100 080 143 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 Etnografi Komunikasi Dakwah Melalui Musik Metal oleh Band Purgatory Bangun Wahyu Utama ([email protected]) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta Abstrak Penelitian ini bertujuan yaitu untuk mengetahui dan memahami bagaimana dinamika dan proses komunikasi dakwah Islami lewat musik metal yang dilakukan oleh band Purgatory. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode etnografi komunikasi yang telah dikemukakan oleh John W Cresswell, yang dalam sisi tertentu juga berfungsi sebagai grandtheory kedua di samping teori komunikasi dakwah Islam. Sesuai dengan metodologi etnografi komunikasi Creswell, langkah-langkah analisis dalam penelitian ini berorientasi untuk melihat setidaknya dua sisi dari fenomena yang diteliti; pertama, sifat-sifat khas yang melekat pada fenomena/ proses komunikatif dari band Purgatory serta aktivitas dakwah yang dilakukan, yang kedua, melihat dalam konteks sosio-kultural, apa proses komunikasi dakwah tersebut berlangsung. Dengan demikian, inti makna dari suatu fenomena komunikasi bisa dapat diresapi oleh proses penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses komunikasi dakwah Islam yang dilakukan Purgatory tergolong unik bahkan kontroversial karena menggunakan musik metal sebagai media dakwah. Namun, di sisi lain, dengan berkaca pada konteks sosiokultural masyakarat Jakarta yang memiliki karakteristik yang bermacam-macam, majemuk serta kompleks, maka dakwah Islam “militia” ala Purgatory ini justru menemukan kecocokan dan relevansi positif. Kata Kunci: Etnografi, Komunikasi Dakwah, Musik Metal kehidupan bermasyarakat. Dakwah Islami A. Pendahuluan Dakwah adalah sebuah konsep selalu berkaitan dengan realitas sosial yang komunikasi dalam agama Islam. Dakwah ada, dalam arti dakwah Islami mengemban adalah sebuah proses di mana nilai ajaran tanggung jawab untuk berkontribusi pada hidup dalam proses interaksi yang dialogis, realitas sosial dan kemasyarakatan yang antara si penyampai (da‟i) dengan yang ada. didakwahi. Menghadapi realitas sosial yang Dakwah adalah ujung tombak dari dinamis, selalu berubah (fluktuatif) dan tumbuhnya nilai dan ajaran agama dalam semakin kompleks, dakwah Islami, baik secara wacana maupun praktis, ditantang untuk semakin dinamis juga. Karena media dakwah. Fenomena yang menjadi ruang adanya hal ini, nampaknya metode dakwah wilayah penelitian ini adalah dakwah- semakin berkembang dalam bentuknya dakwah Islami melalui musik cadas/ metal/ yang unik dan kreatif. beberapa metode underground, yang kini tengah diusung dapat diterapkan secara efektif, salah oleh kalangan “One Finger Movement” satunya yaitu sistem dakwah, di mana atau “Gerakan Metal Satu Jari”. Hal metode spesifik dakwah ini banyak sekali dalam penelitian ini adalah digunakan oleh para ustadz dan ustadzah. dakwah Islami melalui musik/ lagu metal Cara penyampaiannya juga pasti akan yang dilakukan oleh Band Purgatory, berbeda antara ustadz yang satu dengan Jakarta. Adalah suatu hal yang menarik yang lain, di antaranya pemaduan antara apabila dakwah Islami itu dipadukan dakwah dengan komedi selain itu, ada juga dengan musik metal yang notabenenya yang memadukan dakwah dengan gaya sebuah genre musik keras, di mana kita tanya jawab interaktif. tahu khalayak pada umumnya masih awam Perkembangan metode dakwah saat terhadap musik tersebut, dan tidak semua ini telah mengalami banyak inovasi, salah orang juga bisa menikmati musik metal/ satu contohnya, dakwah melalui musik underground music. yang sejak lama telah diterapkan oleh Purgatory dapat dikatakan sebagai Bang Haji Rhoma Irama yang dapat salah satu band tidak “neko-neko” dalam dikatakan sebagai legenda raja dangdut bermusik dan berani membuat gebrakan- sekaligus pendakwah. Rhoma Irama telah gebrakan menjadi inspirator bagi kalangan da‟i berseberangan dengan band-band metal untuk menjadikan seni musik sebagai pada umumnya, karena disaat semua band- yang bisa dikatakan band metal sekarang banyak yang mengusung tema serta lirik-lirik yang metalhead pada umumnya terutama para mogerz berbau satanic, blasphemy, antichrist, Aktivitas interaksi dakwah Islami paganism, gore dan murder. Purgatory yang dilakukan Purgatory memiliki latar/ hadir dengan konsep yang sangat berbeda setting sekali dengan kebanyakan band metal kompeksitas lainnya. Tema dan lirik-liriknya lebih Jakarta, membicarakan tentang Islam, selain itu kalangan remajanya yang sangat dekat mengajarkan tentang ke Esa-an Allah SWT dengan budaya pop, dengan latar sosial serta Rasulnya yaitu Nabi Muhammad yang SAW. komunikasi yang terjadi di dalamnya tentu sosial yang jelas, karakteristik terlebih kompleks masyarakat khusus inilah, yakni kehidupan maka proses Fenomena komunikasi seperti ini memiliki ciri spesifik dan kompleksitas merupakan sesuatu yang sangat unik dan tersendiri, yang dalam memahaminya tidak menarik untuk diketahui, sebab Purgatory bisa dilepaskan dari konteks yang ada. menggunakan musik metal sebagai media dakwah yang ditransmisikan melalui lirik- B. Rumusan dan Tujuan Masalah lirik lagu. dan salah tujuannya adalah Pada penelitian rumusan masalah mendobrak eksistensi band-band metal yang dengan satanic, komunikasi dakwah yang dilakukan oleh blasphemy, zionist, dan paganisme. Selain band Purgatory, sedangkan tujuan dari itu dengan lirik-lirik serta pendekatan- penelitian ini adalah untuk mengetahui pendekatan khusus mereka terhadap fans/ bagaimana mogerz, dilakukan oleh band Purgatory. l i ri k dan mereka ideologi ingin mengurangi kebiasaan-kebiasaan “hedon” di kalangan muncul adalah komunikasi bagaimana dakwah yang (collection of experience and meanings) C. Kerangka Teori Teori-teori penelitian ini yang dipakai dalam yang adalah; teori proses pengalaman dan pengertian yang dim komunikasi, teori dakwah Islam, teori berarti bahwa penggabungan peroleh komunikan ( Effendy, 1991: 62). komunikasi Islam, etnografi komunikasi Artinya bahwa hubungan tertentu pada pemikiran yang dikembangkan antara dipakai). pengirim (komunikator) dan penerima Semuanya dikombinasikan dalam suatu (komunikan) jika terbentuk kesamaan yang konstruk kerangka pemikiran yang menjadi diinginkan maka akan terjadi komunikasi. pra-kognisi dari penelitian ini. empat yang Kesamaan pemikiran atau penyatuan pesan pertama i ni paradigma memberi penelitian adalah warna yang untuk melihat dan tentunya suatu suatu (selain sebagai metode, teori ini dalam sisi juga diperlukan dalam membutuhkan kesamaan adanya memahami proses komunikasi aktivitas hubungan yang saling berbagi atau sharing dakwah Islami Purgatory yang menjadi antara pengirim dengan penerima tersebut. subjek penelitian, sedangkan teori yang terakhir berguna untuk melihat Sementara itu Jane Pauley (1999) dan menjabarkan dalam proses komunikasi itu memahami konteks ruang sosial di mana sendiri terdapat tiga komponen penting, proses komunikasi yang diteliti. diantaranya; transmisi informasi, transmisi Dalam teori yang dikemukakan oleh pengertian, dan pengggunaan simbol yg Wilburn Schram bahwa di dalam sebuah sama, jika salah satu komponen tidak proses komunikasi terdapat beberapa item terpenuhi atau tidak ada maka proses penting yakni (frame of reference) artinya komunikasi tidak akan efektif (Pauley pesan yang disampaikan oleh komunikator dalam Mulyana dan Rahmat, 1990: 7). harus sesuai dengan kerangka acuan dan Berdasarkan konstruk teori ini, maka akan dilihat bagaimanakah proses komunikasi Teori komunikasi Islam memiliki definisi secara umum yang terjadi dalam horizon dan sifat yang khusus, yakni; “Komunikasi fenomena yang diteliti. Islam” adalah sebuah proses komunikasi Teori etnografi komunikasi yang menjadikan nilai-nilai Islami sebagai merupakan teori utama yang dipakai muatan dari pesan yang disampaikan dan peneliti dalam proses penelitiannya, pada tata-cara serta perilaku dalam proses dasarnya etnografi komunikasi merupakan komunikasi itu sendiri pun berlandaskan metode implikasi sederhana di mana di pada kesantunan yang sesuai dengan etika dalamnya terdapat pola komunikasi yang Islami. dimiliki oleh sekelompok individu, pada hakikatnya etnografi ini pada dasarnya mengandung nilai-nilai melihat dari beberapa hal diantaranya; pola yang ada di dalam Al-Qur‟an, prinsip komunikasi, kegiatan tersebut antara lain; prinsip qaulan baligha komunikasi, waktu dan tempat kegiatan (perkataan yang mendidik/ bermanfaat), kelompok, proses kegiatan komunikasi qaulan karima (perkataan yang baik), yang dan qaulan sadida (perkataan yang benar), keragaman kode (Littlejohn dan Foss, qaulan maysura (perkataan yang baik yang 2009: 460). disertai alasan yang rasional), qaulan pendefinisian membentuk Adapun komunikasi Dalam prinsip komunikasi Islam, teori komunitas, komunikasi Islam adalah komponen kerangka teori lain yang dipakai berdasarkan kebutuhan untuk ma’rufa (perkataan yang halus dan lemah lembut) (Ismi, Dian. 2013: 43-47). Sedangkan dalam pandangan melihat proses komunikasi dari subjek dan perspektif komunikasinya, terbagi menjadi aktivitas yang diteliti, yang memang dua kategori diantaranya; yang pertama notabene mengandung unsur-unsur Islami. teori komunikasi Islam yang didasari atas Al-Qur‟an dan Hadits, lalu yang kedua D. Metode Penelitian teori komunikasi pada umumnya (religius, Proses penelitian akan dilaksanakan non religius) lebih menitiberatkan pada di dua tempat yaitu pertama dilakukan di etika serta norma-norma yang berlaku di kediaman Al dunia (Muis, 2001: 34). bertempat di kawasan Bintaro Jakata, lalu selaku informan 1 yang Teori komunikasi Islam ini terkait yang kedua dilakukan di kediaman Bontie erat dengan teori dakwah Islam yang selaku informan 2 yang bertempat di adalah teori yang diderivasikan dari ajaran kawasan Ciledug Tangerang. Al-Quran dan Hadits, sehingga pengertian Jenis penelitian yang digunakan oleh dan definisi tentang istilah “dakwah” itu peneliti sendiri menjadi jelas. Dakwah merupakan kualitatif sebuah aktifitas atau kegiatan yang di analisis etnografi. proses secara lisan atau tulisan. Proses adalah metodologi dengan Sedangkan penelitian menggunakan sumber da t a studi yang dakwah pada dasarnya dilakukan secara digunakan oleh peneliti terbagi menjadi sadar dan terencana yang bertujuan untuk dua kategori yaitu yang pertama sumber mempengaruhi individu atau kelompok data primer yang mencakup pencatatan tertentu, dalam proses dakwah itu sendiri terkait observasi di lapangan, hal ini bersifat bebas dan tidak memaksa (Arifin, dilakukan dengan mengamati live perform M. 1991: 6). Teori dakwah Islam di sini Purgatory dan juga terbagi dua; melihat sisi metodik dari dengan beberapa personil selaku sebagai dakwah, dan nilai aksiologis dari sebuah informan penelitian, selanjutnya yang proses dakwah yang diteliti. kedua menggunakan sumber data sekunder melakukan wawancara (kepustakaan) yang berasal dari luar data utama/ informan yang meliputi; dokumen, artikel foto dan video yang berhubungan informan dipilih berdasarkan pengalaman dengan Purgatory (Creswell, 1998:118). serta penguasaan yang berhubungan Proses pengumpulan data di tempuh dengan masalah yang diteliti dan harus dengan beberapa tahapan, diantaranya; berkompeten dalam bidangnya, dalam hal dengan melakukan observasi partisipan ini peneliti memilih Al dan Bontie sebagai yaitu mengamati secara langsung proses informan utama penelitian (Sugiyono, dakwah yang dilakukan pada saat live 2008: 85). perform, setelah itu melakukan wawancara Pada validitas data penelitian, mendalam dengan sumber informan yang peneliti menggunakan teknik triangulasi telah ditentukan yaitu Al dan Bontie sumber di mana keabsahan data yang sebagai personil Purgatory. Pada dasarnya diperoleh memanfaatkan item-item yang dalam berada di luar data penelitian, salah satu melakukan peneliti tidak proses terpaku dengan yang dilakukan oleh peneliti dalam teknik yang terakhir ini adalah melakukan perbandingan antara melakukan analisis dokumen yang meliputi pengamatan di lapangan denga hasil artikel, wawancara (Moleong, 1989: 195). interview harus wawancara guide, media dan massa, dan beberapa dokumentasi foto, video yang berkaitan Tahapan selanjutnya adalah dengan Purgatory (Kuswarno, 2008: 49- melakukan teknik analisis data. Di sini 59). peneliti menggunakan teknis analisi data Teknik penentuan informan pada penelitian ini teknik tahapan itu berupa; penyajian data, analisis purposive yang melihat faktor-faktor dan data dan intrepetasi data (Kuswarno, 2008: tujuan 68). tertentu informan. pada menggunakan yang di jabarkan oleh Creswell, tahapan- secara spesifik dasarnya pada penentuan macam suku/ etnis yang bercampur baur E. Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian ini diungkapkan dan menetap di situ sejak lama, sehingga dalam konstruksi etnografi komunikasi sudah menjadi suatu kesatuan masyarakat yang menganalisis data penelitian ke dalam majemuk tersendiri. aspek-aspek berikut; masyarakat tutur Kota metropolitan Jakarta (speech community), Varietas bahasa, merupakan kota yang di isi oleh berbagai aktivitas macam masyarakat yang majemuk, bahasa komunikasi, dan komponen keseharian menggunakan bahasa Indonesia komunikasi (Kuswarno, 2008: 38-46). Pertama-tama, hasil penelitian ini sebagai bahasa pergaulan. Tentu saja memberikan deskripsi tentang gambaran bahasa yang digunakan mempunyai bentuk latar sosial masyarakat tutur di mana yang berbeda serta corak yang khas dan Purgatory berada dan beraktivitas; yakni unik, yakni “bahasa Indonesia dialek masyarakat perkotaan Jakarta dan seluk Jakarta”. beluk Betawi dan bahasa keseharian dialek kehidupannya. Setiap komunikasi, tidak pernah terlepas proses dari konteks sosial dan konteks budaya dimana jakarta untuk memahami suatu proses ini tercermin dalam hasil wawancara Subjek 1 dan 2. para pelaku dari proses itu terlibat. Karena itu, Dialek Jakarta atau bahasa Dialek khas Jakarta telah menjadi bahasa slank/ bahasa prokem, yakni komunikasi dalam berbagai aspek dan kebalikan dari bahasa Indonesia baku/ seginya secara menyeluruh, dibutuhkan resmi. pemahaman akan pola konteks budaya langsung, santai, akrab dan komunikatif terkait. Jakarta yang notabene adalah untuk pergaulan keseharian. Kata “lo” ibukota Indonesia, adalah sebuah ruang (kamu) publik majemuk yang terdiri dari berbagai ungkapan Bahasa dan dialek “gue” keseharian bersifat (saya) untuk lebih menjadi saling menyapa satu sama lain. sesungguhnya Dalam bahasa dialek seperti itu, diam-diam masyarakat Jakarta menjadi terkotak-kotakan satu pada dasarnya terpapar bagaimana pola sama lain dan saling mengalienasikan satu kognitif dan corak interaksi sosial para sama lain. pengguna bahasanya. Orang Jakarta cenderung egaliter (setara) dalam majemuk yang berbaur, pada kenyataannya lain. Dalam kehidupan memperlakukan orang Jakarta terdiri masyarakat dari identitas Jakarta juga berkomunikasi, mereka lebih dihantui oleh krisis identitas. Kebanyakan mementingkan kenyamanan bersama, masyarakat Jakarta pada umumnya telah sikap yang familiar, dan luwes. Dalam luntur identitas ketimurannya, hal ini kaitannya dengan penelitian ini, sikap yang tercermin dari kebiasaan-kebiasan negatif sama juga dirasakan sendiri oleh peneliti dan melakukan hal-hal yang tidak berguna saat seperti dugem (pergi hura-hura ke diskotik) berinteraksi dengan informan- informan penelitian ini. dan selain itu juga kehidupannya Jakarta yang telah menjadi kota dihabiskan ibarat seperti „mesin indsutri‟ metropolitan, tentu tidak lepas dari gaya yang hanya mengenal kerja dan kerja (W hidup S2, 425-429). konsumtif, prilaku hedonis (mementingkan kenikmatan ragawi) dan Kedua, varietas bahasa yang ada berorientasi materialistis (mementingkan dan digunakan dalam interaksi keseharian kepemilikan/ masyarakat tutur Jakarta ini adalah “bahasa kebendaan). Orientasi kebendaan/ materi yaitu persaingan untuk gaul” atau “bahasa mencapai taraf hidup yang tinggi tampak Indonesia namun tidak resmi. Berbagai secara gamblang terjadi di kehidupan perbedaan banyak terdapat antara bahasa masyarakat Jakarta. Karena persaingan ini, Indonesia yang baku atau resmi dengan slank”, bahasa bahasa Jakarta gaul yang sebagian besar orang lain baik fan-nya sendiri yaitu terpengaruh oleh dialek Betawi. mogerz ataupun metalhead lainnya terasa Ketiga, aktifitas komunikasi yang di rasakan oleh peneliti pada saat observasi dilakukan oleh Purgatory di bagi menjadi yaitu saat Purgatory live manggung di dua acara amal atau charity tahapan yaitu pertama aktifitas komunikasi yang terjadi antara subjek- Selajutnya, dengan persebaran subjek informan dengan orang lain terkait teknologi dunia maya, maka dimensi proses dakwah yang dilakukan, hal ini aktivitas dan komponen tercermin melakukan Purgatory dan kalangan fansnya ini tidak observasi di mana pada saat itu Purgatory terlepas dari fungsi jejaring sosial di dunia sedang live perform di sebuah gigs amal, maya seperti facebook atau twitter. Dalam dapat dikatakan proses komunikasi yang penelitian ini, groupweb facebook dipilih dilakukan oleh Purgatory berjalan dengan sebagai jejaring sosial utama yang diteliti efektif karena direspon dengan baik oleh oleh penliti untuk melihat proses dan para fan/ mogerz dan metalhead lainnya, bentuk lalu yang kedua aktivitas komunikasi dalamnya. disaat peneliti komunikasi komunikasi yang terjadi di antara subjek-subjek informan dengan Purgatory memiliki sebuah wadah peneliti, hal ini dilakukan langsung oleh jejaring sosial tempat meraka melakukan peneliti pada saat observasi dan dengan proses aktivitas dakwah Islami, yakni spontan sedikit group facebook “Mogerz” (Purgatory beberapa Official’s Group of Mogerz). Groupweb ini wawancara peneliti singkat melakukan dengan personil sebelum Purgatory live perform. Proses komunikasi yang nyata yang di lakukan oleh band Purgatory dengan telah aktif lebih dari 3 tahun dengan jumlah anggota terkini kurang lebih sebanyak 9.169 akun, dan menampung banyak diskusi seputar keagamaan, politik, Proses interaksi dakwah Islami budaya dalam kaitannya dengan musik Purgatory yang diterapkan tidak hanya underground dan polemik-polemik seputar pada saat live perform musik saja, justru kehidupan remaja Jakarta, khususnya. interaksi proses dakwah lebih intens Karena sifatnya yang aktif ini, maka situs dilakukan di grup facebook Mogers. Proses groupweb ini telah menjadi tonggak serta interaksi ini dapat di ilustrasikan seperti sarana bagan berikut: utama kegiatan diskusi dan komunikasi anak-anak undergorund metal Band Purgatory sebagai penyampai dakwah Islam lewat musik dan lirik lagu di Jakarta, khususnya fans band Purgatory yaitu Mogerz Dalam lingkup inilah musik dan lirik Lirik Lagu Purgatory yang bermuatan nilai-nilai keislaman INTERAKSI DIALOGIS lagu-lagu metal Purgatory menjalankan perannya sebagai ujung tombak untuk bermuata Fans “Mogerz” sebagai komunikan/audiens dan mitra diskusi dari materi dakwah yang disampaikan melakukan proses dakwah Islamnya. Lirik dan musik Purgatory menjadi sebuah n nilai-nilai keislaman bahan diskusi yang bersifat terbuka, familiar namun serius. Diskusi yang di F. Kesimpulan lakukan pada umumnya selalu terkait Kesimpulan dari penelitian ini ada dengan nilai keislaman, karena pada beberapa, diantaranya adalah: dasarnya lirik-lirik lagu yang di usung 1. Untuk mengkomunikasikan proses Purgatory selalu membicarakan nilai-nilai komunikasi dakwah Islam, beberapa keislaman; baik itu filosofi dari ajaran strategi agama Islam, sampai pada sisi-sisi historis Purgatory, dari peradaban Islam. menjadikan musik dan lirik lagu digunakan oleh diantaranya band adalah; “senjata sebagai dalam 4. Proses komunikasi dakwah Islam yang menyampaikan nilai-nilai ajaran islami dilakukan oleh Purgatory bersifat unik sehingga dan kasuistik, artinya di sisi lain mudah diapresiasi 2. utama” oleh dipahami kalangan dan remaja Purgatory memiliki keterkaitan dengan background Jakarta, terutama kalangan remaja kontekstual yang terlibat langsung dalam dunia problem sosio-kultural underground. Jakarta; sehingga Komunikasi dakwah dilakukan oleh merupakan komunikasi Islam band perkotaan untuk dapat yang memahami bahasa dakwah Purgatory Purgatory tidak bisa dilepaskan dari pemahaman dua arah, atas konteks realitas di mana ia berada. artinya bersifat dialogis, yakni melalui sharing dan diskusi. Lirik lagu mejadi semacam 3. “diskursus/ G. Saran wacana 1. Saran untuk Purgatory dan kalangan bersama” dan menjadi bahan diskusi “Mogerz”; untuk selanjutnya agar antara Purgatory dengan “Mogerz”. memperluas kajian keagamaan sampai Pola bahasa yang akrab, bebas dan pada “gaul” oleh (memperbanyak kajian budaya dalam Purgatory dalam proses komunikasi sisi keagamaan, seperti kajian Islam dakwah Islam yang dilakukan. Diskusi Nusantara) sehingga bukan hanya seputar moralitas dan keagamaan pun identitas keagamaan yang terbangun, dikemas tetapi identitas kultural juga semakin dapat selalu diterapkan secara menarik sehingga merespon minat kalangan remaja dan metalhead pada umumnya untuk ikut berdiskusi. level historis dan kultural diperkuat. 2. Saran untuk penelitian selanjutnya; kiranya hasil penelitian ini bisa menjadi bahan pertimbangan dan batu Penulis juga mengucapkan terima loncatan untuk penelitian lebih lanjut. kasih kepada seorang kawan yaitu Bang Masih banyak yang bisa dikuak dari Yachya Wacked “eks Sucker Head” yang fenomena “One Finger Movement” ini telah memberikan dukungan dan waktu dengan berbagai pisau analisa dan untuk membantu peneliti pada saat proses pendekatan penelitian di lapangan. misalnya ilmu komunikasi; dengan pendekatan kuantitatif untuk melihat lebih objektif DAFTAR PUSTAKA sejauh mana efektivitas komunikasi Arifin, M. 1991. Psikologi Dakwah; Suatu Pengantar. Jakarta: Bumi Aksara Creswell, John W. 1998. Qualitative Inquiry and Research Design : Chosing Among Five Traditions. USA: Sage Publications Inc Effendy, Onong Uchjana, 1999. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya. Ismi Islami, Dian. 2013. Konsep Komunikasi Islam dalam Persfektif Komunikasi Efektif (Jurnal Wacana Vol. XII 2013). Jakarta: Universitas Prof. Dr. Moestopo Jakarta. Kuswarno, Engkus. 2008. Etnografi Komunikasi Pengantar dan contoh Penelitiannya. Bandung: Widya Padjadjaran. Littlejohn, Stephen W dan Karen A. Foss. 2009. Buku Teori Komunikasi (Edisi 9). Jakarta: Salemba Humanika. Moleong, Lexy J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya CV Muis, Abdul Andi. 2001. Komunikasi Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. dakwah yang dilakukan oleh Purgatory dan band-band metal Islami yang lain. H. Persantunan Atas terselesaikannya penelitian ini, peneliti mengucapkan terima kasih kepada Bapak Fajar Junaedi selaku pembimbing I dan Ibu Monika S Yuliarti selaku pembimbing II yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, dan selalu memberi arahan, koreksi, serta dukungan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan lancar. Mulyana, Deddy dan Jalaludin Rahmat. 1990. Komunikasi Antarbudaya. Bandung: Remaja Rosdakarya Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabet