LOGO Nama : Rino Yoshire Damanik NIP : 19750403 199503 1001 TTL : Jakarta, 03 April 1975 Work : Sekretariat DJBC – Kantor Pusat (sejak September 2013) Email : [email protected] 1 POKOK BAHASAN LOGO Konsep Kepabeanan Konsep Tarif dan Nilai Pabean Konsep Fasilitas Kepabeanan Konsep Pembukuan Kepabeanan PENGANTAR KEPABEANAN Semester Ganjil Semester Genap Konsep Pengawasan Kepabeanan Konsep Pidana & Penyidikan Konsep Keberatan & Banding 2 KONSEP TARIFLOGO Definisi Tarif adalah klasifikasi barang dan pembebanan bea masuk atau bea keluar Klasifikasi Barang Pembebanan BM / BK (% atau Rp) TARIF 3 KONSEP TARIF Klasifikasi Barang LOGO Harmonized Commodity Description and Coding System (HS Code) Keppres RI No. 35/1993 Daftar penggolongan barang yang dibuat secara sistematis mempermudah pentarifan dalam perdagangan dan berlaku secara internasional. 4 KONSEP TARIF Pembebanan Tarif Advalorum besaran tarif untuk menghitung pungutan yang harus dibayar Tarif Spesifik Tarif Gabungan 5 KONSEP TARIF Tarif Advalorum LOGO BM dikenakan berdasarkan % tertentu dari Nilai Pabean barang impor 6 KONSEP TARIF Tarif Spesifik LOGO BM dikenakan berdasarkan Rp tertentu dari setiap satuan barang impor Beras, Gula dan MMEA (Minuman Mengandung Etil Alkohol) 7 KONSEP TARIF TARIF BEA MASUK SETINGGI-TINGGINYA 40% DARI NILAI PABEAN BTBMI PENGECUALIAN BARANG IMPOR HASIL PERTANIAN TERTENTU BARANG IMPOR YANG TERMASUK DALAM DAFTAR EKSKLUSIF SKEDUL XXI (GATT) BARANG IMPOR YANG TERMASUK DALAM PERJANJIAN INTERNASIONAL BARANG BAWAAN PENUMPANG, AWAK SARANA PENGANGKUT, PELINTAS BATAS, BARANG KIRIMAN POS ATAU JASA TITIPAN KONSEP TARIF LOGO BEA MASUK TAMBAHAN alasan khusus mengancam perekonomian nasional Bea Masuk Antidumping Bea Masuk Imbalan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (Safeguard) Bea Masuk Pembalasan 9 KONSEP TARIF LOGO Bea Masuk Antidumping Harga Ekspor barang yang diimpor lebih rendah dari Nilai Normalnya (Dumping) dan menyebabkan atau mengancam terjadinya Kerugian (Injury) atau menghalangi perkembangan industri dalam negeri yang memproduksi barang sejenis. Pisang Cavendish (Filipina) – pos tarif ex. 0803.00.90.00 - BMAD = 35% (2011-2016) Hot Rolled Coil (Korea & Malaysia) –- BMAD = 3,8% - Korea) & 48,4% -Malaysia (2011-2016) 10 KONSEP TARIF LOGO Bea Masuk Imbalan Ditemukan adanya subsidi yang diberikan oleh negara pengekspor dan dan menyebabkan atau mengancam terjadinya Kerugian (Injury) atau menghalangi perkembangan industri dalam negeri yang memproduksi barang sejenis. Subsidi = Bantuan keuangan dari pemerintah (langsung/tdk lansung) kepada eksportir 11 KONSEP TARIF LOGO Bea Masuk Tindakan Pengamanan Terdapat lonjakan barang impor (absolut/relatif) yang menyebabkan atau mengancam terjadinya Kerugian (Injury) serius terhadap industri dalam negeri yang memproduksi barang sejenis Casing dan tubing dari besi atau baja,– pos tarif ex. 7304.29.00:90 – Semua negara (pengecualian negara tertentu) 12 KONSEP TARIF LOGO Bea Masuk Pembalasan Berasal dari Negara yang memperlakukan barang ekspor Indonesia secara diskriminatif (tidak adil) dan menyebabkan atau mengancam terjadinya Kerugian (Injury) terhadap industri dalam negeri. Perlakuan diskriminatif (tidak adil/wajar) : Pembatasan, larangan atau pengenaan tambahan bea masuk 13 LOGO KONSEP NILAI PABEAN Nilai Pabean adalah nilai yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung Bea Masuk dan Pajak dalam rangka impor Tarif advalorum 14 TARIF ADVALORUM Barang impor dipungut bea masuk berdasarkan tarif setinggi-tingginya 40 % dari nilai pabean untuk penghitungan bea masuk 15 MODEL NILAI PABEAN GATT Valuation Code Brussel Definition of Value (BDV) WTO / GATT Valuation Agreement Page 16 GATT Valuation Code 1947 NP hendaknya didasarkan pada actual price NP tidak didasarkan pada barang produksi dalam negeri NP tidak boleh ditetapkan secara fiktif dan sewenang-wenang Page 17 Brussel Definition of Value Didasarkan pada International Convention on the Valuation of Goods Under Customs Purpose , 1950 NP adalah harga normal, yaitu harga yang dapat dicapai pada saat BM wajib dibayar Nilai Pabean adalah Harga Patokan BC Page 18 KONSEP NILAI PABEAN Nilai Pabean untuk menghitung bea masuk adalah nilai transaksi atas barang impor bersangkutan 19 WTO/GATT Valuation Agreement (1994) LOGO Artikel VII GATT Nilai Transaksi fair uniform Netral / tidak memihak tidak boleh fiktif / sewenang-wenang sederhana dan konsisten dgn praktek perdagangan tidak digunakan untuk mengatasi dumping Sistem Nilai Pabean di IndonesiaLOGO Periode Ordonansi Bea dan Reglemen A (s/d 1965) • Harga entrepot • Daftar Harga Triwulanan yang dikeluarkan Menteri Keuangan Periode Ordonansi Bea dan Reglemen A (1965 s/d 1985) • Harga Berdasarkan Pengesahan Perwakilan Indonesia di Luar Negeri (Consulair Invoice). • Harga Patokan (diadopsi dari BDV). Periode Ordonansi Bea dan Reglemen A dan Inpres 4 / 1985 (1985 s/d 1997) • Harga Penetapan / Informasi Harga dari Surveyor Luar Negeri (Fob USD 5,000.- atau lebih). • Harga Invoice (dibawah USD 5,000), bila invoice diragukan dipakai Profil Harga DJBC Periode UU No 10 / 1995 jo UU No 17 /2006 ttg Kepabeanan (1997 s/d sekarang) • Nilai Transaksi yaitu harga barang yang sesungguhnya atau seharusnya dibayar (actual paid or payable) sejarah nilaiLOGO pabean catatan harga harga entrepot (s.d 1965) harga patokan (s.d 1985) (s.d 1985) harga surveyor/ invoice (1985-1997) nilai transaksi (1997-skrg) Agreement on Implementation of ArticleLOGO VII of GATT Diratifikasi dgn UU No. 7 tahun 1994 Negara berkembang (termasuk Indonesia) wajib menerapkan Agreement tsb max tahun 2000 Indonesia telah menyesuaikan dgn disahkannya UU No. 10 tahun 1995 Ketentuan tentang NP diatur dlm ps 15 Metode Penetapan Nilai Pabean Metode I, nilai transaksi barang impor ybs Metode II, nilai transaksi barang identik Metode III, nilai transaksi barang serupa Metode IV, metode deduksi Metode V, metode komputasi Metode VI, penetapan berdasar data yang tersedia didaerah pabean Metode I s/d Metode VI hrs diterapkan secara hierarkhi Atas permintaan Importir Metode V dapat digunakan mendahului Metode IV Page 24 METODE I (PS 15 AYAT 1) NILAI PABEAN UNTUK PENGHITUNGAN BEA MASUK ADALAH NILAI TRANSAKSI DARI BARANG YANG BERSANGKUTAN Page 25 Definisi Nilai Transaksi HARGA YANG SEBENARNYA ATAU SEHARUSNYA DIBAYAR OLEH PEMBELI KEPADA PENJUAL ATAS BARANG YANG DIJUAL UNTUK DIEKSPOR KE DALAM DAERAH PABEAN Page 26 Pengertian • HARGA SEBENARNYA / SEHARUSNYA HARGA SEBENARNYA (ACTUAL PAID) JIKA PADA SAAT DIIMPOR, IMPORTIR TELAH MELUNASI PEMBAYARAN HARGA SEHARUSNYA (PAYABLE) JIKA PADA SAAT BARANG DIIMPOR, IMPORTIR BELUM MELUNASI PEMBAYARAN BAIK SEBAGIAN ATAU SELURUHNYA Page 27 PRINSIP NILAI TRANSAKSI NILAI TRANSAKSI ditetapkan berdasarkan suatu TRANSAKSI JUAL BELI. Kegiatan komersial yang mensyaratkan adanya: - penjual yang menyerahkan barang dan menerima pembayaran. - pembeli yang melakukan pembayaran dan menerima penyerahan barang Page 28 BUKAN TRANSAKSI JUAL BELI (Barang Impor bukan merupakan obyek Penjualan) barang konsinyasi (dijual atas perintah &/ kpt pemasok) barang yang dikirim secara cuma-cuma (promosi, hadiah, contoh) barang intermediary (yang tidak membeli barang) barang sewaan (under lease – leasing contract) barang bantuan LN (kepemilikan oleh pengirim) barang yang diimpor anak cabang perusahaan (bukan badan hukum yang berdiri sendiri) Page 29 TIDAK TERMASUK HARGA YG SEBENARNYA / SEHARUSNYA DIBAYAR Pengeluaran pembeli untuk kepentingannya Bunga / deviden Discount Post importation cost (biaya pemeliharaan, bantuan tehnis, pengangkutan setelah pengimporan, BM & PDRI, dll) Page 30 PENGELUARAN PEMBELI UNTUK KEPENTINGANNYA SENDIRI Biaya uji coba Biaya pembuatan ruang pamer Biaya penyelidikan pasar Biaya pembukaan LC TIDAK TERMASUK HARGA YG SEBENARNYA / SEHARUSNYA DIBAYAR Page 31 BUNGA / DEVIDEN Nilai bunga dan pengaturan pembayaran harus dibuat secara tertulis sebagai dokumen pelengkap pabean Barang benar-benar dibeli dengan harga sebenarnya /seharusnya Tingkat bunga tidak melebihi pada umumnya TIDAK TERMASUK HARGA YG SEBENARNYA / SEHARUSNYA DIBAYAR Page 32 DISCOUNT Cash Discount Quantity Discount Trade Discount TIDAK TERMASUK HARGA YG SEBENARNYA / SEHARUSNYA DIBAYAR Page 33 POST IMPORTATION COST ongkos pengangkutan atau biaya lainnya setelah pengimporan Biaya konstruksi, pengembangan, perakitan, pemeliharaan atau bantuan tehnik yg dilaksanakan setelah pengimporan Bea Masuk dan PDRI TIDAK TERMASUK HARGA YG SEBENARNYA / SEHARUSNYA DIBAYAR Page 34 BIAYA-BIAYA TERTENTU YANG DITAMBAHKAN PADA NILAI TRANSAKSI 1. Biaya yang dibayar oleh pembeli, sepanjang belum termasuk dalam nilai transaksi 2. Assist 3. Royalty dan biaya lisensi 4. Proceeds 5. Biaya transportasi 6. Biaya pemuatan, pembongkaran dan penanganan terkait pengangkutan barang impor 7. Insurance Page 35 1. BIAYA TAMBAHAN Page 36 2. ASSIST nilai dari barang dan/atau jasa yang dipasok oleh pembeli (importir) kepada penjual (eksportir) dengan cuma-cuma atau harga yang diturunkan untuk kepentingan produksi dan penjualan barang yang akan diekspor ke Indonesia sepanjang belum termasuk pada nilai transaksi Page 37 2. Unsur Assist a) material, komponen, bagian dan barang sejenis yang terkandung pada barang b) peralatan, cetakan, barang sejenis yang digunakan untuk pembuatan barang c) material yang dikonsumsi untuk pembuatan barang d) teknik, pengembangan, design, perencanaan dan sket-sket dll, yang dibuat diluar Daerah Pabean dan diperlukan untuk pembuatan barang Page 38 3. Royalti & Biaya Lisensi PEMBAYARAN YANG BERKAITAN DENGAN PERDAGANGAN / PEMAKAIAN BARANG YANG MENGANDUNG HAKI (Hak Paten, Merek Dagang dan Hak Cipta) Page 39 Persyaratan Royalti & Biaya Lisensi Termasuk Nilai Pabean DIBAYAR OLEH IMPORTIR (langsung/tdk langsung) MERUPAKAN PERSYARATAN PEMBELIAN BARANG IMPOR (condition of sale) BERKAITAN DENGAN BARANG IMPOR YANG BERSANGKUTAN (related to goods being valued) Page 40 4. PROCEEDS Nilai dari bagian pendapatan yang diperoleh pembeli (importir) atas penjualan kembali, pemanfaatan atau pemakaian barang impor yang bersangkutan di Daerah Pabean yang disampaikan tidak secara langsung (eksportir) langsung kepada atau penjual Page 41 5. FREIGHT Biaya transportasi ke pelabuhan atau tempat impor di Daerah Pabean (yang sebenarnya atau yang seharusnya dibayar), pada umumnya tercantum dalam B/L atau AWB Dalam hal biaya transportasi tidak tertera di B/L atau AWB, maka Importir diwajibkan membuktikan besarnya freight Bila consolidation cargo, digunakan freight yang tertera di House / Home B/L atau House / Home AWB Page 42 jika biaya freight tidak tertera di BL / tidak terdapat data yang obyektif dan terukur, freight: 5% x Fob (dari Asean) 10% x Fob (dari Asia non Asean dan Australia) 15% x Fob (dari luar Asia dan Australia) jika biaya freight tidak tertera di AWB digunakan tarif IATA bila dalam 1 PIB terdapat beberapa jenis barang, freight: Perbandingan berat/volume brg dgn berat/volume total X total freight, bila tidak bisa : Perbandingan harga brg dgn harga total X total freight Page 43 6. Biaya Muat, Bongkar & Handling Charges Menuju Daerah Pabean INLAND FREIGHT, BIAYA PEMUATAN, BIAYA PEMBONGKARAN, BIAYA PENYIMPANAN, BIAYA PENANGANAN BARANG (HANDLING CHARGES) YANG TIMBUL SEJAK BARANG DIANGKUT KE PELABUHAN ATAU TEMPAT IMPOR DI DAERAH PABEAN BIAYA TERSEBUT TIDAK TERMASUK FREIGHT Page 44 7. ASURANSI Biaya asuransi barang impor menuju pelabuhan atau tempat impor di Daerah Pabean yang tercantum polis asuransi Dalam hal asuransi dibayar didalam negeri besarnya asuransi dianggap NOL Dalam term penyerahan barang tidak CIF & polis tidak terlampir besarnya asuransi 0,5 % dari C&F Page 45 1 2 3 4 Page 46 1 tidak terdapat pembatasan atas pemanfaatan atau pemakaian barang impor Contoh Pembatasan: Barang Impor hanya diizinkan untuk digunakan untuk Pameran Barang Impor hanya diizinkan untuk dijual kepada pihak tertentu Pembatasan yang diperbolehkan 1. diberlakukan atau diharuskan oleh peraturan perundangundangan yang berlaku di dalam Daerah Pabean; (e.g. Tata Niaga, Impor B3, CITES, Obat Daftar G) 2. membatasi wilayah geografis tempat penjualan kembali barang yang bersangkutan; atau 3. tidak mempengaruhi nilai barang secara substansial; (e.g. pergantian model atau penjualan via TV media) Page 47 2 tidak terdapat persyaratan atau pertimbangan terhadap pembelian atau harga barang impor yang yang mengakibatkan nilai brg impor ybs tdk dapat ditentukan NP-nya Contoh Persyaratan/Pertimbangan: Pihak penjual menentukan harga barang senilai Rp.xxx dengan syarat pihak pembeli juga membeli barang lain Pihak penjual menentukan harga barang senilai Rp.xxx dengan syarat pihak pembeli hanya menjual kembali ke pihak tertentu saja Pihak penjual menentukan harga barang berupa barang setengah jadi berdasarkan harga barang jadi Page 48 GUGURNYA METODE I 1 barang impor bukan merupakan obyek suatu penjualan untuk diekspor ke Daerah Pabean 2 nilai transaksi tidak memenuhi persyaratan 3 penambahan / pengurangan yg harus dilakukan terhadap harga yg sebenarnya atau yg seharusnya dibayar tdk didukung oleh data yg obyektif dan terukur 4 Pejabat BC mempunyai alasan berdasarkan data yang obyektif dan terukur untuk meragukan kebenaran atau keakuratan pemberitahuan nilai transaksi Page 49 METODE II (psl 15 ayat 2) NILAI TRANSAKSI BARANG IDENTIK Page 50 BARANG IDENTIK barang yang sama dalam segala hal meliputi karakter fisik, mutu dan reputasi dibuat dinegara yang sama oleh produsen yang sama atau yang berbeda perbedaan kecil yang tidak mempengaruhi fungsi, karakter fisik, mutu, reputasi dan harga barang diabaikan Page 51 CONTOH BARANG IDENTIK HANDPHONE Iphone 3GS 16GB FU White Made in China Iphone 3GS 16GB FU Black Made in China Page 52 CONTOH BARANG IDENTIK USB CABLE Spesifikasi (kuning) : Merk : Krisbow USB 2.0 Color : Yellow Length 200 cm Aplication : Printer, Hardware MADE IN CHINA Spesifikasi (merah) : Merk : Krisbow USB 2.0 Color : Red Length 200 cm Aplication : Printer, Hardware MADE IN CHINA Page 53 PERSYARATAN LOGO (Data nilai transaksi barang identik di Kantor Pabean) Data berasal dari PIB yg NPnya telah ditetapkan sbg Nilai Transaksi dgn kriteria : Importir mempunyai bidang usaha yg jelas Data memuat dgn jelas uraian, spesifikasi, dan satuan brg Bukan dari importir yg NPnya akan ditetapkan (importir yang sama) Tgl B/L atau AWB dari PIB brg identik dan brg yg sedang ditetapkan NP-nya sama atau max 30 hr sblm / sesudah tgl BL/AWB dari PIB yang sedang ditetapkan NPnya. Jika terdapat lebih dari satu data yang memenuhi syarat, maka digunakan data yang NTnya paling rendah. Tingkat perdagangan dan jumlah brg sama. Dalam hal tingkat perdagangan dan jumlah brg tidak sama, dilakukan penyesuaian dgn data yg obyektif dan terukur. Jika tidak ada data untuk penyesuaian, metode II tidak dapat digunakan. 54 LOGO 55 Tingkat Perdagangan (Commercial Level) LOGO Wholesaler Orang yang membeli barang untuk dijual kembali kepada pihak lain yang bukan end-user. Wholesaler meliputi Industrial User (pembeli barang dlm jumlah besar utk diproduksi menjadi brg yg dijual dgn tk. perdagangan Wholesaler). Mendapatkan harga pembelian yang lebih murah dibandingkan dengan retailer karena pembelian dalam jumlah besar. Contoh : produsen furniture yang menjual produknya ke retailer. Retailer Orang yang membeli barang untuk dijual kembali dgn tk. Penjualan retailer. Pada umumnya retailer membeli barang dalam jumlah besar dari wholesaler dengan harga yg lebih tinggi dibandingkan harga pembelian wholesaler kemudian menjualnya kepada pembeli individu. Contoh: Department Store, supermarket. End-user dijual kembali) (pembeli barang untuk dipakai sendiri, tidak untuk METODE III (psl 15 ayat 3) NILAI TRANSAKSI BARANG SERUPA Page 57 BARANG SERUPA Barang yang meskipun tidak sama dalam segala hal tetapi memiliki karakter fisik sama , komponen material sama, berfungsi sama dan secara komersial saling dapat dipertukarkan Dibuat di negara yang sama Oleh produsen yang sama atau yang berbeda Page 58 CONTOH BARANG SERUPA USB FLASH DRIVE Spesifikasi : Merk Transcend Capacity 8 Giga Byte Port Type : For USB 2.0 MADE IN CHINA Harga : Rp 95.000,00 Spesifikasi : Merk Toshiba Capacity 8 Giga Byte Port Type : For USB 2.0 MADE IN CHINA Harga : Rp 97.000,00 Page 59 CONTOH BARANG SERUPA Kamera Digital • • • • • • Merk : Samsung ES-80 Warna : Silver 12 MP, Optical Zoom 3x Panel Display 2” Battery LTM Made In China • • • • • • Merk : Sony DSC W 510 Warna : Black 12 MP, Optical Zoom 3x Panel Display 2” Battery LTM Made In China Page 60 PERSYARATAN (Data nilai transaksi barang serupa di Kantor Pabean) Data berasal dari PIB yg NPnya telah ditetapkan sbg Nilai Transaksi dgn kriteria : Importir mempunyai bidang usaha yg jelas Data memuat dgn jelas uraian, spesifikasi, dan satuan brg Bukan dari importir yg NPnya akan ditetapkan (importir yang sama) Tgl B/L atau AWB dari PIB brg serupa dan brg yg sedang ditetapkan NP-nya sama atau max 30 hr sblm / sesudah tgl BL/AWB dari PIB yang sedang ditetapkan NPnya. Jika terdapat lebih dari satu data yang memenuhi syarat, maka digunakan data yang NTnya paling rendah. Tingkat perdagangan dan jumlah brg sama. Dalam hal tingkat perdagangan dan jumlah brg tidak sama, dilakukan penyesuaian dgn data yg obyektif dan terukur. Jika tidak ada data untuk penyesuaian, metode III tidak dapat61digunakan. Page 61 METODE IV (psl 15 ayat 4) NILAI PABEAN BERDASARKAN METODE DEDUKSI Page 62 METODE DEDUKSI adalah penetapan NP berdasarkan harga satuan yg terjadi dari penjualan di pasar daerah pabean oleh importir, dari : barang impor ybs, atau barang identik, atau barang serupa dengan kondisi sebagaimana saat brg diimpor dikurangi dg sejumlah faktor pengurangan Page 63 FAKTOR PENGURANG adalah biaya-biaya yang timbul setelah barang tiba di pelabuhan tujuan di Daerah Pabean (setelah pengimporan) yg dilaporkan kepada BC Komisi (konsinyasi- selling agent) Keuntungan & Pengeluaran umum Biaya transportasi Asuransi Biaya lain Bea masuk dan PDRI Page 64 LOGO PERSYARATAN PENGGUNAAN harga satuan diperoleh dari penjualan di pasar dalam Daerah Pabean yang antara penjual dan pembeli tidak saling berhubungan dan terjadi pada tanggal yang sama atau dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum atau sesudah tanggal pendaftaran PIB yg sedang ditentukan nilai pabeannya. Jika tidak ada penjualan tsb yang terjadi paling lama 90 hari setelah tanggal PIB yang sedang ditentukan nilai pabeannya harga satuan barang yang laku terjual dalam jumlah terbanyak (the greatest aggregate quantity) harga satuan di pasar Daerah Pabean adalah harga jual tangan pertama (harga jual importir) setelah pengimporan data disediakan importir, kecuali tdk lazim digunakan data lain yang relevan 65 LOGO 66 Orang saling berhubungan atau LOGO berhubungan Pegawai atau pimpinan pada suatu perusahaan sekaligus pegawai atau pimpinan pada perusahaan lain; Mereka yang dikenal/diketahui secara hukum sebagai rekan dalam perdagangan; Pekerja dan pemberi kerja; Mereka yang salah satu diantaranya secara langsung atau tidak langsung memiliki, mengendalikan, atau memegang 5% (lima persen) atau lebih saham yang beredar dari salah satu dari mereka; Mereka yang salah satu diantaranya secara langsung atau tidak langsung mengendalikan pihak lainnya; Mereka yang secara langsung atau tidak langsung dikendalikan oleh pihak ketiga; Mereka yang secara bersamaan langsung atau tidak langsung mengendalikan pihak ketiga; atau Mereka yang merupakan anggota dari satu keluarga yaitu suami, isteri, orang tua, anak, adik dan kakak (sekandung atau tidak), kakek, nenek, cucu, paman, bibi, keponakan, mertua, menantu, dan ipar. 67 LOGO The greatest aggregate quantity Pembeli mempunyai data penjualan di pasaran dalam Daerah Pabean kepada penjual yang tidak berhubungan dengannya dari barang serupa yang terjadi selama satu minggu: Jumlah barang yang laku terjual dalam jumlah terbanyak (greatest aggregate quantity) adalah 80 dengan Harga satuan Rp 900.000,-. Harga satuan tsb selanjutnya dikurangi dengan biaya-biaya yang timbul setelah pengimporan (komisi atau keuntungan dan pengeluaran umum, transportasi dan asuransi dalam negeri dan BM serta PDRI). Hasil pengurangan merupakan nilai pabean dalam kondisi CIF untuk barang 68 impor yang bersangkutan. METODE V (psl 15 ayat 5) NILAI PABEAN BERDASARKAN METODE KOMPUTASI Page 69 METODE KOMPUTASI Metode penetapan Nilai Pabean dengan cara menjumlahkan berbagai unsur biaya sehingga diperoleh harga CIF di Daerah Pabean (unsur-unsur pembentuk Nilai Pabean brg impor ybs) E Produsen/Kuasanya bersedia memberikan informasi unsurunsur pembentuk Nilai Pabean serta bersedia memberikan fasilitas pemeriksaan lebih lanjut bila diperlukan Page 70 Incoterm 2010 LOGO (International Commercial Terms) Seperangkat peraturan perdagangan (trade term) tentang pengertian syarat penyerahan barang (term of delivery) yang mencerminkan praktik bisnis ke bisnis dalam kontrak penjualan barang (sales contract). ICC (International Chamber of Commerce) Beberapa istilah Incoterm 2010 untuk moda transportasi laut dan perairan sungai & danau: FOB (nama pelabuhan keberangkatan): Free On Board, pihak penjual bertanggung jawab dari mengurus izin ekspor sampai memuat barang di kapal yang siap berangkat. CFR (nama pelabuhan tujuan): Cost and Freight, pihak penjual menanggung biaya sampai kapal yang memuat barang merapat di pelabuhan tujuan, namun tanggung jawab hanya sampai saat kapal berangkat dari pelabuhan keberangkatan. CIF (nama pelabuhan tujuan): Cost, Insurance and Freight, sama seperti CFR ditambah pihak penjual wajib membayar asuransi untuk barang yang dikirim. 71 Unsur Biaya Yang Dijumlahkan biaya / harga bahan baku biaya proses produksi/pembuatan keuntungan pengeluaran umum biaya transportasi termasuk biaya pemuatan, pembongkaran dan cargo handling, freight dan asuransi s/d pelabuhan tujuan di Daerah Pabean Page 72 Cara Penentuan Biaya Berdasarkan informasi produsen barang yang sedang ditetapkan NP-nya Menggunakan data pembukuan produsen Yang disusun sesuai prinsip umum akuntansi yang berlaku di negara produsen Page 73 METODE VI (Pengulangan – Fallback) (psl 15 ayat 6) Metode penetapan Nilai Pabean dengan mengulang kembali prinsip-prinsip Metode I, II, III, IV atau V dengan menggunakan tata cara yang wajar dan konsisten, yang diterapkan secara fleksibel berdasarkan data yang tersedia di Daerah Pabean Azas Fleksibilitas : dengan pertimbangan jangan sampai terdapat pemberitahuan pabean yang tidak dapat ditetapkan Nilai Pabean-nya Page 74 Penggunaan Metode VI harga jual barang produksi Daerah Pabean nilai pabean lebih tinggi apabila terdapat dua alternatif nilai harga pasar di negara pengekspor biaya produksi, selain metode komputasi harga barang yang diekspor ke negara lain nilai pabean minimal nilai yang ditetapkan secara fiktif / sewenang-wenang Page 75 LOGO Metode I Fleksibel (Metode VI) Syarat Metode I (Nilai Transaksi Brg Impor ybs) Adanya Transaksi Jual Beli (obyek Penjualan) Metode VI untuk Metode I Fleksibel : diterapkan untuk barang impor yang merupakan Barang Sewa (bukan subyek suatu transaksi jual-beli). Nilai pabean berdasarkan harga sewa per bulan dikalikan umur ekonomis barang yang bersangkutan (rumus tertentu). LOGO GUGURNYA METODE I 1 barang impor bukan merupakan obyek suatu penjualan untuk diekspor ke Daerah Pabean 2 nilai transaksi tidak memenuhi persyaratan 3 penambahan / pengurangan yg harus dilakukan terhadap harga yg sebenarnya atau yg seharusnya dibayar tdk didukung oleh data yg obyektif dan terukur 4 Pejabat BC mempunyai alasan berdasarkan data yang obyektif dan terukur untuk meragukan kebenaran atau keakuratan pemberitahuan nilai transaksi Metode II & III Fleksibel (MetodeLOGO VI) Metode II & III (Barang Identik dan Barang Serupa) Jangka Waktu Negara Asal Barang Metode VI untuk Metode II & III Fleksibel Tgl B/L atau AWB dari PIB brg identik/serupa dan brg yg sedang ditetapkan NP-nya sama atau max 30 hr sblm / sesudah tgl BL/AWB dari PIB yang sedang ditetapkan NPnya. Tgl B/L atau AWB dari PIB brg identik/serupa dan brg yg sedang ditetapkan NPnya sama atau max 60 hr sblm / sesudah tgl BL/AWB dari PIB yang sedang ditetapkan NPnya. Dibuat di Negara yang Sama Dibuat di Negara yang berbeda LOGO Metode IV Fleksibel (Metode VI) Metode IV (Deduksi) Metode VI untuk Metode IV Fleksibel Jangka Waktu harga satuan diperoleh dari penjualan di pasar dalam Daerah Pabean yang terjadi pada tanggal yang sama atau dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum atau sesudah tanggal pendaftaran PIB yg sedang ditentukan nilai pabeannya harga satuan diperoleh dari penjualan di pasar dalam Daerah Pabean yang terjadi pada tanggal yang sama atau dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari sebelum atau sesudah tanggal pendaftaran PIB yg sedang ditentukan nilai pabeannya Harga Satuan Jumlah Penjualan Terbesar Harga penjualan satu satuan barang Data Harga harga jual tangan pertama (harga jual importir) setelah pengimporan harga jual Wholesaler / Retailer PENETAPAN TARIF DAN LOGO NILAI PABEAN PEJABAT BEA DAN CUKAI DAPAT MENETAPKAN TARIF PENETAPAN TARIF DAN NILAI PABEAN PEJABAT BEA DAN CUKAI DAPAT MENETAPKAN NILAI PABEAN SEBELUM PENYERAHAN PEMBERITAHUAN PABEAN (pre-entry classification & valuation ruling oleh Dirjen) DALAM WAKTU 30 HARI SEJAK TANGGAL PEMBERITAHUAN PABEAN DIRJEN DAPAT MENETAPKAN KEMBALI TARIF DAN NILAI PABEAN UNTUK PERHITUNGAN BM DALAM JANGKA WAKTU DUA TAHUN TERHITUNG SEJAK TANGGAL PEMBERITAHUAN PABEAN Self assessment: importir menghitung sendiri pungutan yang harus dibayar termasuk menentukan tarif dan nilai pabeannya Official assessment : penentuan TNP beserta pungutan impor (BM, Cukai, PDRI) yang mesti dibayar ditetapkan sedari awal oleh petugas Bea dan Cukai. Importir hanya berkewajiban memberitahukan barang yang diimpornya sejelas mungkin untuk penetapan dimaksud (e.g. Impor Sementara, Barang Kiriman, atau Barang Penumpang) TUGAS KELOMPOK LOGO Paper dan Presentasi tentang Metode Penetapan Nilai Pabean (Metode I s/d VI) Rabu tanggal 12 Nopember 2014 Sumber Paper: Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 160/PMK.04/2010 tentang Nilai Pabean untuk Penghitungan Bea Masuk (dpt diunduh di http://peraturan.bcperak.net/peraturan-menterikeuangan-nomor-160pmk042010 ) Satu kelompok terdiri dari 5-6 Siswa Waktu Presentasi : Maksimal 20 menit/Kelompok + 5-10 menit untuk Tanya Jawab/Diskusi 82