Atom and Molecules - E

advertisement
Diklat Teknis Spesialisasi Dasar
Kepabeanan dan Cukai
Mohamad Jafar
Widyaiswara Pusdiklat Bea dan Cukai
Page 1
DASAR
HUKUM
PENGERTIAN
PENGANTAR
NILAI PABEAN
METODE 5
SISTEM NILAI
PABEAN
METODE 1
last
METODE 6
METODE 4
METODE 2
METODE 3
next
Page 2
TUJUAN
TUJUAN UMUM
Pada akhir pelajaran peserta memahami pengantar
penggunaan metode-metode Penetapan Nilai Pabean
berdasarkan UU No. 10 Tahun 1995 yo UU No. 17 Tahun
2006 tentang Kepabeanan dan ketentuan pelaksanaannya
TUJUAN KHUSUS
 Pada akhir pelajaran para peserta dapat menjelaskan
beberapa sistem penetapan Nilai Pabean yang pernah
berlaku dan ketentuan GATT /
WTO Valuation
Agreement
 Pada akhir pelajaran para peserta dapat menjelaskan
metode - metode penetapan nilai pabean
Page 3
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang No 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan jo
Undang-Undang No 17 Tahun 2006
2. PMK No.160/PMK.04/2010 tentang Nilai Pabean Untuk
Penghitungan Bea Masuk
3. Per DJBC No. 02/BC/2005 tentang Asuransi Yang Dapat Diterima
Untuk Pengamanan Transaksi Perdagangan Internasional Sebagai
Komponen Nilai Pabean Untuk Penghitungan BM
4. Per DJBC No. 38/BC/2010 tentang Mekanisme Konsultasi Nilai
Pabean
5. Per DJBC No. 39/BC/2010 tentang Pengisian Lembar Penelitian
dan Penetapan
6. Per DJBC No. 40/BC/2010 tentang Database Nilai Pabean
last
next 4
Page
PENGERTIAN
Nilai
Pabean
adalah nilai yang digunakan sebagai dasar untuk
menghitung Bea Masuk dan Pajak dalam rangka
impor
Tarif advalorum
BACK
Page 5
DASAR HUKUM
Pasal 12 (1) UU 17/2006 :
Barang
impor
dipungut
bea
masuk
berdasarkan tarif setinggi-tingginya 40 %
dari nilai pabean untuk penghitungan
bea masuk
BM = TARIF X NP
next 6
Page
Page 7
Sehingga.....
.
BESARAN BEA MASUK TERGANTUNG PADA
BESARAN TARIF DAN BESARAN NILAI PABEAN
SEMAKIN BESAR TARIF , SEMAKIN BESAR NILAI BEA MASUK
SEMAKAIN BESAR NILAI PABEAN , SEMAKIN BESAR BEA MASUK
last
next
Page 8
Self Assesment
Importir memberitahukan sendiri dalam
pemberitahuan impor :
last
next
Page 9
PEJABAT BC
Menguji kebenaran pemberitahu nilai pabean
yang diberitahukan Importir
Importir yang tidak patuh cenderung
memanipulasi harga barang, sehingga BM +
PDRI yang dibayar lebih rendah
last
next
Page 10
MODEL NILAI PABEAN
GATT Valuation
Code
Brussel Definition of
Value (BDV)
WTO / GATT
Valuation Agreement
Page 11
GATT Valuation Code 1947
 NP hendaknya didasarkan pada actual price
 NP tidak didasarkan pada barang produksi
dalam negeri
 NP tidak boleh ditetapkan secara fiktif dan
sewenang-wenang
Page 12
Brussel Definition of Value
 Didasarkan pada International Convention on the
Valuation of Goods Under Customs Purpose ,
1950
 NP adalah harga normal, yaitu harga yang dapat
dicapai pada saat BM wajib dibayar
 Nilai Pabean adalah Harga Patokan BC
Page 13
WTO/GATT Valuation
Agreement (1994)
Artikel VII GATT
Nilai Transaksi
fair
 uniform
 netral / tidak memihak
 tidak boleh fiktif / sewenang-wenang
 sederhana dan konsisten dengan
praktek perdagangan
 tidak digunakan untuk mengatasi
dumping

Page 14
SISTEM NILAI PABEAN DI
INDONESIA
Periode Ordonansi Bea dan
Reglemen A (s/d 1965)
• Harga entrepot
• Daftar Harga Triwulanan yang dikeluarkan Menteri
Keuangan
Periode Ordonansi Bea dan
Reglemen A (1965 s/d 1985)
• Harga Berdasarkan Pengesahan Perwakilan
Indonesia di Luar Negeri (Consulair Invoice).
• Harga Patokan (diadopsi dari BDV).
Periode Ordonansi Bea dan
Reglemen A dan Inpres 4 /
1985 (1985 s/d 1997)
• Harga Penetapan / Informasi Harga dari Surveyor
Luar Negeri (Fob USD 5,000.- atau lebih).
• Harga Invoice (dibawah USD 5,000), bila invoice
diragukan dipakai Profil Harga DJBC
Periode UU No 10 / 1995 jo
UU No 17 /2006 ttg
Kepabeanan (1997 s/d
sekarang)
• Nilai Transaksi yaitu harga barang yang
sesungguhnya dibayar (actual paid or payable)
Page 15
Agreement on Implementation of Article
VII of GATT
Salah satu Agreement yang terlampir pada
Sidang Pembentukan WTO, 15 April 1994
 Diratifikasi dgn UU No 7 /1994
 Negara berkembang wajib
menerapkannya max tahun
2000
 Indonesia menyesuaikan dgn
disahkannya UU No10/1995
 NP diatur pd psl 15
Page 16
Asean Customs Valuation Guide

KTT ASEAN ke-9 di Bali 2003, menyetujui empat butir
rekomendasi yang berhubungan dengan kepabeanan untuk
mengharmonisasi dan menyederhanakan prosedur, formalitas dan
proses pabean.

Salah satu rekomendasi tersebut dengan pengadopsian perjanjian
WTO tentang pelaksanaan pasal VII GATT tentang Nilai Pabean
dan penyusunan pedoman implementasi yang sesuai untuk
negara ASEAN.

Pedoman implementasi tersebut adalah Asean Customs Valuation
Guide.

Indonesia ditunjuk sebagai Country Coordinator bertanggung
jawab untuk pemutakhiran Asean Customs Valuation Guide .
Page 17
Metode Penetapan Nilai Pabean

Metode I, nilai transaksi barang impor ybs

Metode II, nilai transaksi barang identik

Metode III, nilai transaksi barang serupa

Metode IV, metode deduksi

Metode V, metode komputasi

Metode VI, penetapan berdasar data yang
tersedia didaerah pabean
 Metode I s/d Metode VI hrs diterapkan secara hierarkhi
 Atas permintaan Importir Metode V dapat digunakan
mendahului Metode IV
Page 18
METODE I
(PS 15 AYAT 1)
NILAI PABEAN UNTUK
PENGHITUNGAN BEA
MASUK ADALAH NILAI
TRANSAKSI DARI BARANG
YANG BERSANGKUTAN
Page 19
Definisi Nilai Transaksi
 HARGA YANG SEBENARNYA ATAU SEHARUSNYA
DIBAYAR
 OLEH PEMBELI KEPADA PENJUAL
 ATAS BARANG YANG DIJUAL
 UNTUK DIEKSPOR KE DALAM DAERAH PABEAN
Page 20
Pengertian
• HARGA SEBENARNYA / SEHARUSNYA
 HARGA SEBENARNYA (ACTUAL PAID)
 JIKA PADA SAAT DIIMPOR, IMPORTIR TELAH
MELUNASI PEMBAYARAN
 HARGA SEHARUSNYA (PAYABLE)
 JIKA PADA SAAT BARANG DIIMPOR, IMPORTIR
BELUM MELUNASI PEMBAYARAN BAIK
SEBAGIAN ATAU SELURUHNYA
Page 21
TIDAK TERMASUK HARGA YG SEBENARNYA /
SEHARUSNYA DIBAYAR
 Pengeluaran pembeli
untuk kepentingannya
 Bunga / deviden
 Discount
 Post importation cost
(biaya pemeliharaan,
bantuan tehnis,
pengangkutan setelah
pengimporan, BM &
PDRI, dll)
Page 22
PENGELUARAN PEMBELI UNTUK
KEPENTINGANNYA SENDIRI





Biaya uji coba
Biaya pembuatan ruang pamer
Biaya penyelidikan pasar
Biaya pembukaan LC
dll
Page 23
BUNGA / DEVIDEN
 Nilai bunga dan pengaturan pembayaran
harus dibuat secara tertulis sebagai
dokumen pelengkap pabean
 Barang benar-benar dibeli dengan harga
sebenarnya /seharusnya
 Tingkat bunga tidak melebihi pada
umumnya
Page 24
DISCOUNT
 Cash Discount
 Quantity Discount
 Trade Discount
Page 25
POST IMPORTATION COST
 ongkos pengangkutan atau
biaya lainnya setelah
pengimporan
 Biaya konstruksi,
pengembangan, perakitan,
pemeliharaan atau bantuan
tehnik yg dilaksanakan setelah
pengimporan
 Bea masuk dan pajak
Page 26
PRINSIP NILAI TRANSAKSI
NILAI TRANSAKSI ditetapkan berdasarkan
suatu TRANSAKSI JUAL BELI. Ada penjual
yang menyerahkan barang dan menerima
pembayaran. ada pembeli yang melakukan
pembayaran dan menerima penyerahan
barang
Page 27
BUKAN TRANSAKSI JUAL BELI
Page 28
PERTANYAAN
Untuk barang impor sementara, Nilai
Pabean ditetapkan Pejabat BC
berdasarkan :
a. Metode I
b. Metode I s/d VI secara hierarkhi
c. Metode I, II, III, IV, V atau VI
tergantung pilihan Pejabat BC
d. Metode II s/d VI secara hierarkhi
Page 29
BIAYA-BIAYA TERTENTU YANG DITAMBAHKAN PADA
NILAI TRANSAKSI
1. Biaya yang dibayar oleh pembeli, sepanjang belum
termasuk dalam nilai transaksi
2. Assist
3. Royalty dan biaya lisensi
4. Proceeds
5. Biaya transportasi
6. Biaya pemuatan, pembongkaran dan penanganan terkait
pengangkutan barang impor
7. Insurance
Page 30
1. BIAYA TAMBAHAN
Page 31
2. ASSIST
 nilai dari barang dan/atau jasa yang dipasok
oleh pembeli (importir) kepada penjual
(eksportir) dengan cuma-cuma
 atau harga yang diturunkan untuk
kepentingan produksi dan penjualan barang
yang akan diekspor ke Indonesia sepanjang
belum termasuk pada nilai transaksi
Page 32
2. Unsur Assist
a)
material, komponen, bagian dan barang sejenis
yang terkandung pada barang
b)
peralatan, cetakan, barang sejenis yang
digunakan untuk pembuatan barang
c)
material yang dikonsumsi untuk pembuatan
barang
d)
teknik, pengembangan, design, perencanaan dan
sket-sket dll, yang dibuat diluar Daerah Pabean
dan diperlukan untuk pembuatan barang
Page 33
3. Royalti & Biaya Lisensi

PEMBAYARAN

YANG BERKAITAN DENGAN
PERDAGANGAN / PEMAKAIAN
BARANG

YANG MENGANDUNG HAKI
Page 34
Persyaratan Royalti Termasuk Nilai Pabean
 DIBAYAR OLEH IMPORTIR
 MERUPAKAN PERSYARATAN PEMBELIAN
BARANG IMPOR
 BERKAITAN DENGAN BARANG IMPOR YANG
BERSANGKUTAN
Page 35
4. PROCEEDS
Nilai dari bagian pendapatan yang
diperoleh
pembeli
(importir)
atas
penjualan kembali, pemanfaatan atau
pemakaian
barang
impor
yang
bersangkutan di Daerah Pabean yang
disampaikan
tidak
secara
langsung
(eksportir)
langsung
kepada
atau
penjual
Page 36
5. FREIGHT
 Biaya transportasi ke pelabuhan atau
tempat impor di Daerah Pabean (yang
sebenarnya atau yang seharusnya
dibayar), pada umumnya tercantum
dalam B/L atau AWB
 Dalam hal biaya transportasi tidak
tertera di B/L atau AWB, maka Importir
diwajibkan membuktikan besarnya freight
 Bila consolidation cargo, digunakan
freight yang tertera di House / Home B/L
atau House / Home AWB
Page 37
 jika biaya freight tidak tertera di BL / tidak terdapat
data yang obyektif dan terukur, freight:
 5% x Fob (dari Asean)
 10% x Fob (dari Asia non Asean dan Australia)
 15% x Fob (dari luar Asia dan Australia)
 jika biaya freight tidak tertera di AWB digunakan tarif
IATA
 bila dalam 1 PIB terdapat beberapa jenis barang,
freight:
 Perbandingan berat/volume brg dgn berat/volume total X
total freight, bila tidak bisa :
 Perbandingan harga brg dgn harga total X total freight
Page 38
6. Biaya Muat, Bongkar & Handling
Charges Menuju Daerah Pabean

INLAND FREIGHT, BIAYA PEMUATAN, BIAYA
PEMBONGKARAN, BIAYA PENYIMPANAN, BIAYA
PENANGANAN BARANG (HANDLING CHARGES)

YANG TIMBUL SEJAK BARANG DIANGKUT

KE PELABUHAN ATAU TEMPAT IMPOR DI
DAERAH PABEAN

BIAYA TERSEBUT TIDAK TERMASUK FREIGHT
Page 39
7. ASURANSI



Biaya asuransi barang impor menuju
pelabuhan atau tempat impor di Daerah
Pabean yang tercantum polis asuransi
Dalam hal asuransi dibayar didalam
negeri besarnya asuransi dianggap NOL
Dalam term penyerahan barang tidak
CIF & polis tidak terlampir besarnya
asuransi 0,5 % dari C&F
Page 40
1
tidak terdapat pembatasan atas pemanfaatan atau
pemakaian barang impor
2
tidak terdapat persyaratan atau pertimbangan
terhadap pembelian atau harga barang impor yang
mempengaruhi harga barang yang bersangkutan
3
tidak terdapat proceeds yang tidak dapat
ditambahkan (dihitung) pada nilai transaksi
4
tidak terdapat hubungan antara pembeli (importir)
dan penjual (eksportir) yg mempengaruhi harga
Page 41
GUGURNYA METODE I
1
barang impor bukan merupakan subyek suatu penjualan
untuk diekspor ke Daerah Pabean
2
nilai transaksi tidak memenuhi persyaratan
3
penambahan / pengurangan yg harus dilakukan terhadap
harga yg sebenarnya atau yg seharusnya dibayar tdk
didukung oleh data yg obyektif dan terukur
4
Pejabat BC mempunyai alasan berdasarkan data yang
obyektif dan terukur untuk meragukan kebenaran atau
keakuratan pemberitahuan nilai transaksi
Page 42
METODE II
(psl 15 ayat 2)
NILAI TRANSAKSI
BARANG IDENTIK
Page 43
BARANG IDENTIK




barang yang sama dalam segala hal
meliputi karakter fisik, mutu dan reputasi
dibuat dinegara yang sama
oleh produsen yang sama atau yang berbeda
perbedaan kecil yang tidak mempengaruhi
fungsi, karakter fisik, mutu,
reputasi dan
harga barang diabaikan
Page 44
CONTOH BARANG
IDENTIK
HANDPHONE
 Iphone 3GS
16GB FU
 White
 Made in China
 Iphone 3GS
16GB FU
 Black
 Made in China
Page 45
CONTOH BARANG
IDENTIK
USB CABLE
Spesifikasi (kuning) :
Merk : Krisbow
USB 2.0
Color : yellow
Length 200 cm
Aplication : Printer, Hardware
MADE IN CHINA
Spesifikasi (merah) :
Merk : Krisbow
USB 2.0
Color : yellow
Length 200 cm
Aplication : Printer, Hardware
MADE IN CHINA
Page 46
PERSYARATAN

Data berasal dari PIB yg NPnya ditetapkan sbg Nilai
Transaksi dgn kriteria :
 Importir mempunyai bidang usaha yg jelas
 Data memuat dgn jelas uraian, spesifikasi, dan satuan brg
 Bukan dari importir yg NPnya akan ditetapkan

Tgl B/L atau AWB dari PIB brg identik dan brg yg sedang
ditetapkan NP-nya sama atau max 30 hr sblm / sesudah tgl
BL/AWB dari PIB yang sedang ditetapkan NPnya.

Jika terdapat lebih dari satu data yang memenuhi syarat,
maka digunakan data yang NTnya paling rendah.
 Tingkat perdagangan dan jumlah brg sama.
Dalam hal tingkat perdagangan dan jumlah brg tidak sama,
dilakukan penyesuaian dgn data yg obyektif dan terukur. Jika
tidak ada data untuk penyesuaian, metode II tidak dapat
digunakan.
47
Page 47
METODE III
(psl 15 ayat 3)
NILAI
TRANSAKSI
BARANG
SERUPA
Page 48
BARANG
SERUPA
 Barang yang meskipun tidak sama dalam segala hal
 tetapi memiliki karakter fisik sama , komponen
material sama, berfungsi sama dan secara komersial
saling dapat dipertukarkan
 Dibuat di negara yang sama
 Oleh produsen yang sama atau yang berbeda
Page 49
CONTOH BARANG SERUPA
USB FLASH DRIVE
Spesifikasi :
Merk Transcend
Capacity 8 Giga Byte
Port Type : For USB 2.0
MADE IN CHINA
Harga : Rp 95.000,00
Spesifikasi :
Merk Toshiba
Capacity 8 Giga Byte
Port Type : For USB 2.0
MADE IN CHINA
Harga : Rp 97.000,00
Page 50
CONTOH BARANG SERUPA
Kamera Digital
•
•
•
•
•
•
Merk : Samsung ES-80
Warna : Silver
12 MP, Optical Zoom 3x
Panel Display 2”
Battery LTM
Made In China
•
•
•
•
•
•
Merk : Sony DSC W 510
Warna : Black
12 MP, Optical Zoom 3x
Panel Display 2”
Battery LTM
Made In China
Page 51
PERSYARATAN

Data berasal dari PIB yg NPnya ditetapkan sbg Nilai
Transaksi dgn kriteria :
 Importir mempunyai bidang usaha yg jelas
 Data memuat dgn jelas uraian, spesifikasi, dan satuan brg
 Bukan dari importir yg NPnya akan ditetapkan

Tgl B/L atau AWB dari PIB brg identik dan brg yg sedang
ditetapkan NP-nya sama atau max 30 hr sblm / sesudah tgl
BL/AWB dari PIB yang sedang ditetapkan NPnya.

Jika terdapat lebih dari satu data yang memenuhi syarat,
maka digunakan data yang NTnya paling rendah.
 Tingkat perdagangan dan jumlah brg sama.
Dalam hal tingkat perdagangan dan jumlah brg tidak sama,
dilakukan penyesuaian dgn data yg obyektif dan terukur. Jika
tidak ada data untuk penyesuaian, metode II tidak dapat
digunakan.
52
Page 52
METODE IV
(psl 15 ayat 4)
NILAI
PABEAN
BERDASARKAN
METODE
DEDUKSI
Page 53
METODE DEDUKSI
 adalah penetapan NP berdasarkan harga
satuan yg terjadi dari penjualan di pasar
daerah pabean oleh importir, dari :
 barang impor ybs, atau
 barang identik, atau
 barang serupa
 dengan kondisi sebagaimana saat brg diimpor
 dikurangi dg sejumlah faktor pengurangan
Page 54
FAKTOR PENGURANG
adalah biaya-biaya yang timbul setelah barang tiba di
pelabuhan tujuan di Daerah Pabean
 Komisi
 Keuntungan
 Pengeluaran umum
 Biaya transpotasi
 Asuransi
 Biaya lain
 Bea masuk dan pajak impor
Page 55
PERSYARATAN PENGGUNAAN
 harga satuan dipasar Daerah Pabean adalah harga jual
tangan pertama (harga importir) setelah pengimporan
 harga satuan barang yang terjual dalam jumlah terbanyak
 kondisi sebagaimana saat diimpor
 data disediakan importir, kecuali tdk lazim digunakan
data lain yang relevan
56
Page 56
METODE V
(psl 15 ayat 5)
NILAI PABEAN
BERDASARKAN
METODE
KOMPUTASI
Page 57
METODE KOMPUTASI
 Metode penetapan Nilai Pabean
dengan cara menjumlahkan
berbagai unsur biaya sehingga
diperoleh harga CIF di Daerah
Pabean
Page 58
Unsur Biaya Yang Dijumlahkan





biaya / harga bahan baku
biaya proses produksi
keuntungan
pengeluaran umum
biaya transportasi termasuk biaya
pemuatan, pembongkaran dan cargo
handling, freight dan asuransi s/d
pelabuhan tujuan di Daerah Pabean
Page 59
Cara Penentuan Biaya
 Berdasarkan informasi produsen
barang yang sedang ditetapkan
NP-nya
 Menggunakan data pembukuan
produsen
 Yang disusun sesuai prinsip
umum akuntansi yang berlaku di
negara produsen
Page 60
METODE VI
(psl 15 ayat 6)
 Metode penetapan Nilai Pabean
Berdasarkan prinsip-prinsip
Metode I, II, III, IV atau V yang
diterapkan secara fleksibel
berdasarkan data yang tersedia
di Daerah Pabean
Page 61
Penggunaan Metode VI
 harga jual barang produksi Daerah Pabean
 nilai pabean lebih tinggi apabila terdapat dua alternatif nilai
 harga pasar di negara pengekspor
 biaya produksi, selain metode komputasi
 harga barang yang diekspor ke negara lain
 nilai pabean minimal
 nilai yang ditetapkan secara fiktif / sewenang-wenang
Page 62
Download