25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian SD Negeri Kalisalak terletak di Desa Kalisalak, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Dengan batas sebelah timur Kelurahan Kauman, sebelah selatan Desas Pasekaran, sebelah barat Desa Lebo Kecamatan Warungasem dan sebelah utara Kelurahan Watesalit. Jarak SD Negeri Kalisalak dengan Unit Pelaksana Teknis daerah (UPTD) Kecamatan Batang lebih kurang 4 km, sedangkan jarak dengan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Batang kurang lebih 3 km. Subyek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah kelas IV SD Negeri Kalisalak dengan jumlah siswa 28 orang terdiri dari atas 15 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Kondisi sosial ekonomi orang tua murid sebagian besar adalah buruh dengan tingkat pendidikan yang rendah, dari tingkat SD sampai dengan SMA. B. Karakteristisk Responden Siswa kelas IV SD Negeri Kalisalak Batang mempunyai karakteristik yang beragam. Anak laki-lakinya cukup atraktif sedangkan anak perempuan cenderung pasif. Mengingat anak laki-lakinya cukup atraktif sehingga kelas cukup ramai. Mata pelajaran yang paling disukai adalah pendidikan jasmani dan kesenian. Sedangkan mata pelajaran yang tidak disukai adalah pelajaran matematika, alasannya pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang sulit karena banyak hitungan dan rumus-rumusnya, juga setiap akhir pelajara guru selalu memberi tugas pekerjaan rumah. Dalam pelajaran IPA khususnya biologi (untuk memahami hubungan antara struktur akar dan fungsinya), dari 28 siswa hanya 36% yang mempunyai kemampuan cukup baik, selebihnya kemampuannya di bawah rata-rata. Hal ini dapat dilihat dalam perolehan nilai IPA (untuk memahami hubungan antara struktur akar dan fungsinya) siswa kelas IV SDN Kalisalak Batang dari 28 siswa, 25 26 10 siswa yang mendapat 7,5 ke atas (64% siswa belum tuntas dan 36% siswa tuntas) C. Hasil Penelitian Dalam subbab ini akan diuraikan hasil penelitian baik tes maupun nontes. Hasil tes berupa hubungan antara struktur akar dan fungsinya dan hasil nontes berupa hasil observasi, dan dokumentasi foto. Hasil tes dan nontes terdiri atas tiga bagian yaitu Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II. Hasil Tes Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II yang diperoleh dari hasil belajar siswa dalam memahami hubungan struktur akar dan fungsinya dengan metode karya wisata. Hasil nontes diperoleh dari observasi dan dokumentasi foto. 1. Kondisi Awal Sebelum melakukan tindakan siklus I dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan pretes pelajaran IPA dengan pokok bahasan struktur akar dan fungsinya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keterampilan siswa dalam menyebutkan struktur akar dan fungsinya. Dari hasil analisis pretes ternyata masih banyak siswa yang belum mampu menyebutkan struktur akar dan fungsinya. Hal ini dibuktikan dari hasil pretes, tanya jawab siswa belum mampu menyebutkan struktur akar dan fungsinya. a. Hasil Penelitian Prasiklus Hasil tes tentang hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya ini merupakan data pertama sebelum siklus I dan siklus II. Pelaksanaan prasiklus dilakukan selama 2 x 35 menit (1 kali pertemuan). Hasil tes tersebut diperoleh dari pemahaman siswa tentang hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya Hasil tes pemahaman siswa tentang hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya siswa kelas IV SD Negeri Kalisalak Batang pada tahap prasiklus secara mencapai nilai rata-rata 66 dalam kategori belum tuntas. Berikut ini akan 27 dipaparkan secara rinci hasil tes pemahaman siswa tentang hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya pada tahap prasiklus. Berikut ini akan dipaparkan secara rinci hasil tes pemahaman siswa tentang hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya pada tahap prasiklus : Tabel 1 Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Pra Siklus Kelas IV SD Negeri Kalisalak Batang Tahun Pelajaran 2011/2012 No Nilai Frekuensi % Keterangan 1 3 3 4 5 6 7 40 50 60 70 80 90 100 1 6 6 5 10 - 3,57 21,42 21,42 17,85 35,71 - Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas - 28 100 6,6 Jumlah Rata rata Data pada tabel 1 menunjukkan bahwa dari 28 siswa hanya 10 siswa atau 36 % yang memperoleh nilai berkategori tuntas. Terdapat 18 siswa atau sekitar 64 % memperoleh nilai berkategori belum tuntas. Masih rendahnya nilai tes tentang hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya pada prasiklus ini, kemungkinan disebabkan siswa mengalami kebosanan, kurang belajar dan mungkin guru kurang pandai dalam memilih metode yang tepat sehingga siswa malas-malasan dalam belajar tentang tentang hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya 28 Tabel 2 Analisa Nilai Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV Pra Siklus SD Negeri Kalisalak Batang Tahun Pelajaran 2011/2012 Jumlah Siswa Perolehan Nilai 20 30 40 50 60 70 80 90 10 28 1 6 6 5 10 R Keterangan Tuntas Belum 66 10 18 Grafik 1 Hasil Nilai Belajar Siswa Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV Pra Siklus SD Negeri Kalisalak Batang Tahun Pelajaran 2011/2012 10 9 Banyaknya Siswa 8 7 6 5 4 3 2 1 0 10 20 30 40 50 Nilai 60 70 80 90 100 29 2. Hasil Penelitian Siklus I a. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pembelajaran siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan, yaitu pertemuan I pada hari Jumat tanggal 5 Agustus 2011 dan pertemuan II pada hari Selasa tanggal 9 Agustus 2011. pada pertemuan siklus I ini dilakukan melalui empat tahapan, dengan rincian sebagai berikut : 1) Perencanaan a) Menyusun RPP Mata Pelajaran IPA tentang hubungan struktur akar dan fungsinya untuk PTK siklus I dan siklus II b) Menyiapkan soal IPA untuk pertemuan 1 dan 2. c) Menyiapkan format observasi dan refleksi. d) Menyiapkan soal IPA tentang struktur akar dan fungsinya untuk pretest dan psotest. 2) Pelaksanaan Tindakan (Pertemuan 1) a) Kegiatan awal. i) Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa. ii) Guru mengajak siswa ke lokasi di luar sekolah (karya wisata). iii) Guru memberi motivasi tentang kegiatan belajar siswa. iv) Guru memberi penjelasan tentang tumbuh-tumbuhan yang berada di luar sekolah. v) Guru memberi penjelasan tentang struktur bagianbagian akar dan fungsinya. b) Kegiatan inti i) Masing-masing kelompok berpencar pada lokasi untuk melakukan pengamatan terhadap akar yang ada di lokasi. ii) Guru membimbing pengamatan di lapangan. siswa selama melakukan 30 iii) Selesai pengamatan siswa disuruh berkumpul kembali untuk mendiskusikan hasil pengamatannya. v) Secara berkelompok siswa mencatat dan melaporkan hasil diskusi kelompok tentang struktur akar dan fungsinya. vi) Secara berkelompok siswa diminta menyebutkan struktur akar dan fungsinya. vii) Secara karya wisata siswa dan guru bertanya jawab tentang struktur akar dan fungsinya. c) Kegiatan akhir i) Siswa bersama guru mengumpulkan materi yang baru dibahas. ii) Siswa mengerjakan tes. iii) Guru menilai hasil tes siswa 3) Observasi / pengamatan Pertemuan 1 Observasi dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran yakni selama kegiatan proses pembelajaran hubungan antara struktur bagian akar dengan fungsinya dengan metode karya wisata pada siswa kelas IV SD Negeri Kalisalak Batang. Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa dengan bantuan observer (guru lain). Pengambilan data ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa melalui perilaku mereka dalam menerima pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Selain itu untuk mengetahui sikap guru dalam memberikan pembelajaran. Adapun dari lembar observasi dapat diketahui sebagai berikut : Observasi guru : a) Kesiapan guru / peneliti sebelum pembalajaran sudah siap; b) Guru telah mempersiapkan sarana untuk pembelajaran dengan metode karya wisata; 31 c) Guru mampu mengarahkan siswa untuk mengikuti karya wisata sesuai dengan tujuan pembelajaran; d) Guru cukup jelas dalam memberikan motivasi tentang kegiatan belajar siswa; e) Guru cukup jelas dalam memberikan penjelasan tentang tumbuhan dan struktur bagian-bagian akar dan fungsinya; f) Guru cukup baik dalam membimbing siswa selama melakukan pengamatan di lapangan. g) Guru dan siswa berdiskusi secara baik h) Guru dan siswa bertanya jawab tentang struktur akar dan fungsinya secara baik. i) Guru dan siswa bersama-sama merefleksi kegiatan pembalajaran dengan cukup baik. Observasi siswa : a) Siswa telah siap sebelum pembelajaran; b) Siswa membentuk kelompok kurang tertib; c) Siswa memperhatikan motivasi dan penjelasan guru kurang baik; d) Siswa kurang tertib dalam melakukan karya wisata; e) Siswa kurang baik dalam melakukan pengawasan di lapangan; f) Siswa kurang baik dalam diskusi kelompok tentang struktur akar dan fungsinya g) Siswa belum dapat menyebutkan struktur akar dan fungsinya; h) Siswa kurang aktif dalam melakukan tanya jawab dengan guru; i) Siswa mengerjakan tes kurang tenang dan masih ada siswa yang melihat pekerjaan siswa lain; k) Siswa mengisi format refleksi dengan baik. 32 4) Evaluasi Pertemuan 1 Peneliti mengadakan evaluasi (tes formatif) untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diadakan karya wisata. 5) Refleksi Pertemuan 1 Temuan-temuan yang diperoleh dalam pengamatan selama proses pembalajaran dengan karya wisata pada siklus I pertemuan kesatu adalah sebagai berikut : 1) Untuk siswa a) Perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan belum maksimal. Alasannya masih ada beberapa anak yang bicara sendiri ketika guru menjelaskan materi pelajaran. b) Perhatian dan minat siswa dalam pembelajaran karya wisata kurang baik. Alasannya ada beberapa siswa yang kurang tertib dan malasan-malasan ketika diarahkan ke lapangan dan ada beberapa siswa bermain sendiri saat di lapangan. c) Diskusi kelompok yang dilakukan siswa kurang hidup, masih ada beberapa siswa yang bermain-main sendiri d) Aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru belum menunjukkan kreativitas siswa itu sendiri. e) Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Proses pembelajaran karya wisata yang dipakai peneliti belum berjalan lancar. Dari 7 kelompok yang dibentuk hanya 2 kelompok yang terlihat lancar dalam kegiatan pembelajaran karya wisata. Sedangkan 5 kelompok lainnya belum aktif, yaitu dalam kelompok-kelopmpok tersebut banyak anak yang kurang tertib, berbicara dan bermain sendiri dengan kelompok lain. 33 2) Untuk guru. a) Pendahuluan Apersepsi maupun motivasi yang dilakukan oleh guru sudah mengarah pada materi pembelajaran. Namun masih perlu ditingkatkan. b) Pengembangan Persiapan karya wisata, penguasaan materi, penggunaan metode, dan penggunaan sarana yang diterapkan oleh peneliti dalam karya wisata sudah nampak cukup baik, hanya saja masih ada siswa yang belum tertib dalam melaksanakan kegiatan. Dalam pengelolaan di lapangan guru belum dapat mengkoordinasikan siswa secara baik, hal ini mengingat anak laki-laki umumnya atraktif yang sulit dikendalikan. Kegiatan peneliti dalam mengajar cukup baik. 6) Pelaksanaan Tindakan (Pertemuan 2) a) Kegiatan awal. i) Siswa diminta berkumpul sesuai dengan kelompok yang telah dibuat. ii) Guru mengajak siswa ke lokasi di luar sekolah (karya wisata). iii) Guru memberi motivasi tentang kegiatan belajar siswa. iv) Guru memberi kesempatan kepada siswa mengemukakan hal-hal yang belum dimengerti tentang tentang struktur bagian-bagian akar dan fungsinya. b) Kegiatan inti i) Masing-masing kelompok berpencar pada lokasi untuk melakukan pengamatan terhadap akar yang ada di lokasi yang berbeda pada pertemuan 1. 34 ii) Guru membimbing siswa selama melakukan disuruh berkumpul pengamatan di lapangan. iii) Selesai pengamatan siswa kembali untuk mendiskusikan hasil pengamatannya. iv) Secara berkelompok siswa mencatat dan melaporkan hasil diskusi kelompok tentang struktur akar dan fungsinya. v) Secara berkelompok siswa diminta menyebutkan struktur akar dan fungsinya. vi) Secara karya wisata siswa dan guru bertanya jawab tentang struktur akar dan fungsinya. vii) Guru mempersilahkan siswa untuk bertanya apabila ada yang belum dipahami. c) Kegiatan akhir i) Siswa bersama guru mengumpulkan materi yang baru dibahas. ii) Siswa mengerjakan tes. iii) Guru menilai hasil tes siswa 7) Observasi / pengamatan Pertemuan 2 Pada pertemuan 2 observasi juga dilakukan dengan meminta bantuan observer (guru lain). Pengambilan data ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa melalui perilaku mereka dalam menerima pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Dalam pertemuan 2 ini diharapkan terdapat perbaikan dibandingkan pada pertemuan 1. Selain itu untuk mengetahui sikap guru dalam memberikan pembelajaran. Adapun dari lembar observasi dapat diketahui sebagai berikut : Observasi guru : a) Kesiapan guru / peneliti sebelum pembalajaran sudah siap; 35 b) Guru telah mempersiapkan sarana untuk pembelajaran dengan metode karya wisata; c) Guru mampu mengarahkan siswa untuk mengikuti karya wisata sesuai dengan tujuan pembelajaran; d) Guru lebih jelas dalam memberikan motivasi tentang kegiatan belajar siswa; e) Guru lebih jelas dalam memberikan penjelasan tentang tumbuhan dan struktur bagian-bagian akar dan fungsinya; f) Guru lebih baik dalam membimbing siswa selama melakukan pengamatan di lapangan. g) Guru dan siswa berdiskusi secara lebih hidup h) Guru dan siswa bertanya jawab tentang struktur akar dan fungsinya secara baik. i) Guru dan siswa bersama-sama merefleksi kegiatan pembalajaran dengan cukup baik. Observasi siswa : a) Siswa telah siap sebelum pembelajaran; b) Siswa telah mengetahui kelompoknya masing-masing; c) Siswa memperhatikan motivasi dan penjelasan guru lebih baik; d) Siswa lebih tertib dalam melakukan karya wisata; e) Siswa lebih baik baik dalam melakukan pengamatan tumbuhan di lapangan; f) Siswa lebih baik dalam diskusi kelompok tentang struktur akar dan fungsinya g) Siswa lebih baik dalam menyebutkan struktur akar dan fungsinya; h) Siswa lebih aktif dalam melakukan tanya jawab dengan guru; i) Siswa lebih tenang dalam mengerjakan tes; k) Siswa mengisi format refleksi dengan baik. 36 4) Evaluasi Pertemuan 2 Pada pertemuan 2 peneliti juga mengadakan evaluasi (tes formatif) untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diadakan karya wisata. 5) Refleksi Pertemuan 2 Temuan-temuan yang diperoleh dalam pengamatan selama proses pembalajaran dengan karya wisata pada siklus I pertemuan kesatu adalah sebagai berikut : a) Untuk siswa i) Perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan sudah lebih baik. Siswa mulai menyukai pembelajaran karya wisata. ii) Perhatian dan minat siswa dalam pembelajaran karya wisata lebih baik. Siswa mulai mulai tertib dalam melaksanakan kegiatan dan memperhatikan penjelasan yang disampaikan peneliti.. ii) Diskusi kelompok yang dilakukan siswa dapat berjalan baik. Siswa mulai aktif dan bekerja sama dengan anggota kelompok yang lain. iii) Aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru sudah menunjukkan kreativitas siswa itu sendiri. iv) Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Proses pembelajaran karya wisata yang dipakai peneliti sudah berjalan lancar. Terdapat peningkatan dalam kegiatan karya wisata. Setiap kelompok sudah mulai dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Namun masih dijumpai beberapa anak yang kurang perhatian terhadap materi pelajaran yang disampaikan. b). Untuk guru. i) Pendahuluan 37 Apersepsi maupun motivasi yang dilakukan oleh guru sudah mengarah pada materi pembelajaran. Namun masih perlu ditingkatkan. ii) Pengembangan Persiapan karya wisata, penguasaan materi, penggunaan metode, dan penggunaan sarana yang diterapkan oleh peneliti dalam karya wisata sudah nampak cukup baik. Dalam pengelolaan di lapangan guru dapat mengkoordinasikan siswa secara baik, karena siswa sudah mulai tertib dalam melaksanakan kegiatan. Kegiatan peneliti dalam mengajar cukup baik. b. Hasil Tes Siklus I Perbaikan pembelajaran siklus I merupakan usaha perbaikan pembelajaran dari hasil pembelajaran yang dihasilkan sebelumnya, yaitu pada saat pra siklus. Perbaikan pembelajaran pada siklus ini dengan metode karya wisata. Hasil tes tentang hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya siklus I ini merupakan data kedua setelah data prasiklus. Pelaksanaan siklus I dilakukan selama 2 kali pertemuan. Pemahaman siswa tentang hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya dilakukan berbeda dengan prasiklus. Dalam siklus I pembelajaran tentang hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya dilakukan dengan metode karyawisata. Hasil tes tentang hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya siswa kelas IV SD Negeri Kalisalak siklus I secara klasikal mencapai nilai rata-rata 7,4 atau dalam kategori belum tuntas. Berikut ini akan dipaparkan secara rinci hasil tes tentang hubungan struktur akar dan fungsinya pada 38 siklus I yang diambil dari hasil tes pada pertemuan 2 mengingat pada pertemuan 2 merupakan representasi dari tujuan pembelajaran dengan metode karya wisata dalam penelitian ini. Hasil tes pada siklus I dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini : Tabel 3 Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Siklus I Kelas IV SD Negeri Kalisalak Batang Tahun Pelajaran 2011/2012 No Nilai Frekuensi % Keterangan 1 3 3 4 5 6 7 40 50 60 70 80 90 100 1 5 4 17 1 - 3,57 17,85 14,28 60,71 3,57 - Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas - 28 100 7,4 Jumlah Rata rata Data pada tabel 3 menunjukkan bahwa dari 28 siswa hanya 10 siswa atau 36 % yang memperoleh nilai berkategori belum tuntas. Terdapat 18 siswa atau sekitar 64 % memperoleh nilai berkategori tuntas 39 Tabel 4 Analisa Nilai Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV Siklus I SD Negeri Kalisalak Batang Tahun Pelajaran 2011/2012 Jumlah Siswa 10 Perolehan Nilai 20 30 40 50 60 70 80 90 28 1 5 4 17 1 R Keterangan Tuntas Belum 74 18 10 Grafik 2 Hasil Nilai Belajar Siswa Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV Siklus I SD Negeri Kalisalak Batang Tahun Pelajaran 2011/2012 20 18 Banyaknya Siswa 16 14 12 10 8 6 4 2 0 10 20 30 40 50 Nilai 60 70 80 90 100 40 3. Hasil Penelitian Siklus II a. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD Negeri Kalisalak Batang dalam pelajaran IPA khususnya tentang struktur akar dan fungsinya. Pembelajaran siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 12 Agustus 2011 dan pertemuan 2 dilaksanakan pada haru Selasa tanggal 16 Agustus 2011 Adapun pelaksanaan pembelajaran siklus II yaitu sebagai berikut : 1) Pelaksanaan Tindakan (Pertemuan 1) a) Kegiatan awal. i) Peneliti mengumumkan hasil belajar yang telah dicapai pada siklus I ii) Peneliti menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar IPA iii) Siswa diberi arahan dan bimbingan agar dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II menjadi lebih baik. iv) Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa, masingmasing anggota kelompok berbeda dengan anggota kelompok sebelumnya.. v) Guru mengajak siswa ke lokasi di luar sekolah (karya wisata). vi) Guru memberi motivasi tentang kegiatan belajar siswa. vii) Guru memberi penjelasan tentang tumbuh-tumbuhan yang berada di luar sekolah. viii) Guru memberi penjelasan tentang struktur akar dan fungsinya. 41 b) Kegiatan inti i) Masing-masing kelompok berpencar pada lokasi untuk melakukan pengamatan terhadap akar tumbuhan yang ada di lokasi. ii) Guru membimbing siswa selama melakukan pengamatan di kebun sekolah. iii) Siswa diminta mencabut bemacam-macam tumbuhan dan mengamati akar tumbuhan tersebut. iv) Selesai pengamatan siswa disuruh berkumpul kembali untuk mendiskusikan hasil pengamatannya. v) Secara berkelompok siswa mencatat dan melaporkan hasil diskusi kelompok tentang struktur akar dan fungsinya. vi) Secara berkelompok siswa diminta menyebutkan struktur akar dan fungsinya. vii) Secara karya wisata siswa dan guru bertanya jawab tentang struktur akar dan fungsinya. c) Kegiatan akhir i) Siswa bersama guru mengumpulkan materi yang baru dibahas. ii) Siswa mengerjakan tes. iii) Guru menilai hasil tes siswa 2) Observasi / Pengamatan Pertemuan 1 Pada siklus II pertemuan 1 ini observasi dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran yakni selama kegiatan proses pembelajaran hubungan antara struktur bagian akar dengan fungsinya dengan metode karya wisata. Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa dengan bantuan observer (guru lain). Pengambilan data ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan yang telah dicapai setelah dilakukan pembelajaran dengan karya wisata pada siklus II. 42 Selain itu untuk mengetahui sikap dan penguasaan guru dalam memberikan pembelajaran. Observasi guru : a) Kesiapan guru / peneliti sebelum pembalajaran sudah siap; b) Guru telah mempersiapkan sarana untuk pembelajaran dengan metode karya wisata; c) Guru dengan mudah mengarahkan siswa untuk mengikuti karya wisata sesuai dengan tujuan pembelajaran; d) Kemampuan guru dalam memberikan motivasi tentang kegiatan belajar siswa baik; e) Guru lebih jelas dalam memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran; f) Guru lebih baik dalam membimbing siswa selama melakukan pengamatan di lapangan. g) Guru dan siswa berdiskusi secara lebih hidup h) Guru dan siswa bertanya jawab tentang struktur akar dan fungsinya secara baik. i) Guru dan siswa bersama-sama merefleksi kegiatan pembalajaran dengan cukup baik. Observasi siswa : a) Siswa telah siap sebelum pembelajaran; b) Siswa telah mengetahui kelompoknya masing-masing; c) Siswa memperhatikan motivasi dan penjelasan guru lebih baik; d) Siswa lebih tertib dalam melakukan karya wisata; e) Siswa lebih baik dalam melakukan pengamatan tumbuhan di lapangan; f) Diskusi kelompok tentang struktur akar dan fungsinya lebih baik. 43 g) Siswa lebih baik dalam menyebutkan struktur akar dan fungsinya; h) Siswa lebih aktif dalam melakukan tanya jawab dengan guru; i) Siswa lebih tenang dalam mengerjakan tes; k) Siswa mengisi format refleksi dengan baik 3) Evaluasi Pertemuan 1 Pada pertemuan 1 peneliti juga mengadakan evaluasi (tes formatif) untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diadakan pembelajaran pada siklus I dengan metode karya wisata. 4) Refleksi Pertemuan 1. Temuan-temuan yang diperoleh dalam pengamatan selama proses pembalajaran dengan karya wisata pada siklus II pertemuan kesatu adalah sebagai berikut : a) Untuk siswa i) Perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan sudah maksimal. ii) Perhatian dan minat siswa dalam pembelajaran karya wisata lebih baik. Siswa tertib dalam melaksanakan kegiatan dan memperhatikan penjelasan yang disampaikan peneliti dengan seksama. iii) Diskusi kelompok yang dilakukan siswa dapat berjalan baik. Siswa aktif dan bekerja sama dengan anggota kelompok. iv) Aktivitas siswa aktif dan kreatif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru. v) Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Proses pembelajaran karya wisata yang dipakai peneliti sudah berjalan lancar. Terdapat peningkatan dalam kegiatan karya wisata. Dari 7 kelompok yang ada sudah 44 5 kelompok yang terlihat aktif dan lancar dalam kegiatan karya wisata. Sedangkan 2 kelompok yang lain kurang aktif. Alasannya masih dijumpai beberapa anak yang kurang perhatian terhadap materi pelajaran yang disampaikan dan ada yang bermain sendiri saat di lapangan. b) Untuk guru. i). Pendahuluan Apersepsi maupun motivasi yang dilakukan oleh guru langsung mengarah pada materi pembelajaran dan berjalan efektif. ii) Pengembangan Persiapan karya wisata, penguasaan materi, penggunaan metode, dan penggunaan sarana yang diterapkan oleh peneliti dalam karya wisata sudah baik. Dalam pengelolaan di lapangan guru dapat mengkoordinasikan siswa secara baik, karena siswa sudah mempunyai motivasi dalam belajar sehingga tertib dalam melaksanakan kegiatan. Kegiatan peneliti dalam mengajar juga cukup baik 5) Pelaksanaan Tindakan (Pertemuan 2) a) Guru memberi penjelasan tentang pembelajaran sebelumnya. b) Siswa diminta untuk bersiap pada kelompoknya masingmasing. c) Masing-masing kelompok berpencar pada lokasi untuk melakukan pengamatan terhadap akar tumbuhan yang ada di lokasi. d) Guru membimbing siswa selama melakukan pengamatan di kebun sekolah. 45 e) Siswa diminta mencabut bemacam-macam tumbuhan dan mengamati akar tumbuhan tersebut. f) Selesai pengamatan siswa disuruh berkumpul kembali untuk mendiskusikan hasil pengamatannya. g) Secara berkelompok siswa mencatat dan melaporkan hasil diskusi kelompok tentang struktur akar dan fungsinya. h) Secara berkelompok siswa diminta menyebutkan struktur akar dan fungsinya. i) Secara karya wisata siswa dan guru bertanya jawab tentang struktur akar dan fungsinya. j) Siswa bersama guru mengumpulkan materi yang baru dibahas. k) Siswa mengerjakan tes. l) 6) Guru menilai hasil tes siswa Observasi / Pengamatan Pertemuan 2 Pada siklus II pertemuan 2 ini observasi dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran yakni selama kegiatan proses pembelajaran dengan metode karya wisata. Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa dengan bantuan observer (guru lain). Pengambilan data ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan yang telah dicapai setelah dilakukan pembelajaran dengan karya wisata pada siklus II pertemuan 1. Selain itu untuk mengetahui sikap dan penguasaan guru dalam memberikan pembelajaran. Observasi guru : a) Kesiapan guru / peneliti sebelum pembalajaran sudah siap; b) Guru telah mempersiapkan sarana untuk pembelajaran dengan metode karya wisata; c) Guru mudah mengarahkan siswa mengikuti karya wisata sesuai dengan tujuan pembelajaran; 46 d) Kemampuan guru dalam memberikan motivasi tentang kegiatan belajar siswa baik; e) Guru lebih jelas dalam memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran; f) Guru baik dalam membimbing siswa selama melakukan pengamatan di lapangan. g) Guru dan siswa berdiskusi secara lebih hidup h) Guru dan siswa bertanya jawab tentang struktur akar dan fungsinya secara baik dan menyenangkan. j) Guru dan siswa bersama-sama merefleksi kegiatan pembalajaran dengan cukup baik. Observasi siswa : a) Siswa telah ian sebelum pembelajaran; b) Siswa telah mengetahui kelompoknya masing-masing; c) Siswa memperhatikan motivasi dan penjelasan guru lebih baik; d) Siswa tertib dalam melakukan karya wisata; e) Siswa dengan seksama melakukan pengamatan tumbuhan di lapangan; f) Diskusi kelompok tentang struktur akar dan fungsinya berjalan baik dan menyenangkan. g) Siswa dapat menyebutkan struktur akar dan fungsinya secara lancar; h) Siswa aktif dan kreatif dalam melakukan tanya jawab dengan guru; i) Siswa tenang dalam mengerjakan tes; k) Siswa mengisi format refleksi dengan baik 7) Evaluasi Pertemuan 2 Pada pertemuan 2 peneliti juga mengadakan evaluasi (tes formatif) untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah 47 diadakan pembelajaran pada siklus I pertemuan 1I dengan metode karya wisata. 8) Refleksi Pertemuan 2. Temuan-temuan yang diperoleh dalam pengamatan selama proses pembalajaran dengan karya wisata pada siklus II pertemuan kesatu adalah sebagai berikut : a) Untuk siswa i) Perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan sudah maksimal. ii) Perhatian dan minat siswa dalam pembelajaran karya wisata sangat baik. Siswa tertib dalam melaksanakan kegiatan dan memperhatikan penjelasan yang disampaikan peneliti dengan seksama. iii) Diskusi kelompok yang dilakukan siswa dapat berjalan baik. Siswa aktif dan bekerja sama dengan anggota kelompok. iv) Aktivitas siswa aktif dan kreatif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru. v) Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Proses pembelajaran karya wisata yang dipakai peneliti sudah berjalan efektif. Terdapat peningkatan dalam kegiatan karya wisata. Dari 7 kelompok yang ada sudah semua kelompok yang terlihat aktif dan lancar dalam kegiatan karya wisata.. b) Untuk guru. i) Pendahuluan Apersepsi maupun motivasi yang dilakukan oleh guru langsung mengarah pada materi pembelajaran dan berjalan efektif. 48 ii) Pengembangan Persiapan karya wisata, penguasaan materi, penggunaan metode, dan penggunaan sarana yang diterapkan oleh peneliti dalam karya wisata sudah sudahh baik. Dalam pengelolaan di lapangan guru dapat mengkoordinasikan siswa secara baik, karena siswa sudah mempunyai motivasi dalam belajar sehingga tertib dalam melaksanakan kegiatan. Kegiatan peneliti dalam mengajar juga cukup baik b. Hasil Tes Siklus II Pada perbaikan pembelajaran Siklus I masih terdapat 10 siswa dari seluruh siswa yang berjumlah 28 orang yang belum maksimal hasil belajarnya. Sepuluh siswa tersebut belum mencapai tingkat ketuntasan 75%. Untuk itu dilakukan perbaikan pada siklus II yang dilaksanakan dengan 2 pertemuan. Berikut ini akan dipaparkan secara rinci hasil tes hubungan struktur akar dan fungsinya pada siklus II yang diambil dari hasil tes pada pertemuan 2 mengingat pada pertemuan 2 merupakan representasi dari tujuan pembelajaran dengan metode karya wisata dalam penelitian ini. Hasil tes pada siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini : 49 Tabel 5 Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Siklus II Kleas IV SD Negeri Kalisalak Batang Tahun Pelajaran 2011/2012 No Nilai Frekuensi % 1 3 3 4 5 6 7 40 50 60 70 80 90 100 21 7 - 75 25 - 28 100 8,3 Jumlah Rata-rata Keterangan Tuntas Tuntas - Dari data tabel 4 dapat diketahui, bahwa dari 28 siswa semua telah mencapai nilai ketuntasan lebih dari 75%. Tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 90 sebanyak 5 orang siswa sedangkan nilai terendah yaitu 80 sebanyak 23 siswa. Adapun nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 8,3 atau sebanyak 83 Tabel 6 Analisa Nilai Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV Siklus II SD Negeri Kalisalak Batang Tahun Pelajaran 2011/2012 Jumlah Siswa 28 10 Perolehan Nilai 20 30 40 50 60 70 80 90 21 7 R 83 Keterangan Tuntas Belum 28 50 Grafik 3 Hasil Nilai Belajar Siswa Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV Siklus II SD Negeri Kalisalak Batang Tahun Pelajaran 2011/2012 25 Banyaknya Siswa 20 15 10 5 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Nilai D. Pembahasan Setelah dilakukan analisis data diperoleh kenyataan bahwa penggunaan metode karya wisata dalam pembelajaran IPA khususnya tentang hubungan struktur akar dan fungsinya dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam memahami hubungan struktur akar dan fungsinya siswa kelas IV SD Negeri Kalisalak Batang. Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus (siklus I dan siklus II) di mana masing-masing siklus dilaksanakan melalui 2 pertemuan melibatkan beberapa komponen antara lain peneliti sendiri, pengamat, siswa dan unsur lain yang terlibat dalam penelitian tersebut. Unsur lain tersebut misalnya Kepala Sekolah, maupun lokasi karya wisata. Pembahasan dalam penelitian dilakukan terhadap pembelajaran dengan metode karya wisata pada masing-masing siklus yaitu sebagai berikut : 51 1. Siklus I Berdasarkan hasil analisis data, kegiatan penelitian tindakan kelas siswa kelas IV SD Negeri Kalisalak Batang tahun pelajaran 2011 / 2012 nampak adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan metode karya wisata. Hal ini terbukti dengan nilai siswa pada kondisi awal dengan nilai ratarata 6,6 dengan ketuntasan 66%. Setelah dilaksanakan siklus I meningkat rataratanya menjadi 7,4 dengan ketuntasan 74%. Hal tersebut disebabkan siswa mulai termotivasi dengan pembelajaran dengan metode karya wisata. Siswa yang semula merasa bosan belajar di kelas merasa senang melakukan pembelajaran di luar kelas dengan metode karya wisata. Siswa mulai meningkat keaktifannya dalam mengikuti pelajaran. Diskusi kelompok yang dilakukan juga dapat berjala baik dan suasana diskusi nampak hidup. Namun demikian dalam penelitian ini masih terdapat berbagai kendala yang mempengaruhi keberhasilan penelitian, antara lain masih terdapat siswa yang malas mengikuti pembelajaran, siswa berbicara dan bermain sendiri dan masih terdapat kelompok yang kurang aktif dan serius. 2. Siklus II Siklus II merupakan upaya perbaikan dari pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Dari hasil penelitian terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus Ialah ke siklus II. Peningkatan tersebut terlihat dari meningkatnya nilai rata-rata dari 7,4 pada siklus I menjadi 8,3 pada siklus II dengan ketuntasan 83%. Pada siklus II proses pembelajaran dengan metode karya wisata dapat berjalan dengan baik dan lancar. Siswa terlihat aktif, keberanian siswa dalam bertanya jawab semakin terlihat. Semua kelompok dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik.