proses morfologik - R. Mekar Ismayani

advertisement
PROSES MORFOLOGIS
7
1.
APAKAH PROSES MORFOLOGIK ITU?
2.
PROSES PEMBUBUHAN AFIKS
3.
PROSES PENGULANGAN
4.
PROSES PEMAJEMUKAN
5.
PROSES PERUBAHAN ZERO
PROSES MORFOLOGIK
Proses morfologik adalah proses
pembentukan kata-kata dari satuan lain
yang merupakan bentuk dasarnya.
 Bentuk dasarnya dapat berupa kata,
pokok kata, frase, kata dan kata, kata
dan pokok kata, pokok kata dan pokok
kata.
 Contoh: terjauh, mengalir, ketidakadilan,
rumah sakit, pasukan tempur, lomba
tari.

9 Proses morfologis menurut Zainal Arifin sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Derivasi zero
Afiksasi
Reduplikasi
Komposisi
Abreviasi
Derivasi balik
Metanalisis
Analogi
Kombinasi proses
Proses Pembubuhan Afiks
Pembubuhan afiks pada suatu satuan
baik satuan itu berupa bentuk tunggal
maupun
bentuk
kompleks
untuk
membentuk kata
 Namun ada juga afiks tidak membentuk
kata tetapi membentuk pokok kata.
Contoh : perindah, perluas, duduki,
bangunkan, tanami, pukuli, ambilkan,
bacakan, dll.

Pengertian Afiks
Menurut Ramlan
(2009:54-55)
Afiks adalah suatu
satuan gramatik
terikat yang didalam
suatu kata merupakan
unsur yang bukan
kata dan bukan pokok
kata, yang memiliki
kesanggupan melekat
pasa satuan lain untuk
membenuk kata atau
pokok kata baru.
Ida
( 2008:5)
Afiksasi adalah
proses pembentukan
kata dengan
membubuhkan afiks
(imbuhan) pada
bentuk dasar, baik
berupa tunggal
maupun kompleks.
Abdul Chaer
(106)
Afiksasi adalah salah
satu proses dalam
pembentukan kata
turunan baik
berkategori verba,
berkategori nomina
maupun berkategori
ajektiva. Dalam hal ini
akan dibahas afiksasi
berkategori verba.
Afiks

Suatu satuan gramatik terikat yang di
dalam suatu kata merupakan unsur
yang bukan kata dan pokok kata, yang
memiliki kesanggupan melekat pada
satuan lain untuk membentuk kata atau
pokok kata baru
JENIS-JENIS AFIKS
Infiks
Simulfiks
Suprafiks
Prefiks
Sufiks
Intrfiks
Konfiks
Tranfiks
Kombinasi
Afiks
Prefiks
mengmediter-
Infiks
Konfiks
-kan
-an
-i
-nya
peN-an
pe-an
per-an
ber-an
pengpese-
-wan
-wati
-isme
ke-an
se-nya
perprakea-
-man
-ah
-wi
maha-
-el-er-em-in-
Sufiks
Fungsi Afiks
Afiks
meng-
Afiks
ber-
Afiks
di-
Afiks
ke-
Afiks
per-
Afiks
se-
Proses Pengulangan
 Pengulangan
satuan gramatik
baik sebagian atau seluruhnya
baik dengan variasi fonem
maupun tidak.
Pengertian
 Reduplikasi
atau kata ulang adalah
pengulangan satuan gramatik, baik
seluruhnya maupun sebagian, baik
dengan variasi fonem maupun
tidak.
 Hasil
ulang.
pengulangan disebut kata
Macam-macam pengulangan
 Pengulangan
seluruhnya
 Pengulangan sebagian
 Pengulangan yang berkombinasi
dengan proses pembubuhan
afiks
 Pengulangan dengan perubahan
fonem
Fungsi dan Makna Kata Ulang
A. Fungsi
1. pembentuk kata nominal dari kata kerja
2. Pembentuk kata keterangan dari kata sifat
3. tidak mengubah golongan kata
B. Makna
1. Menyatakan banyak dan bermacam-macam
2. Menyatakan banyak tak tentu
3. Menyatakan tak bersyarat
4. Menyatakan menyerupai
5. Menyatakan perbuatan berulang-ulang (intensitas
kuantitatif)
6. Menyatakan saling
7. Menyatakan agak
8. Menyatakan paling (superlatif)
Proses Pemajemukan
Gabungan
dua kata yang
menimbulkan suatu kata baru
Pemajemukan
Pemajemukan adalah proses morfologis yang
berupa perangkaian (bersama-sama) dua buah
bentuk dasar (bentuk asal) atau lebih yang
menghasilkan satu kata (Prawirasumantri).
Hasil proses pemajemukan disebut kata
majemuk. Menurut Ramlan, kata majemuk
yakni kata yang terdiri dari dua kata atau lebih
sebagai unsurnya.
Ciri-ciri Kata Majemuk,
menurut Ramlan:
1. Gabungan dua buah bentuk dasar (bentuk asal)
atau lebih yang salah satu atau semua unsurnya
berupa pokok kata termasuk kata majemuk.
Bentuk yang terdiri dari bentuk dasarnya
yang berupa morfem bebas dengan
pokok kata atau pokok kata semua,
maka gabungan tersebut pastilah
termasuk kata majemuk.
Kolam renang, Medan
tempur, Temu karya,dll.
2. Unsur-unsur kata majemuk tidak
mungkin dipisahkan atau tidak mungkin
diubah strukturnya.
I
II
Meja makan
Adik makan
Rumah sakit
Burung sakit
Kamar mati
Tikus mati
Pada lajur I merupakan kata majemuk dan lajur II
bukan kata majemuk
Ciri-ciri kata majemuk
1.
2.
3.
4.
5.
Salah satu atau semua unsurnya berupa pokok
kata. Contoh : barisan tempur, kolam renang, dll
Unsur-unsurnya tidak mungkin dipisahkan atau
tidak mungkin diubah strukturnya. Contoh : kaki
tangan, kamar mandi
Tidak bisa disisipkan kata lain “itu, tidak,
sangat, agak, yang, oleh, dari.
Kata majemuk dengan unsur yang berupa
morfem unik yaitu morfem yang hanya
berkombinasi dengan satu satuan tertentu.
Contoh : simpang siur, sunyi senyap, terang
benderang, gelap gulita
Membentuk makna baru
Macam-macam kata majemuk:
1. Kata majemuk endosentris: kata majemuk yang
konstruksi distribusinya sama dengan kedua (ketiga)
atau salah satu unsurnya.
Contoh: Rumah sakit itu baru
dibangun.
2. Kata majemuk eksosentris: kata majemuk yang
konstruksinya berlainan distribusinya dan salah satu
unsurnya.
Contoh: Rumah itu baru
dibangun.
Kata majemuk eksosentris, dibedakan
menjadi:
Kata majemuk
koodinatif
Budi bahasa
Kata majemuk
atributif/subordinatif
Rumah sakit,
orang tua, dll.
Teori Pemajemukan Kata

Pemajemukan adalah proses pembentukan kata melalui
penggabungan dua buah kata yang menimbulkan suatu
kata baru (M. Ramlan, 2007 ).

Pemajemukan adalah proses pembentukan suatu
konstruksi melalui penggabungan 2 morfem / kata atau
lebih (Samsuri, 1978 ).
Teori Pemajemukan Kata

Pemajemukan adalah proses pembentukan kata melalui
penggabungan morfem dasar yang hasil keseluruhannya
berstatus sebagai kata yang mempunyai pola fonologis,
gramatikal, dan semantik yang khusus menurut kaidah
bahasa yang bukan pemajemukan (Harimurti
Kridalaksana, 1982 ).
Teori Pemajemukan Kata

Pemajemukan adalah proses pembentukan kata melalui
penggabungan morfem dengan kata, atau kata dengan
kata yang menimbulkan pengertian baru yang khusus
(TBBI, 1988 : 168).
Simpulan Teori Pemajemukan
Pemajemukan kata adalah proses penggabungan kata
dengan kata, kata dengan pokok kata, atau pokok kata
dengan pokok kata yang menghasilkan makna baru
secara khusus yang saling berkaitan. Hasil dari
pemajemukan disebut dengan kata majemuk atau
kompositum.
 Kata dengan kata
Rumah Sakit
 Kata dengan pokok kata
Pasukan Tempur
 Pokok kata dengan pokok kata
Jual Beli

Kata Majemuk

Satuan gramatik yang unsurnya dapat berupa kata,
pokok kata dan mungkin morfem unik yang mempunyai
makna yang berkaitan dengan unsur-unsur
pembentuknya.
Penggolongan Kata Majemuk
1. Berdasarkan hubungan gramatik antar usurnya
 2. Berdasarkan hubungan semantis antarunsurnya
 3 . Berdasarkan jumlah bentuk dasar yang membentuk
kata majemuk itu
 4 . Berdasarkan kelas kata bentuk dasar yang
membentuknya.

Berdasarkan hubungan gramatik antar
usurnya


Kata majemuk endosentris adalah kata majemuk yang unsur
pembentuknya ada yang diterangkan (D) dan ada yang
menerangkan (M). Strukturnya bisa berupa D-M, misalnya kamar
mandi dan hari besar, atau M-D yamg pada umumnya berasal dari
unsur serapan, misalnya perdana menteri dan akil balig
kata majemuk eksosentris adalah kata majemuk yang hubungan
gramatis antarunsurnya sejajar dan tidak saling menerangkan
sehingga hanya bersifat kopulatif. Contoh kata majemuk jenis ini
adalah kaki tangan, tua muda, dan sunyi senyap.
Berdasarkan hubungan semantis
antarunsurnya

1. Setara
 Contoh : tanggung jawab
2.Bersinonim
 Contoh : pucat pasi

3. Berantonim
 Contoh : simpan pinjam
Berdasarkan jumlah bentuk dasar yang
membentuk kata majemuk itu

1. Dua bentuk dasar
 Contoh

: meja tulis, kepala dingin,
membabi buta
3. Tiga Bentuk Dasar
 Contoh
: setali tiga uang, kepala
rumah sakit.
Berdasarkan kelas kata bentuk dasar yang
membentuknya.
KB-KB, misalnya tuan tanah, tanah air, dan kepala batu.
KB-KK, misalnya kamar tidur dan kamar mandi.
KB-KS, misalnya orang tua, istri muda, dan kursi malas.
KB-KBil, misalnya roda dua, roda empat, dan langkah seribu.
KK-KS, misalnya tertangkap basah dan adu untung.
KK-KB, misalnya makan hati dan adu mulut.
KS-KB, misalnya keras kepala dan haus darah.
KBil-KB, misalnya setengah hati dan empat mata.
KBil-Kbil, misalnya sekali dua.
KBil-KK, misalnya setengah hati.
KB-PKK, misalnya roti bakar, buku tulis, dan ruang kerja.
KS-PKK, misalnya buruk sangka dan salah paham
PKK-PKK, misalnya jual beli dan kerja paksa.
KB-KB-KB, misalnya telur mata sapi.
KB-KB-KS, misalnya kereta api cepat. KB-KB-KBil, misalnya pedagang kaki lima
KB-KK-KB, misalnya senjata makan tuan.
KB-KS-KK, misalnya bus cepat terbatas.
Ciri-ciri Kata Majemuk
Menurut Harimurti
1. Ketaktersisipan
2. Ketakterluasan
3. Ketakterbalikan

Ketaktersisipan

Yaitu komponen-komponen kompositum tersebut tidak
dapat disisipi apa pun. Harimurti memberi contoh
kata alat negara. Kata ini masih bisa disisipi
partikel dari sehingga menjadi alat dari negara. Jadi,
kategori ini bukan kata majemuk, melainkan frase.
Ketakterluasan

Yaitu komponen-komponen kompositum tersebut tidak
dapat diafiksasi dan dimodifikasi. Jika terjadi perluasan,
itu pun hanya mungkin untuk semua komponen sekaligus.
Contoh yang diberikan adalah kereta api yang dapat
dimodifikasi menjadi perkeretaapian.
Ketakterbalikan
Yaitu komponen-komponen tersebut tidak dapat
dipertukarkan.Menurutnya,
Bapak
ibu, pulang
pergi, dan lebih kurang bukanlah komposisi melainkan
frase koordinatif karena dapat dibalikkan. Arif bijaksana,
hutan belantara, dan bujuk rayu barulah disebut
kompositum karena tidak dapat dibalikkan
 Jadi, menurut Harimurti, jika tidak memenuhi ciri-ciri di
atas, bentuk tersebut bukan kompositum, melainkan
frase.

Menurut Sumadi :
 1. Menimbulkan Makna Baru
 2. Hubungan Antar unsur Sangat Padu
 3. Memiliki Struktur yang Tetap

Menimbulkan Makna Baru
Dalam kata majemuk, terjadi pertalian
makna di antara bentuk dasar yang
membentuknya sehingga penafsiran
makna terhadap kata majemuk tidak dapat
dilakukan terhadap makna bentuk
dasarnya.
 Kamar Mandi
Kata Majemuk


Kamar Saya
Bukan Kata majemuk
Hubungan Antar unsur Sangat
Padu
Hubungan antarunsur pembentuk kata
majemuk sangat padu sehingga di
antara unsur pembentukya tidak dapat
disisipi satuan gramatis yang lain
 Rumah makan
Kata
majemuk
 Rumah untuk makan
?

Memiliki Struktur yang Tetap
Karena hubungan di antara satuan
gramatis pembentuk kata majemuk itu
sangat erat, maka posisinya tidak dapat
dipertukarkan sehingga strukturnya
tetap.
 Kamar tidur
tidur kamar?
 Tanggung jawab
jawab tanggung?
 Rumah sakit
Sakit rumah?

Kata Majemuk, Idiom dan Frasa
Kata majemuk
 Idiom
 Frasa
 Reduplikasi Berubah Bunyi
(cantik-molek, basah-kuyup, tua renta,
dan hancur luluh (Chaer, 2008:212)

Frasa

Frasa merupakan satuan gramatikal yang
terdiri atas dua kata atau lebih yang bersifat
nonpredikatif, lebih besar dari kata dan lebih
kecil dari klausa. Non predikatif yang
dimaksud ialah kata-kata pembentuk frasa
tidak ada yang berkedudukan sebagai
predikat. Misalnya, rumah saya, makan sate,
mereka semua, dan hari Sabtu
Idiom

Idiom merupakan satuan bahasa yang maknanya tidak
sama dengan gabungan makna unsurnya, tidak dapat
diramalkan dari makna leksikal dan makna gramatikal
unsurnya. Misalnya, meja hijau, kambing hitam, panjang
tangan, dan membanting tulang.
Proses Perubahan Zero
Perubahan
zero terjadi pada
kata kerja aktif yang bisa
dipasifkan contoh: makan,
minum, mohon, minta dll.
Download