Kalimat 2013 KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA 4.1 Pengertian Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran secara utuh. Kalimat harus mempunyai unsur subjek dan predikat. Kalau tidak ada unsur subjek dan predikat pernyataan itu disebut sebagai frasa. Dilihat dari hal predikat, kalimat dalam bahasa Indonesia ada dua macam, yaitu a. Kalimat-kalimat yang berpredikat kata kerja (kalimat verbal) b. Kalimat-kalimat yang berpredikat bukan kata kerja (kalimat nominal) Contoh kalimat yang berpredikat kata kerja Operasi kanker rahim itu dilakukan oleh dokter spesialis kandungan Dokter spesialis kandungan melakukan operasi kanker rahim itu. Kata kerja dalam kalimat ini adalah dilakukan. Kata dilakukan adalah predikat dalam kalimat ini. Subjek dapat ditemukan dengan cara bertanya menggunakan predikat, sebagai berikut. Apa yang dilakukan oleh dokter spesialis kandungan? Jawaban pertanyaan itu ialah operasi kanker rahim. Kalau tidak ada kata yang dapat dijadikan jawaban pertanyaan itu, berarti subjeknya tidak ada. Dengan demikan pernyataan dalam bentuk deretan kata itu bukanlah kalimat. Bidan rumah sakit Banjarbaru membantu proses kelahiran bayi di kecamatan Cempaka. Contoh kalimat yang predikatnya bukan kata kerja Berenang itu baik untuk kita Medina adalah seorang bidan berdedikasi tinggi Khusnul sakit Kalimat yang berpredikat kata kerja transitif Praktek bidan di rumah mendatangkan keuntungan besar S P O Perawat itu memeriksa tekanan darah pasien Masalah penyakit malaria ditangani dinas kesehatan S P Pel. Dinas kesehatan menangani penyakit malaria Kalimat yang berpredikat kata kerja intransitive Virus flu burung berkembang. Senyum bidan itu mematikan. Ibu memasak Ayah pergi Adik menangis. Mata Kuliah: Bahasa Indonesia [Pertemuan 4] Nurul hidayah, SKM Kalimat 2013 4.2 Pola Kalimat Dasar Berdasarkan penelitian para ahli, pola kalimat dasar dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut. 1. KB + KK : Mahasiswa AKBID Martapura berdiskusi 2. KB + KS : Suster itu ramah 3. KB + KBil : Harga jarum suntik itu sepuluh ribu rupiah 4. KB + (KD+KB) : Budi di ruang operasi 5. KB + KK + KB : Dokter memberikan resep 6. KB + KK + KB + KB : Paman mencarikan saya obat 7. KB + KB : Anita Perawat 4.3 Jenis Kalimat Menurut Struktur Gramatikalnya a. Kalimat tunggal b. Kalimat majemuk Kalimat majemuk setara Kalimat majemuk tidak setara Kalimat majemuk campuran a. Kalimat tunggal Kalimat tunggal terdiri dari satu subjek dan predikat. 1. Balai pengobatan itu ditutup S : KB + P : KK → pola 1 2. Tensinya tinggi S: KB + P: KS → pola 2 3. Harga stetoskop itu lima puluh ribu rupiah S: KB + P: KBil 4. Direktur rumah sakit ke ruang kerja S: KB + P:(KD + KB) → pola 3 → pola 4 5. Asisten apoteker mencari obat sakit kepala S: KB + P: (KK + O:KB) → pola 5 6. Ahli gizi membuatkan saya menu makanan bergizi → 6 S: KB + P: KK + O: KB + Pel: KB → pola 7 Coba tentukan mana yang kalimat dan yang bukan kalimat a. Berdiri aku di depan laboratorium b. Aku berdiri di depan laboratorium c. Mendirikan klinik bersalin di Guntung Payung d. Makan daging buaya membuat kita sehat e. Karena sangat tidak berharga b. Kalimat majemuk 1) kalimat majemuk setara 1. Dua kalimat atau lebih dapat dihubungkan oleh kata dan atau serta Mata Kuliah: Bahasa Indonesia [Pertemuan 4] Nurul hidayah, SKM 7. Mira bidan desa teladan S: KB + P: KB Kalimat 2013 contoh: Dokter mendiagnosa, perawat memeriksa tekanan darah, dan para pasien antri - Budi menulis, Budi membaca - Budi menulis dan membaca 2. Dua kalimat dihubungkan dengan oleh kata tetapi, melainkan, dan sedangkan Amerika tergolong negara maju,tetapi Indonesia tergolong negara berkembang. Hamidah bukan seorang model tetapi seorang bidan Aisyah bukan bidan melainkan juru masak 3. Dua kalimat tunggal atau lebih dihubungkan oleh kata atau jika kalimat itu menunjukkan pemilihan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara pemilihan. Ibu hamil dapat melahirkan anaknya di rumah sakit atau bidan dapat membantu proses kelahiran anaknya di rumah sendiri. 4. Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian, jika kejadian yang dikemukakannya berurutan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara perurutan. Mula-mula dokter memeriksa keluhan yang dirasakan pasien, kemudian dia memeriksa detak jantung,mulut,dan mata pasien. Ibu sudah selesai memasak, lalu dia menghidangkan makanan. 2) Kalimat majemuk setara rapatan Yaitu bentuk yang merapatkan dua atau lebih kalimat tunggal Contoh: Menteri kesehatan tidak membuka seminar tentang penyakit DBD. Menteri menutup seminar tentang penyakit DBD. Menteri kesehatan tidak membuka, melainkan menutup seminar tentang penyakit DBD. 3) Kalimat majemuk tidak setara Kalimat majemuk tidak setara terdiri atas satu suku kalimat yang bebas dan satu suku kalimat atau lebih yang tidak bebas. Contoh: 1. a. Komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern. b. Mereka masih dapat mengacaukan data-data komputer c. Walaupun computer itu dilengkapi dengan alat-alat modern, mereka masih dapat mengacaukan data-data komputer itu. 4) Kalimat majemuk campuran Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai. 4.4 Jenis kalimat menurut bentuk gayanya (retorikanya) Tulisan akan lebih efektif jika disamping kalimat-kalimat yang disusunnya benar, juga gaya penyajiannya (retorikanya) menarik perhatian pembacanya.Menurut retorikanya, kalimat majemuk dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu (1) kalimat yang melepas (induk-anak), (2) kalimat yang berklimaks (anak-induk), dan (3) kalimat yang berimbang (setara atau campuran). Mata Kuliah: Bahasa Indonesia [Pertemuan 4] Nurul hidayah, SKM 2. a) para pemain sudah lelah b) para pemain boleh beristirahat c) karena para pemain sudah lelah, mereka boleh beristirahat Kalimat 2013 a. Kalimat yang melepas Jika kalimat itu disusun dengan diawali unsur utama, yaitu induk kalimat dan diikuti oleh unsur tambahan, yaitu anak kalimat. Misalnya: Saya akan terhindar dari penyakit demam berdarah jika saya memberantas sarang nyamuk. Semua bayi di banjarbaru harus diimunisasi agar terhindar dari penyakit b. Kalimat yang berklimaks Jika kalimat itu disusun dengan diawali oleh anak kalimat dan diikuti oleh induk kalimat. Misalnya: Karena mengalami pendarahan, ibu hamil itu dibawa kerumah sakit. Setelah dioperasi selama 2 jam akhirnya pasien yang menderita penyakit kanker itu dapat disembuhkan. 4.5 Jenis kalimat menurut fungsinya Dalam bahasa lisan, intonasi yang khas dapat menjelaskan kapan kita berhadapan dengan jenis kalimat di bawah ini. Dalam bahasa tulisan, perbedaannya dijelaskan oleh bermacam-macam tanda baca. Kalimat pernyataan (deklaratif) Positif - Presiden SBY mengadakan kunjungan ke luar negeri - Bidan rumah sakit Banjarbaru menyajikan pelayanan khusus Negatif - Tidak semua pasien memperoleh informasi tentang penyakit kanker - Lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan memudahkan timbulnya penyakit. Kalimat interogatif Positif - Mengapa dokter itu memasuki ruang operasi? - Kapan bidan itu masuk kerja? Negative - Mengapa pasien itu tidak dapat disebuhkan? - Mengapa tenaga medis di Puskesmas tidak memberikan pelayanan maksimal? Kalimat perintah dan permintaan (imperative) Positif - Tolong timbang dulu bayi itu. - Ambilkan obat itu! Negative - Sebaiknya kita tidak melakukan sex bebas demi kesehatan kita. - Seharusnya pasien itu tidak perlu membawa surat miskin. Kalimat seruan Positif - Bukan main, cantiknya dokter itu. - Nah, ini dia suster yang kita tunggu Negative Mata Kuliah: Bahasa Indonesia [Pertemuan 4] Nurul hidayah, SKM c. Kalimat berimbang Jika kalimat itu disusun dalam bentuk majemuk setara atau majemuk campuran. Misalnya: Jika fasilitas kesehatan lengkap, pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan dan tingkat kesehatan mayarakat meningkat. Lapangan kerja sulit, tingkat kesejahteraan masyarakat menurun, dan status gizi memburuk. Kalimat 2013 Aduh, thermometer saya tidak terbawa Wah, target dinas kesehatan Banjarbaru tahun ini tidak tercapai Nurul hidayah, SKM - Mata Kuliah: Bahasa Indonesia [Pertemuan 4]