PERTEMUAN III STRUKTUR MASYARAKAT (DRS. A. WAHYURUDHANTO, M.Si) Komuniti (community) : RW, RT, kelompok-kelompok asal suku bangsa dan daerah, perkumpulan pemuda / remaja, gender, kepentingan, kelompok jemaah keagamaan (masjid, gereja, dsb). Komunitas (communitas) : Corak nilai-nilai budaya yang sama, semangat kebersamaan, dan solidaritas di antara sesama warga komuniti atau in group vs out group. PENGERTIAN MASYARAKAT Menurut koentjaraningrat : masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yangberinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Menurut harold j. Laski : masyarakat adalah kelompok manusia yang hidup bersama dan bekerjasama untuk mencapai terkabulnya keinginan2 mereka bersama. Menurut soerjono soekanto : sejak dilahirkan manusia memiliki dua keinginan pokok yaitu: a. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (yaitu masyarakat). b. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya. Ada 5 tantangan Polmas di depan : 1. Pertumbuhan : Tantangan Besar Kemajuan Perekonomian 20 Tahun Mendatang Adalah Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Yang Cukup Tinggi Dan Berkualitas Secara Berkelanjutan. 2. Globalisasi : Perkembangan ekonomi regional di kawasan Asia Timur dan Asia Selatan yang pesat dengan tumbuhnya raksasa ekonomi global di masa depan, seperti Cina dan India, merupakan salah satu fokus utama yang perlu dipertimbangkan secara cermat di dalam menyusun pengembangan struktur dan daya saing perekonomian nasional. Dengan demikian, integrasi perekonomian nasional ke dalam proses globalisasi dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dan sekaligus dapat meminimalkan dampak negatif yang muncul. 3. Demografi • Pertambahan penduduk nasional masih relatif tinggi; • Rasio penduduk usia produktif diperkirakan mencapai tingkat maksimal (sekitar 50 persen dari total penduduk). • Angkatan kerja diperkirakan meningkat hampir dua kali lipat jumlahnya dari kondisi saat ini. • Komposisi pendidikan angkatan kerja dalam 20 tahun ke depan akan didominasi oleh yang berpendidikan setingkat SMP sampai dengan SMU. • Untuk itu, kapasitas perekonomian dituntut untuk mampu menyediakan tambahan lapangan kerja yang layak. 4. Konsentrasi : Tantangan internal lainnya adalah terlalu teraglomerasinya aktivitas perekonomian di pulau Jawa yang melebihi daya dukung optimal lingkungan hidupnya. 5. Kemandirian Untuk mewujudkan kemandirian, kemajuan ekonomi perlu didukung oleh kemampuan mengembangkan potensi diri. Sehingga tantangannya adalah: – Mengembangkan perekonomian yang didukung oleh penguasaan dan penerapan teknologi – Meningkatkan produktivitas Sumberdaya Manusia, – Mengembangkan kelembagaan ekonomi yang efisien dengan menerapkan praktik-praktik terbaik dan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik – Menjamin ketersediaan kebutuhan dasar dalam negeri. 6. Politik • Tantangan terberat dalam kurun waktu 20 tahun mendatang adalah menjaga proses konsolidasi demokrasi secara berkelanjutan yaitu: – Melaksanakan reformasi struktur politik, menyempurnakan proses politik, dan mengembangkan budaya politik yang lebih demokratis – Menyepakati pentingnya konstitusi yang lebih demokratis. – Meneguhkan kembali makna penting persatuan nasional dengan tetap memperhatikan berbagai keanekaragaman – Melaksanakan rekonsiliasi nasional • Tantangan berikutnya adalah menciptakan hubungan pusat dengan daerah yang benar-benar mampu memadukan kepentingan dalam upaya memperkuat ikatan NKRI Diperlukan utk memahami kondisi sosial dan budaya indonesia karena: Karena sistem sosial dan budaya masyarakat Indonesia sangat HETEROGEN secara VERTIKAL maupun HORIZONTAL Indonesia merupakan negara yang memiliki susunan masyarakat dengan ciri PLURALITAS yang tinggi Sistem Sosial Dan Sistem Budaya Tidak Bisa Dipisahkan Dalam Membicarakan Suatu Sistem Di Masyarakat Sistem budaya rusak akan berubah menjadi sistem sosial. Apabila dibiarkan menjadi budaya baru. Mis : dulu Pelacur merupakan pekerjaan yang sangat hina, namun skrg menjadi PSK yg merupakan sebuah pekerjaan yang menghasilkan uang bnyk Polisi sebagai Harkamtibmas berada pada posisi mencegah perubahan sistem budaya menjadi sistem sosial krn apabila dibiarkan akan menciptakan gangguan kamtibmas. Sistem sosial akan memelihara sistem budaya. Mis : apabila menggunakan pakaian baju koko di lokasi pelacuran, maka akan menjadi pusat perhatian PLURALISME MASY INDONESIA DISEBABKAN OLEH : • Keadaan geografis • Letak indonesia antara samodera indonesia dan samodera pasifik (pusat lalu lintas perdagangan dan persebaran agama) • Iklim yang berbeda (berakibat plural secara regional) • Curah hujan dan kesuburan tanah yang berbeda (pluralitas lingkungan ekologis) a) Wetrice cultivation (pertanian sawah di jawa dan bali) b) Shifting cultivation (pertanian ladang di luar jawa) DUA PENDEKATAN TEORITIS 1. Teori Struktur Fungsional : Masyarakat Terintegrasi Atas Dasar Kata Sepakat Para Anggotanya Terhadap Nilai Dasar Kemasyarakatan Yang Menjadi Panutannya. Kesepakatan masy tsb menjadi general agreements yang memiliki kemampuan mengatasi perbedaan-perbedaan pendapat dan kepentingan dari para anggotanya. Masyarakat sebagai suatu sistem yang secara fungsional terintegrasi kedalam suatu bentuk equilibrium 2. Teori Konflik Dialektika : Memandang Bahwa Perubahan Sosial Tidak Terjadi Melalui Proses Penyesuaian Nilai-Nilai Yang Membawa Perubahan, Tetapi Terjadi Akibat Adanya Konflik Yang Menghasilkan Kompromi-Kompromi Yang Berbeda Dengan Kondisi Semula. Asumsi dasarnya adl : a. Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat b. Konflik dalah gejala yang melekat pada setiap masyarakat c. Setiap unsur didalam suatu masyarakat memberikan sumbangan bagi terjadinya disintegrasi dan perubahan-perubahan sosial d. Setiap masyarakat terintegrasi diatas penguasaan atau dominasi oleh sejumlah orang atas sejumlah orang-orang yang lain KONFLIK bersifat MELEKAT kepada MASYARAKAT, namun dalam kenyataannya SISTEM dalam masyarakat tetap bisa berjalan Karena kepentingankepentingan anggota masyarakat sudah terwakili melalui mekanisme yang “terlembaga” sehingga menghasilkan kompromi-kompromi baru yang diterima MENURUT PENGANUT TEORI KONFLIK Konflik tidak bisa dilenyapkan, tetapi hanya bisa di kendalikan Agar konflik latent tidak menjadi manifest dalam bentuk violence/kekerasan STRUKTUR MASY MAJEMUK Masyarakat Majemuk Memiliki Sub Struktur Dengan Ciri Yang Sangat Beragam Sehingga Disebut Majemuk Masing-Masing Sub Struktur Berjalan Dengan Sistemnya Masing-Masing STRUKTUR MASY SOSIAL • Suatu susunan/konfigurasi dari beberapa orang dengan kategori yang berbeda, tetapi terikat pada suatu tata hubungan kerja yang sama • Dalam struktur sosial terdapat sistem sosial • Dalam sistem sosial terdapat seperangkat kegiatan memperlihatkan hubungan timbal balik yang disebut struktur bersama yang SISTEM SOSIAL DAN STRUKTUR SOSIAL TDK BISA DIPISAHKAN • STRUKTUR SOSIAL memperlihatkan suatu HUBUNGAN sebagai suatu kerangka • SISTEM, memberikan SIFAT dan DINAMIKA pada STRUKTUR secara KESELURUHAN yang KONSTAN INDONESIA adalah MASYARAKAT MAJEMUK yang ditandai oleh 2 ciri unik: 1. MAJEMUK secara HORIZONTAL 2. MAJEMUK secara VERTIKAL Ciri masy majemuk Indonesia : • Dalam kehidupan politik, tidak ada kehendak bersama itulah sebabnya dibutuhkan pemungutan suara • Dalam kehidupan ekonomi, tidak ada permintaan sosial yang dihayati bersama oleh seluruh elemen masyarakat (common social demand) • Tidak adanya permintaan sosial yang dihayati bersama, menyebabkan karakter ekonomi yang berbeda Ekonomi majemuk masy. Majemuk Ekonomi tunggal masy. Homogen AKIBATNYA: Anggota masyarakat kurang memiliki loyalitas terhadap masyarakat sebagai KESELURUHAN, kurang memiliki HOMOGENITAS KEBUDAYAAN dan kurang memiliki DASAR-DASAR untuk saling memahami satu sama lain. PERSYARATAN SISTEM SOSIAL Menurut TALCOTT PARSON, ada 4 syarat fungsional agar sistem sosial bertahan: 1. ADAPTATION (adaptasi) : Sistem Sosial harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang dihadapi 2. GOAL ATTAINMENT (pencapaian tujuan yg diharapkan) : Sistem Sosial harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang dihadapi 3. INTEGRATION (integrasi/kebersamaan) : • Menunjukkan adanya solidaritas sosial dari bagian-bagian yang membentuknya, serta berperannya masing-masing unsur tersebut sesuai dengan posisinya. • Integrasi hanya bisa terwujud jika semua unsur yang membentuk sistem tersebut saling menyesuaikan 4. LATENT PATTERN MAINTENANCE (pemeliharaan pola latent) : Sebagai pemeliharaan pola yang tersembunyi, yang biasanya berwujud sistem nilai budaya yang selalu mengontrol tindakan-tindakan individu. nilai-nilai yang telah disepakati oleh suatu masyarakat akan dapat mengendalikan keutuhan solidaritas sosial