MODUL PERKULIAHAN Pendidikan Agama Islam Kesehatan dan Lingkungan Upaya memelihara kesehatan fisik dan mental Konsepsi dasar Islam tentang pemeliharaan lingkungan Perintah Tuhan dalam memelihara lingkungan Fakultas Program Studi Psikologi Psikologi Tatap Muka 11 Kode MK 90002 Disusun Oleh Dian Febrianingsih, M.S.I Abstract Kompetensi Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin. Islam sangat memperhatikan semua aspek dalam kehidupan termasuk masalah kesehatan dan lingkungan. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk menjaga kesehatan dan memelihara kesehatan. Konsepsi dasar Islam tentang pemeliharaan lingkungan yaitu Islam melarang umatnya melakukan perusakan lingkungan. - Mampu menyebutkan alasan bagi umat Islam untuk memelihara kesehatan dan lingkungan - Mampu menguraikan cara memelihara kesehatan fisik dan mental - Mampu menjelaskan upaya menjaga kesehatan - Mampu mengetahui konsepsi dasar Islam tentang pemeliharaan lingkungan - Mampu mengetahui perintah Tuhan dalam memelihara lingkungan dan tidak merusak lingkungan 2015 1 Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Alasan umat Islam untuk memelihara kesehatan dan lingkungan Sikap Islam mengenai pemeliharaan kesehatan adalah jelas. Islam memerangi segala bentuk penyakit. Islam menyuruh umatnya untuk menjaga kesehatan baik secara preventif maupun secara represif. Islam menghendaki umatnya agar memelihara kesehatan dan lingkungannya. Lingkungan adalah tempat pemukiman dengan segala sesuatunya, di mana organismenya hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang secara langsung maupun tidak, diduga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun kesehatan dari organisme tersebut. Kesehatan dan lingkungan merupakan dua hal yang berbeda secara substansi, namun keduanya sebenarnya saling berkaitan. Oleh karena itu, jika kedua hal tersebut dipadukan, maka akan membentuk konotasi yang boleh jadi berbeda dengan pemisahan kedua hal tersebut. WHO menyebut kesehatan lingkungan sebagai suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) mengatakan bahwa kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. Dari dua batasan tersebut, terdapat jelas sekali keterkaitan antara kesehatan dan lingkungan dalam kehidupan manusia. Lingkungan adalah tempat di mana manusia berdomisili dan kesehatan manusia salah satu faktornya dipengaruhi oleh lingkungan di mana manusia menetap atau hidup. Penekanan terletak pada bagaimana lingkungan tersebut mampu menopang keseimbangan dengan manusia. Oleh karena itu, manusia harus menjaga dan memelihara lingkungannya masing-masing. Tujuannya adalah untuk menjamin tercapainya kualitas hidup manusia itu sendiri. Islam memandang kebersihan dan kesehatan lingkungan, merujuk pada hadits Rasulullah saw. Rasulullah saw bersabda “Seseungguhnya Allah maha indah dan Allah menyukai yang indah. Allah maha murah dan suka kepada sifat yang pemurah, Allah maha bersih dan suka kepada yang bersih”. Dari hadits tersebut jelas bahwa Allah swt sangat menyukai keindahan dan kebersihan. Sudah sewajarnya, umat Islam bila dianjurkan untuk selalu menjaga keindahan dan kebersihan. Dalam menjaga keindahan dan kebersihan, Allah swt juga menyukai sifat yang pemurah, maka ini menjadi petunjuk bagi manusia, bahwa Allah swt suka kepada umatnya yang dengan senang hati, ringan tangan dalam menjaga kebersihan dan keindahan. Bekerja keras dan bergotong rotong dalam menjaga kebersihan sangat dianjurkan. 2015 2 Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Cara memelihara kesehatan fisik dan mental Sehat menurut WHO, organisasi kesehatan dunia, bukan hanya berarti suatu keadaan yang bebas dari penyakit dan kecacatan, namun sehat adalah keadaan yang meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Menurut UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang yang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Menjaga kesehatan fisik dan mental sangat penting, karena kesehatan bisa dikatakan sebagai modal hidup dalam beribadah kepada Allah swt. Berikut adalah cara-cara dalam memelihara kesehatan fisik dan mental: 1. Menjaga kebersihan diri dan penampilan Allah swt menyukai segala sesuatu yang bersih karena dengan bersih, maka manusia khususnya umat muslim dapat beribadah dengan tenang dan khusyu’. Menjaga kesehatan itu sangatlah penting, karena jika sakit, maka akan dapat menghambat dalam menjalankan ibadah dengan sempurna. Kebersihan dan kesehatan merupakan kunci mencapai fisik yang sehat sehingga dapat optimal dalam menjalankan fungsi manusia sebagai pemimpin atau khalifah baik bagi dirinya, keluarga, dan masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan QS Al. Muddatstsir : 4-5 dan QS Al Maidah: 6. Dua ayat tersebut di atas menunjukkan bahwa Allah swt benar-benar sangat menyukai kebersihan bagi pribadi umat Islam. Dari penampilan, Allah swt memerintahkan kita untuk selalu membersihkan pakaian sehingga terbebas dari penyakit dan dapat tercium bau yang enak dan membuat orang lain tenteram. 2. Menjaga pola makan dan gaya hidup Selain itu, dalam Al Qur’an jelas dikatakan bahwa manusia dilarang untuk makan yang berlebihan, karena hal tersebut merupakan sumber utama penyakit. Makan yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas atau kegemukan. Akibat dari obesitas, akan berdampak pada penyakit keturunannya seperti jantung, diabetes, kolesterol, asam urat dan darah tinggi. Dari minum minuman keras yang mengandung alkohol dapat mengakibatkan turunnya daya kesadaran otak dan gangguan fungsi hati. Demikian banyaknya penyakut yang dapat berasal dari makanan. Oleh sebab itu, sebagai upaya pencegahan penyakit maka kita dianjurkan untuk mengatur pola makan dan gaya hidup kita. 2015 3 Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Menghilangkan sumber penyakit hati Sumber penyakit lain adalah penyakit jiwa atau penyakit hati. Penyakit yang berasal dari ketidaktenangan hati, kegelisahan hati, sombong, iri, dengki, takabur dan segala macam penyakit yang dapat merusak hati dan jiwa manusia. Penyakit yang demikian berasal dari perilaku seperti pemabuk, sehingga otaknya tidak berpikir dengan kesadaran penuh, berjudi yang disebabkan angan-angan kosong, menyembah berhala yang disebabkan kekafiran dan kemusyrikan. Penyakit ini bersumber dari menolak kebenaran dari Allah swt dan selalu gemar berlaku dzalim terhadap sesama. Hal tersebut sesuai dengan QS Al Maidah: 90. Penyakit hati yang mati biasanya berawal dari pergaulan yang salah. Hal tersebut harus selalu menjadi perhatian kita untuk memperhatikan pergaulan dan tidak melampaui batas yang sudah Allah swt tentukan. 4. Mencari cara untuk menyembuhkan penyakit Penyakit seringkali tidak dapat kita hindari. Seringkali godaan setan menang saat iman kita lemah, sehingga kita makan dan minum berlebihan atau melakukan perbuatan yang tercela sehingga menimbulkan penyakit jiwa dan hati. Dalam menyembuhkan penyakit berikut cara-cara yang dapat kita lakukan: 1. Berdoa kepada Allah swt. Kita dapat merujuk pada QS As Syuara’: 80 yang menyatakan bahwa jika kita sakit, maka kita segera minta kepada Allah swt untuk memberi kesembuhan. Karena pada dasarnya Allah swt yang menciptakan, memelihara dan mematikan kita. Jika kita sakit, maka kita harus segera berdoa meminta kesembuhan kepada Allah swt. 2. Usaha pengobatan sebagai usaha fisik. Hal tersebut sesuai dengan QS An Nahl: 69. Terhadap penyakit yang mungkin kita derita, kita harus mendapatkan obat. Dalam Al Qur’an, madu yang dihasilkan oleh lebah dapat menjadi penawar bagi penyakit. Dalam ayat ini, Allah swt juga menyerukan agar manusia memikirkan proses penyembuhan, di mana madu sebagai sarana obat. 3. Menyembuhkan penyakit hati. Penyakit hati terjadi karena kemenangan setan dalam diri manusia. Untuk mengobati penyakit hati, maka yang dapat dilakukan adalah mengusir dan mengalahkan setan dengan cara kembali kepada Allah swt. Kembali kepada Allah swt dengan cara mau belajar memahami dan mengamalkan isi kandungan Al Qur’an. Kita harus membangun dan membentengi diri kita dengan meningkatkan iman dan islam kita. 2015 4 Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Upaya menjaga kesehatan Islam bukan hanya sistem keyakinan yang hanya mengajarkan keimanan kepada Allah swt. Islam juga mengajarkan tentang segala hal yang berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk kesehatan. Kesehatan merupakan perkara yang mendasar dan universal dalam kehidupan manusia. Menjaga kesehatan adalah unsur pokok bagi kesejahteraan hidup manusia. Kesehatan merupakan kenikmatan yang terpendam yang baru terasa jika seseorang menderita sakit. Kesehatan harus dijaga dan dipellihara. Berikut adalah beberapa hal yang terkait dengan upaya kita mengapa harus selalu menjaga kesehatan: 1. Kesehatan sebagai modal hidup Sikap Islam mengenai pemeliharaan kesehatan adalah jelas. Islam memerangi segala macam bentuk penyakit. Islam memerintahkan umatnya untuk menjaga kesehatan baik secara preventif maupun secara represif. Berikut adalah contoh perhatian Islam terhadap pemeliharaan kesehatan: a. Orang sakit dianjurkan segera berobat b. Diperbolehkan bagi orang yang sakit atau yang khawatir jatuh sakit dengan mengganti wudhu dengan tayamum c. Diperboleh tidak berpuasa bagi orang yang sakit, bepergian, haidh, nifas, hamil, wanita menyusui dan orang yang lanjut usia. Kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kebahagiaan hidup sehingga timbul satu qaidah yang terkenal yaitu “Kesehatan badan harus didahulukan daripada kesempurnaan agama”. 2. Kewajiban memelihara kesehatan Ada sebagian kecil dalam umat Islam yang salah dalam menerapkan imannya akan takdir Allah swt yang berkaitan dengan kewajiban memelihara kesehatan. Pada lahirnya, takdir seperti sesuatu yang bertentangan dengan akal manusia biasa. Kepastian bahwa Allah swt telah menentukan lebih dahulu siapa yang akan berbahagia dan siapa yang akan sengsara, tampaknya akan dapat mematahkan setiap usaha, mematikan keinginan dan cita-cita. Namun harus diakui, bahwa manusia disamping harus percaya akan kekuasaan dan kehendak Allah swt, maka ia harus bertanggung jawab atas nasib dan perbuatannya. Masalah takdir, ditekankan untuk mencegah rasa takut, untuk memperkuat keyakinan, untuk menaklukkan diri kepada kehendak Allah swt, untuk mengobati hati duka karena malapetaka, dan menjaga rasa takabur jika mendapatkan kebahagiaan. 2015 5 Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Takdir bukan dimaksudkan untuk melemahkan usaha dan mematikan kebebasan manusia. Tetapi manusia diperintahkan untuk berusaha dan dilarang untuk menjatuhkan diri dalam bahaya. Hal tersebut sesuai dengn QS Al Baqarah: 195. Dari ayat tersebut dalam disimpulkan bahwa meskipun hidup dan mati, sehat dan sakit hanya terjadi dengan takdir Allah swt, tetapi umat Islam tidak boleh berserah diri dan hanya pasrah secara salah. Tetapi sebaliknya, harus lebih giat berikhtiar dengan segala daya upaya mencegah penyakit dengan cara berusaha memelihara dan menjaga kesehatan. 3. Kewajiban berobat Berobat itu hukumnya wajib. Karena berobat merupakan salah satu bentuk ikhtiar manusia dalam mengatasi bahaya yang dapat mengancam kehidupannya. Berikut dali-dalil naqli yang dijadikan rujukan sebagai penjelasan akan perlunya menjaga kesehatan, melarang menyia-nyiakan nyawa yang dapat menyebabkan kematian dan menyuruh berobat bagi orang yang sakit. a. QS An Nisa: 29 b. Hadist Nabi saw: “Sesungguhnya Allah ta’ala telah menurunkan penyakit dan penyembuhnya dan diadakannya bagi tiap-tiap penyakit akan obatnya, sebab itu berobatlah kamu, tapi jangan berobat dengan barang yang terlarang”. (HR Abu Dawud dan Tirmidzi) Nabi Muhammad saw menyatakan bahwa kesehatan itu merupakan harta yang paling tinggi nilainya. Kesehatan adalah rahmat Allah swt yang paling besar dan tak ternilai harganya. Karenanya Islam mewajibkan umatnya untuk memelihara dan memperbaiki kesehatan. Jika memelihara kesehatan mempunyai hukum wajib, maka menyediakan sarana alat dan perlengkapan kesehatan hukumnya juga menjadi wajib. Mengingat bahwa masalah kesehatan menyangkut kepentingan individu dan umat maka pemeliharaan kesehatan dapat bersifat fardhu ‘ain bagi masing-masing individu umat Islam dan fardhu kifayah bagi semua para pemimpin. Jika terhadap manusia yang sudah meninggal, umat Islam diwajibkan mengurusnya, memandikan, mengkafani, menshalatkan dan menguburkannya, maka terhadap manusia yang masih hidup, lebih wajib menyantuninya secara layak sebagai manusia yang beradab. Pemeliharaan kesehatan sebaik-baiknya diperlukan tenaga ahli. Semua itu mempunyai hukum fardhu kifayah, karena menyangkut kebutuhan umum yang menjadi tanggung jawab para pemimpin. 2015 6 Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Konsepsi dasar Islam tentang pemeliharaan lingkungan Islam sangat memperhatikan tentang pemeliharaan lingkungan dan keberlanjutan kehidupan di dunia. Islam mengisyaratkan mewajibkan setiap manusia untuk menjaga kelangsungan hidupnya dan hidup makhluk lain di muka bumi ini. Banyak kejadian yang umat Islam harus perhatikan terhadap lingkungan dimana mereka tinggal. Manusia harus berhubungan baik dengan lingkungan alam, karena kehidupan manusia banyak tergantung pada alam. Manusia setiap hari makan, dan makanan tersebut berasal dari tumbuh-tumbuhan baik berupa tanaman pangan seperti padi, buah-buahan dan sayuran. Jika manusia merusak alam, maka tanah menjadi tandus dan tidak dapat memproduksi bahan makanan. Manusia sering kali mengambil jalan pintas dalam memanfaatkan sumber daya alam. Hal tersebut dikarenakan manusia sering kali terdesak dengan kebutuhan hidup, terbatasnya kemampuan manusia dan semakin tingginya keinginan karena budaya konsumerisme. Akibat banyaknya manusia mengambil jalan pintas ini, maka banyak sekali kerusakan yang ditimbulkannya dan menyebabkan banyak bencana. Allah swt melarang manusia untuk membuat kerusakan di muka bumi ini, hal tersebut sesuai dengan: 1. QS Al A’raaf: 56; 85 2. QS Ar Ruum: 41 3. QS Al Baqarah: 60; 205 4. QS Al Qashash: 77 5. QS Al An’aam: 141-142 Hutan banyak yang menjadi gundul. Banjir terjadi di mana-mana dan telah menelan korban ribuan jiwa. Bencana banjir dan kekeringan banyak yang disebabkan karena ulah perbuatan manusia. Pembabatan hutan, penebangan hutan di daerah perkotaan, dan habisnya permukaan tanah untuk perumahan dan pertokoan sehingga terbatasnya tanah resapan air hujan. Sebagai akibatnya, pada saat turun hujan yang ssemestinya menjadi rahmat justru menjadi bencana. Kekeringan menjadi bencana, manusia banyak merusak hutan, sehingga kadar karbondioksia meningkat sedangkan oksigen menipis, suhu meningkat dan akibatnya merubah iklim di dunia. Sebagai akibatnya, banyak sekali iklim yang sangat ekstrim seperti hujan yang sangat lebat dengan seketika dan kemarau yang sangat berkepanjangan. Kebanyakan manusia memang seringkali lupa atau sedikit serakah dalam rangka mencari nafkah. Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan serta meningkatnya kebutuhan hidup seringkali membuat manusia berpikir pendek dan picik. Berikut beberapa contoh betapa pendeknya pikiran manusia dalam keserakahan mencari nafkah: 2015 7 Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. Untuk meningkatkan produksi pangan, banyak petani menggunakan pupuk kimia dan pestisida yang pada akhirnya banyak merusak tanah 2. Kebutuhan kayu untuk perumahan dan kertas, telah mendorong manusia untuk menebang hutan. Umat Islam mulai saat ini dan seterusnya sudah mencukupkan kerusakan yang terjadi. Manusia harus mulai memelihara alam dan memanfaatkan dengan benar, sehingga bencana dapat dihindari dan generasi mendatang masih dapat menikmati keindahan alam yang diciptakan Allah swt. Allah swt memerintahkan umat Islam untuk memelihara alam, sebagaimana tercantum dalam QS Al A’raaf: 57-58. Allah swt sangat menyayangi umat Islam, Allah tidak hanya mengajarkan tentang bagaimana memelihara alam, tetapi juga bagaimana memanfaatkan hasil alam. Hal tersebut sesuai dengan QS Al An’aam: 144. Ayat tersebut mengajarkan kita untuk lebih bijaksana dalam mengambil manfaat dari alam baik berupa tumbuhan, hewan dan sumberdaya alam lainnya. Dari ayat tersebut Allah swt mengajarkan kita untuk berpikir, lebih baik mana kita memotong hewan jantan, atau hewan betina sedang mengandung, atau anak hewan? Dari ayat tersebut juga, Allah swt memerintahkan kita berpikir dengan menggunakan ilmu dan hati untuk memilih yang terbaik, sehingga kita dapat menikmati daging, tetapi kelestarian alam tetap terjaga dan terjamin. Berikut beberapa cara untuk memulai memelihara alam lingkungan yaitu: 1. Mengambil bahan dari alam yang kita butuhkan secara cukup, tidak berlebihlebihan 2. Memilih tumbuhan dan hewan yang layak dimakan, tidak terlalu muda, tua dan sedang mengandung anak. 3. Jika kita mengambil sesuatu dari alam makan kita juga harus mengembalikan. Hal tersebut harus dilakukan mengingat begitu banyak perbuatan manusia yang melakukan perusakan terhadap alam, padahal kehidupan manusia sangat bergantung pada kelestarian alam dan lingkungan. Pada dasarnya, manusia sangat menyukai dan menyenangi akan kesenangan dalam hidup dan keindahan. Pada saat liburan, banyak sekali manusia pergi ke tempat-tempat yang indah untuk memberi kesenangan. Salah satu tujuan dari penciptaan alam oleh Allah swt adalah untuk memberikan keindahan alam. Sesuai dengan QS An Naba’: 6-16. Dari ayat tersebut, betapa indahnya keindahan alam ciptaan Allah swt yang berupa: 1. Bumi sebagai hamparan dalam bentuk dataran rendah yang dapat dimanfaatkan untuk persawahan yang memberikan keindahan seperti menguningnya padi dan membawa rezeki bagi manusia 2015 8 Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Gunung sebagai pasak/ tiang dari bumi dan memberikan keindahan dalam pemandangan, memberikan manfaat untuk menahan air hujan sehingga tidak menjadi banjir di muka bumi, letusan gunung dapat menyuburkan tanah. 3. Langit yang indah diterangi matahari di siang hari dan bulan di malam hari. 4. Hujan yang dapat menumbuhkan biji-bijian, tumbuh-tumbuhan dan kebun yang lebat. Allah swt menciptakan alam semesta dan seisinya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan menunjukkan kebesaran Allah swt melalui ciptaanNya. Allah swt menciptakan bumi lengkap dengan isinya, tanah yang terhampar, gunung dan bukit, dihidupkan tumbuhtumbuhan dan hewan, diciptakan laut dan langit serta alam semesta. Tujuan penciptaan alam semesta, dinyatakan dalam QS Al Jatsiyah: 13 Allah menciptakan langit dan bumi sebagai rahmat bagi manusia. Manusia dapat memanfaatkan untuk kemakmuran dan kesejahteraan. Allah juga meminta manusia untuk berpikir atas penciptaan Allah tersebut, betapa besar dan pemurahnya Allah terhadap manusia. Oleh sebab itu, manusia tidak pantas untuk sombong kepada Allah swt dan sudah semestinya untuk taat dan bersyukur kepada Allah atas rahmatNya. Bentuk syukur manusia kepada Allah swt atas rahmat alam semesta sangatlah banyak yaitu: 1. Berpikir bagaimana memanfaatkan alam tanpa harus merusaknya 2. Belajar dari proses penciptaan alam, kemudian menjadikan ilmu yang bermanfaat bagi pemanfaatan alam. Allah swt dalam QS Al Jatsiyah: 12 memerintahkan manusia untuk bekerja keras dan bersyukur dalam rangka pemanfaatan alam. Ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah swt menciptakan lautan untuk keperluan manusia. Di dalam laut terdapat bermacam-macam tumbuhan dan hewan yang bermanfaat bagi manusia. Di atas laut, dapat dipergunakan sebagai sarana transportasi. Untuk memanfaatkan laut, manusia harus berusaha, mencari dan bersyukur. Allah mengindikasikan pemanfaatan laut dengan kapal-kapal, sehingga sepantasnya kalau umat Islam belajar tentang bagaimana membuat kapal, baik sebagai sarana transportasi maupun memanfaatkan sumber daya laut. Di bawah laut masih banyak hasil laut yang belum kita manfaatkan, kita dapat mengembangkan teknologi penangkapan hasil laut dan menciptakan kapal yang sesuai. Islam mempunyai konsep yang sangat jelas tentang pentingnya konservasi, penyelamatan dan pelestarian lingkungan. Dalam Islam terdapat ajaran tentang konsep penciptaan manusia dan alam semesta, yaitu konsep khilafah dan amanah. Manusia sebagai khalifah di muka bumi wajib memelihara lingkungan dan tidak merusak lingkungan sebagai bentuk amanah dari Allah swt. 2015 9 Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Daud, Anwar. 2005. Dasar-dasar Kesehatan Lingkungan. Makassar: Hasanuddin University Press Hardjono, Johanes. 2005. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Graha Ilmu Mulia, Ricki M. 2005. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Graha Ilmu 2015 10 Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id