Alasan umat Islam untuk memelihara kesehatan dan lingkungan

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Pendidikan
Agama Islam
Kesehatan dan Lingkungan
 Upaya memelihara kesehatan fisik dan mental
 Konsepsi dasar Islam tentang pemeliharaan
lingkungan
 Perintah Tuhan dalam memelihara lingkungan
Fakultas
Program Studi
Psikologi
Psikologi
Tatap Muka
11
Kode MK
90002
Disusun Oleh
Dian Febrianingsih, M.S.I
Abstract
Kompetensi
Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin. Islam
sangat memperhatikan semua aspek dalam
kehidupan termasuk masalah kesehatan dan
lingkungan.
Islam
sangat
menganjurkan
umatnya untuk menjaga kesehatan dan
memelihara kesehatan. Konsepsi dasar Islam
tentang pemeliharaan lingkungan yaitu Islam
melarang umatnya melakukan perusakan
lingkungan.
- Mampu menyebutkan alasan bagi umat Islam
untuk memelihara kesehatan dan lingkungan
- Mampu menguraikan cara memelihara
kesehatan fisik dan mental
- Mampu menjelaskan upaya menjaga
kesehatan
- Mampu mengetahui konsepsi dasar Islam
tentang pemeliharaan lingkungan
- Mampu mengetahui perintah Tuhan dalam
memelihara lingkungan dan tidak merusak
lingkungan
2015
1
Pendidikan Agama Islam
Dian Febrianingsih, M.S.I
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Alasan umat Islam untuk memelihara kesehatan dan lingkungan
Sikap Islam mengenai pemeliharaan kesehatan adalah jelas. Islam memerangi
segala bentuk penyakit. Islam menyuruh umatnya untuk menjaga kesehatan baik secara
preventif maupun secara represif. Islam menghendaki umatnya agar memelihara kesehatan
dan lingkungannya. Lingkungan adalah tempat pemukiman dengan segala sesuatunya, di
mana organismenya hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang secara langsung
maupun tidak, diduga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun kesehatan dari
organisme tersebut.
Kesehatan dan lingkungan merupakan dua hal yang berbeda secara substansi,
namun keduanya sebenarnya saling berkaitan. Oleh karena itu, jika kedua hal tersebut
dipadukan, maka akan membentuk konotasi yang boleh jadi berbeda dengan pemisahan
kedua hal tersebut.
WHO menyebut kesehatan lingkungan sebagai suatu keseimbangan ekologi yang
harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari
manusia. Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) mengatakan bahwa
kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung
tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
Dari dua batasan tersebut, terdapat jelas sekali keterkaitan antara kesehatan dan
lingkungan dalam kehidupan manusia. Lingkungan adalah tempat di mana manusia
berdomisili dan kesehatan manusia salah satu faktornya dipengaruhi oleh lingkungan di
mana manusia menetap atau hidup. Penekanan terletak pada bagaimana lingkungan
tersebut mampu menopang keseimbangan dengan manusia. Oleh karena itu, manusia
harus menjaga dan memelihara lingkungannya masing-masing. Tujuannya adalah untuk
menjamin tercapainya kualitas hidup manusia itu sendiri.
Islam memandang kebersihan dan kesehatan lingkungan, merujuk pada hadits
Rasulullah saw. Rasulullah saw bersabda “Seseungguhnya Allah maha indah dan Allah
menyukai yang indah. Allah maha murah dan suka kepada sifat yang pemurah, Allah maha
bersih dan suka kepada yang bersih”. Dari hadits tersebut jelas bahwa Allah swt sangat
menyukai keindahan dan kebersihan. Sudah sewajarnya, umat Islam bila dianjurkan untuk
selalu menjaga keindahan dan kebersihan.
Dalam menjaga keindahan dan kebersihan, Allah swt juga menyukai sifat yang
pemurah, maka ini menjadi petunjuk bagi manusia, bahwa Allah swt suka kepada umatnya
yang dengan senang hati, ringan tangan dalam menjaga kebersihan dan keindahan. Bekerja
keras dan bergotong rotong dalam menjaga kebersihan sangat dianjurkan.
2015
2
Pendidikan Agama Islam
Dian Febrianingsih, M.S.I
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Cara memelihara kesehatan fisik dan mental
Sehat menurut WHO, organisasi kesehatan dunia, bukan hanya berarti suatu
keadaan yang bebas dari penyakit dan kecacatan, namun sehat adalah keadaan yang
meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Menurut UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992,
sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
orang yang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Menjaga kesehatan fisik dan mental
sangat penting, karena kesehatan bisa dikatakan sebagai modal hidup dalam beribadah
kepada Allah swt. Berikut adalah cara-cara dalam memelihara kesehatan fisik dan mental:
1. Menjaga kebersihan diri dan penampilan
Allah swt menyukai segala sesuatu yang bersih karena dengan bersih, maka
manusia khususnya umat muslim dapat beribadah dengan tenang dan khusyu’.
Menjaga kesehatan itu sangatlah penting, karena jika sakit, maka akan dapat
menghambat dalam menjalankan ibadah dengan sempurna. Kebersihan dan
kesehatan merupakan kunci mencapai fisik yang sehat sehingga dapat optimal
dalam menjalankan fungsi manusia sebagai pemimpin atau khalifah baik bagi
dirinya, keluarga, dan masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan QS Al.
Muddatstsir : 4-5 dan QS Al Maidah: 6.
Dua ayat tersebut di atas menunjukkan bahwa Allah swt benar-benar sangat
menyukai kebersihan bagi pribadi umat Islam. Dari penampilan, Allah swt
memerintahkan kita untuk selalu membersihkan pakaian sehingga terbebas dari
penyakit dan dapat tercium bau yang enak dan membuat orang lain tenteram.
2. Menjaga pola makan dan gaya hidup
Selain itu, dalam Al Qur’an jelas dikatakan bahwa manusia dilarang untuk makan
yang berlebihan, karena hal tersebut merupakan sumber utama penyakit. Makan
yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas atau kegemukan. Akibat dari
obesitas, akan berdampak pada penyakit keturunannya seperti jantung, diabetes,
kolesterol, asam urat dan darah tinggi. Dari minum minuman keras yang
mengandung alkohol dapat mengakibatkan turunnya daya kesadaran otak dan
gangguan fungsi hati. Demikian banyaknya penyakut yang dapat berasal dari
makanan. Oleh sebab itu, sebagai upaya pencegahan penyakit maka kita
dianjurkan untuk mengatur pola makan dan gaya hidup kita.
2015
3
Pendidikan Agama Islam
Dian Febrianingsih, M.S.I
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Menghilangkan sumber penyakit hati
Sumber penyakit lain adalah penyakit jiwa atau penyakit hati. Penyakit yang
berasal dari ketidaktenangan hati, kegelisahan hati, sombong, iri, dengki, takabur
dan segala macam penyakit yang dapat merusak hati dan jiwa manusia. Penyakit
yang demikian berasal dari perilaku seperti pemabuk, sehingga otaknya tidak
berpikir dengan kesadaran penuh, berjudi yang disebabkan angan-angan
kosong, menyembah berhala yang disebabkan kekafiran dan kemusyrikan.
Penyakit ini bersumber dari menolak kebenaran dari Allah swt dan selalu gemar
berlaku dzalim terhadap sesama. Hal tersebut sesuai dengan QS Al Maidah: 90.
Penyakit hati yang mati biasanya berawal dari pergaulan yang salah. Hal
tersebut harus selalu menjadi perhatian kita untuk memperhatikan pergaulan dan
tidak melampaui batas yang sudah Allah swt tentukan.
4. Mencari cara untuk menyembuhkan penyakit
Penyakit seringkali tidak dapat kita hindari. Seringkali godaan setan menang saat
iman kita lemah, sehingga kita makan dan minum berlebihan atau melakukan
perbuatan yang tercela sehingga menimbulkan penyakit jiwa dan hati. Dalam
menyembuhkan penyakit berikut cara-cara yang dapat kita lakukan:
1. Berdoa kepada Allah swt.
Kita dapat merujuk pada QS As Syuara’: 80 yang menyatakan bahwa jika kita
sakit, maka kita segera minta kepada Allah swt untuk memberi kesembuhan.
Karena pada dasarnya Allah swt yang menciptakan, memelihara dan
mematikan kita. Jika kita sakit, maka kita harus segera berdoa meminta
kesembuhan kepada Allah swt.
2. Usaha pengobatan sebagai usaha fisik.
Hal tersebut sesuai dengan QS An Nahl: 69. Terhadap penyakit yang
mungkin kita derita, kita harus mendapatkan obat. Dalam Al Qur’an, madu
yang dihasilkan oleh lebah dapat menjadi penawar bagi penyakit. Dalam ayat
ini,
Allah
swt
juga
menyerukan
agar
manusia
memikirkan
proses
penyembuhan, di mana madu sebagai sarana obat.
3. Menyembuhkan penyakit hati.
Penyakit hati terjadi karena kemenangan setan dalam diri manusia. Untuk
mengobati penyakit hati, maka yang dapat dilakukan adalah mengusir dan
mengalahkan setan dengan cara kembali kepada Allah swt. Kembali kepada
Allah swt dengan cara mau belajar memahami dan mengamalkan isi
kandungan Al Qur’an. Kita harus membangun dan membentengi diri kita
dengan meningkatkan iman dan islam kita.
2015
4
Pendidikan Agama Islam
Dian Febrianingsih, M.S.I
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Upaya menjaga kesehatan
Islam bukan hanya sistem keyakinan yang hanya mengajarkan keimanan kepada
Allah swt. Islam juga mengajarkan tentang segala hal yang berkaitan dengan berbagai
aspek kehidupan manusia, termasuk kesehatan. Kesehatan merupakan perkara yang
mendasar dan universal dalam kehidupan manusia. Menjaga kesehatan adalah unsur pokok
bagi kesejahteraan hidup manusia. Kesehatan merupakan kenikmatan yang terpendam
yang baru terasa jika seseorang menderita sakit. Kesehatan harus dijaga dan dipellihara.
Berikut adalah beberapa hal yang terkait dengan upaya kita mengapa harus selalu menjaga
kesehatan:
1. Kesehatan sebagai modal hidup
Sikap Islam mengenai pemeliharaan kesehatan adalah jelas. Islam memerangi
segala macam bentuk penyakit. Islam memerintahkan umatnya untuk menjaga
kesehatan baik secara preventif maupun secara represif. Berikut adalah contoh
perhatian Islam terhadap pemeliharaan kesehatan:
a. Orang sakit dianjurkan segera berobat
b. Diperbolehkan bagi orang yang sakit atau yang khawatir jatuh sakit
dengan mengganti wudhu dengan tayamum
c. Diperboleh tidak berpuasa bagi orang yang sakit, bepergian, haidh, nifas,
hamil, wanita menyusui dan orang yang lanjut usia.
Kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi
kebahagiaan hidup sehingga timbul satu qaidah yang terkenal yaitu
“Kesehatan badan harus didahulukan daripada kesempurnaan agama”.
2. Kewajiban memelihara kesehatan
Ada sebagian kecil dalam umat Islam yang salah dalam menerapkan imannya
akan takdir Allah swt yang berkaitan dengan kewajiban memelihara kesehatan.
Pada lahirnya, takdir seperti sesuatu yang bertentangan dengan akal manusia
biasa. Kepastian bahwa Allah swt telah menentukan lebih dahulu siapa yang
akan berbahagia dan siapa yang akan sengsara, tampaknya akan dapat
mematahkan setiap usaha, mematikan keinginan dan cita-cita.
Namun harus diakui, bahwa manusia disamping harus percaya akan kekuasaan
dan kehendak Allah swt, maka ia harus bertanggung jawab atas nasib dan
perbuatannya. Masalah takdir, ditekankan untuk mencegah rasa takut, untuk
memperkuat keyakinan, untuk menaklukkan diri kepada kehendak Allah swt,
untuk mengobati hati duka karena malapetaka, dan menjaga rasa takabur jika
mendapatkan kebahagiaan.
2015
5
Pendidikan Agama Islam
Dian Febrianingsih, M.S.I
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Takdir bukan dimaksudkan untuk melemahkan usaha dan mematikan kebebasan
manusia. Tetapi manusia diperintahkan untuk berusaha dan dilarang untuk
menjatuhkan diri dalam bahaya. Hal tersebut sesuai dengn QS Al Baqarah: 195.
Dari ayat tersebut dalam disimpulkan bahwa meskipun hidup dan mati, sehat dan
sakit hanya terjadi dengan takdir Allah swt, tetapi umat Islam tidak boleh
berserah diri dan hanya pasrah secara salah. Tetapi sebaliknya, harus lebih giat
berikhtiar dengan segala daya upaya mencegah penyakit dengan cara berusaha
memelihara dan menjaga kesehatan.
3. Kewajiban berobat
Berobat itu hukumnya wajib. Karena berobat merupakan salah satu bentuk ikhtiar
manusia dalam mengatasi bahaya yang dapat mengancam kehidupannya.
Berikut dali-dalil naqli yang dijadikan rujukan sebagai penjelasan akan perlunya
menjaga kesehatan, melarang menyia-nyiakan nyawa yang dapat menyebabkan
kematian dan menyuruh berobat bagi orang yang sakit.
a. QS An Nisa: 29
b. Hadist Nabi saw: “Sesungguhnya Allah ta’ala telah menurunkan penyakit dan
penyembuhnya dan diadakannya bagi tiap-tiap penyakit akan obatnya, sebab
itu berobatlah kamu, tapi jangan berobat dengan barang yang terlarang”. (HR
Abu Dawud dan Tirmidzi)
Nabi Muhammad saw menyatakan bahwa kesehatan itu merupakan harta yang
paling tinggi nilainya. Kesehatan adalah rahmat Allah swt yang paling besar dan
tak ternilai harganya. Karenanya Islam mewajibkan umatnya untuk memelihara
dan memperbaiki kesehatan.
Jika memelihara kesehatan mempunyai hukum wajib, maka menyediakan sarana
alat dan perlengkapan kesehatan hukumnya juga menjadi wajib. Mengingat
bahwa masalah kesehatan menyangkut kepentingan individu dan umat maka
pemeliharaan kesehatan dapat bersifat fardhu ‘ain bagi masing-masing individu
umat Islam dan fardhu kifayah bagi semua para pemimpin.
Jika terhadap manusia yang sudah meninggal, umat Islam diwajibkan
mengurusnya, memandikan, mengkafani, menshalatkan dan menguburkannya,
maka terhadap manusia yang masih hidup, lebih wajib menyantuninya secara
layak sebagai manusia yang beradab.
Pemeliharaan kesehatan sebaik-baiknya diperlukan tenaga ahli. Semua itu
mempunyai hukum fardhu kifayah, karena menyangkut kebutuhan umum yang
menjadi tanggung jawab para pemimpin.
2015
6
Pendidikan Agama Islam
Dian Febrianingsih, M.S.I
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Konsepsi dasar Islam tentang pemeliharaan lingkungan
Islam sangat memperhatikan tentang pemeliharaan lingkungan dan keberlanjutan
kehidupan di dunia. Islam mengisyaratkan mewajibkan setiap manusia untuk menjaga
kelangsungan hidupnya dan hidup makhluk lain di muka bumi ini. Banyak kejadian yang
umat Islam harus perhatikan terhadap lingkungan dimana mereka tinggal.
Manusia harus berhubungan baik dengan lingkungan alam, karena kehidupan
manusia banyak tergantung pada alam. Manusia setiap hari makan, dan makanan tersebut
berasal dari tumbuh-tumbuhan baik berupa tanaman pangan seperti padi, buah-buahan dan
sayuran. Jika manusia merusak alam, maka tanah menjadi tandus dan tidak dapat
memproduksi bahan makanan.
Manusia sering kali mengambil jalan pintas dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Hal tersebut dikarenakan manusia sering kali terdesak dengan kebutuhan hidup,
terbatasnya kemampuan manusia dan semakin tingginya keinginan karena budaya
konsumerisme. Akibat banyaknya manusia mengambil jalan pintas ini, maka banyak sekali
kerusakan yang ditimbulkannya dan menyebabkan banyak bencana. Allah swt melarang
manusia untuk membuat kerusakan di muka bumi ini, hal tersebut sesuai dengan:
1. QS Al A’raaf: 56; 85
2. QS Ar Ruum: 41
3. QS Al Baqarah: 60; 205
4. QS Al Qashash: 77
5. QS Al An’aam: 141-142
Hutan banyak yang menjadi gundul. Banjir terjadi di mana-mana dan telah menelan
korban ribuan jiwa. Bencana banjir dan kekeringan banyak yang disebabkan karena ulah
perbuatan manusia. Pembabatan hutan, penebangan hutan di daerah perkotaan, dan
habisnya permukaan tanah untuk perumahan dan pertokoan sehingga terbatasnya tanah
resapan air hujan. Sebagai akibatnya, pada saat turun hujan yang ssemestinya menjadi
rahmat justru menjadi bencana.
Kekeringan menjadi bencana, manusia banyak merusak hutan, sehingga kadar
karbondioksia meningkat sedangkan oksigen menipis, suhu meningkat dan akibatnya
merubah iklim di dunia. Sebagai akibatnya, banyak sekali iklim yang sangat ekstrim seperti
hujan yang sangat lebat dengan seketika dan kemarau yang sangat berkepanjangan.
Kebanyakan manusia memang seringkali lupa atau sedikit serakah dalam rangka
mencari nafkah. Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan serta meningkatnya
kebutuhan hidup seringkali membuat manusia berpikir pendek dan picik. Berikut beberapa
contoh betapa pendeknya pikiran manusia dalam keserakahan mencari nafkah:
2015
7
Pendidikan Agama Islam
Dian Febrianingsih, M.S.I
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Untuk meningkatkan produksi pangan, banyak petani menggunakan pupuk kimia
dan pestisida yang pada akhirnya banyak merusak tanah
2. Kebutuhan kayu untuk perumahan dan kertas, telah mendorong manusia untuk
menebang hutan.
Umat Islam mulai saat ini dan seterusnya sudah mencukupkan kerusakan yang
terjadi. Manusia harus mulai memelihara alam dan memanfaatkan dengan benar, sehingga
bencana dapat dihindari dan generasi mendatang masih dapat menikmati keindahan alam
yang diciptakan Allah swt. Allah swt memerintahkan umat Islam untuk memelihara alam,
sebagaimana tercantum dalam QS Al A’raaf: 57-58.
Allah swt sangat menyayangi umat Islam, Allah tidak hanya mengajarkan tentang
bagaimana memelihara alam, tetapi juga bagaimana memanfaatkan hasil alam. Hal tersebut
sesuai dengan QS Al An’aam: 144. Ayat tersebut mengajarkan kita untuk lebih bijaksana
dalam mengambil manfaat dari alam baik berupa tumbuhan, hewan dan sumberdaya alam
lainnya. Dari ayat tersebut Allah swt mengajarkan kita untuk berpikir, lebih baik mana kita
memotong hewan jantan, atau hewan betina sedang mengandung, atau anak hewan? Dari
ayat tersebut juga, Allah swt memerintahkan kita berpikir dengan menggunakan ilmu dan
hati untuk memilih yang terbaik, sehingga kita dapat menikmati daging, tetapi kelestarian
alam tetap terjaga dan terjamin. Berikut beberapa cara untuk memulai memelihara alam
lingkungan yaitu:
1. Mengambil bahan dari alam yang kita butuhkan secara cukup, tidak berlebihlebihan
2. Memilih tumbuhan dan hewan yang layak dimakan, tidak terlalu muda, tua dan
sedang mengandung anak.
3. Jika kita mengambil sesuatu dari alam makan kita juga harus mengembalikan.
Hal tersebut harus dilakukan mengingat begitu banyak perbuatan manusia yang melakukan
perusakan terhadap alam, padahal kehidupan manusia sangat bergantung pada kelestarian
alam dan lingkungan.
Pada dasarnya, manusia sangat menyukai dan menyenangi akan kesenangan dalam
hidup dan keindahan. Pada saat liburan, banyak sekali manusia pergi ke tempat-tempat
yang indah untuk memberi kesenangan. Salah satu tujuan dari penciptaan alam oleh Allah
swt adalah untuk memberikan keindahan alam. Sesuai dengan QS An Naba’: 6-16. Dari
ayat tersebut, betapa indahnya keindahan alam ciptaan Allah swt yang berupa:
1. Bumi sebagai hamparan dalam bentuk dataran rendah yang dapat dimanfaatkan
untuk persawahan yang memberikan keindahan seperti menguningnya padi dan
membawa rezeki bagi manusia
2015
8
Pendidikan Agama Islam
Dian Febrianingsih, M.S.I
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Gunung sebagai pasak/ tiang dari bumi dan memberikan keindahan dalam
pemandangan, memberikan manfaat untuk menahan air hujan sehingga tidak
menjadi banjir di muka bumi, letusan gunung dapat menyuburkan tanah.
3. Langit yang indah diterangi matahari di siang hari dan bulan di malam hari.
4. Hujan yang dapat menumbuhkan biji-bijian, tumbuh-tumbuhan dan kebun yang
lebat.
Allah swt menciptakan alam semesta dan seisinya untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia dan menunjukkan kebesaran Allah swt melalui ciptaanNya. Allah swt menciptakan
bumi lengkap dengan isinya, tanah yang terhampar, gunung dan bukit, dihidupkan tumbuhtumbuhan dan hewan, diciptakan laut dan langit serta alam semesta. Tujuan penciptaan
alam semesta, dinyatakan dalam QS Al Jatsiyah: 13
Allah menciptakan langit dan bumi sebagai rahmat bagi manusia. Manusia dapat
memanfaatkan untuk kemakmuran dan kesejahteraan. Allah juga meminta manusia untuk
berpikir atas penciptaan Allah tersebut, betapa besar dan pemurahnya Allah terhadap
manusia. Oleh sebab itu, manusia tidak pantas untuk sombong kepada Allah swt dan sudah
semestinya untuk taat dan bersyukur kepada Allah atas rahmatNya.
Bentuk syukur manusia kepada Allah swt atas rahmat alam semesta sangatlah
banyak yaitu:
1. Berpikir bagaimana memanfaatkan alam tanpa harus merusaknya
2. Belajar dari proses penciptaan alam, kemudian menjadikan ilmu yang bermanfaat
bagi pemanfaatan alam.
Allah swt dalam QS Al Jatsiyah: 12 memerintahkan manusia untuk bekerja keras dan
bersyukur dalam rangka pemanfaatan alam. Ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah swt
menciptakan lautan untuk keperluan manusia. Di dalam laut terdapat bermacam-macam
tumbuhan dan hewan yang bermanfaat bagi manusia. Di atas laut, dapat dipergunakan
sebagai sarana transportasi. Untuk memanfaatkan laut, manusia harus berusaha, mencari
dan bersyukur. Allah mengindikasikan pemanfaatan laut dengan kapal-kapal, sehingga
sepantasnya kalau umat Islam belajar tentang bagaimana membuat kapal, baik sebagai
sarana transportasi maupun memanfaatkan sumber daya laut. Di bawah laut masih banyak
hasil laut yang belum kita manfaatkan, kita dapat mengembangkan teknologi penangkapan
hasil laut dan menciptakan kapal yang sesuai.
Islam mempunyai konsep yang sangat jelas tentang pentingnya konservasi,
penyelamatan dan pelestarian lingkungan. Dalam Islam terdapat ajaran tentang konsep
penciptaan manusia dan alam semesta, yaitu konsep khilafah dan amanah. Manusia
sebagai khalifah di muka bumi wajib memelihara lingkungan dan tidak merusak lingkungan
sebagai bentuk amanah dari Allah swt.
2015
9
Pendidikan Agama Islam
Dian Febrianingsih, M.S.I
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Daud, Anwar. 2005. Dasar-dasar Kesehatan Lingkungan. Makassar: Hasanuddin University
Press
Hardjono, Johanes. 2005. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Graha Ilmu
Mulia, Ricki M. 2005. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Graha Ilmu
2015
10
Pendidikan Agama Islam
Dian Febrianingsih, M.S.I
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download