MODUL PERKULIAHAN Pendidikan Agama Islam Sumbangan Islam dalam Menciptakan Peradaban Dunia Fakultas Program Studi Psikologi Psikologi Tatap Muka 02 Kode MK 90002 Abstract Disusun Oleh Dian Febrianingsih, M.S.I Kompetensi Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw telah - Mampu menjelaskan dan membawa bangsa Arab yang semula terbelakang, bodoh, menguraikan Islam dan kerangka tidak terkenal dan diabaikan oleh bangsa-bangsa lain, dasar Islam menjadi bangsa yang maju. Islam bergerak dengan cepat - Mampu memahami implementasi mengembangkan dunia, membina satu kebudayaan dan akhlak islami terhadap Allah swt, peradaban yang sangat penting dalam kehidupan sejarah sesama manusia dan lingkungan peradaban manusia hingga saat ini. - Mampu mengetahui perkembangan Islam dan sumbangan Islam pada peradaban dan perubahan dunia. - Mengetahui sejarah perkembangan Islam pada masa lalu dan kondisi saat ini 2015 1 Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Agama Islam Pengertian Agama Agama bukan berasal dari bahasa Arab, sebab dalam bahasa Arab tidak dikenal istilah “Ga”. Dalam bahasa Arab dikenal istilah “addiin” artinya kepatuhan, kekuasaan, atau kecenderungan. Jika dirangkaikan dengan Allah, maka menjadi “diinullah”. Agama boleh jadi berasal dari gabungan kata “a” dan “gama”. “a” artinya tidak dan “gama” artinya kacau, jadi agama artinya tidak kacau. Agama merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “religion” atau religi artinya kepercayaan dan penyembahan kepada Tuhan. Secara etimologi, arti agama dari segi bahasa adalah: a. Suatu jalan yang harus diikuti, supaya manusia dapat sampai ke suatu tujuan yang mulia dan suci b. Sesuatu yang tidak berubah (kekal) c. Suatu jalan yang tidak kacau, tenang, tenteram dan teratur d. Suatu cara untuk mencapai ridha Tuhan. Pengertian agama secara terminologi adalah peraturan-peraturan Tuhan untuk manusia melalui para Rasul Nya untuk menggapai kebahagiaan dunia akherat. Klasifikasi Agama Ditinjau dari sumbernya, agama dibagi ke dalam dua golongan yaitu: 1. Agama wahyu (samawi/ langit) dengan ciri-ciri: a. Berasal dari wahyu Allah swt, jadi bukan ciptaan manusia atau siapapun b. Ajaran ketuhanannya monotheisme (tauhid) mutlak c. Disampaikan oleh para Rasul atau Nabi d. Mempunyai kitab suci yang otentik, asli bersih dari campur tangan manusia e. Ajaran-ajarannya bersifat tetap, tidak berubah-ubah 2. Agama budaya (ardhi/ bumi) dengan ciri-ciri: a. Hasil pemikiran atau perasaan manusia b. Ajaran ketuhanannya dinamisme atau politheisme, bahkan animisme c. Tidak disampaikan oleh Nabi atau Rasul Allah d. Pada umumnya, tidak memiliki kitab suci. Kalaupun ada adalah hasil pemikiran manusia yang suka mengalami perubahan-perubahan Islam adalah nama dari agama wahyu yang diturunkan oleh Allah swt kepada Rasul Nya untuk disampaikan kepada umat manusia. 2015 2 Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pengertian Islam 1. Secara etimologi Kata Islam berasal dari kata “aslama” yang berarti tunduk, patuh dan berserah diri. Islam adalah nama dari agama wahyu yang diturunkan oleh Allah swt kepada Rasul Nya untuk disampaikan kepada umat manusia. Pengertian Islam lainnya menurut bahasa berasal dari bahasa Arab, yaitu: a. “salima-yuslimu-salman” yang artinya selamat, selamat dunia akherat. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Maidah (5) : 16 berikut ini: “dengan kitab Itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaanNya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus” b. Dari asal kata itu dibentuk kata “aslama-yuslimu-tasliiman” yang artinya menyerah atau tunduk, menaati atau mematuhi segala perintah Allah swt, sebagaimana tercantum dalam QS An Nisa (4): 65 berikut ini: “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya”. 2015 3 Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id c. Bentuk lain adalah “silmun” artinya damai dengan Allah swt dan damai dengan makhluk lain. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Baqarah (2): 208 berikut ini: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu” 2. Secara terminologi Menurut istilah, pengertian Islam adalah tunduk dan menyerah kepada Allah swt, lahir batin. Maka jalan yang ditempuh adalah melaksanakan segala perintah Nya dan menjauhi segala laranganNya, sesuai dengan cara Rasulullah saw, dalam kehidupan umat Islam sehari-hari. Kerangka Dasar Islam Mengikuti sistematika iman, islam dan ihsan yang berasal dari Nabi Muhammad saw, dapat dikemukakan bahwa kerangka dasar Islam terdiri dari: 1. Aqidah Menurut ilmu yang menyelidiki asal usul kata serta perubahanperubahan dalam bentuk dan makna (etimologi) adalah ikatan, sangkutan. Menurut ilmu mengenai batasan-batasan atau definisi-definisi istilah atau peristilahan (terminologi) makna aqidah adalah iman, keyakinan. Karena itu, aqidah selalu ditautkan dengan rukun iman yang merupakan asas seluruh ajaran Islam yang terdiri dari: a. Iman (percaya) kepada Allah b. Iman kepada malaikat c. Iman kepada kitab suci d. Iman kepada Nabi dan Rasul e. Iman kepada hari akhir f. 2015 4 Iman kepada qadha dan qadar Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Aqidah Islam merupakan ushuluddin, akar dan pokok agama Islam (Esa, 1986, dalam Ali Daud Muhammad). Pembahasan tentang aqidah dilakukan oleh ilmu kalam yaitu ilmu hasil penalaran atau ijtihad manusia yang membahas dan menjelaskan tentang kalam Ilahi (mengenai aqidah) atau disebut juga dengan ilmu tauhid karena membahas dan menjelaskan tentang keesaan Allah (tauhid) atau meminjam istilah asing, kini sering dipergunakan istilah teologi yaitu ilmu tentang ketuhanan. 2. Syariah Menurut etimologi, syariah artinya adalah jalan (ke sumber atau mata air) yang harus ditempuh oleh setiap umat Islam. Menurut istilah, syariah adalah sistem norma (kaidah) Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan Allah swt, hubungan manusia dengan sesama manusia dalam kehidupan sosial, hubungan manusia dengan benda dan alam lingkungan hidupnya. Kaidah yang mengatur hubungan langsung manusia dengan Allah swt disebut dengan kaidah ibadah atau kaidah ubudiyah yang disebut juga dengan kaidah ibadah murni (mahdhah), kaidah yang mengatur hubungan manusia selain dengan Allah swt (dengan sesama manusia, dan dengan alam lingkungan hidup) disebut dengan kaidah muamalah. Disiplin ilmu yang khusus membahas dan menjelaskan syariat disebut dengan ilmu fiqih. 3. Akhlak Sikap yang menimbulkan kelakuan baik dan buruk. Berasal dari kata khuluq yang berarti perangai, sikap, perilaku, watak, budi pekerti. Perkataan itu mempunyai hubungan dengan sikap, perilaku, atau budi pekerti manusia terhadap Khaliq (Pencipta alam semesta) dan makhluk (yang diciptakan). Dalam garis besarnya, ajaran akhlak berkenaan dengan sikap dan perbuatan manusia terhadap: a. Khaliq (Tuhan maha pencipta) b. Makhluk (segala yang diciptakan oleh Khaliq), yang terdiri dari: 1) Akhlak terhadap sesama manusia, yakni diri sendiri, keluarga, tetangga, dan masyarakat 2) Akhlak terhadap makhluk bukan manusia yang ada di sekitar lingkungan hidup. Akhlak manusia terhadap Allah swt dibahas dan dijelaskan oleh ilmu tasawuf, sedang akhlak manusia terhadap sesama ciptaan Allah swt dibahas dan dijelaskan oleh ilmu akhlak. 2015 5 Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Implementasi Akhlak Islami terhadap Allah swt, Manusia dan Lingkungan Pengertian akhlak dan akhlak Islami Kata akhlak dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa arab akhlaq, bentuk jamak dari kata khuluq atau al-khulq, yang secara etimologis antara lain berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. (Rachmat Djatnika, dalam Ali, Daud Muhammad). Akhlak Islami adalah keadaan yang melekat pada jiwa manusia. Karena itu, suatu perbuatan baru dapat disebut pencerminan akhlak, jika memenuhi beberapa syarat yaitu: 1. Dilakukan berulang-ulang 2. Timbul dengan sendirinya, tanpa dipikir-pikir atau ditimbang berulangulang karena perbuatan itu telah menjadi kebiasaan baginya. (Ensiklopedi Islam, dalam Ali, Daud Muhammad). Akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam Islam. Ia dengan takwa, merupakan “buah” pohon Islam yang berakarkan akidah, bercabang, dan berdaun syariah. Pentingnya kedudukan akhlak, dapat dilihat dari berbagai sunnah qauliyah Rasulullah saw, diantaranya yaitu: 1. Hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak” 2. Hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya” Akhlak Nabi Muhammad saw yang diutus menyempurnakan akhlak manusia itu, disebut dengan akhlak Islam atau akhlak Islami, karena bersumber dari wahyu Allah swt yang kini terdapat dalam al Qur’an yang menjadi sumber utama agama dan ajaran Islam. 2015 6 Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pembagian akhlak Secara garis besar, akhlak terbagi menjadi dua yaitu: 1. Akhlak terhadap Allah swt atau Khaliq (Pencipta) Akhlak ini dijelaskan dan dikembangkan oleh ilmu tasawuf dan tarekattarekat. Akhlak terhadap Allah swt meliputi: a. Mencintai Allah swt melebihi cinta kepada apapun dan siapapun dengan menggunakan Al Qur’an sebagai pedoman hidup. b. Melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya c. Mengharapkan dan berusaha memperoleh ridho Allah swt d. Mensyukuri nikmat dan karunia Allah swt e. Menerima dengan ikhlas qadha dan qadar setelah berikhtiar maksimal f. Memohon ampun hanya kepada Allah swt g. Bertaubat hanya kepada Allah swt h. Tawakkal (berserah diri) kepada Allah swt. 2. Akhlak terhadap makhluk atau semua ciptaan Allah swt Akhlak ini dijelaskan oleh ilmu akhlak (ethics). Ilmu akhlak dilihat dari sudut etimologi adalah upaya untuk mengenal budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat seseorang sesuai dengan esensinya. Dipandang dari terminologi, ilmu akhlak adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk, antara yang terpuji dengan yang tercela tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin. Akhlak terhadap makhluk dapat dibagi menjadi dua yaitu: a. Akhlak terhadap manusia, yang meliputi: 1) Akhlak terhadap diri sendiri, yang mencakup: a) Memelihara kesucian diri b) Menutup aurat c) Jujur dalam perkataan dan perbuatan d) Ikhlas e) Sabar f) Rendah hati g) Malu melakukan perbuatan jahat h) Menjauhi dengki i) Menjauhi dendam j) Berlaku adil terhadap diri sendiri dan orang lain k) Menjauhi segala perkataan dan perbuatan sia-sia 2015 7 Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2) Akhlak terhadap Rasulullah saw, yang mencakup: a) Mencintai Rasulullah saw secara tulus dengan mengikuti semua sunnahnya b) Menjadikan Rasulullah saw sebagai suri teladan dalam hidup 3) Akhlak terhadap orang tua, yang mencakup: a) Mencintai mereka berdua b) Merendahkan diri kepada keduanya dengan kasih sayang c) Berkomunikasi dengan orang tua dengan khidmat d) Berbuat baik e) Mendoakan kedua orang tua 4) Akhlak terhadap keluarga, karib kerabat yang mencakup: a) Saling membina rasa cibta dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga b) Saling menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak c) Berbakti kepada ibu bapak d) Mendidik anak-anak dengan kasih sayang e) Memelihara hubungan silaturrahmi 5) Akhlak terhadap tetangga, yang mencakup: a) Saling mengunjungi b) Saling membantu c) Saling memberi d) Saling menghormati e) Saling menghindari pertengkaran dan permusuhan 6) Akhlak terhadap masyarakat, yang mencakup: a) Memuliakan tamu b) Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat c) Saling tolong menolong dalam kebajikan dan takwa d) Menganjurkan anggota masyarakat, termasuk diri sendiri dan orang lain untuk amar ma’ruf nahi munkar e) Memberi makan kepada fakir miskin f) Bermusyawarah dalam segala urusan g) Mentaati putusan yang telah diambil h) Menunaikan amanah i) 2015 8 Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Menepati janji Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id b. Akhlak terhadap bukan manusia, yang meliputi: 1) Akhlak terhadap makhluk hidup bukan manusia, misalnya akhlak terhadap tumbuhan dan hewan 2) Akhlak terhadap mahkluk mati bukan manusia, misalnya akhlak terhadap tanah, air, udara dan sebagainya. Akhlak tersebut dapat disebut dengan akhlak terhadap lingkungan hidup, yang mencakup: a) Sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup b) Menjaga dan memanfaatkan alam untuk kepentingan manusia dan makhluk lainnya c) Sayang kepada sesama makhluk Sejarah Perkembangan Peradaban Islam Pengertian peradaban Islam Peradaban Islam adalah terjemahan dari kata Arab “al hadharah al islamiyyah”. Kata Arab ini sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan kebudayaan Islam. Kebudayaan dalam bahasa Arab adalah ats tsaqafah. Di Indonesia, sebagaimana mensinonimkan dua di kata Arab dan tersebut, Barat, masih kebudayaan dan banyak orang peradaban. yang Dalam perkembangan ilmu antropologi sekarang, kedua istilah tersebut dibedakan, yaitu: 1. Kebudayaan adalah bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat. Lebih banyak direfleksikan dalam seni, sastra, religi (agama), dan moral. 2. Peradaban adalah manifestasi-manifestasi kemajuan mekanis dan teknologis yang terefleksi dalam politik, ekonomi dan teknologi. (Effat Al Sharqawi, dalam Badri Yatim). Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw telah membawa bangsa Arab yang semula terbelakang, bodoh, tidak terkenal, dan diabaikan oleh bangsa-bangsa lain, menjadi bangsa yang maju. Islam dengan cepat bergerak mengembangkan dunia, membina satu kebudayaan dan peradaban yang sangat penting artinya dalam sejarah manusia hingga sekarang. Bahkan, kemajuan Barat pada mulanya bersumber dari peradaban Islam yang masuk ke Eropa melalui Spanyol. 2015 9 Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Menurut H.A.R Gibb didalam bukunya Whither Islam (dalam Badri Yatim) menyatakan “Islam is indeed much more than a system of theology, it is a complete civilization”; Islam sesungguhnya lebih dari sekedar sebuah agama, ia adalah suatu peradaban yang sempurna. Karena yang menjadi pokok kekuatan dan sebab timbulnya kebudayaan adalah agama Islam, kebudayaan yang ditimbulkannya dinamakan dengan kebudayaan atau peradaban Islam. Landasan peradaban Islam adalah “kebudayaan Islam” terutama wujud idealnya yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide, gagasan, nilainilai, norma peraturan dan sebagainya. Sementara landasan “kebudayaan Islam” adalah agama. Jadi dalam Islam, tidak seperti pada masyarakat yang menganut agama “bumi” (non-samawi), agama bukanlah kebudayaan tetapi dapat melahirkan kebudayaan. Kalau kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, maka agama Islam adalah wahyu dari Tuhan. Banyak penulis Barat yang mengidentikkan “kebudayaan” dan “peradaban” Islam dengan “kebudayaan” dan “peradaban” Arab. Untuk masa klasik, pendapat itu mungkin dapat dibenarkan, meskipun sebenarnya antara “Arab” dan “Islam” tetap bisa dibedakan. Karena, pada masa itu pusat pemerintahan hanya satu dan untuk beberapa abad sangat kuat. Peran bangsa Arab di dalamnya sangat dominan. Semua wilayah kekuasaan Islam menggunakan bahasa yang satu, bahasa Arab, sebagai bahasa administrasi. Pada masa klasik memang terwujud apa yang dinamakan dengan kesatuan budaya Islam. Pada masa sesudahnya, Periode Pertengahan dan Periode Modern, sudah terdapat “kebudayaan-kebudayaan” dan “peradaban-peradaban” Islam. Walaupun pada masa pertengahan umat Islam masih memandang bahwa tanah airnya adalah satu, yaitu wilayah kekuasaan Islam, agama masih dilihat sebagai tanah air dan kewarganegaraan. Urgensi Mempelajari Sejarah Peradaban Islam. Sejarah mencatat kondisi kebesaran Islam berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana pada waktu dunia Islam menjadi kiblat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia. Sejarah memiliki nilai dan arti penting yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia. Hal tersebut dikarenakan sejarah menyimpan atau mengandung kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai baru bagi perkembangan kehidupan manusia. 2015 10 Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dengan mengkaji sejarah peradaban Islam, manfaat yang dapat diperoleh yaitu: 1. Informasi tentang aktifitas peradaban Islam dari zaman Rasulullah sampai sekarang, mulai dari pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan kembali agama Islam. 2. Kemauan untuk melakukan pembangunan dan pengembangan peradaban Islam dan dapat pula menyelesaikan problematika peradaban Islam pada masa kini, serta dapat memunculkan sikap positif terhadap berbagai perubahan sistem peradaban Islam. Periodisasi Peradaban Islam. Kajian tentang peradaban Islam sekarang ini memang sudah menganut pendapat bahwa kebudayaan Islam tidak lagi satu, tetapi sudah terdapat beberapa “peradaban” Islam. Pembagian sejarah peradaban Islam sebagai berikut: 1. Islam periode klasik (650-1250 M) yang terdiri dari: a. Islam masa Rasulullah saw (610-632 M) Rasulullah melakukan dakwah Islam di Makkah selama 13 tahun dan di Madinah selama 10 tahun. Keberhasilan dakwah Rasulullah ditandai dengan pembentukan negara Madinah. Dalam diri Rasulullah terkumpul dua kekuasaan yaitu kekuasaan spiritual dan kekuasaan duniawi. Kedudukannya sebagai Rasul secara otomatis merupakan kepala negara. Terdapat tiga dasar kehidupan bermasyarakat di Madinah yaitu: 1) Pembangunan masjid 2) Ukhuwah islamiyah 3) Hubungan dengan pihak-pihak lain yang tidak beragama Islam yang diberi nama “Konstitusi Madinah”. b. Islam masa Khulafaur Rasyidin (632-650 M) 1) Abu Bakar Ash Shiddiq 2) Umar Bin Khattab 3) Utsman bin Affan 4) Ali bin Abi Thalib 2. Kemajuan Islam I (650 – 1000M) a. Khilafah Bani Umayyah di Damaskus Syria (650 – 740 M) b. Khilafah Bani Abbasiyah di Baghdad Irak (750 – 1258 M) 2015 11 Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Masa Disintegrasi (1000-1258 M) Disintegrasi terjadi karena beberapa sebab yaitu: a. Dinasti-dinasti banyak yang memerdekakan diri dari Baghdad b. Terjadinya perebutan kekuasaan di pusat pemerintahan c. Perang Salib d. Mundurnya kejayaan khilafah dinasti Abbasiyah 4. Masa kejayaan Islam di Spanyol Islam memainkan peran yang sangat besar di Spanyol yang berlangsung lebih dari 7.5 abad. Sejarah panjang yang dilalui umat Islam di Spanyol dapat dibagi menjadi 6 periode yaitu: a. Periode pertama (711-755 M) masih dibawah pemerintahan khilafah Dinasti Umayyah di Damaskus b. Periode kedua (755 – 912) Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan seorang yang bergelar amir (panglima atau gubenur) tetapi tidak tunduk kepada pusat pemerintahan Islam yang ketika itu dipegang oleh khilafah Abbasiyah di Baghdad Irak. c. Periode ketiga (912-1013 M) Pada periode ini, umat Islam di Spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaan, melebihi khilafah dinasti Abbasiyah di Baghdad yang memang sedang mengalami masa kemunduran. d. Periode keempat ( 1013 – 1086 M) Pada periode ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari 30 negara kecil di bawah pemerintahan raja-raja golongan (muluk at thawaif) yang berpusat di Sevilla. e. Periode kelima (1086-1248 M) Pada periode ini, meskipun Spanyol Islam masih terpecah dalam beberapa negara, tetapi terdapat kekuatan dominan yaitu dinasti Murabithun dan dinasti Muwahhidun. Pada periode ini, seluruh Spanyol lepas dari kekuasaan Islam kecuali Granada. f. Periode keenam (1248 – 1492 M) Pada periode ini, Islam hanya berkuasa di Granada di bawah dinasti bani Ahmar. Kekuasaan Islam yang merupakan pertahanan terakhir di Spanyol ini berakhir, karena perebutan kekuasaan. Kekuasaan Islam di Spanyol secara keseluruhan berakhir pada tahun 1492 M. Umat Islam setelah itu dihadapkan pada 2 pilihan: masuk Kristen atau pergi meninggalkan Spanyol. Dan pada tahun 1609 M, boleh dikatakan tidak ada lagi umat Islam di Spanyol. 2015 12 Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 5. Masa Kemunduran Islam (1250 – 1500 M) Jatuhnya kota Baghdad pada tahun 1259 ke tangan bangsa Mongol bukan saja mengakhir khilafah Abbasiyah, tetapi juga merupakan awal dari masa kemunduran politik dan peradaban Islam. Baghdad sebagai pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang sangat kaya dengan khazanah ilmu pengetahuan itu ikut pula lenyap dibumihanguskan oleh pasukan Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan. Selain serangan dari Hulagu Khan dan pasukannya, terdapat penyerangan yang lain yang juga masih keturunan bangsa Mongol yaitu Timur Lenk yang sebenarnya sudah masuk Islam, tetapi sisa-sisa kebiadaban dan kekejaman masih melekat kuat. Dari dua serangan ke bangsa Islam saat itu, ada negeri Islam yang selamat dari kehancuran yaitu Mesir yang ketika itu berada di bawah kekuasaan dinasti Mamalik yaitu dinasti yang didirikan oleh para budak. Dinasti Mamalik berakhir seiring dengan lahirnya kerajaan Usmani di Turki. 6. Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800 M) Setelah khilafah Abbasiyah runtuh akibat serangan bangsa Mongol, kekuatan politik Islam mengalami kemunduran secara drastis. Wilayah kekuasaan Islam terbagi dalam beberapa kerajaan kecil yang satu sama lain bahkan saling memerangi. Keadaan politik umat Islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar yaitu: a. Kerajaan Usmani di Turki b. Kerajaan Safawi di Persia c. Kerajaan Mughal di India 7. Masa kemunduran tiga Kerajaan Besar (1700 – 1800 M) 8. Perkembangan Islam pada Masa Modern (1800 – sekarang) a. Latar belakang perkembangan Islam modern: 1) Kemunduran kerajaan-kerajaan Islam terutama 3 kerajaan besar. 2) Kemajuan Bangsa Eropa (Renaissance) 3) Imperialisme Bangsa Eropa terhadap Dunia Islam dengan misi 3M yaitu mercenary (keuntungan), missionary (agama), dan military (militer) b. Faktor perkembangan Islam modern yaitu: 1) Kesadaran melakukan pembaharuan pemikiran, politik dan peradaban 2) Kemerdekaan negara mayoritas Islam dari penjajahan bangsa Barat 2015 13 Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id c. Aspek-aspek Kebangkitan dalam Perkembangan Islam Zaman Modern 1) Aspek aqidah (purifikasi) 2) Aspek syariah (tajdid) 3) Aspek ilmu pengetahuan 4) Aspek politik yang meliputi: a) Gerakan Pan Islamisme (persaudaraan sesama umat Islam sedunia) b) Gerakan Nasionalisme 5) Aspek pendidikan Tokoh dalam Perkembangan Islam pada Masa Modern: a. Muhammad bin Abdul Wahab (Saudi Arabia) b. Syah Waliyullah (India) c. Muhammad Ali Pasya (Turki) d. Rifa’ah Badawi Rafi’ Al Tahtawi (Mesir) e. Sayyid Ahmad Khan (India) f. Jamaluddin Al Afghani (Afghanistan) g. Muhammad Abduh (Mesir) h. Muhammad Rasyid Ridha (Syam, Palestina) 2015 14 i. Muhammad Iqbal (Pakistan ) j. Ayatullah Khomaeni (Iran) Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Abbas, Syubli & Shamad, Nawawi A. 2014. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia Ali, Muhammad Daud. 2006. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Aminuddin dkk. 2005. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi Umum. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia Buchori, Didin Saefuddin. 2009. Sejarah Politik Islam. Jakarta: Pustaka Intermasa Yatim, Badri. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2015 15 Pendidikan Agama Islam Dian Febrianingsih, M.S.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id