analisis rasio keuangan (nur fitra aprilian)

advertisement
ANALISIS RASIO KEUANGAN
PT ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY Tbk.
oleh : Nur Fitra Aprilian (2-J/22)
Dalam penilaian kinerja keuangan perusahaan, analisis rasio keuangan merupakan
metode analisis keuangan yang banyak digunakan di Indonesia. Dalam mempelajari rasio, kita
bisa menggunakan rasio tersebut untuk mejawab pertanyaan penting tentang operasi
perusahaan, yaitu mengenai likuiditas perusahaan, profitabilitas usaha, keputusan pendanaan
dan pengembalian atas ekuitas. Pada kesempatan kali ini, penulis akan mencoba menerapkan
prinsip analisis rasio keuangan suatu perusahaan untuk menentukan baik buruknya suatu
perusahaan itu. Perusahaan yang dimaksud adalah perusahaan PT ALUMINDO LIGHT
METAL INDUSTRY Tbk., yaitu suatu perusahaan yang bergerak di industri aluminium.
Berikut adalah neraca dan laporan laba ruginya :
Laporan keuangan neraca dan laba rugi perusahaan di atas, sangat diperlukan dalam
perhitungan rasio. Untuk selanjutnya, penulis akan memaparkan penghitungan dan analisis
rasio keuangan perusahaan ALUMINDO, dari segi likuiditas perusahaan, profitabilitas usaha,
keputusan pendanaan, dan pemngembalian ekuitas berdasarkan laporan keuangan tahun 2009
dan 2010 yang telah di audit.
RASIO KEUANGAN
PT ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY TBK
1. LIKUIDITAS PERUSAHAAN
2010
𝒂𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 𝒍𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓
Rasio lancar = 𝒌𝒆𝒘𝒂𝒋𝒊𝒃𝒂𝒏 𝒍𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓
𝒂𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 𝒍𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓−𝒑𝒆𝒓𝒔𝒆𝒅𝒊𝒂𝒂𝒏
𝒌𝒆𝒘𝒂𝒋𝒊𝒃𝒂𝒏 𝒍𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓
Rasio cepat =
812𝑀
974𝑀
2009
= 0,83 kali
812𝑀−437𝑀
974𝑀
= 0,39 kali
919𝑀
947𝑀
= 0,97 kali
919𝑀−538𝑀
947𝑀
= 0,40 kali
Periode
𝒑𝒊𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂
penagihan = 𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒌𝒓𝒆𝒅𝒊𝒕 𝒉𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏
160𝑀
39𝑀/365
=
160𝑀
0,11
= 1454,54 hari
146𝑀
26𝑀/365
=
146𝑀
0,07
= 2085,71 hari
rata-rata
Perputaran
piutang
=
𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒌𝒓𝒆𝒅𝒊𝒕
𝒑𝒊𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂
39𝑀
160𝑀
= 0,24 kali/tahun
26𝑀
146𝑀
= 0,18 kali/tahun
usaha
Perputaran = harga pokok penjualan
Persediaan
persediaan
2834𝑀
437𝑀
= 6,49 kali/tahun
1679𝑀
538𝑀
= 3,12 kali/tahun
100𝑀
1504𝑀
= 6,65 %
6𝑀
1482𝑀
= 0,40 %
2. PROFITABILITAS USAHA
Tingkat pengembalian
investasi dari
pendapatan operasi
=
𝒍𝒂𝒃𝒂 𝒐𝒑𝒆𝒓𝒂𝒔𝒊
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂
Margin laba = laba operasi
operasi
penjualan
100𝑀
39𝑀
Perputaran = penjualan
total aktiva
total aktiva
39𝑀
1504𝑀
Perputaran = penjualan kredit
piutang usaha
piutang usaha
39𝑀
160𝑀
Perputaran = harga pokok penjualan
persediaan
persediaan
2834𝑀
437𝑀
Perputaran = ___penjualan____
aktiva tetap aktiva tetap bersih
39𝑀
520𝑀
= 256,41 %
= 0,03 kali
= 0,24 kali/tahun
= 6,49 kali/tahun
= 0,08 kali/tahun
6𝑀
26𝑀
= 23,08 %
26𝑀
1482𝑀
26𝑀
146𝑀
= 0,18 kali/tahun
1679𝑀
538𝑀
26𝑀
498𝑀
= 0,02 kali
= 3,12 kali/tahun
= 0,05 kali/tahun
3. KEPUTUSAN PENDANAAN
Rasio hutang =
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒉𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂
998𝑀
1504𝑀
𝒍𝒂𝒃𝒂 𝒐𝒑𝒆𝒓𝒂𝒔𝒊
100𝑀
54𝑀
= 1,85 kali
6𝑀
52𝑀
44𝑀
506𝑀
= 8,70 %
26𝑀
462𝑀
= 66,36 %
1020𝑀
1482𝑀
= 68,83 %
Rasio laba
terhadap
= 𝒃𝒆𝒃𝒂𝒏 𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂
= 0,12 kali
beban bunga
4. PENGEMBALIAN ATAS EKUITAS
Tingkat
𝒍𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
pengembalian = 𝒆𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒎𝒆𝒈𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒃𝒊𝒂𝒔𝒂
ekuitas
= 5,62 %
ANALISIS RASIO

LIKUIDITAS PERUSAHAAN
Untuk mengetahui seberapa likuid suatu perusahaan, maka kita membutuhkan beberapa
macam rasio untuk dianalisis, yaitu rasio lancar, rasio cepat, periode penagihan rata-rata,
perputaran piutang usaha, dan perputaran persediaan. Dari segi rasio lancar dan rasio cepat,
kita melihat baik pada tahun 2009 ataupun 2010, rasio lancar dan rasio cepat ALUMINDO
bahkan tidak mencapai angka 1. Hal ini dikarenakan oleh kewajiban lancar yang lebih besar
dari aktiva lancar. Jadi, ini berarti bahwa ALUMINDO mempunyai kemampuan yang kurang
untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo.
Dari segi periode penagihan rata-rata dan perputaran piutang usaha, kita dapat melihat
bahwa ALUMINDO sangat lambat menagih piutangnya, padahal pada umumnya ingin
menagih piutang dengan segera, sehingga dapat megurangi periode penagihan dan
meningkatkan rasio perputaran. Lambatnya penagihan piutang ini dapat dikarenakan oleh 2
hal,
yaitu
satu
karena
sengaja
diperpanjang
dengan
pertimbangan
dapat
dipertanggungjawabkan, dan kedua karena tidak telitinya manajemen menjalankan kebijakan
tagihannya (tidak efektif mengelola piutang). Untuk kasus ALUMINDO kali ini, penulis
memilih alasan nomor 2 sebagai penyebabnya.
Dari segi persediaan, kita dapat melihat bahwa perputaran persediaan ALUMINDO
relatif kecil, meskipun pada tahun 2010 terdapat kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini
artinya bahwa aktiva dari ALUMINDO, kurang atau bahkan tidak likuid.

PROFITABILITAS USAHA
Untuk mengetahui apakah laba yang telah dihasilkan sudah cukup jika dibandingkan
dengan aktiva yang diinvestasikan, dalam kata lain profitabilitas usaha, maka kita harus
menghitung rasio sebagai berikut :
1.)
Tingkat pengembalian investasi dari pendapatan operasi
Apabila kita melihat hasil penghitungan rasio pengembalian investasi, maka hasilnya
bisa dibilang relatif baik, karena pada tahun 2010, terjadi kenaikan yang cukup signifikan
dibanding tahun 2009. Selanjutnya, untuk mengetahui mengapa tingkat pengembalian
investasi dari pendapatan operasi kita relatif baik, maka tingkat pengembalian investasi dari
pendapatan operasi pundipisahkan dalam 2 bagian penting, yaitu marjin laba operasi dan
perputaran total aktiva.
a)
Marjin Laba Operasi
Berdasarkan
hasil
perhitungan,
kita
dapat
menyimpulkan
bahwa
ALUMINDO dapat mempertahankan biaya dan beban secara relatif dengan
penjualan. Kita dapat melihatnya dari perhitungan, bahwa tingkat margin laba
operasi bahkan menembus angka diatas 200 %.
b)
Perputaran Total Aktiva
Melihat dari hasil perhitungan, kita dapat menyimpulkan bahwa
ALUMINDO menggunakan aktivanya dengan sangat efisien dengan angka
perputaran total aktiva bahkan tidak mencapai 0,1 %.
2)
Perputaran Piutang Usaha
Sudah dibahas dalam likuiditas.
3)
Perputaran Persediaan
Sudah dibahas dalam likuiditas.
4)
Perputaran Aktiva Tetap
Tidak jauh berbeda dengan perputaran total aktiva, apabila kita melihat hasil
perhitungan perputaran aktiva tetap yang tidak mencapai 0,1 kali/tahun, maka dapat kita
simpulkan bahwa ALUMINDO mengatur aktivanya dengan efisien.

KEPUTUSAN PENDANAAN
Selanjutnya kita akan berbicara mengenai bagaimana perusahaan didanai. Masalah yang
timbul adalah mengenai lebih banyak dari mana pembiayaan aktiva dilakukan, dari pemegang
ekuitas, atau hutang. Oleh karena itu, untuk melihat pendanaan, kita menggunakan 2 rasio,
yaitu rasio hutang, dan rasio laba terhadap beban bunga.
Dilihat dari nilai rasio hutang yang senilai sekitar 66 %, kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa ALUMINDO ternyata melakukan pembiayaan aktivanya lebih banyak
dengan menggunakan hutang. Dan sekitar 30% sisanya menggunakan ekuitas.
Sedangkan dilihat dari segi rasio laba terhadap beban bunga, kita dapat menyimpulkan
bahwa nilai yang sangat kecil tersebut menyatakan bahwa ALUMINDO akan mengalami
kesulitan dalam membayar beban bunganya.

PENGEMBALIAN ATAS EKUITAS
Dalam analisis rasio keuangan, kita pun perlu mengetahui apakah pendapatan yang ada
untuk pemilik perusahaan atau investor itu menarik atau tidak. Untuk menentukan ini, maka
kita hanya perlu menghitung rasio pengembalian ekuitas atas saham biasa. Melihat dari hasil
perhitungan, kita dapat mengatakan bahwa tingkat pengembaliannya masih relatif kecil,
meskipun memang tidak terlalu kecil. Oleh karena itu, bisa dibilang investasi di ALUMINDO
ini kurang menarik.
Setelah kita melihat, menghitung, dan mengkaji segala hal mengenai rasio-rasio analisis
rasio keuangan dari perusahaan ALUMINDO, maka ada satu kesimpulan yang dapat kita tarik
yaitu, perusahaan PT ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY Tbk. ini kurang baik dari
segi kinerja keuangannya. Memang apabila kita melihat mengenai profitabilitas usaha, bisa
dibilang perusahaan ini bisa dibilang sangat efisien, namun dari 3 rasio lainnya perusahaan ini
kurang baik, Dari segi likuiditas, perusahaan tidak likuid dan bahkan dapat saja mengalami
kesulitan membayar kewajiban lancar jatuh tempo, dari segi keputusan dana, perusahaan ini
lebih banyak menggunakan hutang sebagai pembiayaan aktivanya, dan dari segi
pengembalian atas ekuitas, perusahaan ini kurang menarik investor. Hanya itulah yang dapat
penulis sampaikan, kurang lebihnya mohon maav. Terima Kasih.
Download