Oleh: NURJENA WALLY 2008 12 059 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS DARUSSALAM AMBON 2013 BAB I PENDAHULUAN ◦ 1.1 Latar Belakang Berdasarkan pembukaan UUD 1945, pendidikan memang seharusnya menjadi sarana dalam upaya “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Karena bangsa yang cerdas akan menghasilkan masyarakat yang adil, makmur dan sentosa serta peningkatan SDM yang merata di seluruh Indonesia. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan saat ini. Namun kenyataannya mata pelajaran ini, kurang diminati oleh sebagian besar siswa. Untuk mengklarifikasi klaim tersebut maka perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran matematika. Dalam dunia pendidikan saat ini dikenal model Memoryassist yakni model yang secara khusus dirancang untuk meningkatkan kapasitas siswa dalam menyimpan dan memperoleh informasi. Model ini mendidik sensibilitas kekuatan intelektual meningkatkan kesadaran dan kemampuan mereka dalam menguasai meteri yang tidak dikuasai, serta keterampilan dalam benak dan perhatian terhadap alam sekitar (Bruce dkk, 2009: 239). Salah satu metode yang sesuai dengan model tersebut adalah peta konsep (concept map). Peta konsep digunakan sebagai cara untuk membangun struktur pengetahuan para guru dalam merencanakan bahan ajar. Melalui model Memoryassist dan peta konsep ini maka diharapkan agar guru membangun struktur dengan memperhatikan bagian-bagian yang terdapat dalam peta konsep dengan mengaplikasikan model Memoryassist secara bersamaan. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Memoryassist Dengan Menggunakan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Matematika Konsep Trigonometri Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Salahutu”. 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian 1.5 Penjelasan Istilah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran Belajar adalah “perubahan” di dalam diri setelah melakukan aktfitas tertentu, dengan perubahan yang terjadi lebih mengarah pada hal positif. Pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang bersifat interaktif dan komunikatif antara guru dan peserta didik, sumber belajar dan lingkngan atau menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya tindakan belajar peserta didik, baik di kelas maupun di luar kelas. Hasil Belajar 2.6 KERANGKA PEMIKIRAN Kondisi Awal oGuru tidak mengaplikasikan metode, model atau strategi yang dapat membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran oSiswa kurang memahami materi oHasil belajar siswa tidak mencapai nilai KKM Penerapan Model memoryassist dengan Guru sebagai fasilitator dan motivator Siswa lebih mudah dan memahami materi yang disampaikan Siswa dapat mengatensi pada saat yang diperlukan Hasil Belajar Hasil belajar siswa dapat meningkat dan mencapai nilai KKM Adapun kerangka pemikiran yang dapat dirinci dari bagan di atas yakni sebagai berikut: Matematika merupakan mata pelajaran yang membekali siswa agar memiliki kompetensi dalam berpikir logis, sistimatis dan konsisten. Sehingga mata pelajaran matematika diberikan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Karena berkaitan dengan penataan pola pikir. Trigonometri merupakan ilmu ukur mengenai sudut dan segi tiga, yang penerapannya banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik dari ilmu sains, teknologi, maupun seni. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dituntut menggunakan akal pikiran untuk memperkirakan atau memperhitungkan sesuatu, sehingga dapat memperoleh data yang konkrit. Karena itu, trigonometri sangat penting dalam setiap bidang kehidupan manusia. Banyak yang menganggap bahwa materi Trigonometri itu sangat sulit dan membosankan. Hal ini disebabkan karena banyak yang belum mengetahui bagaimana cara membelajari trigonometri yang praktis dan lebih mudah dipahami, serta belum mengetahui pentingnya materi trigonometri itu sendiri dalam menunjang pengetahuan lain. Oleh karena itu, sebagai guru matematika kita harus menanamkan pentingnya materi trigonometri dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang lebih mudah dipahami dan lebih menyenangkan. Dalam hal ini, perlu adanya pembelajaran trigonometri. Salah satu pembelajaran yang dapat digunakan yaitu pembelajaran peta konsep dengan menggunakan model Memoryassist agar mampu membantu dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian waktu yang digunakan lebih efektif, suasana belajar akan lebih menyenangkan, dan siswa dengan mudah mengingat dan memahami materi trigonometri, serta dapat diatensi saat diperlukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.3 Populasi Dan Sampel 3.4 Variabel Penelitian 3.5 Instrumen Penelitian 3.6 Teknik Pengumpulan Data 3.7 Teknik Analisis Data ◦ Hasil Penelitian Data Tingkat Penguasaan Siswa Yang Dinilai Selama Proses Pembelajaran. Kemampuan kognitif Kemampuan kognitif selama proses pembelajaran dilihat dari perolehan nilai pada Lembar Penugasan dengan kualifiikasi sebagai berikut: tingkat penguasaan dengan kualifikasi sangat baik berjumlah 10 siswa (71,4%), tingkat penguasaan dengan kulifikasi baik berjumlah 1 siswa (7,2%) dan tingkat penguasaan dengan kualifikasi cukup berjumlah 3 siswa (21,4%). Kemampuan afektif Melalui pengamatan afektif diperoleh data rata-rata selama 2 kali pertemuan yaitu sebagai berikut: tingkat penguasaan dengan kualifikasi baik sekali berjumlah 8 siswa (57,2%) dan tingkat penguasaan dengan kualifikasi baik berjumlah 6 siswa (42,8%). Kemampuan psikomotor Melalui pengamatan psikomotor diperoleh data rata-rata selama 2 kali pertemuan yaitu sebagai berikut: tingkat penguasaan dengan kualifikasi baik sekali berjumlah 6 siswa (42,9 %) dan tingkat penguasaan dengan kualifikasi baik berjumlah 8 siswa (57,1 %). 4.1.2 Data Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Formatif Melalui tes formatif diperoleh data yaitu sebagai berikut: kualifikasi sangat baik berjumlah 5 siswa (35,7%), tingkat penguasaan dengan kualifikasi baik berjumlah 5 siswa (35,7 %) dan tingkat penguasaan dengan kualifikasi cukup berjumlah 4 siswa (28,6 %). 4.1.3 Nilai Akhir (NA) Nilai akhir yang diperoleh yaitu 5 siswa (35,71%) mampu menguasai indikator-indikator pembelajaran dengan kualifikasi sangat baik, 7 siswa (50 %) mampu menguasai indikator-indikator pembelajaran dengan kualifikasi baik dan 2 siswa (14,29 %) mampu menguasai indikator-indikator penbelajaran dengan kualifikasi cukup. ◦ Pembahasan Hasil Penelitian Hasil Belajar Siswa Selama Proses Pembelajaran Aspek Kognitif Hasil belajar siswa yang diperoleh selama proses pembelajaran yaitu melalui Lembar Penugasan. Lembar Penugasan yang dikerjakan berdasarkan bimbingan guru yang diperoleh melalui penerapan model Memoryassist dan Peta Konsep. Setelah Penarapan Model Memoryassit dan Peta konsep Tersebut, siswa diminta untuk menyelesaikan tugas yang ada pada lembar pen8gasan. Hasil yang diperoleh dari lembar penugasan yaitu hasil Lembar Penugasan pada kualifikasi sangat baik, baik, cukup dan tidak terdapat siswa dengan kualifikasi kurang atau gagal. Aspek afektif Aspek Afektif diperoleh melalui lembar pengamatan afektif yang disesuaikan dengan keadaan siswa yang ditmui dilapangan. Hasil pengamatan afektif yang diperoleh dalam 2 kali pertemuan mengalami peningkatan, dikarenakan siswa termotivasi melalui model pembelajarn dan metode yang digunakan. Aspek Psikomotor Pengamatan psikomotor yang diperoleh yaitu siswa dalam aspek psikomotor pada pertemuan kedua kelas X1 terdapat pada kualifikasi baik sekali, baik dan tidak terdapat kualifikasi cukup, kurang atau gagal Hasil Belajar Siswa Pada Tes formatif (post-test) hasil tes formatif kelas X1 terdapat pada kualifikasi sangat baik, baik, cukup dan tidak terdapat siswa dengan kualifikasi kurang atau gagal Nilai Akhir (NA) Nilai akhir diperolah dari nilai proses yang terdiri dari kognitif proses (50%) yaitu nilai Lembar Penugasan, afektif (20%), psikomotor (30%) dan nilai tes formatif. Hasil yang diperoleh pada penilaian afektif dan psikomotor kemudian dijumlahkan dengan skor yang diperoleh lewat Lembar Penugasan yang merupakan hasil kognitif siswa sehingga menjadi nilai proses (X2). Sedangkan nilai tes formatif (post-test) merupakan nilai (X1). Perolehan NA (Lampiran 21) diperoleh dari hasil belajar yang dimiliki tiap siswa pada kelas X1 adalah tuntas, yaitu 4 siswa yang memiliki hasil belajar dengan kuaifikasi sangat baik, 8 siswa memiliki hasil belajar dengan kualifikasi baik, 2 siswa dengan kualifikasi cukup dan tidak terdapat siswa dengan kualifikasi kurang atau gagal BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: penerapan Model Memoryassist dengan menggunakan Peta Konsep, membantu siswa mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal, dengan hasil belajar yang diperoleh pada kelas X1, 4 siswa yang memiliki hasil belajar dengan kualifikasi sangat baik, 8 siswa yang memiliki hasil belajar dengan kualifikasi baik dan 2 siswa yang memiliki hasil belajar dengan kualifikasi cukup. 5.2. Saran Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka penulis menyarankan beberapa hal yang penting sebagai berikut: Bagi guru, agar sebelum menyajikan materi kepada siswa, hendaknya lebih selektif dalam memilih dan mengaplikasikan media, metode ataupun model pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, agar siswa dapat memahami materi matematika dengan baik. Karena untuk berhasil dalam pembelajaran matematika selain dengan adanya inovasi dalam proses belajar mengajar juga dengan penguasaan konsep matri serta prinsip dalam mengerjakan soal yang mendasar. Model Memoryassist dapat diterapkan pada pembelajaran matematika khususnya materi perbandingan Trigonometri untuk sudut khusus dan perbandingan Trigonometri untuk sudut pada semua kuadran. Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian.Jakarta: Rineka Cipta Dahar, R, W. 1988. Peta konsep mempermudah belajar.Jakarta: DEPDIKBUD Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bndung: Yrama Widya Harmaningsih dan Jaka Santosa. 2008. PTK, Penggunaan Strategi Pembelajaran Aktif Untuk Meningkatkan Afektifitas Pembelajaran Materi Logaritma bagi Siswa Kelas X program Akselerasi SMAN 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2008-2009. Surakarta: DEPDIKPEMORA Joice, B, dkk. 2009. Model of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Belajar Munthe, B. 2009.Desain Pembelajaran. Yogyakarta: PT. Pustaka Insan Madani Pribadi, B. 2009.Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat Ratumanan, T, G. 2004. Belajar dan Pembelajaran.Ambon: Unesa Universiti Press Sadiman, A, M. 2006.Interaksi Darsono, Max, dkk. 2000. Belajar dan pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press Slameto. 2003. BelajardanFaktor-faktoryangMempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sudijono, A. 2009.PengantarEvaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sadiman, A, M. 2006. Interaksi dan Motifasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grafindo Persada Uno, H. 2006. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Wenno, I, H. 2008.Strategi Belajar Mengajar Sains Berbasis Kontekstual. Yogyakarta: Inti Media