Edisi Bahasa Indonesia

advertisement
PENAWARAN
DAFTAR PERATURAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 DI INDONESIA, 2013
November, 2013
Permasalahan limbah B3 dalam konteks lingkungan hidup di Indonesia menjadi fokus
Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Berbagai aktivitas industri telah menimbulkan lahan
terkontaminasi oleh limbah B3. Berdasarkan sumbernya limbah dikelompokkan menjadi 3
kelompok yaitu limbah pabrik, limbah rumah tangga dan limbah industri. Bahan berbahaya dan
beracun (B3) umumnya digunakan pada sektor industri, pertanian, pertambangan dan rumah
tangga. Penggunaan B3 pada berbagai sektor tersebut juga akan menghasilkan limbah B3 yang
memerlukan pengelolaan lebih lanjut. Pada 2009, sektor Pertambangan, Energi dan Migas,
mengasilkan limbah B3 sekitar 15,506,387.47 juta ton dan sektor Manufaktur dan Agroindustri
sekitar 8.124.360,91 juta ton.
Untuk mengendalikan dampak pencemaran akibat bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah
bahan berbahaya dan beracun (limbah B3) Kementerian Lingkungan Hidup telah melakukan
berbagai langkah penanganan. Beberapa diantaranya adalah mendorong registrasi bahan
berbahaya dan beracun yang masuk dan digunakan di Indonesia, menerapkan sistem perizinan
pengelolaan Limbah B3, mendorong pengelolaan limbah B3 yang efisien dan efektif melalui reuse,
recycle, dan recovery (3R) guna meningkatkan nilai ekonomi dari limbah B3, dan pengawasan
pengelolaan limbah B3 melalui kegiatan PROPER maupun non PROPER, serta melakukan
remediasi terhadap lahan dan media yang terkontaminasi limbah B3.
Pengelolaan Limbah B3 ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 tahun 1994
yang dibaharui dengan PP No. 12 tahun 1995 dan diperbaharui kembali dengan PP No. 18 tahun
1999 tanggal 27 Februari 1999 yang dikuatkan lagi melalui Peraturan Pemerintah No. 74 tahun
2001 tanggal 26 November 2001 tentang Pengelolaan Limbah B3. Pengertian B3 Menurut PP No. 18
tahun 1999, adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan
atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup
lain.
Bahan berbahaya dan beracun (B3) umumnya digunakan pada sektor industri, pertanian,
pertambangan dan rumah tangga. Penggunaan B3 pada berbagai sektor tersebut juga akan
menghasilkan limbah B3 yang memerlukan pengelolaan lebih lanjut.
Daftar Peraturan Pengelolaan Limbah B3 di Indonesia, 2013 ini, disusun dalam bentuk buku
setebal 570 halaman dan kami tawarkan seharga Rp 4.500.000 (empat juta lima ratus ribu rupiah)
per-copy untuk versi Bahasa Indonesia. Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut dapat
menghubungi PT Media Data Riset melalui Telepon (021) 809-6071, Fax (021) 809-6071, atau email
: [email protected]. Formulir pemesanan kami lampirkan bersama penawaran ini.
Jakarta, November 2013
PT Media Data Riset
Drs. Dudi Kusdian
Direktur
DAFTAR ISI
DAFTAR PERATURAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 DI INDONESIA, 2013
November, 2013
1. PENDAHULUAN
3.
DAFTAR PERATURAN
2. KONDISI LIMBAH B3 DI INDONESIA
2.1. Pengertian Limbah
2.2. Jenis jenis limbah
2.2.1. Limbah Organik.
2.2.2. Limbah Anorganik
2.3. Sumber limbah
2.3.1. Limbah Pabrik
2.3.2. Limbah Rumah Tangga
2.3.3. Limbah Industri
2.4. Limbah Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
2.4.1. Definisi Limbah B3
2.4.2. Perbedaan limbah B3 dari jenis
buangan
2.4.3. Pembuangan Limbah B3
2.4.4. Sebaran Lahan Terkontaminasi
Limbah B3
2.5. Penghasil Limbah B3
2.5.1. Limbah Bengkel (Oli Bekas)
2.5.2. Pertambangan, Energi dan Migas
2.5.3. Limbah Industri
2.5.4. Sektor Manufakur dan Agroindustri
2.6. Peluang Bisnis Pengolahan Limbah B3
2.7. Pengelolaan Limbah B3
2.8. Perlakuan terhadap limbah B3
2.9. Persyaratan Pengolahan limbah B3
2.9.1. Lokasi pengolahan
2.9.2. Fasilitas pengolahan
2.9.3. Penanganan limbah B3 sebelum
diolah
2.10. Prinsip-prinsip Pengelolaan Limbah B3
2.10.1. From Cradle to Grave Dalam
Pengawasan Kegiatan Pengelolaan
Limbah B3
2.10.2. Pengelolaan Limbah Industri (B3)
Oleh Pemerintah
2.10.3. Pengelolaan Oleh Pemda Tingkat
II
2.10.4. Pengelolaan Oleh Pemda Tingkat I
2.10.5. Pengelolaan oleh BAPEDAL
2.10.6. Pengelolaan Secara Terpadu
2.11. Arah Kebijakan Pengelolaan B3, LB3 dan
Limbah Non B3
2.12. Perizinan Pengelolaan Limbah B3
2.12.1. Landasan Hukum Pengelolaan B3,
Limbah B3 Dan Limbah Non B3
2.12.2. Manajemen Perizinan PLB3
2.12.3. Jenis-Jenis Perizinan PLB3
2.12.4. Mekanisme Proses Perizinan Skala
Provinsi
3.1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3.2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
3.3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 85 Tahun 1999 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun
3.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
Bahan Berbahaya Dan Beracun
3.5. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 128 Tahun 2003 Tentang Tata Cara
Dan Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah
Minyak Bumi Dan Tanah Terkontaminasi Oleh
Minyak Bumi Secara Biologis
3.6. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 04 Tahun 2007 Tentang Baku Mutu
Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan
Minyak Dan Gas Serta Panas Bumi
3.7. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor : 02 Tahun 2008 Tentang Pemanfaatan
Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
3.8. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 03 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Pemberian Simbol Dan Label Bahan
Berbahaya Dan Beracun
3.9. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 05 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan
Limbah Di Pelabuhan
3.10. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Tata Cara
Perizinan
Pengelolaan
Limbah
Bahan
Berbahaya Dan Beracun
3.11. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 30 Tahun 2009 Tentang Tata Laksana
Perizinan Dan Pengawasan Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Serta
Pengawasan Pemulihan Akibat Pencemaran
Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Oleh
Pemerintah Daerah
3.12. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Tata Cara
Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah
Bahan Berbahaya Dan Beracun
3.21. Keputusan Kepala Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan Nomor : KEP02/BAPEDAL/09/1995 Tentang Dokumen
Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
3.13. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 02 Tahun 2010 Tentang Penggunaan
Sistem Elektronik Registrasi Bahan Berbahaya
Dan Beracun Dalam Kerangka Indonesia
National Single Window Di Kementerian
Lingkungan Hidup
3.22. Keputusan Kepala Badan Pengendalian
Dampak
Lingkungan
Nomor:
KEP03/BAPEDAL/09/1995 Tentang Persyaratan
Teknis Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya
Beracun
3.14. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 03 Tahun 2010 Tentang Baku Mutu
Air Limbah Bagi Kawasan Industri
3.15. Keputusan Menteri Perindustrian Dan
Perdagangan Nomor : 580/MPP/Kep /10/1999
Tentang Pengawasan Impor Barang Yang
Tercemar Dioxin
3.16. Keputusan Menteri Perindustrian Dan
Perdagangan Nomor 137/Mpp/Kep/6 /1996
Tentang Prosedur Impor Limbah
3.17. Keputusan Menteri Perindustrian Dan
Perdagangan Republik Indonesia Nomor :
254/MPP/Kep/7/2000 Tentang Tata Niaga
Impor Dan Peredaran Bahan Berbahaya
Tertentu
3.18. Keputusan Menteri Perindustrian Dan
Perdagangan
Republik
Indonesia
No.
520/MPP/Kep/8/2003, Tentang Larangan
Impor Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
(B3)
3.19. Keputusan Kepala Badan Pengendalian
Dampak
Lingkungan
Nomor:
KEP68/BAPEDAL/05/1994 Tentang Tata Cara
Memperoleh Izin Penyimpanan, Pengumpulan,
Pengoperasian Alat Pengolahan, Pengolahan,
Dan Penimbunan Akhir Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun
3.20. Keputusan Kepala Bapedal Nomor 1 Tahun
1995 Tentang Tata Cara Dan Persyaratan
Teknis Penyimpanan Dan Pengumpulan
Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
3.23. Keputusan Kepala Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan Nomor : KEP04/BAPEDAL/09/1995 Tentang Tata Cara
Persyaratan Penimbunan Hasil Pengolahan,
Persyaratan Lokasi Bekas Pengolahan Dan
Lokasi Bekas Penimbunan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun
3.24. Keputusan Kepala Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan Nomor : KEP05/BAPEDAL/09/1995 Tentang Simbol Dan
Label Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
3.25. Keputusan Kepala Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan Nomor : KEP02/BAPEDAL/01/1998 Tentang Tata Laksana
Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun Di Daerah
3.26. Keputusan Kepala Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan Nomor : KEP03/BAPEDAL/01/1998 Tentang Program
Kemitraan Dalam Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun
3.27. Keputusan Kepala Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan, Nomor : KEP04/BAPEDAL/01/1998 Tentang Penetapan
Prioritas Propinsi Daerah Tingkat I Program
Kemitraan Dalam Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun
3.28. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor: 1204/MENKES/SK/X/
2004
Tentang
Persyaratan
Kesehatan
Lingkungan
Rumah
Sakit
***
FORMULIR PEMESANAN
PT MEDIA DATA RISET
Jl. SMA XIV, No. 12 A Cawang–UKI, Jakarta 13630
Telepon : 021- 809-6071, Fax : 021- 809-6071
e-mail : [email protected] website : www.mediadata.co.id
RE
PENAWARAN
DAFTAR PERATURAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 DI INDONESIA, 2013
November, 2013
Edisi Bahasa Indonesia
Nama
(Mr/Mrs/Ms)
Position
Nama Perusahaan
NPWP No.
Alamat
Telepon
Fax :
Cap dan Tanda Tangan
Tanggal
Harga :
Edisi Bhs. Indonesia - Rp 4.500.000 (Empat juta lima ratus ribu rupiah )
Catatan : Harga belum termasuk pajak (10% PPn)
Di luar Jakarta dan luar negeri; ditambah biaya pengiriman (Jasa Kurir)
Pembayaran ( √ ) :
Cash
Cheque
Transfer to - PT MEDIA DATA RISET
AC. NO. 070 000 534 0497
BANK MANDIRI CAB. DEWI SARTIKA
JAKARTA
Download