BERITA TERKINI Q-SYMBIO: Pemberian CoQ10 Bermanfaat pada Gagal Jantung P enelitian Q-SYMBIO yang merupakan penelitian acak terkontrol, tersamar ganda, memperlihatkan bahwa pasien yang diterapi dengan CoQ10 mengalami MACE (major adverse cardiovascular events) dan angka kejadian kematian karena semua sebab yang lebih kecil secara bermakna dibandingkan dengan pasien yang hanya diberi plasebo. Demikian hasil penelitian Dr Svend Aage Mortensen dkk. dari Copenhagen University Hospital, Denmark. Hasil penelitian ini telah dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah Heart Failure Congress 2013 yang diselenggarakan oleh European Society of Cardiology Heart Failure Association. Menurunnya energi miokardium diperkirakan menjadi salah satu penyebab utama gagal jantung dan banyak perhatian ditujukan pada obat-obat yang dapat memperbaiki metabolisme miokardium dan mempertahankan cadangan energi. Dalam penelitian diketahui bahwa pada pasien gagal jantung terjadi penurunan CoQ10 dan kurangnya kadar CoQ10 ini berhubungan langsung dengan beratnya gagal jantung. CoQ10 merupakan antioksidan yang penting dalam proses pembentukan energi di mitokondria. Hingga kini, beberapa penelitian klinik tersamar ganda, kontrol plasebo dengan melibatkan lebih dari 1000 pasien memperlihatkan bahwa CoQ10 memperbaiki berbagai macam parameter seperti kelas NYHA, kapasitas latihan dan menurunkan frekuensi rawat inap pasien gagal jantung. Selain itu, pemberian CoQ10 pada pasien gagal jantung juga memperbaiki kualitas hidup pasien, mengurangi gejala gagal jantung dan memperbaiki parameter hemodinamik secara bermakna. Data penelitian memperlihatkan bahwa jantung), dan kematian sebagai endpoint gabungan (MACE (major adverse cardiac events): gabungan dari rawat inap yang tidak direncanakan karena perburukan gagal jantung, kematian karena kardiovaskuler serta perlunya transplantasi jantung dan bantuan alat pacu jantung). CoQ10 dapat merupakan terapi penyerta yang menjanjikan dan relatif aman bagi pasien gagal jantung. Karena alasan ini dibuat penelitian multisenter acak tersamar ganda untuk meneliti efek CoQ10 terhadap kejadian kesakitan dan kematian pada pasien gagal jantung (Q-SYMBIO). Penelitian Q-SYMBIO melibatkan pasienpasien yang secara acak diterapi CoQ10 100 mg tiga kali sehari (n=202) atau plasebo (n=218). Semua pasien yang dilibatkan menderita gagal jantung sedang-berat (NYHA (New York Heart Association) kelas 3 atau 4) dan sedang diterapi dengan terapi standar gagal jantung. Pasien-pasien memiliki rerata fraksi ejeksi sebesar 31% dan umur rerata adalah 62 tahun. Endpoint utama jangka pendek adalah efek terapi terhadap gejala gagal jantung, kapasitas fungsional dan NT-proBNP (N-terminal proB-type natriuretic peptide). Sedangkan tujuan jangka panjang (2 tahun) masa follow-up adalah untuk mengetahui apakah CoQ10 benar-benar dapat mengurangi kesakitan karena kardiovaskuler (kejadian rawat inap tidak direncanakan karena perburukan gagal Setelah 3 bulan, para ahli menemukan tren penurunan kadar NT-proBNP. MACE setelah terapi selama 2 tahun, terjadi lebih sedikit pada kelompok terapi CoQ10 100 mg, tiga kali sehari (14%, 29 pasien), dibandingkan dengan kelompok plasebo (25%, 55 pasien), (hazard ratio 2,0, CI 1,3-3,2, p=0,003). Kematian karena semua sebab juga lebih rendah pada pasien yang diterapi CoQ10 100 mg (9%, 8 pasien), dibandingkan kelompok plasebo (17%, 18 pasien) (HR 2,1, CI 1,2-3,8, p=0,01). Sebagai tambahan, pasien yang diterapi CoQ10 mengalami perbaikan kelas NYHA yang lebih baik dibandingkan dengan pasien yang diterapi plasebo (p=0,047). Disimpulkan bahwa hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang mendukung pemberian CoQ10 pada pasien gagal jantung. Selain itu para ahli pada penelitian ini berpendapat bahwa CoQ10 dapat dipertimbangkan menjadi bagian terapi rumat bagi pasien gagal jantung. Simpulannya, penelitian Q-SYMBIO memperlihatkan bahwa CoQ10 menurunkan kejadian kardiovaskuler secara bermakna dibandingkan dengan plasebo. Penelitian Q-SYMBIO memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya yang mendukung pemberian CoQ10 pada pasien-pasien gagal jantung. (YYA) REFERENSI: 1. Berman M, Erman A, Ben-Gal T, Dvir D, Georghiou GP, Stamler A, et al. Coenzyme Q10 in patients with end-stage heart failure awaiting cardiac transplantation: A randomized, placebo- 2. Hofman-Bang C, Rehnqvist N, Swedberg K, Wiklund I, Aström H. Coenzyme Q10 as an adjunctive in the treatment of chronic congestive heart failure. The Q10 Study Group. J Card Fail. controlled study. Clin Cardiol. 2004 May;27(5):295-9. 1995;1(2):101-7. 3. Mortensen SA. Overview on coenzyme Q10 as adjunctive therapy in chronic heart failure. Rationale, design and end-points of “Q-symbio”--A multinational trial. Biofactors. 2003;18(14):79-89. 4. 532 O’Riordan M. Coenzyme Q10 Supplementation Reduces HF Admissions and Improves Survival: Q-SYMBIO. http://www.medscape.com/viewarticle/805099 CDK-218/ vol. 41 no. 7, th. 2014